Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, prestasi belajar siswa dan pekerjaan orang tua : studi kasus siswa SMA Pangudi Luhur Jl. P. Senopati no. 18 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU
DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA,
PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PEKERJAAN ORANG TUA
Lucia Trica Heryanti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi
siswa terhadap profesi guru ditinjau dari: (1) Jenis kelamin siswa, (2) Prestasi
belajar siswa, dan (3) Pekerjaan orang tua.
Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan waktu
penelitian bulan November 2011. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas
XI sebanyak 129 siswa dengan jumlah sampel 125 siswa. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis dengan Uji t dan Uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan persepsi
siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, (2) Tidak ada

perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa,
(3) Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
STUDENT’S PERCEPTION TOWARD TEACHER’
PROFESSION BASED ON STUDENTS’ SEX, STUDENTS’
LEARNING ACHIEVEMENT, AND OCCUPATION
Lucia Trica Heryanti
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
The research aims to know different perception of student toward teachers’
profession based on: (1) Students’ sex, (2) students’ learning achievement, and (3)
parents’ occupation.
This research was conducted at “Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High

School”, from November 2011. The population was second year students for
about 192 students and the samples were 125 students. The technique of taking
the samples was sample random sampling method. The data were obtained by
questionnaire and documentation technique. Data were analysed by t-test and Ftest.
The result shows that (1) there isn’t any different perception towards
teachers’ profession based on students’ sex, (2) there isn’t any different
perception towards teachers’ profession based on the students’ learning
achievement, (3) there isn’t different of students’ perception towards
teachers’profession based on parents’ accupation.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN SISWA, PRESTASI BELAJAR SISWA DAN
PEKERJAAN ORANG TUA
Studi Kasus : Siswa SMA PANGUDI LUHUR
Jl. P. Senopati No.18 Yogyakarta
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Ole h
Lucia Trica Heryanti
NIM : 071334034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI
JENIS KELAMIN SISWA, PRESTASI BELAJAR SISWA DAN
PEKERJAAN ORANG TUA

Studi Kasus : Siswa SMA PANGUDI LUHUR
Jl. P. Senopati No.18 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Ole h
Lucia Trica Heryanti
NIM : 071334034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Allah Bapa Disurga dan Bunda Maria
yang selalu menjadi kekuatan dalam hidupku,
Bapakku YD. Suhirjan, Ibuku FR. Sunarti,
Shinta, Ayu, Mas Dandi, Aurell dan Henri yang selalu menjadi
penyemangat dan mendoakanku,
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
ORANG HEBAT

Orang hebat adalah orang yang bisa bersyukur
Saat dia mengalami sukacita

Orang yang lebih hebat adalah orang yang tetap bersyukur
Saat ada dalam ketidakpastian hidup

Orang yang lebih hebat lagi adalah orang yang tetap bersyukur
Saat ada dalam kemalangan dan cobaan hidup

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2012
Penulis

Lucia Trica Heryanti

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU
DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA,
PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PEKERJAAN ORANG TUA
Lucia Trica Heryanti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi
siswa terhadap profesi guru ditinjau dari: (1) Jenis kelamin siswa, (2) Prestasi
belajar siswa, dan (3) Pekerjaan orang tua.
Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan waktu
penelitian bulan November 2011. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas
XI sebanyak 129 siswa dengan jumlah sampel 125 siswa. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis dengan Uji t dan Uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan persepsi
siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, (2) Tidak ada
perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa,

(3) Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
STUDENT’S PERCEPTION TOWARD TEACHER’
PROFESSION BASED ON STUDENTS’ SEX, STUDENTS’
LEARNING ACHIEVEMENT, AND OCCUPATION
Lucia Trica Heryanti
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
The research aims to know different perception of student toward teachers’
profession based on: (1) Students’ sex, (2) students’ learning achievement, and (3)
parents’ occupation.
This research was conducted at “Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High
School”, from November 2011. The population was second year students for

about 192 students and the samples were 125 students. The technique of taking
the samples was sample random sampling method. The data were obtained by
questionnaire and documentation technique. Data were analysed by t-test and Ftest.
The result shows that (1) there isn’t any different perception towards
teachers’ profession based on students’ sex, (2) there isn’t any different
perception towards teachers’ profession based on the students’ learning
achievement, (3) there isn’t different of students’ perception towards
teachers’profession based on parents’ accupation.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas
kasih dan kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh

gelar


Sarjana

Pendidikan

Jurusan

Pendidikan

Ilmu

Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Dharmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd.,M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi,
yang telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono,S.Pd.,M.Si. dan Ibu Benecdeta Indah
Nugraheni,S.Pd.,S.P.I.,M.Pd. selaku dosen penguji ujian pendadaran.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan
pengalaman kepada penulis selama kuliah.
7. Drs. Br. Herman Yoseph. FIC selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
8. Y. Natalia Margi lestari, S.Pd selaku Guru Akuntansi SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membatu
proses penelitian.
9. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
10. Keluargaku Bapak Yohanes De Deo Suhirjan dan Ibu Fransisca Romana
Sunarti, Shinta, Ayu, Mas Dandi, Aurell dan Henri yang telah
memberikan dukungan selama kuliah dan selalu memberi semangat.
11. Rekan-rekan seperjuanganku dalam menyusun skripsi (Citra, Nila,
Windy, Heni, Tia, Lando, Tami, Ria, Ratri, Deni).
12. Teman-Teman Pak 2007 yang tidak dapat saya sebut satu persatu.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan
masukkan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Yogyakarta, 30 januari 2012
Penulis

Lucia Tica Heryanti

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
A. Persepsi ............................................................................................. 7
B. Profesi Guru ...................................................................................... 9
C. Jenis Kelamin .................................................................................. 19
D. Prestasi Belajar ................................................................................ 21
E. Pekerjaan Orang Tua ........................................................................ 24
F. Kerangka Berpikir ............................................................................ 26
G. Hipotesis ......................................................................................... 29

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 30
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 30
1. Tempat Penelitian ......................................................................... 30
2. Waktu Penelitian .......................................................................... 30
C. Subyek dan Obyek Penelitian............................................................ 30
1. Subyek Penelitian ......................................................................... 30
2. Obyek Penelitian .......................................................................... 31
D. Populasi dan Sampel Penelitian......................................................... 31
1. Populasi Penelitian ....................................................................... 31
2. Sampel Penelitian ......................................................................... 31
E. Variabel Penelitian ........................................................................... 32
1. Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru .......................................... 32
2. Jenis Kelamin Siswa ..................................................................... 33
3. Prestasi Belajar Siswa ................................................................... 34
4. Pekerjaan Orang Tua .................................................................... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 35
1. Kuesioner ..................................................................................... 35
2. Dokumentasi ................................................................................. 35
G. Pengujian Instrumen Penelitian ........................................................ 35
1. Uji Validitas ................................................................................. 35
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 38
H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 39
BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................................... 44
A. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ....................... 44
B. Sistem Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ........................ 45
C. Kurikulum SMA Pangudi Luhur Yogyakarta .................................... 47
D. Organisasi Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ....................... 48
E. Sumber Daya Manusia SMA PAngudi Luhur Yogyakarta ................ 52
F. Siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ............................................. 54
xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA ........................................................................... 55
A. Deskripsi Data ................................................................................ 55
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 55
2. Distribusi Responden Berdasarkan Prestasi Belajar ..................... 55
3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ............ 57
4. Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru ........................................ 58
B. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................... 60
1. Uji Nomalitas .............................................................................. 60
2. Uji Homogenitas ......................................................................... 63
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 65
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 69
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ...................... 74
A. Kesimpulan ..................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 74
C. Keterbatasan ................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77
LAMPIRAN ................................................................................................... 79

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel

3.1

Skoring Berdasarkan Skala Likert ............................................ 33

Tabel

3.2

Indikator Pengukuran Variabel ................................................. 33

Tabel

3.3

Skoring Jenis Kelamin ............................................................. 33

Tabel

3.4

Skoring Prestasi Belajar Siswa .................................................. 34

Tabel

3.5

Skoring Jenis Pekerjaan Orang Tua .......................................... 35

Tabel

3.6

Hasil Uji Validitas .................................................................... 37

Tabel

3.7

Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 39

Tabel

3.8

Ringkasan Anova ..................................................................... 43

Tabel

4.1

Yayasan Pangudi Luhur ........................................................... 49

Tabel

4.2

Daftar Guru SMA Pangudi Luhur Th ajaran 2011/2012............ 52

Tabel

4.3

Jumlah Siswa ............................................................................ 54

Tabel

5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 55

Tabel

5.2

Kecenderungan Berdasarkan PAP Tipe II ................................. 56

Tabel

5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Prestasi Belajar Siswa ........ 57

Tabel

5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua .......... 58

Tabel

5.5

Kecenderungan Berdasarkan PAP Tipe I .................................. 59

Tabel

5.6

Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru ..................................... 60

Tabel

5.7

Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 61

Tabel

5.8

Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Prestasi Belajar Siswa ......... 62

Tabel

5.9

Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ........... 63

Tabel

5.10 Hasil Uji Hipotesis I ................................................................. 66

Tabel

5.11 Hasil Uji Hipotesis II ............................................................... 67

Tabel

5.12 Hasil Uji Hipotesis III .............................................................. 68

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

1

Kuesioner ............................................................................ 79

Lampiran

2

Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................... 82

Lampiran

3

Data Responden ................................................................... 84

Lampiran

4

Uji Normalitas ..................................................................... 87

Lampiran

5

Uji Hipotesis ........................................................................ 90

Lampiran

6

Surat Izin Penelitian ............................................................ 93

Lampiran

7

Surat Keterangan ................................................................. 95

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka
panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban
manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan
variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam
konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga dengan Indonesia
menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal
tersebut dapat dilihat dalam isi UUD 1945 alinea IV yang menegaskan
bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan
bangsa.
Sebagai komponen utama dalam pendidikan, guru memegang
peranan yang sangat strategis terutama dalam upaya membentuk watak
bangsa melalui pengembangan nilai dan kepribadian. Hal tersebut tentunya
menunjukkan bahwa guru mempunyai peranan yang cukup besar dalam
membentuk dan mengembangkan suatu masyarakat atau bangsa.
Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang terhormat di
lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat
memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
yang berdasarkan Pancasila.
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Kedudukan guru yang terhormat merupakan penghargaan yang
tidak kecil artinya bagi guru, sekaligus merupakan tantangan yang
menuntut prestise dan prestasi yang senantiasa terpuji dan teruji dari setiap
guru, bukan saja di depan kelas, tidak saja di batas–batas pagar sekolah,
tetapi juga di tengah-tengah masyarakat ( Nani Soedarsono, Suara Daerah,
No. 185) dalam Uzer Usman (2006:9).
Pandangan tentang citra guru sebagai orang yang wajib digugu
(dipatuhi) dan ditiru (diteladani) tanpa reserve perlu diragukan
ketepatannya. Konsep keguruan yang klasik tersebut mengandaikan
pribadi guru serta perbuatan keguruannya adalah tanpa cela, sehingga
pantas hadir sebagai manusia model yang ideal. Jadi citra guru wajib
digugu dan ditiru tanpa reserve tersebut perlu disikapi secara kritis dan
realitas. Benarkah bahwa guru dituntut menjadi teladan bagi siswa dan
orang – orang sekelilingnya, tetapi guru adalah orang yang tidak bebas
dari cela dan kelemahan (A. Samana, 1994:25).
Citra guru di masyarakat atau di negara kita berubah dari waktu ke
waktu. Perubahan citra guru tersebut dipengaruhi oleh perubahan penilaian
masyarakat terhadap jabatan guru. Pada saat para guru membangun citra
profesinya, ada sebagian kecil oknum guru yang melanggar atau
menyimpang dari kode etiknya. Masyarakat tidak dapat membenarkan
pelanggaran dan menganggap hal tersebut merupakan masalah yang serius.
Anehnya kesalahan sekecil apapun yang diperbuat oleh guru mengundang
reaksi yang begitu hebat di masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

dengan adanya sikap demikian menunjukkan bahwa seyogyanya guru
menjadi panutan bagi masyarakat disekitarnya.
Merebaknya

s i ka p

materialisme

da n

konsumerisme

yang

cenderung menghargai orang berdasarkan kekuatan ikut memperparah
keadaan. Masyarakat menilai suatu profesi dari imbal jasa yang diterima.
Akibatnya kewibawaan para pendidik di mata masyarakat merosot. Para
murid dan orang tua mereka juga terhinggapi sikap materialisme dan
konsumerisme. Mereka cenderung kurang menghargai dan menghormati
sungguh-sungguh para guru. Sehingga hubungan antara guru dan murid
semakin kurang menampakkan hubungan antar pribadi antara pendidik
dan peserta didik, tetapi digantikan hubungan fungsional antara orang
yang menjual jasa dan membelinya.
Masyarakat dalam hal ini orang tua menilai atau memiliki persepsi
terhadap profesi guru berdasarkan apa yang mereka lihat dalam kehidupan
sehari-hari. Begitu juga dengan anak, mereka akan memiliki pandangan
terhadap suatu hal hampir sama dengan orang tua mereka. Masyarakat atau
orang tua siswa kadang-kadang mencemooh dan menuding guru tidak
kompeten, tidak berkualitas dan sebagainya, manakala putra putrinya tidak
bisa menyelesaikan persoalan yang ia hadapi sendiri atau memiliki
kemampuan yang tidak sesuai keinginannya.
Dari kalangan bisnis pun memprotes para guru karena para lulusan
dianggapnya kurang memuaskan bagi kepentingan perusahaannya. Di
mata siswa-siswi pun khususnya di sekolah menengah di kota-kota pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

umumnya cenderung menghormati gurunya hanya karena ingin mendapat
nilai yang baik atau naik kelas dengan peringkat tinggi tanpa kerja keras.
Tentu saja tuduhan tersebut akan merongrong wibawa guru bahkan citra
dan martabat guru akan menurun.
Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk melihat secara nyata
bagaimana pendapat siswa mengenai profesi guru. Pendapat siswa
mengenai profesi guru baik positif atau yang negatif akan sangat
berpengaruh terhadap profesi guru. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Persepsi Siswa Terhadap Profesi
Guru Ditinjau dari Jenis Kelamin Siswa, Prestasi Belajar Siswa dan
Pekerjaan Orang Tua”.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1.

Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara
siswa yang mempunyai jenis kelamin laki-laki dengan siswa yang
mempunyai jenis kelamin perempuan?

2.

Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara
siswa yang mempunyai prestasi belajar sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dengan siswa yang mempunyai prestasi belajar sangat rendah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.

5

Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara
siswa yang orang tuanya berprofesi guru dengan siswa yang orang
tuanya bukan sebagai guru?

C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan
tujuan dari penelitian yang akan dicapai yaitu:
1.

Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru
antara siswa yang mempunyai jenis kelamin laki-laki dengan siswa
yang mempunyai jenis kelamin perempuan.

2.

Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru
antara siswa yang mempunyai prestasi belajar sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah dengan siswa yang mempunyai prestasi belajar sangat
rendah.

3.

Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru
antara siswa yang orang tuanya berprofesi guru dengan siswa yang
orang tuanya bukan sebagai guru.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan hasil penelitian ini antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.

6

Bagi Guru dan Siswa
Untuk memberikan gambaran yang konkrit mengenai persepsi siswa
terhadap profesi guru dan diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai masukkan untuk memperbaiki citra guru dan
menumbuhkan minat siswa untuk menjadi guru.

2.

Bagi Penulis
Merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan.

3.

Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi
penelitian selanjutnya dan orang lain yang membutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:675) menyebutkan
persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Sedangkan
menurut Davidoff dalam Walgito (2002:69), persepsi diartikan sebagai
suatu proses yang diterima panca indera yang kemudian diorganisasikan
dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari yang diinderakannya
itu. Persepsi terjadi karena adanya obyek yang menimbulkan
rangsangan dan rangsangan tersebut berhubungan dengan alat indera.
Rangsangan atau stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan ke
syaraf otak, kemudian terjadilah suatu proses di otak sehingga individu
dapat menyadari apa yang dia terima. Proses terjadinya persepsi
tergantung pada pengalaman masa lalu dan pendidikan yang diperoleh
individu.
Tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan
untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau
lebih, berdasarkan pembedaan ciri-ciri fisik yang khas pada masingmasing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang

menunjukkan

kesadaran

akan

hadirnya

rangsangan

8

da n

pembedaan antara rangsangan-rangsangan tersebut.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pesepsi
adalah suatu tanggapan atau proses seseorang terhadap stimulus yang
diterima oleh panca indera.
2. Faktor Persepsi
Persepsi yang dimiliki oleh setiap manusia tidak semuanya sama.
Menurut Thoha (1993) dalam http://www.masbow.com/2009/08/apaitu-persepsi.html persepsi pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu:
a.

Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dalam diri individu,
misalnya sikap, kebiasaan dan kemauan.

b.

Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu
meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.
Sedangkan

menurut

Robbins

(2003)

http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html

dalam
bahwa

meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sama,
mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda. Ada sejumlah faktor
yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan
persepsi. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a.

Pelaku persepsi (perceiver)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b.

Objek atau yang dipersepsikan

c.

Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan

9

Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin
atau gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang
berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai
hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau
maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan
berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku
dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian
individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh
pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal orang
i t u.

B. Profesi Guru
1. Pengertian guru
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan
sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang
tertentu, belum dapat disebut guru. Untuk menjadi guru diperlukan
syarat-syarat khusus, apalagi guru yang professional yang harus
menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan
berbagai ilmu pengetahuan lainya yang perlu dibina dan dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melalui

masa

pendidikan

tertentu

a ta u

penjabatan

10

(Uzer

Usman,1995:5).
Laurance D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Ledeon dalam Hamzah
(2007:15) berpendapat bahwa guru adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Sedangkan menurut
Jean D Grambs dan C. Morris Mc Clare berpendapat bahwa guru adalah
mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku
dari seseorang individu hingga dapat terjadi pendidikan.
Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung
jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik.
Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan
merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola
kelas agar pserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai
tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
2. Pengertian Profesi Guru
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. Sedangkan dalam
pengertian yang luas profesi adalah kegiatan “apa saja” dan “siapa saja”
untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian
tertentu. Dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan segaligus dituntut daripadanya
pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Menurut Dedi Supriadi
(1999) dalam http://minuzuka-corp.blogspot.com/2011/12/penerapan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kode-etik-pada-profesi-guru.html profesi guru adalah suatu pelayanan
atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggungjawab, dan kesetiaan.
Sedangkan Abin Syamsudin (2000) mengatakan bahwa profesi guru
yaitu kemampuan yang tidak dimiliki orang pada umumnya yang tidak
pernah mengikuti pendidikan keguruan tingkat tinggi. Selain itu
Galbreath,J (1999) profesi guru adalah orang yang bekerja atas
panggilan hati nurani.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa profesi
guru adalah suatu pelayanan yang menuntut suatu keahlian yang pada
umumnya tidak dimiliki oleh orang pada umumnya.
3. Ciri-ciri atau sifat guru
Ciri-ciri guru yang baik (disenangi oleh siswa) menurut F.W. Hart
dalam A. Samana (1994:58) adalah sebagai berikut:
a.

Guru senang membantu siswa dalam pekerjaan sekolah dan mampu
menjelaskan

isi

pengajarannya

secara

mendalam

dengan

menggunakan bahasa yang efektif, disertai contoh-contoh yang
konkret.
b.

Guru yang berperangai riang, berperasaan humor, dan rela
menerima lelucon atas dirinya.

c.

Bersikap bersahabat, merasa seorang anggota dari kelomppok kelas
atau sekolahnya.

d.

Penuh perhatian kepada perorangan siswanya, berusaha memahami
keadaan siswanya, dan menghargainya.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e.

Bersikap korektif dalam tindak keguruannya dan mampu
membangkitkan semangat serta keuletan belajar siswanya.

f.

Bertindak

tegas,

sanggup

menguasai

kelas,

da n

dapat

membangkitkan rasa hormat dari siswa kepada gurunya.
g.

Guru tidak pilih kasih dalam pergaulan dengan siswanya dan dalam
tindak keguruannya.

h.

Guru tidak senang mencela, menghina siswa, dan bertindak
sarkatis.

i.

Siswa merasa dan mengakui belajar sesuatu yang bermakna dari
gurunya.

j.

Secara

keseluruhan,

guru

hendaknya

berkepribadian

yang

menyenangkan siswa dan pantas menjadi panutan para siswa.
4. Tugas guru
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun
di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Apabila dikelompokkan
terdapat tiga jenis tugas guru, yakni sebagai berikut (Uzer Usman
,1995:6):
a.

Tugas guru sebagai sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar
dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan
nilai-nilai

hidup.

Mengajar

berarti

meneruskan

dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan
melatih adalah mengembangkan ketrampilan-ketrampilan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

b. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat
menjadi dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu
menarik simpati sehingga ia menjadi idola siswanya.
c. Masyarakat menempatkan guru pada tempat terhormat di
lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat
dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru
berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya dan berdasarkan Pancasila.
Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin
terjamin terciptanya dan terbinanya kesiapan dan keandalan
seorang manusia pembangunan. Guru tidak hanya diperlukan
oleh para murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan
oleh masyarakat lingkungannya dalam memecahkan aneka
ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat. Masyarakat
mendudukkan guru pada tempat yang terhormat dalam
kehidupan masyarakat, yakni di depan memberi suri teladan di
tengah-tengah membangun, dan di belakang memberikan
dorongan dan motivasi.
5. Peran Guru
Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut
(Uzer Usman, 1995:9):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a.

14

Guru sebagai demonstrator
Melalui perananya sebagai demonstrator, atau pengajar guru
hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran
yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan dalam arti
meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya
karena hal ini sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh
siswa.

b.

Guru sebagai pengelola kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Lingkungan ini
diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah pada
tujuan-tujuan pendidikan.

c.

Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media
pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan
proses belajar mengajar. Sebagai fasilitator, guru hendaknya
mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat
menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.

d.

Guru sebagai evaluator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian
tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau
keefektifan metode pembelajaran.
Peran guru dilihat dari dirinya sendiri adalah sebagai berikut (Uzer
Usman, 1995:13):
a.

Petugas sosial, yaitu seorang yang harus membantu untuk
kepentingan

masyarakat.

Dalam

kegiatan masyarakat

guru

senantiasa merupakan petugas-petugas yang dapat dipercaya untuk
berpartisipasi di dalamnya.
b.

Pelajar dan ilmuwan, yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu
pengetahuan dengan berbagai cara setiap saat guru senantiasa
belajar untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

c.

Orang tua, yakni mewakili orang tua murid di sekolah dalam
pendidikan anaknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
sesudah keluarga, sehingga dalam arti luas sekolah merupakan
keluarga dan guru berperan sebagai orang tua bagi siswa-siswinya.

d.

Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencari teladan yang baik
untuk siswa bukan untuk seluruh masyarakat. Guru menjadi ukuran
bagi norma-norma tingkah laku.

e.

Pencari kemanan, yaitu yang senantiasa mencari rasa aman bagi
siswa, guru menjadi tempat berlindung bagi siswa-siswa untuk
memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

6. Kompetensi Guru
Sebagai seorang guru yang profesional maka ia harus kompeten
dalam bidangnya. Menurut A.S. Lardizabal dalam A.Samana (1994:55)
kompetensi kepribadian dan sosial yang harus dimiliki seorang guru
meliputi:
a.

Guru menghayati serta mengamalkan nilai hidup (termasuk nilai
moral dan keimanan);

b.

Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggung jawab;

c.

Guru mampu berperan sebagai pemimpin baik di dalam lingkup
sekolah maupun di luar sekolah;

d.

Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi siapa pun
demi tujuan baik;

e.

Guru

mampu

berperan

aktif

dalam

pelestarian

dengan

pengembangan budaya masyarakat;
f.

Dalam persahabatan dengan siapa pun, guru tidak kehilangan
prinsip serta nilai hidup yang diyakini;

g.

Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil;

h.

Guru bersedia berperan serta dalam kegiatan sosial, baik dalam
lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat pada
umumnya;

i.

Guru tampil secara pantas dan rapi;

j.

Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

k.

17

Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya, guru
hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan
penyelesaian tugas-tugasnya;

l.

Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya secara
bijaksana dan produktif.
Selain kompetensi kepribadian dan sosial ada kompetensi

profesional yang harus dimiliki seorang guru. Kompetensi profesional
tersebut adalah sebagai berikut:
a.

Guru dituntut menguasai bahan ajar

b.

Guru mampu mengelola program belajar –mengajar

c.

Guru mampu mengelola kelas

d.

Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran

e.

Guru menguasai landasan-landasan kependidikan

f.

Guru mampu mengelola interaksi belajar –mengajar

g.

Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan
pengajaran

h.

Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan

i.

Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi
sekolah

j.

Guru memahami prinsip- prinsip penelitian pendidikan dan mampu
menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan
pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

7. Kode Etik Guru
Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada
kode etik guru yang berisi sebagai berikut (A.Samana,1994:117):
a.

Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila;

b.

Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional;

c.

Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan;

d.

Guru

menciptakan

suasana

sekolah

sebaik-baiknya

yang

menunjang berhasilnya proses belajar mengajar;
e.

Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitar untuk membina peran serta dan rasa tanggung
jawab bersama terhadap pendidikan;

f.

Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya;

g.

Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial;

h.

Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian;

i.

Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

C. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas
seseorang. Jenis kelamin yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan.
Sejak lahir, anak laki-laki dan perempuan dibiasakan untuk berperilaku
sesuai dengan ketentuan-ketentuan masyarakat sehubungan dengan
perilaku mana yang semestinya untuk laki-laki dan perilaku mana yang
seharusnya dilakukan oleh perempuan.
Para peneliti mengidentifikasi sejumlah perbedaan dalam bidang
fisik, kognitif, pribadi dan sosial. Pertama, aktivitas fisik dan keterampilan
motorik. Menurut W.Eaton dan Enns dalam Ormrod (2009:176) anak lakilaki secara temperamental cenderung lebih aktif dibandingkan anak
perempuan. Oleh karena itu, mereka lebih sulit duduk tenang untuk waktu
lama, kurang suka membaca dan cenderung membuat ulah di kelas.
Kedua, kemampuan kognitif dan akademis. Menurut Halpenn dan LaMay
dalam Ormrod

(2009:176) rata –rata anak laki-laki dan perempuan

mempunyai prestasi yang sama dalam intelegensi umum, sebagian karena
penyusunan tes tersebut menghilangkan hal yang menguntungkan suatu
kelompok. Walaupun demikian, para peneliti kadang memang menemukan
perbedaan kognitif yang lebih spesifik. Berdasarkan pengamatan
perbedaan laki-laki dan perempuan yang selalu muncul adalah dalam
kemampuan visual spasial yaitu kemampuan untuk mengembangkan dan
memanipulasi secara mental gambar dua dan tiga dimensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Ketiga, motivasi dalam kegiatan akademis. Rata-rata anak
perempuan lebih peduli untuk berprestasi tinggi di sekolah, mereka lebih
aktif dalam kegiatan kelas, lebih rajin dalam mengerjakan tugas dan
mungkin lulus dari SMU. Meski demikian, keinginan besar untuk
berprestasi secara akademis membuat anak perempuan menyukai tugastugas yang sesuai dengan kemampuannya dan sulit menerima kegagalan.
Anak laki-laki lebih bersedia mengambil resiko dan tantangan akademis
yang lebih mungkin menerima kegagalan secara lapang dada.
Keempat, perasaan diri. Dimulai di kelas akhir sekolah dasar atau
sekolah menengah. Anak laki-laki tampak memiliki perasaan diri secara
menyeluruh yang sedikit lebih positif daripada perempuan. Perbedaan
laki-laki dan perempuan ini tampaknya sebagian karena anak laki-laki
menilai kemampuannya secara berlebihan, sedangkan anak perempuan
menilai kemampuannya lebih rendah.
Kelima, Aspirasi karier. Menurut

Bornholt

dalam Ormrod

(2009:178) secara historis, anak laki-laki memiliki hasrat yang ambisius
terhadap karier daripada anak perempuan. Sebagian karena mereka
memiliki kepercayaan diri yang lebih besar akan kemampuan mereka
untuk berhasil dalam karier semacam itu. Kecenderungan sering muncul
yaitu pada anak laki-laki bercita-cita pada profesi kasar (bekerja
menggunakan mesin atau alat) dan anak perempuan lebih beraspirasi pada
pekerjaan sosial dan seni (mengajar, konseling dan menulis).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Winkel (1987:35) belajar merupakan kegiatan mental
yang tidak dapat disaksikan dari luar. Belajar terjadi dalam interaksi
dengan lingkungan, dalam pergaulan dengan orang, dalam memegang
benda dan dalam menghadapi peristiwa. Namun, tidak sembarang
berada di tengah-tengah lingkungan menjamin proses belajar. Belajar
pada manusia boleh dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan

perubahan

dalam

pengetahuan,

pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap.
Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari
prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari
hasil evaluasi belajar. Evaluasi merupakan suatu usaha penilaian
terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan,
cara kerja dan metode pemecahan (Nana Sudjana,1990:28). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah hasil yang ingin
dicapai dari apa yang telah dilakukan. Pendapat serupa juga
dikemukakan

oleh

Winkel

(1989:161)

bahwa

prestasi

belajar

merupakan bukti usaha yang dicapai.
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut

Djaali

(2007)

dalam

http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

belajar-anak/06511161 faktor-faktor yang menpengaruhi prestasi
belajar adalah sebagai berikut:
a.

Faktor dari dalam diri
1) Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala,
pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak
tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan
pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat
mempengaruhi proses belajar.
2) Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar anak.
3) Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan
mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi
merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu.
Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar
lingkungan.
4) Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana
bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta
fasilitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b.

23

Faktor dari lingkungan
1) Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak.
Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan
orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua,
sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2) Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi
teman

sekolah,

rasio

jumlah

murid

per

kelas,

juga

mempengaruhi anak dalam proses belajar.
3) Masyarakat
Apabila

masyarakat

sekitar

adalah

masyarakat

yang

berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka.
Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4) Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim
juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak
ada situasi 100% yang dapat dilakukan secara keseluruhan dan
sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya sesempurna
mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Prestasi belajar menurut Roestiyah (1982:159) di pengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain:
a.

Faktor Internal
Faktor yang timbul dalam diri anak sendiri.
1) Tujuan belajar yang jelas dari siswa
2) Minat terhadap bahan pelajaran
3) Kesehatan
4) Kecakapan mengikuti pelajaran

b.

Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar anak.
1) Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga, misalnya cara
orang tua mendidik anak dan suasana keluarga, keadaan sosial
ekonomi keluarga.
2) Faktor yang datang dari masyarakat, misalnya cara hidup,
lingkungan, teman bergaul dan media masa.
3) Faktor yang datang dari lingkungan sekolah, misalnya cara guru
menyampaikan pelajaran, standar pelajaran dan perpustakaan
sekolah.

E. Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan adalah kegiatan yang diilakukan seseorang untuk
memperoleh balas jasa biasanya berupa uang. Kamus Besar Bahasa
Indonesia menyebutkan bahwa pekerjaan adalah apa yang dijadikan pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

kehidupan atau suatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah.
Berdasarkan tingkat pendapatan, jenis pekerjaan dapat digolongkan
menjadi 9 golongan Spillane dalam Yektiningsih (2008: 14) sebagai
berikut:
a.

Golongan A terdiri dari mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai
sipil, ABRI, pemilik perusahaan/toko/pabrik/perikanan, pemilik bus,
penggarap sawah/pengawas keamanan, petani pemilik tanah, peternak,
tuan tanah.

b.

Golongan B terdiri dari buruh nelayan, petani kecil, penebang pohon.

c.

Golongan C terdiri dari ABRI (Tamtama s.d Bintara), guru SD, kepala
bagian, kepala kantor pos (cabang), manajer perusahaan kecil, pamong
praja pegawai badan hukum, pegawai negeri golongan Ia s.d Id,
supervisor/pengawas.

d.

Golongan D terdiri dari pensiunan, tak mempunyai pekerjaan tetap.

e.

Golongan E terdiri dari guru (SMP s.d SMA), juru rawat, pekerjaan
social, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan IIa
s.d IId, perwira ABRI (Letnan I, Letnan II dan Kapten), wartawan.

f.

Golongan F terdiri dari buruh tidak tetap, petani penyewa,
tukang/penarik becak.

g.

Golongan G terdiri dari ahli hukum, ahli ilmu tanah/ukur tanah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kineja guru dengan prestasi belajar siswa : survai di SMP Negeri I Bojongpicung-Cianjur

0 8 84

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan orangtua, dan pekerjaan orang tua : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI di SMK YPKK 1 Sleman.

0 0 150

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua: studi kasus siswa SMA N Megang Sakti.

0 0 164

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, prestasi belajar siswa dan pekerjaan orangtua : studi kasus SMA St. Mikael Warak Sleman.

0 0 131

Persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.

0 2 94

Perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin dan status sosial ekonomi orang tua : studi kasus pada SMU Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 113

Perbedaan penyesuaian diri siswa dan motivasi belajar siswa di sekolah ditinjau dari pola kepemimpinan orangtua dan status sosial ekonomi keluarga : studi kasus pada kelas I SMU Pangudi Luhur Yogyakarta Jl. Senopati No. 18 Yogyakarta.

0 0 173

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN JENIS KELAMIN SISWA

0 1 211

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA, PRESTASI BELAJAR SISWA DAN PEKERJAAN ORANGTUA

0 0 129

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua: studi kasus siswa SMA N Megang Sakti - USD Repository

0 0 162