Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Desain Komunikasi Visual Disusun oleh : GAMAYEL AGUNG WIBOWO NIM : C0707024

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY WARUNG SOTO GERABAH DI KOTA SOLO

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh : GAMAYEL AGUNG WIBOWO NIM : C0707024 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SURAKARTA

2011

Warung Soto Gerabah di Kota Solo

Gamayel Agung Wibowo 1

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn. 2

ABSTRAK

Gamayel Agung Wibowo, 2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Corporate Identity Warung Soto Gerabah Di Kota Solo. Corporate Identity merupakan suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan – perusahaan lainnya. Identitas perusahaan memiliki elemen – elemen utama yang meliputi warna, bentuk, tipe logo dan atribut perusahaan. Pembuatan sebuah identitas perusahaan ini sangat perlu dilakukan untuk membangun sebuah ciri khas sebuah perusahaan, sehingga dapat memperkuat usaha agar tetap lain daripada yang lain. Perancangan corporate identity Warung Soto Gerabah disertai dengan promosi yang tentunya hal tersebut memberikan efek positif serta keuntungan seperti yang diharapkan.Warung Soto Gerabah merupakan warung makan yang menyajikan soto sebagai menu utamanya dengan nuansa tradisional. Namun keberadaan Warung Soto Gerabah belum begitu dikenal oleh masyarakat baik di Kota Solo maupun di luar Kota Solo Pada perancangannya, Warung Soto Gerabah diposisikan sebagai warung makan dengan konsep warung makan yang tetap mengutamakan nuansa tradicional sehingga dapat memberikan kenyamanan dan nuansa berbeda kepada konsumen. Dengan target audience para karyawan, dalam perancangannya pesan yang akan ditanamkan dalam benak calon konsumen ialah bahwa Warung Soto Gerabah mempunyai lokasi yang nyaman dengan nuansa tradisional dan mempunyai menú utama soto yang dimasak hingga disajikan menggunakan media gerabah. Hal ini merupakan salah satu keunikan dan keunggulan dari Warung Soto Gerabah. Dari pesan komunikasi tersebut, maka dirancang lah bentuk visual yang kreatif dan menarik yang kemudian diaplikasikan ke dalam material promosi.

¹ Mahasiswa jurusan Deskomvis. Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan

NIM. C0707024

Warung Soto Gerabah In the city of Solo

Gamayel Agung Wibowo 1

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn. 2

ABSTRACT

Gamayel Agung Wibowo, 2011. Introduction to Final Project is titled Designing Corporate Identity Warung Soto Gerabah In the city of Solo. Corporate Identity is

a way or something that allows a company known and distinguished from the company - another company. Have a corporate identity elements - the main elements include color, shape, type and attributes the company logo. Making a corporate identity is very necessary to build a hallmark of a company, so as to strengthen efforts to keep other than others. Design of corporate identity Warung

Soto Gerabah which must be accompanied by promotion that gives a positive

effect as well as expected benefits.Soto is a pottery stall food stalls serving soup as the main menu with traditional feel. But the existence of Warung Soto Gerabah has not so well known by people in the city of Solo as well as outside the city of Solo. In its design, Warung Soto Gerabah is positioned as a diner with the diner concept of fixed priority tradicional shades so as to provide comfort and feel different to the consumer. With a target audience of employees, in its design messages that will be implanted in the minds of potential consumers is that Warung Soto Gerabah has a convenient location with a traditional feel and has a main menu which is cooked until the soup is served using the medium of pottery. This is one of uniqueness and superiority of Warung Soto Gerabah. Communication of the message, then designed a visual form that is creative and interesting which is then applied to the promotional material.

1. College Student Majority Visual Communication Design Letter And Art Faculty UNS with

NIM. C0707024

2. Final Project Guider Lecture

MOTTO

janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkanmu, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41 : 10)

Ora et Labora

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan bagi :

1. Papa (Alm), Mama dan kakak – kakak ku yang kusayang

2. Almamaterku

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, yang telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan

tugas akhir dengan judul: “Perancangan Corporate Identity Warung Soto Gerabah di Kota Solo ”.

Dalam penyusunan pengantar tugas akhir ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa

2. M. Suharto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual.

3. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing Akademik.

4. Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum, selaku Pembimbing I Tugas Akhir.

5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn selaku Pembimbing II Tugas Akhir.

6. Bapak dan Ibu dosen serta segenap staf karyawan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Etik M. Wiryawan selaku owner Warung Soto Gerabah.

8. Segenap karyawan Warung Soto Gerabah.

9. Semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih ada kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga pengantar tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Surakarta, Desember 2011

Gamayel Agung Wibowo

BAB V VISUALISASI KARYA

A. Perancangan Branding Warung Soto Gerabah ……………….

1. Kartu Nama/Business Card ………………………………..

2. ID Card …………………………….……………….….

3. Map/Clear Folder ………………………………………..

4. Daftar Menu ………………………….………………..….

5. Notes …………………….………………….……………

6. Nota …………………….………………………………..

7. Nomor Meja ……………………………………………………

8. Name Board ……………………………………..……………

9. Seragam Karyawan……………………………………………..

B. Perancangan Promosi Warung Soto Gerabah ……………..... 72

1. Brosur ………………………………………………………

2. Iklan Koran …………………………………………………

6. Dirrection Board …………………………………..…………

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………

B. Saran ………………………………..……………………………

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1. Tabel Analisis SWOT Warung Soto Gerabah ………………………………. 68

53

DAFTAR BAGAN

1. Bagan Struktur Organisasi Layar Resto ..…………………………..………. 12

2. Bagan Struktur Organisasi Wedangan Gober …….……………….……….. 17

42

46

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar Foto Brosur Warung Soto Gerabah...……..…………….…………. 51

2. Gambar Foto Kartu Nama Warung Soto Gerabah ……….……………....... 51

3. Gambar Foto Name Board Warung Soto Gerabah …….…………….......... 51

4. Gambar Foto Seragam Warung Soto Gerabah …………….….…..…......... 52

5. Gambar Foto Nota Warung Soto Gerabah ………….………….……….… 52

6. Gambar Foto Brosur Layar Resto ………….……………………….……... 52

7. Gambar Foto Karu Nama Layar Resto ……...………….……...….……..... 53

8. Gambar Foto Name Board Layar Resto ………………………………........ 53

9. Gambar Foto Sticker Wedangan Gober ……………………………............ 53

10. Gambar Foto Name Board Wedangan Gober ……………......….….…..… 59

11. Gambar Foto Sign Board Wedangan Gober…...…….…….…..…….…… 65

12. Gambar Foto Spanduk Wedangan Gober …………………………………. 79

13. Gambar Foto Seragam Wedangan Gober ……….……………………..….. 80

14. Gambar Foto Nota Wedangan Gober ………………..………………...…. 80

39

40

40

40

41

44

44

45

50

50

51

51

52

52

Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum 2 Hermansyah Muttaqin, S.Sn,

M.Sn. 3

ABSTRAK

2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Corporate Identity Warung Soto Gerabah Di Kota Solo. Corporate Identity merupakan suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan – perusahaan lainnya. Identitas perusahaan memiliki elemen – elemen utama yang meliputi warna, bentuk, tipe logo dan atribut perusahaan. Pembuatan sebuah identitas perusahaan ini sangat perlu dilakukan untuk membangun sebuah ciri khas sebuah perusahaan, sehingga dapat memperkuat usaha agar tetap lain daripada yang lain. Perancangan corporate identity Warung Soto Gerabah disertai dengan promosi yang tentunya hal tersebut memberikan efek positif serta keuntungan seperti yang diharapkan.Warung Soto Gerabah merupakan warung makan yang menyajikan soto sebagai menu utamanya dengan nuansa tradisional. Namun keberadaan Warung Soto Gerabah belum begitu dikenal oleh masyarakat baik di Kota Solo maupun di luar Kota Solo Pada perancangannya, Warung Soto Gerabah diposisikan sebagai warung makan dengan konsep warung makan yang tetap mengutamakan nuansa tradicional sehingga dapat memberikan kenyamanan dan nuansa berbeda kepada konsumen. Dengan target audience para karyawan, dalam perancangannya pesan yang akan ditanamkan dalam benak calon konsumen ialah bahwa Warung Soto Gerabah mempunyai lokasi yang nyaman dengan nuansa

1 Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual dengan NIM C0707024 2 Dosen Pembimbing I 3 Dosen Pembimbing II

material promosi.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Solo mempunyai daya tarik yang dapat mengundang banyak wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestic. Daya tarik tersebut berupa tempat – tempat wisata yang terdiri dari, peninggalan sejarah, bangunan kuno, kesenian, kebudayaan, kuliner, tempat edukasi, dan lain - lain.

Di Kota Solo, pengembangan wisata dibagi menjadi 3 macam, yaitu wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata kuliner. Wisata sejarah merupakan wisata dimana kita akan dikenalkan mengenai peninggalan – peninggalan bersejarah yang berada di Kota Solo. Peninggalan Sejarah tersebut dapat berupa Bangunan Monumen, Museum, Keraton Kasunanan dan Pura Ageng Mangkunegaran. Wisata Budaya merupakan tempat wisata yang menyajikan tampilan seni dan kebudayaan – kebudayaan di Kota Solo. Wisata ini antara lain Ketoprak Balekambang, Wayang Orang Sriwedari, Solo Batik Carnival, Solo Batik Fashion,

SIEM, SIPA, dan lain – lain. Sedangkan Wisata Kuliner merupakan tempat wisata

yang menyuguhkan aneka pilihan tempat makan yang dapat memanjakan lidah wisatawan.

Kota Solo mempunyai banyak pilihan wisata kuliner. Wisata tersebut disajikan dua pilihan yaitu makanan basah dan makanan kering. Aneka wisata kuliner di Solo antara lain terdapat di Galabo ( Gladhag Langen Bogan ), Keprabon, Kawasan Kota Barat, dan Sentra Oleh – oleh Khas Solo ( Kalilarangan Kota Solo mempunyai banyak pilihan wisata kuliner. Wisata tersebut disajikan dua pilihan yaitu makanan basah dan makanan kering. Aneka wisata kuliner di Solo antara lain terdapat di Galabo ( Gladhag Langen Bogan ), Keprabon, Kawasan Kota Barat, dan Sentra Oleh – oleh Khas Solo ( Kalilarangan

Warung Soto Gerabah adalah warung makan dengan nuansa tradisional, yang kental dengan nuansa ndeso. Warung Soto Gerabah didirikan tahun 2007 di kawasan Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Warung Soto Gerabah ini mempunyai keunikan tersendiri yaitu menu soto dimasak dan disajikan dalam gerabah. Warung Soto Gerabah menggunakan interior ruang yang bersuasana tradisional. Suasana tradisional semakin kental dengan iringan gendhing – gendhing Jawa atau klenengan untuk mengiringi para wisatawan yang datang ke Warung Soto Gerabah.

Namun keberadaan Warung Soto Gerabah belum begitu dikenal oleh masyarakat baik di Kota Solo maupun di luar Kota Solo. Warung Soto Gerabah memerlukan identitas diri yang khas dan media promosi yang mengenalkan identitas tersebut, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat luas. Dengan demikian perlu dibuat identitas yang khas Warung Soto Gerabah melalui media komunikasi visual. Untuk itu, penulis membuat “ Perancangan Corporate Identity Wa rung Soto Gerabah di Kota Solo “.

Dengan adanya latar belakang masalah yang ada, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat corporate identity yang dapat menjadi ciri khas dari Warung Soto Gerabah ?

2. Bagaimana memilih media promosi yang tepat untuk mengenalkan corporate identity Warung Soto Gerabah ?

C. Tujuan Perancangan

1. Membuat corporate identity yang dapat menjadi ciri khas dari Warung Soto Gerabah.

2. Memilih media promosi yang tepat untuk mengenalkan corporate identity Warung Soto Gerabah.

D. Target Visual

1. Target Utama Target utama yang akan digunakan dalam membuat identitas diri yang khas bagi Warung Soto Gerabah, adalah :

a. Logo

b. Kartu Nama

c. Daftar Menu

d. Nomor Meja d. Nomor Meja

h. Map

i. Notes j. Id Card Pegawai

2. Media Pendukung Untuk mengenalkan corporate identity Warung Soto Gerabah, ada beberapa media pendukung yang akan digunakan. Media tersebut antara lain :

a. Brosur.

b. X- Banner.

c. Spanduk.

d. Direction Board.

e. Sticker.

f. Iklan Koran.

E. Target Market & Audience

Target utama dalam perancangan ini sebagai berikut :

1. Segmentasi Geografis

: Kota Surakarta

2. Segmentasi Demografis :

a. Jenis kelamin

: Laki – laki dan Perempuan

b. Usia

: 25 – 60 Tahun

c. Sosial ekonomi

: Menengah ke atas

d. Pendidikan

: Semua latar belakang pendidikan

Orang – orang menengah ke atas yang merindukan suasana baru tempat makan yang tradisional dan alami yang dapat mengurangi kejenuhan rutinitas sehari – hari.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun corporate identity sebagai media promosi Warung Soto Gerabah ini, menggunakan metode perancangan, sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

1) Metode Wawancara Metode wawancara termasuk salah satu pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan responden. Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi secara lansung untuk mendukung metode observasi. Menurut Wikipedia, wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

2) Metode Observasi Pengumpulan data melalui observasi dengan mengamati segala kegiatan yang dilakukan di Warung Soto Gerabah.

1) Metode Pustaka Menurut Hermawan Wasito dalam buku Pengantar Metodologi Penelitian, yang terurai dalam buku laporan TA Stella N. Mengatakan bahwa studi pustaka merupakan kegiatan pengumpulan data dari berbagai literatur, baik dari perpustakaan maupun dari sumber yang lain (2002:3). Kepustakaan dimaksudkan untuk mendapat data sekunder sebagai landasan teoritis yang menunjang data premier yang telah dikumpulkan. Dapat berupa media – media cetak seperti koran, majalah, dan lain – lain.

2) Metode Dokumentasi Data Dokumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengumpulan, pemilihan, dan penyimpanan informasi dan bukti-bukti atau keterangan-keterangan seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan referensi yang lain ( Prof. Dr. J. S. Badudu dan Prof. Sutan M. Zain 1996:211). Dokumentasi disini berguna sebagai bahan referensi penunjang dalam menyusun proses maupun perencanaan desain dan sebagai bukti konkret dan atau gambaran nyata yang ada, sehingga nantinya dapat membuat karya yang lebih baik lagi.

2. Metode Analisis

sebelumnya, sehingga bisa ditentukan mengenai metode analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threat) agar dapat diketahui kekuatan, kelemahan, kesempatan atau peluang yang ada, serta ancaman yang akan atau harus dihadapi oleh Warung Soto Gerabah Hal ini memungkinkan pula dilakukan analisa studi komparatif. Pengertian studi komparatif adalah suatu penelitian melalui cara dan metode membandingkan dengan maksud untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan suatu variabel. Metode analisis yang digunakan disini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga penilitian ini hanya akan terbatas pada sebagaimana adanya.

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Kata perancangan berasal dari kata benda yaitu rancang, yang kemudian mendapatkan awalan per- dan akhiran –an, sehingga terbentuklah kata perancangan. Jadi, kata perancangan dapat diartikan merencanakan segala sesuatu sebagai bagian kerja dari kerangka kerja. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hlm.691).

Pengertian perancangan menurut bahasa :

a. Designare, dari Bahasa Perancis, artinya menandai, memisahkan. Maksudnya menghilangkan kesimpangsiuran.

b. Designose, dari Bahasa Latin, artinya memotong dengan gergaji atau tindakan menakik untuk memberi tanda. Maksudnya memberi citra pada objek tertentu.

c. Design, Bahasa Inggris, artinya memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian – bagian menjadi sesuatu yang baru. Proses – proses dalam sebuah perancangan menurut JW. Wade antara lain :

a. Pemrograman Langkah awal dalam merancang adalah dengan menyusun program untuk menetapkan hal – hal yang menjadi tujuan, kebutuhan, dan perhatian klien.

b. Perencanaan b. Perencanaan

c. Perancangan Mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu usul wujud. Agus Sachari (2005:3) menyatakan bahwa pada awalnya desain

merupakan kata baru berupa peng-Indonesiaan dari kata design ( bahasa Inggris ), istilah ini melengkapi kata “rancang / rancangan / merancang” yang dinilai kurang

mengekspresikan keilmuan, keluasan dan kewibawaan profesi. Sejalan dengan itu, kalangan insinyur menggunakan istilah rancang bangun, sebagai pengganti istilah desain. Namun di kalangan keilmuan seni rupa istilah “desain” tetap secara

konsisten dan formal dipergunakan. Dr. Agus Sachari (2005:3) menyebutkan bahwa Akar-akar istilah desain pada hakikatnya telah ada sejak zaman purba dengan pengertian yang amat beragam. Istilah “Arch“, “Techne”, “Kunst”, “Kagunan”, “Kabinangkitan”, “Anggitan”, dan sebagainya merupakan bukti-bukti bahwa terdapat istilah-istilah

yang berkaitan dengan kegiatan desain, hanya penggunaannya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan aspek-aspek modernitas seperti yang dikenal sekarang.

Secara etimologis kata “desain“ diduga berasal dari kata designo (bahasa Italia) yang artinya gambar (Jervis, 1984). Kata ini diberi makna baru dalam

bahasa Inggris di abad ke-17, yang dipergunakan untuk membentuk School of Design tahun 1836. Makna baru tersebut dalam praktik kerap semakna dengan kata craft (keterampilan adiluhung), kemudian atas jasa Ruskin dan Morris, dua bahasa Inggris di abad ke-17, yang dipergunakan untuk membentuk School of Design tahun 1836. Makna baru tersebut dalam praktik kerap semakna dengan kata craft (keterampilan adiluhung), kemudian atas jasa Ruskin dan Morris, dua

B. Corporate Identity

Design corporate identity yang mulai berkembang di era tahun 1950-an bertujuan untuk menggabungkanantara figure dan produk yang ditawarkan sebagai suatu kepribadian fiktif yang terbentuk sebagai image.

Identitas perusahaan atau lembaga, sesungguhnya merupakan salah satu bentuk tertua dari komunikasi yang didasarkan pada suatu rancangan tertentu (designed communicaton) dan senantiasa terarah pada tujuan – tujuan praktis. Ide dasarnya selalu untuk menciptakan identifikasi, melalui keseragaman (uniformity). Dalam kenyataanya, “seragam“ selalu dipergunakan sebagai fungsi dan ekspresi

identifikasi (penunjukkan kepada diri sendiri sebagai suatu hal yang unik, berbeda dari yang lain) yang paling sederhana.

Identitas perusahaan (corporate identity) adalah suatu cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan – perusahaan lainnya. (Frank Jefkins, 1996 : hlm 296). Identitas perusahaan memiliki elemen – elemen utama yang meliputi warna, bentuk, tipe logo, dan atribut perusahaan.

Corporate identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari image dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan.

perusahaan tersebut. (Christine S. Cenadi, 1999:75) Corporate image adalah identitas atau gambaran perusahaan yang coba disampaikan ke public, biasanya melalui corporate advertising. (Maria Regina College, 2008 : hlm 57). Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan dan dilihat dari kacamata publik atau masyarakat, dalam hal ini konsumen, pesaing, suplier, pemerintah dan masyarakat umum. Oleh karena itu corporate identity berbeda dengan corporate image. Corporate image terbentuk dari kontak dengan suatu perusahaan dan dengan menginterpretasikan informasi tentang produk, jasa atau iklan perusahaan tersebut. (Veronica Napoles, 1988: 19).

Dengan perkembangannya informasi dan trend bisnis, image dapat berubah secara konsisten. Informasi-informasi memodifikasi kesan yang telah ditampilkan. Pesan dan kesan yang hendak disampaikan oleh suatu perusahaan umumnya lebih dari satu. Oleh karena itu menurut Veronica Napoles dalam bukunya Corporate Identity Design, corporate image yang baik harus mempunyai karakter-karakter sebagai berikut:

1. Memiliki respon emosional yang kuat. Kekuatan respon ini berkembang sejalan dengan lamanya suatu image digunakan. Image yang baik dapat bertahan terhadap pesaing-pesaingnya dan dapal diingat dalam benak konsumennya.

2. Memperlihatkan kekuatan.

konsumen dapat merasakan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut bisa diandalkan.

3. Menunjukkan pengalaman, kepercayaan diri dan tradisi. Perusahaan yang telah memiliki dan mengembangkan karakter-karakter ini dapat memperkenalkan produk atau jasa baru berdasarkan "penampilan" terdahulu. Hal ini secara tidak langsung menekankan pengalaman mereka yang sudah bertahun-tahun.

4. Proses yang lama Untuk membangun sebuah image memerlukan proses yang panjang dan waktu yang cukup lama (1988: 20).

Corporate identity dari sebuah perusahaan tercermin dari logonya. Logo harus dirancang sedemikian rupa agar dapat mencerminkan perusahaan yang bersangkutan dan menyangkut produk atau jasa yang ditawarkan.

Sama dengan corporate image, Veronica Napoles menyatakan bahwa corporate identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut:

1. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena. Sederhana merupakan dasar dari kombinasi idenlitas brand-package- symbol yang baik. Semakin sederhana suatu simbol atau logo, maka pesan yang akan disampaikan makin jelas.

2. Mempunyai pemicu visual yang kuat.

atau perusahaan. Simbol atau logo dapat menggerakkan seseorang untuk memberikan respon atau melakukan sesuatu.

3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran. Corporate identity adalah alat promosi yang sangat efektif dan aktif. Walaupun iklan produk sudah berakhir, tetapi identitas tetap masih bertahan lama.

4. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan. Corporate identity yang baik harus mempunyai 2 sifat, yaitu: mengusulkan (suggestiveness) dan mengingat (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu produk, maka nama perusahaan yang bersangkutan akan muncul di benaknya, ini dinamakan suggestiveness. Bila konsumen kemudian datang kembali untuk membeli produk yang sama dan mengadakan hubungan dengan perusahaan tersebut, ini disebut recall (1988: 23).

Macam – macam corporate :

a. Corporate Advertising Sebuah iklan mengenai instruksi yang fokusnya bukan pada produk tertentu namun kepada perusahaan

b. Corporate Image Advertising Iklan yang bertujuan untuk membangun identitas sebuah perusahaan dalam ingatan publik.

c. Corporate Issue Advertising c. Corporate Issue Advertising

d. Corporate Logo Sebuah tanda, desain, simbol dan sejenisnya yang digunakan untuk mencirikan dan merefleksikan image sebuah perusahan. Salah satu bentuk iklan institusional yang berupa tanda. Corporate identity dari sebuah perusahaan tercermin dari logonya. Logo harus dirancang sedemikian rupa agar dapat mencerminkan perusahaan yang bersangkutan dan menyangkut produk atau jasa yang ditawarkan.

Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yangdipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi. Sedangkan Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan cirri khas secara komersial. (Adi Kusrianto, 2006 : hlm 232). Unsur bentuk logo dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Logo dalam bentuk alphabetical dan Logo dalam bentuk benda konkret. Menurut Adi Kusrianto dalam bukunya Pengantar Desain Komunikasi Visual, menyebutkan ciri – ciri logo yang efektif :

1. Memiliki sifat yang unik

2. Memiliki sifat yang fungsional sehingga dapat dipasang atau digunakan dalam berbagai keperluan.

3. Bentuk logo mengikuti kaidah – kaidah dasar desain.

Dalam pembuatan sebuah brand atau corporate identity terdapat beberapa proses. Proses desain brand atau corporate identity (Yongky Safanayong, 2006 : hlm 70) :

1. Pemahaman

a. Visi

b. Nilai – nilai

c. Misi

d. Kompetisi

e. Kecenderungan

f. Harga

g. Produk

h. Jasa

i. Strategi pemasaran j. Peluang k. Ancaman, dsb

2. Klarifikasi

a. Nilai – nilai utama

b. Atribut brand

c. Keuntungan kompetitif

3. Keywords / positioning (pilih satu)

a. Diferensiasi

b. Proporsi nilai

4. Esensi brand

a. Ide sentral

b. Menyatakan konsep

c. Pesan pokok

d. Voice & tone

C. Desain Komunikasi Visual

1. Perkembangan Desain Komunikasi Visual

Bidang Komunikasi Grafis merupakan bidang profesi yang berkembang sangat pesat sejak Revolusi Industri (abad ke-19) disaat informasi melalui media cetak makin luas digunakan dalam perdagangan (iklan, kemasan), penerbitan (Koran, buku, majalah) dan informasi seni budaya. Perkembangan bidang ini erat hubungannya dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat yang dapat dipetik dari keakuratan penyampaian informasi pada masyarakat.

Perkembangan di atas juga dipacu oleh kesadaran yang makin tinggi pada efektivitas bahasa rupa (visual) dalam komunikasi masa kini. Bila pada awal munculnya mesin cetak abad ke-15 istilah bidang ini adalah “graphic arts” yang masih dikonotasikan dengan seni, maka abad ke-20 istilahnya menjadi “graphic communication” atau juga “visual communication”.

2. Desain

Kata desain mempunyai arti potongan, pola, model, konstruksi, mode, tujuan, dan rencana (Kamus Inggris-Indonesia, 1975 hlm 177). Desain menurut Kata desain mempunyai arti potongan, pola, model, konstruksi, mode, tujuan, dan rencana (Kamus Inggris-Indonesia, 1975 hlm 177). Desain menurut

Desain adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek – aspek seperti kultural sosial, filosofis, teknis, dan bisnis.(Yongky Safanayong, 2006. hlm 2).

Studi desain secara luas dapat disempitkan berfokus pada bentuk dan fungsi serta dasar pemikiran, kebutuhan, maksud dan tujuan keguanaan dan implikasi bentuk.

3. Komunikasi

Komunikasi (communication ) berasal dari bahasa Latin “ comunis “ yang berarti “common“, yaitu umum, bersama. (Yongky Safanayong, 2006.hlm 10). Komunikasi merupakan ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun sarana untuk menyampaikan pesan. (Adi Kusrianto, 2006.hlm 12).

Dalam kehidupan sehari – hari, istilah komunikasi menyangkut banyak hal, antara lain (Adi Kusrianto, 2006.hlm 3) :

a. Bahasa Komunikasi yang dilakukan dengan Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Indonesia, atau bahasa lainnya.

b. Verbal Komunikasi yang dilakukan dengan cara berbicara kepada satu sama lain.

c. Diskusi c. Diskusi

e. Kode / Morse / Semaphore Pada masa lalu, komunikasi sering menggunakan kode, morse, semaphore, tanda jejak, dan tanda lalu lintas.

f. Bahasa Tubuh (Body Language) Melalui bahasa tubuh, seseorang dapat mengomunikasikan maksudnya, termasuk melalui senyuman, kedipan mata, lambaian tangan, anggukan kepala, serta interaksi non verbal lainnya.

g. Tulisan Ada berbagai macam tulisan, ulai dari bentuk surat hingga grafiti di tembok atau di jalanan. Tujuan komunikasi dapat dibedakan menurut maksud dan caranya

(Yongky Safanayong, 2006.hlm 10) :

a. Identifikasi

b. Informasi

c. Promosi (provokasi, persuasi, propaganda, dsb)

d. Ambience (penggarapan lingkungan)

4. Visual 4. Visual

a. Untuk merasakan

b. Untuk menseleksi

c. Untuk memahami Proses visual menurut Aldous Huxley :

a. Tahap pertama untuk melihat dengan jelas adalah sense Sense berarti membiarkan cukup cahaya masuk ke mata agar dapat melihat obyek – obyek sekeliling.

b. Tahap kedua, menseleksi suatu unsur tertentu dari bidang visi Menseleksi berarti mengisolasikan dan melihat bagian tertentu suatu adegan dari bidang luas sensing.

c. Tahap akhir, pemahaman (to perceiv) Pemahaman yaitu kita harus mengerti apa yang diseleksi, untuk memproses suatu image secara mental pada kesadaran yang lebih mendalam, artinya konsentrasi pada subyek dengan maksud mencari makna dan tidak sekadar observasi.

5. Unsur – unsur Desain

Dalam pembuatan sebuah desain, perlu memperhatikan unsur – unsur pembuatan desain. Unsur – unsur tersebut antara lain :

a. Garis (Line) a. Garis (Line)

b. Bentuk (Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :

1) Huruf (Character) Huruf direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.

2) Simbol (Symbol) Simbol direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).

3) Bentuk Nyata (Form) Kategori ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.

c. Tekstur (Texture) c. Tekstur (Texture)

d. Ruang (Space) Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).

e. Ukuran (Size) Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain, sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.

f. Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color / RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur- unsur tinta atau cat (Substractive color / CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, f. Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color / RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur- unsur tinta atau cat (Substractive color / CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas,

6. Prinsip Dasar Desain

Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur-unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreativitas. Frank Jefkins (1997:245) mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan penekanan.

a. Kesatuan (unity) Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsur desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam sebuah desain, tanpa ada kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah berdiri sendiri-sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.

b. Keberagaman (variety) Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang sesuai. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis pada huruf, pemanfaatan pada gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keragaman unsur-unsur lain yang serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis.

c. Keseimbangan (balance) c. Keseimbangan (balance)

d. Ritme/irama (rhythm) Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama.

e. Keserasian (Harmony) Suptandar (1995:19) mengartikan keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.

f. Proporsi (proportion) Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi (Kusmiati, 1999:19). Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan f. Proporsi (proportion) Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi (Kusmiati, 1999:19). Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan

g. Skala (scale) Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya (Kusmiati, 1999:14). Skala berhubungan dengan jarak pandang atau penglihatan dengan unsur-unsur yang telah dimunculkan (faktor keterbacaan). Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.

h. Penekanan (emphasis) Frank Jeffkin (1997:246) menyebutkan bahwa: “ Dalam penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan menjadikan desain menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.

1. Brand

Dalam Kamus Istilah Desain Grafis dan Periklanan, Brand merupakan sesuatu yang menjadi cirri khas produk, bias berupa nama mereka (perusahaan) atau desain gambar. (Maria Regina College, 2008 : hlm 47).

Brand adalah pukau, daya pikat, pesona sekaligus pembeda produk yang satu dari yang lain. Brand inilah yang memikat orang hingga mengagumi, memburu dan membeli sebuah produk atau karya. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah produk hanyalah komoditas yang dihargai rendah meski mungkin dari sisi fungsional manfaatnya sama.

Keberhasilan penjualan dapat dipengaruhi oleh dua hal, yakni bagaimana memahami perilaku konsumen dan bagaimana menyampaikan upaya pemasaran dengan efektif. Konsumen merupakan titik sentral perhatian pemasaran. Dengan memahami konsumen, maka akan menuntun perusahaan pada stertegi pemasaran yang lebih tepat dan efisien (Sutisna, 2001).

Brand atau merek adalah identitas dari suatu produk tertentu, jasa, atau bisnis. Sebuah merek dapat mengambil banyak bentuk, termasuk, tanda nama, simbol kombinasi, warna atau slogan. Merek Kata dimulai hanya sebagai cara untuk membedakan satu ternak orang dari yang lain dengan menggunakan cap besi panas. Sebuah merek yang dilindungi hukum disebut merek dagang. Kata Merek terus berevolusi untuk mencakup identitas - hal itu mempengaruhi kepribadian perusahaan, produk atau jasa.(David Aaker : 1991).

(Freddy Ranggkuti : hlm 80) :

a. Nama merek (Brand name) Merupakan bagian dari yang dapat diucapkan.

b. Tanda merek (Brand mark) Merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali, namun tidak dapat diucapkan. (lambung, desain huruf, atau warna khusus).

c. Tanda merek dagang (Trade mark) Merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa.

d. Hak cipta (Copyright) Merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang – undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik ataupun karya seni. Citra merek atau brand image adalah persepsi merek yang dihubungkan

dengan asosiasi yang melekat dalam ingatan konsumen.(Freddy Rangkuti : hlm 90). Asosiasi merek merupakan informasi terhadap merek yang diberikan oleh konsumen yang ada dalam ingatan mereka dan mengandung arti merek itu.

Strategi pemasaran yang dikembangkan berupa bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi empat hal pokok, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) Dan yang biasa disingkat dengan 4P (Sutisna, 2001).

Jenis-jenis brand, meliputi.:

Sebuah nama yang terbuat dari inisial seperti UPS atau IBM.

b. Deskriptif Nama yang menjelaskan manfaat produk atau berfungsi seperti Whole Foods atau Airbus.

c. Aliterasi dan sajak Nama yang menyenangkan untuk katakan dan menempel di pikiran seperti Reese's Pieces atau Dunkin 'Donuts.

d. Menggugah Nama yang membangkitkan gambar yang lebih hidup yang relevan seperti Amazon atau Crest.

e. Neologisme Completely dibuat-buat kata-kata seperti Wii atau Kodak kata asing: Adopsi dari sebuah kata dari bahasa lain seperti Volvo atau Samsung.

f. Nama Pendiri Menggunakan nama-nama orang yang nyata, dan nama pendiri seperti Hewlett-Packard atau Disney.

g. Geografi Banyak merek nama untuk daerah dan landmark seperti Cisco dan Fuji Film.

h. Personifikasi h. Personifikasi

2. Branding

Branding adalah sebuah strategi yang digunakan oleh perusahaan. (Pickton dan Broderick : 2001) menggambarkan bahwa branding sebagai strategi untuk membedakan produk dan perusahaan, brand membangun nilai ekonomis untuk konsumen dan brand owner-nya sendiri. Brand memiliki tempat di persepsi konsumen, dan brand adalah hasil dari pertimbangan konsumen sebelum membuat keputusan pembelian. (Pickton dan Broderick 2001).

E. Positioning

Positioning adalah sesuatu yang Anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni menempatkan suatu produk, jasa pada pikiran calon konsumensesuai dengan keinginan Anda.(Freddy Rangkuti,2007)

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company‟s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”, artinya “Positioning adalah kegiatan merancang penawarandari sebuah perusahaan yang memunculkan tujuan dan hasil yang ditempatkan dibenak konsumen yang dituju”. Maknanya, mencari „posisi‟ di dalam pasar, langkah ini

dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

1. Proses Positioning Produk

Menurut Kotler : 1997, pada umumnya proses postioning produk melibatkan :

a. Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan.

b. Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar.

c. Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing.

d. Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk.

e. Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing.

dalam melakukan marketing mix.

g. Menguji ketepatan antara:

1) Daya saing produk kita dengan produk pesaing;

2) Posisi produk kita dalam persaingan;

3) Posisi vektor idela dalam marketing mix.

2. Product Positioning Strategy

beberapa cara

product positioning yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:

a. Penentuan posisi menurut atribut Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland dapat mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.

b. Penentuan posisi menurut manfaat Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di jaman keemasan koboi Old West.

c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japanese

d. Penentuan posisi menurut pemakai Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk „pencari tantangan‟.

e. Penentuan posisi menurut pesaing Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari dapat beriklan memiliki lebih banyak macam binatang jika dibandingkan dengan Japanese Deer Park.

f. Penentuan posisi menurut kategori produk Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya: Marineland of the Pacific dapat memposisikan diri bukan

sebagai „taman rekreasi‟ tapi sebagai „lembaga pendidikan‟.

g. Penentuan posisi harga atau kualitas Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi seperti kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah).

Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah Kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena propaganda kolonialisme Belanda, kemudian terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua, yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Selanjutnya, pusat pemerintahan di Surakarta dibagi lagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran. Kasunanan Surakarta dipimpin oleh PB III ( Pakubuwono II ). Sedangkan Kasultanan Jogjakarta dipimpin oleh HB I ( Hamengkubuwono I ). Pembagian kerajaan tersebut tertulis dalam perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755, yang sekarang disimpan di Arsip Nasional RI.

Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak dan melawan kekuasaan PB II yang bertahta di Kartasura, sehingga Keraton Kartasura hancur, dan PB II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah Keraton baru di Surakarta, 20 km ke arah selatan-timur dari Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta.

Kota Surakarta sendiri mempunyai beberapa nama lain. Bersamaan adanya pihak-pihak (priyayi agung) yang mengusulkan agar Kota Surakarta diganti menjadi “Solo” yang didasarkan pada stempel pos, nama kota Solo dianggap lebih

mudah dikenal di Mancanegara daripada nama kota Surakarta.

1. Pengertian Warung Makan

Warung makan merupakan usaha skala kecil yang menjual makanan. Kebanyakan warung makan merupakan tempat makan yang sederhana dan dikunjungi oleh kalangan menengah ke bawah. Tetapi banyak pula kalangan kelas menengah ke atas yang makan di sini.

Ciri khas warung makan adalah adanya tempat makan dengan ruang dan perabot yang sederhana. Meskipun demikian, banyak warung makan yang menyajikan makanan dengan rasa yang sangat enak dan biasanya dijual dengan harga yang murah.

Definisi Rumah Makan dan Restoran menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman untuk umum.

2. Jenis-Jenis Warung Makan

Berdasarkan cara pengelolaan manajemen dan operasionalnya, sebagai berikut :

a. Integrated to the hotel Integrated to the hotel adalah restoran yang pengelolaannya berada di bawah manajemen hotel dan merupakan salah satu fasilitas hotel. Yang termasuk dalam jenis restoran ini, antara lain :

1) Grill Room 1) Grill Room

2) Coffe Shop Coffe Shop umumnya menggunakan sistem ready on plate service. Restoran ini menyediakan makanan yang sudah diporsikan, ditata di atas piring sehingga dalam penyajiannya cepat.

3) Super Club atau Night Club Super Club adalah salah satu jenis restoran yang lebih mengutamakan pertunjukkan. Rsetoran ini biasanya dibuka menjelang larut malam.

4) Specialty Restaurants Speciality Restaurants adalah restoran yang menyajikan makanan yang sudah terkenal secara internasional, seperti makanan Jepang, makanan Korea, Italia dan lainnya.

b. Self operation Self operation adalah suatu restoran yang pengelolaannya tidak ada kaitannya dengan hotel, penglolaannya menggunakan manajemen sendiri. Yang termasuk dalam jenis restoran ini, antara lain :

1) Cafetaria Cafetaria biasanya menjual makanan dan minuman secara terbatas. Penjualan makanannya lebih mengutamakan pada makanan ringan dan minuman tanpa alkohol, seperti teh, kopi, es jus dan sebagainya.

2) Specialty Restaurant 2) Specialty Restaurant

3) Canteen Canteen adalah restoran yang terdapat pada pabrik, kantor maupun sekolah. Canteen termasuk restoran kecil yang berhubungan dengan instansi yang bersangkutan.

4) Bistro Bistro adalah suatu jenis restoran yang berasal dari Perancis. Restoran ini biasanya didirikan di tempat yang dilalui banyak orang. Makanan yang disajikan berupa daging hampir sama dengan steak house.