PEMODELAN HIDROLOGI LIMBURG SOIL EROSION

PROSIDING

25 – 26 November 2015
PUSPICS Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Prosiding Simposium Nasional
Sains Geoinformasi ~ IV 2015
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi
dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Tim Editor:
Pramaditya Wicaksono, Muhammad Kamal, Sri Lestari, Ikhsan Wicaksono, Dicky Setiady,
Angela Belladova Arundina

PUSPICSFakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada
YOGYAKARTA

2015

ii |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Prosiding Simposium Nasional
Sains Geoinformasi ~ IV 2015
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi
dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional
Tim Editor:
Pramaditya Wicaksono, Muhammad Kamal,Sri Lestari, Ikhsan Wicaksono, Dicky Setiady, Angela
Belladova Arundina
Hak cipta © 2015
PUSPICSFakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi
buku dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.


Simposium Nasional Sains Geoinformasi
PUSPICS Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada
Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Telp/Fax: 0274-521459
Website: http://www.simposiumgeoinformasi.tk/
Email: sainsgeoinformasi@gmail.com, puspics@geo.ugm.ac.id

Pramaditya Wicaksono, Muhammad Kamal, Sri Lestari, Ikhsan Wicaksono, Dicky Setiady, Belladova
Prosiding Simposium Nasional Sains Geoinformasi ~ IV 2015
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis
Nasional
Yogyakarta:
PUSPICS Fakultas Geografi UGM, 2015
837hlm.
ISBN: 978-602-73620-0-0
1. Prosiding

I. Judul


Diterbitkan Desember 2015
PUSPICS Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada

iii |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Kata Pengantar
Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D.
Ketua Panitia Simposium Nasional
Sains Geoinformasi IV 2015
Salam Sejahtera dan Selamat Datang pada Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015,
Penggunaan teknologi informasi spasial --termasuk penginderaan jauh dan sistem informasi geografis
(SIG)-- dalam ekstraksi informasi spasial tematik, penanganan masalah lingkungan, pengembangan
wilayah serta penyediaan data spasial lain dewasa ini telah semakin intensif dan meluas ke berbagai
kalangan. Di satu sisi, kecenderungan ini dapat dinilai positif karena popularitas dan arti penting data
geografis (geospasial) semakin meningkat. Di sisi lain, pemahaman yang tidak sama tentang kualitas
dan cara pemrosesan data di berbagai kalangan dengan latar belakang disiplin yang berbeda dapat

membawa konsekuensi pada kekeliruan dalam dukungan pengambilan keputusan.
Berangkat pada pemikiran tersebut, maka PUSPICS Fakultas Geografi UGM mengangkat tema
mengenai penguatan peran sains informasi geografi dalam mendukung penanganan isyu-isyu strategis
nasional dalam forum Simposium Sains Geoinformasi IV. Tema ini diangkat agar berbagai kalangan
penggiat informasi geospasial (peneliti, praktisi, dosen, mahasiswa) dapat bertukar pengalaman serta
wawasan dalam upaya-upaya meningkatkan kualitas data geospasial di bidang yang digeluti.
Simposium Sains Geoinformasi yang akan dilaksanakan untuk keempat kalinya ini dilaksanakan
setiap dua tahun sejak 2009, disusul 2011, dan 2013, sehingga diharapkan menjadi forum yang
terbuka luas bagi pemula (mahasiswa), praktisi maupun peneliti yang telah berpengalaman untuk
berpartisipasi dan membangun jejaring. Kumpulan makalah dalam bentuk prosiding ini merupakan
ungkapan semangat para akademisi, praktisi dan mahasiswa untuk berkomunikasi dan bertukar
gagasan dalam simposium tersebut. Mudah-mudahan prosiding ini dapat disebarluaskan dan
dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih luas, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam arti
luas pula. Untuk itu kami berterima kasih kepada seluruh panitia yang terdiri dari dosen-dosen
penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, staf administrasi PUSPICS dan Jurusan Sains
Informasi Geografis dan Pengembangan Wilayah (SIGPW), serta para asisten yang terdiri dari
mahasiswa S1 dan S2 yang telah mengorbankan waktu mereka dan dengan penuh semangat
menyelenggarakan acara ini. Mudah-mudahan kerja keras ini akan membawa manfaat besar bagi
lembaga, bangsa dan juga masing-masing pihak yang terlibat di dalamnya.


Yogyakarta, 25 November 2015
PROJO DANOEDORO
Ketua Panitia

iv |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN EDITORIAL
HALAMAN ISBN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

i
ii
iii
iv

v

JADWAL ACARA SIMPOSIUM
KUMPULAN PAPER SIMPOSIUM
PLENARY SESSION-1(Materi)

xii

PAPER KETUA IGI
PERAN KEAHLIAN GEOGRAFI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PROFESI
TERKAIT INFORMASI GEOSPASIAL (Full Paper)
Hartono
R1A – RUANG SIDANG 1 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (11.00 – 12.15)
001PEMODELAN HIDROLOGI LIMBURG SOIL EROSION MODEL
MANAJEMEN
(LISEM) UNTUK PREDIKSI TINGGI GENANGAN BANJIR
BENCANA - 1
BANDANG(Full Paper)
A. U. Rusdimi, P.K Widyaputra, J. Sartohadi, M.A. Setiawan, S. Ritohardoyo
003 PEMANFAATAN APLIKASI InaSAFE GUNA MENDUKUNG

PENYUSUNAN PERANGKAT KEBIJAKAN PENANGGULANGAN
BENCANA(Full Paper)
Adi Kurniawan, Fredy Chandra, Charlotte Morgan, Agus Wibowo, Dian
Oktiari
022 ESTIMASI INDEKS KEBASAHAN BERBASIS SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS UNTUK MENDUKUNG PERINGATAN DINI
BAHAYA BANJIR PADA KOTA SEMARANG(Full Paper)
Putra, D. M. W. K., Cahyaningtyas, W.M.
NOTULENSI DISKUSI SESI MANAJEMEN BENCANA – 1(Notulen)
R1B – RUANG SIDANG 2 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (11.00 – 12.15)
002 PEMODELAN POTENSI EROSI DI DAS SERANG HULU BERBASIS
METODE
LOGIKA FUZZY(Full Paper)
ANALISIS DAN
A.N Khasanah, M.A.Setyawan
PEMODELAN
SPASIAL
008 PEMODELAN SPASIAL UNTUK ANALISIS WILAYAH POTENSI
LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINMAP
(STABILITY INDEX MAPPING) DI KABUPATEN BANDUNG

(Full Paper)
Andri Noor Ardiansyah

64

73

82

92

100
103

114

012 INTERVAL KONFIDENSI UNTUK ESTIMASI PARAMETER (STUDI
KASUS : DATA MAGNITUDE GEMPABUMI BULAN JULI TAHUN
2015 BERDISTRIBUSI NORMAL)(Full Paper)
Anggara Setyabawana Putra, TheresiaRetnoWulan


123

059 PEMODELAN SPASIAL MENGGUNAKAN INVERSE DISTANCE
WEIGHT (IDW) DAN ORDINARY KRIGING DALAM EVALUASI
TANAH TERCEMAR LOGAM BERAT DI LAHAN PERTANIAN
(STUDI KASUS: RANCAEKEK) (Full Paper)
Jefri Ferliande, Idris Maxdoni Kamil, Akhmad Riqqi

128

NOTULENSI DISKUSI SESI METODE ANALISIS DAN PEMODELAN SPASIAL (Notulen)

v|

16

139

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:

Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

R1C – RUANG KULIAH 1 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (11.00 – 12.15)
009 PEMOTRETAN UDARA WILAYAH UNRESOLVED SEGMENT
PENGOLAHAN
PERBATASAN RI-RDTL DALAM RANGKA PENYELESAIAN
CITRA DIGITAL
SENGKETA BATAS NEGARA (Full Paper)
PENGINDERAAN
Andriyana Lailissaum
JAUH
015 EVALUASI METODE OTOMATISASI CLOUD REMOVAL
BERDASARKAN NDVI PADA CITRA MULTITEMPORAL
(Full Paper)
Atika Cahyawati, Macya Sita Nurdiana, Yosi Nuki Fitra Pratama, Randy
Aswin

150

074 PENAMBANGAN CITRA (IMAGE MINING) PENGINDERAAN

JAUH UNTUK PEMETAAN KERAWANAN LONGSOR LAHAN DI
KABUPATEN TEMANGGUNG(Full Paper)
Nur Mohammad Farda

154

118 PENGARUH JUMLAH DAN METODE PENGAMBILAN TITIK
SAMPEL PENGUJI TERHADAP TINGKAT AKURASI
KLASIFIKASI CITRA DIGITAL PENGINDERAAN JAUH
(Full Paper)
Projo Danoedoro
NOTULENSI DISKUSI SESI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGINDERAAN JAUH
(Notulen)
R2A – RUANG SIDANG 1 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (13.15 – 14.15)
089 ESTIMASI DEBIT PUNCAK UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI
MANAJEMEN
BANJIR DI DAS JANGKOK MENGGUNAKAN PJ DAN SIG
BENCANA - 2
(Full Paper)
Sigit Heru Murti B.S, Ach. Firyal Wijdani, Aisya Jaya D, Andika Putri F *,
Assyria Fahsya U, Dian Prabantoro, Dzimar A.R.P, Nila Ratnasari

162

173

176

092 DEAGREGASI BAHAYA GEMPABUMI UNTUK DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA(Full Paper)
Bambang Sunardi, Sulastri

187

111 PEMODELAN ALIRAN ABU VULKANIK GUNUNG BERAPI
SEBAGAI EARLY WARNING TERHADAP BENCANA NASIONAL
(STUDI KASUS LETUSAN GUNUNG KELUD TAHUN 2014)
(Full Paper)
Ahmad Lubab, Ahmad Hanif Asyhar, Mohammad Hafiyusholeh,
Dian C. Rini N.

196

076 PEMETAAN ZONA RAWAN LONGSOR BERBASIS SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG.
STUDI KASUS: KECAMATAN NGALIYAN, KOTA
SEMARANG(Full Paper)
Pamungkas, A.A., Putra, D.W.K.P, Wanda, F.S
NOTULENSI DISKUSI SESI MANAJEMEN BENCANA – 2(Notulen)
R2B – RUANG SIDANG 2 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (13.15 – 14.15)
026 GENERALISASI KARTOGRAFIS PADA PETA RUPABUMI
VISUALISASI
INDONESIA (RBI) SKALA 1:25.000 MENJADI 1:50.000(Full Paper)
KARTOGRAFI
Danang Budi Susetyo
047PEMBUATAN PETA KECAMATAN PERBATASAN
INDONESIA - MALAYSIA(Full Paper)
Gama Hirawan Utomo, Farid Yuniar dan Lulus Hidayatno
049 KAJIAN ESTETIKA PETA TEMATIK SECARA VISUAL
BERDASARKAN DESAIN TATA LETAK PETA(Full Paper)

vi |

142

205

214
217

226

233

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Grefie Dwinita, Mayca Sita Nurdiana, Atika Cahyawati, Yosi Nuki Fitra
Pratama, Indah Octavia Koeswandari, Kusuma Wardani
Laksitaningrum, Tantri Utami Widaningtyas
004 VISUALISASI DAN ANALISIS SPATIO TEMPORAL UNTUK
EVALUASI ZONASI TATA RUANG DENGAN GOOGLE EARTH
ENGINE (STUDI KASUS: KABUPATEN SLEMAN, DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA)(Full Paper)
Aditya Sanjaya, Rahmah Devi Hapsari, Trias Aditya

239

046 PETA INFOGRAFIS SEBAGAI MEDIA VISUALISASI DALAM
OPTIMALISASI PENGGUNAAN PETA NASIOANAL(Full Paper)
Fithrotul Khikmah
NOTULENSI DISKUSI SESI VISUALISASI KARTOGRAFI(Notulen)

246

R2C – RUANG KULIAH 1 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (13.15 – 14.15)
104 ANALISIS PERUBAHAN AWAL MUSIM HUJAN BERDASARKAN
KAJIAN
PREDIKSI CURAH HUJAN UNTUK PENENTUAN MASA TANAM
METEOROLOGI
DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH TADAH HUJAN DI
DAN
KABUPATEN CIANJUR(Full Paper)
KLIMATOLOGI
Yosafat Donni Haryanto, Armi Susandi, Edvin Aldrian

251
256

106 ANALISIS HUBUNGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP
IKLIM MIKRO DI KAWASAN PERKOTAAN KLATEN
MENGGUNAKAN CITRA ALOS PAN-SHARPENED(Full Paper)
Eni Susanti, Iswari Nur Hidayati, Anindita Indraputra

266

107 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK
ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP SEBARAN
SPASIAL SUHU UDARA DI KECAMATAN SEMARANG UTARA.
(Full Paper)
Alke Caroline Helena Maru, Iswari Nur Hidayati

275

109 MODEL SISTEM INFORMASI KEKERINGAN(Full Paper)
Sudaryatno
NOTULENSI DISKUSI SESI KAJIAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI(Notulen)
R3A - RUANG SIDANG 1 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (15.00 – 16.15)
093 PEMANFAATAN APLIKASI SIG BERBASIS WEB UNTUK
TATA RUANG
PENATAAN SEKTOR PERTAMBANGAN INDONESIA(Full Paper)
DAN
Surya Herjuna, Dimar Wahyu Anggara, Bayu Raharja
PERENCANAAN
WILAYAH
037 IDENTIFIKASI AGIHAN BARKHAN PADA ZONA INTI GUMUK
PASIR PARANGTRITIS DENGAN MENGGUNAKAN DATA UAV
(Full Paper)
Edwin Maulana, Theresia Retno Wulan

282
296
299

307

044 PEMETAAN PARTISIPATIF PELACAKAN BATAS DESA DI KOTA
BLITAR DAN KABUPATEN BLITAR(Full Paper)
Farid Yuniar, Yogyrema Setyanto Putra, Fahrul Hidayat, Guridno Bintar S

314

115 KAJIAN KRITERIA PENENTUAN ZONA INTI TAMAN NASIONAL
BERBASIS GEOFISIK MENGGUNAKAN TEKNIK
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(STUDI KASUS DI TAMAN NASIONAL BOGANI NANI
WARTABONE)(Full Paper)
Nawir N. Sune
NOTULENSI DISKUSI SESI TATA RUANG DAN PERENCANAAN WILAYAH(Notulen)

323

R3B - RUANG SIDANG 2 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (15.00 – 16.15)
091 KELAYAKAN HUTAN MANGROVE DI PANTAI TIRIS DESA
GEOGRAFI

vii |

331
334

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

KESEHATAN
DAN
LINGKUNGAN

PABEAN ILIR KEC. PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU
SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA MANGROVE YANG
BERKELANJUTAN(Full Paper)
Sodikin
038 POLA SPASIAL PERSEBARAN PENYAKIT TB PARU DI KOTA
MALANG(Full Paper)
Endang Surjati

341

108 PEMANFAATAN CITRA GEOEYE – 1 DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS UNTUK PEMODELAN SPASIAL RISIKO PENYAKIT
DIARE AKUT PADA BALITA DI KECAMATAN MOYUDAN,
KABUPATEN SLEMAN(Full Paper)
Erika Yuliantari,Prima Widayani

347

069 DISTRIBUSI SPATIAL NYAMUK TULAR PENYAKIT
BERDASARKAN BENTANGLAHAN DI KABUPATEN DONGGALA
DAN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH(Full Paper)
Mujiyanto, Rosmini, Jastal, Triwibowo A.G

355

062 APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS UNTUK PENENTUAN KUALITAS AIR DI PERAIRAN
SEKOTONG, LOMBOK BARAT(Full Paper)
Ade Intan P, Anggun Detrina N, Hafiidh Alfian A, Kusuma Wardani L,
Widyanissa Rahmayani , Yan Nur Hidayat
NOTULENSI DISKUSI SESI GEOGRAFI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN(Notulen)

364

R3C - RUANG KULIAH 1 PUSPICS, 25 NOVEMBER 2015 (15.00 – 16.15)
053 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI
EVALUASI
MENGGUNAKAN MULTI-CRITERIA ANALYSIS DI KECAMATAN
LAHAN DAN
PUJUT, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT
AKUISISI DATA
(Full Paper)
Ima Rahmawati, Arnellya Fitri, Aziz Wahyu Kuncoro, Desi Ariska Putri, Dian
Resti Mawarni, Faisal Ashaari, M Radito Pratomo

379

102 INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DENGAN
SUMBERDAYA LAHAN UNTUK PENENTUAN TINGKAT
KEKRITISAN DAERAH ALIRAN SUNGAI NGALANG,
KABUPATEN GUNUNG KIDUL(Full Paper)
Yoesep Budianto, Rusma Prima R, Umma Iltizam, Nia Kurniawati, Dwi
Nofiana G.P, Lailatus Syukriyah

388

035 PEMOTRETAN UDARA DENGAN UAV UNTUK MENDUKUNG
KEGIATAN KONSERVASI KAWASAN GUMUK PASIR
PARANGTRITIS(Full Paper)
Edwin Maulana, Theresia Retno Wulan

399

018 STUDI PERUBAHAN PENUTUP LAHAN TERHADAP PERUBAHAN
DEBIT PUNCAK DI DAS WOSEA(Full Paper)
Bayu Raharja, Muhammad Fauzi, Nur Fathurrahman A
NOTULENSI DISKUSI SESIEVALUASI LAHAN DAN AKUISISI DATA(Notulen)
POSTER SESSION-1
048 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENYAJIAN HASIL
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA(Full Paper)
Gilang Adinugroho, Nugroho Hartanto
071 ANALISIS PENGINDERAAN JAUH DAN PEMETAAN SEBAGAI UPAYA MITIGASI
BENCANA LONGSOR DI DAERAH KECAMATAN GUNUNGPATI, SEMARANG
(Full Paper)
Daniel Kristianto Setyawan, David Widyanto, Galang Virgiawan, Nicholas Bastian, Zuhdi Azmi

viii |

374

408

420
424

433

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Fauzi
114 ANALISIS SPASIAL ARAH PERKEMBANGAN KOTA GORONTALO MENGGUNAKAN
CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL(Full Paper)
Sri Maryati, Nawir Sune, Sutarno
PLENARY SESSION-2(Materi)
K4B - RUANG SIDANG 2 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (08.30 – 09.45)
025 APLIKASI MODEL PEMBANGKIT DATA IKLIM DALAM
MANAJEMEN
ANALISIS RISIKO KEKERINGAN PERTANIAN BERBASIS DATA
BENCANA - 3
SPASIAL MENENGAH: KASUS PADA BUDIDAYA KENTANG DI
KAWASAN DIENG(Full Paper)
D. P. Adikarma Mandala, Junun Sartohadi, Danang Sri Hadmoko

446
492

054 PENILAIAN HUBUNGAN BENCANA BANJIR DAN PERUBAHAN
PENGGUNAAN LAHAN SECARA SPATIAL-TEMPORAL DI
PANTAI UTARA JAWA(Full Paper)
Imam Setyo Hartanto, Rini Rachmawati

502

084 APLIKASI SIG UNTUK PEMETAAN ZONA KERENTANAN
GERAKAN TANAH (STUDI KASUS: KABUPATEN DAN KOTA
MOJOKERTO)(Full Paper)
Robby Arafad , Yanto Budisusanto

511

086 APLIKASI GIS DAN PENGINDERAAN JAUH DALAM
PENGEMBANGAN RESIKO API (FIRE RISK) DI LANSEKAP
KELAPA SAWIT: KASUS STUDI KALIMANTAN TENGAH,
INDONESIA (Full Paper)
Sakti Anggara, Muhammad Silmi

519

036 PEMETAAN MULTI-RAWAN KABUPATEN MALANG BAGIAN
SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
BENTANGALAM(Full Paper)
Edwin Maulana, Theresia Retno Wulan

526

NOTULENSI DISKUSI SESI MANAJEMEN BENCANA – 3(Notulen)
K4C - RUANG KULIAH 1 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (08.30 – 09.45)
110 KONTRIBUSI CITRA PENGINDERAAN JAUH UNTUK
TATA RUANG
PELACAKAN ZONA POTENSIAL PENYUMBANG SEDIMEN
DAN
WADUK MRICA, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH(Full Paper)
PERENCANAAN
Totok Gunawan
WILAYAH DAN
SURVEI
041 PENTINGNYA TINJAUAN ASPEK GEOLOGI DALAM SUATU
KEKOTAAN
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA GUNA TERCIPTANYA
KAWASAN HUNIAN YANG IDEAL(Full Paper)
First Ferdian Dheswara Adji Maryadi, Kemala Medika Putri

ix |

442

535
539

554

005 ANALISIS ARAH DAN FAKTOR PERKEMBANGAN KOTA
MATARAM DENGAN CITRA MULTITEMPORAL(Full Paper)
Ajeng Murtisari, Lia Lovianisa, Kuncoro Purba Wasisa, Mayca Sita Nurdiana

562

033 IMPLIKASI DEURBANISASI TERHADAP GAYA HIDUP
PENDUDUK KAMPUNG DI WILAYAH PINGGIRAN PERKOTAAN,
STUDI KASUS DI PERKAMPUNGAN KARAWACI, KABUPATEN
TANGERANG, BANTEN(Full Paper)
Dwiyanti Kusumaningrum

570

042 KARAKTERISTIK BATAS WILAYAH ADMINISTRASI DAERAH DI
INDONESIA BERDASARKAN TIPOLOGI BATAS WILAYAH
(Full Paper)

581

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Fahrul Hidayat, Yulia Indri Astuty,Suryant, Guridno Bintar Saputro
NOTULENSI DISKUSI SESI TATA RUANG DAN PERENCANAAN WILAYAH DAN
SURVEI KEKOTAAN(Notulen)
K5A - RUANG SIDANG 1 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (13.00 – 14.15)
056 PEMANFAATAN DATA MULTI SATELIT ALTIMETRI UNTUK
KAJIAN
KAJIAN KENAIKAN MUKA AIR LAUT PERAIRAN PULAU JAWA
METEOROLOGI
DARI TAHUN 1995 s.d 2014(Full Paper)
DAN
Isna Uswatun Khasanah, Leni S. Heliani, Abdul Basith
KLIMATOLOGI

596

100 RELASI FAKTOR REFLEKTIFITAS RADAR DENGAN INTENSITAS
CURAH HUJAN UNTUK RADAR C-BAND DI SOROAKO,
SULAWESI SELATAN(Full Paper)
Vera Arida, Zadrach L. Dupe, Findy Renggono

606

039 PENGGUNAAN INDEKS IKLIM GLOBAL DAN CURAH HUJAN
SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM (EWS) BENCANA LONGSOR
DI KABUPATEN BANJARNEGARA – JAWA TENGAH(Full Paper)
Eri Nofian, Bayu Dwi Apri Nugroho, Ismail Wahab

616

050 PEMANFAATAN CITRA MTSAT-2R, TRMM-2A12, DAN ASTER
GDEM-2 UNTUK ESTIMASI CURAH HUJAN DI JAWA BAGIAN
TENGAH(Full Paper)
Hamim Zaky Hadibasyir, Hartono

624

NOTULENSI DISKUSI SESIKAJIAN METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI (Notulen)
K5B - RUANG SIDANG 2 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (13.00 – 14.15)
031 KAJIAN HUBUNGAN ANTARA FRACTIONAL VEGETATION
KAJIAN
COVER (FVC) DENGAN TINGKAT EROSI BERBASIS REVISED
VEGETASI DAN
UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION (RUSLE) DI DAS GESING
KEHUTANAN
MELALUI ANALISIS CITRA LANDSAT-8 OLI DAN SIG RASTER
(Full Paper)
Diwyacitta Dirda Gupita, Sigit Heru Murti B.S.

633
635

051 ESTIMASI STOK KARBON HUTAN MANGROVE KAWASAN
SEGORO ANAK PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS
PURWO BANYUWANGI, JAWA TIMUR(Full Paper)
Hendry Frananda, Nursida Arif

643

072 PEMODELAN ALOS PALSAR UNTUK ESTIMASI KANDUNGAN
BIOMASSA ATAS PERMUKAAN DAN KARBON TEGAKAN
HUTAN BERDASARKAN HABITAT DI SEBAGIAN TAMAN
NASIONAL KERINCI SEBLAT PROVINSI SUMATERA BARAT
(Full Paper)
Nirmawana Simarmata,Hartono

651

099 PEMETAAN KEMAMPUAN LAHAN DAN INDEKS POTENSI
LAHAN UNTUK ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS(Full Paper)
Trihatmaja Adi Nugraha, Rukiyya Sri Rayati Harahap, Ainil Mardhiah, M.
Randy Aswin, ,Anugerah Ramadhian A.P, Prayoga Try Sagita, Azzadiva
Ravi Sawungrana, Wirastuti Widyatmanti

651

119 PENGARUH RESOLUSI SPASIAL CITRA PENGINDERAAN JAUH
TERHADAP ESTIMASI LEAF AREA INDEX MANGROVE DI
KEPULAUAN KARIMUNJAWA JAWA TENGAH(Full Paper)
Muhammad Kamal, Pramaditya Wicaksono, Dimar Wahyu Anggara,
Muhammad Hafizt
NOTULENSI DISKUSI SESI KAJIAN VEGETASI DAN KEHUTANAN (Notulen)

x|

591

667

675

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

K5C - RUANG KULIAH 1 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (13.00 – 14.15)
013 IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN
TOPIK LAIN
KOMODITAS PERKEBUNAN DI PROVINSI JAMBI(Full Paper)
TERKAIT
Ari Murdimanto
SPASIALISASI
INFORMASI
024 IDENTIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI
GEOGRAFI - 1
KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT BERDASARKAN
ANALISIS MARXAN(Full Paper)
Christian Handayani, Dirga Daniel, Estradivari

679

690

030 ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN
TERHADAP AKURASI MODEL INTEGRASI CELLULAR
AUTOMATA DAN REGRESI LOGISTIK BINER BERDASARKAN
PETA PERUBAHAN SAWAH KLATEN DAN SEKITARNYA
(Full Paper)
Dicky Setiady, Projo Danoedoro

699

055 PEMETAAN POTENSI KEKERINGAN MENGGUNAKAN
TOPOGRAPHIC WETNESS INDEX (TWI) DAN TASSELED CAP
LANDSAT 8 DI KECAMATAN PUJUT, KABUPATEN LOMBOK
TENGAH(Full Paper)
Intan Khaeruli F , Atika Cahyawati ,Defa Herdianta S, Fajar Dewangga,
Akbar Cahyadhi Pratama Putra, Basuki Rakhmat, Nur Ramadhan Bayu

709

029 REKOMENDASI PENGELOLAAN DAS MENGGUNAKAN CITRA
ALOS AVNIR (STUDI KASUS: DAS KAYANGAN, KABUPATEN
KULONPROGO)(Full Paper)
Dian Prabantoro, Nila Ratnasari, Erika Dwi Candra

719

NOTULENSI DISKUSI SESI TOPIK LAIN TERKAIT SPASIALISASI INFORMASI
GEOGRAFI – 1(Notulen)
K6A - RUANG SIDANG 1 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (15.00 – 16.15)
043 ESTIMASI PRODUKSI PADI UNTUK MENGETAHUI TINGKAT
ESSTIMASI
KEMANDIRIAN PANGAN DI SEBAGIAN KABUPATEN LOMBOK
PRODUKSI DAN
BARAT(Full Paper)
PENGGUNAAN
Faiz Fahmi Baihaqi, Erika Dwi Candra, Yogi Prabowo, Iis Sugiarti Ari
LAHAN
Widayati, Valentian Sidik Wiworo

728

NOTULENSI DISKUSI SESI ESSTIMASI PRODUKSI DAN PENGGUNAAN LAHAN
(Notulen)
K6B - RUANG SIDANG 2 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (15.00 – 16.15)
064 PENGARUH RESOLUSI SPASIAL DIGITAL ELEVATION MODEL
TOPIK LAIN
TERHADAP KEMIRINGAN LERENG(Full Paper)
TERKAIT
Adi Artanto, M. Syahdan A.S.
SPASIALISASI
INFORMASI
094 APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFI - 2
GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KERAWANAN LONGSOR
LAHAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG(Full Paper)
Suryanti, Nur Mohammad Farda

742

NOTULENSI DISKUSI SESI TOPIK LAIN TERKAIT SPASIALISASI INFORMASI
GEOGRAFI – 2(Notulen)
K6C - RUANG KULIAH 1 PUSPICS, 26 NOVEMBER 2015 (15.00 – 16.15)
023 PENGARUH KONTEKSTUALITAS DATA ATRIBUTTERHADAP
TOPIK LAIN
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
TERKAIT
(Full Paper)
SPASIALISASI
Chandra Adiputra
INFORMASI
085 PENILAIAN KUALITAS AIR MENGGUNAKAN CITRA
GEOGRAFI - 3
PENGINDERAAN JAUH DAN SIG DI SEBAGIAN PESISIR

760

xi |

732

744

751

762

770

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

KECAMATAN SEKOTONG DAN GERUNG, LOMBOK BARAT
(Full Paper)
Ruslisan, Nur Hafizul Kalam, Aglis Cahya Dwininta, Muhammad, Hasnan
Habibi, Ernawati Tri Rahayu, Nurkhovia Dewi, Eleonora Easter Henny
K, Wirastuti Widyatmanti,
082 PEMETAAN LAHAN POTENSIAL MANGROVE MENGGUNAKAN
CITRA LANDSAT OLI DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI
DELTA MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR(Full Paper)
Ratri Ma’rifatun Nisaa’, Nurul Khakhim

781

120 PERBANDINGAN AKURASI METODE BAND TUNGGAL DAN
BAND RASIO UNTUK PEMETAAN BATIMETRI PADA LAUT
DANGKAL OPTIS(Full Paper)
Pramaditya Wicaksono
NOTULENSI DISKUSI SESITOPIK LAIN TERKAIT SPASIALISASI INFORMASI
GEOGRAFI – 3 (Notulen)
POSTER SESSION-2
010 PEMANTAUAN KONDISI PILAR CBDRF PERBATASAN INDONESIA - TIMOR LESTE
(Full Paper)
Andriyana Lailissaum, Muhammad Nurman

792

032 KAJIAN PEMANFAATAN CITRA NOAA UNTUK PENDUGAAN POTENSI IKAN DI
WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN (WPP) 573(Full Paper)
Dwi Sri Wahyuningsih, Th. Retno Wulan

813

098 PEMODELAN SPASIAL BANJIR ROB DI PESISIR PEKALONGAN DENGAN
MEMANFAATKAN DEM RESOLUSI 10M DARI ALGORITMA ANUDEM(Full Paper)
Trida Ridho Fariz, Dwi Fathimah Zahra

822

115 KAJIAN KRITERIA PENENTUAN ZONA INTI TAMAN NASIONAL BERBASIS
GEOFISIK MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone)
(Full Paper)
Nawir N. Sune

830

xii |

801

804

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

JADWAL ACARA SIMPOSIUM NASIONAL SAINS GEOINFORMASI 2015 – PUSPICS UGM
HARI PERTAMA: RABU, 25 NOVEMBER 2015
Waktu (WIB)
Acara
07.30-08.30

08.30-09.00

09.00-10.30

10.30-11.00

11.00-12.15

12.15-13.15

Persiapan dan Registrasi Peserta
Tempat: Teras Selatan Auditorium Merapi
Pembukaan dan Sambutan:
 Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D. (Ketua Panitia Simposium)
 Prof. Dr. Rijanta, M.Sc.(Dekan Fakultas Geografi UGM)
Tempat: Auditorium Merapi
Plenary Session 1
 Prof. Dr. Hartono, DEA., DESS. (Ketua Ikatan Geograf Indonesia – IGI)
 Dr. Suprajaka, M.T. (Kepala Pusat Standarisasi Kelembagaan Informasi Spasial
[PSKIG] mewakili Kepala Badan Informasi Geospasial – BIG)
Tempat: Auditorium Merapi
Coffee break
Tempat: Teras Utara Auditorium Merapi
Ruang Kelas 1
Ruang Sidang 1
Ruang Sidang 2
PUSPICS (C)
PUSPICS (A)
PUSPICS (B)
Parallel Session 1
(Akuisisi &
(MANAJEMEN
(Metode Analisis &
Pengolahan Data
BENCANA)
Pemodelan Spasial)
PJ)
Moderator
Dr. Sudaryatno
Dr. Taufik Heri P
Dr. Pramaditya W
11.00-11.15
R1A-01 001
R1B-01 002
R1C-01 009
11.15-11.30
R1A-02 003
R1B-02 008
R1C-02 015
11.30-11.45
R1A-04 022
R1B-03 012
R1C-03 074
11.45-12.00
R1B-04 059
R1C-04118
12.00-12.15
Ishoma
Parallel Session 2

13.15-14.15

14.15-15.00

15.00-16.15

xiii |

Poster
Persiapan dan pemasangan
Poster Session hari ke-1
Tempat: Teras Utara
Auditorium Merapi
R1P-02 012, R1P-04 048,
R1P-05 071, R1P-08
091,R1P-10 114

Poster Session hari ke-1

Poster Session hari ke-1
Ruang Sidang 1
PUSPICS (A)
(MANAJEMEN
BENCANA)
Dr. Nurul Khakhim
R2A-01 089
R2A-02 092
R2A-03111
R2A-04 076

Moderator
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
Coffee break
Tempat: Teras Utara Auditorium Merapi
Ruang Sidang 1
PUSPICS (A)
Parallel Session 3 (TATA RUANG &
PERENCANAAN
WILAYAH)
Moderator
Dr. Suharyadi
15.00-15.15
R3A-01 037
15.15-15.30
R3A-02 044
15.30-15.45
R3A-03 093
15.45-16.00
R3A-05 115
16.00-16.15

Ruang Sidang 2
PUSPICS (B)
(VISUALISASI
KARTOGRAFI)
Totok WW, MSc
R2B-01 026
R2B-02 047
R2B-03049
R2B-04 004
R2B-05 046

Ruang Kelas 1
PUSPICS (C)
(KAJIAN
METKLIM)
NM Farda, MCs
R2C-01 104
R2C-02 106
R2C-03 107
R2C-04 109
Poster Session hari ke-1

Ruang Sidang 2
PUSPICS (B)
(GEOGRAFI
KESEHATAN &
LINGKUNGAN)
Prima W, MSi
R3B-01 038
R3B-02062
R3B-03 069
R3B-04 108
R3B-05 091

Ruang Kelas 1
PUSPICS (C)
(EVALUASI
LAHAN)
Karen SH, MSc
R3C-01 018
R3C-02 035
R3C-03 053
R3C-04 102

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

HARI KEDUA: KAMIS, 26 NOVEMBER 2015
Waktu (WIB)
Acara
07.30-08.30

Persiapan dan Registrasi Peserta
Tempat: Teras Utara Auditorium Merapi

Parallel Session 4

08.30-09.45

09.45-10.30

10.30-12.00

12.00-13.00

13.00-14.15

14.15-15.00

15.00-16.00

16.00-16.30

Ruang Sidang 1
PUSPICS (A)
(Sesi PSKIG BIG)

Ruang Sidang 2
PUSPICS (B)
(MANAJEMEN
BENCANA 2)

Ruang Kelas 1
PUSPICS (C)
(TATA RUANG,
PERENCANAAN
WILAYAH &
SURVEI
KEKOTAAN)
Dr. Sigit Heru M
K4C-01 110
K4C-02 041
K4C-03 042
K4C-04 005
K4C-05 033

Moderator
Projo D., PhD
Dr. Sudaryatno
08.30-08.45
K4A-01
K4B-01 025
08.45-09.00
K4A-02
K4B-02 054
09.00-09.15
K4A-03
K4B-03084
09.15-09.30
K4A-04
K4B-04 086
09.30-09.45
K4A-05
K4B-05 036
Coffee break
Tempat: Teras Utara Auditorium Merapi
Plenary Session 2
 Dr. rer. Nat. Sumaryono, M.Sc. (Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya
Manusia dan Industri Informasi Geospasial – BIG)
 Drs. Projo Danoedoro, M.Sc., Ph.D. (Ketua PUSPICS UGM / MAPIN Yogya)
Tempat: Auditorium Merapi
Ishoma
Ruang Sidang 1
Ruang Sidang 2
Ruang Kelas 1
PUSPICS (A)
PUSPICS (B)
PUSPICS (C)
Parallel Session 5
(KAJIAN METKLIM (KAJIAN VEGETASI
(TOPIK LAIN
2)
& KEHUTANAN)
TERKAIT SIG 1)
Moderator
Dr. Sudaryatno
Bowo Susilo, MT
Like I, MSc
13.00-13.15
K5A-01 039
K5B-01 031
K5C-01 013
13.15-13.30
K5A-02 050
K5B-02 051
K5C-02 024
13.30-13.45
K5A-03056
K5B-03072
K5C-03 030
13.45-14.00
K5A-04 100
K5B-04 099
K5C-04 055
14.00-14.15
K5B-04 119
K5C-05 029
Coffee break
Tempat: Teras Utara Auditorium Merapi
Ruang Sidang 1
Ruang Sidang 2
Ruang Kelas 1
PUSPICS (A)
PUSPICS (B)
PUSPICS (C)
Parallel Session 6 (ESTIMASI
(TOPIK LAIN
(TOPIK LAIN
PRODUKSI DAN
TERKAIT SIG 2)
TERKAIT SIG 3)
PL)
Moderator
Dr. Sigit Heru M
Ibnu R, MCs
Dr. Nurul Khakhim
15.00-15.15
K6A-01 043
K6B-01 064
K6C-01 023
15.15-15.30
K6B-03094
K6C-03082
15.30-15.45
K6C-04 085
15.45-16.00
K6C-05 120
Penutupan acara simposium
Tempat: Auditorium Merapi

Poster
Persiapan dan pemasangan
Poster Session hari ke-2
Tempat: Teras Utara
Auditorium Merapi
K2P-02 010, K2P-04 029,
K2P-05 032, K2P-06 033,
K2P-07 036, K2P-09 098,
K2P-10 115

Poster Session hari ke-2

Poster Session hari ke-2

Poster Session hari ke-2

Keterangan:
 Kode presentasi R1A-01 001: hari Rabu, sesi 1, ruang A, urutan presentasi 01, paper ID 001

xiv |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

PEMODELAN HIDROLOGI LIMBURG SOIL EROSION MODEL (LISEM)
UNTUK PREDIKSI TINGGI GENANGAN BANJIR BANDANG
A. U. Rusdimi1, P.K Widyaputra2, J. Sartohadi1, M.A. Setiawan1 S. Ritohardoyo1
1
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
Email: ulyarusdimi@live.com, primandakiky@gmail.com
2
Fakultas Teknologi Sumberdaya Alam, Institut Teknologi Yogyakarta
Email: panyidiksiti@gmail.com
*Corresponding author: ulyarusdimi@live.com
ABSTRAK
Pemanfaatan teknologi sistem informasi geografis (SIG) telah berkembang pesat dan memberikan kontribusi
yang besar dalam analisis kebencanaan di Indonesia, salah satunya melalui pemodelan. Limburg Soil Erosion
Model (LISEM) merupakan pemodelan hidrologis yang menggunakan banyak parameter pada skala detail.
Model ini dikembangkan untuk mensimulasikan kondisi hidrologi permukaan dan keseimbangan sedimen.
Kelebihan model LISEM adalah mampu mensimulasikan kondisi-kondisi tersebut dalam ruang dan waktu yang
cukup detil.
Keberhasilan suatu model dalam menghasilkan hasil prediksi yang paling mendekati kondisi sebenarnya di
lapangan berkaitan erat dengan kelengkapan data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji
hasil penerapan model hidrologi LISEM untuk prediksi banjir bandang dalam rangka mengidentifikasi
kebutuhan basis data untuk pemodelan tersebut dan mengevaluasi optimalisasi model untuk pemodelan banjir
bandang di Indonesia. Pemodelan hidrologi menggunakan LISEM dilakukan di DAS Bladak, Jawa Timur dan
Sub-DAS Kedungwinong, DAS Juwana, Jawa Tengah yang memiliki karakteristik fisik yang berbeda.
Hasil prosedur pemodelan tinggi genangan banjir bandang dianalisis secara deskriptif. Kelengkapan data yang
meliputi informasi curah hujan, topografi, penutup lahan, sifat fisik tanah, dimensi dan aliran sungai, kekasaran
permukaan dan vegetasi menentukan optimalisasi hasil pemodelan aliran permukaan dalam suatu DAS. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa model LISEM mampu memprediksi tinggi genangan dan lokasi
genangan; meskipun dalam penelitian ini masih menggunakan banyak asumsi dan keterbatasan data. Untuk itu,
dibutuhkan basis informasi dalam skala yang detil untuk dapat menghasilkan prediksi respon suatu DAS pada
suatu kejadian curah hujan yang ekstrem.
KATA KUNCI:aplikasi SIG, model hidrologi, LISEM, pemodelan banjir bandang

1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang paling rawan akan multi bencana di Asia. Dalam beberapa tahun
terakhir, besarnya resiko bencana alam di Indonesia kian meningkat, salah satunya adalah risiko akan bencana
banjir bandang. Banjir bandang terjadi dalam waktu yang relatif singkat dengan kekuatan yang besar dan
mengakibatkan kerusakan pada kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Tidak hanya kerugian
yang diderita oleh masyarakat secara materi ataupun jiwa, tetapi juga kerugian secara ekonomi yang
menurunkan kesejahteraan masyarakat juga dirasakan sebagai dampak bencana banjir bandang. Banjir bandang
tersebut dapat diasebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya (a) kegagalan dalam bangunan penahan air (dam
break/failure), baik yang disebabkan oleh faktor alam atau kesalahan manusia, (b) faktor curah hujan yang
tinggi dan dalam durasi yang panjang, (c) serta faktor geometri saluran meliputi gradien sungai dan lembah
sungai dari bagian hulu (upstream) dan hilir (downstream) (Imran, 2013).
Sungai Bladak di lereng Gunungapi Kelud di Jawa Timur merupakan salah satu sungai yang paling
berpotensi dilalui oleh lahar dingin setelah terjadinya erupsi gunungapi. Karakteristik lereng dan lembah sungai
Bladak di bagian hulu merupakan faktor utama yang membuat alur sungai Bladak dapat membawa aliran lahar
dingin ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi. Pola aliran sungai Bladak yang merupakan radial sentrifugal
membuat aliran sungai terkonsentrasi dan terakumulasi pada satu titik pertemuan cabang anak sungai dan sangat
berpotensi melimpahkan aliran tersebut ke daerah sekitarnya. Di lokasi lain, yaitu di DAS Juwana, Jawa
Tengah, juga terbukti memiliki catatan bencana yang disebabkan oleh banjir bandang. Banjir bandang mampu
menyebabkan akibat yang berbahaya karena kecepatan dan kemampuannya untuk membawa air dan material
yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap bangunan dan jembatan. Meskipun banjir bandang biasanya

73 |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

terjadi di daerah yang relatif sempit, upaya mengidentifikasi lokasi yang rawan sangat dibutuhkan dalam
pengurangan risiko bencana dan tata ruang.
Memahami hubungan hujan-limpasan bersama dengan parameter-parameter fisik lainnya dalam suatu
DAS sangat penting dalam membangun model hidrologis untuk prediksi banjir bandang.Arnaud-Fassetta et al.
(2009)mengemukakan perkembangan kajian hidro-meteorologis menggunakan Geographic Information System
(GIS) untuk membangun karakter dan dinamika banjir melalui model. Untuk membangun probabilitas kejadian
dan analisis kerawanan dapat dilakukan dengan menggabungkan aspek geomorfologis, meteorologiklimatologis,dan penggunaan lahan. Informasi yang dihasilkan dari data tersebut berupa informasi potensi
kejadian bencana, sehingga peran dari aspek geomorfologis, meteorologi-klimatologi, dan penggunaan lahan
sangat diperlukan dalam membangun model bencana (Dikau, 1990; Parise, 2001; Cardinali et al., 2002; van
Westen et al., 2008; Leoni et al., 2009).
Faktor-faktor meteorologis seperti intensitas, distribusi dan besar curah hujan juga merupakan variabel
input dalam membentuk model. Kajian mendalam terkait parameter-parameter ini dapat digunakan untuk
memprediksi dan membangun sistem kewaspadaan terhadap bencana banjir bandang. Kelengkapan informasi
untuk setiap parameter sangat dibutuhkan, terutama dalam skala yang detail mengingat pemodelan banjir
bandang merupakan pemodelan yang dilakukan pada daerah yang relatif sempit dan dalam durasi waktu yang
singkat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengkaji hasil penerapan model hidrologi
LISEM untuk prediksi banjir bandang, (2) mengidentifikasi kebutuhan basis data untuk pemodelan, dan (3)
mengevaluasi optimalisasi model untuk pemodelan banjir bandang di Indonesia.

2. METODE PENELITIAN
2.1

Dekripsi Wilayah

DAS Bladak terletak di bagian barat lereng Gunungapi Kelud, Jawa Timur dan merupakan salah satu
DAS yang dilewati oleh sungai yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana banjir bandang karena
karakteristik morfologi sungai tersebut. Secara astronomis, DAS Bladak terletak di 9113664 mN - 9123058 mN
dan 619099 mE - 643515 mE dengan luas wilayah 50,91 km2. DAS Bladak memiliki bentuk memanjang dengan
panjang sungai utama DAS Bladak mencapai 40,9 km2.

Gambar 1.Peta lokasi kajian DAS Bladak
DAS Juwana terletak di Jawa Tengah, meliputi sebagian wilayah Kabupaten Pati, Kudus, dan
Grobogan. DAS Juwana memiliki beberapa variasi bentanglahan dan kondisi geomorfologi yang berbeda, yaitu
memiliki proses, bentuk, dan material permukaan yang spesifik. Kondisi geomorfologis tersebut mempunyai
kaitan erat dengan kejadian banjir bandang.

74 |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Gambar 2.Peta lokasi kajian DAS Juwana
2.2

Data yang Digunakan

Data primer untuk pemodelan hujan-limpasan didapatkan dari pengukuran langsung di lapangan yang
meliputi observasi dan pengambilan sampel, sedangkan data sekunder didapatkan dari studi literatur dan
pengumpulan data dari instansi-instansi terkait. Secara detail, kebutuhan data untuk pemodelan hujan-limpasan
menggunakan LISEM dijelaskan dalam tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan data penelitian
Data
Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000
-Topografi
-Sungai

Curah hujan per 10 menit

- Penutup Lahan
-Tutupan Vegetasi

Peta sifat fisik tanah
Peta penutup lahan dan tutupan vegetasi
Sumber: Analisis, 2015

75 |

Sumber
BIG
Stasiun hujan
Slemanan dan
Candisewu
Stasiun Hujan di Pati
dan Kudus
Citra Visual Bing
Satellite Imagery
LANDSAT 8
Pengamatan di
lapangan
Pengamatan dan
Pengukuran di
lapangan
Pengukuran di
lapangan

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

2.3

Pengolahan Data

LISEM memerlukan beberapa data agar dapat menghasilkan keluaran yang prediktif. Data tersebut
meliputi data curah hujan, data sifat fisik tanah, data saluran sungai, kekasaran permukaan, dan data penggunaan
lahan(El Kadi Abderrezzak et al., 2009). Pengolahan data dalam pemodelan inimeliputi pengolahan data
menggunakan perangkat lunak GIS dan pengolahan curah hujan sebagai input LISEM. Pengolahan data
menggunakan perangkat lunak GIS meliputi penyiapan peta penggunaan lahan yang diperoleh dari peta BIG dan
survei lapangan; peta saluran atau sungai, mencakup debit, kedalaman dan lebar saluran; peta tutupan vegetasi
yang dibangun dari analisis NDVI (Normalized Density Vegetation Index).menggunakan Landsat 8, serta
identifikasi tutupan lahan lain berupa lahan terbangun interpretasi visual. Citra visual dariBing Satellite Imagery
diolah untuk menghasilkan peta klasifikasi penutup lahan dengan proses segmentasi menggunakan perangkat
lunak eCognition Developer dan proses klasifikasi yang dilakukan dengan interpretasi manual, kemudian
divalidasi dengan pengamatan lapangan. Citra LANDSAT 8 digunakan untuk menentukan tutupan vegetasi
melalui NDVI, sehingga bisa diperoleh nilai Leaf Area Index dan menghasilkan peta tutupan vegetasi.

Gambar 3. Peta Input Dalam Pemodelan LISEM

DEM (Digital Elevation Model) dibangun dari kontur untuk menghasilkan kondisi topografi DAS
kajian secara spasial, dan menurunkan petalocal drain direction (LDD) dan peta lereng, karena DEM
menyajikan informasi sudut lereng dan arah aliran (Setiawan, 2009). DEM idealnya dibangun menggunakan
pengukuran lapangan atau sumber data spasial yang menghasilkan kontur detil.Penelitian ini menggunakan peta
kontur berskala 1 : 25.000 untuk menghasilkan DEM dengan menginterpolasi titik-titik
ketinggian.DEMmerupakan input data yang paling berpengaruh dalam menghasilkan output pemodelan yang
dapat merepresentasikan keadaan sebenarnya di lapangan. Semakin detail skala yang dimiliki oleh DEM, maka
kondisi topografi yang dijalankan oleh model semakin mendekati kondisi sebenarnya di lapangan. Dalam
penelitian ini, DEM dihasilkan dari interpolasi garis kontur pada peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000.
Data curah hujan dalam pemodelan berfungsi sebagai data ―skenario‖, berdasarkan data curah hujan
yang direkam dari stasiun hujan yang mencakup wilayah DAS kajian. Curah hujan tertinggi yang terekam pada
stasiun hujan digunakan sebagai input data curah hujan dalam pemodelan. Pemodelan dijalankan berdasarkan
―skenario‖ hujan di mana jumlah total curah hujan ditentukan dari data aktual curah hujan harian. Kesulitan
dalam menggunakan data aktual untuk pemodelan terletak pada keterbatasan data. Namun demikian, puncak dan
jumlah curah hujan dalam pemodelan merupakan data aktual yang dalam penelitian ini berasal dari stasiun
Slemanan dan Candisewu, Kabupaten Blitar untuk DAS Bladak pada dan stasiun Tlogowungu, Kabupaten Pati
untuk DAS Juwana. Asumsi yang digunakan dalam pemodelan adalah bahwa hanya terjadi satu kejadian hujan
dalam satu hari.Data curah hujan simulasi per 10 menit dibutuhkan untuk melakukan skenario pemodelan
respon DAS pada saat terjadi hujan dalam intensitas tertentu. Dalam hal ini, pengukuran curah hujan di
lapangan dilakukan secara harian, sehingga nilai curah hujan yang digunakan dalam pemodelan adalah jumlah
curah hujan alam satu hari yang diambil dari kejadian hujan terbesar dalam bulan basah.
Data kondisi tanah dilakukan dengan mengambil sampel tanah pada setiap unit pemetaan yang
ditentukan berdasarkan karakteristik geomorfologi dan tutupan lahan. Asumsi yang digunakan adalah bahwa
setiap proses geomorfologi memiliki sifat fisik tanah yang spesifik berdasarkan penutup lahan, material dan
proses yang berlangsung. Beberapa parameter yang terkait sifat fisik tanah didapatkan di lapangan dengan

76 |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

survey dan observasi langsung. Data sifat fisik tanah yang dibutuhhkan untuk pemodelan antara lain hantaran
hidrolik jenuh (mm/h), average suction (cm), porositas, kadar lengas tanah awal, dan kekasaran permukaan.

2.4

Metode Analisis

Untuk mencapai tujuan utama penelitian ini, yakni mengevaluasi kebutuhan basis data untuk
optimalisasi pemodelan banjir bandang di Indonesia, analisis deskriptif dilakukan dengan mengkaji studi kasus
hasil pemodelan banjir bandang menggunakan LISEM yang telah dilakukan di kedua daerah kajian. Model
LISEM digunakan untuk mensimulasikan debit sungai, ketebalan banjir maksimum, dan kecepatan banjir
maksimum(Thi Hai Van et al., 2011; Alkema et al., 2007). Model dibangun berdasarkan konsep gelombang
kinematik pada suatu kejadian hujan dalam DAS (Jetten, 2002), diwakili dengan piksel (raster-based operation)
dimana input pada tiap piksel adalah hujan dan intersepsi, sedangkan infiltrasi dan simpanan permukaan
digunakan untuk menghitung limpasan(Fang & Su, 2006).
Analisis deskriptif dilakukan secara mendalam dengan mengkaji hubungan dan fungsi setiap variabel
dalam pemodelan dan pengaruhnya terhadap hasil pemodelan. Keterbatasan yang ditemukan dalam hasil
pemodelan menjadi titik acuan untuk menggali lebih dalam kebutuhan basis data yang perlu dikembangkan
untuk mencapai hasil prediksi yang paling mendekati kondisi sebenarnya di lapangan.Kondisi ideal untuk
membangun suatu model hidrologis adalah adanya data yang mencukupi di DAS yang dikaji, terutama data
DEM, tanah, tutupan vegetasi dan tutupan lahan (Bek & Ježek, 2011), data hidrologis (Yang et al., 2012).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1

Penerapan LISEM untuk Prediksi Banjir Bandang

Pemodelan hidrologi menggunakan LISEM pada umumnya menggambarkan respon suatu DAS
terhadap suatu kejadian hujan. Hasil pemodelan dengan input parameter yang diberikan menghasilkan prediksi
total intersepsi, total infiltrasi, dan simpanan permukaan DAS tersebut, juga prediksi total debit, debit puncak
dan waktu debit puncak tercapai yang dialami oleh sungai terkait.

Gambar 4.Hasil pemodelan hubungan hujan-aliran permukaan di DAS Bladak

Hidrograf aliran sungai yang dihasilkan oleh pemodelan merupakan prediksi respon DAS Bladak pada
saat sungai berada pada keadaan normal, sementara skenario hujan-limpasan pada DAS Juwana dilakukan pada
keadaan hujan dengan intensitas yang besar. Hal ini dapat dilihat pada hasil pemodelan yang menunjukkan
banyaknya genangan di sepanjang sungai utama di DAS Juwana terutama pada pertemuan cabang-cabang anak
sungai, jika dibandingkan dengan hasil pemodelan DAS Bladak yang tidak menunjukkan adanya genangan di
sepanjang sungai. Adanya genangan menunjukkan bahwa aliran permukaan yang dihasilkan ketika hujan dan
mengalir melalui sungai telah melewati kapasitas sungai tersebut, sehingga pada titik-titik adanya genangan ini

77 |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

merupakan prediksi lokasi terjadinya banjir bandang. Angka yang ditunjukkan pada hasil pemodelan merupakan
tinggi muka air sungai pada lokasi yang ditunjukkan (Rusdimi, 2015; Widyaputra, 2015).

Gambar 5.Hasil pemodelan hubungan hujan-aliran permukaan di DAS Juwana

Pemodelan dengan menggunakan skenario curah hujan yang besar sebagai pemicu terjadinya banjir
bandang di DAS Bladak tidak dapat dilakukan karena keterbatasan data curah hujan yang tersedia, yakni data
hujan harian, sementara pemodelan membutuhkan data kejadian hujan per 10 menit untuk menghasilkan respon
DAS dalam periode yang singkat. Digital Elevation Model (DEM) juga merupakan input terpenting dalam
pemodelan hujan-limpasan pada suatu DAS, mengingat kondisi topografi yang direpresentasikan oleh DEM
memiliki pengaruh yang besar akan karakteristik hidrograf banjir yang dihasilkan. Data DEM yang digunakan
dalam pemodelan hujan-limpasan di DAS Bladak dan DAS Juwana merupakan hasil interpolasi data kontur
pada Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000, sehingga menghasilkan peta raster DEM yang memiliki nilai
pixel sebesar 20 m. DEM yang dihasilkan dari peta dengan skala menengah seperti ini mengakibatkan hasil
pemodelan yang tidak maksimal karena skenario kondisi topografi yang dinilai terlalu kasar (Rusdimi, 2015;
Widyaputra, 2015).
Untuk memperoleh hasil pemodelan yang dapat diterima pada keadaan yang sebenarnya, kalibrasi dan
validasi perlu dilakukan mengingat hasil pemodelan tidak pernah sepenuhnya berbasis fisik di lapangan. Nilai
parameter yang digunakan alam pemodelan yang tidak optimal dapat menjadi salah satu sumber penyimpangan
pada model yang dihasilkan. Salah satu parameter yang baik digunakan untuk kalibrasi dan validasi adalah nilai
debit banjir pada saat banjir bandang yang sebenarnya berlangsung di lapangan. Nilai ini dapat
dipertanggungjawabkan apabila terdapat data debit aliran yang terekam baik ketika sungai berada pada keadaan
normal maupun pada saat terjadi banjir.

3.2

Kebutuhan Basis Data untuk Pemodelan

Pemodelan banjir LISEM membutuhkan dukungan data spasial dan hidrografi yang lengkap. LISEM
bersifat Data Demanding, artinya bahwa semakin lengkap dan detil data yang dimiliki, hasil pemodelan juga
akan semakin baik. Pemodelan LISEM dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak pemodelan
openLISEM dan PCRaster, bersama dengan perangkat lunak pemetaan ArcGIS. Penggunaan Sistem Informasi
Geografis (SIG) dalam pemodelan ini merupakan pendekatan untuk menggambarkan proses hidrologi yang
terjadi dalam suatu DAS. Alasan utama penggunaan SIG untuk itu adalah bahwa proses terjadinya limpasan dan
erosi terjadi secara spasial, sehingga setiap sel yang berada dalam data raster mewakilkan semua variasi
lingkungan fisik yang ada di lapangan, seperti curah hujan, intersepsi, simpanan permukaan, infiltrasi,
pergerakan air dalam tanah, limpasan permukaan, aliran sungai, pelepasan tanah oleh aliran permukaan, dan
kapasitas angkut aliran. Hal inilah yang mendasari pentingnya kelengkapan data fisik dengan skala detil
sehingga dapat menjadi masukan untuk peta input yang paling mendekati kebenaran di lapangan yang
digunakan untuk pemodelan.

78 |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

Data utama yang digunakan untuk menghasilkan prediksi banjir bandang meliputi curah hujan, debit
sungai, dan data spasial berupa DEM , sungai, jalan dan tutupan lahanHasil prediksi banjir di DAS Bladak dan
DAS Juwana menggunakan data tersebut dapat menunjukkan prediksi lokasi banjir dan kedalaman banjir,
meskipun pemodelan yang dilakukan menggunakan asumsi-asumsi yang diterapkan untuk beberapa parameter
yang memiliki keterbatasan data. Oleh karena itu, berdasarkan hasil dari pemodelan yang telah dilakukan di
DAS Bladak dan DAS Juwana, dapat diidentifikasi kebutuhan data yang ketersediaannya sangat penting dalam
membangun model. Hanya saja, sumber data yang seringkali belum terbuka untuk publik serta masih banyak
dijumpai kekosongan bahkan ketiadaan data, menyebabkan muncul kesulitan dalam melakukan pemodelan
banjir secara detil dan prediktif di Indonesia. Kebutuhan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Parameter Pemodelan dan Sumber Data

DAS

Parameter
Local drain direction
Batas DAS
Hujan wilayah
Gradien lereng
Lokasi outlet
Jembatan
Curah hujan
Leaf area index (LAI)
Fraksi tutupan vegetasi

Penutup
lahan

Tinggi vegetasi
Fraksi tutupan permukiman
Lebar jalan kedap air
Lebar jalan tanah
Manning’s n
Random roughness
Hantaran hidrolik jenuh

Infiltrasi dan
Sifat
Permukaan

Saturated volumetric soil
moisture content
Initial volumetric soil
moisture content
Soil water tension at wetting
front

Saluran

3.3

Local drain direction of
channel network
Gradien saluran
Manning’s nsaluran
Lebar saluran
Channel cross section shape

Sumber
DEM
DEM
Pemetaan
DEM
DEM
DEM
Penakar hujan
Pengolahan data
(SIG)
Literatur
Pengukuran di
lapangan, Literatur
Pemetaan
Pemetaan
Pemetaan
Literature
Literature
Pengukuran di
lapangan
Literatur
Literatur
Literatur
DEM
DEM
Literatur
Pemetaan
Pemetaan

Optimalisasi Model untuk Pemodelan Banjir Bandang di Indonesia
Dalam pemodelan hidrologi, intensitas curah hujan merupakan salah satu komponen terpenting yang
menentukan prediksi besarnya limpasan yang terjadi. Untuk pemodelan banjir bandang yang terjadi dalam
waktu yang relatif singkat, dibutuhkan data hujan ideal jangka pendek per 10 menit. Untuk mencapai hal itu,
stasiun pencatat hujan otomatis sangat dibutuhkan sehingga dapat merekam kejadian hujan jangka pendek yang
diperlukan. Namun demikian, saat ini sebagian besar alat penakar hujan yang terdapat di lapangan hanya
memiliki resolusi rendah yang hanya dapat mencatat data hujan per jam. Pada sebagian kasus di daerah yang

79 |

Simposium Nasional Sains Geoinformasi IV 2015:
Penguatan Peran Sains Informasi Geografi dalam Mendukung Penanganan Isyu-Isyu Strategis Nasional

termasuk ke

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK ASAM-BASA ARRHENIUS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA SIMBOLIK DAN PEMODELAN MATEMATIK SISWA SMA

0 26 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACAKAN TEKS BERITA MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 PARDASUKA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 13 60

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURWODADI GISTING TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 14

EROSION EVALUATION OF INTEGRATED FIELD LABORATORY FACULTY OF AGRICULTURE UNIVERSITY OF LAMPUNG IN LAND UNITS APPROACH

0 23 114

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI PEMODELAN PADA SISWA KELAS VB SEMESTER GANJIL SDN 2 NATAR TAHUN PELAJARAN 2012 - 2013

0 7 19

PEMODELAN PERIODIK DAN STOKASTIK CURAH HUJAN KOTA BANDAR LAMPUNG PERIODIC AND STOCHASTIC MODELING OF RAINFALL FROM BANDAR LAMPUNG

1 25 57

EFFECT OF LAND AND APPLICATION SYSTEM TOWARD BAGASSE MULCH SOIL RESPIRATION OF THE LAND CROPPING CANE (Saccharum officinarum L.) PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (GMP) PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTA

0 18 42

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE PEMODELAN PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 SUMBERJAYA LAMPUNG BARAT

0 31 166

PEMODELAN MATEMATIKA PADA STUDI KASUS ANALISIS LABA BUDIDAYA IKAN LELE

11 62 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 41 108