Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Pengembangan Pembelajaran Assure dalam Mengimplementasikan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Di Kelas 3

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian

  3.1.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2010:107). Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki pengaruh terhadap hubungan sebab akibat, dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelas kontrol yang dikenai dengan perlakukan lain.

  3.1.2 Desain Penelitian

  Desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Nonequivalent

  

Control Group Design (NeCGD) di mana dalam desain ini kelompok eksperimen

  maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain ini mempunyai dua kelas. Kelas pertama adalah kelas eksperimen yang menggunakan pengembangan pembelajaran ASSURE yang digunakan untuk mengimplementasikan pendekatan saintitifik dan kelas kedua adalah kelas kontrol dengan pendekatan saintifik saja. Dua kelas yang berbeda diambil data hasil ujian akhir semesternya untuk mengetahui kondisi hasil belajar awal siswa dalam hal ini disebut prestest. Selanjutnya dua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Setelah dilakukan perlakuan langkah selanjutnya memberikan post-tes hasil belajar kepada masing

  • – masing kelas. Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui keadaan dari hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut berbeda secara signifikan atau tidak.. Secara bagan desain penelitian NeCGD dapat digambarkan sebagai berikut :

  

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

  Design Penelitian Nonequivalent Control Group Design oleh Sugiyono ( 2010: 106 ) Keterangan O = kelas eksperimen saat dilakukan pretest

  1 O 3 = kelas kontrol saat dilakukan pretest

  X = Perlakuan O

  3 = Kelas eksperimen saat dilakukan posttest

  O

  4 = Kelas kontrol saat dilakukan posttest

3.1.3 Waktu dan Tempat Penelitian

  Waktu pelaksanaan penelitian ini dari bulan Januari 2015

  • – April 2015 dan dilakukan secara bertahap:

  a. Tahap persiapan Tahap persiapan tahap ini mencakup judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen, permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat peneliti

  b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data c. Tahap penyusunan.

  Selanjutnya tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan skripsi serta persiapan ujian. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Semowo 01 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Semowo 02 sebagai kelas kontrol.

3.2 Populasi dan Sampel

  3.2.1 Populasi

  Populasi menurut Sugiyono (2010:117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas III pada mata pelajaran

  IPA di SDN Semowo 01 dan SDN Semowo 02 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

  3.2.2 Sampel

  Sampel menurut Sugiyono (2010:118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota popolasi digunakan sebagai sampel. Hal ini bila jumlah popolasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Sugiyono (2010:124).

  Pada penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas III SD Negeri Semowo 01 sebagai kelas eksperimen dan kelas III SD Negeri Semowo 02 sebagai kelas kontrol.

Tabel 3.2 Data Siswa Kelas III kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

  Nama Sekolah Jumlah Jenis Kelamin Kelompok Kelas siswa Perempuan Laki-laki

  SD N Semowo 01

  11

  3

  8 Eksperime

  III n SD N Semowo 02

  12

  8

  4 Kontrol

  III Jumlah

  23

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu; variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):

  3.3.1 Variabel Independen (bebas)(X)

  Variabel independen (bebas) (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pendekatan Saintifik dan Pengembangan Pembelajaran ASSURE.

  Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. (Lazim,2013:1)

  Menurut Smaldino, Lowther dan James (2011) pengembangan pembelajaran ASSURE adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Pembelajaran ASSURE ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik.

  3.3.2 Variabel Dependen (terikat) (Y)

  Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (1990:22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

  Hasil belajar disebut sebagai objek penilaian. Dalam penelitian ini hasil yaitu nilai tes IPA hasil akhir dari proses pembelajaran IPA tentang unsur kognitif yang akan diukur dengan tes tertulis, unsur afektif yang diukur mengenai sikap siswa terhadap perilaku penghematan energi menggunakan angket, serta unsur psikomotor siswa dalam percobaan pemanfaatan energi matahari yang diukur dengan observasi.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang bisa diukur dan diuji kebenarannya. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Angket

  Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2011:199). Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gaya belajar siswa dan sikap siswa terhadap materi IPA tentang perilaku menghemat energi.

  Dasar penentuan klasifikasi gaya belajar dengan menggunakan perbandingan skor jawaban responden dari tiga gaya belajar. skor tertinggi digunakan untuk menyimpulkan kecenderuangan gaya belajar responden.

  Dasar penentuan klasifikasi sikap dapat menggunakan jumlah skor jawaban responden dan kelompok responden maupun berdasarkan rerata skor jawaban responden dan kelompok responden. Dalam menentukan/ menyusun klasifikasi sikap dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa/responden.

  Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa/responden dapat dilakukan dengan langkah-langkah langkah sebagai berikut: a. Mencari total skor maksimal (ideal)/responden c. Menentukan jumlah kategori yang diinginkan

  d. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas) e. Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi.

  f. Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan perhitungan- perhitungan yang sudah diakukan.

  Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi sikap, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat sikap siswa terhadap perilaku menghemat energi sesudah pembelajaran baik di kelas eskperimen maupun di kelas kontrol. Adapun untuk menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal, dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Total skor maksimal (ideal)/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir

  maksimal

  = 10 butir pernyataan x 4 = 40

  Total skor minimal/responden = Jumlah butir pernyataan x skor

  butir minimal

  = 10 x 1 = 10

  Jarak interval = ( jumlah skor maksimal-jumlah skor minimal ) : jumlah kategori = (100

  • – 25 ): 2 = 75 : 2 = 37.5

Tabel 3.3 Klasifikasi Sikap Peserta Didik

  No Skor Peserta didik Kategori sikap atau minat 1 < 62,5- 100 Positif 2 < 25-62,5 Negatif

  b. Observasi Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2010:203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antaran yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sugiyono berpendapat bahwa teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku guru pada saat mengajar. Berikut ini klasifikasi ketrampilan: Total skor maksimal (ideal)/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir

  maksimal

  = 5 butir pernyataan x 4 = 20

  Total skor minimal/responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir minimal = 5 x 1 = 5

  Jarak interval = ( jumlah skor maksimal-jumlah skor minimal ) : jumlah kategori = (100

  • – 25 ): 3 = 75 : 3 = 25

Tabel 3.4 Klasifikasi Keterampilan Peserta Didik Dalam Pelakukan Percobaan

  No Skor Peserta didik Kategori sikap atau minat 2 75-100 Terampil 3 50-75 Kurang terampil 4 25-50 Tidak terampil c. Tes

  Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama.(Slameto,2012:142)

  Menurut Widoyoko ( 2009:45). Tes diartikan sebagai sejumlah pernyatan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan utnuk menukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.

  Dari dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu prosedur yang dilakukan bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang, dalam hal ini kemampuan peserta didik.

  Metode tes ini digunakan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberi dengan Pengembangan Pembelajaran ASSURE dalam mengimplementasikan pendekatan Saintifik .

  Tes yang dilakukan merupakan tes pilihan ganda. Menurut Slameto (2012:187) Tes pilihan ganda adalah jenis ujian yang bagi setiap butir soalnya tesedia sejumlah jawaban yang harus dipilih salah satu oleh penempuh tes karena hanya salah satu dari jawaban-jawaban itu yang benar.

  Kelebihan tes pilihan ganda menurut Widoyoko ( 2009:68 ) butir soal tes pilihan ganda dapat digunakna untuk mengukur seluruh level tujuan, menuntut waktu mengerjakan sangat minimal, penskoran hasil tes dapat dilakukan secara kebenaran sekaligus, jumlah pilihan yang disediakan melebihi dua, tipe butir soal memungkinkan dilakukan analisis butir soal secara baik, tingkat kesukaran butir soal dapat diatur, informasi yang diberikan lebih kaya.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Peneliti menggunakan observasi dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang diisi pada saat pembelajaran dilaksanakan. Observasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan dan digunakan untuk mengukur sikap siswa. Selain itu peneliti juga meggunakan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA setelah proses pembelajaran. Peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat utama untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel.

  a. Menyusun kisi kisi angket siswa Berikut ini pada tabel 3.5 merupakan kisi kisi angket untuk mengetahui gaya belajar visual siswa. Gaya belajar visual merupakan gaya belajar siswa yang mempunyai kecenderungan menggunakan indra penglihatan.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Gaya Belajar Visual

  

Gaya Belajar Visual

  Aspek Indikator No Lebih mudah

  1,2  Saya lebih mudah mengingat nama benda dengan mengingat apa melihat gambar kucing daripada tulisan kucing. yang dilihat

   Saya lebih mudah mengingat pelajaran yang dibuat daripada apa tabel daripada tulisan. yang didengar. Sulit menerima

  3  Saya lebih mudah mengingat nama benda dengan instruksi verbal melihat gambar kucing daripada tulisan kucing. sehingga  Saya lebih mudah mengingat pelajaran yang dibuat seringkali minta tabel daripada tulisan. instruksi secara tertulis.

  Memiliki

  4  Saya lebih mudah mengerti tugas yang ditulis dipapan kemampuan tulis daripada yang didektekan guru. mengeja huruf dengan sangat baik. Merupakan

  5,6  Dalam membaca saya jarang sekali salah menyebutkan pembaca yang huruf yang ada dalam bacaan. cepat dan tekun.

  Lebih suka 7  Saya suka membaca buku cerita dengan cepat. membaca  Saya setiap hari suka membaca. daripada dibacakan.

  Mementingkan 8,9

   Dalam memahami cerita saya lebih suka membaca penampilan. sendiri. Lebih tertarik

  10  Sebelum berangkat saya selalu memeriksa kerapian pada bidang seni seragam saya. lukis, pahat, dan

   Saya butuh waktu lebih lama dalam menyiapkan gambar daripada kebutuhan saya sebelum berangkat sekolah. musik. Berikut ini pada tabel 3.6 merupakan kisi kisi angket untuk mengetahui gaya belajar audiotori. Gaya belajar audiotori merupakan gaya belajar siswa yang mempunyai kecenderungan belajar yang menekankan kemampuan indra pendengaran.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Gaya Belajar Audio

  

Gaya Belajar Audio

  Aspek Indikator No Jika membaca

  1  Dalam belajar saya sering membaca nyaring agar maka lebih saya mengerti apa yang saya baca. senang membaca dengan suaru keras.

  Lebih senang 2,3

   Bila belajar saya lebih mudah memahami bila materi mendengarkan dibacakan orang lain. daripada  Saya lebih senang disuruh langsung secara lisan membaca. daripada melalui tulisan. Sering berbicara

  4  Bila sedang mengerjakan soal saya suka berbicara sendiri ketika sendiri. sedang bekerja.

  Mudah tergangu 5  Saya terganggu dengan suara yang berisik. oleh suara berisik.

  Dapat

  6  Saya merasa mudah dalam menirukan sebuah mengulangi atau nyanyian lagu yang baru saya dengar. menirukan nada, irama, dan warna suara.

  Lebih menyukai seni musik  Saya merasa lebih senang bila belajar sambil dibandingkan mendengarkan musik. seni lainnya.

  Lebih mudah

  9  Dengan berdiskusi saya merasa lebih cepat belajar dengan memahami sebuah materi. mendengarkan .

  Lebih

  10  Saya lebih suka menjawab suatu pertanyaan dengan pandai mengeja mengucapkannya keras-keras daripada atau menuliskannya. mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya.

  Berikut ini pada tabel 3.7 merupakan kisi kisi angket untuk mengetahui gaya belajar Khinestetik. Gaya belajar khinestetik merupakan gaya belajar siswa yang mempunyai kecenderungan belajar yang menekankan pada metode pembelajaran aktivitas/gerakan..

Tabel 3.7 Kisi-kisi Gaya Belajar Khinestetik

  

Gaya Belajar Khinestetik

  Aspek Indikator No Berbicara dengan

  1  Saya biasa berbicara dengan teman dengan tempo perlahan yang perlahan

  Menyentuh orang

  2  Saya lebih suka menyentuh teman untuk lain untuk mendapatkan perhatiannya daripada memanggilnya mendapatkan langsung perhatian mereka Berdiri dekat ketika sedang saya berbicara dengan orang lain Banyak gerak

  4,5  Saya suka dengan pelajaran olah raga fisik.

   Bila duduk dibangku saya sering menggerakan kaki- kaki saya sendiri Belajar melalui

  6  Saya lebih mudah memahami suatu materi dengan praktek langsung cara praktikum

  Menghafalkan

  7  Bila sedang belajar atau mengingat sesuatu saya sesuatu dengan biasanya sambil berjalan jalan cara berjalan atau melihat langsung Menggunakan

  8  Bila membaca saya terbiasa menggunakan jari untuk jari untuk menunjuk huruf yang saya baca menunjuk kata yang sedang dibaca Senang

  9  Dalam berbicara saya selalu menggerak-gerakan menggunakan tangan saya bahasa tubuh Tidak dapat

  10  Dikelas saya tidak bisa duduk diam sehingga sering duduk diam di saya berjalan disekitar kelas ketika pelajaran suatu tempat berlangsung untuk waktu yang lama Konsep dasar penyusunan instrumen angket sikap pada penelitian ini adalah teori tentang penilaian sikap oleh Majid (2009:2013).

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Sikap Siswa Terhadap Materi Penghematan Energi

  No Aspek Indikator No soal Pernyataan

  1 Sikap peserta Melakukan 1,2,3,4, 1.

  Saya harus menghemat didik terhadap kegiatan 5,6,7,8,9, energi karena tidak dapat perilaku menghemat 10,11,12, diperbaharui. menghemat energi 13,14,15 2.

  Saya harus mematikan energi lampu bila ruangan masih cukup terang karena sinar matahari. 3. lebih baik

  Saya menggunakan angkutan umum daripada menggunakan mobil pribadi.

  4. Saya harus menutup keran air bila telah selesai digunakan.

  5. Bila tidur saya lebih baik mematikan lampu.

  6. Bila berpergian dalam jarak yang dekat saya lebih baik berjalan kaki daripada mengunakan motor.

  7. Saya lebih baik mandi menggunakan air dingin

  8. lebih suka Saya menggunakan lampu hemat energi.

  9. Saya harus mematikan televisi bila sudah tidak ditonton.

  10. Saya menggunakan sepeda motor bila hanya digunakan untuk kegiatan yang benar-benar penting.

  11. Bila mencuci pakaian saya menggunakan air secukupnya.

  12. Bila memasak makanan saya lebih baik menggunakan kompor gas dari pada minyak karena lebih hemat energi. 13. lebih baik

  Saya menggunakan sepeda motor hemat energi.

  14. Bila cuaca tidak terlalu panas lebih baik tidak perlu menghidupkan kipas angin.

  15. Untuk menghemat energi sebaiknya tidak mengisi kulkas secara penuh. b. Menyusun kisi-kisi observasi Konsep dasar penyusunan instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk tiga macam yaitu lembar observasi lembar observasi aktivitas guru, lembar aktivitas siswa dan unjuk kerja siswa. Adapun kisi-kisi observasi aktivitas guru disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.9 Kisi-kisi Pengamatan Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Pengembangan Pembelajaran ASSURE dan Pendekatan Saintifik Tahap Kegiatan No. Item Menganalisis Pembelajaran: 1-3

  Karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik (pengetahuan, kemampuan dan sikap tentang topik), dan gaya belajar siswa.

  Menyatakan Standar dan Tujuan:

  4 Pra Pembelajaran Menyatakan standar belajar dan tujuan pembelajaran. Memilih Strategi, Teknologi, Media, dan 5-7 Materi:

  Memilih strategi pembelajaran yang tepat, memilih teknologi dan media yang tepat, dan memilih materi pembelajaran.

  

Kegiatan Awal Melaksanakan kesiapan alat pembelajaran, 8-11

  kesiapan siswa, apersepsi, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan pembelajaran. Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran

  Kegiatan Inti 12-20

  meliputi: penjelasan materi, pembagian kelompok, kerja kelompok, penggunaan teknologi dan media, partisipasi pembelajaran (presentasi kelompok), pemberian pujian, konfirmasi, kesimpulan materi. Memfasilitasi siswa untuk kegiatan mengamati materi untuk . Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengajak siswa untuk berfikir, mendorong siswa untuk mencoba,mengarahkan siswa untuk mengkomunikasikan

  

Kegiatan Penutup Melaksanakan kegiatan penutup meliputi: 21-25

  evaluasi, menyusun rangkuman, refleksi, tindak lanjut dan revisi proses pembelajaran. Kisi-kisi observasi aktivitas siswa dibuat berdasarkan dari langkah langkah Pengembangan pembelajaran ASSURE dan Pendekatan Saintifik.

Tabel 3.10 Kisi-kisi Pengamatan siswa dalam Pembelajaran Menggunakan

  

Pengembangan Pembelajaran ASSURE dan Pendekatan Saintifik

Tahap Kegiatan No. Item

Kegiatan Awal Melaksanakan kesiapan alat pembelajaran, 1-4

  kesiapan siswa, apersepsi, tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatan pembelajaran. Melaksanakan kegiatan inti pembelajaran

  Kegiatan Inti 5-16

  meliputi: mengamati sumber materi,mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi pembelajaran pembagian kelompok, kerja kelompok, penggunaan teknologi dan media,mencoba menyelesaikan tugas, mengkomunikasikan (presentasi kelompok), pemberian pujian, konfirmasi, kesimpulan materi.

  Kegiatan Penutup Melaksanakan kegiatan penutup meliputi:

  evaluasi, menyusun rangkuman, refleksi, tindak lanjut dan revisi proses pembelajaran.

  17-20

  Kisi-kisi observasi ketrampilan siswa dalam melakukan percobaan pemanfaatan energi matahari dibuat berdasarkan pendapat dari putra (2013:287) dimana ketrampilan yang diukur meliputi gerak tefleks, gerak dasar fundamen, ketrampilan perceptual yang terkoordinasi, ketrampilan fisik dan gerakan terampil.

Tabel 3.11 Kisi-kisi Pengamatan Siswa Dalam Percobaan Pemanfaatan Energi

  NO Indikator Aspek yang diamati No Item

  1 Keterampilan dalam melakukan percobaan memanfaatkan energi panas.

  Siswa mempersiapkan alat dan bahan percobaan sesuai petunjuk

  1 Siswa melakukan urutan kerja sesuai dengan petunjuk kerja

  2 Memilih kertas sesuai dengan spesifikasi petunjuk

  3 Cara memasukan kertas kedalam air sesuai petunjuk

  4 Cara menjemur kertas sesuai petunjuk

  5 c. Menyusun kisi-kisi tes.

  Peneliti membuat soal yang dapat mengukur hasil belajar siswa dari berbagai sumber. Kisi-kisi dibuat sebelum tes, konsep dasar pembuatan kisi-kisi adalah hasil belajar pada pelajaran IPA kelas III SD Negeri Semowo 01.

  Item tes disusun berdasarkan kisi-kisi tes yang sudah dibuat. Skor yang dipakai adalah skala penilaian. Tes pada penelitian ini menggunakan pilihan ganda untuk tes ranah kognitif dan angket untuk tes afektif. Tes ini digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.

Tabel 3.12 Kisi-Kisi Post Test

  

Standar Kompetensi Indikator Teknik Jenis Bentuk No

Kompetensi Dasar (KD) instru instru instru soal

(SK) men men men

  4.Memahami

  4.2.Mengident

  4.2.1 Tes Tertulis Pilihan 3,15, berbagai cara ifikasi sumber Membuat ganda 16,2 gerak benda, energi dan daftar 1,22, hubungannya kegunaanya. sumber- 25,2 dengan sumber 6,28, energi dan energi yang

  30 sumber terdapat energi. disekitar kita

  4.2.2.Menu Tes Tertulis Pilihan 1,4,1 njukan ganda 3,20, adanya energi berdasarkan pengamatan

  4.2.3.Menje tes Tertulis Pilihan 2,7,8 laskan ganda ,10,1 tujuan 1,14, penggunaan 17,1 sumber 8,19, energi

  29

  4.3

  4.3.1.Memb Tes Tertulis Pilihan 5,9,1 Menerapkan edakan ganda 2,23, cara energi yang menghemat dapat energi dalam diperbaharu kehidupan i dan yang sehari-hari. tidak dapat diperbaharu i

  4.3.2.Meny Tes Tertulis Pilihan 6,24, ebutkan ganda 27, cara menghemat energi

3.5 Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas Ukur

  Untuk mengetahui sejauh mana alat ukur apa yang kita teliti dan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten, maka peneliti akan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

  Menurut Sugiyono (2010:348) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:348). Apabila nilai hitung r lebih besar ( > ) dari niai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan. Namun jika nilai hitung r lebih kecil ( < ) dari niai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan. Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran dalam reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan yang berdasarkan pendapat George dan Mallery (dalam Azwar,2005:29) sebagai berikut:

  α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Tabel 3.13 Hasil Pengolahan SPSS Uji Reabilitas dan Validitas Sikap Siswa Terhadap

  

Perilaku Menghemat Energi

Reliability Statistics

  Cronbach's Cronbach's Alpha Based on Alpha Standardized Items N of Items

  .875 .875

  14 Tabel 3.14

  

Hasil Uji Validitas dan Reliabelitas Angket Sikap Siswa Terhadap Perilaku

Menghemat Energi

  Item Soal Soal tidak Soal valid Soal yang valid digunakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,1 4,5 1,2,3,6,7,8,9,10,11,12,1 1,2,3,6,7,8,9,10,1 1,12,13,14,15 3,14,15 1,12

Tabel 3.15 Hasil Pengolahan SPSS Uji Reabilitas dan Validitas posttes

  29 Correlation Between Forms .555

  7, 9, 20, 24, 25, 26, 29

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 27,28, 30.

  Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

Tabel 3.16 Hasil uji validitas posttes Bentuk Soal Item Soal Valid Soal Tidak Valid Soal yang digunakan

  Guttman Split-Half Coefficient .689

  Equal Length .714 Unequal Length .714

  Spearman-Brown Coefficient

  Total N of Items

  

Reliability Statistics

  b

  14

  Part 2 Value .645 N of Items

  a

  15

  Part 1 Value .835 N of Items

  Cronbach's Alpha

  1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23,

3.6 Teknik Analisis Data

  3.6.1 Uji Normalitas

  Menurut Priyatno dalam Puspitasari (2012:36), Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS for

  

Windows version 22.0 dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-

smirnov . Syarat suatu data dikatakaan berdistribusi normal jika signifikansi >

  0,05.

  3.6.2 Uji Homogenitas

  Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan program

  

IBM SPSS for Windows version 22.0 yaitu one way anova. Jika hasil uji

  homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, atau dapat dikatakan sampel-sampel tersebut homogen.

  3.8.3 Uji Hipotesis

  Uji Hipotesis yang digunakan adalah yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independen Samples T Tes). Melalui uji-T dalam penelitian ini maka diharapkan dapat membandingkan mean atau rata-rata dua kelompok dari dua sampel yang berbeda, kemudian diharapkan diketahui ada atau tidaknya pengaruh pengembangan pembelajaran ASSURE dalam implementasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa.

  Hipotetis statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:

  a. artinya tidak terdapat pengaruh pengembangan pembelajaran

  1

2 Ho : μ = μ

  ASSURE dalam implementasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 3 SD Negeri Semowo 01 pada tahun ajaran 2014/2015. b.

  1 2 artinya terdapat pengaruh pengembangan pembelajaran

  Ha μ ≠ μ

  ASSURE dalam implementasi pendekatan saintifik terhadap hasil belajar

  siswa pada mata pelajaran IPA kelas 3 SD Negeri Semowo 01 pada tahun ajaran 2014/2015. Dengan pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi (sig.) adalah sebagai berikut: a. Apabila sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

  b. Apabila sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARING (PBL) SISWA KELAS 5 SDN WONOREJO 04 KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keaktifan dalam Pembelajaran IPA dengan Model Problem Based Learing (PBL) Siswa Kelas 5 SDN Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 2 22

4.1.1. Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pring

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 2 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT (Numbered Heads Together) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonorejo 04 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Se

0 1 76

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Pengembangan Pembelajaran Assure dalam Mengimplementasikan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Di Kelas 3

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Pengembangan Pembelajaran Assure dalam Mengimplementasikan Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Muatan IPA Siswa Di Kelas 3

0 1 27