PERANGKAT RPP SMK MATA PELAJARAN KEARSIPAN KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEARSIPAN DI INDONESIA UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK Yang dibina oleh Bapak Drs. H. Muhammad Arief M.S

  

PERANGKAT RPP SMK MATA PELAJARAN KEARSIPAN

KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PERATURAN

  ZULFINA FAHRUN NISAK / PADP / MM / 150412603944

  UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK

  Yang dibina oleh Bapak Drs. H. Muhammad Arief M.Si Oleh :

  Zulfina Fahrun Nisak (150412603944)

  

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan contoh perangkat pembelajaran ini. Contoh perangkat pembelajaran ini dibuat dengan maksud memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Administrasi Perkantoran Berbasis TIK, yang dibimbing oleh Bapak Drs.H.Muhammad Arief M.Si. Dengan demikian perangkat pembelajaran ini mampu menjadi contoh perangkat RPP dan kelengkapannya untuk melatih keterampilan berpikir, keterampilan proses, psikomotor, keterampilan sosial dan menumbuh kembangkan perilaku berkarakter.

  Mudah-mudahan perangkat ini memberikan kemudahan bagi saya khususnya dan bagi teman-teman pada umumnya untuk mengembangkan keterampilannya dalam rangka mencapai kompentensi guru yang profesional.

  Malang, April 2017 Penyusun Zulfina Fahrun Nisak

  

DAFTAR ISI

  COVER.....................................................................................................................................1 KATA PENGANTAR..............................................................................................................2 DAFTAR ISI............................................................................................................................3 SILABUS..................................................................................................................................4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN................................................................8

  A. Kompetensi Inti...........................................................................................................8

  B. Kompetensi Dasar dan Indikator..............................................................................8

  C. Tujuan Pembelajaran...............................................................................................10

  D. Materi Pembelajaran................................................................................................10

  E. Metode Pembelajaran...............................................................................................10

  F. Kegiatan Pembelajaran............................................................................................11

  G. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan...............................................12

  H. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar................................................................13

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  14

  SILABUS MATA PELAJARAN: KEARSIPAN

  Kompetensi Inti* Satuan Pendidikan : SMK Kelas /Semester : X / I Kompetensi Inti : KEARSIAPAN KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

  KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

  4

  Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Pembelajaran

  1.1 Bertambah keimanannya

  dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagaT raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

  1.2 Penerapan penggunaan

  panca indera sebagai sarana untuk berkarya secara efektif dan efisien dalam bidang kearsipan berdasarkan nilai-nilai agama yang dianut

  1.3 Meyakini bahwa bekerja

  dalam bidang kearsipan adalah salah satu bentuk pengamalan perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh- sungguh

  5

  2. 1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran menyiapkan, dalam membuat arsip kantor

  2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah

  2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap kerja

  2.4 Memiliki Sikap proaktif dalam melakukan kegiatan kearsipan

Mengamati Tugas

  1x45 menit

  SEMESTER I Mengamati beberapa

  peraturan perundang- Membuat resume

  3.8 Mengidentifikasi undangan kearsipan o Peraturan tentang peraturan

  peraturan perundang- yang berlaku di

  Perundang- perundang- Indonesia

  undangan yang berlaku di undangan

  6 Kearsipan

  Indonesia yang berlaku Menanya undangan yang

  di Indonesia Memberikan berlaku di Indonesia kesempatan siswa

  4.9 Menelusuri dari berbagai menanyakan hal Observasi sumber peraturan

  yang berkaitan

  perundang-undangan

  dengan peraturan Ceklist lembar

  yang berlaku di Indonesia

  perundang-undangan pengamatan pada kearsipan yang saat peserta didik berlaku di Indonesia melakukan diskusi

  Eksperimen/explore

  kelompok Mengidentifikasi peraturan-peraturan kearsipan dengan

  Portofolio

  studi kasus Mengumpulkan dan

  Asosiasi

  mendokumentasi Menjelaskan peraturan peraturan perundang- perundang- undangan kearsipan yang berlaku di undangan yang Indonesia dengan berlaku di Indonesia studi kasus

  Komunikasi Tes

  Mempresentasikan jawaban studi kasus Tes praktik daan tentang peraturan tertulis bentuk kearsipan uraian dan/atau pilihan ganda

  7 tentang peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia

  8 Nama sekolah : SMK Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran Mata pelajaran : Kearsipan Kelas/semester : X/1 Materi pokok : Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia Alokasi waktu : 1 x Pertemuan (2 x 45 menit)

  A. Kompetensi Inti (KI) KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

  KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

  B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

  INDIKATOR PENCAPAIAN NO KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI Indikator Afektif

  1.1. Bertambahnya

  1.1.1 Membiasakan berdoa

  keimanan dengan menyadari hubungan sebelum dan sesudah keteraturan dan melakukan kegitan belajar kompleksitas alam dan sesuai agama dan jagat raya terhadap keyakinan yang dianut kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

  1.2.1 Menggunakan panca

  1.2. Penerapan penggunaan indera untuk melakukan panca indra sebgai alat komunikasi secara efektif kegiatan kearsipan dan efisien berdasarkan nilai-nilai agama yang dianut

  1.3.1 Melaksanakan kegiatan

  1.3. Meyakini bahwa kearsipan sebagai salah bekerja adalah salah satu satu bentuk pengamalan bentuk pengamalan perintah Tuhan perintah Tuhan yang harus dilakukan secara sungguh- sungguh

  2.1.1 Menggambarkan motivasi

  2.1 Memiliki motivasi internal dan rasa ingin tahu dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengenai peraturan pembelajaran perundang-undangan mengidentifikasi peraturan kearsipan dengan cara perundang-undangan bertanya dan belajar kearsipan yang berlaku di sungguh-sungguh Indonesia

  2.2.1 Membangun kerja sama

  2.2 Menunjukkan perilaku dengan teman berdasarkan ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, sikap jujur, disiplin, santun, ramah lingkungan, tanggung jawab, peduli, gotong royong) dalam ramah lingkungan, dan melakukan pembelajaran gotong royong sebagai bagian dari sikap ilmiah

  2.3.1 Menghargai pendapat

  2.3 Menghargai kerja individu siswa lain dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari

  2.3.2 Saling menghargai dan

  sebagai wujud mengoreksi hasil kerja implementasi sikap kerja kelompok lain

  2.4.1 Bersikap aktif dalam

  2.4 Memiliki sikap pro-aktif menjalankan diskusi dan dalam mengidentifikasi peraturan perundang- pembelajaran di kelas undangan kearsipan di

  Indonesia

  Indikator Kognitif

  3.1 Mengidentifikasi pasal-

  3.1.1 Mengidentifikasi pasal-

  pasal dalam peraturan perundangan-undangan pasal dalam peraturan kearsipan perundang-undangan kearsipan di Indonesia

  Indikator Psikomotorik

  4.1 Menguraikan kembali

  4.1.1 Menguraikan kembali

  pasal-pasal dalam peraturan perundang- secara kelompok maupun undangan kearsipan individu tentang materi peraturan perundang- undangan kearsipan di Indonesia Dengan kegiatan mendengarkan penjelasan guru, melihat tayangan pada slide power point, diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran kearsipan, diharapkan siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran kritik yang membangun serta dapat :

  a. Mengaplikasikan sikap disiplin, rasa ingin tahu, bertanggung jawab dalam proses pembelajaran.

  b. Mengamati aktivitas mengarsip di sekolah/kantor terdekat apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku di Indonesia sebagai bentuk keteraturan atas kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

  c. Memahami hal yang berkaitan dengan kegiatan kearsipan.

  d. Mencari informasi lebih mendalam mengenai peraturan perundang- undangan kearsipan melalui berbagai macam sumber belajar di sekolah.

  e. Mempresentasikan bahan presentasi tentang peraturan perundang- undangan kearsipan yang telah dibuat.

  f. Mengembangkan keterampilan sosial antar peserta didik. Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat : 1. Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan kearsipan dengan baik dan benar.

  2. Mengemukakan pasal-pasal dan isi yang terkandung dalam perpu kearsipan di Indonesia.

  3. Mengemukakan pendapat baik secara kelompok maupun individu tentang materi peraturan perundang-undangan kearsipan di Indonesia.

  D. Materi Pembelajaran Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku di Indonesia.

  a. Peraturan perundang-undangan kearsipan (terlampir)

  b. Pasal-pasal tentang kearsipan (terlampir)

  E. Metode Pembelajaran

  1. Pendekatan : Scientific

  2. Metode : Diskusi, ceramah, tanya jawab, observasi, dan pemberian tugas

  3. Model : Based Discovery Learning

  F. Kegiatan Pembelajaran

  1. Pertemuan Pertama:

  

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan

  1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 10 menit dan berdoa untuk memulai kegiatan pembelajaran.

  2. Memeriksa kehadiran siswa.

  3. Membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

  4. Menyampaikan tujuan pembelajaran melakukan apresiasi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan peserta didik ke materi mengidentifikasi peraturan perundang-undangan kearsipan.

  5. Menjelaskan model pembelajaran yang digunakan.

  Inti

  1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati 25 menit aktivitas mengarsip yang ada di kantor tata usaha dengan sikap sungguh-sungguh dan teliti apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang- undangan atau belum. (Mengamati).

  2. Para peserta didik diarahkan untuk dapat mendengarkan penjelasan guru tentang mengidentifikasi peraturan perundang-undangan kearsipan dengan sikap rasa ingin tahu, sungguh- sungguh, dan teliti. (Mengamati).

  3. Peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi yang dipelajari dari buku pegangan. Peserta didik yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi dengan sikap kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi, jika diperlukan guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan/tanggapan.

  (Menanya).

  4. Peserta didik didorong untuk dapat mencari informasi mengenai peraturan perundang- undangan kearsipan lebih jelas lagi dengan sikap sungguh-sungguh, percaya diri, dan toleransi.

  (Eksperimen).

  5. Peserta didik didorong untuk mempresentasikan bahan presentasi yang telah dibuat, dengan sikap percaya diri, toleransi, kerjasama, sungguh- sungguh, dan peduli lingkungan. (Komunikasi).

  Catatan :

  Selama pembelajaran berlangsung guru mengamati sikap peserta didik yang meliputi sikap disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tanggung jawab, rasa ingin tahu,

  Penutup

  1. Setiap peserta melakukan refleksi pembelajaran, 10 menit dengan membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari.

  2. Memberikan tanya jawab terhadap materi yang telah disampaikan.

  3. Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan yang akan datang.

  4. Memberikan tugas pada peserta didik.

  5. Salam penutup.

  1. Teknik penilaian

  a. Penilaian afektif untuk menilai kemampuan non akademik (terlampir)Tes tertulis b. Penilaian psikomotorik melalui kegiatan diskusi, hasil presentasi kelompok dan praktik berkomunikasi (terlampir) c. Penilaian Kognitif dalam bentuk pilihan ganda

  2. Bentuk Instrumen

  a. Soal pilihan ganda

  3. Instrumen Penilaian Terlampir

  4. Prosedur Penilaian :

  No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian .

  1. Sikap :

  1. Terlibat aktif dalam pembelajaran.

  Selama

  2. Bekerjasama dalam kegiatan Pengamatan pembelajaran dan berkelompok. proses diskusi.

  3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.

  2. Pengetahuan :

  Penyelesaian tugas Menjelaskan kembali

  Pengamatan dan tes individu dan peraturan perundang-undangan kelompok. kearsipan yang berlaku di Indonesia secara mendalam.

  3. Keterampilan : Praktik Penyelesaian tugas

  kelompok dan saat Terampil dalam diskusi. mempresentasikan materi peraturan perundang-undangan kearsipan di Indonesia

  1. Media:

  b. Modul peraturan perundang-undangan kearsipan

  2. Alat:

  a. Laptop

  b. LCD

  c. proyektor

  3. Sumber belajar: Malang, April 2017

  Mengetahui, Kepala Sekolah

  Guru Mata Pelajaran Drs. Mukhlas Muzaki

  Zulfina Fahrun Nisak NIP.19013087122

  NIM.150412603944

  Bahan Ajar :

  Terlampir

  LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Soal : 10 Soal Pilihan ganda :

  A. Bacalah soal dibawah ini, silanglah huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap jawaban benar!

  1. Hal–hal yang berkenan dengan arsip menurut Pasal 1ayat 1 adalah...

  a. Arsip dinamis

  b. Arsip vital

  c. Kearsipan

  d. Arsip statis

  e. Arsip aktif 2. Apa yang kalian ketahui tentang pencipta arsip menurut pasal 1 ayat 19 ...

  a. Pihak yang mempunyai kemandirian dalam bertugas dan bertanggung jawab dibidang arsip b. Pihak yang mempunyai kebebasan mempunyai arsip

  c. Pihak yang menjaga arsip

  d. Pihak yang berkontribusi menjaga arsip

  e. Pihak yang memiliki wewenang dalam mengatur dan menciptakan arsip tersebut 3. Apa yang dimaksud dengan JRA menurut Pasal 1 ayat 22...

  a. Jaringan Retensi Arsip

  b. Jadwal Rangkaian Arsip

  c. Jangkauan Ruangan Arsip

  d. Jadwal Ruangan Arsip

  e. Jadwal Retensi Arsip

  4. Menurut Pasal 1 ayat 24 Keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana serta sumber daya lainnya adalah...

  a. Penyusutan arsip

  b. Penyelenggaran kearsipan

  c. Pengelolaan arsip dinamis

  d. Pengelolaan arsip statis

  e. Pengelolaan arsip inaktif

  5. Sebuah surat lamaran kerja yang hanya dipakai pada saat seseorang melamar ke sebuah perusahaan, karena setelah orang tersebut diterima di perusahaan tersebut maka surat lamaran tersebut tidak dapat digunakan lagi hanya dipakai sebagai arsip di perusahaan tersebut. Maka arsip tersebut dikategorikan arsip... .

  a. Arsip dinamis

  b. Arsip inaktif

  c. Arsip vital

  d. Arsip statis

  e. Arsiparis

  6. Lembaga kearsipan Nasional adalah...

  a. NKRI

  b. ANRI

  c. RSI

  d. Pemerintah

  e. Arsiparis

  7. Menurut pasal 1 ayat 3 Arsip Dinamis ada arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu, berikut ini yang termasuk dalam arsip dinamis adalah ... kecuali.

  a. Tata tertib sekolah

  b. Visi misi sekolah

  c. Jadwal ruang

  d. Kemajuan kelas

  e. Daftar siswa yang sudah lulus 8. Unit Kearsipan terdiri dari ...

  a. Arsip perguruan Tinggi, ANRI

  b. ANRI,Arisiparis, Pemerintah arsip, lembaga pendidikan arsip

  c. ANRI, Arsip Daerah Provinsi, Arsip daerah Kabupaten, arsip Perguruan Tinggi, Arsipparis

  d. Arsip Daerah Provinsi

  e. ANRI, Arsio Daerah Provinsi, Arsip Lembaga Pendidikan, Arsip Perguruan Tinggi, Arsipparis

  9. Pengelolaan arsip statis sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (1) meliputi, kecuali ... .

  a. Pemusnahan arsip statis

  b. Akuisisi arsip statis

  c. Pengolahan arsip statis

  d. Preservasi arsip statis

  e. Akses arsip statis 10. Apa yang dimaksud dengan aset nasional ...

  a. Kekayaan negara dan masyarakat baik secara ekonomi, sosial, politik,budaya, maupun aspek kehidupan lain yang terekam dalam arsip seperti daftar kekayaan negara maupun bukti-bukti kepemilikan yang harus dilindungi dan dijaga keselamatannya b. Aset Negara

  c. Aset Pemerintah

  d. Aset Penting

  e. Aset Terpercaya

  B. KUNCI JAWABAN

  1. C

  2. A

  3. E

  4. B

  5. D

  6. B

  7. E

  8. E

  9. A

  10. A

  LAMPIRAN 2

  Setiap jawaban benar = 1 Setiap jawaban salah = 0 Setiap jawaban tidak dijawab = 0 Total skor jawaban benar = 10 No Nama Siswa Jawaban Jawaban Jawaban Skor Nilai Ket.

  . Benar Salah Kosong

  Penentuan Nilai= N= Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal KKM : 65 Skor Maksimal Kriteria Nilai A = 89-100 Baik sekali B = 77-88 Baik C = 65-76 D = <65 kurang=""span="">

  B.

  INSTRUMEN NON TES Lembar Pengamatan aktivitas siswa pada saat diskusi dan presentasi (psikomotorik) ASPEK PENGAMATAN NA

  JUML N MA NIL K KERJAS MENGKOMUNI TOLER KEAKTI BOB AH o SIS

  AI ET AMA KASIKAN ANSI FAN OT SKOR WA PENDAPAT

  IDE KKM : 65 Keterangan Skor : Skor Perolehan Nilai =x100 Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : Skor Maksimal Kriteria Nilai 4 = Baik Sekali A = 89-100 Baik sekali

3 = Baik B = 77-88 Baik

2 = Cukup C = 65-76 Cukup

  1 = Kurang D = <6 kurang=""span="" >

  Lembar Pengamatan presentasi LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI ASPEK PENILAIAN NA

  JUML K SISTEMAT GESTUR N MA NIL AH E KOMUNI

  IKA WAWA KEBERA ANTUS DAN O SIS AI SKOR T KASI PENYAMP SAN NIAN

  IAS PENAMPI WA AIAN LAN KKM : 65

  Keterangan Skor : Skor Perolehan Nilai = x100 Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : Skor Maksimal Kriteria Nilai 4 = Sangat Baik A = 89-100 Baik sekali 3 = Baik B = 77-88 Baik 2 = Cukup C = 65-76 Cukup 1 = Kurang D = <65 kurang=""span="">

  Penilaian karakter (afektif) KATAGORI NO ASPEK PERILAKU KET A B C D

  1 Membiasakan prilaku akhlak mulia

  2 Membiasakan bertegur sapa antar sesama

  3 Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab

  4 Membiasakan untuk membina hidup rukun antar sesama

  5 Menghormati antar sesama

  6 Mematuhi peraturan

  7 Membina kerukunan hidup antar ummat beragama

  8 Membiasakan melaksanakan silaturahmi dengan sesama manusia

  9 Membina kerjasama antar siswa Keterangan : A = Nampak B = Cukup Nampak C = Kurang Nampak D = Tidak Nampak Penilaian keterampilan sosial (Afektif) No Aspek yang diamati Kategori Keterangan

  1. Bertanya A B C D

  2. Menyampaikan Ide A B C D

  3. Komunikasi A B C D

  4. Mendengar A B C D

  5 Kerja sama A B C D

  6 Keaktifan A B C D

  7 Dukungan Kelompok A B C D

  8 Dll A B C D Keterangan : 4 = Sangat baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang Rekapitulasi penilaian

  No Nama Peserta Aspek – aspek yang dinilai Nilai = Paraf Guru Didik P+A

Pengatahuan Prilaku

  2

  LAMPIRAN 3 MATERI AJAR DOKUMEN DAN DOKUMENTASI

  UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempertahankan Negara

  Kesatuan Republik Indonesia dan mencapai citacita nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus dikelola dan diselamatkan oleh negara;

  b. bahwa untuk menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya, menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat, serta mendinamiskan sistem kearsipan, diperlukan penyelenggaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan sebagaimana dibutuhkan oleh suatu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang andal;

  c. bahwa dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mendukung terwujudnya penyelenggaraan negara dan khususnya pemerintahan yang baik dan bersih, serta peningkatan kualitas pelayanan publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang komprehensif dan terpadu; d. bahwa . . .

  • 2 -

  d. bahwa ketentuan dan pengaturan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kearsipan masih bersifat parsial dan tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan sehingga perlu diatur secara komprehensif dalam suatu undang-undang tersendiri;

  e. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional saat ini pada dasarnya belum bersifat terpadu, sistemik, dan komprehensif yang semuanya tidak terlepas dari pemahaman dan pemaknaan umum terhadap arsip yang masih terbatas dan sempit oleh berbagai kalangan, termasuk di kalangan penyelenggara negara; f. bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dipengaruhi oleh perkembangan tantangan nasional dan global serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f perlu membentuk

  Undang-Undang Republik Indonesia tentang Kearsipan;

  Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 28F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

  Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama

  DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

  MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG KEARSIPAN.

  • 3 -

  BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: 1. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.

  2. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

  3. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.

  4. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.

  5. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus.

  6. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.

  7. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.

  8. Arsip . . .

  • 4 -

  8. Arsip terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan, dan keselamatannya.

  9. Arsip umum adalah arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga.

  10. Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan.

  11. Akses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan hukum dan otorisasi legal serta keberadaan sarana bantu untuk mempermudah penemuan dan pemanfaatan arsip.

  12. Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan.

  13. Lembaga negara adalah lembaga yang menjalankan cabang- cabang kekuasaan negara meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

  14. Arsip Nasional Republik Indonesia selanjutnya disebut ANRI adalah lembaga kearsipan berbentuk lembaga pemerintah nonkementerian yang melaksanakan tugas negara di bidang kearsipan yang berkedudukan di ibukota negara.

  15. Arsip . . .

  • 5 -

  15. Arsip daerah provinsi adalah lembaga kearsipan berbentuk satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan pemerintahan daerah provinsi yang berkedudukan di ibukota provinsi.

  16. Arsip daerah kabupaten/kota adalah lembaga kearsipan berbentuk satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan pemerintahan daerah kabupaten/kota yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota.

  17. Arsip perguruan tinggi adalah lembaga kearsipan berbentuk satuan organisasi perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang melaksanakan fungsi dan tugas penyelenggaraan kearsipan di lingkungan perguruan tinggi.

  18. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba yang berbentuk badan hukum yang didirikan dan/atau berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik

  Indonesia.

  19. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis.

  20. Unit pengolah adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya.

  21. Unit kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan.

  22. Jadwal . . .

  • 6 -

  22. Jadwal retensi arsip yang selanjutnya disingkat JRA adalah daftar yang berisi sekurangkurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip.

  23. Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan.

  24. Penyelenggaraan kearsipan adalah keseluruhan kegiatan meliputi kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lainnya.

  25. Pengelolaan arsip dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip.

  26. Pengelolaan arsip statis adalah proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional.

  27. Akuisisi arsip statis adalah proses penambahan khasanah arsip statis pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis dan hak pengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembaga kearsipan.

  28. Sistem . . .

  • 7 -

  28. Sistem kearsipan nasional yang selanjutnya disingkat SKN adalah suatu sistem yang membentuk pola hubungan berkelanjutan antarberbagai komponen yang memiliki fungsi dan tugas tertentu, interaksi antarpelaku serta unsur lain yang saling mempengaruhi dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional.

  29. Sistem informasi kearsipan nasional yang selanjutnya disingkat SIKN adalah sistem informasi arsip secara nasional yang dikelola oleh

  ANRI yang menggunakan sarana jaringan informasi kearsipan nasional.

  30. Jaringan informasi kearsipan nasional yang selanjutnya disingkat JIKN adalah sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan arsip secara nasional yang dikelola oleh ANRI.

  31. Daftar pencarian arsip yang selanjutnya disingkat DPA adalah daftar berisi arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan baik yang telah diverifikasi secara langsung maupun tidak langsung oleh lembaga kearsipan dan dicari oleh lembaga kearsipan serta diumumkan kepada publik.

  BAB II MAKSUD, TUJUAN, ASAS, DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu Maksud dan Tujuan Pasal 2 Undang-Undang ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan kearsipan nasional. Pasal 3 . . .

  • 8 -

  Pasal 3 Penyelenggaraan kearsipan bertujuan untuk:

  a. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta

  ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional;

  b. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah; c. menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

  d. menjamin pelindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;

  e. mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang komprehensif dan terpadu;

  f. menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

  g. menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa; dan

  h. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.

  Bagian Kedua Asas

  Pasal 4 Penyelenggaraan kearsipan dilaksanakan berasaskan: a. kepastian . . .

  • 9 -

  a. kepastian hukum;

  b. keautentikan dan keterpercayaan;

  c. keutuhan;

  d. asal usul (principle of provenance);

  e. aturan asli (principle of original order);

  f. keamanan dan keselamatan;

  g. keprofesionalan;

  h. keresponsifan; i. keantisipatifan; j. kepartisipatifan; k. akuntabilitas; l. kemanfaatan; m. aksesibilitas; dan n. kepentingan umum.

  Bagian Ketiga Ruang Lingkup

  Pasal 5 (1) Ruang lingkup penyelenggaraan kearsipan meliputi keseluruhan penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

  (2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta lembaga kearsipan.

  BAB III . . .

  • 10 -

  BAB III PENYELENGGARAAN KEARSIPAN Bagian Kesatu Umum Pasal 6 (1) Penyelenggaraan kearsipan secara nasional menjadi tanggung jawab ANRI sebagai penyelenggara kearsipan nasional.

  (2) Penyelenggaraan kearsipan provinsi menjadi tanggung jawab pemerintahan daerah provinsi dan dilaksanakan oleh lembaga kearsipan provinsi. (3) Penyelenggaraan kearsipan kabupaten/kota menjadi tanggung jawab pemerintahan daerah kabupaten/kota dan dilaksanakan oleh lembaga kearsipan kabupaten/kota. (4) Penyelenggaraan kearsipan perguruan tinggi menjadi tanggung jawab perguruan tinggi dan dilaksanakan oleh lembaga kearsipan perguruan tinggi. (5) Tanggung jawab penyelenggara kearsipan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip. (6) Untuk mempertinggi mutu penyelenggaraan kearsipan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara kearsipan nasional melakukan penelitian dan pengembangan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kearsipan.

  Pasal 7 Penetapan kebijakan kearsipan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) meliputi bidang: a. pembinaan . . .

  • 11 -

  a. pembinaan;

  b. pengelolaan arsip;

  c. pembangunan SKN, pembangunan SIKN, dan pembentukan JIKN;

  d. organisasi;

  e. pengembangan sumber daya manusia;

  f. prasarana dan sarana;

  g. pelindungan dan penyelamatan arsip;

  h. sosialisasi kearsipan; i. kerja sama; dan j. pendanaan.

  Pasal 8 (1) Pembinaan kearsipan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) dilaksanakan oleh lembaga kearsipan nasional terhadap pencipta arsip tingkat pusat dan daerah, lembaga kearsipan daerah provinsi, lembaga kearsipan daerah kabupaten/kota, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi.

  (2) Pembinaan kearsipan provinsi dilaksanakan oleh lembaga kearsipan provinsi terhadap pencipta arsip di lingkungan daerah provinsi dan lembaga kearsipan daerah kabupaten/kota.

  (3) Pembinaan kearsipan kabupaten/kota dilaksanakan oleh lembaga kearsipan kabupaten/kota terhadap pencipta arsip di lingkungan daerah kabupaten/kota. (4) Pembinaan kearsipan perguruan tinggi dilaksanakan oleh lembaga kearsipan perguruan tinggi terhadap satuan kerja dan civitas akademika di lingkungan perguruan tinggi.

  Pasal 9 . . .

  • 12 -

  Pasal 9 (1) Pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) dilakukan terhadap arsip dinamis dan arsip statis.

  (2) Pengelolaan arsip dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. arsip vital;

  b. arsip aktif; c. arsip inaktif. (3) Pengelolaan arsip dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab pencipta arsip. (4) Pengelolaan arsip statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab lembaga kearsipan. Bagian Kedua

  Paragraf 1 Pembangunan SKN Pasal 10 (1) Lembaga kearsipan nasional menyelenggarakan kearsipan yang komprehensif dan terpadu melalui SKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c untuk menjaga autentisitas dan keutuhan arsip. (2) SKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk pengelolaan arsip dinamis dan pengelolaan arsip statis.

  Pasal 11 . . .

  • 13 -

  Pasal 11 SKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 berfungsi untuk:

  a. mengidentifikasi keberadaan arsip yang memiliki keterkaitan informasi di semua organisasi kearsipan; b. menghubungkan keterkaitan arsip sebagai satu keutuhan informasi; dan c. menjamin ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya.

  Paragraf 2 Pembangunan SIKN Pasal 12 (1) Lembaga kearsipan nasional membangun SIKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c untuk memberikan informasi yang autentik dan utuh dalam mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara, memori kolektif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan

  Republik Indonesia. (2) Dalam melaksanakan fungsi SIKN, lembaga kearsipan nasional membentuk JIKN.

  Pasal 13 SIKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 berfungsi untuk:

  a. mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara; b. menjamin akuntabilitas manajemen penyelenggaraan negara;

  c. menjamin penggunaan informasi hanya kepada pihak yang berhak; dan d. menjamin . . .

  • 14 - d. menjamin ketersediaan arsip sebagai memori kolektif bangsa.

  Paragraf 3 Pembentukan JIKN Pasal 14 (1) JIKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c berfungsi untuk meningkatkan: a. akses dan mutu layanan kearsipan kepada masyarakat;

  b. kemanfaatan arsip bagi kesejahteraan rakyat; dan c. peran serta masyarakat dalam bidang kearsipan. (2) Penyelenggara JIKN adalah ANRI sebagai pusat jaringan nasional serta lembaga kearsipan provinsi, lembaga kearsipan kabupaten/kota, dan lembaga kearsipan perguruan tinggi sebagai simpul jaringan.

  Pasal 15 Ketentuan lebih lanjut mengenai SKN, SIKN, dan JIKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 sampai dengan Pasal 14 diatur dengan peraturan pemerintah.

  Bagian Ketiga Organisasi Kearsipan

  Pasal 16 (1) Organisasi kearsipan terdiri atas unit kearsipan pada pencipta arsip dan lembaga kearsipan.

  (2) Unit . . .

  • 15 - (2) Unit kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dibentuk oleh setiap lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD).

  (3) Lembaga kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ANRI; b. arsip daerah provinsi;

  c. arsip daerah kabupaten/kota; dan d. arsip perguruan tinggi. (4) Arsip daerah provinsi wajib dibentuk oleh pemerintahan daerah provinsi, arsip daerah kabupaten/kota wajib dibentuk oleh pemerintahan daerah kabupaten/kota, dan arsip perguruan tinggi wajib dibentuk oleh perguruan tinggi negeri.

  Bagian Keempat Unit Kearsipan

  Pasal 17 (1) Unit kearsipan pada pencipta arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) memiliki fungsi:

  a. pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah di lingkungannya; b. pengolahan arsip dan penyajian arsip menjadi informasi; c. pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya; d. penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada lembaga kearsipan; dan e. pembinaan . . .

  • 16 -

  e. pembinaan dan pengevaluasian dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya. (2)

  Unit kearsipan pada lembaga negara berada di lingkungan sekretariat setiap lembaga negara sesuai dengan struktur organisasinya. (3)

  Unit kearsipan pada lembaga negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memiliki tugas: a. melaksanakan pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah di lingkungannya; b. mengolah arsip dan menyajikan arsip menjadi informasi dalam kerangka SKN dan

  SIKN;

  c. melaksanakan pemusnahan arsip di lingkungan lembaganya; d. mempersiapkan penyerahan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada ANRI; dan e. melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya.

  Pasal 18 Unit kearsipan pada pemerintahan daerah berada di lingkungan satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara pemerintahan daerah. (2) Unit kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas: a. melaksanakan pengelolaan arsip inaktif dari unit pengolah satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara pemerintahan daerah; b. melaksanakan . . .

  • 17 -

  b. melaksanakan pemusnahan arsip dari lingkungan satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara pemerintahan daerah;

  c. mempersiapkan penyerahan arsip statis oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara pemerintahan daerah kepada lembaga kearsipan daerah; dan d. melaksanakan pembinaan dan evaluasi dalam rangka penyelenggaraan kearsipan di lingkungannya.

  Bagian Kelima Lembaga Kearsipan

  Paragraf 1 ANRI Pasal 19 (1) ANRI adalah lembaga kearsipan nasional.