PERBANDINGAN SIKAP ANTARA MAHASISWI YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA KETIKA MENJELANG DAN PADA MASA MENSTRUASI.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh :

ANDREANSYAH DWI WIBOWO 0700962

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERBANDINGAN SIKAP ANTARA MAHASISWI YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA KETIKA

MENJELANG DAN SAAT MENSTURASI

Oleh

Andreansyah Dwi Wibowo

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Andreansyah Dwi Wibowo 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PERBANDINGAN SIKAP ANTARA MAHASISWI YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA KETIKA MENJELANG DAN SAAT MENSTRUASI

ANDREANSYAH DWI WIBOWO 0700962

DISETUTUJI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd. 196311071988032002

Pembimbing II

Drs. H. Aming Supriyatna, M.Pd. 195001151980021002

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. 196212221987031002


(4)

(5)

BEROLAHRAGA KETIKA MENJELANG DAN PADA MASA MENSTRUASI

Oleh :

ANDREANSYAH DWI WIBOWO

0700962

Penelitian ini dilatar belakangi oleh menurunnya aktifitas jasmani pada mahasiswa. Dengan banyaknya manfaat aktifitas jasmani bagi tubuh manusia, maka penurunan tingkat aktifitas jasmani bisa menjadi sebuah masalah bagi kehidupan mahasiswa. Pada umumnya tingkat aktifitas jasmani pada mahasiswa menurun sekitar 20 – 30 % daripada masa SMA. Penurunan tingkat aktifitas jasmani ini berpengaruh pada kondisi fisik, psikologis dan sosial. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat aktifitas fisik adalah suasana hati. Sedangkan suasana hati dapat dilatih melalui olahraga. Wanita yang jarang berolahraga pada umumnya suasana hatinya tidak stabil, khususnya pada masa menstruasi. Oleh karena itu diperlukan sebuah penelitian untuk menunjukkan manfaat olahraga terhadap kondisi psikologi wanita yang sedang dalam masa menstruasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ex Post Facto, yaitu untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari suatu sampel yang mendapat perlakuan dari suatu lembaga atau orang lain. Teknik penelitian meliputi pengumpulan data yang berupa angket sedangkan pengolahan data dilakukan dengan uji normalitas data dan uji signifikan. Uji signifikan dilakukan dengan rumus statistik uji-t. Hasil pengolahan data dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan 6 diperoleh t hitung 5,002 dan t tabel 2,048. Dengan demikian jika t hitung > t tabel yaitu 5,002 > 2,048 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dalam penelitian ini pernyataan H1 adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswi yang aktif dan tidak aktif berolahraga ketika menjelang dan saat menstruasi.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ... ii

PERNYATAAN ... ... iii

KATA PENGANTAR... . iv

UCAPAN TERIMA KASIH... . v

ABSTRAK ... ... vi

DAFTAR ISI ... ... vii

DAFTAR TABEL ... ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………..…... . 1

B. Rumusan Masalah ………..………..…… . 3

C. Tujuan Penelitian ……….……… . 4

D. Kegunaan Penelitian ……….…... 4

E. Anggapan Dasar ... ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Olahraga Bagi Wanita ………..….…... ... 5

B. Sikap………...………...… .. 8

C. Menstruasi……….…… . 11

D. Hipotesis ... ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Lokasi Dan Subjek Penelitian………...……….. ... 16

B. Desain Penelitian………...… . 19

C. Metode Penelitian……….………...…... 21

D. Definisi Operasional, Variable Penelitian Dan Skala Pengukuran……... . 22

E. Instrument Penelitian………. 23

F. Uji Coba Instrument ……….... .. 27

G. Uji Validitas Dan Realibilitas………...… .. 28

H. Pelaksananaan Pengumpulan Data ... 30

I. Prosedur Pengolahan Data ... 31

BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan...………... ... 33

1. Sikap Mahasiswi Yang Aktif Berolahraga ... ... 33

2. Sikap Mahasiswi Yang Tidak Aktif Berolahraga... . 36

B. Perbandingan Antara Mahasiswi Yang Aktif Berolahraga Dan Tidak Aktif Berolahraga Dalam Menyikapi Menstruasi………... ... 39

C. Diskusi Temuan………...…... .... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... ... 45


(7)

B. Saran ... ... 45 DAFTAR PUSTAKA ... ... 46 LAMPIRAN ... ... 48


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ,Variabel Penelitian Dan Alat Ukur ... ... 22

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert ... ... 24

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket ... ... 25

Tabel 3.4 Kategori Pemberian Skor Alternative Jawaban ... ... 26

Tabel 3.5 Pernyataan Yang Valid ... ... 28

Tabel 4.1 KriteriaHasil Presentase... ... 33

Tabel4.2 Hasil Presentase Sikap Mahasiswi Yang Aktif Berolahraga Dalam Menyikapi Menstruasi ... ... 34

Tabel 4.3 Hasil Presentase Sikap Mahasiswi Yang Aktif Berolahraga ... 35

Tabel 4.4 Kriteria Hasil Presentase ... ... 36

Tabel 4.5 Hasil Presentase Sikap Mahasiswi Yang Tidak Aktif Berolahraga Dalam Menyikapi Menstruasi ... ... 37

Tabel 4.6 Hasil Presentase Sikap Mahasiswi Yang Tidak Aktif Berolahraga . 38 Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas Data ... ... 39

Tabel 4.8Hasil Uji Homogenitas ... ... 40

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi ... ... 40


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga merupakan kegiatan yang berguna bagi kesehatan, oleh karena itu setiap orang baik pria maupun wanita perlu melakukan olahraga untuk memelihara kesehatannya.Olahraga didefinisikan sebagai suatu kegiatan raga dengan tujuan untuk mengolah tubuh agar tetap dalam kondisi sehat baik fisik maupun psikisnya. Olahraga menurutUU RI No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah segala kegiatan sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.

Perkembangan olahraga di dunia selalu meningkat.Setiap tahunnya semakin banyak cabang olahraga yang diikutkan dalam setiap event keolahragaan internasional.Contohnya olahraga renang. Sebelum FINA (Federation Internationale de Natation) dibentuk, olimpiade telah mengadakan olahraga yang tidak biasa, sepertil renang di bawah air (1900), renang rintang 200 meter (1900) dan terjun dengan jarak tertentu (1904). Sebagai sarananya, juga telah digunakan kolam renang 100 m, laut (1896), sungai Seine (1900) dan danau kecil di St. Louis, Amerika (1904).

Pada awalnya olahraga hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja.Alasannya karena tubuh wanita tidak diciptakan untuk pekerjaaan berat.Tubuh mereka hanya diciptakan untuk melakukan kegiatan yang berbau feminis saja (Bob Keppers, 1988).Pernyataan ini didukung oleh Dorothy Harris (1987) yang mengatakan bahwa olahraga identik dengan kaum laki-laki.Standar ganda yang berlaku di masyarakat mensyaratkan bahwa wanita hanya berlaku sebagai objek, bukan subjek.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka peran wanita dalam dunia olahraga terus meningkat.Pertambahan pada cabang olahraga „kekerasan‟ sebagaimana kerap dilakukan kaum pria, bukan lagi merupakan sesuatu yang tabu (Michael Smith, 1970).Sebagai contoh, olahraga tinju sebagai olahraga „kekerasan‟ telah diusulkan untuk diikutsertakan pada olimpiade 2010 (Kompas, 19 Februari 2009).Adanya peningkatan partisipasi wanita dalam olahraga


(10)

2

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : kesempatan baru, kebijakan pemerintah, aktifitas wanita, kesehatan dan kebugaran jasmani, serta pemberian penghargaan dan publisitas kepada wanita.

Dasar pemikiran gerakan wanita dalam kegiatan yang dilakukan pria adalah, bahwa wanita akandianggap sebagai manusia yang lebih baik, jika diberikan peluang untuk menjadi kompeten dan mampu (Fershin, 1974). Hal ini membuat wanita di segala usia mengejar keinginan mereka dalam olahraga. Dan pertisipasi mereka dianggap sebagai simbol perubahan dari organisasi yang biasanya sangat diskriminatif (Barfield, 1980).Gerakan ini juga menjadi katalisator bagi hak bekerja dan penokohan dalam keluarga.Di mana wanita dapat memperoleh pekerjaan seperti halnya pria, dan mereka berbagi tugas rumah tangga dengan kaum pria sehingga dapat melakukan hal-hal lain, termasuk kegiatan olahraga.

Dalam hal pemeliharan kebugaran sejak pertengahan tahun 1970-an meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan kebugaran jasmani memengaruhi wanita untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan fisik. Aktifitas fisik, dalam hal ini olahraga, telah dibuktikan dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikis.Abe dan Izard dalam (Gunarsa, 2004) menggambarkan bahwa kecerdasan emosional bisa dilatih agar bisa berkembang dengan baik, salah satunya dengan kegiatan olahraga terutama olahraga yang dilakukan dalam kelompok seperti olahraga disekolah, pusat pelatihan atlit, juga klub olahraga. Dengan olahraga, individu mengelola perasaannya sedemikian rupa sehingga terekspresikan secara tepat dan efektif, yang memungkinkan orang bekerja sama dengan lancar menuju sasaran yang sama.

Goleman (2004), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Kecerdasan emosi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan kecerdasan emosional tersebut, seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.


(11)

Salah satu faktor penentu tingkat aktifitas fisik adalah suasana hati (mood).Mood adalah perubahan suasana hati yang berubah-ubah setiap saat (Denny Santoso, 2011).Harris (dalam Gunarsa, 2004) mengatakan bahwa individu yang berolahraga secara teratur emosinya lebih stabil, kedua hal ini saling memengaruhi.Aktifitas fisik berpengaruh terhadap kondisi emosional begitu juga sebaliknya.Abe dan Izard (dalam Gunarsa, 2004) mengatakan kecerdasan emosi bisa dilatih melalui kegiatan olahraga.

Berdasarkan penjelasan di atas olahraga bermanfaat bagi kecerdasan emosional seseorang.Dengan begitu kurangnya aktifitas jasmani bagi seseorang bisa menjadi masalah dalam kehidupan di lingkungan perguruang tinggi. Berdasarkan data yang ada tentang aktifitas fisik seseorang, menunjukkan bahwa hanya 38% mahasiswa yang berpartisipasi dalam olahraga berat, dan hanya 20% yang berpartisipasi dalam olahraga tingkat sedang. Sangat kontras dibandingkan dengan tingkat partisipasi siswa sekolah menengah atas, 65% siswa SMA berpartisipasi dalam olahraga tingkat berat, dan 26% yang ikut serta dalam olahraga tingkat sedang. Lebih jauh lagi penelitian itu mengindikasikan bahwa hampir setengah dari mahasiswa melaporkan penurunan tingkat aktifitas fisik mereka menjelang kelulusan (Kilpatrick, 2005).

Untuk meningkatkan motivasi mahasiswi untuk aktif melakukan olahraga, diperlukan penelitian yang dapat membuktikan dengan jelas bahwa aktifitas jasmani yang dilakukan dengan teratur dapat menjaga kondisi emosional agar tetap stabil yang ditunjukkan dengan sikapnya dalam menghadapi masa menstruasi.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa perlu untuk membahas tentang pengaruh menstruasi pada atlet wanita.Maka dari itu penulis mengambil judul“Perbandingan Sikap Antara Mahasiswi yang Aktif dan Tidak Aktif Berolahraga Menjelang dan Selama Menstruasi”.

B. Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa terdapat kaitan antara faktor-faktor tingkat aktifitas jasmani terhadap pembentukan sikap dalam menghadapi


(12)

4

menstruasi.Maka lingkup permasalahan pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap mahasiswi yang aktif berolahraga yang tidak aktif berolahraga ketika menjelang dan dalam masa menstruasi?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbandingan sikap antara mahasiswi yang aktif berolahraga dan tidak aktif berolahraga ketika menjelang dan dalam masa menstruasi demi mendapatkan pengetahuan tentang manfaat olahraga terhadap pembentukan sikap wanita ketika menjelang dan pada masa menstruasi.

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu keolahragaan, khususnya mengenai permasalahan yang ada pada wanita dalam partisipasi mereka di dunia olahraga, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan masukan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu keolahragaan.

2. Kegunaan praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan meningkatkan minat mahasiswi untuk aktif berolahraga, sehingga mahasiswi memiliki kecerdasan emosional yang baik, dan dapat menunjukkan sikap yang positif baik ketika menjelang maupun pada masa menstruasi.

E. Anggapan Dasar

Dalam suatu penelitian, anggapan dasar diperlukan untuk pegangan serta dijadikan sebagai titik tolak untuk merumuskan hipotesis penelitian, sehingga bisa diambil kesimpulan yang tepat (Surakhmad dalam Arikunto, 2006 : 65).

Adapun anggapan dasar penulis dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang aktif berolahraga cenderung memiliki kecerdasan emosional yang baik, sehingga mahasiswi yang aktif berolahraga memiliki sikap yang positif dalam menghadapi menstruasi.


(13)

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Universitas pendidikan Indonesia dengan pertimbangan bahwa di Universitas Pendidikan Indonesia terdapat berbagai fakultas dan salah satu diantaranya adalah fakultas pendidikan olahraga yang terdiri dari banyak atlet dari berbagai cabang olahraga yang memiliki jadwal olahraga teratur.

Penentuan populasi dan sampel bagi seorang peneliti sangatlah penting, karena populasi merupakan objek data dari suatu penelitian yang berada dalam suatu daerah yang jelas sifat-sifatnya dan lengkap.

Untuk memperoleh hasil dari sebuah penelitian tentunya diperlukan sumber data untuk dijadikan obyek penelitian yang dilakukan.Sumber penelitian ini bisa dari orang, binatang, ataupun benda sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut.Adapun mengenai objek yang hendak diteliti adalah dinamakan populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Soekidjo, 2002 :79). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81).

Populasi merupakan sumber data untuk menganalisisnya. Dalam penelitian ini, populasinya adalah mahasiswa UPI. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi UPI dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) yang aktif berolahraga dan mahasiswi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB).

Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik purposive

sampling.Sugiyono (2008:85) mengungkapkan bahwa, “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.Sedangkan

alasan-alasan peneliti mengambil jumlah sampel yang tidak banyak dikarenakan pertimbagan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.


(15)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan dan mahasiswi Fakultas Pendidikan Ekonomi

dan Bisnis.Arikunto (202:112) menjelaskan “sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih”.Penulis menetapkan jumlah sampel yang akan diteliti adalah 30 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian, karena desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan dengan mudah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian ini berfungsi untuk memberikan jalan dan arah dari proses penelitian. Gambar arah dan kegiatan penelitian akan tercantum dalam desain penelitian, sehingga hal ini akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah dirumuskan.

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana

Keterangan :

X : Tingkat aktifitas olahraga mahasiswa (variabel bebas)

Y : Sikap mahasiswi ketika menjelang dan selama menstruasi (variabel terikat)

Setelah penulis menetapkan desain penelitian maka selanjutnya penulis menetapkan langkah-langkah atau prosedur dalam mengambil dan mengolah data. Prosedur dilakukan agar penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan proses penelitian lebih sistematis, teratur dan terencana.

Y X


(16)

18

Adapun langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data penelitian yang penulis lakukan dapat diperhatikan dalam bentuk bagan di bawah ini :

Bagan 3.2

Langkah-langkah Pengambilan dan Pengolahan Data Penelitian dari sumber; LR Gay, educational research; Competenciesnfor Analysis and Aplication; New

Jersey; Prentice Hall Inc. 1996, pp.91-98

Penulis melakukan penelitian berdasarkan alur yang telah ditetapkan dalam prosedur penelitian dimana fenomena-fenomena yang terjadi pada mahasiswi saat mengalami menstruasi, gangguan-gangguan menstruasi khususnya gangguan psikologis, tingkat aktifitas olahraga para mahasiswi, yang kemudian penulis angkat sebagai bahan penelitian berlandaskan data empirik dan teoritik, dimana Penelusuran permasalahan real di lapangan,

sehingga memunculkan beragam masalah penelitian ( Selection and definition of problem )

Penelusuran beragam data empiric dan teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian ( Review of related literature )

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berpikir dan kajian empiric dan teoritik

Penentuan metode penelitian berkenaan dengan: sampel, instrument, desain, dan prosedur penelitian ( Method : subject, instruments, design & procedure ) Analisis dan interpretasi data

( data analysis )

Penarikan kesimpulan implikasi dan saran berdasarkan hasil penelitian


(17)

secara keseluruhan alur yang ditempuh peneliti mulai dari tahap awal sampai akhir.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis data dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam melakukan suatu penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.Karena pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencari pemecahan dari suatu permasalahan.

Pada dasarnya metode penelitian ini terdiri dari beberapa macam, hal itu tergantung dari tujuan seorang peneliti, akan tetapi masing-masing metode penelitian memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dengan mengacu pada tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Ex Post Facto, yaitu untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari suatu sampel yang mendapat perlakuan dari suatu lembaga atau orang lain. Seperti yag dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim (2001:56) “Ex post facto adalah sesudah kata.Maksudnya bahwa Ex post facto sebagai metode penelitian yang menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variable bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efeknya pada variabel terikat”.

Dengan menyimak penjelasan di atas, maka metode penelitian ex post facto ini adalah tidak memerlukan adanya pemberian perlakuan oleh peneliti, akan tetapi lebih ditekankan pada pengumpulan data mengenai efek dari variabel bebas pada variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat aktifitas mahasiswi dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap mahasiswi saat menjelang dan pada masa menstruasi. Penelitian yang penulis lakukan yaitu mengenai perbandingan sikap antara mahasiswi yang aktif dan tidak aktif berolahraga pada masa menstruasi.


(18)

20

Definisi operasional dikembangkan sebagai suatu variabel yang dapat di ukur dan dimanipulasi kedalam situasi sesungguhnya akan meningkatkan pemahaman dari konsep variabel. Untuk lebih jelasnya mengenai definisi operasional dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini beserta cara pengukurannya dapat dilihat di tabel 3.1.

Tabel 3.1

Definisi Operasional , Variabel Penelitian Dan Alat Ukur

No Variabel Penelitian Definisi Operasional Alat Ukur 1 Sikap Suatu pandangan atau perasaan yang

disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu.

Kuesioner

Untuk menghindari salah penafsiran dari judul skripsi ini, maka diperlukan penjelasan istilah sebagai berikut :

1. Perbandingan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, Perbandingan memiliki arti :perbedaan (selisih) dari dua hal.

2. Sikap

Sikap adalah tendensi dari seseorang untuk memberi reaksi yang positif maupun negatif terhadap sesuatu, seseorang ataupun situasi, sesuai dengan pengalamannya(Susanto, 1977:261).

3. Mahasiswi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, yang dimaksud dengan mahasiswi adalah mahasiswa wanita.

4. Aktif

Aktif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III adalah giat (khususnya dalam bidang pekerjaan atau olahraga).


(19)

5. Olahraga

Olahraga menurut UU RI No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah segala kegiatan sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.

6. Menstruasi

Menstruasi adalah situasi pelepasan endometrium dalam bentuk serpihan dan perdarahan akibat pengeluaran hormon estrogen dan progesterone yang turun dan berhenti sehingga terjadi vasokonstriksi pembuluh darah yang segera diikuti vasodilatasi (Manuaba, 2009).

E. Instrumen Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpulan data.Insrtumen penelitian menurut Arikunto

(2006:219) adalah “alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data.” Sedangkan Menurut Sugiyono (2009:102), “Instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrument yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner sikap menstruasi (Menstrual Attitude Questionairedisingkat MAQ) yang dikembangkan oleh Jeane Brooks-Gun dan Diane N. Ruble.MAQ disusun untuk mengetahui hubungan antara sikap yang berhubungan dengan menstruasi terhadap keluhan pribadi yang muncul karena simtomatologi yang berhubungan dengan mestruasi seperti halnya faktor lain yang memengaruhi sikap. John Hendri (2009:2) mengatakan bahwa

“Terdapat beberapa cara untuk mengukur sikap, diantaranya adalah self report. Self report merupakan metode penilaian sikap dimana responden ditanya tentang

keyakinan atau perasaan mereka terhadap suatu objek atau kelas objek”.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengukur sikap adalah teknik Skala Likert. Skala Likert merupakan teknik self report bagi pengukuran


(20)

22

sikap dimana subjek dimita untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan. Skala likert adalah salah satu teknik pengukuran sikap yang paling sering digunakan. Dalam pembuatan skala likert, periset membuat beberapa pernyataan yang berhubungan dengan suatu isu atau objek, lalu subjek atau responden diminta unutk mengindikasikan tingkat kesetujugan atau ketidak setujuan mereka terhadap masing-masing pernyataan.

Tabel 3.2 Tabel Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor Altenatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju Setuju

Ragu-ragu Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

Sehubungan dengan angket dijelaskan oleh Arikunto (2002:124) sebagai

berikut „Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalan arti laporan tentang pribadinya, atau hal - hal yang ia ketahui.‟

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Langkah – langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1. Melakukan spesifikasi data. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi – kisi.


(21)

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Angket Tentang Perbandingan Antara Mahasiswi Yang Aktif dan Tidak Aktif Berolahraga Dalam Menyikapi Menstruasi

Variabel Sub Variabel Indikator Jumlah Item

Menstruasi Sikap pada saat menstruasi

1. Menyikapi pengaruh menstruasi terhadap kondisi tubuh

2. Menyikapi menstruasi sebagai siklus alamiah

3. Reaksi ketika memasuki masa menstruasi

4. Menyikapi adanya efek menstruasi

12

4

5

7

2. Penyusunan angket.

Indikator – indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi – kisi tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir – butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir – bitir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan – pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni skala Likert. Mengenai skala Likert dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim (2001:107) sebagai berikut:

Skala Likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu.Oleh sebab itu pernyataan yang diajukan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif.Salah satu skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan adalah sekala Likert.Dalam skala Likert, pernyataan – pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif maupun negatif dinilai subjek sangat setuju, setuju, tidak punya pilihan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(22)

24

Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternative Jawaban Sekor Altenatif Jawaban

Positif Negatif

Sangat Setuju Setuju

Ragu-ragu Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

Perlu penulis jelaskan bahwa dalam menyusun pernyataan – pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternative jawaban tersebut, maka pernyataan – pernyataan itu disusun dengan berpedoman pada penjelasan Surakhmad (1990:184) sebagai berikut :

1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan sesingkat-singkatnya.

2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif.

3. Sifat pernyataan harus netral dan objektif.

4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidakdapat diperoleh dari sumber lain.

5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban yang kita hadapi.


(23)

F. Uji Coba Instrumen

Dalam melaksanakan penelitian dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data diperlukan adanya uji coba sebelum sampai pada penyebaran angket yang sebenarnya. Dari hasil uji coba tersebut akan dihitung mengenai tingkat validitas dan reliabilitas angket tersebut.

Berdasarkan hasil uji coba, akan diperoleh mana butir pernyataan yang valid dan tidak valid. Setelah diketahui butir soal mana yang bersifat valid dan yang tidak valid, penulis hanya mengambil butir soal yang validnya saja untuk dijadikan sebagai alat ukur pada penelitian skripsi ini, karena butir pernyataan yang valid dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sebaliknya penulis mengabaikan butir pernyataan yang tidak valid, karena butir pernyataan tersebut tidak dapat mengukur yang hendak diukur. Setiap alat ukur yang baik mempunyai ciri-ciri tertentu sebagaimana telah dikemukakan oleh Surakhmad (1990:90) bahwa :

Setiap alat ukur yang baik adkan memiliki sifat-sifat tertentu yang sama untuk setiap jenis tujuan atau situasi penyelidikan, baik alat ukur itu unutk keperluan pengukuran cuaca, tekanan dara, kemajuan belajar, kuat arus, kecepatan peluru, maupun untuk keperluan pengukuran sifat, minat, kecenderungan, bakat, kasus dan sebagainya. Semuanya memiliki sedikitnya dua buah sifat, diantaranya: validitas dan reabilitas pengukuran. Tidak adanya satu dari sifat ini menjadikan alat itu tidak dapat memenuhi kriteria sebagai alat yang baik.

Berdasarkan kutipan tersebut, sudah jelas bahwa setiap alat ukur yang akan dipergunakan dalam penelitian harus relevan dan memenuhi syarat sebagai alat ukur serta disamping itu pula harus mempunyai validitas dan reabilitas yang tinggi.

Dalam pelaksanaan uji coba penelitian angket yang didasarkan pada kriteria penarikan sampel, penulis mengambil sampel sebanyak 30 orang untuk dijadikan sebagai sampel ujicoba penelitian. Sampel uji coba tersebut yaitu mahasiswi UPI dari FPOK dan dari fakultas lain selain FPOK. Alasan penulis melakukan


(24)

26

penelitian seperti itu karena penulis ingin penelitian ini sesuai dengan sampel yang sebenarnya.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah data uji coba terkumpul, maka penulis langsung menguji validitas dan reliabilitas pada setiap butir pernyataan dari angket tersebut. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:211) bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.”

Untuk menguji validitas dan reliabilitas, penulis menggunakan program scale reliability for windows SPSS versi 18.0. Hasil analisis uji validitas dan reliabilitas instrumen adalah : Butir soal yang valid sebanyak 28 soal dan nilai relibilitasnya sebesar 0,839, yaitu :

Tabel 3.5 Pernyataan yang Valid

No. Pernyataan SS S N TS STS

1 Menstruasi tidak memberikan efek negatif terhadap pefoma olahraga saya

2 Saya biasanya lebih mudah lelah pada saat menstruasi

3 Saya membutuhkan perhatian lebih dari orang lain pada saat saya menstruasi

4 Efek psikologis menstruasi tidak lebih besar dari pada efek fisiologis

5 Menstruasi bisa menghasilkan efek yang merugikan bagi peforma olahraga saya

6 Saya merasa tetap bugar baik pada masa menstruasi maupun diluar masa menstruasi

7 Saya tidak merasa menstruasi menganggu aktifitas saya


(25)

No. Pernyataan SS S N TS STS

8 Menghindari kegiatan tertentu ketika menstruasi adalah sebuah keputusan yang bijak

9

Saya sering merasa lemas ketika masa pra-menstruasi dan masa menstruasi dibandingkan waktu-waktu lainnya

10

Saya tidak merasa menstruasi memengaruhi seberapa baiknya kinerja saya dalam mengerjakan tugas-tugas intelektual

11

Saya merasa tidak bisa melakukan sesuatu

sebagaimana biasanya ketika saya sedang dalam masa menstruasi

12

Para wanita seharusnya menyadari bahwa mereka tidak bisa berpenampilan dengan baik ketika mereka sedang menstruasi

13 Menstruasi adalah proses fisiologis yang rutin dialami oleh wanita

14 Menstruasi membuat wanita lebih peduli terhadap kondisi tubuhnya

15 Menstruasi membuat saya selalu memperhatikan kondisi saya

16 Menstruasi yang terjadi setiap bulan adalah indikasi eksternal tentang kesehatan umum wanita

17

Saya bisa tahu datangnya masa menstruasi karena saya merasakan sakit punggung, kram, atau tanda fisiologis lainnya

18 Saya belajar mengantisipasi menstruasi dengan adanya perubahan mood yang terjadi sebelum menstruasi 19 Mood saya tidak dipengaruhi sedikit pun oleh


(26)

28

No. Pernyataan SS S N TS STS

20

Saya sering merasa lemas ketika masa pra-menstruasi dan masa menstruasi dibandingkan waktu-waktu lainnya

21 Kebanyakan wanita berat badannya bertambah sebelum atau ketika memasuki masa menstruasi 22 Orang lain seharusnya tidak mengkritik wanita yang

terlihat lemas ketika masa menstruasi

23 Kram atau gangguan lain hanya terasa jika wanita peduli pada kondisinya

24

Wanita yang mengeluhkan gangguan emosionalnya hanya disebabkan oleh menstruasi adalah wanita yang perasa

25 Saya hampir tidak merasakan adanya pengaruh fisiologis mestruasi

26 Wanita yang mengeluhkan adanya gangguan menstruasi itu hanya mencari-cari alasan

27

Para wanita memiliki anggapan sama bahwa menstruasi akan membuat mereka emosional dan merasa tegang

28 Kebanyakan wanita hanya merasakan efek psikologis saja pada saat menstruasi

H. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Instrumen yang telah dinyatakan valid dalam arti instrumen itu dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini oleh penulis diperbanyak dan disebarkan pada sampel penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini.Penelitian dilaksanakan dengan membagikan angket kepada mahasiswi yang dijadikan sampel.


(27)

Jenis angket yang penulis gunakan adalah jenis angket tertutup. Arikunto

(2006:152) menjelaskan bahwa “kuesioner tertutup yaitu yang sudah disediakan

jawabannya sehinga responden tinggal memilih”. Berdasarkan dari bentuknya maka penulis menggunakan check list sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (v) pada kolom yang sesuai. Serta rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan setuju. Hal itu penulis kutip menurut Arikunto (2006:152). Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah disusun atas pernyataany ang jelas, tegas, terbatas, dna disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban dengan kehendak dan keadaannya. Sebelum angket disebarluaskan kepada sampel yang sebenarnya, dilakukan uji coba terlebih dahul, ujicoba ini dimaksudkan unutk mengetahui validitas dan reliabilitas angket sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji coba ini dilakukan terhadap sejumlah mahasiswi UPI dari FPOK dan dari fakultas lain selain FPOK.

Penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Mengumpulkan semua jumlah sampel.

b. Membuat e-questionaire (angket elektronik) di http://goo.gl/zWi41 c. Menjelaskan maksud dan tujuan penyebaran angket tersebut. d. Menjelaskan cara pengisian angket terhadap sampel.

e. Menganalisis hasil dari angket tersebut. I. Prosedur Pengolahan Data

Data yang di peroleh dari pengetesan masih merupakan skor-skor mentah apabila belum diolah, supaya skor-skor itu mempunyai arti, maka data tersebut harus diolah secara statistik agar menimbulkan kebenaran untuk menjawab persoalan-persoalan atau yang diajukan dalam penelitian.Peneliti mengolah data yang diperoleh menggunakan spss. Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah :

a. Menyeleksi data

Setelah angket terkumpul dari sampel sebagai sumber data, maka harus diseleksi untuk memeriksa keabsahan pengisian angket.


(28)

30

b. Uji normalitas menggunakan PASW 18

Uji Normalitas ini bermaksud untuk mengetahui penyebaran dari distribusi data, apakah menyebar secara normal atau tidak.Dalam pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan uji normalitas sampel kolmogorov-sminorv test c. Uji Homogenitas dan t-test

Uji Homogenitas ini adalah untuk mengetahui Homogen tidaknya data.Pada pengujian homogenitas serta Uji T ini dengan menggunakan Compare Means Independent Sampel T test, untuk menguji kesamaan beberapa buah rata-rata.


(29)

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pada latar belakang masalah, tinjauan teoritis, penentuan metode penelitian, pengolahan dan analisis data dari variabel penelitian, serta perumusan diskusi penemuan mengenai perbandingan sikap antara mahasiswi yang aktif berolahraga dan yang tidak aktif berolahrgaga dalam menyikapi mentruasi, maka dalam penelitian ini penulis dapat simpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara mahasiswi yang aktif dan tidak aktif berolahraga dalam menyikapi menstruasi.

2. Mahasiswi yang aktif berolahraga dapat menyikapi datangnya masa menstruasi dan mengatasi berbagai gangguan yang berhubungan dengan menstruasi lebih baik daripada mahasiswi yang tidak aktif berolahraga.

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur pada manfaat olahraga bagi wanita. Adapun beberapa saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswi disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur agar kondisi emosionalnya lebih stabil.

2. Mahasiswi disarankan untuk aktif berolahraga agar terbentuk kehidupan sosial yang baik.

3. Mahasiswi disarankan untuk aktif berolahraga untuk membentuk sikap yang positif dalam menghadapi menstruasi.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Andri. (2011). Gangguan Psikologi Saat Menstruasi.[Online].Tersedia

:http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/04/20/gangguan-psikologis-saat-menstruasi/. [27 Mei 2012].

Atkinson, R. L. dkk.(1987). Pengantar Psikologi II.Jakarta: Erlangga. Asriyani.(2011). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sikap Penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di Pt. Telekomunikasi,tbk Riau-Daratan Kota Pekanbaru Tahun 2011. Skripsi FIK UPNVJ Jakarta: tidak diterbitkan.

Bauman, A. (2006). Physical activity measurement-aprimer for health promotion.[Online].Tersedia

:http://www.rafapana.org/curso_agitamundo/arquivos/090513_archivo05.pdf. [24 April 2012].

Brooks-Gunn, J & Ruble, D.N. (1980). Menstrual Attitude Questionaire. [Online].Tersedia

:http://www.psychosomaticmedicine.org/content/42/5/503.full.pdf. [24 April 2012].

Giriwijoyo, Y.S. Santoso. (2002). Ilmu Faal Olahraga.Bandung: FPOK, UPI Ikbal, K. M.(2012). Pengaruh Gaya Hidup Aktif Terhadap Kondisi Tekana

Darah(Study Kasus Di Karang Taruna Prdepi Pingku Kabupaten Bogor).Skripsi FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Karim, F. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga Untuk Petugas

Kesehatan.[Online].Tersedia

:http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/panduan%20kesehatan%20olahraga.pdf. [24 April 2012].

Ramdhani, N. (2011). Sebuah Pengantar Dalam Teori-Teori Sikap.[Online].Tersedia :http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2009/09/bab2a1-attitude.pdf. [5 Juni 2012].

Santoso, D. (2011). Inilah 5 Alasan yang Membuat Wanita Malas Berolahraga.[Online].Tersedia


(32)

:http://duniafitnes.com/fitness-for-women/inilah-5-alasan-yang-membuat-wanita-malas-berolahraga.html. [17 April 2012].

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA,cv.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA,cv.

Wati, R.A.M.(2012). Hubungan Pemahaman Konsep Alat Indera Dengan Sikap Siswa Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Mata Dan Telinga Di Sma Angkasa Bandung. Skripsi FPMIPA UPIBandung: tidak diterbitkan.


(33)

(1)

30

Andreansyah Dwi Wibowo, 2013

Perbandingan Sikap Antara Mahasiswi Yang Aktif Dan Tidak Aktif Berolahraga Ketika Menjelang Dan Pada Masa Menstruasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu b. Uji normalitas menggunakan PASW 18

Uji Normalitas ini bermaksud untuk mengetahui penyebaran dari distribusi data, apakah menyebar secara normal atau tidak.Dalam pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan uji normalitas sampel kolmogorov-sminorv test c. Uji Homogenitas dan t-test

Uji Homogenitas ini adalah untuk mengetahui Homogen tidaknya data.Pada pengujian homogenitas serta Uji T ini dengan menggunakan Compare Means


(2)

(3)

Andreansyah Dwi Wibowo, 2013

Perbandingan Sikap Antara Mahasiswi Yang Aktif Dan Tidak Aktif Berolahraga Ketika Menjelang Dan Pada Masa Menstruasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada latar belakang masalah, tinjauan teoritis, penentuan metode penelitian, pengolahan dan analisis data dari variabel penelitian, serta perumusan diskusi penemuan mengenai perbandingan sikap antara mahasiswi yang aktif berolahraga dan yang tidak aktif berolahrgaga dalam menyikapi mentruasi, maka dalam penelitian ini penulis dapat simpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan sikap yang signifikan antara mahasiswi yang aktif dan tidak aktif berolahraga dalam menyikapi menstruasi.

2. Mahasiswi yang aktif berolahraga dapat menyikapi datangnya masa menstruasi dan mengatasi berbagai gangguan yang berhubungan dengan menstruasi lebih baik daripada mahasiswi yang tidak aktif berolahraga.

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur pada manfaat olahraga bagi wanita. Adapun beberapa saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswi disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur agar kondisi emosionalnya lebih stabil.

2. Mahasiswi disarankan untuk aktif berolahraga agar terbentuk kehidupan sosial yang baik.

3. Mahasiswi disarankan untuk aktif berolahraga untuk membentuk sikap yang positif dalam menghadapi menstruasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Andri. (2011). Gangguan Psikologi Saat Menstruasi.[Online].Tersedia

:http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/04/20/gangguan-psikologis-saat-menstruasi/. [27 Mei 2012].

Atkinson, R. L. dkk.(1987). Pengantar Psikologi II.Jakarta: Erlangga. Asriyani.(2011). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Sikap Penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Bagian Sistem Telepon Otomatis (STO) di Pt. Telekomunikasi,tbk Riau-Daratan Kota Pekanbaru Tahun 2011.

Skripsi FIK UPNVJ Jakarta: tidak diterbitkan.

Bauman, A. (2006). Physical activity measurement-aprimer for health

promotion.[Online].Tersedia

:http://www.rafapana.org/curso_agitamundo/arquivos/090513_archivo05.pdf. [24 April 2012].

Brooks-Gunn, J & Ruble, D.N. (1980). Menstrual Attitude Questionaire. [Online].Tersedia

:http://www.psychosomaticmedicine.org/content/42/5/503.full.pdf. [24 April 2012].

Giriwijoyo, Y.S. Santoso. (2002). Ilmu Faal Olahraga.Bandung: FPOK, UPI Ikbal, K. M.(2012). Pengaruh Gaya Hidup Aktif Terhadap Kondisi Tekana

Darah(Study Kasus Di Karang Taruna Prdepi Pingku Kabupaten Bogor).Skripsi FPOK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Karim, F. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga Untuk Petugas

Kesehatan.[Online].Tersedia


(5)

Andreansyah Dwi Wibowo, 2013

Perbandingan Sikap Antara Mahasiswi Yang Aktif Dan Tidak Aktif Berolahraga Ketika Menjelang Dan Pada Masa Menstruasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

women/inilah-5-alasan-yang-membuat-wanita-malas-berolahraga.html. [17 April 2012].

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA,cv.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA,cv.

Wati, R.A.M.(2012). Hubungan Pemahaman Konsep Alat Indera Dengan Sikap

Siswa Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Mata Dan Telinga Di Sma Angkasa Bandung. Skripsi FPMIPA UPIBandung: tidak diterbitkan.


(6)

Dokumen yang terkait

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Antara Mahasiswa Yang Aktif Dengan Yang Tidak Aktif Dalam Organisasi Kemahasiswaan Pema USU

5 59 107

GAMBARAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF DALAM Gambaran Karakteristik Demografi dan Tingkat Pengetahuan Lansia yang Aktif dan Tidak Aktif dalam Mengikuti Kegiatan di Posyandu Lansia Pinilih Kelurahan Gump

0 3 17

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN 2009 - 2010.

0 0 5

PERBEDAAN MEKANISME KOPING YANG DIGUNAKAN LANSIA YANG AKTIF DAN LANSIA YANG TIDAK AKTIF DI PERBEDAAN MEKANISME KOPING YANG DIGUNAKAN LANSIA YANG AKTIF DAN LANSIA YANG TIDAK AKTIF DI POSYANDU LANSIA DI GONILAN KARTASURA.

0 0 15

Studi Perbedaan Sikap Terhadap Hubungan Seks Pra Nikah Antara Remaja Yang Aktif Dan Tidak Aktif Melakukan Sholat Pada Siswa Kelas 2 SMAN VI Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

36 PERBANDINGAN GEJALA PMS ANTARA SISWI YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF OLAHRAGA LARI PADA SISWI DI SMP PENANGGUNGAN NGORO- TRAWAS MOJOKERTO

0 0 14

PERBEDAAN KEMAMPUAN SEKSUAL ANTARA LANSIA PRIA YANG BEROLAHRAGA DAN TIDAK BEROLAHRAGA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 40

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG AKTIF BERORGANISASI INTRAKAMPUS DAN MAHASISWA YANG TIDAK AKTIF BERORGANISASI PADA MAHASISWA BIOLOGI ANGKATAN 2010 UIN ALAUDDIN MAKASSAR

0 1 89

Perbedaan kecemasan dalam penyusunan skripsi antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi - USD Repository

0 0 114

UJI BEDA KONSEP DIRI FISIK PADA REMAJA AWAL YANG AKTIF BEROLAHRAGA DAN YANG TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA

0 0 115