Deskripsi persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT PELAYANAN
BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Firminus Lengi
Universitas Sanata Dharma
2013

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada kelas
XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013. Jumlah subjek penelitian adalah 92 orang. Instrumen

penelitian ini berbentuk kuesioner yang disusun oleh penulis. Kuesioner ini terdiri
dari 40 item berdasarkan aspek-aspek manfaat dari pelayanan bimbingan belajar.
Validitas isi diperoleh melalui judgment ahli, sedangkan reliabilitas kuesioner
dihitung dengan menggunakan rumus Spearman Brown.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75 siswa (82%) mempunyai
persepsi bahwa pelayanan bimbingan belajar memberikan manfaat bagi mereka dan
sebanyak 17 siswa (18%) mempunyai persepsi bahwa pelayanan bimbingan belajar
kurang memberikan manfaat bagi mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013 mempersepsikan bahwa pelayanan bimbingan belajar memberikan
manfaat bagi mereka.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRACT
PERCEPTIONS OF LEARNING GUIDANCE SERVICES BENEFITS
OF CLASS XI STUDENTS OF STELLA DUCE 2 SENIOR HIGH SCHOOL
YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2012/2013
Firminus Lengi
Sanata Dharma University
2013

This research was a descriptive research. It aimed to know students’
perceptions of the benefits of learning guidance services in the school.
The subjects of this research were students of class XI of Stella Duce 2 Senior
High School in the academic year 2012/2013. There were 92 students involved in this
research. The instrument used was a questionnaire constructed by the researcher. The
questionnaire consisted of 40 items which were developed based on the aspects of
learning guidance services. The validity of the questionnaire was sought by expert
judgment, while reliability was computed using Spearman Brown formula.
The results indicated that 75 students (82%) perceived that the learning
guidance services were useful, while 17 students (18%) perceived that the learning
guidance services was not useful enough. It was concluded that most of the class XI

students of Stella Duce 2 Yogyakarta in the academic year 2012/2013 perceived that
they took benefit of the learning guidance services in the school.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT
PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI
SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Disusun oleh
Firminus Lengi
NIM : 091114049
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT
PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI

SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN
2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh
Firminus Lengi
NIM : 091114049
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layak karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Desember 2013
Penulis

Firminus Lengi

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama

: Firminus Lengi

Nomor Mahasiswa

: 091114049

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“DESKRIPSI PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT PELAYANAN
BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013”
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Yogyakarta pada tanggal 17 Desember 2013
Yang menyatakan,

Firminus Lengi

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan
meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan. (Yesaya 41:10)
Keinginanku sederhana, ingin slalu melihat
ibu tersenyum. dan kebahagian akupun terasa
sempurna bila alasan dibalik senyuman ibu adalah
K E B E R H A S I L A N KU
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
x + Allah Bapak, Putra dan Roh Kudus
x Santa Perawan Maria dan St. Michael
x Kedua orang tua dan Kakak tercinta
x Sin-sin

x Keluarga besar Flores dan Sumba

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI PERSEPSI SISWA TENTANG MANFAAT PELAYANAN
BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Firminus Lengi
Universitas Sanata Dharma
2013

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada kelas
XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.
Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013. Jumlah subjek penelitian adalah 92 orang. Instrumen penelitian ini
berbentuk kuesioner yang disusun oleh penulis. Kuesioner ini terdiri dari 40 item
berdasarkan aspek-aspek manfaat dari pelayanan bimbingan belajar. Validitas isi
diperoleh melalui judgment ahli, sedangkan reliabilitas kuesioner dihitung dengan
menggunakan rumus Spearman Brown.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75 siswa (82%) mempunyai
persepsi bahwa pelayanan bimbingan belajar memberikan manfaat bagi mereka dan
sebanyak 17 siswa (18%) mempunyai persepsi bahwa pelayanan bimbingan belajar
kurang memberikan manfaat bagi mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa kelas XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013 mempersepsikan bahwa pelayanan bimbingan belajar memberikan
manfaat bagi mereka.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
PERCEPTIONS OF LEARNING GUIDANCE SERVICES BENEFITS
OF CLASS XI STUDENTS OF STELLA DUCE 2 SENIOR HIGH SCHOOL
YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2012/2013
Firminus Lengi
Sanata Dharma University
2013

This research was a descriptive research. It aimed to know students’
perceptions of the benefits of learning guidance services in the school.
The subjects of this research were students of class XI of Stella Duce 2 Senior
High School in the academic year 2012/2013. There were 92 students involved in this
research. The instrument used was a questionnaire constructed by the researcher. The
questionnaire consisted of 40 items which were developed based on the aspects of
learning guidance services. The validity of the questionnaire was sought by expert
judgment, while reliability was computed using Spearman Brown formula.
The results indicated that 75 students (82%) perceived that the learning
guidance services were useful, while 17 students (18%) perceived that the learning
guidance services was not useful enough. It was concluded that most of the class XI
students of Stella Duce 2 Yogyakarta in the academic year 2012/2013 perceived that
they took benefit of the learning guidance services in the school.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang berlimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan berkatNya yang memberi peneliti kesempatan untuk dapat belajar di Universitas
Sanata Dharma, hingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai
tugas akhir dan memperoleh gelar sarjana.
Selama menjalani studi di program studi Bimbingan dan Konseling banyak
suka dan duka, untung dan malang yang peneliti rasakan, dan pengalaman
pembelajaran yang berharga yang tentunya tidak perna tergantikan oleh siapapun.
Adapun ucapan terima kasih peneliti haturkan dalam menulis skripsi ini,
tentunya melibatkan banyak pihak yang telah membantu memberi saran, mengkritik,
sehingga menghantarkan peneliti pada penyelesaian penyusunan skripsi. Oleh karena
itu, izinkan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si. sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A. sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini dan senantiasa
memberikan bimbingan skripsi dengan sabar, sehingga membuat peneliti
menjadi lebih terarah dalam proses penyusunan skripsi.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Seluruh keluarga besar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah bersedia
memberikan izin tempat untuk melaksanakan penelitian ini.
4. Ibu Susi dan Ibu Siwi selaku guru bimbingan dan konseling yang telah
membantu memberikan informasi dalam pengumpulan data penelitian ini.
5. Siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013
atas bantuan dan kerja samanya sebagai subjek yang bersedia mengisi
instrumen penelitian ini, sehingga pengumpulan data dapat berjalan dengan
lancar.
6. Kedua orang tua saya Bapak Dominikus Meka dan Ibu Sisilia Padji Djera dan
kakak saya Melan, Handri, Sera serta nenek Rafel dan mama Okto yang telah
memberikan segala dukungannya berupa materi ataupun doa, sehingga apa
yang telah mereka korbankan dapat membantu saya dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Sin, yang membantu revisi dan selalu memberikan saya dukungan.
8. Teman-teman mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling angkatan 2009,
yang telah memberikan banyak dukungan dan doa.

Penulis

Firminus Lengi

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….……i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….…….ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. ..iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………….…...iv
PUBLIKASI………………………………………………………………….……v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………….……vi
ABSTRAK……………………………………………………………………….vii
ABSTRACT...……………………………………………………………………..vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………......xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….4
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...5
E. Definisi Operasional………………………………………………………5

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakekat Persepsi
1. Pengertian Persepsi……………………………………………………7
2. Aspek-aspek Persepsi………………………………………………….8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi…………………………..9
B. Hakekat Bimbingan Belajar
1. Pengertian Bimbingan.………………………………………………..12
2. Pengertian Bimbingan Belajar………………………………………...13
C. Program Bimbingan dan Konseling di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta……………………………………………………………….21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………...25
B. Subjek Penelitian……………………………………………………..…..25
C. Instrumen Penelitian………………………………………………..….....27
1. Instrumen Pengumpulan Data…………………………………...……27
2. Penentuan Skor……. …………………………………………..….....28
D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner……………………………………..28
1. Uji Validitas Instrumen…………………………………………….....28
2. Uji Reliabilitas Instrume…………………………………………........31
E. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………………..34
1. Tahap Persiapan…………………………………………………….....34

x ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Tahap Penelitian……………………………………………………....35
F. Teknik Analisis Data…………………………………………………….35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian…………………………………………………………..38
B. Pembahasan………………………………………………………………39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………....43
B. Saran……………………………………………………………………..43
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..45
LAMPIRAN…………………………………………………………………….47

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Jumlah Subjek Penelitian……………………………………….26
Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Manfaat Layanan Bimbingan Belajar……………..28
Tabel 3 Jumlah Item-Item yang Valid dan Tidak Valid………………………….31
Tabel 4 Kriteria Guildford………………………………………………............32
Tabel 5 Kuesioner Manfaat Layanan Bimbingan Belajar Setelah Uji Coba.…....34
Tabel 6 Jadwal Pengumpulan Data……………………………………………….35
Tabel 7 Penggolongan Berdasarkan Persepsi Siswa tentang Manfaat Bimbingan
Belajar Bersadasarkan PAP Tipe 1 ……….………………………..........37
Tabel 8 Penilaian Responden Terhadap Persepsi Siswa tentang Manfaat
Layanan Bimbingan Belajar…………………………………………......39

x iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian………………………………………………..47
Lampiran 2: Tabulasi Hasil Penelitian…………………………………………...53
Lampiran 3: Hasil Analisis Uji Validitas ………………………………………..59
Lampiran 4: Hasil Analisis Uji Reliabilitas……………………………………...61
Lampiran 5: Frekuensi Variabel………………………………………………….62
Lampiran 6: Surat Izin…...………………………………………………………63

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai (A) Latar Belakang Masalah, (B) Perumusan
Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan (E) Definisi
Operasional.

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan proses pengembangan diri siswa yang dilaksanakan
secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Orientasi pendidikan bukanlah semata-mata pemberian materi pelajaran yang sifatnya
pengetahuan belaka atau pengalihan pengetahuan, melainkan membantu siswa agar
mau dan mampu mengembangkan potensi dan belajarnya.
Sekolah dalam mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, perlu merancang
berbagai kegiatan. Salah satu bidang kegiatan yang dapat dilakukan adalah pelayanan
bimbingan dan konseling. Bidang bimbingan dan konseling merupakan bagian yang
terpadu dan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah.
Pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memungkinkan siswa lebih
mengenal dan menerima diri sendiri serta lingkungan secara positif, mampu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

mengambil keputusan, mampu mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara
efektif dan produktif.
Tujuan bimbingan dan konseling ini sejalan dengan tujuan pendidikan
sebagaimana dinyatakan dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bab 2 pasal 3, yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan memebentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Pelayanan bimbingan sangat diharapkan membantu siswa supaya dapat
berkembang semaksimal mungkin. Perkembangan yang diinginkan hendaknya
disesuaikan dengan kemampuan belajar, bakat, dan minat siswa itu sendiri, serta
berguna untuk mencegah timbulnya masalah. Masalah yang dimaksud adalah sesuatu
yang menghambat, merintangi, dan mempersulit siswa dalam mencapai tujuannya.
Ada berbagai masalah yang dapat dihadapi oleh siswa, seperti masalah belajar,
masalah penjurusan, masalah dengan orang tua, dan masalah pergaulan.
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Masa transisi ini sering kali menghadapkan individu yang bersangkutan
kepada situasi yang labil. Tidak heran kalau remaja kini sering mengalami berbagai
masalah dalam hidup sehari-hari sehingga mereka memerlukan bantuan orang lain,
khususnya guru pembimbing di sekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Kehadiran orang lain dalam hal ini guru pembimbing menjadi amat penting
untuk membantu mengembangkan potensi siswa dan dalam menghadapi masalahmasalah yang dialami oleh siswa. Guru pembimbing memiliki kesempatan yang luas
untuk bersama dengan siswanya mengembangkan berbagai kemampuan potensial
yang diharapkan menunjang kegiatan-kegiatannya.
Nurihsan dan Sudianto (2004:12) menjelaskan bimbingan belajar adalah
membantu siswa untuk menghadapi memecahkan masalah-masalah belajar seperti
pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar dan perencanaan pendidikan
lanjutan. Sementara tujuan dari bimbingan belajar adalah membantu siswa dalam
memecahkan persoalan berhubungan dengan masalah belajarnya.
Dalam pemberian layanan

bimbingan belajar siswa dapat menerima dan

memahami, sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialaminya
dalam belajar dan menambah pengetahuan peserta didik mengenai kiat-kiat belajar
yang baik agar hasil belajarnya mencapai hasil yang memuaskan. Dalam pemberian
layanan bimbingan belajar efektif dapat juga membantu siswa untuk mengenali
potensi-potensi yang ada dalam dirinya sehingga siswa dapat mengeksplorasikan
potensi-potensi tersebut khususnya dalam lingkup belajar.
Berdasarkan pengalaman dalam melaksanakan PPL selama satu bulan dan
berdasarkan informasi dari guru BK di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Peneliti
memiliki kesan bahwa siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta banyak yang
masih mengalami kesulitan dalam belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Siswa kelas XI ini telah mendapat bimbingan belajar. Apa perubahan yang
terjadi dalam diri siswa setelah mengikuti bimbingan belajar? Untuk menjawab
pertanyaan inilah diadakan penelitian ini. Peneliti ingin mengungkap manfaat layanan
bimbingan belajar bagi siswa di masing-masing kelas XI SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 menurut persepsi mereka. Dengan mengetahui
adanya perubahan-perubahan positif yang terjadi dalam diri siswa setelah mengikuti
pelayanan bimbingan belajar di sekolah, maka pelayanan bimbingan belajar perlu
ditingkatkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumukan permasalahanya yaitu
bagaimanakah persepsi siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Tahun Ajaran
2012/2013 tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi siswa tentang manfaat layanan bimbingan belajar yang
dialami oleh siswa kelas XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
Memperkaya pengetahuan khususnya mengenai persepsi siswa kelas
XI SMA Stela Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 tentang manfaat
pelayanan bimbingan belajar.
2. Manfaat Praktis
a. Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukkan bagi guru
pembimbing dalam upaya memperbaiki dan sekaligus meningkatkan
pelayanan bimbingan belajar agar sungguh-sungguh bermanfaat bagi
siswanya.
b. Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan membantu peneliti lain dalam upaya
menambah wawasan mengenai pelayanan bimbingan belajar dan sekaligus
memberikan inspirasi untuk melakukan penelitian lain yang lebih
mendalam dan luas mengenai manfaat bimbingan belajar.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian
ini:
1. Persepsi siswa tentang maanfaat pelayanan bimbingan belajar yaitu
pandangan, pendapat atau keyakinan siswa mengenai manfaat atau perubahan-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

perubahan positif dalam aktivitas belajar yang terjadi pada diri siswa setelah
mengikuti kegiatan bimbingan belajar.
2. Siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
adalah semua peserta didik yang duduk di kelas XI SMA, yang terdiri dari 5
(lima) kelas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian tentang: (A) Hakekat Persepsi (pengertian persepsi,
aspek-aspek persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi), (B) Hakekat
Bimbingan Belajar (pengertian bimbingan belajar, fungsi bimbingan belajar, tujuan
bimbingan belajar dan manfaat bimbingan belajar), dan (C) Program Bimbingan dan
Konseling di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

A. Hakekat Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek, peristiwa
atau pengalaman tertentu yang dapat diterima dan dimengerti oleh penerima
rangsang atau stimulus sehingga menghasilkan pengetahuan tentang
lingkungan sekitar. Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai reseptor
sehingga organisme menjadi aktif (Walgito, 2004: 87). Persepsi berlangsung
saat seorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organorgan bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi
proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.
Pemahaman ini yang disebut persepsi (Wirawan Sarwono, 2009:86). Stimulus
dapat berasal dari dalam dan dari luar individu, tetapi kebanyakan berasal dari

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

luar individu. Kata lain untuk persepsi adalah paradigma yang artinya adalah
cara orang memandang sesuatu, pandangan atau keyakinan terhadap sesuatu
(Covey, 2001: 31).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, persepsi siswa diartikan
sebagai pandangan, pendapat atau keyakinan siswa mengenai manfaat atau
perubahan-perubahan positif dalam kehidupan belajar pada diri siswa setelah
mengikuti kegiatan bimbingan belajar.

2. Aspek-aspek Persepsi
Menurut Walgito (1994: 54) dan Alfian (1985: 208-209) aspek-aspek
persepsi adalah sebagai berikut: (1) rangsang, (2) tanggapan, dan (3) perilaku.
a. Rangsang
Setiap rangsang ditimbulkan oleh objek. Rangsang dapat berasal dari
luar diri individu, dapat pula berasal dari dalam diri individu. Rangsang
yang berasal dari luar diri individu akan mengenai alat indera selaku
penerima rangsang atau reseptor, lalu meneruskannya ke syaraf penerima
atau sensoris, sedangkan rangsang yang berasal dari dalam diri individu
langsung mengenai penerima.
b. Tanggapan
Setiap rangsang yang ditanggapi oleh individu terjadi dalam proses
persepsi. Proses persepsi bermula dari objek yang menimbulkan rangsang,
lalu rangsang mengenai reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

karena terjadi secara alamiah. Rangsang yang diterima oleh reseptor
diteruskan ke syaraf sensoris setelah mengalami penyeleksian, dan
dilanjutkan oleh syaraf ke otak sebagai pusat kesadaran, sehingga
menimbulkan tanggapan individu terhadap objek yang dilihatnya.
c. Perilaku
Persepsi yang diperoleh dalam proses penyadaran itu ditentukan oleh
nilai-nilai yang dianut individu. Dalam proses itu persepsi sekaligus
merupakan suatu penilaian, pendapat, dan pandangan. Setiap penilaian,
pendapat, dan pandangan yang dianggap penting oleh individu menuntut
individu untuk melaksanakannya. Maka persepsi perlu dilihat dalam
rangkaian perilaku; persepsi berfungsi sebagai persiapan ke perilaku
konkret. Nilai-nilai tidak hanya mempengaruhi persepsi, melainkan juga
perilaku.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu: (a) perhatian yang
selektif, (b) ciri-ciri rangsang, (c) nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan (d)
pengalaman terdahulu (Walgito, 2004: 101). Masing-masing faktor dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Perhatian yang selektif
Setiap individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi ini
mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari dunia sekitar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

Rangsang yang diterima individu sangatlah beragam, sehingga individu
perlu memilih untuk memusatkan perhatian pada rangsang tertentu saja.
Perhatian sebagai langkah mempersiapkan persepsi merupakan pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau
sekumpulan objek. Perhatian terhadap suatu objek antara lain tergantung
dari intensitas objek itu sendiri (Walgito, 2004: 98). Individu menerima
banyak sekali rangsang dari lingkungannya setiap saat. Meskipun demikian
ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Individu
dapat memusatkan perhatiannya hanya pada rangsang tertentu saja. Dengan
demikian objek atau gejala-gejala lain tidak tampil ke muka sebagai objek
pengamatan (Irwanto, 2002: 96-97).
b. Ciri-ciri rangsang
Dalam melakukan persepsi, rangsang yang diterima harus kuat sampai
melewati ambang rangsang, minimal dapat diterima oleh individu
(Walgito, 2004: 46). Perhatian individu terhadap rangsang ditentukan oleh
ciri-ciri yang dimiliki. Berdasarkan gerakan, individu lebih menaruh
perhatian kepada rangsang yang bergerak daripada rangsang yang diam.
Berdasarkan ukuran, individu lebih menaruh perhatian kepada rangsang
yang besar daripada yang kecil. Berdasarkan intensitas, individu lebih
menaruh perhatian kepada rangsang yang kuat daripada rangsang yang
lemah. Berdasarkan kontrasitas, individu lebih menaruh perhatian kepada

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

rangsang yang kontras dengan latar belakang daripada rangsang biasa
(Irwanto, 1994).
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Perhatian individu terhadap rangsang turut ditentukan oleh sejauh
mana rangsang itu bernilai bagi individu dan sesuai dengan kebutuhannya.
Individu akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang bernilai
baginya dan tidak menaruh perhatian kepada rangsang yang kurang
bernilai. Individu juga akan lebih menaruh perhatian kepada rangsang yang
sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu, perhatian individu terhadap
rangsang bersifat subjektif, berbeda antara individu yang satu dengan
lainnya (Irwanto, 2002: 97).
d. Pengalaman terdahulu
Perhatian

individu

terhadap

rangsang

turut

ditentukan

oleh

pengalaman yang berhubungan dengan rangsang yang dialami individu
sebelumnya. Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi
bagaimana individu mempersepsi dunianya (Irwanto, 1994: 97). Perhatian
individu ditentukan juga oleh pengetahuan individu sebagai hasil
pengalaman terdahulu. Pengetahuan hasil pengalaman terdahulu dapat
bersifat kognitif (mengetahui sesuatu berguna/bermanfaat atau tidak
berguna/tidak bermanfaat). Pengetahuan yang bersifat kognitif menjadi
dasar untuk bertindak/melakukan sesuatu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

B. Hakekat Bimbingan Belajar
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan menurut Rahman (dalam Sukardi 1990:13) adalah proses
bantuan yang diberkan pada siswa agar ia mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan,
sehingga ia mampu menentukan jalan hidupnya secara bertanggung jawab
tampa tergantung pada orang lain. Menurut Gunarsa dan Gunarsa (1981:23)
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa, agar kelak siswa
mampu memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki dalam dirinya,
agar diharapkan siswa berusaha mengatasi persoalan-persoalan sehingga dapat
menentukan sendiri jalan hidupnya, secara bertanggung jawab tampa harus
bergantung pada orang lain.
Wijawa (1988:23) menyatakan bahwa bimbingan adalah proses untuk
membantu siswa yang dilakukan secara terus-menerus supaya siswa dapat
memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat
bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
Jadi, kegiatan bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang
terus-menerus secara sistematis kepada kepada siswa dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya serta mengfokuskan pada perkembangan siswa
melalui proses tahap demi tahap, menuju ke arah yang lebih baik, sehingga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

kelak siswa mampu memahami dirinya, menerima dirinya, yang mencakup
antara lain sikap, sifat, dan watak. Selain itu, bimbingan membantu siswa
untuk merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya
dalam mencapai penyesuaian diri dimanapun ia berada baik itu di keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
2. Bimbingan Belajar
a. Pengertian Bimbingan Belajar
Depdikbud (dalam Mandalika dan Mulyadi 1994: 4) mengatakan
bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar
yang tepat, memilih program studi yang sesuai dengan bakat minat, dan
mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan
belajar di suatu institusi pendidikan.
Prayitno (1976: 279) mengatakan bimbingan belajar adalah salah satu
bentuk bimbingan yang diselenggarakan di sekolah. Pengalamanpengalaman menunjukan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa
dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodahan atau rendahnya
intelegensi, seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak
mendapatkan pelayanan bimbingan yang memadai.
Berdasarkan rumusan di atas dapat ditemukan unsur-unsur penting
sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

1) Bimbingan belajar merupakan salah satu bagian dari empat bidang
bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, karier, dan bimbingan
belajar.
2) Bimbingan belajar merupakan bantuan kepada siswa untuk
mengenal, memahami, mengembangkan, dan memanfaatkan
potensi diri siswa baik fisik maupun psikis.
3) Bantuan kepada siswa agar mempuyai sikap dan kebiasaan belajar
yang baik, termasuk cara belajar yang tepat atau cara mengatasi
kesulitan belajar.

b. Fungsi Bimbingan Belajar
Penyelenggaran kegiatan bimbingan di sekolah diharapkan mampu
mencapai tujuan yang optimal, agar kegiatan yang optimal ini dapat
membantu demi perkembangan siswa ke arah yang lebih baik. Oleh
karena itu, sebaiknya guru pembimbing mengetahui fungsi atau manfaat
bimbingan bagi siswa. Beberapa fungsi bimbingan belajar menurut
Ahmadi (1991: 98) adalah:
1) Membantu siswa untuk memperoleh gambaran yang objektif dan jelas
tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar dapat
menghindari diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
2) Membantu siswa untuk mendapatkan yang sesuai dengan kebutuhan,
bakat, minat, dan membantu siswa untuk menentukan cara yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

efektif dan efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah
dipilihnya agar tercapai hal yang diharapkan.
3) Membantu siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
kemungkinan dan kecendrungan-kecendrungan dalam lapangan kerja
agar ia dapat melakukan pilihan yang tepat di antara lapangan
pekerjaan tersebut.
Fungsi bimbingan belajar menurut Prayitno (1976: 47) adalah:
1) Fungsi untuk mengungkapkan potensi, bakat, kemampuan, dan minat
anak.
2) Fungsi

untuk

mengarahkan

dan

kemajuan

pertumbuhan

dan

perkembangan anak sesuai dengan potensi, bakat, kemampuan, dan
minat anak.
3) Fungsi untuk mencegah anak dari gangguan terhadap kelancaran
pertumbuhan dan perkembangan.
4) Fungsi mengatasi masalah kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak.
5) Fungsi untuk pemberian informasi pada anak.
c. Tujuan bimbingan Belajar
Kegiatan bimbingan belajar bertujuan untuk membantu siswa
dalam pengembangan diri sehingga siswa diharapkan mampu mengatasi
masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, penting bagi siswa sebelum

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

mengetahui arti, prinsip, fungsi, dan tujuan awal kegiatan bimbingan
belajar.
Tujuan bimbingan belajar terdiri dari tujuan umum bimbingan dan
tujuan khusus bimbingan. Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah
tercapainya penyesuaian akademis siswa sehingga dapat mengembangkan
potensinya secara optimal. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar agar
siswa dapat mengenal, memahami, menerima mengarahkan dan
mengaktualisasikan potensi secara optimal.
Depdikbud (dalam Mandalika dan Mulyadi, 1995: 9) tujuan
bimbingan belajar sebagai berikut:
1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam mencari
informasi berbagai sumber, dalam bersikap kepada guru, dan staf yang
terkait mengerjakan tugas, dan mengembangkan keterampilan serta
dalam menjalani program penilaian dan perbaikan.
2) Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri
maupun berkelompok.
3) Mengembangkan penguasaan materi program belajar.
4) Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial,
dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan
pribadi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Menurut Ahmadi (1991: 105) tujuan bimbingan belajar adalah:
1) Mendapatkan cara-cara belajar yang efektif bagi seorang anak atau
kelompok anak.
2) Menunjukkan cara-cara mempelajari buku pelajaran.
3) Menunjukan cara membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri
dalam ulangan dan ujian.
4) Menunjukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi
tertentu.
5) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar.

d. Manfaat Bimbingan Belajar
a) Manfaat Bagi Siswa
a) Tersedianya kondisi belajar yang nyaman dan kondusif yang
memungkinkan siswa dapat mengembangkan kemampuan
potensinya secara optimal.
b) Terperhatikannya karakteristik pribadi siswa secara utuh yang akan
menjadi dasar bagi yang bersangkutan untuk menempatkan dirinya
pada posisi yang tepat.
c) Dapat mengatasi kemungkinan terjadinya kesulitan belajar yang
pada gilirannya dapat meningkatkan keberhasilan belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

b) Manfaat Bagi Guru/Guru Pembimbing
a) Membantu

untuk

lebih

mampu

menyesuaikan

materi

pembelajaran, bahkan program pembelajaran dengan keadaan
siswa secara perorangan maupun kelompok.
b) Memudahkan guru pembimbing dalam memahami karakteristik
siswanya sebagai dasar untuk membantu pengembangan potensi
mereka bahkan sampai pada posisi penentuan bantuan kepada
mereka.

Manfaat pelayanan bimbingan belajar dapat berbeda antara siswa
yang satu dengan yang lainnya. Boleh jadi ada siswa yang sangat
merasakan manfaat pelayanan bimbingan belajar yang diterimanya, boleh
jadi juga ada yang kurang merasakan manfaatnya. Ini tergantung pada
pengalaman siswa sendiri dalam mengikuti pelayanan bimbingan belajar
di sekolahnya. Pelayanan bimbingan belajar yang diberikan di sekolah
sangatlah penting bagi siswa karena siswa yang mengikuti pelayanan
bimbingan belajar diharapkan memperoleh manfaat atau mengalami
perubahan-perubahan positif dalam bidang kehidupannya terutama di
bidang belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

e. Muatan Isi Layanan Bimbingan Belajar
Materi umum layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar yaitu
layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan
pengembangan motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan belajar, dan program pengajaran perbaikan.
1) Peningkatan Motivasi Belajar Siswa, antara lain dengan:
a) Memperjelas tujuan-tujuan belajar yang akan dicapai oleh siswa.
b) Menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan, bakat, dan minat
yang dimiliki oleh siswa.
c) Menciptakan suasana pembelajaran yang matang, merangsang, dan
menyenangkan.
d) Pemberian hadiah atau penguat kepada siswa yang berprestasi.
e) Menciptakan hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan
siswa, serta antara siswa dan siswa.
f) Menghindarkan siswa dari tekanan dan suasana yang tidak kondusif
(seperti

suasana

yang

menakutkan,

mengecewakan,

membingungkan, menjengkelkan).
g) Melengkapi sarana dan prasarana belajar agar dapat menunjang
tercapainya tujuan belajar siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

2) Peningkatan Keterampilan Belajar, antara lain dengan:
a) Membuat catatan sewaktu guru memberikan materi pembelajaran.
b) Membuat

ringkasan

dari

bahan

yang

sudah

dibaca

agar

mempermudah siswa untuk belajar.
c) Membuat laporan (laporan peninjauan, diskusi, dan pelaksanaan
kegiatan tertentu yang berkaitan dengan tugas).
d) Mengembangkan cara menjawab atau memecahkan soal-soal
ulangan atau ujian.
e) Berbahasa efektif (lisan dan tulisan), siswa mampu menempatkan
pemakaian kata-kata dengan tepat dan mudah dipahami.
f) Bertanya efektif, siswa mampu menyampaikan pertanyaan yang
sesuai.

3) Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik, antara lain
untuk
a) Menentukan motif-motif yang tepat dalam belajar agar materi
pembelajaran mudah dipahami.
b) Memelihara kondisi kesehatan agar dapat mengikuti proses belajar
dengan maksimal.
c) Mengatur jadwal belajar, baik di sekolah maupun di rumah
sehingga mempunyai jadwal belajar yang teratur.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

d) Memilih tempat yang kondusif sehingga proses belajar dapat
berjalan dengan nyaman.
e) Belajar dengan menggunakan sumber-sumber belajar yang
beragam (seperti buku teks, kamus, dan berbagai referensi yang lain
serta bahan atau hasil percobaan atau penelitian).
f) Tidak segan-segan bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui
(kepada guru, teman, dan siapapun juga).
g) Mengembangkan motivasi dan sikap positif terhadap semua materi
yang dipelajari.
h) Pengajaran perbaikan (guru pembimbing bekerja sama dengan guru
mata pelajaran/ guru praktik).
i) Program pengayaan (guru pembimbing bekerja sama dengan guru
mata pelajaran/ guru praktik).
j)

Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkungan
fisik, sosial, dan budaya) untuk belajar.

C. Program Bimbingan dan Konseling di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Program bimbingan dan konseling di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
tahun ajaran 2012/2013 disusun oleh Koordinator BK. Program bimbingan
dan konseling yang tersedia di SMA Stella Duce 2 sudah menyediakan jam
khusus untuk masuk kelas. Layanan bimbingan belajar di sekolah
diselenggarakan pada setiap jam masuk kelas sesuai dengan jadwal yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

sudah dibuat. Pelayanan bimbingan belajar dilakukan oleh guru BK. Metode
yang digunakan ialah diskusi kelompok dan eksperensial learning.
Pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah agar dapat berjalan dengan
baik dan memberikan manfaat yang maksimal, maka perlu diperhatikan:
1) Teknik Pelaksanaan
a) Dengan cara klasikal, yaitu melayani siswa yang sama kebutuhannya
tampa perlu pemisah.
b) Dengan cara kelompok, yaitu untuk melayani siswa yang sama
kebutuhannya, namun tidak sesuai dengan sebagian siswa, misalnya
karena perbedaan masalahnya.
c) Dengan cara individual, yaitu pelayanan secara individual sesuai
dengan keadaan masalah dan karakteristiknya.
d) Dengan cara alhi tangan, yaitu meminta bantuan pihak yang dipandang
lebih berwewenang, misalnya guru mata pelajaran, psikolog dan lain
sebagainya.
2) Waktu
Agar layanan bimbingan belajar dapat terlaksana secara efektif, maka
kegiatan memerlukan pengaturan waktu baik secara terjadwal ataupun
tidak terjadwal. Pengaturan waktu layanan bimbingan belajar dilakukan
dengan alternatif sebagai berikut:
a) Terpadu dengan waktu kegiatan mengajar. Cara ini digunakan untuk
menyampaikan isi layanan bimbingan secara klasikal atau kelompok.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

b) Mengambil waktu di luar jam pelajaran tetapi pada hari-hari sekolah.
Pengaturan waktu seperti ini sesuai dengan kesepakatan guru mata
pelajaran dengan siswa. Layanan ini berlaku baik untuk bimbingan
individual maupun kelompok dalam menangani kasus-kasus.
3) Tempat Pelaksanaan
Kegiatan layanan bimbingan belajar memerlukan pengaturan tempat
secara baik dan tepat. Kegiatan bimbingan belajar dapat dilaksanakan
di ruang atau kelas yang telah disiapkan khusus untuk keperluan
bimbingan.
Dalam melaksanakan bimbingan belajar, selain siswa sendiri
yang datang untuk berkonsultasi, guru pembimbing juga memanggil
siswa yang betul-betul memerlukan bantuan pembimbing, karena
siswa tersebut belum mengetahui bahwa dirinya mempunyai masalah,
baik masalah pribadi maupun masalah belajar.
4) Materi Layanan Bimbingan Belajar
Materi bimbingan belajar merupakan unsur penting dalam
bimbingan, sebab dengan materi bimbingan yang tepat bimbingan
belajar bisa berlangsung secara efektif. Materi bimbingan yang
diberikan adalah:
a) Cara belajar efektif (keterampilan belajar)
b) Mengatur waktu dan perencanaan belajar
c) Mengatasi kesulitan dalam belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

d) Cara menyiapkan diri menghadapi tes
e) Percaya diri
5) Evaluasi Layanan Bimbingan Belajar
Dalam hubungan dengan bimbingan belajar, yang harus dinilai atau
dievaluasi

adalah

program

bimbingan,

materi

bimbingan,

proses

pelaksanaannya, dan manfaat bimbingan belajar bagi siswa itu sendiri.
Evaluasi hendaknya juga menentukan seberapa jauh program bimbingan
belajar itu berhasil dalam membantu siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang: (A) Jenis Penelitian; (B) Subyek Penelitian; (C)
Instrumen Penelitian (instrumen pengumpulan data, penentuan skor); (D) Validitas
dan Reabilitas Instrumen (uji validitas instrumen, uji reliabilitas instrumen); (E)
Prosedur Pengumpulan Data (tahap persiapan, tahap penelitian); (F) Teknik Analisis
Data.

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian di bidang pendidikan khususnya bidang
bimbingan dan konseling di sekolah. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.
Menurut Furchan (1982: 415), penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh
informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif karena peneliti ingin
memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa tentang manfaat pelayanan
bimbingan belajar pada siswa SMA kelas XI Stella Duce 2 Yogyakarta.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian sampel karena tidak semua anggota
populasi menjadi subjek penelitian. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI
IPA, IPS I, IPS III dan BAHASA, sedangkan kelas XI IPS II menjadi subjek uji
25

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

26

coba. Peneliti memilih SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai subjek penelitian
dengan alasan sekolah tersebut sebelumnya belum pernah dijadikan subjek
penelitian mengenai persepsi siswa tentang manfaat pemberian bimbingan belajar.
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru BK mengenai dampak dari
pelayanan bimbingan klasikal di sekolah. Alasan peneliti memilih siswa kelas XI
karena mereka dapat diharapkan telah mengenal sekolah dengan baik dan sudah
memperoleh pelayanan bimbingan belajar di sekolah. Mereka diharapkan sudah
mampu merasakan manfaat bimbingan belajar yang didapatnya.
Rincian jumlah subjek penelitian adalah seperti yang disajikan dalam
tabel 1.

Tabel 1
Rincian Jumlah Subjek Penelitian di
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013
No.
1
2
3
4

Kelas
XI IPA
XIBHS
XI IPS I
XI IPS III
TOTAL

Jumlah
S i sw a
30
15
23
24
92

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

27

C. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, yang
disusun sendiri oleh peneliti. Peneliti terlebih dahulu membuat kisi-kisi
dengan menentukan aspek dan indikator dari manfaat layanan bimbingan
klasikal. Kemudian peneliti membuat sejumlah item pertanyaan berdasarkan
masing-masing indikator setiap aspek. Kuesioner ini diberikan kepada subjek,
dimana keadaan kuesioner bersifat tertutup, dan disertai pula dengan pilihan
jawaban.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
mengunakan model Skala Likert dengan 4 pilihan jawaban, yaitu: Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Adapun kisi-kisi instrumen manfaat pemberian layanan bimbingan belajar
adalah sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

28

Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner Manfaat Layanan Bimbingan Belajar Kelas XI SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 (sebelum uji coba)

No
1
2
3
4

Aspek
Mendapatkan cara
belajar yang efektif
Mengatur waktu dan
perencanaan belajar
Membantu mengatasi
kesulitan dalam hal
belajar
Membantu dalam hal
mengerjakan tes

Indikator
Cara belajar dan sikap
belajar
Menemukan cara membagi
waktu dalam hal
perencanaan belajar
Menemukan cara
memperbaiki kesulitan
dalam belajar
Menemukan sikap belajar
(rasa percaya diri, motivasi
belajar, dan rasa inisiatif)
Total

No. Item
2, 5, 7, 11, 20, 23
3, 6, 12, 15, 25, 30,
34, 38, 40, 17, 21
1, 4, 13, 19, 39, 31,
22, 29
10, 26, 36, 9, 14,
28, 32, 8, 27, 18,
33, 24, 16, 37, 35
40

2. Penentuan Skor
Penentuan skoring item kuesioner dilakukan sebagai berikut: skor
untuk jawaban Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (S) = 3, Tidak Setuju (TS)= 2,
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.

D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen yang diuji adalah validitas isi (content validity).
Azwar (2012: 42) menjelaskan validitas isi merupakan validitas yang
dilakukan lewat pengujian kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

29

rasional atau expert judgment. Validitas isi berkenaan dengan isi instrumen,
diperiksa untuk melihat sejauh mana item-item dalam alat penelitian
(kuesioner) telah mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak
diukur atau sejauh mana isi alat penelitian mengungkap atribut yang hendak
diukur.
Dalam penelitian ini expert judgment dilakukan dengan meminta
tanggapan dari dosen pembimbing dan guru Bimbingan dan Konseling SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta yaitu Ax. Eko Suspriyatingsih, S.Pd. Setelah
mendapat tanggapan dari ahli, kuesioner diujicobakan pada siswa kelas XI
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Uji coba dilakukan pada hari Sabtu, 16 Mei
2013. Jumlah siswa yang mengisi kuesioner adalah 31 siswa.
Teknik s