LINGKUNGAN DAN LOKASI BISNIS manajemen

LINGKUNGAN
DAN LOKASI BISNIS
AGUS ATHORI, SE., MM.

PENGANTAR


Pakar manajemen yang bernama “Chester Bernard”
menyebutkan bahwa suatu organisasi bisnis
merupakan suatu sistem yang terbuka, dimana
organisasi mengalami interaksi yang dinamis
dengan lingkungannya.
 keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung
dari tingkat interaksi efektif dengan lingkungannya,
atau pada kelompok atau lembaga lain yang
menjadi tempat bergantung.



Organisasi bisnis akan menerima input mencakup bahan
mentah, sumber daya manusia, modal, teknologi, dan

informasi.
 Proses transformasi itulah yang mengubah masukanmasukan ini menjadi produk-produk jadi atau jasa-jasa
melalui kegiatan kerja yang dilakukan oleh karyawan,
melalui kegiatan manajemen, serta metode operasi yang
dilakukan.
 Keluaran-keluaran atau output merupakan hasil yang
mencakup jasa atau produk yang siap dikonsumsi, berupa
laba atau keuntungan perusahaan, informasi, dan hasil
yang manusiawi seperti tingkat kepuasan kerja karyawan
dan produktivitas.

Pengertian Lingkungan


Lingkungan (organisasi) adalah elemen-elemen di
luar organisasi yang mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan organisasi (Kusdi, 2009).
 Lingkungan bisnis terdiri atas faktorfaktor sekitar
yang dapat membantu atau menghambat
perkembangan bisnis (Nickels et.al., 2009).

 Jadi lingkungan bisnis mencakup seluruh elemen
yang terdapat di luar organisasi, yang mempunyai
potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun
keseluruhan organisasi.

Lingkungan Kegiatan Bisnis
Ada beberapa lapis jenis lingkungan yang mempengaruhi kegiatan
suatu bisnis yang dijalankan oleh para pelaku bisnis. Pada dasarnya
lingkungan tersebut dibedakan kedalam dua lapis, yaitu :




Lingkungan internal
Lingkungan intern ini dimungkinkan untuk dikendalikan oleh para
pelaku bisnis, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan
perusahaan.
Lingkungan eksternal
Yaitu lingkungan yang berada diluar kegiatan bisnis yang tidak
mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh para pelaku bisnis

sesuai dengan keinginan perusahaan. Malah pelaku bisnislah yang
harus mengikuti ”kemauan” lingkungan ekstern tersebut, agar
kegiatan bisnis bisa ”selamat” dari pengaruh lingkungan tersebut.

Faktor-faktor yang termasuk dalam
lingkungan internal :







Tenaga kerja (Man)
Modal (Money)
Material / bahan baku (Material)
Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
Metode (Methods)

Lingkungan eksternal bagi

perusahaan :



Lingkungan Mikro
Lingkungan Makro

Lingkungan Eksternal Mikro
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang berada diluar
lapisan intern perusahaan. Lingkungan mikro bisnis (mendekati
perusahaan) terdiri dari :













Pemerintah
Pemegang saham (shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik (masyarakat disekitar lingkungan perusahaan)
Perantara (distributor & pengecer)
Pemasok
Konsumen

Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan makro perusahaan adalah kekuatan luar yang dapat
mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan. Lingkungan ini jauh lebih
luas dan lebih besar dari lingkungan mikro yang sudah kita bicarakan
diatas. Lingkungan ini dapat berupa kekuatan-kekuatan berikut :









Ekonomi
Demografi (keadaan alam)
Pendidikan
Politik
Sosial budaya
Teknologi dan informasi
Kekuatan alam

Ketidakpastian Lingkungan


Karakter utama dari lingkungan adalah ketidak
pastian.
 Ketidak pastian lingkungan ditentukan oleh dua
variabel yaitu :

 kompleksitas
 stabilitas lingkungan.

Kompleksitas


Kompleksitas menunujukkan gambaran
heteroginitas banyaknya elemen lingkungan yang
berpengaruh terhadap berfungsinya suatu
organisasi.
 Lingkungan organisasi dikatakan kompleks bila
jumlah elemennya empat atau lebih, dan bila
jumlahnya kurang dari empat dikatakan sederhana.

Stabilitas lingkungan


Stabilitas lingkungan menggambarkan tingkat
kecepatan perubahan elemen lingkungan yang
terjadi.

 Lingkungan organisasi dikatakan stabil apabila
elemenelemennya jarang/tidak mengalami
perubahan ataupun jika berubah berlangsung
secara perlahan.
 Bila elemennya selalu berubah atau berubah secara
cepat dan sulit diduga maka dikatakan sebagai
lingkungkungan yang tidak stabil (labil).

Pengendalian Lingkungan
Dalam upaya untuk menguasai atau mengendalikan
lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
 Merger
Yaitu penyatuan usaha dengan organisasi lain yang
menjadi sumber ketidak pastian sehingga terjadi pemilikan
dan atau pengawasan bersama.
 Kontrak atau Joint Ventures
Kontrak atau usaha patungan dapat mengurangi ketidak
pastian melalui ikatan bersifat formal (perjanjian) dengan
organisasi lainnya.




Kooptasi
Kooptasi adalah upaya memasukkan orang-orang
penting dan berpengaruh pada lingkungan untuk
masuk ke dalam organisasi. Misalnya memasukkan
pejabat pemerintah, analis senior ke dalam jajaran
komisaris di perusahaan swasta.
 Iklan dan Humas
Ini merupakan cara tradisonal untuk menciptrakan
hubungan yang baik dengan lingkungan dengan
tujuan untuk mempengaruhi pandangan dan pilihan
masyarakat.



Asosiasi Pengusaha Sejenis.
Melalui asosiasi pengusaha sejenis seringkali dapat
memunculkan suatu kekuatan yang cukup besar untuk
mempengaruhi lingkungan. Misalnya dengan melakukan

pendekatan-pendekatan dengan pihak pengambil
kebijakan.
 Merubah Bidang Kegiatan
Apabila lingkungan sudah tidak dapat dikendalikan maka
cara yang dapat ditempuh adalah dengan merubah bidang
kegiatan, sehingga diperoleh kondisi lingkungan uyang
lebih baik. Misalnya memilih bidang kegiatan yang tingkat
persaingannya tidak terlalu berat, campur tangan
pemerintah tidak terlalu banyak, jumlah konsumen yang
cukup banyak dan sebagainya.

Lokasi Perusahaan


adalah suatu tempat di mana perusahaan itu
malakukan kegiatan fisik.
 Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan
lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan
adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.


Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi
Industri


Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
 Letak dari pasar konsumen
 Ketersediaan tenaga kerja
 Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
 Ketersediaan energi

Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan




Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya
membangun perusahaan diluar lokasi yang telah ditentukan.
Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo
gadung, dan lain sebagainya.

Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah
tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan
bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di
cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha
pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota
pelajar.





Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena
sudah dipilihkan oleh alam.
Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di
buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain
sebagainya.

Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor
ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh
banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga
kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan
baku, dan lain-lain.