PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI DUNI

PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI
DUNIA INTERNASIONAL

Di susun oleh :
 Yuliani
 Ega Wahyuningsih
 Reski Wahyuningsih
 Reski Amalia
 Dinda Saskia Putri
 Fira Yuniar
 Nasri Dani Retno
 Suriani
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Dengan menyebut nama Allah SWT
yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadiratNya, yang telah melimpahkan rahmat dan
HidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
konsep kebidanan dengan judul “pengembangan pelayanan
kebidanan di dunia internasional”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan
mengambil materi dari berbagai sumber, baik dari contoh penulisan
Makalah yang baik dan benar sampai contoh makalah yang sama denga
judul makalah kami sendiri.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan dalam makalah kami, baik dari segi penulisan,
penyampaian, dan penyusunannya. Oleh karena itu kami menerima
saran dan kritik dari pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini mampu menambah
pengetahuan kita tentang “pengembangan pelayanan kebidanan di
dunia internasional” .

WASSALAMUALAIKUM WARAMATULLAHI WABARAKATUH

Bulukumba, 02, oktober,
2017

penulis

Daftar Isi

KATA PENGANTAR..............................................................
Daftar Isi...............................................................................
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar belakang...................................................
B. Rumusan masalah.............................................
C. Tujuan..............................................................
Bab 2 Isi dan pembahasan
A. Sejarah kebidanan..........................................
B. Perkembangan pelayanan kebidanan di negara maju........
C. Perkembangan pelayanan kebidanan di negara
berkembang......
D. Perbedaan pelayanan kebidanan di negara maju dan
berkembang......................................................
Bab 3 penutup
A. Kesimpulan...............................................................
B. Saran............................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu Kebidanan atau obsetri ialah bagian Ilmu Kedokteram yang
khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan
lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek ilmu ini ialah
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan.
Tentang kebidanan dan bidan, menurutt klinkert (1892)
sumbernya ialah bahasa sansekerta. Dalam bahasa tersebut
terdapat kata “widwan” yang berarti cakap, “membidan” yang
berarti mengadakan sedekah bagi seorang penolong bersalin yang
minta diri setelah bayi berumur 40 hari.
Kata “obsetri” atau “obsetrix” dalam bahasa latin rupanya ada
hubungannya dengan kata “obsatre”, yang berarti berdiri di
sampingnya dalam hal ini disamping wanita yang sedang bersalin.
Ilmu Kebidanan menjadi dasar usaha-usaha yang dalam bahasa
Inggris dinamakan maternity care. Menurut definisi WHO Expert
Committee On Maternity Care yang kemudian diubah sedikit oleh
WHO Expert Committee on the Midwife in Maternity care atau
pelayanan kebidanan ialah “menjamin”, agar setiap wanita hamil
dan wanita menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya
sesempurna-sempurnanya agar wanita hamil dapat melahirkan

bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat
bayinya dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan sejarah kebidanan di dunia
2. Jelaskan perkembangan pelayanan kebidanan di negara maju

3. Jelaskan perkembangan pelayanan kebidanan di negara
berkembang
4. Bagaimana perbedaan pelayanan kebidanan di negara maju
dan negara berkembang?

C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah kebidanan di dunia
2. Mengetahui proses perkembangan pelayanan kebidanan di
negara maju
3. Mengetahui proses pelayanan kebidanan di negara
berkembang
4. Mengetahui Bagaimana perbedaan pelayanan kebidanan di
negara maju dan negara berkembang


BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. SEJARAH KEBIDANAN
Pada suatu masa dalam sejarah evolusi manusia di dunia
terdapat kepercayaan di antara semua bangsa bahwa
kehidupan manusia serta alam di sekitarnya dikuasai oleh
kekuatan-kekuatan gaib. Kekuatan-kekuatan ini dapat
mempunyai pengaruh baik atau buruk atas keselamatan
manusia, termasuk kesehatannya. Dalam hubungan ini
terdapat orang-orang yang oleh masyarakat sekitarnya
dianggap lebih mampu untuk menjadi perantara antara
manusia dan kekuatan gaib.
Akan tetapi, di samping adanya kepercayaan yang
diuraikan di atas, manusia di anugerahi pula dengan daya
observasi, daya berpikir, daya menghubungkan apa yang
dialami dengan apa yang dipikirkan, serta daya untuk
mengumpulkan dan menyimpan pengalaman-pengalaman
dalam ingatannya.


Lambat laun terdapat golongan orang yang dikenal dan
diakui oleh masyarakat sebagai dokter. Dalam arti bahwa
mereka mempunyai kecakapan untuk menyembuhkan orang
sakit. Demikianlah, lambat laun pada bangsa yang satu hal
itu terjadi lebih cepat daripada bangsa yang lain. Terdapat
pemisahan antara golongan dokter dan golongan yag
melayani kebutuhan masyarakat dalam hal-hal yang
bersangkutan dengan kerohanian.
Dalam sejarah manusia terdapat peradaban-peradaban,
diantaranya Romawi, di India, dan di Tiongkok, dimana
praktik kedokteran sudah mencapai tingkat yang tinggi.
Tanpa mengurangi jasa-jasa orang lain yang telah memajukan
teori dan praktik kedokteran, perlu disebut nama Hippocrates
yang hidup daru tahun 460 sampai 377 sebelum masehi dan
yang dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran.
Sedang para dokter pria menjalankan praktik kedokteran
terhadap beraneka ragam penyakit, pertolongan pada
wanita-wanita dalam masa kehamilan dan saat persalinan
hampir seluruhnya diserahkan kepada wanita-wanita
penolong bersalin. Hanya bilamana timbul kesulitan yang

tidak dapat mereka atasi , barulah diminta bantuan tenagatenaga pria, yang kebanyakan diantara mereka tidak
mempunyai pengetahuan dan pengalaman khusus dalam
bidang kebidanan, umumnya tidak dapat memberi
pertolongan yang sempurna.
Wanita-wanita yang memberi pertolongan pada
kehamilan dan persalinan, kecuali mereka yang hidup dalam
zaman Yunani dan Romawi, umumnya tidak mempunyai
pengetahuan banyak tentang kebidanan. Mereka
memperoleh pengetahuannya dari penolong-penolong
bersalin lain yang menjadi gurunya dan dari apa yang mereka
alami dalam praktik sehari-hari.
Walaupun para dokter pria pada umumnya tidak
melakukan praktik dalam bidang kebidanan, namun diantara
mereka terdapat orang-orang yang menaruh perhatian besar
terhadap fisiologi dan patologi kehamilan dan persalinan,
termasuk di antaranya Hippocratus, soranus, Rufus, Galenus,
Celsus, dan lain-lain.

Uterus diketahui sebagai tempat pertumbuhan janin dan
vagina yang mula-mula dianggap sebagai bagian uterus

kemudian diketahui sebagai alat yang mempunyai identitas
sendiri. Kehamilan terjadi karna penyatuan “air mani pria”
dengan “air mani wanita”. Air mani pri diketahui berasal dari
testis, akan tetapi karena ovarium belum dikenal, air mani
wanita diduga berasal dari beberapa tempat pada tubuh
wanita yang kemudian disalurkan ke dalam uterus.
Pemeriksaan vaginal juga sudah dilakukan. Demikian pula
versi pada kaki pada letak lintang sudah dijalankan, mulamula pada janin mati, kemudian pada janin hidup. Seksio
sesarea pada ibu yang meninggal pun sudah diketahui.
Bersama-sama dengan perkembangan tersebut diatas
mulai dari abad 16 para ahli bedah perancis di bawah
pimpinan Ambroise Pare memberikan banyak perhatian
kepada kesulitan-kesulitan dalam persalinan yang
memerlukan penyelesaian dengan jalan pembedahan. Berkat
usah mereka, ilmu kebidanan khususnya bagian
pembedahannya menjadi cabang ilmu bedah. Lambat laun,
dengan lebih mendalamnya pengetahuan tentang panggul,
tentang anatomi dan fisiologi alat-alat kandungan, tentang
fisiologi dan patologi sebagai ilmu persalinan, ilmu kebidanan
berhasil mencapai kedudukan sebagai ilmu tersendiri dalam

rangka ilmu-ilmu kedokteran lainnya. Hal itu menyebabkan
meningkatnya minat banyak dokter untuk khusus
mencurahkan pikiran dan tenaganya dalam mengembangkan
teori dan praktik kebidanan.
Sekolah bidan pertama yang memberi pelajaran teratur
dibuka dalam tahun 1598 di Munchener Gebaransalt, yang
kemudian diikuti oleh sekolah bidan yang lain. Yang terkenal
ialah sekolah di Hotel Dieu di Paris dan Gebdransalt des
Burgersspitals di Strassburg. Sekolah yang terakhir ini
menjadi contoh sekolah-sekolah bidan di Jerman. Sekarang
sekolah-sekolah bidan ditemukan di seluruh pelosok dunia.
Di Inggris (Edinburg) dalam tahun 1899 mulai disediakan
tempat untuk merawat wanita hamil pada The Royal
Maternity Hospital. Dokter yang paling berjasa dalam
menganjurkan diadakannya pro-maternity hospital untuk
wanita yang memerlukan perawatan, ialah Dr. Ballentyne.

Selanjutnya di Amerika (Boston) dialngsungkanusaha
baru, di mana anggota-anggota instructive Nursing
Association mengadakan kunjungan rumah secara rutin pada

wanita-wanita hamil. Akhirnya, dalam tahun 1911 didirikan
Klinik Antenatal di Boston Lying-in Hospital untuk
pemeriksaan dan penanggulangan wanita hamil. Karsa ini di
contoh oleh negara-negara lain, dan kini klinik antenatal
sudah tersebar di seluruh dunia.

B. PENGEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI
NEGARA MAJU
Biarpun telah dijelaskan mulai abad ke-16 terjadi
kemajuan yang nyata dalam pengetahuan kebidanan dan
praktik kebidanan, naun 50-60 tahun yang lalu pelayanan
kebidanan dalam banyak negara yang tergolong negara
maju masih jauh dari baik.
Di negara-negara maju penyelenggaraan kebidanan
beraneka ragam. Bentuknya sangat tergantung dari
perkembangan historis di negara masing-masing. Bila di
amerika serikat dokter yang menyelenggarakan
pengawasan antenatal serta pertolongan persalinan pada
hampir semua wanita hamil, di eropa baik di Barat maupun
di timur Bidan mempunyai peranan penting.


Sejarah Perkembangan Pelayanan Kebidanan Di
Amerika
Pada zaman dahulu kala, persalinan di Amerika Serikat di tolong
oleh dukun beranak yang tidak berpendidikan, biasanya bila seorang
perempuan sukar melahirkan ahli obat menganjurkan supaya
perempuan itu diusir serta ditakut-takuti agar rasa sakitnya bertambah
dan kelahiran menjadi mudah karena kesakitan dan kesedihan.
a. Tahun 1765
pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka. Akhir abad ke-18
banyak kalangan medis berpendapat secara emosi dan intelektual
wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric.Pendapat

ini digunakan untuk menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak
mempunyai pendukung, uang, tidak teroganisir dan tidak dianggap
professional.
b. Tahun 1770-1820
Para wanita golongan atas di kota-kota besar, melahirkan
ditolong olah “Bidan Pria” / dokter. Bidan hanya menangani persalinan
wanita yang tidak mampu membayar dokter. Pada masa itu juga
terjadi perubahan persepsi dimana kelahiran merupakan masalah
medis yang harus ditangani oleh dokter.
c. Sampai dengan pada awal abad 20
para bidan berperan seperti dokter berpengalaman tanpa
pendidikan spesifik, standar-standar, atau peraturan-peraturan
yang mengatur dalam memberikan pelayanan kebidanan.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

d. Tahun 1915
Dokter Joseph de Lee menyatakan : kelahiran bayi adalah
patologis dan bidan tidak mempunyai peran didalamnya. Pada
saat ini mulai diberlakukannya protap pertolongan persalinan
yaitu :
memberikan sedative pada awal inpartu
membiarkan servik berdilatasi
memberikan ether pada kala II
melakukan episiotomi
melahirkan bayi dengan forcep
ekstraksi placenta
memberikan uterotonika
menjahit episiotomi

e. Tahun 1900-1930
akibat protap yang diberlakukan tersebut, AKI mengalami
penurunan menjadi 600-700 kematian per 100.000 kelahiran hidup.3050% wanita melahirkan di rumah sakit.
f. Dokter Grantly Dicka
meluncurkan buku tentang persalinan alami sehingga spesialis
obstetric berusaha meningkatkan peran tenaga diluar medis termasuk
bidan.

g. Tahun 1955 :
Dibuka sekolah American College of Nurse-Midwives (ACNM)
h. Tahun 1979 :
• Badan pengawasan obat Amerika mengatakan bahwa ibu
bersalin yang menerima anaesthesi dalam dosis tinggi telah
melahirkan anak-anak yang mengalami kemunduran perkembangan
psikomotor
• Pernyataan ini membuat :
1. Masyarakat mulai tertarik dengan proses persalinan alamiah
2. Persalinan dilakukan di rumah
3. Memacu peran bidan
Hambatan-hambatan yang dirasakan oleh Bidan Amerika saat ini antara
lain :
• Ada banyak undang-undang baru, direct entry midwive dianggap ilegal
• Lisensi praktek berbeda antar Negara, tidak ada standar praktek nasional
sehingga tidak ada definisi yang jelas tentang bidan yang telah terdidik dan
memiliki standar kompetensi yang sama
• Sedikit data tentang direct entry midwive dan persalinan oleh bidan
• Kritik tajam dari profesi medis kepada direct entry midwive
• Pendidikan kebidanan biasanya berbentuk praktek lapangan
• Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan selama 4
tahun dan praktek lapangan selama 2 tahun tapi biaya sangat mahal.
• Kebidanan memiliki sebuah organisasi untuk membentuk standart,
menyediakan sertifikat dan membuat ijin praktek.
• Saat ini, America merupakan Negara yang menyediakan perawatan
maternitas termahal di dunia, tetapi paling buruk dalam hal perawatan
antenatal dibandingkan dengan Negara insdustri lainnya.

C. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEBIDANAN DI
NEGARA BERKEMBANG
Disini kami mengambil contoh pelayanan kebidanan
di negara berkembang yaitu Malaysia.

Perkembangan kebidanan di Malaysia bertujuan untuk
menurunkan MMR dan IMR dengan menempatkan bidan di desa.
Mereka memiliki Basic atau dasar SMP + Juru rawat + 1 tahun sekolah
bidan. Bidan di Malaysia selama berabad-abad dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak-anaknya. Bidan
memepunyai penghargaan dan wibawa yang cukup tinggi
dikomunitasnya. Di wilayah utara malaysia profesi bidan mempunyai
organisasi yang diberi nama dengan “ Kesatuan Bidan di Wilayah
Utara”. Peran bidan di malaysia dalam pelayanan kebidanan yaitu
membantu persalinan, melayani konseling dan ahli gizi, dan sebagai
ahli pijat perempuan.
Saat ini profesi bidan sudah diakui dengan baik dimasyarakat
dan dipemerintah. Bidan tidak lagi menjadi orang pertama yang
disalahkan dan diberi tekanan jika terdapat suatu masalah dan bidan di
Malaysia sedang menggalangkan program persalinan di rumah. Mereka
merujuk pada negara Eropa dan USA, alasan mereka menunjuk negara
maju tersebut karena persalinan di rumah dianggap memberikan rasa
aman dan nyaman dibandingkan persalinan di rumah sakit.

D.PERBEDAAN PELAYANAN KEBIDANAN DI NEGARA MAJU
DAN BERKEMBANG
Pelayanan kebidanan di negara maju (Amerika Serikat), pada
zaman dahulu kala, persalinan di Amerika Serikat di tolong oleh dukun
beranak yang tidak berpendidikan, biasanya bila seorang perempuan
sukar melahirkan ahli obat menganjurkan supaya perempuan itu diusir
serta ditakut-takuti agar rasa sakitnya bertambah dan kelahiran
menjadi mudah karena kesakitan dan kesedihan.
Oleh karna itu, pelayanan kebidanan di negara Amerika kurang
diakui. Akibatnya, pelayanan persalinan dan kehamilan lebih banyak
ditangani oleh dokter daripada Bidan.
Sedangkan, di Malaysia Saat ini profesi bidan sudah diakui
dengan baik dimasyarakat dan dipemerintah. Bidan tidak lagi menjadi
orang pertama yang disalahkan dan diberi tekanan jika terdapat suatu
masalah dan bidan di Malaysia sedang menggalangkan program
persalinan di rumah.

Oleh karena itu, pelayanan kebidanan di Malaysia lebih bagus
dibandingkan di Amerika. Karena peran seorang Bidan saat persalinan
dan Kehamilan lebih besar daripada peran seorang dokter.

Bab III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pelayanan

bidan disetiap negara berbeda. Dengan demikian uraian tersebut kita
dapat jadikan pembading dan kita pilih mengenai hal positif dan hal
negatifnya dari perbedaan tersebut. Perkembangan kebidanan telah
mengalami kemajuan dan mendapatkan pengakuan di setiap negara
serta didukung oleh masyarakat. Dengan adanya kemajuan tersebut,
seorang bidan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang
ditindaklanjuti dengan mendirikan jejang pendidikan yang lebih tinggi

B.

SARAN

Penulis menyarankan untuk pembaca terutama mahasiswa
kebidanan agar mempelajari dan membandingkan pelayanan
kebidanan yang ada di luar negeri dengan di dalam negeri serta
mengambil hal yang positif yang ada di negeri yang mungkin bisa
diterapkan di Indonesia.

Daftar Pustaka
Prawirohardjo Sarwono, ilmu kebidanan, jakarta, 2016

http://Putriiandynii.blogspot.co.id Pelayanan kebidanan di
Amerika

http://warungbidan.blogspot.com pelayanan kebidanan di
negara internasional

http://diahayuandini.blogspot.com perbedaan pelayanan di
negara maju dan berkembang.