PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VII E di SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat.

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VII E di SMP Negeri 2 Lembang

Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh :

Annisa Nur Fadilah 1001486

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Oleh

Annisa Nur Fadilah

Sebuah Skripsi Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dari Program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Annisa Nur Fadilah Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Skripsi Ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya atau Sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau Cara Lainnya Tanpa Izin dari Penulis


(3)

PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VII E di SMP Negeri 2 Lembang

Kabupaten Bandung Barat)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP: 19570408 198403 1 003 Pembimbing II

Muhamad Iqbal, S.Pd, M.Si NIP: 198011 122009 12 1 003

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP: 19611014 1986011 001


(4)

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR PENELITIAN A. Aktivitas Belajar ... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Aktivitas Belajar... 10

3. Jenis-jenis Aktivitas Belajar ... 13

B. Media Pembalajaran ... 16

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 16

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 19

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 21

4. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 25

C. Media Gambar ... 27

1. Pengertian Media Gambar... 27

2. Jenis-jenis Media Gambar ... 29

3. Fungsi dan Manfaat Media Gambar dalam Pembelajaran ... 30

4. Karakteristik Media Gambar ... 33


(5)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 48

B. Metode Penelitian ... 48

C. Desain Penelitian ... 49

D. Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 53

E. Definisi Operasional ... 62

F. Instrumen Penelitian ... 63

G. Teknik Pengumpulan Data ... 70

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Deskripsi Sekolah a. Profil Sekolah ... 77

b. Visi dan Misi Sekolah ... 77

2. Subjek Penelitian ... 77

B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Observasi Awal Pembelajaran IPS a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajan IPS ... 78

b. Refleksi dan Temuan Observasi ... 79

c. Rencana Tindakan ... 80

2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Pelaksanaan Tindakan siklus I ... 81

b. Temuan dan Hasil Observasi Siklus I ... 83

3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 105

b. Temuan dan Hasil Observasi Siklus II ... 107 4. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus III


(6)

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus IV ... 146 b. Temuan dan Hasil Observasi Siklus IV ... 148 C. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian Peningkatan Aktivitas Belajar

Siswa ... 166 D. Data Hasil Penelitian ... 170

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 181 B. Saran ... 183 DAFTAR PUSTAKA ... ix LAMPIRAN


(7)

Tabel 3.1 Indikator Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 64

Tabel 3.2 Format Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa... 65

Tabel 3.3 Rubrik Pedoman Observasi Peningkatan aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS ... 67

Tabel 4.4 Rentang Skor Presentase aktivitas Belajar Siswa ... 75

Tabel 4.1 Daftar Anggota Kelompok Kelas VII E ... 84

Tabel 4.2 Pembagian Materi Kelompok ... 86

Tabel 4.3 Penilaian Kegiatan Guru pada Siklus I ... 91

Tabel 4.4 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I ... 92

Tabel 4.5 Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 94

Tabel 4.6 Hasil Observasi Kegiatan Peseta Didik pada Siklus I ... 96

Tabel 4.7 Hasil Skor Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Kelas I ... 98

Tabel 4.8 Penilaian Kegiatan Guru pada Siklus II ... 112

Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II ... 114

Tabel 4.10 Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 116

Tabel 4.11 Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik pada Siklu II ... 118

Tabel 4.12 Hasil Skor Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 119

Tabel 4.13 Penilaian Kegiatan Guru pada Siklus III ... 133

Tabel 4.14 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus III ... 135

Tabel 4.15 Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Siklus III ... 137

Tabel 4.16 Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik pada Siklus III ... 139


(8)

Tabel 4.21 Hasil Observasi Kegiatan Peserta Didik pada Siklus IV ... 159 Tabel 4.22 Hasil Skor Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Siklus IV ... 160 Tabel 4.23 Presentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa degan Menggunakan Media Gambar ... 166


(9)

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian ... 47 Gambar 3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 50 Gambar 3.2 Model Analisis Data ... 73 Gambar 4.1 Media Gambar Materi Macam-macam Angin & Siklus

HIdrologi ... 86 Gambar 4.2 Proses Pembuatan Media Gambar untuk Pembelajaran

Materi Macam-macam Angin, Hujan, & Siklus Hidrologi .. ... 88 Gambar 4.3 Media Gambar yang dibuat oleh Peserta Didik sebagai

Media Pembelajaran Materi Macam-macam Angin, Hujan, & Siklus Hidrolog ... 90 Gambar 4.4 Media Gambar Materi Kerajaan Bercorak Islam di Indonesia 109 Gambar 4.5 Kegiatan Pembuatan Amplop yang Berisi Pertanyaan untuk

Kuis Materi Kerajaan Bercorak Islam di Indonesia ... 110 Gambar 4.6 Media Gambar Materi Masa Kolonial Eropa ... 130 Gambar 4.7 Kegiatan Penyusunan Kartu Permaianan Sejarah Kolonial

Eropa ... 131 Gambar 4.8 Kegiatan Peneliti Membimbing Peserta didik dalm

Penyusunan Kartu Gambar Sejarah Kolonial Eropa ... 132 Gambar 4.9 Media Gambar Materi Kegiatan Pokok Ekonomi ... 151 Gambar 4.10 Kegiatan Peserta Didik Ketika Menyusun Gambar-gambar

Kegiatan Ekonomi ... 153 Gambar 4.11 Kegiatan Peserta Didik Ketika Mejelaskan Gambar-gambar


(10)

Gbelajar Siswa pada Siklus I dan II ... 120 Grafik 4.2 Perbandinga Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar

siswa pada Siklus I, II, dan III ... 141 Grafik 4.3 Perbandingan hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar

Siswa pada Siklus I, II, III, dan IV ... 161 Grafik 4.4 Grafik Skor Peningkatan Aktivitas Belajar Sisa dengan


(11)

Social Science class. This condition happened because of the deficiency of the usage of the media during learning activity which was influenced by the lack of facilities in the school that could be used by the teachers as the media during learning activity. Since this study dealt with the usage of the media in learning activity,the reasercher chose Classroom Action Reasearch (CAR) with 4 cycles of Kemmis and Taggart reasearch design. This study focused on the picture medium as the medium in learning activity and also as the medium to boost the focus of the students in Social Studies class since this medium is simple, easier to use, and suitable for the schools in the villages and little towns. 4 indicators of learning activity were set in this study as a tool to asses the improvement of the students in learning activity. They are: 1) Visual Activity, 2) Listening Activity, 3) Speaking Activity, and 4) Writing Activity. From those indicators, it could be seen that there were positive improvements in learning activity from the first until the fourth cycle, with the percentage of 56,70% in the first cycle, 70,99% in the second cycle, 78,35% in the third cycle, and 86,58% in the fourth cycle. As a conclusion, the usage of the picture medium can boost the focus of the students during learning activity in Social Studies class.


(12)

Lembang dimana keadaan peserta didik yang kurang fokus dalam proses belajar. Penilaian peserta didik yang kurang baik terhadap mata pelajaran IPS, kurangnya memiliki motivasi belajar dikarenakan tidak adanya media sebagai daya tarik yang digunakan pendidik ketika menyampaikan materi seperti media pembelajaran karena fasilitas sekolah yang kurang memadai dalam menyediakan media pembelajaran sehingga aktivitas belajar dalam kegiatan pembelajaranpun ikut berkurang. Melihat permasalahan yang akan diteliti berkaitan dengan proes pembelajaran, maka peneliti memilih penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart dalam 4 tindakan siklus. Penggunaan media gambar menjadi alternatif pemecahan masalah yang dipilih untuk meningkatkan akivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS, ini dikarenakan media gambar adalah media pembelajaran yang sederhana dan mudah digunakan, selain itu media gambar juga sangat cocok digunakan di sekolah yang setiap kelasnya tidak memiliki aliran listrik atau bertempat di daerah yang terpencil. Dalam peningkatan aktivitas belajar siswa, peneliti memilih 4 indikator aktivitas belajar sebagai acuan dalam penelitian yaitu: a) Aktivitas Visual, b) Aktivitas Mendengarkan, c) Aktivitas Lisan, d) Aktivitas Menulis, dimana dari seluruh aspek ini mengalami perkembangan dari siklus pertama sampai siklus keempat dari kualitas cukup sampai baik dengan presentase 56,70%, 70,99%, 78,35%, dan 86,58% maka kesimpulannya adalah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS dapat meningkat melalui penggunaan media gambar.


(13)

Berdasarkan pra penelitian awal yang dilakukan pada kelas VII E SMPN 2 Lembang, peneliti melihat kurangnya aktivitas belajar pada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik menunjukan ketidak tertarikannya mengikuti pembelajaran IPS. Berikut adalah beberapa masalah yang ditemui: 1) Peserta didik terlihat tidak memperhatikan ketika pendidik sedang menjelaskan materi pembelajaran dan ketika pendidik menugaskan untuk membaca kalimat yang ada didalam buku teks, peserta didik masih sibuk mencari paragraf tersebut, 2) Peserta didik tidak fokus terhadap pembelajaran seperti masih banyaknya peserta didik yang memainkan telepon genggam dan mengobrol ketika pembelajaran berlangsung, 3) Peserta didik juga tidak aktif bertanya, terlihat pasif terhadap pembelajaran yang ditandai ketika pendidik memberikan pertanyaan, peserta didik tidak ada yang bisa menjawab begitupun juga ketika pendidik mempersilahkan peserta didik untuk bertanya, peserta didik tidak ada yang merespon. Peneliti melihat pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik kurang menarik hal ini disebabkan karena pendidik sangat jarang menggunakan media pembelajaran baik itu powerpoint ataupun media yang lainnya sehingga aktivitas belajar siswa sangat rendah.

Dari permasalahan tersebut peneliti berasumsi bahwa kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS dikarenakan peserta didik merasa tidak tertarik dalam pembelajaran tersebut, hal ini tidak lepas dari peran pendidik yang mengelola kelas tersebut dan bagaimana pembelajaran IPS dikemas dan disampaikan. Peneliti melihat pendidik kurang optimal dalam menyajikan dan melakukan belajar mengajar, terlihat dari kesiapan dalam mengajar pendidik hanya berpacu pada buku teks, tidak memakai media pembelajaran yang berfungsi untuk menarik minat belajar peserta didik. Jika peserta didik sudah tertarik dengan pembelajaran yang akan


(14)

dilakukan, maka motivasi peserta didik akan tumbuh dengan sendirinya, jika motivasi belajar sudah dimiliki oleh peserta didik maka aktivitas belajar akan lebih berkembang di dalam kelas. Terjadinya aktivitas belajar siswa sangat diperlukan, karena adanya kegiatan belajar pembelajaran salah satuya ditandai dengan adanya keterlibatan peserta didik dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu maka pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas diharapkan mampu memotivasi peserta didik dalam pembelajaran sehingga mampu meningkatkan aktivitas belajar. Motivasi belajar akan didapat salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran, media pembelajaran tidaklah selalu yang mahal dan perlu menggunakan aliran listrik tetapi media pembelajaran yang sederhana yang mampu membantu dalam kegiatan pembelajaran.

Sebelum terjadinya aktivitas belajar belangsung, tentunya harus ada komunikasi antara pendidik dan peserta didik karena belajar pada hakekatnya adalah merupakan proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Adams & Dickey (Ruhimat, 2008, hlm. 116-121) secara luas menyatakan bahwa belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu maka pendidik harus berperan sebagai motor penggerak terjadinya aktivitas belajar dengan cara memberikan motivasi (motivator), memfasilitasi (fasilitator), mengorganisasi (organizer), mengembangkan bahan pembelajaran (developer), menilai program-proses dan hasil pembelajaran (evaluator) dan memonitor aktivitas siswa dalam pembelajaran (supervisor) dan sebagainya.

Selain melakukan pengamatan, peneliti juga melakukan wawancara terhadap beberapa peserta didik ketika diluar jam pelajaran. Peserta didik mengemukakan rasa tidak suka terhadap pembelajaran IPS alasannya adalah bahwa: 1) IPS merupakan pembelajaran yang membosankan, 2) Pembelajarannya cenderung hafalan, 3) Pembelajarannya membuat peserta didik merasa mengantuk, 4) Gurunya membosankan, dan 5) Pembelajarannya tidak menarik sehingga mereka kurang merespon dalam


(15)

mengikuti pembelajaran IPS. Kemudian setelah melakukan wawancara terhadap peserta didik, peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru IPS. Beliau mengemukaan bahwa masih adanya kesulitan dalam melakukan pembelajaran, karena kurangnya kreatifitas guru untuk mendukung pembelajaran sehingga berdampak kepada peserta didik. Beliau juga mengakui bahwa beliau masih kurang kreatif dalam melaksanakan pembelajaran, baik itu metode pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran sampai sumber pembelajaran. Walau sebenarnya fasilitas untuk media pembelajaran sudah ada, seperti infocus namun kurangnya keinginan dan kreativitas pada guru sehingga pembelajaran IPS cenderung monoton, ditambah kendala untuk media infocus yang jumlahnya sangat kurang sehingga pendidik merasa semakin malas untuk menggunakan media pembelajaran.

Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, peserta didik sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Pendidik harus berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera, semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.

Berdasarkan permasalahan yang ditemui oleh peneliti, terlihat jika pendidik kurang memperhatikan keperluan peserta didik dlam memberi rangsangan dalam kegiatan pembelajaran. Seharusna pendidik lebih memperhatikan alat indera yang mampu membantu dalam merespon rangsangan yang diberikan, seperti alat visual mereka yang bisa diberi stimulus dalam membangkitkan otivasi, minat baru, dan pengaruh-pengaruh psikologi dalam kegiatan pembelajaran.

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Melalui pendidikan manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik, dibina dan dikembangkan potensi-potensinya. Tujuan ini agar menjadikan mereka manusia yang berkualitas, sebagaimana


(16)

yang tertera dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang fungsi pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Perwujudan fungsi pendidikan nasional tersebut masih mendapatkan banyak permasalahan. Diantaranya masih rendahnya prestasi belajar siswa, rendahnya minat/motivasi belajar siswa sarana dan fasilitas pendidikan yang masih terbatas. (UU sisdiknas, 2003). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat kita ketahui bahwa pendidikan sangat penting, selain untuk mencerdaskan pendidkan juga bertujuan untuk memanusiakan manusia. Agar pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan baik maka diperlukan guru yang dapat membangun motivasi belajar peserta didik sehingga aktivitas belajar di dalam kelas dapat berjalan sebagaimana mestinya agar pendidikan dapat tersampaikan dengan baik, selain itu fasilitas belajar mengajar haruslah mendukung supaya mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Namun pada kenyataan di lapangan, masih banyak persekolahan yang tidak memiliki fasilitas lengkap, walaupun ada fasilitas tetapi jumlahnya sangat kurang.

Dalam kegiatan pembelajaran peran media sangatlah penting, selain untuk mempermudah pembelajaran, media juga mampu membantu untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar. Penerapan sebuah media di dalam kelas selain mengembangkan kemampuan ajar pendidik sebagai pengajar di kelas, media juga mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar. Selain itu peneliti menerapkan dan memilih media gambar karena peneliti menilai media gambarlah yang dinilai cukup efektif untuk digunakan di kelas tersebut, dikarenakan alokasi yang diberikan untuk mata pelajaran IPS di sekolah tersebut sangat terbatas dan jikalaupun peneliti memilih media yang lain maupun yang lebih hidup jika dibandingkan dengan media gambar misalanya seperti menanpilkan film, video ataupun


(17)

media audio visual yang lainya makan penelti dapat memastikan akan membutuhkan waktu lebih untuk mengoperasikannya, dan memang disayangkan pula karena fasilitas sekolah yang dapat dikatakan masih belum memadai, sekolah hanya menyediakan satu alat proyeksi atau infocus (LCD, jadi dapat dibayangkan jika setiap guru dari setiap masing-masing mata pelajaran dan kelas yang ingin menggunakan infocus diwaktu yang bersamaan). Karena itulah kenapa peneliti lebih memilih media gambar, karena media ini peneliti dapat membuatnya langsung, bahkan melibatkan siswanya sendiri sehingga mampu meningkatkan aktivitas belajarnya pula karena menggambar juga termasuk kedalam salah satu unsur aktivitas belajar siswa, yaitu drawing activity dan yang terpenting adalah tidak terlalu mengandalkan fasilitas sekolah yang masih kurang.

Tentunya tidak salah jika kita memanfaatkan media yang telah ada dan menggunakannya dengan berbagai kreativitas. Hal tersebut harus dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran IPS, bagaimana mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki agar mampu meningkatkan aktivitas siswa didalam pelajaran IPS. Media gambar sebagai media pembelajaran memang memiliki dampak terhadap aktivitas belajar peserta didik, untuk itu penulis mencoba mengajukan salah satu penerapan media gambar sebagai alat yang digunakan dalam pembelajaran IPS, dengan melakukan penelitian yang berjudul “PENINGKATAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI

PENGGUNAN MEDIA GAMBAR (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS VII E SMPN 2 LEMBANG)”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya fasilitas media pembelajaran.

2. Pembelajaran yang berlangsung sangat monoton dikarenakan kurangnya kreativitas pendidik dalam penggunaan media dan metode ketika penyampaian materi.


(18)

3. Pendidik hanya menggunakan metode ceramah, sehingga peserta didik sulit memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran.

4. Peserta didik tidak fokus terhadap pembelajaran.

5. Peserta didik kurang terlibat dalam proses kegiatan pembelajaran yang ditandai dengan dominasi guru selama proses pembelajaran.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana merencanakan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang?

2. Bagaimana pelaksanakan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang?

3. Bagaimana kendala yang dihadapi peneliti dalam peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang?

4. Bagaimana solusi dari kedala yang dihadapi peneliti dalam peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran gambar dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Negeri 2 Lembang kelas VII E. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini agar pendidik IPS :

1. Untuk mengidentifikasi perencanaan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang.


(19)

2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang.

3. Untuk mengetahui hambatan dalam peningkatan akitvitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang.

4. Untuk mengetahui upaya mengatasi hambatan dalam peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas VII E SMPN 2 Lembang.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan penelaahan keilmuan terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui media gambar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

2) Dapat meningkatkan suasana belajar yang interaktif antar peserta didik.

3) Memudahkan siswa untuk memahami materi.

4) Lebih meningkatkan ingatan terhadap materi yang bersangkutan. b. Bagi pendidik

1) Penggunaan media gambar mampu meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang sederhana.

2) Membantu mengurangi kendala media pembelajaran karena kurangnya fasilitas di sekolah.


(20)

3) Dapat menciptakan suasana yang interaktif dalam pembelajaran antara pendidik dan peserta didik.

4) Dapat meningkatkan profesionalitas sebagai pendidik. c. Bagi sekolah

Dapat memberikan masukan-masukan bagi meningkatnya kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah.

F. Struktur Organisasi Penelitian

Sebagai struktur organisasi dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis susun sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan, bab ini merupakan bagian awal dari penulisan, dalam pembahasannya terdiri dari beberapa sub bab yaitu: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Struktur Organisasi.

Bab II merupakan kajian teori dan kerangka berfikir, bab ini memuat tentang kajian-kajian teori yang mendukung terhadap penelitian. Dalam pembahasannya terdiri dari sub bab (1) Aktivitas Belajar, (2) Media Gambar, (3) Pembelajaran IPS.

Bab III merupakan metodologi penelitian, bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian. Memaparkan tahapan-tahapan penelitian yang ditempuh untuk menyelesaikan penelitian. Dalam pembahasannya terdiri dari sub bab (1) Lokasi dan Subjek Penelitian, (2) Metode Penelitian, (3) Desain Penelitian, (4) Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, (5) Definisi Operasional, (6) Instrumen Peneitian, (7) Teknik Pengumpulan Data, (8) Teknik Pengolahan dan Analisis Data.

Bab IV merupakan hasil penelitian, bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang didasarkan pada data, fakta, dan informasi yang dikolaborasikan dengan literatur yang menunjang.

Bab V kesimpulan, bab ini merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan hasil dan jawaban atas pertanyaan yang diteliti serta saran-saran atau rekomendasi.


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu berlokasi di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang tepatnya di Jalan Maribaya No. 129 Langensari-Lembang-Bandung Barat. Pemilihan lokasi ini adalah karena peneliti sedang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah tersebut, dan dari observasi awal yang dilakuan oleh peneliti di kelas VII E peneliliti melihat kuragnya aktivitas belajar yang terjadi di dalam kelas ketika pembelajaran IPS berlangsung. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang dengan menggunakan media pembelajaran yang sederhana berjenis gambar.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru Ilmu Pengetahuan Sosial dan siswa kelas VII E yang berjumlah 40 orang terdiri dari siswa laki-laki 19 orang dan siswi perempuan 21 orang.

B. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah metode penelitian yang berguna untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh. Dalam memilih jenis metode penelitian, peneliti harus memperhatikan kesesuaian metode yang digunakan dengan subjek yang akan diteliti. Dengan kata lain, subjek yang diteliti yang menentukan metode apa yang harus digunakan dalam suatu penelitian.

Peneliti meneliti tentang subjek yang berkaitan dengan proses pembelajaran, maka peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Reasearch (CAR) sebagai metode yang akan digunakan

dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto (2012, hlm. 3) merupakan suatu pencermatan terhadap


(22)

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sejalan dengan pemikiran Suharsimi, menurut Suhardjono (2012, hlm. 58) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktek pembelajaran. Sedangkan menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 11) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah perbaikan dan perubahan. Namun pada kenyataannya seringkali pendidik kurang memperhatikan proses pembelajaran yang dilakukan, baik metode dan media pembelajaran kebanyakan pendidik kurang memperhatikan peseta didik, hanya sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti hanya berbicara di depan kelas yang dapat membuat peserta didik merasa jenuh, tidak memperhatikan apa yang disampaikan pendidik dan kurangnya aktivitas belajar yaang dilakukan oleh peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu juga, keadaan para peserta didik yang kurang merespon terhadap pembelajaran IPS yang mereka anggap membosankan. Maka dari itu pendidik harus memperhatikan metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat meningkatkan motivasi dan respon yang baik, hal ini sesuai dengan Suharjono (2012, hlm. 61) tujuan utama PTK adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas ini mengacu pada model Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2012, hlm. 74) yaitu sebagai berikut:


(23)

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1 Adopsi Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemis dan Taggart (Arikunto, 2012, hlm. 74)

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencaan ini peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap kondisi peserta didik yang berdasar pada pra penelitian yang dilakukan agar dapat menentukan strategi apa yang dapat dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap pembelajaran.

Perencaan ini juga dilakukan peneliti untuk menentukan topik atau tema pembelajaran yang sesuai dengan penggunaan media gambar untuk meningkatkan aktivitas belajar di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang, menentukan waktu dan format observasi yang akan digunakan, merencanakan diskusi anatara peneliti dan observer berdasarkan pengamatan berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam

Pengamatan/ pengumpulan data I Refleksi I

Permasalahan baru hasil refleksi

Perencanaan tindakan II

Pelaksanaan tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data II Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya Apabila

pemaslahan belum terselesaikan

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan tindakan I


(24)

meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik, kemudian membuat rencana perbaikan terhadap kekurangan yang ditemukan setelah peneliti berdiskusi dengan observer dan merencakan untuk mengolah data yang telah diperoleh setelah penelitian dilaksanakan.

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki standar kompetensi dan kompetensi dasar 4,5, dan 6.

Standar kompetensi tersebut adalah:

4.4 Mendeskrisikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya bagi kehidupan.

5.3 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintah pada masa kolonial Eropa

6.1 Mendiskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan, dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilakukan sesuai rencana yang telah disusun sebelumnya, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kemudian pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media gambar yang disediakan oleh peneliti dan media gambar yang dibuat langsung dengan melibatkan peserta didik untuk meningkatkan aktivitas belajar di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang.

Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini satu tindakan dua pertemuan. Adapun rincian dari perteman-pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan pertama meliputi:

1) Melaksanakan pembelajaran IPS sesuai dengan materi, silabus, recana pelaksanaan pembelajaran, serta media pembelajaran yang telah direncanakan

2) Memanfaatkan media gambar sebagai media pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas dalam pembelajaran IPS .


(25)

3) Menggunakan format observasi yang telah dibuat sebelumnya untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada indikator visual activities berupa menyimak penjelasan pendidik atau kelompok, dan mencari referensi dari buku ataupun internet,

listening Activities berupa mendengarkan penjelasan dari pendidik

dan mendengarkan pertanyaan dan jawaban dari peserta didik yang lainnya.

b. Pertemuan kedua meliputi:

1) Melaksanakan pembelajaran IPS sesuai dengan materi, silabus, recana pelaksanaan pembelajaran, serta media pembelajaran yang telah direncanakan.

2) Menggunakan format observasi yang telah dibuat sebelumnya untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada indikator oral Activities yaitu bertanya, menjawab atau mengemukaan pendapat, writing Activities berupa menulis catatan penting dan mengerjakan tugas.

3) Melaksanakan evaluasi untuk melihat peningkatan aktivitas peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mengunakan media pembelajaran berupa gambar.

4) Melakukan diskusi dengan observer berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan berkaitan dengan penggunaan media gambar.

5) Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan yang telah ditemukan pada tindakan yang dilakukan telah berdiskusi dengan

observer.

6) Melaksanakan pengolahan data yang telah diperoleh setelah penelitian dilaksanakan

3. Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan format obeservasi guna untuk mengetahui apakah aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS sudah meningkat dengan menggunakan media


(26)

pembelajaran berbentuk gambar. Pengamatan yang dilakukan secara bersamaan dengan pelaksaaan tindakan, kemudian pada tahap ini observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Observer juga bertugas mencatat segala sesuatu yang terjadi ketika pelaksaan tindakan berlangsung dan bertugas mengumpulkan data yang dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah dibuat sebelumnya.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti melakukan analisis terhadap hasil observasi yang telah dilakukan dalam penggunaan gambar sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran IPS. Refleksi adalah suatu upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait dalam PTK yang dilaksanakan (Depdikbud, 1999, hlm. 28). Dalam penelitian ini, peneliti merupkan salah satu partisipan (pendidik) dan dalam penelitian ini perlu melakukan refleksi berama observer lainnya dengan berdiskusi untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan dari hasil tindakan yang telah dilaksanakan. Dari data yang telah terkumpul, peneliti dan observer melakukan evaluasi untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya.

D. Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui prosedur penelitian dengan mengikuti pola siksus. Pada pelaksanaan penelitian ini, banyaknya siklus yang dilakukan bergantung pada ketercapaian target yang telah ditentukan peneliti ataupun pihak pendidik dan peserta didik sebelumnya.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan empat langkah prosedur penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Prosedur penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan


(27)

1) Melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap kondisi peserta didik pada kelas yang akan menjadi obyek penelitian.

2) Menyusun waktu yang tepat untuk melakukan pelaksanaan tindakan. 3) Menentukan materi yang akan dibantu dengan media pembelajaran

berupa media gambar. Pada siklus I materi yang digunakan adalah tentang mendeskrisikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya bagi kehidupan.

4) Menyusun perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP.

5) Menyusun lembar soal sebagai evaluasi pembelajaran sekaligus latihan peserta didik.

6) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi peningkatan aktivitas belajar peserta didik, lembar observasi kinerja pendidik (dalam hal ini peneliti sebagai pendidik), lembar observasi wawancara pada peserta didik dan pendidik (partner penelitian).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan aplikasi dari tahap perencanaan yang telah disusun berupa penggunaan media pembelajaran gambar yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas.

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut terangkum dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :

1. Peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Materi yang disampaikan adalah mengenai lapisan atmosfer, tekanan udara, dan kelembaban udara.

2. Kemudian peneliti membagi peserta didik dalam 7 kelompok belajar dan setiap kelompok ditugaskan untuk menggambar setiap materi.

1) Angin darat dan angin laut (kelompok 1) 2) Angin gunung dan angin lembah (kelompok 2) 3) Angin Fohn (kelompok 3)


(28)

4) Hujan Zenithal (kelompok 4) 5) Hujan Frontal (kelompok 5) 6) Hujan Orografis (kelompok 6) 7) Siklus Hidrologi (kelompok 7)

3. Setiap kelompok peserta didik yang sudah membuat gambar bergiliran maju ke depan kelas untuk menjelaskan materi yang mereka kaji pada teman-temannya dengan menggunkan media gambar yang mereka buat sendiri.

4. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya ataupun memberikan argumennya didepan kelas sebagai aktivitas oral.

5. Diakhir pembelajaran, pendidik memberi kesimpulan dan melakukan evaluasi berupa mengisi soal kuis.

c. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan atau observasi merupakan kegiatan mengamati segala kejadian yang berlangsung selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan dipersiapkan oleh peneliti.

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan yang berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun dan berfungsi untuk melihat tindakan yang diterapkan di dalam kelas. Yang melakukan pengamatan dan observasi tersebut adalah observer, yang menjadi observer dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari guru mitra, dan teman peneliti. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas ini yang menjadi fokus observasi yaitu aktivitas belajar peserta didik dan kinerja peneliti sebagai pendidik selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas. Data yang dikumpulkan adalah berupa data deskriftif kualitatif yang diambil dari proses belajar mengajar yang berlangsung dalam kegiatan tindakan kelas yang kemudian hasil observasi tersebut akan menjadi bahan kajian dalam


(29)

mengukur pencapaian keberhasilan suatu tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti.

d. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi peneliti melakukan beberapa tindakan diantaranya:

1) mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Data tersebut meliputi hasil kinerja guru maupun hasil observasi berpikir kritis siswa, hasil tes dan wawancara.

2) hasil dari analisa tersebut digunakan untuk mengetahui kekurang dari kegiatan tindakan dan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil analisa, yang akan digunakan untuk siklus berikutnya.

3) melakukan tindak lanjut pada siklus berikutnya apabila terdapat hal positif pada tindakan sebelumnya.

2. Pelaksanaan Siklus II a. Tahap Perencanaan

Perecanaan pada siklus II, berangkat dari refleksi pada siklus I. Untuk lebih jelas tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi dan menyusun alernatif untuk pemecahan masalah. 2) Menentukan waktu untuk melaksana tindakan siklus II.

3) Menentukan materi yang sesuai, kemudian membiat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam serta peninggalan-peninggalannya.

4) Menyiapkan media dan metode pembelajaran yang dapat membantu peningkatan aktivitas belajar pada peserta didik. 5) Menyusun lembar soal sebagai evaluasi pembelajaran sekaligus

latihan peserta didik.

6) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi peningkatan aktivitas belajar peserta didik,


(30)

lembar observasi kinerja pendidik (dalam hal ini peneliti sebagai pendidik), lembar observasi wawancara pada peserta didik dan pendidik (partner penelitian).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berbeda dengan pelaksanaan tindakan siklus I, pada siklus II peneliti mencoba mengaplikasikan metode pembelajaran, jadi selain berupa penggunaan media pembelajaran gambar yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas, peneliti jua menoba menerapkan metode TGT (Team Games

Tournament).

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut terangkum dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :

1) Sebelum penyampaian materi, peneliti mengarahkan peserta didik untuk duduk bersama kelompok belajar yang telah dibentuk.

2) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Materi yang disampaikan adalah mengenai perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam serta peninggalan-peninggalannya.

3) Setelah penyampaian materi, kemudian peneliti memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi mengenai materi tentang kerajaan-kerajaan yang bercorak islam.

4) Setelah setiap kelompok menguasai materi, peneliti menjelaskan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok, yaitu membuat pertanyaan sebanyak 5 soal berbentuk pilihan gambar, soal-soal tersebut dimasukan kedalam amplop yang dibuat oleh setiap kelompok sesuai kreasi masing-masing kelompok.

5) Pada pertemuan berikutnya, setiap amplop yang telah dibuat oleh setiap kelompok di kumpulkan pada peneliti dan setiap kelompok memiliki wakil untuk bermain di depan kelas dengan memilih amplop dari kelompok lainnya.


(31)

6) Peneliti membacakan soal dan wakil dari setiap kelompok harus menebak isi dari soal tersebut untuk mendapakan point.

7) Setelah setiap kelompok tampil di depan, peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

8) Diakhir pembelajaran, peneliti memberikan komentar dan mengapresiasi hasil kerja dan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Pengamatan atau Observasi

Pada siklus II ini, tahapan pengamatan (observasi) mencakup: 1) Melakukan observasi sesuai format yang telah disediakan. 2) Mencatat semua hal yang dibutuhkan selama observasi.

3) Menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang sudah dipersiapkan.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi siklus II mencakup:

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II. 2) Membahas hasil evalusi tentang skenario siklus II

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus selanjutnya yaitu siklus III.

3. Pelaksanaan Siklus III a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan pengamatan kembali terhadap kondisi peserta didik pada kelas yang akan menjadi obyek penelitian.

2) Menyusun kembali waktu yang tepat untuk melakukan pelaksanaan tindakan siklus III.

3) Menentukan materi yang akan dibantu dengan media pembelajaran berupa media gambar. Pada siklus III materi yang digunakan adalah tentang mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintah pada masa kolonial Eropa.


(32)

5) Mempersiapkan media pembelajaran yang dapat membantu mempermudah dalam penyampaian materi pada peserta didik. 6) Menyusun lembar soal sebagai evaluasi pembelajaran sekaligus

latihan peserta didik.

7) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi peningkatan aktivitas belajar peserta didik, lembar observasi kinerja pendidik (dalam hal ini peneliti sebagai pendidik), lembar observasi wawancara pada peserta didik dan pendidik (partner penelitian).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan aplikasi dari tahap perencanaan lanjutan dari siklus II untuk meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik di dalam kelas dalam pembelajaran IPS yang telah disusun berupa penggunaan media pembelajaran gambar.

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut terangkum dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :

1) Sebelum penyampaian materi, peneliti mengarahkan peserta didik untuk duduk bersama kelompok belajar yang telah dibentuk.

2) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Materi yang disampaikan adalah mengenai latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke Asia Tenggara

3) Setelah penyampaian materi, kemudian peneliti membagi beberapa pasang kartu bergambar yang diacak pada setiap kelompok.

4) Setelah setiap kelompok mendapatkan kartu, peneliti memberikan tugas untuk memasangkan kartu tersebut.

5) Untuk mencari informasi/isi dari kartu tersebut, kelompok difasilitasi mencari di dalam buku paket ataupun internet.

6) Setelah semua kelompok dapat memasangkan kartu-kartu tersebut kemudian membacakan hasilnya di depan kelas.


(33)

8) Diakhir pembelajaran peneliti dan peserta didik membuat kesimpulan.

c. Pengamatan atau Observasi

Pada siklus III ini, tahapan pengamatan (observasi) mencakup: 1) Melakukan observasi sesuai format yang telah disediakan. 2) Mencatat semua hal yang dibutuhkan selama observasi.

3) Menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang sudah dipersiapkan.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi pada siklus III mencakup:

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus III. 2) Membahas hasil evalusi tentang skenario siklus III

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus selanjutnya yaitu siklus IV.

4. Pelaksanaan Siklus IV a. Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan pengamatan kembali terhadap kondisi peserta didik pada kelas yang akan menjadi obyek penelitian.

2) Menyusun kembali waktu yang tepat untuk melakukan pelaksanaan tindakan siklus IV.

3) Menentukan materi yang akan dibantu dengan media pembelajaran berupa media gambar. Pada siklus IV materi yang digunakan adalah mengenai penggunaan lahan dan pola pemukiman penduduk.

4) Menyusun perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP.

5) Mempersiapkan media dan metode pembelajaran yang dapat membantu mempermudah dalam penyampaian materi pada peserta didik.

6) Menyusun lembar soal sebagai evaluasi pembelajaran sekaligus latihan peserta didik.


(34)

7) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi peningkatan aktivitas belajar peserta didik, lembar observasi kinerja pendidik (dalam hal ini peneliti sebagai pendidik), lembar observasi wawancara pada peserta didik dan pendidik (partner penelitian).

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini merupakan aplikasi dari tahap perencanaan lanjutan dari siklus III untuk meningkatkan aktivitas belajar pada peserta didik di dalam kelas dalam pembelajaran IPS yang telah disusun berupa penggunaan media pembelajaran gambar.

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut terangkum dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :

1) Sebelum penyampaian materi, peneliti mengarahkan peserta didik untuk duduk bersama kelompok belajar yang telah dibentuk.

2) Peneliti menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik. Materi yang disampaikan adalah mengenai kegiatan ekonomi. 3) Setelah penyampaian materi, kemudian peneliti menunjuk salah

satu peserta didik dari setiap kelompok secara acak untuk maju kedepan.

4) Peneliti menggunakan media gambar dengan metode picture and

picture dalam penyampaian materi.

5) Peserta didik diminta menyusun gambar-gambar kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

6) Setelah setiap perwakilan dari kelompok kedepan dan memberikan alasan mengenai gambar yang mereka susun, peneliti menugaskan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi memberikan contoh real dalam kegiatan sehari-hari.

7) Setiap kelompok memberikan contoh dan menjelaskannya, materi bisa diambil dari buku, lingkungan, dan internet.

8) Diakhir pembelajaran peneliti dan peserta didik membuat kesimpulan, dan peneliti memberikan 5 butir soal sebagai evaluasi.


(35)

c. Pengamatan atau Observasi

Pada siklus IV ini, tahapan pengamatan (observasi) mencakup: 1) Melakukan observasi sesuai format yang telah disediakan. 2) Mencatat semua hal yang dibutuhkan selama observasi.

3) Menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang sudah dipersiapkan.

d. Pada tahap refleksi pada siklus IV mencakup:

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus IV.

2) Membahas hasil evalusi tentang skenario pembelajaran siklus IV. 3) Membuat kesimpulan atas pelaksanaan dan pembelajaran dengan

pemanfaatan media gambar dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VIIE SMP Negeri 2 Lembang.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan kesalah pahaman terhadap variabel yang digunakan dalam dalam judul penelitian ini, maka berikut merupakan istilah-istilah operasional yang dapat didefinisakan sebagai berikut:

1. Aktivitas Belajar

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa aktif melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Menurut Sriyono (Sulastri, 2004, hlm. 12)

berpendapat “Aktivitas siswa merupakan kegiatan prilaku yang terjadi

selama proses belajar mengajar. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah kepada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta bertanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan.” Paul B. Diedric (dalam Sardiman, 2011, hlm. 101) menggolongkan kegiatan siswa antara lain adalah: 1) Visual activitie, 2)


(36)

activities, 6) Motor activities, 7) Mental activities, 8) Emotional ectivities.

2. Media Gambar

Menurut Sudjana (2007, hlm. 68) pengertian media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Kemampuan gambar dapat berbicara banyak dari seribu kata hal ini mempunyai makna bahwa gambar merupakan suatu ilustrasi yang memberikan pengertian dan penjelasan yang amat banyak dan lengkap dibandingkan kita hanya membaca dan memebrikan suatu kejelasan pada sebuah masalah karena sifatnya yang lebih konkrit (nyata). Tujuan penggunaan gambar dalam pembelajaran adalah : (1) menerjemahkan symbol verbal, (2) mengkonkritkan dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan. (3) memberikan ilustrasi suatu buku, dan (4) membangkitkan motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS. Pelaksanaan

observasi dilakukan dengan memberikan tanda ceklis (√) pada indikator

yang menunjang aktivitas belajar pada peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS. Observasi yang dilakukan dengan format check list dan skala bertingkat karena, dapat menunjukan keseragaman diantara pencatat, lebih terarah dan lebih mudah untuk dianalisis. (Anggoro, 2008, hlm. 5.21).

Lembar observasi yang digunakan untuk pengukuran aktivitas belajar siswa terdiri dari beberapa indikator, dapat dilihat pada tabel 3.1, dan untuk format lembar observasi dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.


(37)

Tabel 3.1 Indikator Observasi Aktivitas Belajar Siswa Indikator Aktivitas Belajar Siswa

No Jenis Aktivitas Indikator

1 Aktivitas Visual (visual Activities)

Memperhatikan Penjelasan Guru. Memperhatikan Penjelasan teman. Mencari sumber di buku paket ataupun internet.

2 Aktivitas Lisan (Oral Activities)

Bertanya kepada teman atau guru mengenai materi yang belum diimengerti.

Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman atau guru

Berani mengemukan pendapat 3 Aktivitas Mendengarkan

(Listening Activities)

Mendengarkan ketika guru sedang menyajikan materi

Mendengarkan ketika siswa lain bertanya Mendengarkan ketika siswa menjawab 4 Aktivitas Menulis (Writing

Activities)

Mencatat hal-hal yang dianggap penting

Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (menulis ataupun menggambar)


(38)

Tabel 3.2 Format Penilaian Peningkatan Akitivitas Belajar siswa

No Indikator Penjelasan

Kelompok

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Aktivitas

Visual (visual Activities)

Memperhatikan Penjelasan Guru. Memperhatikan Penjelasan teman. Mencari sumber di Buku paket ataupun internet.

2. Aktivitas Lisan (Oral

Activities)

Bertanya kepada teman atau guru mengenai materi yang belum diimengerti. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman atau guru Berani mengemukan pendapat

3. Aktivitas


(39)

Keterangan:

(Listening

Activities) Mendengarkan ketika siswa lain bertanya Mendengarkan ketika siswa menjawab 4 Aktivitas

Menulis (Writing Activities)

Mencatat hal-hal yang dianggap penting Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (menulis ataupun menggambar)

Jumlah Nilai

Nilai Skor

1 (Kurang) 1-11 2 (Cukup) 12-22 3 (Baik) 13-33


(40)

No Indikator Penjelasan 1 (Kurang) 2 (Cukup) 3 (Baik)

1 Aktivitas Visual (Visual Activities)

Memperhatikan Penjelasan Guru

Hanya 1 anggota kelompok yang memperhatikan ketika guru sedang memberikan penjelasan.

Terdapat 2 anggota kelompok yang memperhatikan ketika guru sedang memberikan penjelasan. Semua anggota kelompok yang mendengarkan ketika memperhatikan ketika guru sedang memberikan penjelasan Memperhatikan Penjelasan teman

Hanya 1 anggota kelompok yang memperhatikan ketika teman sedang

menjelaskan materi.

Terdapat 2 anggota kelompok yang memperhatikan ketika teman sedang menjelaskan materi. Semua anggota kelompok yang mendengarkan ketika memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi.

Mencari sumber di Buku paket

ataupun internet

Hanya 1 anggota

kelompok yang mencari

Terdapat 2 anggota kelompok yang memperhatikan ketika teman sedang menjelaskan materi. Semua anggota kelompok yang mendengarkan ketika memperhatikan ketika guru sedang


(41)

2 Aktivitas

Mendengarkan

(Listening Activities) Mendengarkan ketika guru sedang menyajikan materi

Hanya 1 anggota kelompok yang mendengarkan ketika pendidik sedang menyajikan materi

Terdapat 2 anggota kelompok yang mendengarkan ketika pendidik sedang menyajikan materi Semua anggota kelompok yang mendengarkan ketika pendidik sedang menyajikan materi Mendengarkan ketika siswa lain bertanya

Hanya 1 anggota kelompok yang mendengarkan ketika siswa lain bertanya.

Terdapat 2 anggota kelompok yang mendengarkan ketika siswa lain bertanya.

Semua anggota kelompok

mendengarkan ketika siswa lain bertanya.

Mendengarkan ketika siswa lain menjawab

Hanya 1 anggota kelompok yang mendengarkan ketika siswa lain menjawab.

Hanya 1 anggota kelompok yang mendengarkan ketika siswa lain menjawab.

Semua anggota kelompok

mendengarkan ketika siswa lain menjawab.

3 Aktivitas Lisan (Oral

Activities)

Bertanyaan kepada kelompok lain atau guru mengenai materi yang belum diimengerti.

Tidak ada yang bertanya

sama sekali Bertanya sebanyak 1 kali

Bertanya lebih dari 2 kali


(42)

teman dan guru Berani

mengemukan pendapat

Tidak ada yang berani mengemukan pendapat sama sekali

Berani mengemukakan pendapat sebanyak 1 kali.

Berani mengemukakan pendapat lebih dari 2 kali.

4 Aktivitas Menulis

(Writing Activities)

Mencatat hal-hal yang dianggap penting

Hanya 1 anggota

kelompok yang mencatat hal-hal yang dianggap penting

Terdapat 2 anggota kelompok yang mencatat hal-hal yang dianggap penting

Semua anggota

kelompok yang mencatat hal-hal yang dianggap penting

Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (menulis ataupun

menggambar)

Hanya 1 orang anggota kelompok yang

mengerjakan tugas yang diberikan.

Terdapat 2 orang yang mengerjakan tugas yang diberikan.

Semua anggota

kelompok bekerjasama dalam mengerjakan tugas yang diberikan


(43)

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan perangkat yang digunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan rencana pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunkan media pembelajaran sederhana berupa media gambar dalam pembelajaran IPS baik itu sebelum pembelajaran maupun setelah pembelajaran. Pedoman wawancara ini berisi beberapa pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya yang akan diajukan kepada pendidik dan peserta didik. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan data yang diperoleh digunakan unrtuk refleksi guna menunjang penelitian selanjutnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2011, hlm. 326). Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi berupa foto proses pembelajaran sebagai data penujang.

G. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti PTK harus mampu mengembangkan pedoman atau intrumen sesuai dengan tujuan penelitian, agar dapat mengumpulkan data yang tepat pula, serta dapat mencapai tujuan secara efektif.

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah sebagai berikut : 1. Teknik Observasi

Teknik observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati (Sanjaya, 2011, hlm. 86). Hal ini dilakukan peneliti dari pra penelitian dan ketika pelaksanaan penelitian

2. Teknik Wawancara

Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (1984) dalam Wiriaatmadja (2012, hlm. 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang


(44)

dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Sedangkan menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 117) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.

Dalam hal ini peneliti berencana akan mewawancarai pendidik mata pelajaran IPS kelas VII yang mengajar di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang, wali kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang, dan peserta didik kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang sebanyak 10 orang sebagai sampel untuk mencari data dalam penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan (Mulyasa, 2011, hlm. 69). Hal ini dilakukan agar peneliti mempunyai alat pencatatan untuk mengambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, maka untuk menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa penting/khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat elektronika ini dapat saja digunakan untuk membantu mendeskripsikan apa yang peneliti catat dilapangan (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 121).

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dari lapangan di peroleh, peneleti akan malakukan pengolahan data.

1. Validasi Data

Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 168-171) ada beberapa bentuk validasi data yang dapat peneliti lakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu sebagi berikut :

a) Member Chek yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan

atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber, siapa pun juga (Kepala sekolah, guru,


(45)

teman sejawat guru, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.

b) Triangulasi Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau

analisis yang anda lakukan sendiri timbulakan dengan membandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain, yang hadir menyaksikan situasi yang sama. Bahkan menurut Elliott dalam Wiriaatmadja (2012, hlm. 169) triangulasi dilakukan berdasrkan tiga sudut pandangan, yakni sudut pandang guru, sudut pandang siswa, dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observasi.

c) Audit Trail digunakan dalam memeriksa kesalahan-kesalahan di

dalam metode atau prosedur penelitian, dan di dalam pengambilan kesimpulan. Audit trail juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra penelitian lainnya.

d) Expert Opinion Pakar atau pembimbing anda akan memeriksa

semua tahapan kegiatan penelitian anda, dan memberikan arahan atau judguments terhadp masalah-masalah penelitian yang anda kemukakan. Perbaikan, modifikasi, atau penghalusan berdasarkan arahan atau opini pakar atau pembimbing, akan selanjutnya memvalidasi hipotesis, konstruk, atau kategori dan dengan demikian akan mengingatkan derakat kepercayaan penelitian anda.

2. Teknik Analisis Data

Menurut Mulyasa (2011, hlm. 70) data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian yang ada di dalam PTK, analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap aspek kegiatan penelitian. Sedangkan menurut Sanjaya (2011, hlm. 106) dalam penelitian tindakan kelas, analisis data diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas belajar dan hasil pembelajaran.


(46)

a. Analisis Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 89), Analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan sesudah di lapangan.

1) Analisis Sebelum di Lapangan

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi kondisi awal atau pendahuluan sebelum melakukan tindakan penelitian tindakan kelas. Data yang didapat adalah hasil dari pengamatan dan wawancara tentang kegiatan pembelajan IPS di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang.

2) Analisis Selama di Lapangan

Analisis data dilapangan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Huberman dan Miles (Sugiyono, 2008, hlm. 91) memaparkan model analisisnya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Model Analisis Data menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008, hlm. 91)

Analisis data pada tahap ini meliputi: a) Data Reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, Pengumpulan

Reduksi Data Verifikasi/Penarik


(47)

berdasarkan studi pendahuluan. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah untuk pengumpulan selanjutnya.

b) Data Display (penyajian data)

Data display adalah laporan yang sudah direduksi dilihat kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat tergambar konteks data secara keseluruhan.

c) Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)

Menarik kesimpulan dan verifikasi dilakukan sejak awal terhadap data yang diperoleh merupakan langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman. Kesimpulan sementara pada reduksi data yang daspekukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak daspekukan bukti-bukti kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin akan menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.

3) Analisis Setelah di Lapangan

Analisis setelah tindakan merupakan tahapan untuk mengetahui mengenai tindakan yang dilakukan, berhasil dengan sesuai harapan atau tidak berhasil. Setelah memperoleh data yang cukup sesuai yang dibutuhkan, peneliti kemudian melakukan analisis data yang perlu direvisi atau mungkin perlu diteliti analisis data dari awal. Jika semua data sudah cukup, maka peneliti menyusun laporan atas analisis yang telah disusun.

b. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah pengolahan data dengan mengunakan cara kuantitatif yaitu data-data yang didapatkan dalam penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis secara statistika


(48)

sederhana yaitu persentase. Hasil dari persentase tersebut disajikan melalui grafik batang agar lebih mudah dalam melihat peningkatan persentasi dari penelitian siklus I sampai siklus terakhir.

Pengolahan data yang bersifat kuantitatif akan diolah menggunakan statistik deskriptif dengan presentase (%) pengamatan. Adapun cara menghitung seperti yang dikemukakan oleh Komalasari (2011, hlm. 156) menuliskan untuk menghitung perolehan skor dapat dilakukan dengan rumus, yaitu sebagai berikut:

P= __f___ x 100% N

Keterangan:

P : Persentase

f : Jumlah skor kelompok N : Jumlah skor Maksimal 100% : Bilangan tetap.

Klasisfikasi yang digunakan adalah:

Tabel 3.1 Rentang Skor Persentase Aktivias Belajar Siswa Rentang Skor Kategori

0 – 33,3% Kurang 33,4 – 66,6% Cukup

66,7 – 100% Baik

3. Interpretasi Data

Pada tahap ini peneliti berusaha menginterpretasikan temuan-temuan yang didapat dari penelitian berdasarkan landasan teoritis yang telah dipilih. Hasil dari interpretasi ini diharapkan dapat memperoleh makna yang berarti sebagai bahan untuk melakukan tindakan yang selanjunya. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

a) Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan b) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus


(49)

c) Mendeskripsikan hasil obeservasi aktivitas pendidik

d) Menganalisis hasil observasi peserta didik dengan cara menghitung presentase setiap kategori untuk setiap tindakan.


(50)

(51)

Peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunan media gambar di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang dapat disimpulkan bahwa:

1. Merencanakan peningkatan aktvitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

a. Menyusun dan mengkaji silabus pembelajaran IPS serta Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar di dalamnya.

b. Pemilhan SK/KD yang akan dikembangkan supaya mengetahui tindakan kedepannya, setelah pemilihan SK/KD peneliti menyusun RPP agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan terarah sesuai yang diharapkan oleh peneliti.

c. Menyiapkan media gambar dan metode pembelajaran yang mampu membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa di dalam kelas.

2. Pelaksanakan peningkatan aktvitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS dilakukan melalui 3 tahap dalam siklus I sampai siklus IV. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pendahuluan, dalam setiap siklus peneliti melakukan kegiatan pendahuluan seperti apersepsi dan memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik lebih terpacu ketika mengikuti pembelajaran.

b. Kegiatan Inti, dalam kegiatan ini peneliti mengaplikasikan media gambar sebagai media pembelajaran dan metode pembelajaran yang berbeda pada setiap siklus, seperti metode ceramah, diskusi, TGT (Team Games Tournament), picture and picture, kuis dan metode lainnya yang bertujuan agar keadaan kelas tidak membuat peserta didik merasa bosan dalam mengikuti pembelajan IPS.


(52)

c. Penutup, dalam kegiatan ini peneliti beserta peserta didik membuat kesimpulan pada setiap kegiatan pembelajaran untuk kemudian melakukan evaluasi. Cara yang dilakukan ketika kegiatan evaluasi pada setiap siklus berbeda, hal ini dilakukan agar peserta didik lebih semangat dan tidak merasa bosan dalam setiap kegitan evaluasi.

3. Kendala yang dihadapi peneliti dalam peningkatan aktvitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar antara lain adalah:

a. Peneliti belum mampu menguasi keadaan kelas pada siklus ke I dan II. Karena peneliti masih kesulitan dalam menertibkan serta menarik fokus peserta didik ketika menjelskan materi, dan metede yang digunakan. Hal ini dikarenakan peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran yang mengaplikasikan metode-metode pembelajaran karena biasanya metode yang digunakan oleh pendidik disana hanya ceramah saja.

b. Fasilitas yang disediakan oleh sekolah untuk media pembelajaran sangat minim, seperti hanya ada 1 buah proyektor sehingga sangat sulit untuk menyajikan gambar-gambar melalui tampilan dengan bantuan proyektor.

c. Pada siklus IV, peneliti menemukan kendala dengan keadaan kelas yang pencahayaannya kurang baik.

4. Solusi dari kedala yang dihadapi peneliti dalam peningkatan aktvitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar adalah:

a. Gambar-gambar yang digunakan untuk media dicetak banyak agar pada setiap kelompok memegang gambar untuk media pembelajaran dikarenakan proyektor yang tersedia hanya satu buah.


(53)

b. Metode disesuaikan dengan keadaan kelas dengan pencahayaan kurang bagus agar peserta didik tetap dapat menikmati pembelajaran dengan berbantuan media gambar.

Namun solusi dari semua kendala yang dihadapi tidak lepas dari bantuan dosen pembimbing lapangan dan guru mitra dalam menentukan materi pembelajaran dan metode yang cocok untuk dikombinasikan dengan media gambar dengan keadaan kelas yang memungkinkan supaya peserta didik tetap fokus dalam kegiatan belajarnya. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa hasil dari penggunaaan media pembelajaran yang sangat sederhana ini yaitu media gambar di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang telah berhasil membantu dalam proses penyampaian materi dan kegiatan belajar mengajar.

B. Saran

Berdasarkan pada pengalaman peneliti selama melakukan kegiatan penelitian peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunan media gambar, terdapat beberapa saran peneliti bagi beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

Peneliti berharap dengan penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran yang sederhana mampu meningkatkan aktivtas belajar siswa di dalam kelas, kemudian pihak sekolah supaya lebih memperhatikan kembali mengenai fasilitas yang menunjang untuk keberhasilan pembelajaran, jika dari segi finansial belum mampu untuk menyediakan fasilitas yang lebih layak diharapkan pihak sekolah mendukung dan memotivasi para guru untuk lebih berkreasi dalam melakukan pembelajaran khususnya dalam penyediaan media pembelajaran yang kreatif agar lebih memotivasi peserta didik sehingga aktivitas belajarpun lebih bermakna khususnya dalam pembeljaran IPS. 2. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, peneiti berharap media dan metode yang digunakan ketika pembelajaran akan lebih kreatif dan bervariasi


(54)

lagi agar peserta didik tidak merasa jenuh, bosan dan malas mengikuti pembelajaran khususnya pmbelajaran IPS, karena dalam sebagian benak peserta didik menilai bahwa IPS sangat membosankan dan menjenuhkan sehingga mereka merasa kantuk ketika mengikuti pembelajarannya. Jika para guru lebih kreatif lagi dalam mengemas pembelajaran, pemikiran tersebut akan dapat hilang dari benak mereka, karena ternyata dengan media yang sederhanapun kegiatan belajar dan penyampaian materi lebih menarik dan memotivasi kegiatan belajar peserta didik.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini adalah sebuah pengalaman yang berharga bagi peneliti karena tidak hanya pengalaman saja, tetapi sebagai tolak ukur, motivasi, kerja keras dan jirih payah dalam menjalankan pendidikan supaya pada penelitian selanjutnya akan lebih baik dan mampu ikut serta dalam memperbaiki dunia pendidikan.

4. Peneliti Selanjutnya

Peneliti sangat menyadari bahwa hasil penelitian ini bukanlah penelitian yang sempurna sehingga sangat diperlukan adanya tindak lanjut mengenai peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penggunaan media gambar. Mungkin saja peningkatan aktivitas belajar bisa dilakukan dengan cara lainnya, disini peneleti menggunakan media gambar karena di kelas yang bersangkutan tidak pernah memakai media dan media gambar yang mampu terjangkau karena fasilitas sekolah kurang mendukung, sehingga sangat diharapkan peneliti selanjutnya mampu menemukan ide-ide yang lebih baik lagi.

Demikian kesimpulan dan saran yang mampu peneliti kemukakan semoga memberikan manfaat, masukan dan motivasi yang baik bagi seluruh pihak khususnya peneliti sendiri sehingga peningkatan aktivitas belajar siswa melalui media gambar mampu menjadi rekomendasi untuk seluruh pendidik yang berdedikasi dalam dunia pendidikan dengan fasilitas yang tidak mendukung di sekolahnya.


(55)

Terbuka

Annitah, Sri. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arikunto, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Borman, R, D. (1988). Media Intruksional IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Daryanto. (1993). Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Effendi, U., dan Juhaya, S.P. (1989). Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Hamalik, O. (2012). Psikologi Belajar & Megajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hardini, et al. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, &

Implementasi). Yogyakarta : Familia

Komalasari, K. (2011). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Konsep dan

Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, K. (2011). Media Pembelajaran IPS. Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

183

b. Metode disesuaikan dengan keadaan kelas dengan pencahayaan kurang bagus agar peserta didik tetap dapat menikmati pembelajaran dengan berbantuan media gambar.

Namun solusi dari semua kendala yang dihadapi tidak lepas dari bantuan dosen pembimbing lapangan dan guru mitra dalam menentukan materi pembelajaran dan metode yang cocok untuk dikombinasikan dengan media gambar dengan keadaan kelas yang memungkinkan supaya peserta didik tetap fokus dalam kegiatan belajarnya. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa hasil dari penggunaaan media pembelajaran yang sangat sederhana ini yaitu media gambar di kelas VII E SMP Negeri 2 Lembang telah berhasil membantu dalam proses penyampaian materi dan kegiatan belajar mengajar.

B. Saran

Berdasarkan pada pengalaman peneliti selama melakukan kegiatan penelitian peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penggunan media gambar, terdapat beberapa saran peneliti bagi beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah

Peneliti berharap dengan penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran yang sederhana mampu meningkatkan aktivtas belajar siswa di dalam kelas, kemudian pihak sekolah supaya lebih memperhatikan kembali mengenai fasilitas yang menunjang untuk keberhasilan pembelajaran, jika dari segi finansial belum mampu untuk menyediakan fasilitas yang lebih layak diharapkan pihak sekolah mendukung dan memotivasi para guru untuk lebih berkreasi dalam melakukan pembelajaran khususnya dalam penyediaan media pembelajaran yang kreatif agar lebih memotivasi peserta didik sehingga aktivitas belajarpun lebih bermakna khususnya dalam pembeljaran IPS. 2. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, peneiti berharap media dan metode yang digunakan ketika pembelajaran akan lebih kreatif dan bervariasi


(2)

184

lagi agar peserta didik tidak merasa jenuh, bosan dan malas mengikuti pembelajaran khususnya pmbelajaran IPS, karena dalam sebagian benak peserta didik menilai bahwa IPS sangat membosankan dan menjenuhkan sehingga mereka merasa kantuk ketika mengikuti pembelajarannya. Jika para guru lebih kreatif lagi dalam mengemas pembelajaran, pemikiran tersebut akan dapat hilang dari benak mereka, karena ternyata dengan media yang sederhanapun kegiatan belajar dan penyampaian materi lebih menarik dan memotivasi kegiatan belajar peserta didik.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini adalah sebuah pengalaman yang berharga bagi peneliti karena tidak hanya pengalaman saja, tetapi sebagai tolak ukur, motivasi, kerja keras dan jirih payah dalam menjalankan pendidikan supaya pada penelitian selanjutnya akan lebih baik dan mampu ikut serta dalam memperbaiki dunia pendidikan.

4. Peneliti Selanjutnya

Peneliti sangat menyadari bahwa hasil penelitian ini bukanlah penelitian yang sempurna sehingga sangat diperlukan adanya tindak lanjut mengenai peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penggunaan media gambar. Mungkin saja peningkatan aktivitas belajar bisa dilakukan dengan cara lainnya, disini peneleti menggunakan media gambar karena di kelas yang bersangkutan tidak pernah memakai media dan media gambar yang mampu terjangkau karena fasilitas sekolah kurang mendukung, sehingga sangat diharapkan peneliti selanjutnya mampu menemukan ide-ide yang lebih baik lagi.

Demikian kesimpulan dan saran yang mampu peneliti kemukakan semoga memberikan manfaat, masukan dan motivasi yang baik bagi seluruh pihak khususnya peneliti sendiri sehingga peningkatan aktivitas belajar siswa melalui media gambar mampu menjadi rekomendasi untuk seluruh pendidik yang berdedikasi dalam dunia pendidikan dengan fasilitas yang tidak mendukung di sekolahnya.


(3)

DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku :

Anggoro, M. Toha. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka

Annitah, Sri. (2010). Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arikunto, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Borman, R, D. (1988). Media Intruksional IPS. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Daryanto. (1993). Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Effendi, U., dan Juhaya, S.P. (1989). Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.

Hamalik, O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Hamalik, O. (2012). Psikologi Belajar & Megajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hardini, et al. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, &

Implementasi). Yogyakarta : Familia

Komalasari, K. (2011). PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Konsep dan

Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, K. (2011). Media Pembelajaran IPS. Universitas Pendidikan Indonesia.


(4)

x

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Martinis Yamin. (2005). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press

Ridwan Effendi & Mahlihah. (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial dan

Teknologi. Bandung : CV. Yasindo Multi Aspek.

Ridwan Effendi, dkk. (2010). Inovasi Pembelajaran IPS: Implementasi

Pembelajaran IPS dalam Menghadapi Tantangan Global. Bandung:

Rizqi Press.

Ruhimat, T, dkk ( 2008). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: MKDP Universitas Pendidikan Indonesia.

Rochiati, Wiriiatmadja. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sadiman. (1996). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana

Prenada Media Gruop.

Sanjaya, W. (2010) .Perencanaan dan Desain Pembelajaran. Jakarta: PT. Fajar Interpratama.

Sapriya, dkk. (2007). Konsep Dasar IPS. Badung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.

Sudjana N. dan Daeng, A. (1989). Cara Belajar Siswa Aktif dalam

Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Suharjono. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Sumiati. Dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana


(5)

xi

Suharsaputra, Uhar. (2012). METODE PENELITIAN Kuantitatif,

Kualitatif dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Riyana, C. Dkk (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. UPI PRESS.

B. Sumber Skripsi:

Adishifa, K.S (2012) PENERAPAN METODE PERMAINAN TIPE WHAT’S MY LINE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas dalam

Pembelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 1 SMA Puragabaya Bandung. FPIPS UPI. Tidak dipublikasikan.

Sumardi, Tri (2013) PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU

PERMAIANAN SEJARAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH: Sebuah Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran

Sejarah di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 14 Bandung. FPIPS UPI. Tidak dipublikasikan.

Dewi, U.F (2011) PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

SNOWBALL THROWING UNTUK MEINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH: Sebuah Penelitian

Tindakan Kelas di Kelas XII IPS Madrasah Aliyah Muhamadiyah Bandung. FPIPS UPI. Tidak dipublikasikan.

Sulastri, E (2004) UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS & HASIL

BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH. Skripsi pada jurusan

Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung. Tidak publikasikan.

C. Sumber Lainnya:

Dede Sarman dan Ujang Lely : (2011) Makalah Komunikasi Sosial

Penggunaan Media Visual (Gambar) Dalam Pembelajaran Anak Hiperaktif. [Online] Tersedia:

http://blenk666.blogspot.com/2011_02_01_archive.html [Diakses 12 Januari 2014]

Depdikbud. (1999). Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta Direktorat Dikmenum.

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 th

2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional.

Waty, Y.I.(2011). Aktivitas dan Pengalaman Belajar. [Online] Tersedia: http://ivonyerniwaty.wordpress.com/2011/06/08/aktivitas-dan-pengalaman-belajar/ [ Diakses 15 Januari 2014]


(6)

xii

__________ : 2012 Contoh Skripsi Media Pembelajaran [Online]. Tersedia : http://sic-multimedia.blogspot.com/2012/06/contoh-skripsi-media-pembelajaran.html [ Diakses 18 April 2013 ] __________: 2013. Teori Motivasi [Online]

Tersedia : http://jeffy-louis.blogspot.com/2011/11/teori-motivasi.html [Diakses 11 Desember 2013]

: 2013 Pengertian Aktivitas Belajar Menurut Para Ahli. [Online] Tersedia:

http://sondix.blogspot.com/2013/08/pengertian-aktivitas-menurut-para-ahli.html [ Diakses 15 Januari 2014] : 2013. Pengunaan Media Gambar. [Online]

Tersedia :


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KECERDASAN SOSIAL SISWA MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY- ORAYAN DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 12 BANDUNG: penelitian tindakan kelas di kelas VII-E SMP negeri 12 bandung.

0 0 52

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 45 Bandung.

0 2 52

PENGGUNAAN MEDIA SURAT KABAR DALAM MENGEMUKAKAN ISU-ISU SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII A SMP Negeri 2 Lembang).

0 2 42

PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 10 Bandung Kelas VII-C.

0 2 51

PENINGKATAN KECERDASAN INTRAPERSONAL DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI JURNAL BELAJAR (LEARNING JOURNAL): Penelitian Tindakan Kelas di kelas VII-F SMPN 1 Lembang.

6 12 38

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PEMBUATAN PROYEK RESPON KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-B SMP Muhammadiyah 6 Bandung.

2 16 65

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA TEMA POTENSI PERTANIAN : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VIII E di SMP Negeri 2 Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 5 49

PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA MELALUI TAYANGAN REALITY SHOW DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung.

0 4 51

PENINGKATAN WAWASAN GLOBAL SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE MAPS DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP NEGERI 45 BANDUNG - repository UPI S IPS 1105699 Title

0 0 4

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Negeri 2 Lembang - repository UPI S IPS 1100246 Title

0 0 3