RESIKO GAP PADA BANK BUMN.pdf

RESIKO GAP PADA BANK BUMN DI INDONESIA
WULANDARI CITRA
UNIVERSITAS TRILOGI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Dalam bisnis analisa gap digunakan untuk menentukan langkah-langkah apa yang perlu diambil
untuk berpindah dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan atau keadaan masa depan yang
diinginkan. Gap dapat juga diartikan sebagai perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial
atau yang diharapkan. Sebagai metoda, analisa gap digunakan sebagai alat evaluasi bisnis yang
menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan
sebelumnya. Analisis ini juga mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang diperlukan untuk
mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa datang. Lebih dari itu
analisis ini juga memperkirakan waktu, biaya, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai
keadaan perusahaan yang diharapkan. Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi Resiko Gap pada
Bank BNI berdasarkan laporan keuangan tahun 2016 dan 2016

1.2 Tujuan penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perkembangan Gap pada Bank BNI berdasarkan laporan keuangan tahun 2016 dan

2016 .
2. Mengukur tingkat Gap pada Bank BNI berdasarkan laporan keuangan tahun 2016 dan 2016 untuk
mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian

BAB II
PEMBAHASAN

1. A.

Pergertian Manajemen GAP (MISMATCH)

Gap adalah perbedaan (mismatch) antara Rate Sensitive Assets (RSA) dan Rate Sensitive Liabilities
(RSL).
1. RSA adalah aktiva dapat berubah setelah :
1. Tanggal jatuh waktu aktiva yang bersangkutan , contoh : surat-surat berharga dan
pinjaman yang tingkat bagi hasil tertentu/tetap, seperti sukuk ijarah.
2. Tangal jatuh waktu peninjaun bagi hasilnya (re-pricing date), contoh: surat-surat berharga
yang tingkat bagi hasil yang mengambang.
3. RSL adalah pasiva yang imbal hasilnya dapat berubah setelah :
1. Tanggal jatuh waktu pasivanya yang bersangkutan, contoh: deposito berjangka

2. Tanggal tertentu sesuai perjanjian, contoh dana yang interestnya dikaitkan dengn
SIBOR/LIBOR.
3. Tanggal tertentu sesuai keinginan bank, contoh jasa giro.
4. Gap = RSA-RSL
Positif Gap terjadi apabila RSA lebih banyak dari RSL dalam suatu periode tertentu , sebaliknya negatif
gap apabila RSA dan RSL tidak dikelola dengan baik , maka dapat mengakibatkan turunya pendapatan
bank (Net Interst Income). Oleh karena itu, manajemen gap mengusahakan peraturan struktur RSA dan
RSL berdasarkan jatuh waktu bagi hasilnya dengan tujuan:
1. Menghindari kerugian dari gejolak tingkat bagi hasil yang berlaku di pasar.
2. Mengusahakan pendapatan dalam batas risiko tertentu.
3. Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas.
Manajemen GAP adalah upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (GAP) antara
asset dan liabilities pada suatu periode yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku
bunga, saat jatuh tempo (maturity) atau perpaduan antara ketiganya (kesenjangan tercampur atau mix
match). Atau dengan kata lain menejemen GAP adalah upaya untuk mengatasi perbedaan (mismatch)

antara asset sensitif terhadap bunga (Rate Sensitive Assets /RSA) dan pasiva yang sensitive terhadap
bunga (Rate Sensitive Liabilities/RSL).
Dalam neraca bank hampir selalu terjadi ketidakseimbagan antara sumber daya di sisi liabilities dengan
penggunaan dana di sisi asset. Manajemen GAP bertujuan untuk :

Menghindari kerugian akibat dari gejolak tingkat bunga.








Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu.
Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas.
Mengelola risiko serendah mungkin.
Menyusun struktur neraca yang dapat meningkatkan kinerja dengan tingka suku bunga yang
wajar.



B.

Pengukuran GAP


Pengukuran besarnya gap antara sisi aktiva dengan sisi pasiva diukur dengan menggunakan Interest
maturity ladder, yaitu berupa suatu tabel yang disusun dari aset dan liabilities yang dikelompokkan
menurut periode peninjauan bunganya. Besarnya gap akan menentukan besarnya potensi keuntungan atau
kerugian yang akan timbul dari perubahan tingkat bunga tersebut. Besarnya gap dapat berubah membesar
atau mengecil karena transaksi-transaksi yang dilakukan.

Berdasarkan contoh diatas , gap positif karena RSA>RSL pada periode ini. Dalam kondisi tingkat bagi
hasil yang diterima bank menurun lebih cepat dari bagi hasil yang diterima bank menurun lebih cepat dari
bagi hasil yang diterima pada nasabah, sebaliknya apabila tingkat bagi hasil yang diterima bank
meningkat maka bank akan meraih keuntungan karena pendapatan meningkat lebih cepat dari bagian bagi
hasil yang diberikan pada nasabah. Dengan demikian, besarnya gap akan menetukan besarnya potensi
keuntungan atau kerugian yang akan timbul dari perubahan tingkat bagi hasil .
Besarnya gap dapat berubah membesar atau mengecil karena transaksi yang dilakukan, misalnya: jika
bank menarik dana berupa deposito berjangka 1 tahun kemudian ditanamkan pada pinjaman bagi hasil
tetap dengan jangka waktu 30 hari, maka gap untuk periode 6-12 bulan akan berkurang dan gap untuk
periode 8 hari-1 bulan akan bertambah.

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Gap adalah selisih atau perbedaan antara Rate Sensitive Asset (RSA) dan Rate Sensitive Liabilities
(RSL).
Gap Management adalah :
1. Pengaturan gap karena adanya kenaikan dan penurunan asset yield dan liability cost rates yang
dipengaruhi oleh naik turunnya market rates yang pada gilirannya akan mempengaruhi
pendapatan.
2. Pengaturan gap yang disebabkan oleh tingkat sensitivitas dari masing-masing pos aset maupun
masing-masing pos liabilities yang berbeda-beda.

Gap management sangat penting karena saat ini perbankan berhadapan dengan volatilitas suku bunga
yang tinggi (interest rate risk). Resiko suku bunga adalah suatu resiko yang tidak dapat dihindari dan
merupakan suatu masalah yang harus dicarikan solusinya sehingga resiko kerugian bisa diminimalisir.
Oleh sebab itu, manajemen sangta membutuhkan suatu sistem yang berfungsi untuk memonitoring dan
mengontrol pergerakan suku bunga yang sensitif.

DAFTAR PUSTAKA

(http://www.bni.co.id/Portals/1/BNI/Perusahaan/HubunganInvestor/Docs/LaporanTriwulan-I-2016.pdf,

diakses tanggal 10 Desember 2017)
M Satria Maipadly & Supian Sauri, 2011, Pengertian GAP, [online]
(https://fadlyknight.wordpress.com/2011/10/06/pengertian-gap/, diakses tanggal 11 Desember 2017)

Purna Ismail, 2012, Gap Management, [online]
(http://deipoonx.blogspot.co.id/2012/06/gap-management.html, diakses tanggal 11 Desember 2017)

Nur Roham, 2012, Manajemen aset dan liabilitas, [online]
(https://sithobil.wordpress.com/2012/10/28/manajemen-aset-dan-liabilitas, diakses tanggal 12 Desember
2017)

Muhammad Qamaruddin, 2013, Manajemen Aset dan Liabilitas, [online]
(http://qamaruddinshadie.blogspot.co.id/2013/01/manajemen-aset-dan-liabilitas.html, diakses tanggal 12
Desember 2017)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124