Persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.
x ABSTRAK
PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,
DAN PEKERJAAN ORANG TUA.
Pungki Tri Priyono Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari: (1) Jenis kelamin siswa, (2) Tingkat pendidikan orang tua, dan (3) Pekerjaan orang tua.
Penelitian ini dilakukan di tiga SMA BOPKRI yaitu BOPKRI 1, BOPKRI 2, dan BOPKRI Banguntapan pada bulan Oktober sampai dengan November 2008. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS sebanyak 260 dengan Teknik Purposive sampling diambil sampel sebanyak 91 siswa sebagai responden. Data dikumpulkan dengan kuisioner, dan wawancara. Data dideskripsikan mengunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I dan dianalisis dengan Uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, (2) Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua dan, (3) Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua
(2)
xi ABSTRACT
STUDENTS’ PERCEPTION TOWARD TEACHERS’ PROFESSION BASED ON STUDENTS’ SEX, PARENTS’ EDUCATIONAL LEVEL
AND PARENTS’ JOBS
Pungki Tri Priyono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to know whether there is any difference in students’ perceptions towards teachers’ profe ssion based on: (1) students’ sex, (2) parents’ educational level and, (3) parents’ occupation.
This research was conducted at “BOPKRI 1 Senior High School, BOPKRI 2 Senior High School, and BOPKRI Bangutapan Senior High School”, from October to November 2008. The population of research was 260 second year students’ of Social Science Department. The samples were 91 students. Technique of taking the sample was purposive sampling technique. The techniques of gathering the data were questionnaire and interview. Data were described by using Criterion - Referenced Evaluation type I and analysed by T- test.
The result shows that (1) there isn’t any different perception towards teachers’ profession based on students’ sex, (2) there is different students’ perception towards teachers’ profession based on parents’ educational level and, (3) there isn’t any different students’ perception towards teachers’ profession based on parents’ occupation.
(3)
PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
DAN PEKERJAAN ORANG TUA
Studi Kasus : SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, DAN SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelajar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Pungki Tri Priyono NIM: 041334005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(4)
i
PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
DAN PEKERJAAN ORANG TUA
Studi Kasus : SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, DAN SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelajar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Pungki Tri Priyono NIM: 041334005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
(5)
(6)
(7)
iv
PE RSE M BAH AN
H asil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada :
Tuhan Yesus K ristu s Alm. Purwanti Pudji Astuti Suci Setya Priyana I ka Dian Astuti Rina Sari Dwi Astuti M argarita Riana G. P U niversitas Sanata Dharma
(8)
v
MO TTO
Pikiran dan perasaan anda menciptakan hidup anda
(L isa N ichols)
Percayalah kepada TU HAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka I a akan meluruskan jalanmu.
(9)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atas bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Januari 2009 Penulis
(10)
(11)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unive sitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno S.Pd., M.Si. Selaku dosen pembimbing skripsi, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan
(12)
viii
saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.
5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada penulis selama kuliah.
6. Bapak Drs. Priyanto selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Sri Rahayuningsih, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Bapak Drs. Sumartono Yoseph selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI
Banguntapan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
10.Bapakku yang telah memberikan dukungan selama kuliah dan selalu memberikan semangat.
11.Alm. Ibu yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang sebelum di panggil Tuhan.
12.Kakak – kakakku (Mb Aan dan Mb Rina) yang selalu mendukungku. 13.Margarita Riana G. P yang selalu memberikan dorongan dan semangat
disaat aku mulai lemah.
14.Rekan-rekan dalam mengerjakan skripsi ( Bendot, Nina, Blacky, Heru, Nuki, Tantri, dan semuanya saja).
(13)
ix
15.Teman-teman Bulutangkis yang memberikan penyegaran disaat suntuk (Yoga, TP, Moko, Beny, Agung, Brama, Blacky, Ucup, dll)
16.Teman-teman PAK’04 dari NIM 041334001 s/d 041334098 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
17.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 12 Januari 2009 Penulis
(14)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK... x
ABSTRACT... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN TEORITIK ... 6
A. Persepsi Terhadap Profesi Guru... 6
1. Pengertian Persepsi ... 6
2. Pengertian Profesi Guru... 8
B. Jenis Kelamin siswa ... 11
C. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 11
D. Pekerjaan Orang Tua ... 12
E. Hubungan Antar Variabel... 13
F. Hipotesis ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 17
(15)
xiii
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
1. Tempat Penelitian... 17
2. Waktu Penelitian ... 17
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 17
1. Subjek Penelitian... 17
2. Objek Penelitian ... 18
D. Populasi dan Sampel Penelitian... 18
1. Populasi Penelitian ... 18
2. Sampel Penelitian... 18
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 19
1. Persepsi siswa mengenai profesi guru... 19
2. Tingkat pendidikan orang tua ... 20
3. Pekerjaan Orang tua ... 20
F. Teknik Pengumpulan Data ... 21
1. Kuisioner atau angket ... 21
2. Wawancara ... 21
G. Penujian Instrumen Penelitian ... 21
1. Uji Validitas... 21
2. Uji Reliabilitas ... 23
H. Teknik Analisis Data... 24
BAB IV ANALISIS DATA ... 26
A. Deskripsi Data ... 26
1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin ... 26
2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua ... 27
3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua ... 27
4. Sikap siswa mengenai profesi guru... 28
B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 29
1. Uji Normalitas ... 29
2. Uji Homogenitas... 32
C. Pengujian Hipotesis ... 34
(16)
xiv
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN
SARAN ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Keterbatasan Penelitian... 43
C. Saran... 45
DAFTAR PUSTAKA... 47
(17)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skoring berdasarkan skala Likert ... 19
Tabel 3.2 Indikator pengukuran variabel... 20
Tabel 3.3 Skoring tingkat pendidikan... 20
Tabel 3.4 Skoring jenis pekerjaan ... 20
Tabel 3.5 Hasil uji validitas ... 22
Tabel 3.6 Hasil uji reliabilitas... 24
Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan jenis kelamin... 26
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua .... 27
Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan pekerjaan orang tua ... 27
Tabel 4.4 Kecenderungan berdasarkan PAP ... 28
Tabel 4.5 Sikap siswa mengenai profesi guru... 29
Tabel 4.6 Hasil uji Normalitas berdasarkan jenis kelamin ... 30
Tabel 4.7 Hasil uji Normalitas berdasarkan pendidikan orang tua ... 31
Tabel 4.8 Hasil uji Normalitas berdasarkan pekerjaan orang tua ... 32
Tabel 4.9 Hasil uji Hipotesis I... 34
Tabel 4.10 Hasil uji Hipotesis II... 35
(18)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner ... 49
Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 53
Lampiran 3 Uji Hipotesis ... 57
Lampiran 4 Tabel Signifikansi ... 61
(19)
x ABSTRAK
PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,
DAN PEKERJAAN ORANG TUA.
Pungki Tri Priyono Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari: (1) Jenis kelamin siswa, (2) Tingkat pendidikan orang tua, dan (3) Pekerjaan orang tua.
Penelitian ini dilakukan di tiga SMA BOPKRI yaitu BOPKRI 1, BOPKRI 2, dan BOPKRI Banguntapan pada bulan Oktober sampai dengan November 2008. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS sebanyak 260 dengan Teknik Purposive sampling diambil sampel sebanyak 91 siswa sebagai responden. Data dikumpulkan dengan kuisioner, dan wawancara. Data dideskripsikan mengunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I dan dianalisis dengan Uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, (2) Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua dan, (3) Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua
(20)
xi ABSTRACT
STUDENTS’ PERCEPTION TOWARD TEACHERS’ PROFESSION BASED ON STUDENTS’ SEX, PARENTS’ EDUCATIONAL LEVEL
AND PARENTS’ JOBS
Pungki Tri Priyono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to know whether there is any difference in students’ perceptions towards teachers’ profe ssion based on: (1) students’ sex, (2) parents’ educational level and, (3) parents’ occupation.
This research was conducted at “BOPKRI 1 Senior High School, BOPKRI 2 Senior High School, and BOPKRI Bangutapan Senior High School”, from October to November 2008. The population of research was 260 second year students’ of Social Science Department. The samples were 91 students. Technique of taking the sample was purposive sampling technique. The techniques of gathering the data were questionnaire and interview. Data were described by using Criterion - Referenced Evaluation type I and analysed by T- test.
The result shows that (1) there isn’t any different perception towards teachers’ profession based on students’ sex, (2) there is different students’ perception towards teachers’ profession based on parents’ educational level and, (3) there isn’t any different students’ perception towards teachers’ profession based on parents’ occupation.
(21)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, apalagi bangsa yang sedang berkembang seperti Indonesia. Pendidikan memiliki peranan penting dalam perkembangan bangsa. Dalam kehidupan sehari- hari, pendidikan merupakan syarat utama dalam sebuah lowongan pekerjaan. Selain itu pendidikan dipandang sebagai persiapan awal untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari.
Guru mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Peran guru adalah sebagai pembimbing, pengajar dan pelatih. Seorang guru tidak hanya memberikan ilmu bagi anak didiknya, tapi seorang guru juga harus menanamkan nilai- nilai moral kepada anak didiknya.
Di era globalisasi sekarang ini sikap masyarakat Indonesia terhadap suatu pekerjaan atau profesi sudah berbeda dengan saat awal kemerdekaan. Banyak orang yang memandang suatu profesi dari besar penghasilan yang diterima. Masyarakat tidak memandang profesi dari besar sumbangan yang diberikan kepada masyarakat melalui profesi yang ditekuninya. Pandangan terhadap profesi guru tidak sama lagi dengan pandangan dimasa lalu.
Dahulu profesi guru adalah profesi yang terhormat karena jumlah guru pada masa itu sangat terbatas. Penghasilan seorang guru cukup
(22)
2
memadai bahkan bisa dikatakan lebih dan secara psikologis harga diri atau wibawa seorang guru cukup tinggi dan terhormat dalam masyarakat. Saat ini pandangan masyarakat terhadap profesi guru sudah berubah. Hal ini disebabkan karena masyarakat beranggapan bahwa profesi guru tidak meyakinkan baik dalam hal pendapatan maupun pandangan masyarakat. Selain hal itu banyak sosok guru yang tidak mencerminkan sifat atau sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru.
Gelar pahlawan tanpa tanda jasa yang dimiliki oleh seorang guru, saat ini mungkin sudah tidak menguntungkan bagi seorang guru. Gelar tersebut memang memberikan kesan bahwa seorang guru adalah orang yang melakukan pekerjaan terhormat, namun mesti menerima apa adanya. Guru tidak dapat menuntut atau berharap memperoleh sesuatu yang lebih dari apa yang telah diterimanya. Sebagai seorang manusia, guru harus memiliki penghasilan yang pantas untuk dapat hidup layak. Bagaimana seorang guru dapat mengajar dengan tenang dan serius menekuni profesinya apabila kebutuhan hidupnya belum tercukupi.
Masyarakat atau dalam hal ini orang tua menilai atau memiliki persepsi terhadap profesi guru berdasarkan apa yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari. Begitu juga anak, mereka akan memiliki pandangan terhadap suatu hal hampir sama dengan orang tua mereka.
Citra buruk terhadap profesi guru sangat dipengaruhi oleh pemberitaan dimedia massa. Hal ini tidak dapat dihindarkan karena memang ada guru yang tidak mencermikan sikap atau sifat seorang guru.
(23)
Misalnya saja seorang guru SMPN di Depok dilaporkan ke Polsek Sukmajaya karena memerintahkan kepada siswanya untuk ”menjitaki” kepala Sarah Hanafi karena bernyanyi ketika mengerjakan soal yang diberikan oleh gurunya (www.monitordepok.com). Selain itu, di Sukoharjo seorang siswi ditampar hingga pingsan oleh gurunya hanya karena perkataan ”Becek” dan di Jampang tengah Sukabumi, seorang guru olahraga membunuh siswanya dengan tujuh tusukan (Prihantoro, 2008). Akan tetapi masyarakat tidak boleh melupakan hal positif atau jasa-jasa yang dimiliki oleh seorang guru.
Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk melihat secara nyata bagaimana sebenarnya pendapat siswa mengenai profesi guru. Pendapat siswa mengenai profesi guru baik yang positif atau yang negatif akan sangat berpengaruh terhadap profesi guru. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Persepsi Siswa Mengenai Profesi Guru Ditinjau dari Jenis kelamin siswa, Tingkat Pendidikan
Orang tua, dan Pekerjaan Orang tua”, Studi Kasus SMA BOPKRI 1,
SMA BOPKRI 2, dan SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap profesi guru, tetapi penulis hanya mengkhususkan pada faktor jenis kelamin siswa, tingkat pendidikan orang tua siswa, dan pekerjaan orang tua.
(24)
4
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa?
2. Apakah ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa?
3. Apakah ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari pekerjaan orang tua siswa?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru
ditinjau dari jenis kelamin siswa.
2. Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa.
3. Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari pekerjaan orang tua siswa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Guru dan siswa
Untuk memberikan gambaran nyata mengenai persepsi siswa mengenai profesi guru yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
(25)
2. Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan orang lain yang membutuhkan.
3. Penulis
Merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan merupakan latihan untuk menganalisis suatu masalah.
(26)
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Persepsi terhadap Profesi Guru
1. Pengertian Persepsi
Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda terhadap sebuah obyek. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) menyebutkan persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Selain itu persepsi diartikan juga sebagai proses terorganisasi dan menggabungkan data indra kita untuk dikembangkan sehingga dapat menyadari sekeliling kita (Davidoff 1981:232). Sejalan dengan Davidoff, Sarlito (1992:121) mengemukakan bahwa persepsi diperoleh setelah manusia mengindrakan obyek dari lingkungannya, ia memperoleh hasil dari pengindraanya itu dan timbul makna tentang obyek itu pada manusia yang bersangkutan.
Persepsi adalah proses yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan melalui pendengaran, penglihatan, penghayatan dan penafsiran terhadap situasi (Thoha 2005 : 138). Kartono (1980) juga mempunyai pendapat tentang persepsi, ia menyebutkan bahwa persepsi adalah proses yang berlangsung dalam diri seseorang terhadap dir inya sendiri maupun kenyataan sosial lainnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan dari proses yang terorganisasi dalam memahami kenyataan melalui pengindraan dari penglihatan, pendengaran, penghayatan dan penafsiran
(27)
terhadap lingkungan disekitarnya. Persepsi seseorang terbentuk dari pengalaman atau kejadian dalam kehidupan nyata yang kemudian dipahami melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan dan penafsiran terhadap kejadian yang terjadi. Sebagai manusia, kita harus memiliki persepsi terhadap sesuatu. Persepsi sangat penting dalam kehidupan. Dalam kehidupan kita, persepsi akan digunakan dalam menentukan sikap kita sebagai manusia terhadap sesuatu. Misalnya saja kita memiliki persepsi yang buruk terhadap “A”, pasti ketika kita berbicara dengan A pasti kita tidak akan langsung percaya pada pekataan yang dikeluarkan oleh si A tersebut.
Persepsi yang dimiliki oleh setiap manusia tidak semuanya sama. Menurut Thoha (2005:147) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang
a. Psikologi
Persepsi seseorang mengenai sesuatu di dunia ini dipengaruhi oleh keadaan psikologis.
b. Famili
Famili mempunyai pengaruh yang besar terhadap anak-anaknya. Famili yang dalam hal ini adalah orang tua telah banyak menurunkan anggapan atau persepsi mereka kepada anak-anaknya.
c. Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap, nilai, cara memandang dan memahami keadaan di dunia.
(28)
8
2. Pengertian Profesi Guru
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi bidang pendidikan keahlian tertentu. Sahertian (1994:26) mengemukakan bahwa profesi adalah suatu pernyataan atau janji terbuka, yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang itu merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Hamzah (2007:15) mengatakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sebarang orang di luar bidang pendidikan. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa profesi guru adalah suatu pekerjaan yang dilandasi pendidikan keguruan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh orang di luar bidang pendidikan. Sedangka dalam RUU Guru (pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa: “professional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain” (Surya, 2008).
Chandler mengemukakan ciri mengajar sebagai suatu profesi (Sahertian 1990:9)sebagai berikut:
a. lebih mementingkan layanan dari pada kepentingan pribadi; b. mempunyai status yang tinggi;
c. memiliki pengetahuan khusus; d. memiliki kegiatan intelektual;
e. memiliki hak untuk memperoleh standar kualifikasi;
f. mempunyai etik profesi yang ditentukan oleh organisasi profesi.
Seorang guru dikatakan profesional apabila ahlidalam bidangnya, memiliki rasa tanggung jawab dan memiliki rasa kesejawatan (Sahertian 1994:30).
(29)
a. Ahli dalam bidangnya
Yaitu ahli dalam bidang pengetahuan dan ahli dalam mendidik. Seorang guru tidak hanya menguasai bahan apa yang akan disajikan, guru juga diharapkan dapat menanamkan konsep pengetahuan. Guru yang ahli memiliki pengetahuan tentang cara mengajar (teaching is a knowledge), keterampilan mengajar (teaching is a skill) dan mengerti bahwa mengajar merupakan sebuah seni (teaching is a art)
b. Rasa tanggung jawab
Guru yang profesional mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum mengajar. Ia menguasai apa yang akan ia ajarkan dan bertanggungjawab atas apa yang disajikan serta bertanggung jawab atas semua tingkah lakunya.
c. Rasa Kesejawatan
Salah satu tugas organisasi profesi (misalnya PGRI) adalah memberikan rasa aman, rasa kesejawatan dan perlindungan jabatan. Semangat korps dikembangkan agar harkat dan martabat guru dijunjung baik oleh korps guru itu sendiri maupun oleh masyarakat pada umumnya.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru sangatlah kompleks maka dalam profesi ini memerlukan persyaratan khusus. Moh. Ali mengemukakan bahwa persyaratan profesi (Usman 1996:15) adalah sebagai berikut :
a. menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu yang mendalam;
b. menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya;
(30)
10
d. adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya;
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan kehidupan.
Selain itu Usman (1996:15) menyebutkan masih ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh pekerjaan yang tergolong ke dalam profesi yaitu :
a. memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan profesinya;
b. memiliki klien/obyek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya;
c. diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya dimasyarakat. Menurut Usman (1996:9) peranan guru yang paling dominan dalam kegiatan belajar mengajar
a. Guru sebagai demonstrator
Sebagai demonstrator guru hendaknya guru menguasai materi yang akan disampaikan serta mengembangkannya. Mengembangkan materi berarti guru harus belajar terus menerus agar dapat mengembangkan materi. b. Guru sebagai pengelola kelas
Sebagai pengelola kelas guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang bersifat merangsang dan menantang siswa untuk belajar, memberi rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
c. Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media merupakan alat untuk mengefektifkan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang
(31)
pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.
d. Guru sebagai evaluator
Sebagai guru harus mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Artinya pada waktu tertentu pada periode pendidikan, selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai.
B. Jenis Kelamin Siswa
Jenis kelamin yang dimaksud adalah laki- laki dan perempuan. Kartono (1977:317) menyebutkan bahwa manusia diciptakan menjadi dua jenis yaitu laki- laki dan perempuan. Secara psikologis laki- laki dan perempuan mengalami pekembangan yang berbeda. Seorang laki- laki memiliki sifat yang maskulin, kasar keras dan perkasa, sedangkan perempuan memiliki sifat yang feminim, lembut dan keibuan. Akan tetapi hal itu tidak berlaku secara mutlak karena sekarang ini banyak laki- laki atau prempuan memiliki sifat lawan jenisnya
C. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan (Purwanto, 1997:11). Pendidikan mempengaruhi cara pandang seseorang dalam menilai sesuatu hal. Tingkat pendidikan orang tua akan
(32)
12
mempengaruhi anak-anaknya dalam membentuh persepsi terhadap sesuatu. Philip H Coombs (Muri, 1982:61) mengkelompokkan pendidikan menjadi tiga golongan :
1. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah proses yang sesungguhnya terjadi seumur hidup. Setiap individu memperoleh sikap, nilai, keterampilan dari pengalaman sehari hari dan pengaruh lingkungan.
2. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang berstruktur, mempunyai jenjang dalam periode dan waktu tertentu berlangsung dari yang paling dasar sampai yang paling tinggi. Tingkatan pendidikan yang ada yaitu SD, SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi.
3. Pendidikan Non formal
Pendidikan non formal yaitu bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja dan sistematis dengan menyesuaikan waktu, materi, proses dan fasilitas yang digunakan serta pengajar sesuai dengan kebutuhan.
D. Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh balas jasa biasanya berupa uang. Pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pekerjaan yang ditekuni oleh orang tua setiap hari. Pekerjaan dalam penelitian ini dikhususkan pada pekerjaan orang tua sebagai guru dan bukan guru.
(33)
Orang tua memiliki pengaruh yang kuat kepada anaknya. Ibu (orang tua) adalah tokoh yang mendidik anak-anaknya yang memelihara perkembanga n anaknya dan juga yang mempengaruhi anaknya dalam setiap aktivitasnya (Gunarsa, 1986:153). Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Elizabeth B Hurlock (1980:118) bahwa anak akan meniru sikap dan prilaku orang tuanya.
E. Hubungan antar Variabel
1. Persepsi siswa mengenai profesi guru di tinjau dari jenis kelamin siswa. Perbedaan sifat antara laki- laki dan perempuan ini dapat menimbulkan persepsi siswa terhadap persepsi guru antara siswa laki- laki dan perempuan dalam hal pandangan, cara berpikir, perasaan dan perhatian (Gilarso, 1993:5). Di masyarakat kita ada anggapan bahwa perempuan lebih cocok menjadi seorang guru. Anggapan ini muncul karena seorang guru memiliki sifat keibuan, feminim dan menggunakan perasaan dalam melakukan sesuatu. Selain it u seorang perempuan (ibu) dalam sebuah keluarga bertugas untuk mendidik anaknya, sehingga seorang guru perempuan akan mendidik anak didiknya seperti mendidik anaknya sendiri. Berdasarkan hal tersebut perempuan dianggap lebih cocok menjadi seorang guru dengan alasan bahwa profesi guru merupakan profesi yang aman bagi seorang perempuan selain sebagai ibu rumah tangga. Profesi guru kurang cocok untuk laki- laki karena sifat laki- laki yang kasar dan maskulin akan menimbulkan efek yang peka terhadap
(34)
14
siswa dalam hal bimbingan belajar atau masalah- masalah siswa di luar pelajaran. Penelitian yang sejenis pernah dilakukan oleh Y Ratna Indarti (1997) dan menemukan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa.
2. Persepsi siswa mengenai profesi guru di tinjau dari jenis pendidikan orang tua.
Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yaitu SD, SMP, SMA/SMK dan PT yang dicapai oleh orang tua siswa. Setiap siswa mempunyai orang tua yang tingkat pendidikannya berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Salah satu tugas orang tua adalah mendidik anaknya dalam menentukan masa depan anak. Kemampuan orang tua dalam mendidik anak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dicapai oleh orang tua siswa. Tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap cara pandang orang tua terhadap sesuatu dalam hal ini adalah terhadap profesi guru. Cara pandang orang tua seperti di atas akan ditiru oleh anak mereka sehingga cara pandang siswa dalam menentukan persepsi mereka terhadap profesi guru akan di pengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Orang tua selalu ingin anakny mencapai tingkat pendidikan lebih tinggi dari apa yang telah dicapainya. Orang tua yang berpendidikan tinggi secara tidak langsung memandang profesi guru sebagai profesi yang rendah dan sebaliknya orang tua yang memiliki tingkat pendidikan rendah akan memandang profesi guru sebagai profesi
(35)
yang terhormat. Pola asuh seperti itu akan menimbulkan perbedaan cara pandang siswa terhadap profesi guru. Siswa yang mempunyai orang tua dengan pendidikan tinggi akan memandang profesi guru negatif dan sebaliknya siswa dengan orang tua berpendidikan rendah akan memandang profesi guru positif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2002) menunjukan adanya perbedaan persepsi siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
3. Persepsi siswa mengenai profesi guru di tinjau dari pekerjaan orang tua. Pekerjaan orang tua adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua untuk mendapatkan penghasilan. Setiap orang tua siswa memiliki pekerjaan yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini pekerjaan dibedakan menjadi guru dan bukan guru dengan pertimbangan anak/siswa akan memiliki persepsi yang berbeda terhadap profesi guru apabila orang tuanya memiliki pekerjaan yang bukan guru. Orang tua sebagai pembut keputusan dalam keluarga akan menjadi panutan anak-anaknya. Secara tidak langsung pekerjaan orang tua akan berpengaruh terhadap cara mendidik anak-anaknya. Misalnya saja seorang tentara akan mendidik anaknya dengan cara militer dengan disiplinnya yang tinggi. Lain halnya dengan seorang guru yang mendidik anaknya. Seorang guru akan lebih sabar, telaten dalam mendidik anaknya. Hasil penelitian terdahulu menunjukan tidak ada perbedaan persepsi siswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua (Kurniawati, 2002).
(36)
16
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Hipotesis dalam hal ini adalah perumusan jawaban sementara sehingga menjadi tuntunan dalam mencari jawaban sebenarnya.
Hipotesis pene litian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru antara siswa laki-laki dan perempuan.
2. Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru antara orang tua siswa yang berprofesi sebagai guru dan bukan guru.
3. Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru antara orang tua yang berpendidikan tinggi dan rendah.
(37)
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan kajian tentang peristiwa, lingkungan dan kondisi tertentu yang memungkinkan mengungkapkan sesuatu (Basuki, 2006:113). Penelitian studi kasus termasuk dalam penelitian deskriptif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Studi kasus akan dilaksanakan di SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2 dan SMA BOPKRI BANGUNTAPAN Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XI IPS Yogyakarta.
(38)
18
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian adalah pokok yang dibicarakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian yaitu persepsi siswa, Jenis kelamin, tingkat pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua sisiwa.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti (Basuki 2006:182). Dalam penelitian ini populasi dari siswa kelas XI IPS di SMA BOPKRI 1 sebanyak 96 siswa, SMA BOPKRI 2 sebanyak 126 siswa dan SMA BOPKRI BANGUNTAPAN sebanyak 38 siswa. Secara keseluruhan populasi dalam penelitian ini sebanyak 260 siswa.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai contoh yang diambil dengan cara tertentu (Margono 2003:121). Apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil keseluruhan tetapi apabila subyek lebih besar dari 100, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih dari subyek tersebut. Dalam penelitian ini saya mengambil sampel sebesar 35% dari populasi yaitu sebesar 91 siswa. Sampel diambil secara proporsional di setiap sekolah yaitu 34 responden dari SMA BOPKRI 1, 44 responden dari SMA BOPKRI 2, dan 13 responden dari SMA BOPKRI Banguntapan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.
(39)
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yaitu persepsi siswa terhadap profesi guru sebagai variabel bebas dan tingkat pendidikan pekerjaan, tingkat ekonomi orang tua sebagai variabel kategorial. Pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Persepsi siswa terhadap profesi guru
Profesi guru adalah suatu pekerjaan yang dilandasi pendidikan keguruan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh orang di luar bidang pendidikan. Persepsi siswa dalam penelitian ini akan diukur menggunakan kuesioner. Skala pengukuran instrumen penelitian menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Masing- masing jawaban diberi skor sebagai berikut.
Tabel 3.1
Skoring Berdasarkan Skala Likert Skor
Kriteria jawaban Pertanyaan positif Pertanyaan negatif SS
S TS STS
4 3 2 1
1 2 3 4
(40)
20
Tabel 3.2
Indikator Pengukuran Variabel
Variabel bebas Indikator Pertanyaan positif Pertanyaan negatif Profesi guru 1.Kemampuan
mengajar 2.Kemampuan
mengelola kelas 3.sikap dan
disiplin guru 4.kedudukan guru
di masyarakat 5.pengabdian guru
1,2,3,4 6,7 8,9,10 11,12,13 14,15,16 5
2. Tingkat pendidikan orang tua
Tingkat pendidikan orang tua yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendidikan formal yang tertinggi yang berhasil dicapai oleh orang tua. Tingkt pendidikan diberi skor sebagai berikut
Tabel 3.3
Skoring tingkat pendidikan Tingkat pendidikan Skor
SD SMP SMA/SMK PT 1 2 3 4
3. Pekerjaan orang tua
Jenis pekerjaan orang tua digolongkan menjadi dua yaitu Tabel 3.4
Skoring jenis pekerjaan
pekerjaan Skor
Guru Bukan Guru
1 2
(41)
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan teknik sebagai berikut :
1. Kuesioner atau angket
Pengumpulan data dengan metode ini merupakan pengump ulan data dari responden yang menggunakan daftar pertanyaan tertulis untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode tanya jawab langsung kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah, guru atau karyawan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Suatu alat ukur dapat dikatakan sahih atau valid apabila alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur dengan tepat atau teliti. Untuk mengukur kevalidan kuisioner digunakan korelasi product moment
dari Karl Pearson (Masidjo 1995:246) yaitu :
(
)( )
(
)
[
2 2]
[
2( )
2]
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − − = Y Y N X X N Y X XY N rxy(42)
22
Keterangan : N = total responden x = item
y = total dari total item
r = koefisien antara variabel x dan y
Instrumen yang baik harus dapat mengukur dengan tepat apa yang harus diukur, oleh karena itu sebuah instrumen haruslah valid. Validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan pada 30 responden.
Suatu butir pertanyaan dikatakan Valid apabila nilai r hitung yang
merupakan nilai dari Correlated item-Total Correlation > dari r tabel (Ghozali,
2006). Uji validitas menggunakan sampel sebanyak N = 30 dengan degree of freedom (df)= n-2 sehingga df = 30 – 2, dengan a = 0,05 maka diperoleh r tabel
sebesar 0,239. Berikut ini tabel yang membandingkan antara r tabel dengan r-hitung
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas
No r table r-hitung Keterangan
1 0,239 0,436 Valid
2 0,239 0,606 Valid
3 0,239 0,438 Valid
4 0,239 0,528 Valid
5 0,239 0,270 Valid
6 0,239 0,322 Valid
7 0,239 0,536 Valid
8 0,239 0,620 Valid
(43)
10 0,239 0,439 Valid
11 0,239 0,255 Valid
12 0,239 0,431 Valid
13 0,239 0,394 Valid
14 0,239 0,446 Valid
15 0,239 0,310 Valid
16 0,239 0,268 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel jika jawaban dari seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha (Arikunto 2006:196):
( )
22 1 1 11 t b k k
r
σ σ∑
− − = Keterangan :R11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑σb2 = Jumlah varians butir
σt2 = Varians total
Dari hasil pengujian dengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut
(44)
24
Tabel 3.6
Hasil uji Reliabilitas Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardize
d Items
N of Items ,801 ,815 16
Suatu Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach;s alpha > 0,60. Dari output SPSS di atas terlihat Cronbach;s alpha 0,801 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa Konstruk pertanyaan adalah reliabel.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengujuan tentang perbedaan. Pengujian ini untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua.
Prosedur pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Menentukan Ho dan H1
H0 Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua.
H1 Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, pendidikan orang tua dan pekerjaan orang tua.
(45)
2. menentukan daerah penerimaan dan penolakan
derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dan a = 5%. Oleh karena itu Ho lebih besar, maka dilakukan uji dua pihak.
3. Menentukan besarnya nilai t Nilai t tabel diperoleh dari tabel t.
Nilai t hitung diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
+ − + + − =
∑
∑
2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 12 n n
n n x x x x t = 1
x rerata sekor kelompok pertama
=
2
x rerata kelompok kedua
=
∑
21
x Jumlah kuadrat skor kelompok pertama
=
∑
22
x Jumlah kuadrat skor kelompok kedua =
1
n Banyaknya skor yang dimiliki kelompok pertama =
2
n Banyaknya skor yang dimiliki kelompok kedua
4. Menentukan kriteria penolakan dan penerimaan Ho
(46)
26
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian melalui kuesioner yang telah dikumpulkan, diperoleh 91 sampel dari tiga SMA BOPKRI kelas XI IPS. Dari kuesioner tersebut dapat dikumpulkan data siswa berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan persepsi siswa terhadap profesi guru. Berikut ini penjelasan dari karakteristik siswa yang telah dikumpulkan.
1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki- laki Perempuan
56 35
61,5% 38,5%
Jumlah 91 100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 56 responden atau 61,5%, sedangkan responden perempuan sebanyak 35 responden atau 38,5%.
(47)
2. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua Pendidikan orang tua Jumlah Persentase
SD SMP SMA/sederajat
PT
4 2 31 54
4,40% 2,20% 34,06% 59,34%
Jumlah 91 100%
Dari tabel di atas pendidikan orang tua dikelompokan lagi menjadi tingkat pendidikan rendah (SD s/d SMA/sederajat) dan tingkat pendidikan tinggi (PT), dari data diatas diperoleh hasil bahwa responden yang Pendidikan orang tuanya tinggi lebih banyak yaitu 54 responden atau 59,3%, sedangkan responden yang Pendidikan orang tuanya rendah sebanyak 37 responden atau 40,7%.
3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua Tabel 4.3
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan orang tua Pekerjaan orang tua Jumlah Persentase
Guru Bukan Guru
7 84
7,7% 92,3%
(48)
28
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang pekerjaan orang tuanya bukan guru lebih banyak yaitu 84 responden atau 92,3%, sedangkan responden yang orang tuanya guru sebanyak 7 responden atau 7,7%.
4. Sikap siswa mengenai profesi guru
Berdasarkan skor-skor yang di peroleh, sikap siswa dikelompokkan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I (Masidjo 1995:153). Katergori kecenderungan berdasarkan PAP disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.4
Kecenderungan berdasarkan PAP tipe I Tingkat Persentase Kategori
90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Kurang dari 55%
Sangat positif Positif Cukup Positif Kurang Positif
Negatif
Untuk pengelompokan tersebut terlebih dahulu ditentukan rentang skor jawaban dari responden dengan cara Skor terendah ditambah hasil dari skor tertinggi yang diperoleh dikurangi dengan skor terendah kemudian dikalikan dengan persentase yang ada pada tabel diatas sebagai berikut. Skor tertinggi = 16 x 4 = 64 dan Skor terendah = 16 x 1 = 16
Skor untuk persentase 90% = 16 + (64 – 16 ) x 90% = 59,2 dibulatkan menjadi 59.
(49)
Berdasarkan ketentuan di atas maka sikap siswa terhadap profesi guru dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5
Sikap siswa mengenai profesi guru
Tingkat Persentase Skor Frekuensi Kategori Pesentase 90% - 100%
80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Kurang dari 55%
59 – 64 54 – 58 47 – 53 42 - 46 16 – 41
10 17 35 21 8 Sangat Positif Positif Cukup Positif Kurang Positif Negatif 11,0% 18,7% 38,4% 23,1% 8,8%
Jumlah 91 100%
Dari tabel di atas terdapat 10 responden (11%) yang memiliki sikap sangat positif, 17 responden (18,7%) yang memiliki sikap positif, 35 responden (38,4%) yang memiliki sikap cukup positif, 21 responden (23,1%) yang memiliki sikap kurang positif dan 8 responden (8,8%) yang memiliki sikap negatif.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus One-sampel kolmogorov-smirnov dan dikerjakan dengan bantuan program SPSS.
(50)
30
Rangkuman hasil pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS disajikan dalam tabel berikut:
a. Uji normalitas persepsi siswa mengenai profesi guru untuk kelompok jenis kelamin laki- laki dan perempuan.
Tabel 4.6
Hasil uji normalitas berdasarkan jenis kelamin
Persepsi siswa untuk jenis kelamin
laki-laki
Persepsi siswa untuk jenis
kelamin Perempuan
N 56 35
Mean 49,36 50,46
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 6,735 6,109
Absolute ,108 ,101
Positive ,108 ,101
Most Extreme Differences
Negative -,068 -,087
Kolmogorov-Smirnov Z ,810 ,599
Asymp. Sig. (2-tailed) ,528 ,866
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitas = 0,528 > 0,05 untuk jenis kelamin laki- laki dan 0,866 > 0,05 untuk jenis kelamin perempuan maka distribusi untuk persepsi siswa mengenai profesi guru untuk kelompok jenis kelamin laki- laki dan perempuan adalah normal.
(51)
b. Uji normalitas persepsi siswa mengenai profesi guru untuk kelompok tingkat pendidikan orang tua tinggi dan rendah.
Tabel 4.7
Hasil uji normalitas berdasarkan pendidikan orang tua
Persepsi siswa untuk
Tingkat pendidikan
orang tua tinggi
Persepsi siswa untuk
Tingkat pendidikan
orang tua rendah
N 54 37
Mean 47,72 52,78
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 5,832 6,290
Absolute ,090 ,181
Positive ,090 ,125
Most Extreme Differences
Negative -,065 -,181
Kolmogorov-Smirnov Z ,663 1,102
Asymp. Sig. (2-tailed) ,772 ,176
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitas = 0,772 > 0,05 untuk pendidikan orang tua tinggi dan 0,176 > 0,05 untuk pendidikan orang tua rendah maka distribusi untuk persepsi siswa mengenai profesi guru untuk kelompok tingkat pendidikan tinggi dan rendah adalah normal.
(52)
32
c. Uji normalitas persepsi siswa mengenai profesi guru untuk kelompok pekerjaan orang tua guru dan bukan guru.
Tabel 4.8
Hasil uji normalitas berdasarkan pekerjaan orang tua
Persepsi siswa untuk jenis Pekerjaan orang tua sebagai guru Persepsi siswa untuk jenis Pekerjaan orang tua sebagai bukan guru
N 7 84
Mean 48,86 49,86
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 7,175 6,470
Absolute ,188 ,079
Positive ,188 ,075
Most Extreme Differences
Negative -,112 -,079
Kolmogorov-Smirnov Z ,497 ,729
Asymp. Sig. (2-tailed) ,966 ,663
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitas = 0,966 > 0,05 untuk pekerjaan orang tua sebagai guru dan 0,663 > 0,05 untuk pekerjaan orang tua bukan sebagai guru, maka distribusi untuk persepsi siswa mengenai profesi guru untuk kelompok jenis pekerjaan orang tua sebagai guru dan bukan guru adalah normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang sama. Kesamaan asal sampel tersebut dibuktikan dengan adanya kesamaan variansi kelompok-kelompok yang membentuk sampel tersebut. Dalam penelitian ini uji homogenitas
(53)
dilakukan menggunakan uji t sampel independen dengan bantuan program
SPSS for Windows versi 12.0. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian :
a. Uji homogenitas persepsi siswa mengenai profesi guru berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan nilai pada Levene's Test for Equality of Variances (Tabel 4.9) menunjukkan bahwa Sig sebesar 0,283 dengan a = 0,05. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa Sig. > a yaitu 0,283 > 0,05 dengan kata lain pada tingkat signifikansi 5% varians persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin adalah sama (homogen).
b. Uji homogenitas persepsi siswa mengenai profesi guru berdasarkan tingkat pendidikan orang tua.
Berdasarkan nilai pada Levene's Test for Equality of Variances (Tabel 4.10) menunjukkan bahwa Sig sebesar 0,261dengan a = 0,05. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa Sig. > a yaitu 0,261 > 0,05 dengan kata lain pada tingkat signifikansi 5% varians persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan tingkat pendidikan orang tua adalah sama (homogen).
c. Uji homogenitas persepsi siswa mengenai profesi guru berdasarkan jenis pekerjaan orang tua.
Berdasarkan nilai pada Levene's Test for Equality of Variances (Tabel 4.11) menunjukkan bahwa Sig sebesar 0,823 dengan a = 0,05. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa Sig. > a yaitu 0,823 > 0,05 dengan
(54)
34
kata lain pada tingkat signifikansi 5% varians persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis pekerjaan orang tua adalah sama (homogen).
C. Pengujian Hipo tesis
1. Pengujian Hipotesis I a. Rumusan hipotesis
H0 = Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.9 Hasil uji hipotesis I
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Persepsi siswa mengenai profesi guru Equal variances
assumed 1.167 .283 -.785 89 .435 -1.100 1.401 -3.884 1.684
Equal
variances not assumed
(55)
Oleh karena kedua varians homogen maka dilihat dari nilai equal variances assumed diperoleh Sig (2-tailed) = 0,435. Nilai sig. 0,435 > 0,05 maka H0 gagal ditolak yang artinya pada taraf signifikansi 5%
rata-rata persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin adalah sama.
2. Pengujian Hipotesis II a. Rumusan hipotesis
H0 = Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.10 Hasil uji hipotesis II
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Persepsi siswa t mengenai profesi guru Equal variances
assumed 1.282 .261 3.644 89 .000 4.715 1.294 2.144 7.286
Equal
variances not assumed
(56)
36
Oleh karena kedua varians homogen maka dilihat dari nilai equal variances assumed diperoleh Sig (2-tailed) = 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya pada taraf signifikansi 5% rata-rata
persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan tingkat pendidikan orang tua adalah berbeda.
3. Pengujian Hipotesis III a. Rumusan hipotesis
H0 = Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
H1 = Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
b. Hasil pengujian hipotesis
Tabel 4.11 Hasil uji hipotesis III
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Persepsi siswa mengenai profesi guru Equal variances
assumed .050 .823 -.390 89 .698 -1.000 2.565 -6.096 4.096
Equal
variances not assumed
(57)
Oleh karena kedua varians homogen maka dilihat dari nilai equal variances assumed diperoleh Sig (2-tailed) = 0,698. Nilai sig. 0,698 > 0,05 maka H0 gagal ditolak yang artinya pada taraf signifikansi 5%
rata-rata persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis pekerjaan orang tua adalah sama.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah mengadakan penelitian dilapangan dan menganalisis semua data maka diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa hal ini ditunjukan dengan hasil uji t yang dibantu oleh program SPSS dengan hasi a = Sig (2-tailed) 0,435 > a = 0,05. Adanya dugaan bahwa siswa laki- laki memiliki pandangan yang berbeda mengenai profesi guru ternyata tidak didukung oleh data.
Ini berarti jenis kelamin tidak mempengaruhi persepsi mengenai profesi guru. Hal ini bisa saja dikarenakan keterbukaan para guru dalam menerima murid apa adanya. Guru dalam kegiatannya di sekolah mampu menjadi guru yang adil dan tidak membeda-bedakan jenis kelamin. Guru dapat menjalin hubungan yang erat dengan siswanya sehingga siswa menjadikan guru sebagai sahabat bahkan sebagai pengganti orang tua saat
(58)
38
mereka berada di sekolah. Selain itu guru menanamkan nilai- nilai positif kepada siswa dengan memberikan contoh dan teladan bagi para siswa.
Selain itu masyarakat menempatkan guru dalam kedudukan yang terhormat. Masyarakat masih menganggap guru sebagai orang yang bisa memberikan teladan yang baik bagi masyarakat. Guru masih dipercaya oleh masyarakat dalam mendidik anak-anak di sekolah. Guru juga hadir sebagai pemecah masalah bukan hanya di lingkungan sekolah saja, guru juga menjadi pemecah masalah di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu masyarakat masih menempatkan guru pada posisi yang dihormati.
Berdasarkan kesamaan peran inilah yang mungkin menyebabkan persamaan persepsi siswa mengenai profesi guru di tinjau dari jenis kelamin siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Y Ratna Indarti (1997) menemukan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siwa terhadap profesi guru. Penelitian tersebut mengambil sampel pada SMA Tiga Maret untuk siswa kelas II. Hasil yang serupa juga diungkapkan oleh FR. Ary Irmawati (2007) bahwa tidak ada perbedaan persepsi berdasarkan jenis kelamin siswa.
2. Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua hal ini ditunjukan dengan hasil uji t yang dibantu
(59)
oleh program SPSS dengan hasi Sig (2-tailed) = 0,000 < a = 0,05. Adanya dugaan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa yang tinggi dan rendah memiliki berbeda mengenai profesi guru ternyata didukung oleh data.
Hal ini mungkin disebabkan cara pandang orang tua yang berpendidikan tinggi dan rendah berpengaruh terhadap siswa. Kemampuan orang tua untuk mencapai jenjang pendidikan yang lebih menjadi pemicu semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh pada kehidupan seseorang. Semakin tinggi pendidikan yang dicapai seseorang, akan memperluas wawasan atau pengetahuan seseorang dalam hal ini adalah orang tua. Bukan hanya berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan dan status di masyarakat. Semua orang tua menginginkan anaknya menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari mereka. Dengan pendidikan yang tinggi diharapkan dapat memperoleh penghasilan yang jauh lebih banyak. Orang tua menginginkan anak-anaknya memiliki kehidupan yang berkecukupan. Memiliki kendaraan pribadi, rumah pribadi dan mampu mencukupi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan jaman. Hal tersebut tidak dapat terwujud apabila pekerjaannya adalah guru. Sudah menjadi rahasia umum bahwa gaji guru jumlahnya sedikit. Sudah banyak bukti bahwa bekerja sebagai guru tidak dapat hidup dengan mewah. Oleh karena itu orang tua tidak akan mengarahkan anaknya untuk menjadi guru.
(60)
40
Pola asuh seperti itu menumbuhkan kesan bahwa profesi guru adalah profesi yang selalu berada dalam keluh kesah, kemiskinan, kesusahan, kesukaran dan ketidak berdayaan. Kecenderungan orang tua dalam meremehkan profesi guru secara tidak langsung diwariskan kepada anaknya yang mengakibatkan anak juga menganggap profesi guru adalah profesi yang kurang baik. Penelitian ya ng sejenis yang dilakukan oleh Ch. Ririn Kurniawati (2002) menemukan bahwa ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru berdasarkan tingkat pendidikan orang tua.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua hal ini ditunjukan dengan hasil uji t yang dibantu oleh program SPSS dengan hasi Sig (2-tailed) = 0,698 > a = 0,05. Adanya dugaan bahwa orang tua siswa yang memiliki pekerjaan sebagai guru dan bukan guru akan memberikan pandangan yang berbeda mengenai profesi guru ternyata tidak didukung oleh data.
Hal ini diduga karena latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak telalu jauh berbeda, semua orang tua menanamkan nilai- nilai kebaikan pada pekerjaan yang dianggap baik. Orang tua tidak akan mengajarkan hal- hal negatif dalam menilai pekerjaan disekitar mereka dalam hal ini adalah profesi guru. Orang tua yang baik akan mengajarkan
(61)
pada anaknya bahwa semua pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada sesama manusia dan kepada Tuhan sang pencipta adalah baik adanya. Keteladanan seorang guru akan selalu dilihat dimanapun ia berada baik di lingkunga n sekolah maupun di luar sekolah.
Guru juga memiliki sikap yang adil, jujur dan dapat dijadikan teladan meskipun ada sebagian guru yang tidak dapat dan tidak baik untuk dijadikan teladan bagi orang lain. Guru memperlakukan muridnya sama, orang tua mengajarkan untuk menghormati guru karena guru merupakan pengganti orang tua saat siswa berada di sekolah. Orang tua sadar bahwa guru membantu mereka dalam mewujudkan keberhasilan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Apabila tidak ada guru siapa yang akan mengajarkan anak-anak caranya membaca, menulis, berhitung dan berkembang sesuai potensi yang dimiliki.
Oleh karena itu masyarakat sebagai orang tua siswa memberikan tempat yang terhormat pada profesi guru. Kerjasama yang berhasil dibina oleh guru dan orang tua siswa memberikan nilai positif pada profesi guru. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh pada siswa dalam memberikan persepsi mengenai profesi guru. Siswa akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua, dalam hal ini yaitu cara pandang orang tua dalam memberikan persepsi mengenai profesi guru.
Hal inilah yang diduga menyebabkan tidak adanya perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang
(62)
42
tua. Penelitian yang sejenis mendapatkan hasil yang sama yang dilakukan oleh Ch. Ririn K (2002).
(63)
43
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas pada bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai sig. 0,435 > 0,05.
2. Ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai sig. 0,000 < 0,05.
3. Tidak ada perbedaan persepsi siswa mengenai profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai sig. 0,698 > 0,05.
B. Keterbatasan penelitian
1. Peneliti hanya memfokuskan pada faktor jenis kelamin sis wa, jenis pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua yang mempengaruhi siswa dalam menentukan persepsi mengenai profesi guru. Ada kemungkinan persepsi siswa tersebut dipengaruhi oleh faktor lain.
(64)
44
2. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada kelas XI IPS di SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2 dan SMA BOPKRI Banguntapan. Penelitian ini juga hanya berlaku pada tiga SMA di atas karena penelitian ini adalah penelitian studi kasus.
3. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah pertanyaan untuk mengukur persepsi mahasiswa mengenai profesi guru sebanyak 16 pertanyaan. Mengingat masing- masing pilihan jawaban tidak terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa para mahasiswa memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Hal ini kemungk inan akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada kondisi sesungguhnya.
4. Dalam hal pekerjaan orang tua, profesi bukan guru adalah profesi yang mengabaikan profesi guru.
5. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XI dimana subyek tersebut belum memiliki pandangan kedepan mengenai profesi.
6. Keterbatasan penulis dalam hal menulis, biaya, dan waktu sehingga tidak semua siswa dalam populasi dapat menjadi responden. Akibatnya banyak hal yang belum terungkap dan tersampaikan.
7. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang diperoleh kurang maksimal.
(65)
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
Persepsi siswa mengenai profesi guru merupakan suatu hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan. Persepsi yang dimiliki siswa akan membentuk sikap dan tingkah laku seorang siswa. Agar siswa memiliki sikap yang positif mengenai profesi guru, maka guru harus dituntuk untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik yang mempunyai dedikasi dan profesionalitas yang tinggi. Hal tersebut secara tidak langsung akan mengangkat citra profesi guru pada umumnya.
2. Bagi siswa
Seorang siswa sebaiknya tidak melakukan penilaian secara subyektif pada profesi guru. Siswa juga sebaiknya memiliki persepsi yang tegas terhadap suatu hal dalam hal ini yaitu profesi guru, sehingga siswa tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Penilaian yang dilakukan pada profesi guru sebaiknya tidak menonjolkan sisi negative yang ada pada profesi guru, tetapi sisi positif yang ada pada profesi guru harus ikut dipertimbangkan dalam menentukan persepsi.
3. Bagi sekolah
Tenaga pengajar atau guru merupakan hal yang paling penting dalam sebuah sekolah. Sekoah diharapkan memilih calon tenaga guru dengan
(66)
46
selektif agar dapat memperoleh guru yang benar-benar professional dalam melaksanakan tugasnya.
4. Bagi penelitian
Para peneliti lain dapat mengunakan skripsi ini sebagai bahan acuan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa.
(67)
47
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki, Sulistyo (2006), Metode Penelitian, Jakarta : PT Wedatama Widya Sastra. Davidoff, Unda.L.(1981), Psikology:Suatu Pengantar Terjemahan: Mari
Juniawati, Jakarta: Erlangga.
Gilarso, (1993), Moral Keluarga, Yogyakarta: USD
Gunarsa, singgih D, dan Gunarsa, Yulia singgih, (1986), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth B, (1980), Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi 5, Jakarta: Erlangga.
Indarti, Y. Ratna, (1997),”Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru”. USD: Tidak diterbitkan
Irmawati, Ary FR, (2007), “Perbedaan Sikap Sisiwa Terhadap Profesi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Ekonomi Orang Tua”. USD: Tidak diterbitkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1997). Jakarta: Balai Pustaka. Kartono, Kartini (1977), Psychologi Wanita Jilid 2, Bandung: Alumni. ... (1980), Psikologi Umum, Jakarta: Kasgoro.
Kurniawati, C. Ririn, (2002), “Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Jenis Kelamin, Prestasi Belajar Siswa, Pekerjaan Orang Tua, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua ”. USD: Tidak diterbitkan.
Margono, S (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta. Masidjo, Ign (1995), Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah,
Yogyakarta : Kanisius
Muri, Yusuf, (1982), Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia. NN.(2008, 5 April). “Bersenandung ketika Pelajaran”. Monitor Depok [online].
Tersedia: www.Monitordepok.com/berita-utama/19122.html. [26 Agustus 2008]
Purwanto, M. Ngalim, (1997), Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktia, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sahertian, Piet dan Sahertian, Ida Aleida, (1990), Supervisi pendidikan : dalam rangka program inservice education. Jakarta: Rineka Cipta
(68)
48
…………, (1994), Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta: Andi Offset. Sarlito, wirawan sarwono, (1992), Psikologi Lingkungan, Jakarta: Grasindo
Surya, Mohamad. (2008). Guru Profesional: untuk pendidikan bermutu. [online]. Tersedia: http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12 [26 Agustus 2008] Thoha, Miftah (2005), Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya,
Yogyakarta: Fisipol UGM.
Usman, Uzer, M, (1996), Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(69)
LAMPIRAN
1
(70)
49
Kepada
Yth, Siswa-Siswi SMA BOPKRI Di tempat
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan siswa-siswi SMA BOPKRI untuk mengisi Kuisioner yang saya ajukan dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul ”Persepsi Siswa Mengenai Profesi Guru Ditinjau dari Jenis kelamin siswa, Tingkat Pendidikan Orang tua, dan Pekerjaan Orang tua”.
Saya mohon kuisioner diisi secara hati- hati, teliti dan semua pertanyaan dijawab secara jujur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jawaban tidak akan mempengaruhi penilaian belajar di sekolah dan saya menjamin kerahasiaannya. Saya berharap Anda dengan sungguh-sungguh dalam mengisi kuisioner ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuisioner ini meyita waktu dan perhatian siswa-siswi. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan kerjasama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan
Yogyakarta, 15 Oktober 2008 Hormat kami,
(71)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jawaban yang anda berikan tiadak akan berpengaruh terhadap penilaian belajar di sekolah.
I. Identitas Subjek penelitian
1. Nama :
2. Kelas :
3. Jenis kelamin : L / P
4. Pekerjaan Orang tua
Pekerjaan Ayah Ibu Guru
Bukan Guru 5. Pendidikan terakhir Orang tua
Pendidikan
terakhir Ayah Ibu
SD SMP SMA/SMK
PT
II. Persepsi siswa terhadap profesi guru
Berikut ini disajikan beberapa pertanyaan mengenai “Profesi
Guru”. Anda diminta mengemukakan pendapat anda secara pribadi
profesi guru dengan cara memberi tanda ( X ) pada kolom jawaban dengan alternative jawaban sebagai berikut :
Simbol Keterangan
SS S TS STS
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
(72)
51
No Pernyataan S
S S
T S S T S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kemampuan Mengajar
Guru dapat menjelaskan materi ajar dengan jelas
Guru memiliki pengetahuan yang lebih luas dari isi buku pelajaran yang digunakan
Guru bisa mengkaitkan materi pelajaran denga n kehidupan nyata
Guru harus bisa menjadi fasilitator, motivator dan mediator dalam kegiatan belajar mengajar
Kemampuan Mengelola Kelas
Guru diam saja ketika muridnya ramai di kelas
Ketika terjadi permasalahan di kelas, guru mampu menjadi penengah atau pemecah permasalahan yang terjadi
Guru bisa mengajak muridnya untuk ikut aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar
Sikap dan disiplin Guru
Guru dapat menujukan sikapnya yang dapat digugu dan ditiru kapan pun dan dimana pun guru berada
Guru dapat mencintai muridnya seperti mencintai anaknya sendiri
Guru dapat memberikan contoh yang baik kepada setiap anak didiknya
Kedudukan Guru di Masyarakat
Guru merupakan teladan bagi muridnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah
(73)
13
14 15 16
Guru tidak hanya diperlukan oleh murid di sekolah, tetapi guru juga diperlukan di masyarakat untuk ikut memecahkan permasalahan yang ada
Pengabdian guru
Guru dapat membawa misi kemanusiaan
Menjadi seorang guru adalah sebuah panggilan hidup Guru dituntut bekerja dengan giat walaupun pendapatan yang diperoleh sedikit
(74)
LAMPIRAN
2
(75)
Dat a unt uk uji Validit as dan Reliabilit as
Jenis Peker jaan
Pendidika
n Per nyat aan
N
o Nama Kelam i n
Aya h Ibu
Aya
h Ibu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 Sony suseno L 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 Juana M r P 2 1 3 4 2 2 3 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 1 1 3 Agnes Ponco P 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 New t on p L 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 5 Ocm an Vicky L 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 6 Edo Anugra L 2 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 7 Yulinda S P 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 8 Rist o Christ ian L 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 9 St even J L 2 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 10 Gracia Rosalia P 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 11 M ichael R L 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 12 Yonat han E L 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 13 Riski W P 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 14 Dyah Chandra P 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 15 Dinda P 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 16 Elvan s L 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 17 Fransiskus A L 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 Nurul Frest a P 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 19 Dim as J P L 2 2 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 1 4 20 Ervandes L 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 21 Ricky Yust i L 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 22 Jhonliser S L 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 23 Ngadim in L 2 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 24 Reni Sant ika P 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 25 Denis Saput ra L 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 3 26 Barat a Azeem L 2 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 27 Kint ot Kum ara L 2 2 4 3 3 2 3 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 28 Nindya Sari P 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 29 Praset yo L 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 3 2 2 3 2 30 M aya Kr ist ine P 2 2 4 3 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3
(76)
Reliability
Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Case Processing Summary
30 100,0 0 ,0 30 100,0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
,801 ,815 16
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
Item Statistics
3,07 ,450 30
3,07 ,640 30
3,13 ,434 30
3,20 ,761 30
3,17 ,648 30
2,83 ,699 30
3,10 ,548 30
2,83 ,699 30
3,07 ,740 30
3,17 ,747 30
2,80 ,714 30
2,63 ,556 30
2,87 ,571 30
3,10 ,481 30
2,70 ,877 30
2,87 ,819 30
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
Mean Std. Deviation N
(77)
,363 ,467 ,543 1,000 ,000 ,065 ,447 ,324
,434 ,388 ,041 ,000 1,000 ,368 ,340 ,063
-,073 ,334 ,076 ,065 ,368 1,000 ,405 ,365
,532 ,571 ,377 ,447 ,340 ,405 1,000 ,495
,256 ,488 ,417 ,324 ,063 ,365 ,495 1,000
,193 ,209 ,293 ,527 -,168 ,022 ,153 ,222
,068 ,265 ,142 ,303 ,083 ,121 ,042 ,518
,365 ,257 -,022 ,013 ,149 ,345 ,405 ,276
-,037 ,265 ,209 ,261 -,112 ,104 -,102 ,192
,036 ,120 -,065 -,095 ,435 ,374 ,044 ,288
-,032 ,090 ,264 ,132 ,166 ,154 ,223 ,462
,402 ,283 ,199 ,300 ,091 -,084 ,280 ,141
,025 ,018 ,149 ,376 ,043 ,020 -,046 ,261
P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Inter-Item Correlation Matrix
,193 ,068 ,365 -,037 ,036 -,032 ,402 ,025
,209 ,265 ,257 ,265 ,120 ,090 ,283 ,018
,293 ,142 -,022 ,209 -,065 ,264 ,199 ,149
,527 ,303 ,013 ,261 -,095 ,132 ,300 ,376
-,168 ,083 ,149 -,112 ,435 ,166 ,091 ,043
,022 ,121 ,345 ,104 ,374 ,154 -,084 ,020
,153 ,042 ,405 -,102 ,044 ,223 ,280 -,046
,222 ,518 ,276 ,192 ,288 ,462 ,141 ,261
1,000 ,604 ,222 ,397 ,022 ,175 -,021 ,015
,604 1,000 ,000 ,401 ,377 ,432 -,026 ,094
,222 ,000 1,000 -,017 ,186 ,060 ,066 -,165
,397 ,401 -,017 1,000 ,384 ,271 ,403 ,343
,022 ,377 ,186 ,384 1,000 ,552 ,055 ,329
,175 ,432 ,060 ,271 ,552 1,000 ,155 ,298
-,021 -,026 ,066 ,403 ,055 ,155 1,000 ,326
,015 ,094 -,165 ,343 ,329 ,298 ,326 1,000
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
(78)
44,53 25,913 ,436 ,743 ,790
44,53 23,913 ,606 ,677 ,776
44,47 25,982 ,438 ,567 ,791
44,40 23,628 ,528 ,744 ,780
44,43 25,909 ,270 ,734 ,799
44,77 25,357 ,322 ,642 ,796
44,50 24,879 ,536 ,762 ,783
44,77 23,426 ,620 ,809 ,774
44,53 24,878 ,364 ,765 ,794
44,43 24,323 ,439 ,810 ,788
44,80 25,752 ,255 ,549 ,802
44,97 25,482 ,413 ,698 ,790
44,73 25,513 ,394 ,716 ,791
44,50 25,707 ,446 ,635 ,789
44,90 24,645 ,310 ,585 ,801
44,73 25,237 ,268 ,645 ,803
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
Scale Statistics
47,60 28,110 5,302 16
Mean Variance Std. Deviation N of Items
(79)
LAMPIRAN
3
(80)
57
Data untuk Uji Hipotesis
Jenis Pekerjaan Pendidikan Pertanyaan N
o Nama
Kelamin Ayah Ibu Ayah Ibu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 Chrisna Chandra L 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 4 2 Fajri Kurais L 2 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 Nugra Jefan L 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 Yohanes Bayu L 2 0 3 0 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 Rhindi Irawan L 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 6 Wiwin Wulandari P 2 2 1 1 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 7 Adrianus C L 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 8 Ezramia L P 2 2 2 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 9 M Widha C P 2 2 3 2 4 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 10 Rangga Budi L 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 11 Nungki Stevi P 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 12 Doddy R L 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 13 Megan Dwi L 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 14 Agustinus M L 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 4 15 Ade Roy Y S L 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 16 Daniel Noor L 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 17 Ivan Yericko L 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 18 Dewi S P 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 19 Hesty M P 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 20 Thelemathos K L 2 2 4 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 21 Murtiningtyas P 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 Luke P 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 23 Hans Angga L 0 2 0 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 24 Elvina Cipta Y P 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 25 Helga Chandra L 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 26 Fetty P 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 27 Irene P 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 28 Nadia Christy P 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 S Bangkit M L 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 30 Prona Dwipta L 2 2 4 4 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 31 Puspa Lalita A P 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 32 Asri W P 2 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 33 Andhika reza L 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 34 Evans Yofi L 2 2 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 35 Veronica H P 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Yudda L 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 Batseba E M P 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 Intan P 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 39 Dian Rosalina P 0 2 0 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 40 Yohanes L 2 2 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 41 Hengki A L 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 42 Michael T L 1 2 4 4 3 3 4 3 4 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 1 43 Marco L 2 2 1 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 2 3 44 Brian C L 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 45 aprilia Dyah P 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 Paulina Prasti P 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 47 Ady Darmawan L 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 48 Nengah Mambal L 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 49 Pebhe Xarhisma P 1 1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 50 Mario Bintara L 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 51 Yuni P 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
(81)
55 Muhtar Luthfi L 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 56 Rendy Zidane L 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 57 Galeh L 1 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
58 Komang K L 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 Fx Candra Dwi P L 2 1 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 60 Galih Sastrawan L 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 61 Pramardaniswara L 2 2 4 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 1 4 62 Ridwan A L 2 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 63 Murti Kusuma P 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 64 Nila Christy P 2 2 3 3 4 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 65 Robert G L 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 66 Reni Suryani P 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 67 N Hanindito S L 2 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 68 Quirinus Satrio L 2 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 69 Rezha D L 2 2 3 4 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70 Roynaldo arista P L 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 71 Nanda Dija L 2 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 72 Riki Adi L 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 73 R A Bonita P 1 1 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 74 Okky Anggriawan L 2 2 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 75 Rahajeng Deasy P 2 2 2 2 3 3 2 3 1 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 76 Nidya Calista P 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 77 Sabrina Karen P 2 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 78 Yohana Rida P 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 79 Safferend A L 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 80 Tabri Surya L 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 4 3 4 4 81 Yogi Mahendra L 2 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 82 Yunia K P 2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 4 4 83 Samantha Kezia P 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 84 Vivi P 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 85 Piter Tonu L 2 2 1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 86 Fransiskus L 2 2 4 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 87 Yohanes R L 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4 88 Theo Adi T L 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 4 3 4 3 89 Ringga L 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 Stephanie K P 2 2 4 4 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 91 Steven Sim L 2 2 1 1 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)