ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA (4)

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN “J”
DENGAN

TIDAK

MENJADI

AKSEPTOR

KB

TANGGAL I7 FEBRUARI 2016

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Biodata
Nama

: Tn “J”

Umur


: 37 Tahun

Pendidikan Terakhir

: SD

Pekerjaan

: Nelayan

Penghasilan

: Rp ± 500.000,- / Bulan

Perkawinan ke

: I (Satu)

Agama


: Islam

Suku / Bangsa

: Makassar / Indonesia

Alamat

:

2. Daftar Anggota Keluarga
N Nam
o

a

Umur
L
P


Agam

Hubung

Pendidik

Pekerjaa

a

an

an

n

SD

IRT


KB

Ket

Tida

Seha

k

t

Tida

Seha

Keluarg
1

3


.

1

2

th
7

Islam

Islam

a
Istri

Anak

S.SD


Pelajar

.
3

th
2 th

Islam

Anak

-

-

.
6 Islam
4

th

4
.

Ibu

SD

k
Tida

t
Seha

k

t

-


Sakit
Tida
k

3. Genogram

Keterangan :
Laki-laki

:

Meninggal

: X

Perempuan

:


Serumah

: -------

a. Sifat Keluarga
1) Tipe keluarga merupakan inti yang terdiri dari suami,istri dan 2
orang anak.

2) Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami yang paling
dominan.
3) Hubungan antar keluarga cukup harmonis.
4) Cara mengatasi masalah bila ada perselisihan dalam keluarga adalah
menenangkan situasi kemudian musyawarah dan mencari solusinya.

b. Kebiasaan Sehari-hari
1) Pola makan
Kebiasaan makan keluarga 3 kali sehari dengan makanan pokok
nasi,sayur,dan lauk-pauk. Keadaan fisik anggota keluarga tidak ada
yang terlalu kurus dan tidak ada yang kegemukan.
2) Pola istirahat dan tidur

Kebiasaan tidur anggota keluarga tidak teratur,dimana tidur siang
kira-kira 1 jam mulai pukul 13.00-14.00 wita kecuali kepala keluarga
yang jarang tidur siang berhubung karena pekerjaan. Sedangkan
untuk istirahat tidur malam mulai pukul 21.00-05.00 wita.
3) Pola rekreasi dan hiburan
Keluarga jarang mengadakan rekreasi secara khusus bersama-sama.
Waktu senggang digunakan keluarga untuk istrahat, kumpul dengan
anak- anak sambil menonton Tv.
4) Pekerjaan sehari-hari
Tn “J” bekerja sehari-hari sebagai nelayan dan Ny “M” sebagai ibu
rumah tangga sambil mengurus anak.

5) Personal hygiene
Kebersihan anggota keluarga cukup baik,mandi 2 kali sehari dengan
memakai sabun,menggosok gigi selesai makan dengan pasta gigi.
4. Faktor Sosial,Ekonomi dan Budaya
a. Peran Anggota Keluarga
1) Ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama
2) Ibu sebagai pengatur urusan rumah tangga dan mengasuh anak
b. Penghasilan dan Pengeluaran

1) Penghasilan setiap bulan kira-kira Rp.500.000-1.000.000
2) Pengeluaran dalam keluarga setiap bulan tidak tetap
3) Pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk keperluan sehari-hari
c. Hubungan Keluarga dengan Masyarakat
Hubungan keluarga denagn masyarakat setempat cukup baik dalam arti
anggota keluarga berinteraksi cukup baik dengan masyarakat setempat.
d. Suku dan Agama
Ayah dan ibu keduanya berasal dari suku Makassar,suami istri cukup
taat melaksanakan ajaran agama.
5. Faktor Lingkungan
a. Rumah
1) Keluarga menempati rumah sendiri dengan bentuk rumah permanent
dengan ukuran 9 x 6 m²
2) Ventilasi rumah cukup sehingga pertukaran udara keluar masuk
cukup untuk ruangan rumah

3) Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar matahari
4) Pengaturan dan kebersihan perabot rumah tangga cukup baik
5) Pekarangan rumah tidak ada
6) Keluarga tidak mempunyai kamar mandi ( WC )
b. Denah Rumah

jalan

Kamar

Ruang Tamu

7m

WC

Ruang Keluarga

Dapur

Ruang
Makan

9m

c. Sumber Air Bersih
1) Sumber air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah air
ledeng
2) Keadaan air jernih,tidak berbau dan tidak berwarna
3) Penggunaan air minum dimasak sampai mendidih
d. Tempat pembuangan
1) Keluarga tidak mempunyai WC sendiri.
2) Keluarga BAB di laut.
3) Pembuangan air limbah di Selokan
e. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
1) Fasilitas sosial keluarga tersedia di sekitar rumah misalnya warung
2) Transportasi dengan menggunakan kendaraan umum
3) Fasilitas kesehatan ( Puskesmas ) cukup dekat dari rumah dengan
jarak 0-1 Km
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang
1) Kondisi kesehatan Tn “J” dalam keadaan sehat dan tidak ada
keluhan
2) Ny “M” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan
3) An “R” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan

4) An “M” dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan
5) Ibu “S” dalam keadaan sakit
b. Keluarga Berencana
Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sejak menikah.
c. Keadaan gizi keluarga
Pertumbuhan fisik anak Tn “J” cukup,secara sepintas anak-anak tampak
sehat demikian pula nafsu makan keluarga baik
d. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita keluarga
Tn “J” dan keluarganya tidak pernah memiliki riwayat penyakit
menular seperti TBC,Hepatitis,HIV/AIDS dan PMS.
7. Pengkajian Psikososial
a. Status
Tingkat emosi keluarga cukup baik,bila ada masalah dalam keluarga
diselesaikan dengan baik,emosi ibu dalam kondisi stabil.
b. Konsep diri
Bapak dan ibu baik. Bapak dan ibu menjawab pertanyaan dengan ramah
c. Pola interaksi / komunikasi
Interaksi antar anggota keluarga cukup baik,bahasa yang dipakai seharihari adalah bahasa Makassar dan sesekali menggunakan bahasa
Indonesia.
d. Pola pertahanan dalam keluarga

Sebagai kepala keluarga,suami cukup disegani oleh anaknya. Apabila
ada masalah selalu dimusyawarahkan bersama,namun keputusan
terakhir dilimpahkan pada suami.
8. Pengkajian Pengetahuan Keluarga Tentang :
a. Keluarga Berencana
Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana sudah cukup baik tetapi
ibu tetap tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi.
b. Kesehatan lingkungan
Pengetahuan keluarga tentang kesehatan lingkungan masih kurang
9. Harapan Keluarga Terhadap Bidan
Keluarga khususnya ibu dssangat berharap dapt dibantu dalam mengatasi
masalah yang dialami.
10. Pemeriksaan Fisik
Sehubungan dengan riwayat kesehatan keluarga maka dilakukan
pemeriksaan fisik anggota keluarga dengan hasil :
a. Tn “J”
TD

: 110/90 mmHg

N

: 90x/i

S

: 36,7ºC

P

: 22x/i

b. Ny “M”
TD : 100/80 mmHg
N

: 80x/i

S

: 36,5ºC

P

: 22x/i

c. An “M”
N

: 84x/i

S

: 36,5ºC

P

: 20x/i

d. An “ R”
N

: 80x/i

S

: 36,7ºC

P

: 20x/i

e. Ibu “S”
TD : 120 mmHg
S

: 36,5ºC

P

:24x/ i

N

: 80 x/i

B. PRIORITAS MASALAH
Untuk mengatasi masalah keluarga Tn “J” secara keseluruhan tidak
mungkin,oleh karena itu perlu dilakukan prioritas masalah kesehatan,yang
mana masalah kesehatan dan keperawatan yang mengancam kehidupan dan
mengancam keeshatan keluarga yang menjadi prioritas masalah. Agar dapat
melakukan prioritas masalah keluarga secara tetap maka dilakukan
pembobotan masalah dengan kriteria sebagai berikut :
Ibu belum ber-KB

No
.
1.
2.

Kriteria
Sifat masalah
Kemungkinan
masalah

Perhitungan

Skor

2/3x1
0x2/2

2/3
0

untuk

Pembenaran
Ancaman kesehatan
Walaupun ibu telah
mengetahui KB dengan

dicegah

baik, ibu tetap tidak ingin
menggunakan KB karena
mereka masih
memprogramkan anak dan
ibu juga memiliki masalah
kesuburan dimana ibu baru
memiliki anak ketika 3

3.

Potensi masalah

4.

untuk dicegah
Penonjolan

1/3x1
1/2x1

1/3

tahun setelah menikah
Memberikan penyuluhan

½

tentang keluarga berencana
Ibu tidak menyadari untuk

masalah
mengatasi masalah tersebut
Total score
1 1/2
Kurang kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat
No
.
1.
2.

Kriteria
Sifat masalah
Kemungkinan
masalah
dicegah

untuk

Perhitungan

Skor

2/3 x 1
½x1

2/3
½

Pembenaran
Ancaman kesehatan
Kemungkinan keluarga
dapat membuat kamar
mandi dan WC sendiri
sesuai dengan syarat
kesehatan

3.

Potensi masalah

2/3x1

2/3

untuk dicegah
4.

Penonjolan

Adanya keinginan keluarga
untuk membuat bak

0/2x1

0

masalah

sampah sendiri
Keluarga tidak menyadari
bahwa dengan adanya bak
sampah dapat berguna
untuk keluarga

Total score

1 5/6

Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas,maka urutan prioritas masalah
kesehatan dan keperawatan Tn “J” dapat disusun sebagai berikut :
1. Ibu tidak pernah ber-KB
2. Kurang kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat

C. DIAGNOSA MASALAH AKTUAL
1. Ibu tidak pernah ber-KB
DS :
- Ibu mengatakan sejak menikah sampai sekarang tidak pernah berKB
- Ibu mengatakan ibu telah tahu tentang manfaat KB
DO :
- Ibu dapat menyebutkan manfaat KB dan tahu beberapa jenis KB
Analisa dan Interpretasi Data
-

2. Kurang kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat
DS :
- Ibu mengatakan tidak mempunyai WC
- Ibu mengatakan pembuangan tinja di sembarang tempat (laut)
DO :
- Tampak air limbah keluarga berserakan di belakang rumah
- Keluarga tidak memiliki WC
Analisa dan Interpretasi Data
- Keluarga kurang menjaga kebersihan / kesehatan disebabkan karena
mereka tidak menyadari dan masih kurang mengetahui bahwa
kebersihan / kesehatan lingkungan besar dampaknya terhadap
kesehatan lingkungan.

D. DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial

E. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung dalam melakukan tindakan segera dan
kolaborasi

F. RENCANA TINDAKAN
1. Ibu belum pernah ber-KB
Tujuan :

- Ibu mau ber-KB
Kriteria :
- Ibu lebih mengerti tentang KB
- Ibu telah menggunakan salah satu alat kontrasepsi
Intervensi :
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.00 WITA
a. Motivasi ibu untuk ber-KB dengan memberikan penjelasan kesehatan
tentang manfaat dan pentingnya KB yang lebih dari pengetahuan ibu.
Rasional : Dengan penjelasan tentang KB,maka diharapkan keluarga
lebih mengerti tentang pentingnya mnejadi akseptor KB.
b. Berikan penjelasan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
Rasional : Agar ibu dapat memilih salah satu alat kontrasepsi yang
diinginkan.
2. Kurangnya kesadaran pembuangan tinja disembarang tempat
Tujuan :
- Keluarga mengerti dampak lingkungan yang tidak bersih terhadap
kesehatan.
Kriteria :
- Keluarga memiliki WC
- Keluarga memiliki SPAL yang tertutup yang sesuai dengan standar
kesehatan
Intervensi :
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.05 WITA

a. Anjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan
Rasional : Dengan menjaga kebersihan lingkungan,keluarga dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit.
b. Anjurkan pada keluarga untuk membuat WC
Rasional : Kotoran yang dibuang di Sembarang tempat dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit.
c. Anjurkan pada keluarga untuk mengelola sampah dengan benar
Rasional : Pengelolaan sampah yang benar dapat menghindarkan dari
segala macam penyakit.
G. IMPLEMENTASI
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.10 wita
1. Ibu tidak pernah ber-KB
a. Memotivasi ibu agar mau ber-KB
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan tetapi tetap tidak
ingin menggunakan KB
b. Memberikan penjelasan kesehatan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Kurangnya kesadaran pembuangan tinja di sembarang tempat
a. Menganjurkan pada keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan
Hasil : Keluarga mengerti dan bersedia melaksanakannya
b. Menganjurkan pada keluarga untuk membuat WC
Hasil : Keluarga bersedia untuk membuat WC
c. Menganjurkan pada keluarga untuk membuat SPAL tertutup

Hasil : Keluarga bersedia utnuk membuat SPAL tertutup
d. Menganjurkan keluarga untuk mengelola sampah dengan benar
Hasil : Keluarga bersedia untuk tidak membuang sampah dilaut lagi

H. EVALUASI
Tanggal 17 Februari 2016 jam : 11.45 WITA
1. Ibu lebih mengerti tentang alat kontrasepsi
2. Ibu belum menggunakan alat kontrasepsi apapun
3. Keluarga Tn “J” tidak ada yang sakit kecuali Ibu Tn “J”
4. Ibu belum mempunyai WC ,SPAL terbuka

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS TN “J”
DENGAN

TIDAK

MENJADI

AKSEPTOR KB

DI DUSUN PALA’LAKANG GALESONG

TANGGAL 17 FEBRUARI 2016

IDENTITAS IBU / SUAMI
Nama

: Tn “J” / Ny “M”

Umur

: 37 Tahun / 31 Tahun

Nikah / Lamanya

: 1 kali / ±10 Tahun

Suku

: Makassar / Makassar

Agama

: Islam / Islam

Pendidikan

: SD / SD

Pekerjaan

: Nelayan / IRT

Penghasilan

: ± Rp. 500.000,- / Bulan

Alamat

: Dusun Pala’lakang

DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan belum meggunakan alat kontrasepsi apapun
2. Keluarga Tn “M” tidak ada yang mengeluh sakit kecuali Ibu Tn “M”
3. Ibu mengatakan tidak mempuyai WC,SPAL terbuka
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Ibu belum mempunyai kartu keluarga berencana
2. Keadaan lingkungan kurang bersih
3. Keluarga membuang sampah d,SPAL terbuka
ASSESMENT ( A )
Ibu tidak ber-KB,keluarga sehat dan lingkungan kurang bersih

PLANNING ( P )
1. Meminta persetujuan keluarga setiap akan melakukan asuhan
Hasil : Keluarga terutama ibu kooperatif dan memberikan respon positif
2. Mengobservasi tanda-tanda vital keluarga Tn “M”
Hasil : TTV dalam batas normal
Tn “J”
TD

: 110/90 mmHg

N

: 90x/i

S

: 36,7ºC

P

: 22x/i

Ny “M”
TD : 100/80 mmHg
N

: 80x/i

S

: 36,5ºC

P

: 22x/i

An “M”
N

: 84x/i

S

: 36,5ºC

P

: 20x/i

An “ R”
N

: 80x/i

S

: 36,7ºC

P

: 20x/i

Ibu “S”
TD : 120 mmHg
S

: 36,5ºC

P

:24x/ i

N

: 80 x/i

3. Memotivasi Ibu Untuk ber-KB
Hasil : Ibu masih mempertimbangkan untuk menggunakan KB
4. Menganjurkan

pada

keluarga

agar

tetap

meningkatkan

keadaan

kesehatannya
Hasil : Ibu dan keluarga bersedia
5. Menganjurkan pada keluarga untuk membuat tempat sampah khusus dan
menutup SPAL
Hasil : Keluarga bersedia melakukannya
6. Mengucapkan terima kasih pada keluarga Tn “J” atas kerjasamanya dalam
melakukan asuhan kebidanan komunitas

SAP ( satuan acara penyuluhan )
METODE KONTRASEPSI
A. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan umum
a. Agar ibu bisa memilih alat kontrasepsi sebagai cara KB yang akan
dicapai dengan tujuan memberi rasa aman, dan berhasil

b. Dengan adanya penyuluhan mampu menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai kontrasepsi sehingga sasaran bersedia mengikuti
secara sukarela
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan penyuluhan didapatkan :
a. Ibu mengetahui alat-alat kontrasepsi
b. Ibu mengetahui efek samping / komplikasi dari kontrasepsi
c. Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi
d. Ibu mengetahui tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan penggunaan
kontrasepsi
B. Pokok materi
1. Kebutuhan seksual
2. Kontrasepsi
3. Jenis-jenis alat kontrasepsi
C. Sasaran

:

D. Tempat / waktu :
E. Pelaksanaan

:

F. Langkah-langkah
1. Pembukaan : menjelaskan penyuluhan alat kontrasepsi pada Ibu
2. Pengembangan :
a. Ceramah tentang alat kontrasepsi pada Ibu selama ± 25 menit
b. Tanya jawab pada Ibu
c. Diskusi

G. Sumber dan alat peraga
1. Sumber
Prawirohardjo, sarwono, 2004. Buku panduan praktis pelayanan bidan
kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
2. Alat peraga
a. Materi penyuluhan
b. Contoh macam-macam alat kontrasepsi
H. Evaluasi
Proses : pengamatan selama proses penyuluhan

LAMPIRAN MATERI
KONTRASEPSI
A. Pengertian KB
Keluarga berencana ( KB ) adalah usaha pengaturan jumlah kehamilan demi
perbaikan kesejahteraan ( keadaan kesehatan ekonomi ) keluarga dan bangsa
B. Pengertian kontrasepsi

1. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan
2. Alat kontrasepsi adalah alat atau obat-obatan untuk mencegah
kehamilan

JENIS-JENIS KONTRASEPSI
A. Metode sederhana
1. Tanpa alat / obat
a. Senggama terputus
b. Pantang berkala
c. Amenorhea sekunder
2. Dengan alat / obat
a. Kondom
b. Difragma / kap
c. Cream, jelly, dan cairan berbusa
d. Tablet berbusa ( vaginal tablet )
e. Intravag ( tisu KB )

B. Metode efektif
1. Pil KB
2. AKDR
3. Suntikan KB
4. Susuk KB

C. Metode mantap
1. MOW ( tubektomi )
2.

MOP ( vasektomi )

JENIS-JENIS KONTRASEPSI
A. Senggama terputus
Senggama dijalankan sebagaimana biasa tetapi pada puncak senggama,
kemaluan pria ( zakar ) dikeluarkan dari vagina, sehingga mani keluar dari
vagina
1. Keuntungan
a. Merupakan kontrasepsi yang paling praktis
2. Kerugian
a. Memerlukan penguasaan diri yang kuat
b. Kemungkinan ada sedikit cairan yang mengandung spermatozoa
B. Kondom
Adalah suatu karet tipis yang dipakai menutupi zakar sebelum dimasukkan
kedalam vagina untuk mencegah terjadinya pembuahan

1. Cara kerja :
a. Mencegah spermatozoa bertemu dengan ovum atau sel telur pada
waktu senggama karena sperma tertampung dalam kondom
2. Keuntungan
a. Murah, mudah didapat

b. Mudah dipakai sendiri
c. Dapat mencegah penyakit kelamin
d. Efek samping hampir tidak ada
3. Kerugian
a. Menunggu kenyamanan bersenggama
b. Harus ada persediaan
c. Dapat sobek bila tergesa-gesa
4. Efek samping
a. Alergi terhadap karet kondom, segera hentikan pemakaian kondom
b. Lecet-lecet karena kurang licin, sebaiknya digunakan kondom yang
ada pelicinnya dan jangan terburu-buru
C. Pil KB
1. Cara kerja :
a. menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur dari
ovarium
b. mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sel mani tidak dapat
dimasukkan kedalam rahim
c. menipiskan lapisan endometrium

2. Keuntungan :
a. mudah menggunakannya
b. mencegah anemia defisiensi besi
c. cocok untuk menunda kehamilan pertama dan PUS muda

3. Kerugian
a. harus disiplin
b. dapat mengurangi ASI
4. Macam-macam pil KB
a. Pil dosis tinggi berisi 50 mg
b. Mengandung estrogen 50-150 mg dan progesteron 1-10 mg
c. Pil dosis rendah
d. Mengandung estrogen dan progesteron dengan dosis lebih rendah
e. Pil mini
f. Pil yang mengandung hormone progesteron
5. Efek samping
a. Perdarahan diluar haid
b. Rasa mual
c. Timbul flek-flek hitam
d. Nyeri kepala
e. Penambahan BB
f.

Hipertensi

D. Suntik
1. Cara kerja
a. Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita

b. Mengentalkan lendir untuk rahim,sehingga sel mani tidak dapat
masuk dalam rahim
c. Menipiskan endometrium rahim
2. Macam-macam suntik KB
a. Depoprovera dosis 150 mg/ 3 cc
b. Notisterat dengan dosis 200 mg 1 cc
3. Keuntungan
a. Sangat efektif dengan kegagalan kurang dari 1%
b. Tidak mempengaruhi produksi ASI
4. Kerugian
a. Gangguan haid seperti amenorhea
b. Pusing
c. Mual
d. Kenaikan BB
E. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit / Implant Susuk
Susuk KB ini berisi levonorgastrel,terdiri dari 3 kapsul yang diinsersi
kan dibawah kulit lengan atas bagian dalam kurang lebih 6-10 cm dari lipat
siku
1. Cara kerja :
a. Norplaut yang telah dimasukkkan akan mencegah kehamilan selama
tetap berada ditempat tersebut
2. Kelebihan
a. Praktis,efektif

b. Tidak ada faktor lupa
c. Tidak menekan produksi ASI
d. Masa pakai jangka panjang ( 5 tahun )
3. Kekurangan
a. Harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
b. Lebih mahal dari pada KB yang pendek
c. Implant sering mengubah pola haid
4. Efek samping
a. Gangguan haid seperti amnorhea
b. Jerawat
c. Perubahan BB
d. Nyeri
e. Hematoma pada daerah pemasangan atau pencabutan
F. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang
bentuknya bermacam-macam,terdiri dari plastic

1. Cara kerja :
a. Dengan adanya alat ini,maka terjadi perubahan pada endometrium
yang mengakibatkan kerusakan pada sperma yang masuk,tempaga
pada AKDR akan menghalangi mobilitas atau pergerakan
sperma,mematikan hasil 1 pembuahan

G. Diafragma / Kap
Terbuat bari karet yang berbentuk mangkok dipakai untuk menutupi serviks
1. Cara kerja :
a. Mencegah masuknya mani kedalam serviks sehingga pembuahan
tidak terjadi besarnya disesuaikan
H. Intravag ( Tisu KB )
Adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam vagina sebelum
bersenggama yang berbentuk keras,tipis dan mengandung obat spermisida
1. Cara kerja :
a. Alkil fenaksi politosi ethanol yang bekerja sebagai spermatisida
( mematikan sperma )
2. Efek samping
a. Gatal-gatal
b. Meningkatkan pengeluaran cairan vagina
c. Iritasi dinding vagina
d. Perdarahan
e. Keputihan
f. Nyeri
I. Vasektomi
Adalah tindakan memotong dan menutup saluran mani yang menyalur sel
mani keluar dari pusat produksinya ditestis
1. Mekanisme kerja :

a. Penutupan vas deferens dengan cara diikat ( ligusi ) dengan
menggunakan klip,cincin untuk mencegah pengeluaran ditestis
J. Tubektomi
Adalah tindakan pembedahan untuk mengakhiri kesuburan
1. Mekanisme kerja :
a. Dengan memotong atau mengikat tuba sehingga ovum tidak bertemu
dengan sperma
2. Keuntungan :
a. Maka klimakterium dalam suasana alami
3. Kerugian :
a. Membutuhkan waktu operasi lebih panjang / lama

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124