PERAN HUKUM PAJAK DALAM MENYONGSONG MASY

ARTIKEL
PERAN HUKUM PAJAK MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN1
Vica Natalia2

Pendahuluan
Rencana pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic
Community (AEC) yang semula direncanakan mulai berlaku 1 Januari 2015 di perkirakan
akan mundur hingga akhir Desember 2015.

3

Sebelumnya pada April 2012, para Menteri

Luar Negeri ASEAN memutuskan bahwa blok ekonomi Asean akan dimulai pada 1
Januari 2015, namun kemudian Menteri Ekonomi Asean melihat kondisi yang ada dan
menyadari bahwa mereka butuh tambahan waktu satu tahun. sehingga mereka sepakat
untuk mengkomunikasikannya ke berbagai badan sektoral hingga pimpinan negara, Blok
itu rencananya akan lahir pada 31 Desember 2015.4
Asean Economic Community (AEC) merupakan kesepakatan yang dibangun oleh
sepuluh negara anggota ASEAN. Terutama di bidang ekonomi dalam upaya meningkatkan
perekonomian di kawasan dengan meningkatkan daya saing di kancah internasional agar

ekonomi bisa tumbuh merata, juga meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan yang paling
utama adalah mengurangi kemiskinan.
AEC merupakan realisasi dari Visi ASEAN 2020 yaitu untuk melakukan integrasi
terhadap ekonomi negara-negara ASEAN dengan membentuk pasar tunggal dan basis
produksi bersama. Menurut Prof Hermanto Siregar terdapat beberapa konsep dalam AEC
yaitu ASEAN Economic Community, ASEAN Political Security Community, dan ASEAN
Socio-Culture Community.

1 Judul Artikel Tugas Mata kuliah Hukum Pajak Program Notariat Fakultas Hukum Univ.
Brawijaya Malang
2 Mahasiswa Program Notariat Fakultas Hukum Univ. Brawijaya Malang
3 Disampaikan, Surin Pitsuwan Sekjen ASEAN pada pertemuan Menteri Energi Asean di
Phnom Penh, Kamboja, 12 September 2012. dalam buku Kementerian perdagangan
RI. menuju AEC.
4 Buku Menuju ASEAN Economic Community, Kementerian Perdagangan RI

1

Ketiga hal tersebut akan direalisasikan di antara negara-negara anggota ASEAN
secara bertahap. Untuk langkah pertama yang akan direalisasikan adalah AEC pada 2015

mendatang, setidaknya terdapat 5 hal yang akan diimplementasikan yaitu arus bebas
barang, arus bebas jasa, arus bebas investasi, arus bebas modal, dan arus bebas tenaga
kerja terampil.
Arus bebas barang merupakan salah satu elemen utama AEC Blueprint dalam
mewujudkan masyarakat ekonomi Asean dengan kekuatan pasar tunggal dan berbasis
produksi. Masyarakat Ekonomi Asean (AEC) merupakan langkah lebih maju dan
komprehensif dari kesepakatan perdagangan bebas ASEAN ( Asean Free Trade
Area/AFTA). AEC Blueprint mengamanatkan liberalisasi perdagangan barang yang lebih
meaningful dari CEPT-AFTA. Komponen arus perdagangan bebas tersebut meliputi
penurunan dan penghapusan tarif secara signifikan maupun penghapusan hambatan non
tarif sesuai skema AFTA.
Disamping itu perlu dilakukan peningkatan fasilitas perdagangan yang diharapkan
dapat memperlancar arus perdagangan ASEAN seperti prosedur kepabeanan melalui
pembentukan dan penerapan ASEAN Single Window (ASW), mengevaluasi skema
Common Effective Preferential Tarif (CEPT), Rules of Origin (ROO) maupun melakukan
harmonisasi standard dan kesesuaian ( standard and conformance ).5
Indonesia dengan potensi 247 juta penduduk merupakan pangsa pasar paling besar
di ASEAN. Untuk itu, upaya penguatan sumber daya manusia (SDM) dan penguatan
sistem pemerintahan (government system) menjadi kunci untuk menghadapi persaingan
global, termasuk dalam menghadapi implementasi kesepakatan perdagangan bebas di

lingkungan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN Economy Community) atau
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2016.
Menyongsong pasar bebas ASEAN, bonus demografi Indonesia yang besar harus
diiringi dengan tingkat pendidikan yang baik. Apalagi, selama ini jumlah lulusan S-1, S-2,
dan S-3 di dalam negeri masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga. Jadi, sektor
pendidikan harus memperoleh perhatian untuk menyiapkan SDM yang andal, tangguh, dan

5 Artikel Adi Dwi Prasetya, Indonesia Membangun

2

kapabel. juga di bidang perekonomian dan pemasukan keuangan negara di kelola dengan
sistem yang transparan di tunjang dengan pelaku usaha yang mandiri.
Pelaku usaha menyadari, pemberlakuan MEA akan meletakkan ekonomi Indonesia
dalam dua sisi. Di sisi pertama, terkait kekhawatiran usaha kecil dan menengah (UKM)
bertahan di pasar dalam negeri. Namun, di sisi lain, peluang yang lebih besar terbuka bagi
produk Indonesia untuk menguasai pasar ASEAN.6
Dalam rangka mengintegrasikan ekonomi dan keuangan ASEAN dalam koridor
MEA 2015, aliran modal merupakan salah satu pilar yang secara bertahap diliberalisasi
untuk mendukung kebebasan arus pergerakan barang, jasa, investasi, tenaga terdidik, dan

modal. Di sinilah menariknya pajak negara merupakan salah satu faktor terpenting untuk
mencermati kesiapan Indonesia menyongsong MEA 2015.
Mendekati pemberlakuan MEA tersebut, maka sisa waktu yang tersedia itu
hendaknya dioptimalkan oleh produsen nasional, baik dalam skala besar, menengah
maupun kecil, untuk menyiapkan diri. MEA 2015 bertujuan mencapai integrasi ekonomi
dengan menciptakan kestabilan, kemakmuran, dan daya saing yang tinggi di kawasan
ASEAN melalui pembangunan ekonomi yang merata, pengurangan kemiskinan serta
ketimpangan sosial ekonomi.

Peran dan Fungsi Pajak
Adam Smith, pencetus teori The Four Maxims Asas Pemungutan pajak adalah
sebagai berikut7 :
Asas Equality (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan):
pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan
penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak

6 Ryan Kiryanto, Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN, SUARA KARYA, 26
Februari 2014
7 Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations dengan ajaran yang terkenal "The
Four Maxims",


3

Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara karena fungsinya. Secara umum pajak memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
anggaran dan fungsi mengatur.
1. Fungsi Anggaran (Budgetair)
Fungsi

anggaran

merupakan

fungsi

pembiayaan

untuk

pembangunan


dan

penyelenggaraan negara. Biasanya, penerimaan pajak sebagai pelaksanaan fungsi
anggaran tercermin dalam APBN.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
Selain mengemban fungsi penerimaan negara, pajak juga berfungsi sebagai alat
kebijakan ekonomi-politik yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau
tingkat pertumbuhan konsumsi masyarakat. Sebagai contoh, untuk melindungi produksi
dalam negeri, negara dapat menerapkan tarif bea masuk, agar daya beli rakyat
berpenghasilan rendah terjaga, negara dapat memberikan fasilitas berupa pajak
ditanggung pemerintah dan sebagainya.
Pajak dengan berbagai fasilitas dan keringanan yang ditawarkan juga menjadi sarana
efektif untuk menjaga stabilitas dan menjadi alat redistribusi pendapatan yang baik.
Sistem pemungutan pajak yang baik, aturan perpajakan yang adil dan dukungan
aparatur yang profesional adalah pilar agar pajak sebagai alat redistribusi pendapatan
berdaya guna. Pajak yang dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan baik merupakan
sarana menuju kebaikan dan kesejahteraan bersama. 8
Sementara menurut


Erly Suandy9 (2008: 13-14) tidak jauh berbeda dengan

pendapat diatas bahwa pada dasarnya pajak memiliki dua fungsi, yaitu:
3. Fungsi Budgetair/Finansial yaitu memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara,
dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
Penerimaan dari sektor pajak dewasa ini menjadi tulang punggung penerimaan negara
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam upaya meningkatkan
penerimaan perpajakan, pemerintah secara konsisten melakukan berbagai upaya
8 Yustianus pratowo, 2009. Panduan Lengkap Pajak. Jakarta: Raih Asa Sukses.
9 Erly Suandy. 2000. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

4

pembenahan, baik aspek kebijakan maupun aspek sistem dan adminstrasi perpajakan
melalui:
1) Amandemen Undang-Undang perpajakan;
2) Moderenisasi kantor pajak;
3) Ekstensifikasi dan intensifikasi;
4) Extra effor dalam pemeriksaan dan penagihan pajak;
5) Pembangunan basis data terintegrasi;

6) Penyediaan layanan melalui pemanfaatan teknologi informasi; dan
7) Penegakan kode etik pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan dan good
governance aparatur pajak.

4. Fungsi Regulerend / Mengatur
Fungsi regulerend / mengatur yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur baik
masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik dengan tujuan tertentu.
Pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dapat dilihat dalam contoh
sebagai berikut:
1) Pemberian insentif pajak (misalnya tax holiday, penyusutan dipercepat) dalam
rangka meningkatkan inventasi baik inventasi dalam negeri maupun investasi
asing.
2) Pengenaan pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan dalam negeri.

Peran Pajak Dalam Menyongsong MEA10

10MEA ( Masyarakat Ekonomi ASEAN)

5


Peranan pajak di dalam perekonomian Indonesia sangatlah banyak, dan peranan
utamanya adalah meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Artinya disini, sudah jelas bahwa pajak itu diperuntukkan untuk kita semua, bukan hanya
untuk mensejahterakan mereka – mereka yang kaya atau untuk para pejabat disana. Tetapi
distribusi pajak akan diperuntukkan untuk kita semua, untuk keseluruhan negara, yang
artinya untuk kepentingan bersama. Contohnya saja untuk pembangunan infrastruktur
jalan ataupun jembatan, pembangunan gedung gedung dan fasilitas umum lainnya.
Dengan adanya pembangunan tersebut bukan hanya kalangan para pejabat tinggi
yang boleh menikmatinya, tetapi pembangunan – pembangunan infrastruktur tersebut
diperuntukkan untuk kita semua tanpa terkecuali. Kita bisa menikmati upaya pemerintah
untuk memperbaiki infrastruktur yang ada agar jangkauan kita semakin mudah dan
nyaman. Bahkan jika para produsen – produsen, dengan adanya pembangunan jembatan
ataupun perbaikan jalan memudahkan mereka untuk menjalankan produksinya di berbagai
tempat yang mereka ingin jangkau. Dengan kenyataan seperti itulah peran pajak begitu
penting untuk kita semua.
Pajak juga menjadi alat pengendalian tingkat pengeluaran masyarakat, dengan
sistem perpajakan dapat membantu pemerintah dalam hal menekan pengeluaran, terutama
jika kondisi perekonomian sedemikian cepatnya sehingga dapat memicu inflasi yang
semakin tidak terkendali sehingga pengeluaran masyarakat dan pemerintah perlu

dikurangi. Dengan adanya pajak, pendapatan ( Yd ) yang siap dibelanjakan menjadi
berkurang sehingga konsumsi akan ikut mengalami pengurangan.11
Tanpa mengingkari fenomena paradigma masyarakat sekarang ini yang masih
terpuruk dalam krisis ekonomi pemerintah dengan kebijakan fiskal mengisyaratkan untuk
dapat memelihara dan mempertahankan disiplin kebijakan makro ekonomi sebagai kunci
penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi upaya pemulihan. lni adalah
faktor penting untuk mendukung pemulihan sektor riil dan dunia usaha (investasi).
Peranan pajak terhadap pendapatan negara sangat dominan pada saat sekarang ini.
lni terjadi karena pajak adalah sumber yang pasti dalam memberikan kontribusi dana
11 Tia Dwi Noviantari, Peran Pajak Dalam Perekonomian di Indonesia

6

kepada negara sebagai cerminan dari keikutsertaan masyarakat dalam pembiayaan negara
yang diatur oleh perundang-undangan.
Keadaan ini, bukanlah sesuatu yang telah terjadi begitu saja, melainkan adanya
peranan pajak dalam pembangunan ekonomi. Adanya sumbangan pajak terhadap
pembangunan ini tidak terlepas dari adanya reformasi undang-undang perpajakan yang
dimulai tahun 1983. Besarnya sumbangan pajak kepada negara dari tahun ke tahun sejak
tahun 1983 (reformasi perpajakan pertama), yang diikuti dengan reformasi undang undang

perpajakan kedua pada tahun 1994, dan terakhir dengan dilakukan reformasi undangundang perpajakan pada tahun 2000. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan
globalisasi dan fiberafisasi perdaga ngan dunia dan untuk iklim investasi12
Dari pernyataan dapat disimpulkan bahwa sebenarnya begitu banyak peranan pajak
bagi pereonomian di Indonesia ini dan contohnya lagi seperti yang diutarakan diatas. Pajak
menjadi alat pengendalian tingkat pengeluaran masyarakat, yang akhirnya nanti akan
membantu pemerintah dalam menekan pengeluaran. Artinya seperti ini, kebanyakan
penduduk kita adalah bersifat konsumtif yang artinya membeli barang yang didasarkan
kepada keinginan, bukan kebutuhan.
Sehingga dengan sifat yang demikian itulah jika terus dibiarkan tanpa dibatasi,
maka permintaan akan suatu barang akan terus meningkat, dan jika barang yang
diproduksi tidak dikenakan pajak maka barang tersebut akan dijual dengan harga yang
relatif bisa dijangkau oleh penduduk kita. Dengan tidak dikenakan pajak dan bercampur
dengan sifat kita yang konsumtif, maka menyebabkan permintaan terus meningkat dan
pengeluaran pemerintah juga akan semakin terus meningkat, jika sudah seperti itu pada
akhirnya nanti akan memicu adanya inflasi yang semakin tidak terkendali. Apabila sudah
terjadi inflasi yang tidak terkendali tersebut, maka akan berdampak besar pada
perekonomian di Indonesia.
Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara yang paling pokok. Pajak
bukanlah hanya sekedar kewajiban semata, akan tetapi dengan pajak itulah semua
pembangunan yang ada di negara Indonesia ini dapat berlangsung. Kebijakan yang
dilakukan pemerintah dengan pungutan pajak, pasti mempunyai sebuah tujuan. Untuk
12 Ervina Wahyu, Peranan Hukum Pajak Dalam Pembangunan Ekonomi, 25 April 2011

7

perekonomian di Indonesia, pajak merupakan hal yang paling diprioritaskan. Karena
dengan pajak, kebutuhan untuk pembangunan negara kita sangatlah terbantu. Tidak
mengherankan karena negara ini memperoleh pendapatan yang begitu besar dari pungutan
pajak sehingga upaya untuk persiapan permodalan perokonomian dalam upaya
menyongsong kesiapan pelaksanaan MEA, Meski pelaksanaan MEA masih sekitar dua
tahun lagi, waktu yang tersedia itu hendaknya dioptimalkan untuk menyiapkan diri. MEA
2015 bertujuan mencapai integrasi ekonomi dengan menciptakan kestabilan, kemakmuran,
dan daya saing yang tinggi di kawasan ASEAN.
Semua itu dilakukan pemerintah untuk menstabilkan perekonomian di negara kita,
bukan untuk kepentingan beberapa pihak saja. Karena jika perekonomian di Indonesia ini
berjalan baik dan stabil, maka bukan hanya pemerintah saja yang merasa nyaman tetapi
kita sebagai rakyat akan juga merasa nyaman dalam menjalani kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations dengan ajaran yang terkenal "The Four
Maxims",
Adi Dwi Prasetya, Indonesia Membangun
Buku Menuju ASEAN Economic Community, Kementerian Perdagangan RI
8

Erly Suandy. 2000. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Ervina Wahyu, Peranan Hukum Pajak Dalam Pembangunan Ekonomi, 25 April 2011
Ryan Kiryanto, Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN, SUARA KARYA, 26
Februari 2014
Surin Pitsuwan Sekjen ASEAN pada pertemuan Menteri Energi Asean di Phnom Penh,
Kamboja, 12 September 2012. dalam buku Kementerian perdagangan RI. menuju
AEC.
Tia Dwi Noviantari, Peran Pajak Dalam Perekonomian di Indonesia
Yustianus pratowo, 2009. Panduan Lengkap Pajak. Jakarta: Raih Asa Sukses.

9