PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT

BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Ratih Wulan Sari NIM. 1102791

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Oleh : Ratih Wulan Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Ratih Wulan Sari

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus, 2015

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,


(3)

(4)

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Ratih Wulan Sari

NIM : 1102791

Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X Akuntansi pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi

adalah hasil karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi saya ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.

Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jikadikemudian hari ditemukan bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan

Ratih Wulan Sari NIM. 1102791


(5)

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015 Waktu : 08.00 – 09.30

Tempat : Ruang Laboratorium Pendidikan Akuntansi

Panitia Ujian :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si Dekan NIP. 19600412 198603 1 002

Sekertasris : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si Ketua Prodi NIP. 19640206 198803 2 001

Anggota : 1. Dr. H. Kusnaedi, M.Si PD 1 NIP. 19600112 198403 1 003

2. Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M PD 2 NIP. 19611102 198603 1 002

Penguji : 1. Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 003 2. Imas Purnamasari, S.Pd, M.M NIP. 19770512 200112 2 001 3. Asep Kurniawan, S.Pd, M.Pd NIP. 19770319 200112 1 001


(6)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI

SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Ratih Wulan Sari

Pembimbing : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Pada penelitian ini digunakan metode Quasy Experimental Design

dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas X Akuntansi 1 yang berjumlah 27 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket yang disusun dalam skala numerik. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian instrumen terlebih dahulu, yaitu pengujian reliabilitas dan validitas instrumen, selanjutnya dilakukan pengujian normalitas data dan kemudian dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistika parametrik yaitu Paired Sample T-Test.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan thitung uji signifikansi antara minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran PjBL adalah -8,847, sementara ttabel diketahui sebesar -2,0555, ini artinya -thitung ≤ -ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning dan dengan adanya perbedaan tersebut artinya penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dari hasil penelitian ini peneliti menyarankan agar penerapan model PjBL ini dapat menggunakan media yang lebih menarik dan disarankan model pembelajaran ini diterapkan pada mahasiswa

Kata Kunci : Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL), Minat Belajar Siswa.


(7)

THE INFLUENCE OF PROJECT BASED LEARNING (PjBL) MODEL IMPLEMENTATION TOWARDS STUDENT INTEREST LEARNING OF THE

10th GRADE ACCOUNTING STUDENT WITH PRODUCTIVE ACCOUNTING

SUBJECT AT SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Ratih Wulan Sari

Councelor : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRACT

The purpose of this research is to know is there any difference of 10th grade of Accounting student interest learning with productive accounting subject, before and after Project Based learning (PjBL) model implementation. The method that used in this research is Quasy Experimental Design method with One Group Pretest-Posttest form. The sampling used purposive sampling technique and the student itself is the sample, which is 27 student of 10th grade Accounting 1. The instrument in this research used questioner which is numerical scale. The first testing instrument in this research is reliability test and validity test, then normality test and the last is Paired Sample T-Test which is hypothesis testing used parametric statistic test.

Hypothesis testing result showed tcount between student interest learning

before and after implementation of PjBL model is -8,847 while ttable known for 2,0555,

this mean tcount ≤ ttable so H0 void and H1 accept. So it can be concluded that there is

difference of student interest learning before and after PjBL model implementation, and that mean implementation of PjBL model have give influence to the student interst learning. The suggestion frim this research is this implementation could used more interesting media and this learning model could implemented for stundent of uninersity.


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. IDENTIFIKASI MASALAH ... 6

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN ... 11

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN ... 12

1. Maksud Penelitian ... 12

2. Tujuan Penelitian ... 12

E. KEGUNAAN PENELITIAN... 12

1. Kegunaan Teoritis ... 12

2. Kegunaan Praktis ... 12

BAB II LANDASAN TEORI ... 14

A. BELAJAR ... 14

1. Pengertian Belajar ... 14

2. Prinsip Belajar ... 15

3. Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 16

4. Teori Belajar... 16

B. MINAT BELAJAR ... 18

1. Pengertian Minat Belajar... 18


(9)

3. Indikator Minat Belajar ... 21

4. Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 22

C. MODEL PEMBELAJARAN ... 23

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 23

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran ... 24

3. Fungsi Model Pembelajaran ... 25

4. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 26

D. MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING ... 28

1. Pengertian Model Pembelajaran Project Based Learning ... 28

2. Kerangka Umum Model Pembelajaran PjBL ... 29

3. Kelebihan Model Pembelajaran PjBL ... 30

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran PjBL ... 31

E. PEMBELAJARAN AKUNTANSI ... 33

F. PENELITIAN TERDAHULU ... 35

G. KERANGKA PEMIKIRAN ... 37

H. HIPOTESIS ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. DESAIN PENELITIAN ... 40

B. OPERASIONALISASI VARIABEL ... 40

C. POPULASI DAN SAMPEL ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel ... 42

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUJIAN INSTRUMEN 42

1. Teknik Pengumpulan Data ... 42

2. Pengujian Instrumen... 44

E. PROSEDUR EKSPERIMEN ... 47

F. TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 50


(10)

2. Uji Normalitas ... 51

3. Uji Signifikansi ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. SMK PASUNDAN 1 CIMAHI ... 55

1. Sejarah Sungkat SMK Pasundan 1 Cimahi ... 55

2. Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Cimahi ... 56

3. Program Keahlian... 56

4. Struktur Organisasi... 56

5. Sivitas Akademika SMK Pasundan 1 Cimahi ... 57

B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN ... 60

C. ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 65

1. Uji Normalitas ... 65

2. Uji Signifikansi ... 66

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. SIMPULAN ... 72

B. SARAN ... 72


(11)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

TABEL 1.1 Minat Belajar Siswa Kelas X AK 1 Dalam Mata Pelajaran

Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi ... 3

TABEL 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 35

TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 41

TABEL 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ... 45

TABEL 3.3 Hasil Uji Validitas Angket Minat belajar Siswa ... 47

TABEL 3.4 Prosedur Eksperimen ... 48

TABEL 4.1 Deskripsi Minat Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model pembelajaran Project Based Learning... 60

TABEL 4.2 Kegiatan Selama Proses Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Project Based laerning ... 62

TABEL 4.3 Deskripsi Minat Belajar siswa Sesudah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 64

TABEL 4.4 Test of Normality ... 66

TABEL 4.5 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Pired Samples Test ... 67


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia disebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan di masyarakat, bangsa dan Negara.

Di dalam undang-undang ini disebutkan bahwa pendidikan bukan hanya sekedar usaha yang dilakukan secara sadar melainkan juga sebagai usaha yang telah terencana, oleh karena itu dalam sebuah pembelajaran diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik untuk membantu pengembangan potensi peserta didik agar di masa yang akan datang mereka mampu memberikan manfaat baik bagi dirinya, lingkungan dimana ia tinggal, serta bagi bangsa dan negaranya.

Sejalan dengan undang-undang tersebut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa “pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”.

Permendiknas tersebut menyebutkan tujuan dari pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu agar peserta didik memiliki pengetahuan, kepribadian serta keterampilan yang mereka butuhkan untuk bekerja langsung di lapangan ataupun untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Dan yang pasti kemampuan yang dimiliki persrta didik tersebut dapat diukur untuk mengetahui mutu dan kualitas pendidikan sekolah kejuruan di Indonesia.


(13)

Untuk mencapai hal tersebut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 mengenai Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa :

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”

Dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 tersebut proses pembelajaran di kelas harus dapat menarik siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, sebuah pembelajaran juga harus menyenangkan dan membuat siswa tertantang dengan begitu siswa akan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Untuk memunculkan hal-hal tersebut minat belajar siswa dalam pembelajaran sangatlah diperlukan, karena minat belajar dalam diri siswa akan dimanifestasikan dalam kegiatan atau aktifitas yang berhubungan dengan pembelajaran. Jadi dengan adanya minat belajar pada diri siswa maka siswa akan berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran, namun jika tidak ada minat dalam diri siswa maka partisipasi siswa dalam pembelajaran juga akan kurang.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah SMK Pasundan 1 Cimahi. SMK Pasundan 1 Cimahi sendiri memiliki banyak prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, dalam bidang akademik salah satunya meraih juara 1 tingkat Kota Cimahi Pemasaran tahun 2010-2013, Juara 1 LKS bidang pemasaran tahun 2011 tingkat Kota Cimahi, dan dalam bidang non akademik salah satunya Juara 1 Renang gaya dada tingkat pelajar Se-Kota Cimahi. Dalam bidang akuntansi SMK Pasundan 1 Cimahi hanya mampu meraih juara 3 pada tahun 2011 dan juara 2 pada tahun 2012 LKS bidang lomba Akuntani tingkat Kota Cimahi, prestasi ini masih kurang jika dibandingkan dengan bidang pemasaran yang mampu lolos sampai tingkat provinsi. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hambatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran yang mereka alami yang menjadi salah satu penyebab rendahnya minat belajar siswa terutama dalam bidang akuntansi sehingga mereka belum mampu untuk meraih prestasi yang lebih tinggi dan bersaing di tingkat yang


(14)

lebih tinggi. Oleh karena itu pada fenomena ini peneliti tertarik untuk menunjuk SMK Pasundan 1 Cimahi sebagai objek dalam penelitian ini.

Fenomena rendahnya minat belajar ini terjadi di kelas X AK 1 SMK Pasundan 1 Cimahi pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa dalam mata pelajaran Produktif Akuntansi. Rendahnya minat belajar siswa lebih jelasnya bisa dilihat dari tabel minat belajar siswa di bawah ini:

Tabel 1.1

Minat Belajar Siswa Kelas X AK 1 Dalam Mata Pelajaran Produktif Akuntansi

Di SMK Pasundan 1 Cimahi

Klasifikasi Interval Frekuensi Persentase

Rendah 28-48 14 51,9%

Sedang 49-69 8 29,6%

Tinggi 70-90 5 18,5%

Jumlah 27 100%

Sumber : Pra Penelitian di SMK Pasundan 1 Cimahi (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut hanya 5 orang siswa atau 18,5% yang memiliki minat belajar yang tinggi, 8 orang siswa atau 29,6% memiliki minat belajar sedang, dan sebanyak 14 orang siswa atau sebesar 51,9% memiliki minat belajar rendah, itu artinya minat belajar siswa di kelas X AK 1 tergolong rendah karena lebih dari 50% siswanya memiliki minat yang rendah. Padahal minat sendiri merupakan hal yang penting dalam pembelajaran seperti yang disebutkan oleh Djamarah (2008:133):

Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik.

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya minat dalam diri siswa terhadap suatu pelajaran maka siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan akan lebih baik lagi jika siswa memiliki minat yang tinggi terhadap suatu pelajaran. Akan tetapi fenomena yang terjadi adalah sebaliknya, siswa malah


(15)

menunjukan minat belajar yang rendah, hal ini tentu tidak diharapkan karena yang menjadi harapan guru adalah adanya minat siswa yang tinggi dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Rendahnya minat belajar siswa ini jika dibiarkan akan memberikan dampak buruk seperti yang disebutkan Hamalik (2004:118) yang berpendapat bahwa “Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar, sehingga menghambat studinya”. Seperti yang disebutkan bahwa rendahnya minat ini akan membuat siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung sehingga akan menghambat pembelajaran yang ia dapatkan.

Dalam penelitian ini fenomena rendahnya minat belajar siswa ditunjukan oleh siswa Kelas X AK 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi, mata pelajaran ini diambil karena menurut guru mata pelajaran produktif akuntansi yaitu Ibu Ayi Hendayani, SE pada mata pelajaran ini minat belajar yang ditunjukan siswa Kelas X AK 1 rendah terutama dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Mata Pelajaran produktif akuntansi sendiri merupakan mata pelajaran yang diberikan untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi sesuai dengan program keahliannya yaitu program keahlian akuntansi.

Materi akuntansi yang diberikan dalam mata pelajaran ini berupa konsep dan dan praktik keterampilan. Ini artinya siswa diharapkan mampu memahami konsep (pengertian, ciri-ciri, dll) dan mampu menerapkan konsep tersebut melalui praktik-praktik. Oleh karena itu pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kondisi nyata yang terjadi di lapangan serta pemberian tugas praktik akan mampu membekali siswa untuk lebih memahami pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk dapat langsung terjun di dunia kerja.

Dalam mata pelajaran produktif akuntansi materi siklus akuntansi perusahaan jasa di dalamnya mencakup beberapa materi mulai dari bukti transaksi, jurnal umum, buku besar, jurnal penyesuaian hingga jurnal pembalik. Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat mengerjakan setiap bagian dalam siklus akuntansi, akan tetapi dengan rendahnya minat belajar yang ditunjukan siswa dikhawatirkan akan menghambat


(16)

proses pembelajaran yang berlangsung. Jika pembelajaran terhambat dan materi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa maka akan sulit untuk mengejar ketertinggalan terlebih lagi dalam materi ini siswa harus mampu menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa yang materinya berupa tahapan-tahapan yang harus siswa ikuti hingga akhir tanpa melewatkan satupun bagian dari siklus tersebut. Dengan terhambatnya pembelajaran dalam materi siklus akuntansi ini juga akan berpengaruh terhadap hasil dan prestasi belajar siswa, hal ini terbukti dari nilai UTS semester genap tahun ajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi, dimana hanya 6 orang siswa atau hanya 22,22% yang mampu memenuhi nilai KKM yaitu 75, sedangkan sisanya berada dibawah KKM yaitu sebanyak 21 orang siswa atau 77,78%. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan memberikan dampak pada mutu dan kualitas pendidikan di sekolah tersebut akan menjadi rendah, lulusan yang dihasilkan menjadi tidak berkualitas dan tidak siap untuk memasuki dunia kerja. Jika hal ini terjadi di kebanyakan program keahlian akuntansi di SMK kelompok bisnis dan manajemen di Indonesia maka dampaknya akan lebih luas lagi, yaitu bisa berdampak pada mutu dan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia. Selain itu dikhawatirkan Indonesia tidak memiliki lulusan SMK yang berkualitas. Padahal di era global seperti sekarang ini lulusan SMK yang berkualitas dan berdaya saing tinggi sangatlah dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam persaingan global.

Oleh karena itu rendahnya minat siswa tidak boleh dibiarkan perlu kita cari tahu penyebabnya. Untuk mengetahui penyebab minat belajar yang rendah di kelas X AK 1 peneliti melakukan wawancara kepada Ibu Ayi Hendayani, SE selaku guru mata pelajaran produktif akuntansi, wawancara ini dilaksanakan pada hari senin 20 April 2015. Dari wawancara tersebut diketahui bahwa siswa sering kali terlihat bosan dan tidak memperhatikan selama pembelajaran, selain itu beberapa siswa sering kali mengobrol ataupun menggunakan gadget di dalam kelas, siswa juga kurang aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan selama pembelajaran berlangsung. Wawancara juga dilaksanakan kepada beberapa orang siswa yaitu Andini, Ayu, Farah, Indra, Nabila, Rahayu, Rina dan Vuhanny yang juga dilakukan pada pada hari


(17)

senin 20 April 2015. Berdasarkan hasil wawancara tersebut mereka kurang tertarik untuk mempelajari pelajaran produktif akuntansi dikarenakan mereka merasa pembelajaran tersebut membosankan, guru lebih banyak menerangkan di depan kelas selama jam pelajaran yang cukup panjang sehingga mereka mudah bosan dan pada akhirnya mereka jarang memperhatikan penjelasan guru dan lebih sering mengobrol. Jika kita kaitkan dengan pendapat dari Slameto (2010:54) tentang faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa ada dua golongan yaitu faktor internal dan ekternal, dan rendahnya minat belajar di kelas X AK 1 ini disebabkan oleh faktor ekternal yaitu model pembelajaran yang kurang menarik.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Belajar menurut teori Konstruktivisme adalah “proses menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimilikinya sehingga pengertian tersebut berkembang” (Sardiman , 2008:30). Ini artinya siswa yang telah memiliki pengetahuan awal diberikan stimulus untuk dapat mengembangkan pengetahuannya melalui pengalaman yang diberikan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal, dan menutut Syamsudin (2007 : 165) faktor yang memepengaruhi proses belajar tersebut adalah :

1. Raw Input (Siswa), meliputi intelegensi, bakat, minat, kematangan, kesiapan, kebisaaan, masalah kebutuhan dan lain-lain.

2. Instrumental input (sarana), meliputi proses, metode, bahan, sumber, dan fasilitas 3. Environmental input (lingkungan), meliputi lingkungan sosial, lingkungan fisik,

lingkungan kultural dan lain-lain.

4. Expected factor (hasil belajar yang diharapkan), meliputi koginitif, afektif, dan psikomotor.

Dari pendapat Syamsudin tersebut salah satu yang faktor dalam proses pembelajaran adalah minat belajar. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa minat belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Akan tetapi fenomena yang terjadi menunjukan rendahnya minat belajar dengan demikian perlu diketahui apa


(18)

yang menyebabkannya minat belajar yang rendah tersebut. Maka dari itu dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Berikut adalah pendapat dari beberapa ahli mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar.

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu:

1. Faktor Intern

a. Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh

b. Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan.

2. Faktor Ekstern

a. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah

Menurut Jannah (2010:12) faktor faktor yang mempengaruhi minat belajar dibagi menjadi dua golongan, yaitu :

1. Faktor Internal

a. Faktor Jasmaniah,

b. Faktor Psikologis, diantaranya perhatian siswa, minat siswa, bakat siswa, dan motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal

a. Faktor Keluarga, diantaranya cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dorongan dan pengertian orangtua.

b. Faktor Sekolah, diantaranya metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, media belajar, waktu sekolah, keadaan gedung atau tata ruang kelas, dan metode belajar. c. Faktor masyarakat, diantaranya teman bergaul/ teman bermain di rumah,

kegiatan siswa dalam masyarakat.

Dari dua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang memepengaruhi minat belajar siswa digolongnkan menjadi dua faktor yaitu Faktor internal dan faktor ektersnal. Faktor internal yang dikemukakan diantanya : faktor


(19)

intelegensi, minat perhatian, kondisi fisik siswa, kematangan dan kesiapan siswa, dan faktor eksternal yang dikemukakan diantaranya : metode pembelajaran, kurikulum, guru, sekolah dan keluaran. Pendapat tersebut dikuatkan diangan pendapat yang dikemukakan oleh Suryaningsih (2013:7) faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat ataupun sebaliknya mematikan minat belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal a. Kematangan

Kematangan dalam diri siswa dipengaruhi oleh pertumbuhan mentalnya. Mengajarkan sesuatu pada siswa dapat dikatakan berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi-potensi jasmani serta rohaninya telah matang untuk menerima hal yang baru. b. Latihan dan ulangan

Latihan dan seringkali mengalami sesuatu, maka seseorang dapat timbul minatnya pada sesuatu.

c. Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi siswa untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat mendorong seseorang, sehingga akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.

2. Faktor eksternal a. Faktor guru

Seorang guru mestinya mampu menumbuhkan dan mengembangkan minat diri siswa. Kompetensi itu terdiri dari kompetensi personal yaitu kompetensi yang berhubungan dengan kepribadian guru dan kompetensi professional yaitu kemampuan dalam penguasaan segala seluk beluk materi yang menyangkut materi pelajaran, materi pengajaran maupun yang berkaitan dengan metode pengajaran. Hal demikian ini dapat menarik minat siswa untuk belajar, sehingga mengembangkan minat belajar siswa.

b. Faktor metode

Minat belajar siswa sangat dipengaruhi metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Menarik tidaknya suatu materi pelajaran tergantung pada kelihaian guru dalam menggunakan metode yang tepat sehingga siswa akan timbul minat untuk memperhatikan dan tertarik untuk belajar

c. Faktor materi pelajaran

Materi pelajaran yang diberikan atau dipelajari bila bermakna bagi diri siswa, baik untuk kehidupan masa kini maupun masa yang akan datang menumbuhkan minat yang besar dalam belajar. (Hamalik , 2006 : 30-32).


(20)

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

1. Faktor internal, yang termasuk faktor internal diantanaya : a. Pemahaman siswa

b. Intelegensi siswa c. Kematangan siswa d. Kondisi fisik siswa

2. Faktor eksternal, yang termasuk faktor eksternal diantaranya : a. Keluarga

b. Lingkungan sekolah melitiputi sarana dan prasarana c. Guru

d. Metode belajar

e. Materi dan sumber belajar

Berdasarkan teori konstruktivisme disebutkan bahwa siswa memiliki pemahaman dan untuk mengembangkan pemahaman tersebut perlu dilakukan rekayasa interaksi terhadap siswa dengan cara perencanaan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran yang menarik. Istilah Model pembelajaran menurut Kardi dan Nur dalam Trianto (2011:142) „mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur‟. Model pembelajaran sendiri merupakan suatu rencana pembelajaran yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan pembelajaran, menyusun materi, memilih metode yang sesuai serta mengevaluasi pembelajaran. Menurut beberapa pendapat mengenai hal-hal yang mempengaruhi minat belajar siswa di atas salah satu faktor yang paling banyak disepakati adalah metode belajar yang merupakan bagian dari model pembelajaran. Selain itu berdasarkan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran dan siswa di SMK Pasundan 1 Cimahi salah satu penyebab rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran produktif akuntansi dengan materi siklus akuntansi perusahaan jasa adalah disebabkan model pembelajaran yang kurang menarik. Hal ini menimbulkan


(21)

kurangnya ketertarikan siswa akan pelajaran tersebut selain kurangnya ketertarikan atau minat siswa, interaksi di dalam kelas juga kurang dimana siswa menjadi kurang aktif bertanya atau menjawab pertanyaan guru atau berdiskusi dengan temannya. Model pembelajaran yang kurang menarik minat siswa membuat interaksi yang dilakukan guru dengan siswa juga kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan rekayasa interaksi dalam pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran yang lebih menarik. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti akan meneliti mengenai pengaruh model pembelajaran terhadap minat belajar siswa.

Model pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model Project Based Learning sendiri merupakan model yang didalamnya mengaitkan materi pembelajaran dengan persoalan nyata . Harahap (2013:2) menyebutkan dalam mempelajari konten tertentu

Project Based Learning dapat digunakan dengan berbagai cara, yakni :

1. PBL dapat digunakan untuk membimbing peserta didik memperkenalkan konsep tertentu dan mengembangkan minat peserta didik

2. PBL dapat digunakan untuk membimbing peserta didik mempelajari konsep-konsep melalui proses inkuiri, riset, berfikir krtis dan penyelesaian masalah. 3. PBL dapat digunakan (setelah konsep secara spesifik diajarkan) menguatkan,

menerapkan dan mengembangkan belajar.

4. PBL dapat digunakan untuk mengintegrasikan pengalaman melalui konteks. Dari pendapat harahap tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) dapat digunakan untuk mengembangkan atau meningkatkan minat belajar siswa. PjBL sendiri dapat digunakan untuk membimbing siswa dalam mempelajari suatu konsep melalui proses inkuiri, riset, berfikir kritis serta penyelesaian masalah. Melalui penugasan proyek siswa juga diarahkan untuk mampu menerapkan pengetahuan konsep yang mereka dapatkan melalui permasalahan dunia nyata.

Berdasarkan penjelasan tersebut PjBL dianggap sesuai untuk diterapkan pada mata pelajaran produktif akuntansi dengan materi siklus akuntansi perusahaan jasa karena sesuai dengan karakteristik pembelajaran materi siklus akuntansi perusahaan


(22)

jasa yang di dalamnya siswa dituntut untuk mampu memahami konsep siklus akuntansi perusahaan jasa dan mampu menerapkan konsep tersebut dalam praktik pembuatan siklus akuntansi perusahaan jasa. Penerapan model PjBL diharapkan akan memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan juga tentunya penerapan model

Project Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran produktif akuntansi dengan materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Selain itu menurut penelitian sebelumnya dalam pembelajaran melalui penugasan proyek siswa dapat lebih mengembangkan pengetahuan yang telah diberikan sehingga pembelajaran dapat melekat lebih lama dalam diri siswa dan hasil belajar siswa menjadi meningkat, dalam hal minat belajar siswa menunjukan minat yang tinggi saat pembelajaran siswa tampak senang dan bersemangat saat pembelajaran dan dari hasil pehitungan statistik menunjukan peningkatan minat siswa yang signifikan. Penelitian sebelumnya tersebut dilakukan oleh Ni Ketut Suarni, dkk dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Projek Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kuta, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran ini dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan demikian akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X

Akuntansi pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi”

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)


(23)

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning.

E. KEGUNAAN PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan model pembelajaran ini. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memverifikasi mengenai hubungan antara model pembelajaran dan minat belajar siswa.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

a. Guru

Dapat memberikan informasi sebagai referensi bagi guru dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) agar dapat digunakan sebagai salah satu model yang mampu membantu guru untuk meningkatkan minat serta kualitas belajar siswa.


(24)

b. Siswa

Dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini dapat memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa serta dapat bermanfaat untuk meningkatkan minat belajar siswa.

c. Sekolah

Dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

d. Peneliti

Sebagai bahan referensi dalam proses pembelajaran produktif akuntansi serta dapat memberikan pengetahuan yang baru bagi peneliti untuk melakukan kegiatan pembelajaran


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan model desain ekperimental semu atau istilah lainnya adalah Quasy Experimental Design, dengan desain penilitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan minat belajar pada siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learing (PjBL).

Bentuk desain Quasy Experimental Design yang dipilih adalah One Group Pretest-Posttest . Dalam One Group Pretest-Posttest hanya terdapat satu kelompok yang melakukan percobaan tanpa adanya kelompok pembanding, dan berikut gambarannya :

Keterangan :

T1 : Pretest ( Tes Awal) T2 : Posttest (Tes Akhir)

X : Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) (Suryabrata, 2010:118)

B. OPERASIONALISASI VARIABEL

Operasional variabel dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Pasundan 1 Cimahi.

Model pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggali kemampuannya untuk memecahkan suatu masalah dengan


(26)

berfikir kritis dan kreatif melalui pembuatan suatu proyek yang mampu memberikan gambaran permasalahan sebenarnya. Dalam model ini guru memiliki peranan untuk membimbing siswa agar mampu mengembangkan kemampuannya untuk memecahkan suatu permasalahan melalui pembuatu suatu proyek, dalam model ini siswa juga dituntut untuk mampu mengkomunikasikan hasil pembelajarannya dengan mempresentasikan proyek yang dibuatnya.

Minat belajar adalah kecenderungan siswa untuk menyukai dan tertarik pada suatu kegiatan belajar yang ditunjukan dalam kegaiatan-kegiatan yang berkaitan dengan hal yang menjadi minatnya.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala No. Item

Minat Belajar

Siswa

Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus

Interval

1, 2

Ada rasa suka dan senang pada sesuatu

yang diminati 3, 4, 5, 6

Memperoleh suatu kebanggaan dan

kepuasan pada sesuatu yang diminati 7, 8 Ada rasa ketertarikan pada sesuatu

aktivitas-aktivitas yang diminati 9, 10 Lebih menyukai suatu hal yang menjadi

minatnya daripada yang lainnya

11, 12, 13, 14 Dimanifestasikan melalui partisipasi pada

aktivitas dan kegiatan

15, 16, 17, 18

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator dari salah satu ahli yaitu Slameto. Indikator ini digunakan untuk mengetahui tinggi atau rendahnya minat siswa yang dibuat dalam bentuk angket atau kuisioner. Peneliti memilih indikator minat belajar yang dikemukakan Slameto karena indikator yang dikemukakan Slameto lebih rinci dan jelas dibandingkan dengan pendapat yang lainnya. Selain itu indikator yang dikemukakan oleh Slameto ini juga telah digunakan penelitian sebelumnya salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Rani Wiandini


(27)

dengan judul Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK.

C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) menjelaskan bahwa “populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”

Dari penjelasan di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Program Akuntansi yang terdiri dari dua kelas yaitu X AK 1 dan X AK 2 di SMK Pasundan 1 Cimahi yang terdiri dari 53 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2011:73) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dalam penelitian ini akan digunakan adalah salah satu teknik non random sampling yaitu sampling tujuan atau purposive sampling. Purposive sampling menurut Purwanto (2012:257) adalah “pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian”.

Dari penjelasan tersebut peneliti memilih siswa kelas X AK 1 yang berjumlah 27 siswa sebagai sampel penelitian.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUJIAN INSTRUMEN 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui angket atau kuisioner. Angket menurut Sugiyono (2011:199) “angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”


(28)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup yaitu seperangkat pernyataan dengan jawaban yang telah tersedia yang harus dipilih oleh responden, dimana responden hanya memilih salah satu dari kemungkinan jawaban tersebut. Untuk memperoleh data mengenai minat siswa melalui angket, maka dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam Skala Numerik (Numeric Scale). Dan berikut ini adalah gambaran skala penilaian Numerical Scale.

Sekaran, (2006:33)

Keterangan :

 Angka 5 menyatakan positif paling tinggi  Angka 4 menyatakan positif tinggi  Angka 3 menyatakan positif sedang  Angka 2 menyatakan positif rendah  Angka 1 menyatakan positif paling rendah

Penyebaran angket ini akan dilakukan kepada siswa kelas X AK 1. Dengan langkah-langkah penyusunn angket sebagai berikut :

1. Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan

2. Merumuskan item-item pernyataan dan alternatif jawaban 3. Menetapkan skala penilaian angket

No. Pernyataan Skor

5 4 3 2 1


(29)

2. Pengujian Instrumen

Untuk menguji reliabilitas dan validitas dari angket tersebut maka akan dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas dengan rumus sebagai berikut :

1. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2011:86) “suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika dalam pengukuran tes tersebut hasilnya konsisten.

Berikut ini adalah rumus yang akan digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini (Arikunto, 2006:196):

- Langkah 1 : Mencari varian tiap butir item

∑ [ ∑ ]

(Arikunto, 2006:110) Keterangan :

: Harga varian tiap butir ∑X2

: Jumlah kuadrat jawaban responden dari tiap item (∑X)2

: Jumlah skor seluruh responden dari tiap item

N : Jumlah responden - Langkah 2 : Mencari varian total

∑ [ ∑ ]

(Arikunto,2006:112) Keterangan :

: Harga varians total ∑Y2

: Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑Y)2


(30)

N : Jumlah responden

Langkah 3 : Mencari reliabilitas dengan rumus alpha

[ ] [ ∑ ]

(Arikunto,2006:112) Keterangan :

: Reliabilitas soal

: Varians total

k : Banyaknya item/ butir pertanyaan ∑ : Jumlah varians butir

Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Kriteria dalam uji reliabilitas ini adalah jika r11 > rtabelmaka item instrument dinyatakan reliabel, dan jika r11 < rtabel maka item instrument dinyatakan tidak reliabel. Berikut adalah hasil Uji Reliabilitas angket minat belajar siswa dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 20 :

Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa

Variabel rhitung rtabel Hasil

Y 0,972 0,3809 Reliabel

Sumber :Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel 3.2 rhitung > rtabel maka angket minat belajar siswa tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan lebih dari satu kali.


(31)

2. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2011:65) mengatakan bahwa sebuah tes dikatakn valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”

Pengujian validitas instrument dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product momen dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto, 2006:162) Keterangan :

: Koefisien korelasi yang dicari

∑ : Hasil skor X dan Y untuk setiap responden ∑ : Skor item

∑ : Skor responden ∑ : Kuadrat skor item ∑ : Kuadrat skor responden

N : Jumlah responden

Setelah diperoleh rxy selanjutnya adalah membandingkan thitung dan ttabel dengan taraf signifikansi 5% untuk mengambil keputusan dengan kaidah jika thitung > ttabel maka berarti valid , sedangkan jika thitung < ttabel maka berarti tidak valid. (Riduwan, 2012:101)

Untuk menghitung Uji Validitas dalam penelitian ini digunakan perangkat lunak SPSS 20. Hasil Uji Validitas angket minat belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut :


(32)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar Siswa Nomor

Item

rhitung rtabel Hasil

1 0,8040 0,3809 Valid

2 0,8000 0,3809 Valid

3 0,8050 0,3809 Valid

4 0,8210 0,3809 Valid

5 0,8330 0,3809 Valid

6 0,8480 0,3809 Valid

7 0,8830 0,3809 Valid

8 0,8320 0,3809 Valid

9 0,8230 0,3809 Valid

10 0,8530 0,3809 Valid

11 0,7840 0,3809 Valid

12 0,8410 0,3809 Valid

13 0,8770 0,3809 Valid

14 0,6390 0,3809 Valid

15 0,7100 0,3809 Valid

16 0,8160 0,3809 Valid

17 0,7880 0,3809 Valid

18 0,7840 0,3809 Valid

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari seluruh item angket yang berjumlah 18 item tidak terdapat item yang tidak valid, sehingga tidak ada item yang perlu dihilangkan dan seluruh item dapat digunakan sebagai alat ukur atau intrumen penelitian.

E. PROSEDUR EKSPERIMEN

Pada penelitian ini penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) akan dilakukan pada siswa kelas X AK 1 SMK Pasundan 1 Cimahi. Penerapan model ini akan diterapkan dalam empat kali pertemuan . Dan berikut ini kegiatan yang akan dilakukan selama diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) :


(33)

Tabel 3.4 Prosedur Eksperimen Pertemuan

Ke- Sintaks Kegiatan

Jam Pelajaran 1 Penentuan pertanyaan mendasar Mendesain perencanaan proyek Menyusun jadwal Memonitor

siswa dan

kemajuan proyek

Pemberian angket minat belajar siswa (Pre Test) 4 x 45 Menit Guru mengajukan pertanyaan –pertanyaan yang

mengaitkan materi pembelajaran dengan kondisi nyata dilapangan.

Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut guru mulai mengarahkan siswa untuk membuat suatu proyek yaitu membuat siklus akuntansi perusahaan jasa yang lebih kontekstual.

Guru menjelaskan mengenai penugasan proyek. Kemudian guru mengumumkan pengelompokan siswa yang terdiri dari 4-5 orang siswa.

Setelah dibentuk kelompok, siswa duduk secara berkelompok. Siswa diarahkan untuk berdiskusi mengenai proyek yang akan mereka kerjakan. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan masukan untuk penugasan proyek ini. Guru bisa menampung masukan dari siswa dan kemudian menyesuaikannya dengan kegiatan proyek

Guru dan siswa berdiskusi untuk menetapkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dan kapan proyek tersebut harus dikumpulkan.

(Siswa diharapkan dapat menyelesaikan proyek dalam 3 kali pertemuan)


(34)

Pertemuan

Ke- Sintaks Kegiatan

Jam Pelajaran Guru mengarahkan siswa untuk mampu

menyelesaikan proyek pada waktu yang ditentukan dengan membuat pembagian tugas dan merencanakan kegiatan.

Guru membagikan buku soal yang berisi bukti-bukti transaksi, buku kwitansi, buku jurnal, buku besar dan lembar neraca lajur.

Siswa mulai mengerjakan proyek pembuatan siklus akuntansi perusahaan jasa berdasarkan perintah pada buku soal.

Guru memonitor pengerjaan proyek setiap kelompok untuk memastikan setiap kelompok mengerjakan sesuai dengan perintah dari soal. Guru membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

2

Memonitor

siswa dan

kemajuan proyek

Siswa kembali mengerjakan proyek bersama kelompoknya dengan pengawasan dan bimbingan dari guru.

4 x 45 Menit

3

Memonitor siswa dan kemajuan proyek

Siswa kembali mengerjakan proyek bersama kelompoknya dengan pengawasan dan bimbingan dari guru, dan diharapkan pada pertemuan ini seluruh kelompok sudah menyelesaikan proyeknya.

4 x 45 Menit


(35)

Pertemuan

Ke- Sintaks Kegiatan

Jam Pelajaran

4

Menguji hasil Mengevaluasi pengalaman

Pada pertemuan ini diharapkan hasil proyek dikumpulkan dan setiap kelompok melakukan presentasi.

Kelompok lainnya memberikan tanggapan ataupun komentar mengenai kelompok penampil. Guru memberikan komentar dan masukan untuk setiap kelompok penampil.

Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya, guru mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran yang telah mereka ikuti.

4 x 45 Menit

Pemberian angket minat belajar siswa (Post Test)

F. TEKNIK ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Analisis Deskriptif

Langkah-langkah untuk memperoleh gambaran minat belajar siswa baik setiap indikator maupun secra keseluruhan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan jawaban responden dan dimasukan kedalam format berikut:

No. Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator … Skor Total 1 2 3 ∑ 3 4 5 ∑ 7 8 … ∑ ∑ 1-…


(36)

b. Menentukan klasifikasi dengan terlebih dahulu menetapkan :

a) Skor tertinggi dan terendah berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap indikator maupun secara keseluruhan

b) Rentang = Skor Tertinggi – Skor Terendah

c) Banyak kelas interval dibagi menjadi tiga yaitu rendah, sedang dan tinggi

d) Panjang kelas

e) Menetapkan interval untuk setiap klasifikasi.

c. Memasukan distribusi frekuensi baik untuk gambaran umum maupun setiap indikator dengan format sebagai berikut:

Kalsifikasi Interval Frekuensi Presentase (%) Rendah

Sedang Tinggi

Jumlah

d. Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan maupun setiap indikator.

(Sugiyono,2012:169)

2. Uji Normalitas

Untuk mengatahu apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak maka akan digunakan metode Chi Kuadrat (X2). Metode Chi Kuadrat (X2) digunakan untuk mendapatkan pendekatan dari bebrapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil toleransi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel apakah berhubungan atau tidak.

Berikut ini langkah yang akan digunakan untuk menghitung Chi Kuadrat (X2) menurut Riduwan (2010,188-190) :

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil.

2. Menentukan rentang ( R ) → {R = skor terbesar – skor terkecil} 3. Menentukan banyaknya kelas (BK)


(37)

4. Menentukan panjang kelas (i)

5. Membuat tabulasi dengan table penolong

No. Kelas Interval F Nilai Tengah

(X)

1 2

Jumlah

6. Menentukan rata-rata (mean)

̅ ∑

7. Menentukan simpangan baku (S)

√ ∑

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurango 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas kanan kelas interval ditambah 0,05

b) Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus:

̅

c) Mencari luas 0-Z dari table kurve normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk kelas batas

d) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka baris kedua dikuangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mangalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)

9. Mencari Chi Kuadrat hitung (x2tabel) ∑

10.Membandingkan (x2hitung)dengan (x2hitung)

Untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 Kaidah keputusannya :


(38)

 Jika, x2hitung≤ nilai x2tabel, maka distribusi data normal.

Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak akan digunakan perangkat lunak SPSS 20.

3. Uji Signifikansi (Uji t )

Uji signifikansi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata pada sampel sebelum dan sesudah dilakukannya eksperimen.

Hipotesis dalam uji signifikansi ini adalah :

H0 : µ1 = µ2 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

H1 : µ1≠ µ2 : Terdapat perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran Produktif Akuntansi sesudah diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Untuk menentukan nilai uji statistik yaitu dengan mencari thitung, maka digunakan rumus berikut :

̅̅̅̅ ̅̅̅̅

Keterangan :

̅̅̅ : Nilai rerata kelas eksperimen ̅̅̅ : Nilai rerata kelas kontrol

: Simpangan baku

: Jumlah siswa kelas eksperimen : Jumlah siswa kelas kontrol

Dan untuk menghitung simpangan baku (s) digunakan rumus :

Keterangan :


(39)

S : Simpangan baku

: Varians kelas eksperimen : Varianskelas kontrol

: Jumlah siswa kelas eksperimen : Jumlah siswa kelas kontrol

(Sudjana, 2004:162)

Sama halnya dengan pengujian sebelumnya, dalam pengujian signifikansi (uji t) ini akan digunakan perangkat lunak SPSS 20. Dan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel dengan dk = n-1. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika, -thitung≤ ttabel≤ thitung , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Jika, - thitung < - ttabel maka H0 ditolak atau thitung > ttabel , maka H0 ditolak


(40)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Laerning (PjBL) terhadap minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 yang diterapkan pada mata pelajaran Produktif Akuntansi dapat disimpulkan bahwa :

Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi. Perbedaan minat belajar siswa ini dapat dilihat dari hasil perhitungan data penyebaran angket kepada siswa kelas X Akuntansi 1, hasil perhitungan data penyebaran angket sebelum diterapkannya model PjBL siswa di kelas tersebut menunjukan klalsifikasi yang rendah, sedangkan setelah penerapan model pembelajaran PjBL minat belajar siswa menunjukkan klasifikasi yang tinggi, ini artinya terdapat peningkatan minat belajar siswa yang juga berarti terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran PjBL, serta berarti bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran PjBl ini dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

B. SARAN

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat diterapkan dengan baik dan dengan diterapkannya model pembelajaran PjBL dalam penelitian ini minat belajar siswa mengalami perbedaan, dimana minat belajar siswa setelah penerapan model PjBL menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran PjBL. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat beberapa saran dari peneliti, yaitu sebagai berikut :


(41)

1. Bagi Guru

Guru disarankan untuk dapat menerapkan model pembelajaran PjBL ini, karena dengan diterapkannya model pembelajaran PjBL ini telah dibuktikan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini guru diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik dan membuat tugas proyek yang lebih kreatif dan lebih mendekati kondisi nyata di lapangan, atau jika memungkinkan guru dapat mengajak siswa untuk melihat langsung kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata bagi siswa.

2. Bagi Sekolah

Sekolah disarankan untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran ini dengan menambah fasilitas penunjang pembelajaran seperti buku sumber, infokus dan fasilitas internet agar dapat lebih membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk menerapkan model pembelajaran

Project Based Learning ini kepada mahasiswa untuk mengetahui pengaruhnya terhadap minat belajar pada mahasiswa, karena untuk penerapan kepada siswa sudah dibuktikan dapat meningkatkan minat belajar siswa.


(42)

Sumber Buku :

Amri, S, dan Ahmasi, K. I. (2010). Proses Pembelajaran Kraeatif dan Inofatif Dalam Kelas. Jakarta : Pustaka Raya.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah , S.B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Aglesindo Harahap, S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Joyce, B, Weil, M, dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Pribadi, B.A. (2011). Model Desain sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skirpsi (POPS). Bandung : Pendidikan Akuntansi UPI.

Purwanto. (2012). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Peneliti Pemula.

Bandung : Alfabeta.

Safari, A. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Apsi Pusat.

Olson, R..W dan Samosir, A. (1992). Seni Berfikir Kreatif Sebuah Pedoman Praktis.

Jakarta : Erlangga.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sekaran. (2006). Reasearch Methods for Business-Metodologi Penelitian untuk Bisnis.

Jakarta : Salemba Empat.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(43)

Sudjana. (2004). Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugianto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suhayati, E. dan Anggadini, S. D. (2008). Pengantar Akuntansi II. Bandung : UNIKOM Suprijono. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers. Syah, M. (2008).Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Syamsudin, A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Wahab, A.A (2009). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Warsono, dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara

Sumber Karya Tulis :

Bas, G. (2011). Investigating The Effect of Project Based Learning on Students’

Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson. Jurnal Pada The Online Journal of New Horizons in Education.

Egenrieder, J. A. (2010). Facilitating Student Autonomyin Project Based Learning to Foster Interest and Resilience in STEM Education and STEM Careers. Jurnal pada Virginia Tech, National Capital Region.

Harahap, M. B. (2013). Apa, Mengapa dan Bagaimana PBL.

Jannah, F. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X-4 dalam Belajar Bahasa Arab (Studi Kasus di MAN Wankromo Pleret Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009-2010). Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.


(44)

Bandung : Tidak Diterbitkan.

Putriari, M. D. Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Program Linier. Skripsi UNS Semarang : Tidak Diterbitkan.

Santyasa, I. W. (2006). Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan orientasi NOS.Makalah pada SemNas SMA 2 Semara Pura.

Sofyan, N. (2004). Hubungan Antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi belajarSiswa pada Mata Pelajarn IPA pada SDN Labuang Baji 1 Makasar.Skripsi Universitas Veteran republic Indonesia Makasar : Tidak Diterbitkan

Suarni, N. K, dkk. (2014). Pengaruh Penerapan Model Baerbasis Projek Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus I Kecamatan Kuta.

Suryaningsih, H. W. (2013). Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B MTs Ma Arif Nu 1 SOkaraja Melalui Model Pembelajran Course Review Horay. Skripsi UMP Purwokerto : Tidak Diterbitkan.

Syaifudin, A. (2013). Efektifitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 2 Bangun Tapan. Skripsi UIN Sunan Kalijaga : Tidak Diterbitkan

Wiandini, R. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap MInat Belajar dalam Mata Pelajaran Produktif akuntansi Di SMK. Skripsi UPI : Tidak Diterbitkan

Widyantini, T. (2014). Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. Artikel pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Yam, L. H. Sharon dan Rossini, P. (2010). Implementation a Project Based Learning Approach in an Introductory Property Course. Jurnal pada 16th Pasific Rim Real Estate Society Conference Wellington, New Zealand.


(45)

No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.

[Online] Tersedia : https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf [21 januari 2015]

Pemerintahan Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia : http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/13662/nprt/538/uu-no-20-tahun-2003-sistem-pendidikan-nasional [21 Januari 2015]

Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar nasional Pendidikan. [Online]. Tersedia : https://mediaa410080108.wordpress.com/2011/12/04/peraturan-pemerintah-republik-indonesia-nomor-19-tahun-2005/ [21 januari 2015]


(1)

Ratih Wulan Sari, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Laerning (PjBL) terhadap minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 yang diterapkan pada mata pelajaran Produktif Akuntansi dapat disimpulkan bahwa :

Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas X Akuntansi 1 pada mata pelajaran Produktif Akuntansi. Perbedaan minat belajar siswa ini dapat dilihat dari hasil perhitungan data penyebaran angket kepada siswa kelas X Akuntansi 1, hasil perhitungan data penyebaran angket sebelum diterapkannya model PjBL siswa di kelas tersebut menunjukan klalsifikasi yang rendah, sedangkan setelah penerapan model pembelajaran PjBL minat belajar siswa menunjukkan klasifikasi yang tinggi, ini artinya terdapat peningkatan minat belajar siswa yang juga berarti terdapat perbedaan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran PjBL, serta berarti bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran PjBl ini dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

B. SARAN

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat diterapkan dengan baik dan dengan diterapkannya model pembelajaran PjBL dalam penelitian ini minat belajar siswa mengalami perbedaan, dimana minat belajar siswa setelah penerapan model PjBL menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran PjBL. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat beberapa saran dari peneliti, yaitu sebagai berikut :


(2)

1. Bagi Guru

Guru disarankan untuk dapat menerapkan model pembelajaran PjBL ini, karena dengan diterapkannya model pembelajaran PjBL ini telah dibuktikan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini guru diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran yang lebih menarik dan membuat tugas proyek yang lebih kreatif dan lebih mendekati kondisi nyata di lapangan, atau jika memungkinkan guru dapat mengajak siswa untuk melihat langsung kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata bagi siswa.

2. Bagi Sekolah

Sekolah disarankan untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran ini dengan menambah fasilitas penunjang pembelajaran seperti buku sumber, infokus dan fasilitas internet agar dapat lebih membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran di sekolah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk menerapkan model pembelajaran

Project Based Learning ini kepada mahasiswa untuk mengetahui pengaruhnya terhadap minat belajar pada mahasiswa, karena untuk penerapan kepada siswa sudah dibuktikan dapat meningkatkan minat belajar siswa.


(3)

Ratih Wulan Sari, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Amri, S, dan Ahmasi, K. I. (2010). Proses Pembelajaran Kraeatif dan Inofatif Dalam Kelas. Jakarta : Pustaka Raya.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah , S.B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Aglesindo Harahap, S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Joyce, B, Weil, M, dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching : Model-model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Pribadi, B.A. (2011). Model Desain sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skirpsi (POPS). Bandung : Pendidikan Akuntansi UPI.

Purwanto. (2012). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, Peneliti Pemula.

Bandung : Alfabeta.

Safari, A. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Apsi Pusat.

Olson, R..W dan Samosir, A. (1992). Seni Berfikir Kreatif Sebuah Pedoman Praktis.

Jakarta : Erlangga.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sekaran. (2006). Reasearch Methods for Business-Metodologi Penelitian untuk Bisnis.

Jakarta : Salemba Empat.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(4)

Seokanto, T. dan Winatraputra, U.S. (1995). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : Dirjend Dikti Depdikbud.

Sudjana. (2004). Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugianto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suhayati, E. dan Anggadini, S. D. (2008). Pengantar Akuntansi II. Bandung : UNIKOM Suprijono. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers. Syah, M. (2008).Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Syamsudin, A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Wahab, A.A (2009). Metode dan Model-model Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Warsono, dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara

Sumber Karya Tulis :

Bas, G. (2011). Investigating The Effect of Project Based Learning on Students’

Academic Achievement and Attitudes Towards English Lesson. Jurnal Pada The Online Journal of New Horizons in Education.

Egenrieder, J. A. (2010). Facilitating Student Autonomyin Project Based Learning to Foster Interest and Resilience in STEM Education and STEM Careers. Jurnal pada Virginia Tech, National Capital Region.

Harahap, M. B. (2013). Apa, Mengapa dan Bagaimana PBL.

Jannah, F. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X-4 dalam Belajar Bahasa Arab (Studi Kasus di MAN Wankromo Pleret Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2009-2010). Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.


(5)

Ratih Wulan Sari, 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Minat Belajar Siswa. (Studi Pada Siswa Kelas XI IPS pada Mata Plajaran Akuntansi di SMA Negeri 13 Bandung). Skripsi UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Putriari, M. D. Keefektifan Project Based Learning pada Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas X SMK Materi Program Linier. Skripsi UNS Semarang : Tidak Diterbitkan.

Santyasa, I. W. (2006). Pembelajaran Inovatif : Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan orientasi NOS.Makalah pada SemNas SMA 2 Semara Pura.

Sofyan, N. (2004). Hubungan Antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi belajarSiswa pada Mata Pelajarn IPA pada SDN Labuang Baji 1 Makasar.Skripsi Universitas Veteran republic Indonesia Makasar : Tidak Diterbitkan

Suarni, N. K, dkk. (2014). Pengaruh Penerapan Model Baerbasis Projek Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus I Kecamatan Kuta.

Suryaningsih, H. W. (2013). Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B MTs Ma Arif Nu 1 SOkaraja Melalui Model Pembelajran Course Review Horay. Skripsi UMP Purwokerto : Tidak Diterbitkan.

Syaifudin, A. (2013). Efektifitas Model Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam Sekitar (JAS) terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 2 Bangun Tapan. Skripsi UIN Sunan Kalijaga : Tidak Diterbitkan

Wiandini, R. (2013). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap MInat Belajar dalam Mata Pelajaran Produktif akuntansi Di SMK. Skripsi UPI : Tidak Diterbitkan

Widyantini, T. (2014). Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. Artikel pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja Kependidikan (PPPPTK) Matematika.

Yam, L. H. Sharon dan Rossini, P. (2010). Implementation a Project Based Learning Approach in an Introductory Property Course. Jurnal pada 16th Pasific Rim Real Estate Society Conference Wellington, New Zealand.


(6)

Sumber Internet :

Menteri Pendidikan Indonesia. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Repuklik Indonesia No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.

[Online] Tersedia : https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf [21 januari 2015]

Pemerintahan Republik Indonesia. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia : http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/13662/nprt/538/uu-no-20-tahun-2003-sistem-pendidikan-nasional [21 Januari 2015]

Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar nasional Pendidikan. [Online]. Tersedia : https://mediaa410080108.wordpress.com/2011/12/04/peraturan-pemerintah-republik-indonesia-nomor-19-tahun-2005/ [21 januari 2015]


Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA E LEARNING BERBASIS EDMODO TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X AKUNTANSI 1

6 21 244

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING( PJBL) BERBANTUKAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK UNTUK Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning( Pjbl) Berbantukan Media Pembelajaran Komik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Nege

1 6 13

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI : Survey Pada Siswa Kelas X Akuntansi Smk Pasundan 1 Kota Bandung.

0 4 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Quasi Eksperimen Di kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

0 1 37

PENGARUH MANAJEMEN PERLENGKAPAN SEKOLAH TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI.

0 1 63

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA : Eksperimen pada mata pelajaran produktif akuntansi kompetensi dasar pencatatan mutasi piutang siswa kelas XI Akuntansi di SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2012/

0 1 48

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI DI SMK.

5 8 41

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK SANGKURIANG 1 CIMAHI.

1 3 44

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA.

0 0 21