KAJIAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI UKM PELAPISAN EMAS/ PERAK UNTUK PERHIASAN IMITASI.

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012

KAJIAN PENERAP
K
P
PAN PROD
DUKSI BE
ERSIH
DI UKM
U
PELA
APISAN EMAS/
E
PE

ERAK UN
NTUK PER
RHIASAN
N IMITAS
SI
Lies Susilaniing Sri Hasttuti,MM
L
Balai
B
Besar Kerajinan daan Batik
Jl.. Kusumaneggara No 7 Yogyakarta
E
Email
: hastuuti2121@gm
mail.com
Abstrak
Produksi Beersih adalah suatu
s
program
m strategis yanng bersifat prroaktif yang diterapkan

d
unttuk
mensela
araskan kegiattan pembanguunan ekonomi dengan upaya
a perlindungann lingkungan. Produksi Berssih
juga unntuk mencegah
h timbulnya lim
mbah yang memerlukan biayya banyak jika dilakukan pen
ngolahan. Unttuk
menerap
apkan produksii bersih strateggi yang diterappkan adalah 1E
E 4R yaitu Elim
mination, Rethinnk,Reduce,Reuuse
dan Reecovery. Pada tulisan ini dilakukan pengaamatan di UK
KM Elektroplatting dab perco
obaan pelapisaan
perak/eemas di labora
atorium Jewelllery Balai Bessar Kerajinan dan Batik Yoogyakarta untuuk mendapatkkan
data. Hasil
H

dari penngamatan dan
n ujicoba dipperoleh bahwaa jika di UKM
KM Elektroplatting emas/perrak
diterapkkan produksi bersih maka akan
a
diperolehh penghematan
n biaya sebesaar Rp 44.668.5500,- per bulaan,
maka dalam
d
satu tahu
un penghemataannya adalah R
Rp 536.022.00
00,-, sementaraa itu belum adaa pengrajin yang
memisa
ahkan meteran air maupun listrik
l
antara yyang digunakaan untuk prosees dan rumahttangga sehinggga
sulit un
ntuk menghitunngnya. Kesimpulan yang dappat diberikan bahwa
b

jika prooduksi bersih dapat
d
diterapkkan
di UKM
M Elektroplatting emas/peraak maka dapaat menghindarrkan dari tim
mbulnya limbaah namun dappat
menimb
bulkan keuntunngan. Saran yang
y
dapat dibberikan henda
aknya segera ddilakukan sosiialisasi produkksi
bersih di UKM Elekktroplating em
mas/perak dan memberikan informasi keppada perajin untuk
u
meisahkkan
n air maupun listrikuntuk
l
keb
butuhan produkksi dan rumah tangga.
meteran


1. PEN
NDAHULUAN
N
Perkembangaan industri daan pola kehiduupan masyaraakat modern berhubungan
b
laangsung denggan
peningkkatan kebutuhan barang dann jasa, pemakkaian sumber – sumber energi, dan sum
mber daya alam
m.
Pengguunaan sumber daya alam secara
s
besar- besaran tanpaa mengabaikaan lingkungan mengakibatkkan
berbagaai dampak negatif yang terrasa dalam waktu
w
yang rellatif cepat maaupun dalam jangka
j
panjanng.
Pembanngunan berkelaanjutan merupakan suatu upaya dan pola pendekatan
p

dallam pemanfaattan sumber daaya
alam yaitu
y
suatu peembangunan yang
y
berusaha memenuhi kebutuhan
k
kitaa sekarang tannpa menguranngi
kemam
mpuan generasi mendatang untuk
u
memenuuhi kebutuhan mereka.Limbaah dan emisi merupakan
m
haasil
yang taak diinginkan dari
d kegiatan inndustri. Sebagiaan besar industtri masih berkuutat pada pola pendekatan
p
yanng
tertuju pada aspek lim
mbah. Bahkan

n masih ada yaang berpandan
ngan bahwa lim
mbah bukanlaah menjadi suaatu
permasaalahan dan kaalau perlu keb
beradaannya tiidak diperlihattkan. Pihak inndustri mungkkin masih beluum
menyad
dari bahwa seb
benarnya “limbbah” sama denngan “uang” attau pengertiann tentang limbaah yang terbaliik,
artinya bahwa limbah
h merupakan uaang atau biaya yang harus dikkeluarkan dan m
mengurangi keeuntungan.
Dalam era globalisasi
g
dew
wasa ini, pengeelolaan lingkunngan menjadi topik yang menarik
m
perhatiian
banyak pihak di seeluruh dunia karena berhuubungan deng
gan produktiviitas dan pem
mbangunan yanng

berkelaanjutan. Dari pihak
p
pemerinntah, upaya – upaya diarah
hkan untuk meengatur keranggka pengelolaaan
lingkun
ngan nasional secara efektiif tanpa mennghambat laju pembangunaan. Disadari bahwa
b
kapasittas
pemerin
ntah saja tidakk cukup untukk menghadapi masalah linggkungan yang semakin kom
mpleks. Di pihhak
masyaraakat, mereka peduli
p
terhadap
p resiko – resiiko lingkungan
n dan menyadari bahwa merreka mempunyyai
hak un
ntuk berinisiattif dan ikut serta dalam pengelolaan lingkungan untuk
u
memperrbaiki kinerja :

pengelo
olaannya. Di kalangan
k
pengu
usaha, pada deekade 1990-an timbul pertanyyaan penting, yaitu apakah isu
i
lingkun
ngan dapat dim
masukkan sebaagai faktor poositif ke dalam
m strategi usahha mereka dann bukan sebaggai
pengham
mbat upaya meereka memperbbaiki struktur bbiaya produk dan/atau
d
jasa.
Startegii pengelolaan lingkungan
l
pad
da mulanya diddasarkan pada pendekatan kaapasitas daya dukung
d
(carryinng

capasityy approach). Konsep
K
daya dukung ini terrnyata sulit unntuk diterapkann mengingat kendalak
kendaala
yang tim
mbul dan serinng kali harus dilakukan
d
upayya untuk mem
mperbaiki konddisi lingkungann yang kemudiian
tercemaar dan rusak, seehingga menjadi mahal biayaanya.

C.3-1

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur

Surabayya, 21 Juni 20012
Strategii pengelolaan lingkungan keemudian berubbah menjadi upaya
u
untuk m
mengatasi masaalah pencemarran
dengan cara mengelola limbah yangg terbentuk (ennd-of pipe treaatment), dengaan harapan kuaalitas lingkunggan
d
lebih dittingkatkan. Akkan tetapi kenyyataannya massalah pencemarran dan kerusaakan lingkunggan
hidup dapat
masih terus terjadi.
NEP ( United N
Nations Environment Prograam ) memperk
kenalkan konssep
Pada tahun 1989/1990 UN
Produksi Bersih yang didefinisikan sebagai :
“Suatu strategi pengellolaan lingkung
gan yang bersiifat preventif dan
d terpadu yanng perlu diterappkan secara terrus
meneruus pada prosess produksi dan
n daur hidup produk
p
dengann tujuan untukk mengurangi resiko terhaddap
manusiaa dan lingkunggan”.
Produksi Bersih, mennurut Kementterian Lingkunngan Hidup, didefinisikan
d
ssebagai : Strattegi pengelolaaan
ngan yang bersifat preventif, terpadu dan diiterapkan secarra terus – meneerus pada setiaap kegiatan mulai
lingkun
dari hu
ulu ke hilir yaang terkait deengan proses pproduksi, prodduk dan jasa untuk meninggkatkan efisiennsi
penggu
unaan sumberd
daya alam, menncegah terjadiinya pencemarran lingkungann dan meguranngi terbentuknnya
limbah pada sumbernnya sehingga dapat
d
meminim
misasi resiko teerhadap kesehaatan dan kesellamatan manussia
serta keerusakan lingkuungan
( KLH,2
2003 ).
ng bersifat prooaktif yang diterapkan
d
untuuk
Produksi beersih adalah suuatu program strategis yan
mi dengan upaya
u
perlinddungan lingku
kungan. Strateegi
menselaaraskan kegiaatan pembanggunan ekonom
konven
nsional dalam pengelolaan
p
lim
mbah didasarkkan pada pendekatan pengeloolaan limbah yang
y
terbentukk (
end-of pipe
p
treatmentt ). Pendekatann ini terkonsenntrasi pada upaaya pengolahann dan pembuan
ngan limbah dan
d
untuk mencegah
m
pencemaran dan kerusakan
k
linggkungan terus meningkat. K
Kelemahan yanng terdapat paada
pendekaatan pengolahaan limbah secaara konvensional adalah :
o Tidak efektiif memecahkaan masalah liingkungan karrena hanya mengubah
m
benttuk limbah dan
d
memindahkaannya dari suattu media ke meedia lain.
o Bersifat reakktif yaitu bereak
ksi setelah terbbentuknya limb
bah
d semakin suulit diolah
o Karakteristikk limbah semakkin kompleks dan
o Tidak dapat mengatasi
m
massalah pencemarran yang sifatnnya non point sources
s
pollutioon
o Inovestasi daan biaya operaasi pengolahann limbah relatiif mahal dan hhal ini sering dijadikan alassan
oleh pengusaaha untuk tidakk membangun iinstalasi pengoolahan limbah.
u
yangg ada masih terpusat padaa pembuangan limbah, beluum
o Peraturan peerundang – undangan
mencakup uppaya pencegahhan.
Pola peendekatan prooduksi bersih dalam melakuukan pencegah
han dan penguurangan limbaah yaitu denggan
strategi 1E 4R ( Elim
mination, Reduce, Reuse, Reccycle, Recoverry/Reclaim ) (U
UNEP,1999). Prinsip
P
– prinssip
d
strategi produksi berssih dalam kebiijakan Nasionaal Produksi Beersih ( KLH,2003) dituangkkan
pokok dalam
dalam 5R
5 ( Re-think, Re-use,
R
Reducttion, Recovery and Recycle ).
• Elimination ( pencegahann ) adalah uupaya untuk mencegah
m
tim
mbulan limbahh langsung daari
sumbernya, mulai
m
dari bahaan baku, proses produksi sam
mpai produk.
• Re-think ( berpikir
b
ulang ) adalah suattu konsep pem
mikiran yang hharus dimiliki pada saat aw
wal
kegiatan akann beroperasi, dengan
d
implikaasi :
o Peruubahan dalam pola produksii dan konsumssi berlaku baikk pada proses maupun produuk
yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betuul analisis daur hidup produk..
b
tidak daapat berhasil dilaksanakan
d
taanpa adanya perubahan
p
dalaam
o Upaaya produksi bersih
polaa pikir, sikap dan
d tingkah lakku dari semua pihak
p
terkait ppemerintah,massyarakat maupuun
kalaangan usaha.
• Reduce ( penngurangan ) adalah
a
upaya untuk
u
menurunnkan atau mengurangi timbu
ulan limbah paada
sumbernya.
• Reuse ( pakaai ulang/ pengg
gunaan kembaali ) adalah upaaya yang mem
mungkinkan suaatu limbah dappat
digunakan keembali tanpa perlakuan
p
fisikaa, kimia atau biiologi.
• Recycle ( daaur ular ) adaalah upaya meendaur ulang limbah untuk m
memanfaatkann limbah denggan
memrosesnyya kembali ke proses
p
semula m
melalui perlaku
uan fisika, kim
mia dan biologi..
• Recovery/Reeclaim ( punguut ulang, ambil ulang ) adaalah upaya meengambil bahaan – bahan yanng
masih memp
punyai nilai ekonomi tinggi dari
d suatu limbbah, kemudian dikembalikan ke dalam prosses
produksi den
ngan atau tanpaa perlakuan fisiika, kimia dan biologi.
Meskippun prinsip prooduksi bersih dengan strateggi 1E4R atau 5R, namun peerlu ditekankann bahwa strateegi
utama perlu
p
ditekankaan pada Penceg
gahan dan Pengurangan (1E 1R) atau 2R peertama. Bila strrategi 1E1R attau
2R perttama masih menimbulkan
m
peencemar atau llimbah, baru kemudian
k
melaakukan strategi 3R berikutnyaa (
reuse, recycle,
r
dan reccovery ) sebagaai suatu strateggi tingkatan pen
ngelolaan limbbah.
Manfaaat dari penerapaan produksi beersih adalah :

C.3-2

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012


Mencegah teerjadinya penceemaran dan perusakan lingku
ungan melalui upaya minimissasi limbah, daaur
ulang, pengo
olahan, dan pem
mbuangan limbbah yang amann.
• Mendukung prinsip pem
meliharaan liingkungan daalam rangka pelaksanaann Pembangunnan
Berkelanjutaan.
• Dalam jangkka panjang dapat
d
meningkkatkan pertum
mbuhan ekonom
mi melalui peenerapan prosses
produksi, pennggunaan bahaanbaku dan eneergi yang efisieen.
• Mencegah attau memperlam
mbat degradasii lingkungan dan
d menguranggi eksploitasi suumberdaya alaam
melalui pennerapan daur ulang
u
limbah dan dalam proses
p
yang aakhirnya menuuju pada upaaya
konservasi suumberdaya alaam untuk mencapai tujuan Pem
mbangunan Beerkelanjutan.
• Memberi pelluang keuntung
gan ekonomi, ssebab didalam produksi bersiih terdapat straategi pencegahhan
pencemaran pada sumberrnya ( source reduction an
nd in process recycling ), yaitu menceggah
terbentuknyaa limbah secarra dini, dengann demikian daapat menguranngi biaya investasi yang harrus
dikeluarkan untuk
u
pengolahhan dan pembuuangan limbah atau upaya perbaikan lingkuungan.
• Memperkuatt daya saing pro
oduk di pasar global.
g
• Meningkatkaan citra produusen dan meningkatkan keppercayaan konnsumen terhadaap produk yanng
dihasilkan.
• Mengurangi tingkat bahayaa kesehatan dann keselamatan kerja.
y
ada di sekkitar Yogya bellum banyak yanng
UKM Pelapiisan Emas/ Perrak untuk Perhiiasan Imitasi yang
meneraapkan produkssi bersih, bahhkan banyak yang belum mengenal addanya produkssi bersih untuuk
mengurrangi limbah yaang ditimbulkaan. Padahal dallam prosesnya UKM ini banyyak menggunaakan bahan kim
mia
yang beerbahaya.
Proses pelapisan
p
emas/ perak secaraa garis besar adda dua tahapann yaitu proses ppenyiapan bahhan baku menjaadi
bahan siap
s
dan prosess pelapisannyaa sendiri. Sebaggai gambaran proses pelapisan emas/perakk akan dijelaskkan
sebagaii berikut : Salaah satu prosess lapis logam adalah lapis liistrik (elektropplating), yang termasuk prosses
elektrollisa. Proses inni dilakukan dalam
d
suatu beejana yang berrisi elektrolit dan dua buahh elektroda yanng
tercelupp didalamnya, dan yang terppenting permuukaan bahan dasar
d
(benda kkerja) harus beersifat kondukttor
(penghaantar listrik). Rangkaian
R
sedeerhana dari proses lapis listrik
k adalah :
A
Amppere

V

Volt meter
metter
K
Ka

toda
-

+

+

-

Anooda
Larrut
an Elekktrolit
Sbr.Arus Seaarah
Beeja
na Elekktrolit
Gambar 1.. Rangkaian Seederhana Lapiss Listrik
Proses lapis
l
listrik dib
bagi menjadi du
ua :
1. Pellapisan katodik
k
Prooses ini paling dikenal dan daapat digunakann untuk semua jenis benda keerja. Reaksi yanng terjadi adallah
:
n
Mn+
+ ne
M0 (kaatoda) menemppel pada bendaa kerja
M
Mn+ + ne
2 OH
O H2O + ½ O2 + 2 e
k
Pellapisan Anodik
Pellapisan ini serring dikenal dengan proses anodisasi,yaituu proses yang menghasilkan
n lapisan anoddik
yang tippis pada permuukaan benda kerja
k
melalui prroses oksidasi.. Pada saat ini anodisasi hanyya dikenal untuuk
logam aluminium.
a
Reeaksinya sebagaai berikut :
Al
Al 3+ + 3 e
A + 6OH2 Al
Al2O3 + 3 H2O + 6 e- (anoda)
2 H+ + 2 e
H2 ( katoda )
Logam yang umumnyya digunakan sebagai
s
pelapiss adalah Kadm
mium, Khrom, Tembaga, Em
mas, Timah Putiih,
KM
Timah Hitam, Nikel ,Perak, Seng, Kuningan, Peerunggu, Besi dll. Pada proses lapis emass/perak di UK
digunakkan proses pelaapisan katodik yaitu prose
2.

C.3-3

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
Pada prroses penyiapaan bahan bakuu tujuannya unntuk menghilanngkan kotoran atau karat yanng melekat paada
benda kerja.
k
Kotorann tersebut umuumnya berupaa karat atau kotoran
k
lain yang menempeel. Untuk prosses
penyiap
pan bahan adalah sebagai berrikut :

Baahan Baku (biasanya 
teerbuat dari tembaga) 

Pen
ngeringan 

Peenghilangan kkotoran 
(beerupa lemak//minyak) 

Inspeksi 

Peenghilangan kkarat 

Pembilasan (d
P
dengan 
menggunakaan air) 

Pelaapisan Nikel

Pengerin
ngan 

Bahan siap
p untuk 
dilapis 

P
Pencucian 
Diag
gram 1 : Diagraam alir persiapaan bahan baku

n bahan baku tersebut banyaak digunakan air sebagai bahan untuk meencuci dan buuah
Pada prroses persiapan
asam untuk
u
membanttu menghilanggkan kerak yanng menempel, namun jika m
menggunakan zat kimia untuuk
menggaantikan buah asam
a
tersebut maka yang digunakan adallah zat kimia yang bersifat asam (HCl attau
H2SO4).
) Selanjutnyaa jika bahan baku
b
telah siaap, selanjutnyaa dilakukan prroses pelapisaan untuk produuk
perhiasaan imitasi.
Pada prroses pelapisann , khususnya pelapisan emaas bahan yang
g digunakan addalah larutan KAu(CN)
K
2 , attau
KAgCN
N, emas / peraak, KCN bebaas, K2CO/K2H
HPO4 /KOH ( sebagai
s
larutann buffer/penyaangga ). Denggan
kondisi operasi tempeeratur 15 – 2550 C dan Rapaat arus 0,3 – 1,5 A/dm2, untuuk menghasilkkan produk yanng
mengkiilap. Serta tempperatur 50 – 700 C dan Rapaat arus 0,1 – 0,,5A/dm2, untukk menghasilkan
n produk kuranng
mengkiilap. Jika digam
mbarkan maka urutan proses ppelapisan adalah sebagai beriikut :

Bahan siaap 

Pencucian

In
nspeksi 

Pembilasan
Pelapisaan 
Perak/Em
mas 

Baarang jadi
Pengeringan


Diagrram 2 : Diagraam alir pelapisaan emas/ perakk
d UKM adalaah proses katoddik yaitu peredduksian ion – ion logam yanng
Proses lapis emas/perrak yang ada di
berasal dari lektrolit/aanoda yang dippindahkan/mennempel pada kaatoda/benda keerja dengan banntuan arus listrrik
(rectifieer). Reaksinya adalah sebagaii berikut :
: AuCl
Au3+ + 3 ClEmas
A 3
Perak
Ag+ + NO3: AgNO
A
3
3
3+
+
Kation – kation ( Au dan Ag ) akkan melekat paada katoda/ben
nda kerja, mem
mbentuk lapisann Au (emas) dan
d
Ag (perrak).

C.3-4

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
Dari pro
oses diatas, maaka limbah yanng ditimbulkann adalah :
No
I
1

Urrutan Proses
Penyiapan
n bahan dasar/bbenda
kerja.
Penghilanngan kotoran

No
o

Urutan Proses

• Air
A
• Leerak
• Saabun cuci/diterrjen
Bahann yang digunak
kan

2
3
4

Penghilanngan karat
Pembilasaan
Pengering
gan

HCl / H2SO4
Air
-

5
6

Inspeksi
Pelapisan Nikel



7

Pencuciann


Air

8

Pengering
gan

-

9

-

II
1

Bahan dassar siap/benda kerja
siap
Proses Pellapisan
Pelapisan emas/perak

2

Pencuciann

3

4

5
6

Bahaan yang digunaakan

Laarutan
elek
ktrolit
unntuk nikel
N
Nikel

Buangan / limbah

Air Leerak campur saabun cusi

Buanggan / limbah
Air beercampur denggan HCl / H2SO
O4
Tetesaan air bercamppur dengan HC
Cl /
H2SO
O4


Air dan larutann elektrolit untuuk
A
n
nikel
Tetesaan air dan laarutan elektroolit
untukk nikel
-

Larutaan elektrolit un
ntuk
Emas//Perak
Air

-

Air bercampur dengan
d
laruttan
untukk
emas/perrak
elektrrolit
(KAuuCN, KAgCN, KCN, K2CO3).
Pembilasaan
Air
Air bercampur dengan
d
laruttan
elektrrolit
untukk
emas/perrak
(KAuuCN, KAgCN, KCN, K2CO3).
Pengering
gan
Tetesaan air berccampur denggan
larutaan elektrolit un
ntuk emas/perrak
(KAuuCN, KAgCN, KCN, K2CO3).
Inspeksi
Produk jaddi
Tabel 1. Uruutan proses dann buangan/limbbah yang ditimbbulkan.

Dilihat dari urutan prooses di atas, maka
m
mulai prooses penyiapan bahan baku saampai dengan proses pelapissan
mengguunakan bahan kimia yang beerbahaya antara lain CN (Siaanida) dan Ni ((Nikel), Ag (peerak), Au(Emaas).
Bahan- bahan terseb
but sebagian kecil terlarut dalam limbaah yang ditim
mbulkan. Messkipun demikiian
konsenttrasi zat kimia terlarut kecil namun jika diakumulasikan dalam satu buulan proses akaan menjadi bessar
juga dann zat kimia terrsebut merupak
kan zat kimia yyang berbahayaa karena meruppakan logam beerat.
Berdasarkan uraian tersebu
ut di atas, makka perlu dilakuukan suatu tinjjauan untuk memperoleh
m
suaatu
m
mengeefisienkan prosses
cara/meetode agar buaangan/ limbah yang ditimbuulkan dapat dikkurangi serta mampu
produkssi yang dilakukkan.
2.MET
TODOLOGI PENELITIAN
P
N
Pennelitian ini dilaakukan dengann cara melakukkan pengamatan
n ke UKM pelaapisan emas/peerak di Kotageede
Yogyak
karta serta mellakukan ujicobba pelapisan em
mas/ perak yanng dilakukan ddi laboratorium
m jewellery Balai
Besar Kerajinan
K
dan Batik
B
Yogyakaarta.
Unntuk mengurang
gi limbah yang
g ditimbulkan pada UKM Peelapisan emas/pperak diterapkaan pola produkksi
bersih pada proses pelapisan emaas/perak yangg tentunya dihharapkan dapaat mengefisiennkan/menghem
mat
pemakaaian bahan mauupun sumber daya
d
lain ( air dan
d listrik ). Deengan demikiann tentunya juga dapat menekkan
biaya produksi
p
dan ak
kan meningkattkan keuntunggan. Dalam hall ini pola yangg diterapkan ad
dalah 1E dan 4R
4
(Re-thin
nk, Re-use, Red
duction, and Recovery).

C.3-5

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012


Eliimination ( pen
ncegahan ).
Padda tahap ini sudah dilakukaan bagaimana cara mencegaah supaya tidakk timbul limb
bah yang banyyak
dallam melakukann proses produ
uksi. Pencegahhan dimulai darri pemilihan baahan dasar/ben
nda kerja samppai
prooduk jadi, misaalnya dalam meemilih benda kkerja diambil yaang tidak banyyak kerusakannnya
( banyak
b
yang bengkok
b
atau putus
p
patrinyaa ), kemudian saat melakukaan pencucian atau pembilassan
diuusahakan mennggunakan air seminim munggkin. Masalah yang ada di U
UKM adalah meteran
m
air yanng
diggunakan pada umumnya
u
hanyya satu untuk kepeluan rumaah tangga mauupun proses prooduksi, sehinggga
sanngat sulit melak
kukan pengam
matan dan perhiitungan kebutuuhan airnya. Deemikan juga unntuk penggunaaan
listtrik juga hanyaa menggunakaan satu meterann dari PLN un
ntuk keperluann rumah tanggaa maupun prosses
prooduksi, sehinggga sangat sulit menghitung beerapa banyak liistrik yang diguunakan secara tepat.
• Re-think ( berpikkir ulang ) adaalah merubah pola pikir yanng ada di perajjin. Pada saat ini perajin tiddak
meempunyai pemiikiran untuk mengatur
m
manaj
ajemen secara baik.
b
Mereka melakukan
m
hannya sekedar biisa
berrproses produk
ksi saja tanpa mengatur pennggunaan bahann yang mestinnya dipisahkan
n dari kebutuhhan
rum
mah tangga mereka. Dengan
n demikian, saangat sulit unttuk menghitunng keuntungan yang diperoleeh.
Sellain itu, perajiin umumnya kurang
k
memikiirkan bagaimanna mengolah limbah
l
yang mereka
m
hasilkaan,
karrena menurut mereka
m
mengo
olah limbah addalah hal yang perlu biaya baanyak. Oleh kaarena itu kepaada
meereka perlu dikkenalkan produuksi bersih agaar dapat berprroduksi dengann baik dan tidaak menimbulkkan
lim
mbah yang banyyak. Pola pikirr ini harus terttanam pada peerajin mengingat limbah yang
g dihasilkan daari
inddustri elektroplating ini sangaat berbahaya.
• Reduce ( penguraangan )
Lan
ngkah selanjuttnya adalah menata ulang laayout atau tataa letak pada prroses produksi sehingga antaara
uruutan proses yanng satu dengann yang lain saling berdekataan. Dengan dem
mikian, bahan yang digunakkan
tidaak banyak terbbuang karena prroses pemindaahan benda kerjja dari proses yang
y
satu ke laainnya.
• Reuuse ( pakai ulaang/ penggunaaan kembali ). Pada proses in
ni diusahakan untuk
u
tidak meembuang laruttan
yan
ng telah digun
nakan terutam
ma larutan elekktrolitnya sehiingga hanya tinggal menam
mbah saja sesuuai
den
ngan yang dibbutuhkan. Mennurut pengamattan penambahan larutan yanng dilakukan adalah
a
50% attau
setengahnya dari yang biasa dibbuat.
• Recovery/Reclaim
m ( pungut ulang, ambil ulang ). Yan
ng dapat dilaakukan disini adalah denggan
meenampung tetessan larutan paada waktu mellakukan pengerringan. Cara pengeringanny
p
a adalah denggan
meeniriskan bend
da kerja. Ben
nda kerja diggantung pada tempat yangg telah disediiakan kemudiian
dibbawahnya dibeeri tempat (wadah)
(
sebaggai penampun
ng larutan. Taampungan laruutan yang tellah
terk
kumpul dapat dimasukkan
d
keembali sehinggga dapat menghhemat kebutuhan air yang diggunakan.
Aggar dalam peneerapan produkssi bersih dapat berjalan secarra efektif, makka yang perlu dilakukan
d
adallah
mengattur tata letak proses
p
produkssi sehingga jarrak antara prosses yang satu dengan yang lain tidak salinng
berjauhhan. Hal ini dilaakukan dengann tujuan agar ddalam memindaahkan benda kerja dari satu tempat
t
ke temppat
lain sehhingga tidak baanyak larutan / bahan yang terrcecer.
3.HASIIL DAN PEM
MBAHASAN
Unntuk menghitu
ung efisiensi yang diperoleh,, dalam melak
kukan perhitungan digunakan
n asumsi, kareena
pada saaat melakukan pengamatan perajin
p
tidak daapat memberikkan data yang pasti. Sedangkkan ujicoba yanng
dilakukkan di laboratorrium hanya berrsifat skala labboratorium tidaak dilakukan seecara kontinyu seperti yang aada
pada UK
KM.
Seeperti telah dijeelaskan di atass, secara garis bbesar dapat dijelaskan prosess pelapisan em
mas/perak dimulai
dari penncucian. Untu
uk menghilangk
kan kerak/kotooran yang men
nenmpel digunnakan sikat, saabun, buah lerrak
dan keemudian diceluupkan pada zat
z asam bebeerapa saat. Kemudian dianngkat, dibilas dengan air dan
d
dikeringgkan dengan cara diangin-- angin. Setellah kering ben
nda kerja dilaapis dengan nikel,
n
kemudiian
dilakukkan pembilasann kembali dan dikeringkan.
d
Seetelah kering baru
b
dilapis denngan emas/peraak.
Waktu yang
y
dibutuhk
kan untuk prosees pelapisan em
mas/perak secarra keseluruhann adalah :

1

URU
UTAN PROSE
ES
Pencucian

2
3

Penghilanggan karat
Pelapisan

4
5
6

Pencucian
Pembilasann
Pengeringaan

NO






BAH
HAN
Buah lerak
Sabun cuci/ddeterjen
HCl/H2SO4
Larutan Elekktrolit utk nikel
Nikel
Buah lerak
Air

C.3-6

WA
AKTU (menit)
60
10
5/dm2
60
15
60

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
7

Pelapisan emas/perak
e

8
9
10
11
12

Pencucian
Pembilasann
Pengeringaan
Pemeriksaaan
Produk Jad
di



Larutan
elektrolit
emas/perak
Perak / emass
Air
Air



utk

2/dm2

60
15
60
30

Tabel 2.
2 Urutan prosees dan waktu yang
y
dibutuhkaan
Untuk menghitung
m
kaapasitas produkksidigunakan asumsi sebagai berikut :
• Daalam satu bulan
n kerja
: 25 hhari kerja
• 1 hari
h kerja
: 7 jam
m efektif
• Luas Benda kerjaa
:
: 6 buah
m2 cincin
1. 1 dm
: 2 buah
2. 1 dm
m2 gelang
: 8 buah
3. 1 dm
m2 kalung
4. 1 dm
m2 anting / subaang : 10 buah
Kapasittas produksi yaang dihasilkan adalah :
NO
KELOMPO
OK PROSES
TU
JLH.W
WAKTU (meniit)
KAPASITAS (buah)
WAKT
(menitt)
1
Pencucian
60
70
240
Penghilangann karat
10
2
Persiapan
Pembuatan Larutan utk
k
20
55
7X
nikel
Pembuatan Lrt.
L Emas/Perakk
20
Penimbangann emas/perak
15
3
Pelapisan nikkel
5/dm2
7X
4
Pencucian
60
75
240
Pembilasan
15
5
Pelapisan em
mas/perak
2/dm2
7X
6
Pencucian
60
75
240
Pembilasan
15
7
Pengeringan
60
60
240
Tabel 3. Kapsitas Produksi per hari
Sehingg
ga kapasitas prroduksi per bullan
: 240 buahh/hari x 25 hari = 6000 buah
Seperti telah disebutkkan di atas, baahwa berdasarkkan pengamataan, setelah dikkenalkan produ
uksi bersih maaka
penamb
bahan larutan yang digunakkan rata – ratta adalah sepaaruh atau 50%
% dari yang dibutuhkan.
d
Daari
pengam
matan ini maka kebutuhan bahhan selama satuu bulan besertaa dengan penghhematannya ad
dalah :
No

Nama bahan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Sabun Cuci
Lerak
HCl
Aquadest
Air
NiSO4
Asam Borat
NiCl2
Nikel
K Ag CN
K CN bebas
K2CO3

Kebutuhann
per hari
2 sak
0,5 ons
o
35 ml
m
12 ltr
2 m3
4,5 kg
k
560 gr
560 gr
1 ons
o
420 gr
840 gr
210 gr

Kebutuhaan
per bulann

PeghematanBaahan

50 sak
s
12,5 oons
875 ml
3000 ltr
50 m3
112,5 kg
14 kg
14 kg
25 oons
5,5 kg
10,6 kg
3 kg

C.3-7

25 sak
5 ons
4000 ml
10
00 ltr
2 m3
20
5 kg
55
7 kg
7 kg
12
2 ons
2 kg
5 kg
1 kg

Harga
Satuann (Rp)
5.500
10.000
9.0000/ltr
5.000
2.350
50.000
10.000
4
40.000
50.000/kg
5000.000
1000.000
150.000

Biayaa
per buulan
(Rp)
2
275.000
125.000
8.750
1.5500.000
1.175.000
5.6625.000
140.000
5
560.000
125.000
2.7750.000
1.0060.000
4
450.000

Pennghe mattan (Rp)
137.500
50.000
4.000
500.000
47.000
2.750.000
70.000
280.000
60.000
1.000.000
500.000
150.000

SEMINAR NASIONAL
L TEKNIK KIIMIA SOEBA
ARDJO BROTOHARDJO
ONO IX
Program Stu
udi Teknik Kimia UPN “V
Veteran” Jawaa Timur
Surabayya, 21 Juni 20012
13
14
15
16

Perak
K Au (CN)2
KOH
Emas

70 gr
28 gr
140 gr
10 gr

2 kg
3366 gr
16800 gr
1200 gr

1 kg
150 gr
800 gr
50 gr

4.0000.000
8.0000.000
4.000.000
50.000
16.800.000
7.500.000
150
2
252.000
120.000
550.000
66.0
000.000
2
27.500.000
Juumlah
104.845.750
4
44.668.500
Tabell 4. Kebutuhann Bahan dan Peenghematannyaa
Untuk menghitung penghematan air
a dan listrik tidak dapat diilakukan karenna meteran ( alat
a ukur ) yanng
digunakkan hanya satu
u untuk keperluuan rumah tanggga dan proses produksi.
Dari tabbel 2 dapat dillihat bahwa perrkiraan pengheematan untuk pembelian
p
bahhan adalah Rp 44.668.500,- pper
bulan, maka dalam satu tahun peenghematannyaa adalah Rp 536.022.000,- Penghematann ini merupakkan
mbahan modall untuk mengem
mbangkan prosses produksi.
keuntunngan yang dapaat dijadikan tam
Selain itu,
i untuk tatalletak di lokasi proses produkksi diatur sedem
mikian rupa suupaya dapat meenghemat tenaaga
dan bahhan yang digunnakan.
4.KESIIMPULAN
Daari hasil pembbahasan tersbuut dapat disim
mpulkan bahwaa jika di UKM
M Pelapisan em
mas/perak dappat
diterapk
kan produksi bersih
b
akan dip
peroleh pengheematan yang tiidak sedikit, seehingga pengheematan itu dappat
digunakkan untuk berpproduksi sehinggga usahanya ddapat lebih berkkembang.
DAFTA
AR PUSTAKA
A
nto, 2005, Pennerapan Produuksi Bersih di Kawasan Induustri (disampaaikan pada Sem
minar Penerapan
Purwan
Prog
gram Produkssi Bersih Dalaam Mendoronng Terciptanyaa Kawasan Eco-Industrial
E
di
Indoonesia),Jakartaa.
Yance,
,
200
04,
Penerapan
Produksi
Bersih
P
Pada
Sekttor
Industtri,
http//reppsity.usu.ac.id//handle/123456789/3817
Winarddi Dwi Nugrahaa,Ina Susanti, Studi
S
Penerapaan Produksi Beersih ( Studi Kaasus Pada Peru
usahaan Pulp annd
Papeer Serang ), htttp://eprints.unddip.ac.id/517/1/hal _43-46.pddf
Yayasaan Kadin Indon
nesia bekerjassama dengan Forum
F
Masyarrakat Batik Inddonesia, 2008, Buku Panduuan
Pengeloolaan Lingkunggan Pada Indusstri Perbatikan, Jakarta,

C.3-8