COVER LEMBAR PERSEMBAHAN RINGKASAN LEMBA

COVER
LEMBAR PERSEMBAHAN
RINGKASAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI
`

DAFTAR TABEL....................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................2
1 PENDAHULUAN............................................................................................2
1.1
Latar Belakang..........................................................................................2
1.2
Tujuan........................................................................................................2
2 METODE KAJIAN..........................................................................................2

2.1
Ruang Lingkup..........................................................................................2
2.2
Lokasi dan Waktu......................................................................................2
2.3
Data dan Sumber Data...............................................................................2
2.4
Pengumpulan Data....................................................................................2
2.5
Metode Analisis.........................................................................................2
2.5.1
Aspek Pasar dan Pemasaran...............................................................2
2.5.2
Aspek Teknis dan Teknologi.............................................................2
2.5.3
Aspek Organisasi dan Manajemen.....................................................2
2.5.4
Aspek Financial..................................................................................2
3 KERAGAAN PERUSAHAAN........................................................................2
3.1

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan....................................................2
3.2
Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan.........................................2
3.3
Aspek Sumber Daya Perusahaan...............................................................2
3.3.1
Karyawan...........................................................................................2
3.3.2
Pemilik Peralatan...............................................................................2
3.3.3
Aspek Permodalan.............................................................................2
3.4
Unit Bisnis.................................................................................................2
3.4.1
Pengadaan Input dan Peralatan..........................................................2
3.4.2
Teknis dan Teknologi Produksi.........................................................2
3.4.3
Pemasaran (4P)..................................................................................2
4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS............................................................2

4.1
Rumusan Ide Pengembangan Bisnis.........................................................2
4.2
Deskripsi Unit Bisnis.................................................................................2
4.2.1
Deskripsi Produk................................................................................2
4.2.2
Deskripsi Proses Produksi..................................................................2
4.2.3
Deskripsi Pelanggan...........................................................................2
4.2.4
Deskripsi Pemasaran..........................................................................2
4.3
Rencana Pengembangan Bisnis.................................................................2
4.3.1
Perencanaan Pasar dan Pemasaran.....................................................2
4.3.2
Perencanaan Teknis dan Teknologi...................................................2
4.3.3
Perencanaan Organisasi dan Manajemen...........................................2

4.3.4
Perencanaan Aspek Sosial.................................................................2
4.3.5
Perencanaan Penanganan Limbah......................................................2
4.3.6
Perencanaan Finansial........................................................................2
4.4
Tahapan Pengembangan Bisnis.................................................................2
5 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................2
5.1
Kesimpulan................................................................................................2

5.2
Saran..........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................3
LAMPIRAN.............................................................................................................3

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN


1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang
sangat berlimpah dan beragam. Manusia pada dasarnya sangat
bergantung pada hasil hutan dan segala hasil pertanian untuk
kelangsungan hidup. Salah satu subsektor pertanian yang dapat
memenuhi kebutuhan pangan Indonesia yaitu berasal dari hortikultura.
Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan, sayuran,
tanaman hias dan tanaman obat telah lama dikenal dan dibudidayakan
oleh petani bersamaan dengan pengembangan tanaman pangan lainnya.
Salah satu komoditas buah yang dikenal dan dibudidayakan oleh
petani Indonesia yaitu stroberi. Tanaman stroberi sangat tergantung
dengan cuaca, oleh karena itu tanaman stroberi tidak dapat
dibudidayakan di sembarang tempat. Buah stroberi masuk ke Indonesia
pada tahun 1990-an yaitu pada daerah Rancabali Bandung yang semakin
berkembang pada seluruh kota di indonesia seperti Cianjur, Garut, Batu,
dll.

Stroberi merupakan buah yang memiliki bentuk dan warna yang
sangat menarik. Stroberi juga merupakan buah yang memiliki nilai
estetika yang tinggi. Selain itu buah stroberi juga memiliki kandungan
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia yaitu rendah lemak dan
kalori, buah stroberi juga mengandung serat vitamin c, asam fospat,
kalium dan antioksida dalam jumlah yang tinggi. Karena kandungan
vitamin C dan seng dalam buah strawberry sangat tinggi maka tidak
heran jika buah strawberry mampu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh secara menyeluruh sekaligus membantu tubuh melawan infeksi
seperti pilek dan flu. Selain dapat melawan pilek dan flu, stroberi juga
dapat sebagai anti kanker, menghilangkan jerawat, mempertajam daya
ingat, menjaga kesehatan pencernaan, jantung, suasana hati, kulit,
kesehatan tulang, menurunkan kolesterol, dan sebagainya (Imam
Fahrudin, 2014). Gizi merupakan salah satu faktor utama yang berperan
dalam pertumbuhan dan perkembangan otak. Gizi terdiri dari berbagai
komponen primer seperti protein (asam amino baik yang esensial
maupun non esensial), sumber kalori berupa karbohidrat ataupun lemak,
vitamin dan mineral. Bagian buah stroberi yang dapat dikonsumsi

mencapai 96%, kandungan zat gizi setiap 100 gram buah yang

dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kandungan zat gizi yang terdapat dalam buah stroberi
menurut zat gizi setiap 100 gr buah yang dikonsumsi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

17
18
19
20
21

Kandungan stroberi setiap 100 gram
Air
Energi
Protein
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Besi
Magnesium
Fosfor
Kalium
Natrium
Zn, Cu, dan Mn

Vitamin C
Lemak jenuh
Lemak tidak jenuh monolipid
Lemak tidak jenuh polilipid
Kolesterol
Lipid (total)
Fitosterol
Asam amino
Sumber : Balitjestro, Litbang Deptan.

Nilai zat gizi
92 gr
30 kkal
0,6 gr
7 gr
0,5 gr
0,4 gr
14 mg
0,4 mg
10 mg

19 mg
166 mg
1 mg
< 0,5 mg
56,7 mg
0,02 mg
0,052 mg
0,186 mg
0
0,4 gr
12 mg
522 mg

Puncak Berry Farm merupakan perusahaan yang bergerak dalam
usaha budidaya dan agrowisata buah stroberi. Usaha budidaya yang
dijalankan oleh Puncak Berry Farm yaitu budidaya stroberi dan sayuran.
Usaha yang diutamakan ataupun diprioritaskan adalah budidaya stroberi,
yang kebanyakan dijual untuk memenuhi pelanggan wisatawan. Namun
Puncak Berry Farm juga memiliki pelanggan seperti supermarket,
minimarket, dan sebagainya. Puncak Berry Farm memasarkan produk ke

supermarket ataupun minimarket sesuai dengan standar yang diminta
oleh pasar. Pada Puncak Berry farm terdapat beberapa grade atau
pembagian standar buah stroberi yaitu diantaranya stoberi grade A, B, C
dan D (Deka). Grade A merupakan buah stroberi yang memiliki kualitas
terbaik sedangkan grade D ataupun biasa disebutb Deka merupakan buah
stroberi dengan keadaan 80% baik.
Buah stroberi yang telah dipanen dari kebun hanya dapat bertahan
selama 2-3 hari pada suhu normal. Dengan adanya kemajuan teknologi
pengolahan pangan, pengolahan stroberi dapat mencegah terjadi
kebusukan pada stroberi dan dapat meningkatkan nilai dari buah stroberi.
Dengan adanya tindakan lanjutan terhadap stroberi seperti pengolahan
dapat menambah umur penyimpanan stroberi. Terdapat beberapa jenis

olahan yang menggunakan bahan baku utama stroberi seperti, dodol,
selai, permen, manisan, sambal stroberi, kerupuk stroberi maupun olahan
dalam bentuk perasa. Kerupuk merupakan salah satu olahan yang paling
banyak dikembangakan pada industri kecil menengah, karena
banyakanya masyarakat yang gemar mengkonsumsi kerupuk sebagai
camilan ataupun sebagainya. Kerupuk merupakan camilan kering yang
berasa gurih berbahan dasar tepung tapioka. Kebanyakan kerupuk
berbahan dasar ikan ataupun udang, dengan seiring perkembangan zaman
dan kemajuan teknologi terdapat modifikasi inovatif terhadap kerupuk
agar lebih menarik. Salah satu modifikasi inovatif yaitu dengan
menggunakan bahan baku utama stroberi dalam pengolahan kerupuk.
Produk kerupuk stroberi ini akan diberi nama kerupuk Pink agar menarik
perhatian masyarakat untuk mencobanya. Kerupuk pink ini merupakan
inovasi dari pengolahan stroberi yang tidak dimanfaatkan menjadi bentuk
kerupuk yang dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan bagi
perusahaan. Selain itu banyak riset yang menunjukkan bahwa buah
stroberi sangat bermanfaat bagi kesehatan, oleh karena itu perusahaan
Puncak Berry Farm perlu mendirikan unit usaha pengolahan kerupuk
stroberi.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan Kajian Pengembangan bisnis ini adalah :
1. Merumuskan ide pengembangan bisnis pengolahan kerupuk stroberi
2. Mengkaji kelayakan Pengembangan unit bisnis berdasarkan Aspek
Finansial dan Aspek non Finansial
1.2.1 Merumuskan Ide Pengembangan Bisnis
Pada laporan ini akan dipaparkan asal mula ide pengembangan bisnis
muncul, yaitu dimulai dengan menganalisis faktor-faktor internal dan
eksternal yang dimiliki oleh perusahaan serta melihat permasalahan yang
ada di lapangan hingga munculnya ide pengembangan bisnis produk
kerupuk stroberi melalui pemanfaatan buah afkir pada Puncak Berry
Farm.
1.2.2 Mengkaji Kelayakan Pengembangan Unit Bisnis
Mengkaji kelayakan pengembangan unit bisnis yang diusulkan dari
hasil perumusan ide pengembangan bisnis yaitu kajian pengembangan
pengolahan stroberi menjadi kerupuk stroberi pada Perusahaan Puncak
Berry Farm.
2 METODE KAJIAN
2.1 Ruang Lingkup
Kajian pengembangan bisnis ini menganalisis tentang pengolahan
kerupuk stroberi dengan menggunakan buah stroberi afkir. Ruang
lingkup pembahasan muali dari perumusan ide sampai pengujian
kelayakan pengembangan bisnis yang akan dianlisis. Unit bisnis yang
akan dilakukan dalam rencana kajian pengembangan bisnis ini meliputi
deskripsi produk, deskripsi proses produksi, deskripsi pelanggan, dan
deskripsi pemasaran.
Setelah itu, rencana pengembangan bisnis dianalisis untuk
mengetahui apakah usaha tersebut layak untuk dikembangan/dijalankan

atau tidak layak, yang meliputi analisis kelayakan finansial dan analisis
kelayakan non finansial. Analisis kelayakan non finansial terdiri dari
perencanaan pasar dan pemasaran, perencanaan teknis dan teknologi,
perencanaan organisasi dan manajemen, dan perencanaan aspek sosial.
Sedangkan analisis kelayakan non finansial adalah perhitungan
kelayakan menggunakan analisis laporan laba rugi, analisis cash flow,
dan analisis switching value.
2.2 Lokasi dan Waktu
Lokasi untuk pemerolehan data dalam menyusun Kajian Lingkungan
Bisnis ini adalah pada perusahaan Puncak Berry Farm yang terletak di
Jalan Mariwati, Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Praktek kerja
lapangan dilakukan dari tanggal 18 Februari sampai 14 Mei 2014.
2.3 Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh dalam penulisan Kajian Lingkungan Bisnis ini
menggunakan jenis data sekunder dan data primer. Data primer yaitu data
yang diperoleh secara langsung (asli) atau pertama yang diperoleh melalui
praktek kerja lapang dengan mengamati kegiatan produksi dan
pemasaran, mewawancarai pemilik perusahaan, kepala bagain setiap
bidang, karyawan, pembeli, dan pemasok. Sedangkan data sekunder
merupakan data yang sudah tersedia sehingga dapat diperoleh dengan
lebih mudah dan cepat. Data sekunder diperoleh melalui searching di
internet, perpustakaan, perusahaan-perusahaan, Biro Pusat Statistik, dan
kantor-kantor pemerintah.
2.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui Praktik Kerja Lapangan pada
perusahaan Puncak Berry Farm selama 3 bulan. Data yang dikumpulkan
yaitu berupa data sekunder dan data primer yaitu aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan tekologi, aspek lingkungan, aspek
manajemen, aspek sosial dan aspek finansial. Pengumpulan data-data
tersebut dilakukan untuk menganalisis kelayakan rencana bisnis layak
atau tidak layak bisnis tersebut untuk dijalankan atau dikembangkan oleh
perusahaan.
2.5 Metode Analisis
Metode analisis merupakan metode yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kelayakan suatu usaha dan prospek usaha tersebut di
masa mendatang dnegan menggunakan data yang diperoleh. Metode
yang digunakan dalam kajian pengembangan bisnis ini menggunakan
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil
wawancara dan pengamatan langsung sesuai dengan landasan teori yang
bersangkutan dan data yang sebenarnya. Analisis kualitatif mendukung
analisis kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan
analisis kelayakan finansial dan analisis switching value yang terdiri dari
Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), payback
Peiod (PP), analisis laba rugi dan anlisis sensitivitas dengan switching
value.

2.5.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar merupakan perkiraan dan peramalan dari pasar potensial.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran dibutuhkan strategi pemasaran
yang terencana untuk memasuki pasar yang telah ada maupun yang baru.
Sistem pemasaran yang digunakan mencakup bauran pemasaran yaitu
sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler,2005).
Bauran pemasaran tersebut meliputi produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion). Strategi yang digunakan dalam
aspek pemasaran adalah segmentasi pasar (segmentation), target pasar
(targetting), dan penempatan produk (positionning).
2.5.2 Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis dan teknologi perlu diperhatikan bagi perusahaan agar
dapat mengetahui apakah penggunaan input produksi, proses produksi,
lokasi proyek, serta penggunaan teknologinya telah layak diterapkan di
perusahaan, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu,
hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai keuntungan yang optimal
adalah batasan permintaan, jumlah adn kemampuan pengelola proses
produksi, serta kemungkinan adanya perubahan teknologi. Diharapkan
perusahaan dapat mengelola sumberdaya secara efisien dengan teknologi
yang tepat.
2.5.3 Aspek Organisasi dan Manajemen
Manajemen merupakan hal yang penting dalam menjalankan atau
mengembangkan suatu usaha. Sebuah manajemen yang baik akan sangat
berpengaruh terhadap jalannya usaha ataupun keberhasilan terhadap
usaha tersebut. Aspek organisasi dan manajemen harus diperhatikan
dengan baikkarena berfungsi untuk mengetahui siapa yang akan
melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan tugas dan wewenangnya
masing-masing agar kegiatan dapat berjalan dengan sebagaimana
mestinya demi tercapainya tujuan perusahaan. Dalam perencanaan bisnis,
aspek ini berperan secara terus-menerus bagi kelangsungan usaha dan
memiliki peran penting dalam mengkoordinasikan suatu usaha guna
mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi suatu individu atau
perusahaan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada aspek
ini yaitu memperhatikan bentuk organisasi yang dipilih, struktur
organisasi, deskripsi masing-masing jabatan, jumlah tenaga kerja, serta
anggota-anggota direksi dan tenaga ahli.
2.5.4 Aspek Financial
Aspek finansial atau keuangan digunakan untuk menyusun perkiraan
dana yang dibutuhkan ataupun untuk menentukan kelayakan suatu usaha
untuk dijalankan atau dikembangkan. Analisis yang dapat digunakan
untuk mengkaji besarnya kemampuan kegiatan bisnis untuk memberikan
keuntungan adalah :
1. Analisis laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi berisi total penerimaan, pengeluaran dan kondisi
keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu tahun akutansi
atau produksi. Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan
dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu (Nurhalima,

Rita, Dkk. 2010). Laporan laba rugi merupakan ringkasan dari empat
jenis kegiatan dalam suatu bisnis yaitu :
a. Pendapatan dari penjualan produk barang atau jasa

TR = Py . y
Keterangan :
TR
= Penerimaan Total (Total Revenue) (Rp)
Py
= Harga Output (Rp)
y
= Output (Unit)
b. Beban produksi untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan
dijual
c. Beban yang timbul dalam memasarkan dan mendistribusikan produk
atau jasa pada konsumen, serta yang berkaitan dengan beban
administratif dan operasional.
d. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis seperti beban bunga bank
dan penyusutan investasi.

TC = TVC + TFC
Keterangan :
TC
= Total Biaya atau Total Cost (Rp)
TVC
= Total Biaya Variabel atau Total Variable Cost (Rp)
TFC
= Total Biaya Tetap atau Total Fixed Cost (Rp)
Laba atau rugu dapat diperoleh dari selisih antara Total penerimaan
dengan Total Biaya. Laba rugi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

Laba/Rugi = TR – TC
2. Cash Flow
Aliran penerimaan dan pengeluaran dikenal dengan istilah aliran kas
(cash flow), yaitu aktivitas keuangan yang mempengaruhi posisi atau
kondisi kas pada suatu periode tertentu. Cash flow disusun untuk
menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaanpenggunaannya. Cash flow merupakan arus manfaat bersih sebagai hasil
pengurangan arus biaya terhadap arus manfaat. Cash flow terdiri dari
beberapa unsur yaitu inflow (arus penerimaan), outflow (arus
pengeluaran), net benefit (manfaat bersih) dan manfaat bersih tambahan
bila diperlukan (Nurmalina dkk, 2009). Indikator untuk mengukur
kelayakan investasi juga diperlukan dalam pengembangan bisnis.
Beberapa indikator tersebut adalah :

a. Net Present Value (NPV)
Net present value atau nilai kini manfaat bersih adalah selisih antara
total present value manfaat dengan total present value biaya selama umur
bisnis.
n

NPV =∑
t=1

Bt −Ct
(1+ i)t

Keterangan :
Bt
= Manfaat pada tahun t
Ct
= Biaya pada tahun t
t
= Tahun kegiatan bisnis
i
= Tingkat suku bunga (%)
n
= Umur bisnis (tahun)
Suatu bisnis dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari 0 (NPV>0)
yang artinya bisnis menguntungkan atau memberikan manfaat. Dengan
demikian jika suatu bisnis mempunyai NPV lebih kecil dari 0 (NPV 0
........................
( Bt – Ct ) < 0

Keterangan :
Bt
= Manfaat pada tahun t
Ct
= Biaya pada tahun t
t
= Tahun kegiatan bisnis
i
= Tingkat suku bunga (%)
n
= Umur bisnis (tahun)
Suatu bisnis atau kegiatan investasi dapat dikatakan layak bila Net B/
C lebih dari 1. Dikatakan tidak layak bila Net B/C lebih kecil dari 1
(Nurmalina, dkk, 2009).
d. International Rate of Return (IRR)
Kelayakan bisnis ang dinilai ndari seberapa besar pengembalian
bisnis terhadap investasi yang ditanamkan. IRR adalah tingkat discount
rate (DR) yang menghasilkan NPV sama dengan 0.
NPV 1
IRR=i1 + NPV −NPV
×(i 2−i 1)
1
2
Keterangan :
i1
= Discount Rate yang menghasilkan NPV positif
i2
= Discount Rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 = NPV positif
NPV2 = NPV negatif
Besaran yang dihasilkan dari perhitungan ini adalah dalam satuan
persentase (%). Sebuah bisnis dikatakan layak apabila IRR nya lebih
besar dari Discount Rate (Nurmalina, dkk, 2009).
e. Payback Period (PP)
Metoda ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa
kembali. Bisnis yang payback period-nya singkat atau cepat
pengembaliannya termasuk kemungkinan besar akan dipilih (Nurmalina,
dkk, 2009).
I
Payback Periode ¿ Ab × 1tahun

Keterangan :
I = Besaran biaya invesatasi yang diperlukan
Ab = Manfaat Bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya
3 KERAGAAN PERUSAHAAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Puncak Berry Farm adalah usaha yang menghasilkan strawberry
dan beberapa sayuran segar. Usaha ini memberikan kesempatan pada
beberapa konsumen yang ingin memetik strawberry dan sayuran secara
langsung di kebun, sehingga dikenal sebagai tempat wisata yang menjadi
pilihan wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
Wisatawan asing yang berkunjung mayoritas berasal dari Arab. Para
wisatawan mengenal tempat ini dengan nama SweetBerry Agrowisata.
Usaha ini didirikan pada tahun 2007 oleh kelompok tani yang
beranggotakan 5 orang yaitu Pak Heru, Pak Budiyanto, Pak Sugeng, Pak
H. Erwin dan Pak Engkang. Ide bisnis ini berawal dari keinginan Pak
Heru dan Pak Budiyanto untuk memiliki kebun strawberry sendiri, namun
mereka memiliki kendala pada modal. Sehingga untuk mewujudkan
keinginan tersebut mereka mencari investor untuk membantu permodalan
pendirian perkebunan. Investor tersebut yaitu Pak Sugeng dan Pak
Engkang, dan didirikanlah perkebunan stroberi seluas 1 ha. Enam bulan
kemudian usaha ini menambah lahan seluas 1 ha yang terletak disebelah
lahan sebelumnya dengan modal yang dibiayai oleh Pak Haji Erwin.
Sehingga Puncak Berry Farm memiliki lahan seluas 2 ha. Namun pada
Juli 2012 dilakukan penutupan lahan seluas 1 ha karena produktivitas
stroberi yang buruk di lahan tersebut. Pada tahun 2013 perusahaan
kembali membuka lahan baru di Puncak Resort karena melihat adanya
peluang besar untuk agrowisata dan juga untuk membantu memenuhi
kebutuhan stroberi di perusahaan.
Pemilihan stroberi sebagai komoditas yang diusahakan berdasarkan
pada pengalaman Pak Heru yang pernah bekerja di perkebunan stroberi
milik Mitra Berry Mandiri selama 16 tahun. Pak Heru juga dibantu oleh
Pak Heri yang dulunya bekerja bersama di Mitra Berry mandiri. Usaha
stroberi juga dipilih karena harganya yang relatif stabil dipasaran, dan
besarnya daya tarik konsumen terhadap buah sroberi. Oleh karena itu
perusahaan juga berbisnis dibidang agrowisata, pemetikan stroberi dengan
paket-paket yang telah ditentukan perusahaan.
Usaha Puncak Berry Farm terletak di dalam perumahan Villa Green
Apple, di Jalan Mariawati, Cipanas-Puncak, Kecamatan Cipanas,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut dianggap strategis karena
merupakan daerah wisata sehingga banyak dikunjungi turis, khusunya
turis dari arab yang memang banyak berkunjung untuk memetik stroberi
di Puncak Berry Farm. Lahan tersebut merupakan lahan sewaan seharga
Rp 25.000.000/ha/tahun.

3.2 Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Struktur organisasi di Puncak Berry Farm merupakan struktur organisasi
fungsional karena penyusunan struktur organisasinya berdasarkan pada macammacam fungsi yang harus dilaksanakan. Pembagian kerja didasarkan spesifikasi
masing-masing karyawan, sehingga setiap karyawan memiliki tugas dan
kewajiban yang jelas. Berikut ini merupakan struktur organisasi pada Puncak
Berry Farm :
Pemilik

Kepala Bagian
Pemasaran

Bagian
Pemasaran

Bagian
Budidaya

Kepala Bagian
Produksi

Kepala Bagian
Administrasi

Bagian
Produksi

Bagian
Pengemasan
dan Pengolahan

Bagian
Agrowisata

Gambar 1 Struktur Organisasi Puncak Berry Farm
Struktur organisasi diatas menjelaskan bahwa pemilik perusahaan dibantu oleh
kepala bagian pemasaran dan kepala bagian produksi dalam menjalankan
usahanya. Masing-masing kepala bagian membawahi dan mangatur beberapa
karyawan sesuai dengan bagiannya. Untuk bagian produksi terdiri dari tiga bagian
yaitu bagian budidaya, bagian pengemasan dan pengolahan, serta bagian
agrowisata.
1. Pemilik Perusahaan
Pemilik Puncak Berry Farm adalah kelompok tani yang beranggotakan lima
orang, yaitu Pak Heru, Pak Budiman, Pak Sugeng, Pak Haji Erwin, dan Pak
Engkan. Pak Heru, Pak Budi, dan Pak Sugeng juga berpartisipasi secara langsung
mengurus perkebunan stroberi. Pak Budi dan Pak Sugeng mengatur bagian
pemasaran, sedangkan Pak Heru fokus mengatur bagian produksi. Pemilik
perusahaan bertugas mengatur, mengawasi, dan mengambil keputusan terkait
dengan kegiatan didalam perusahaan.
2. Kepala Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran bertugas untuk mangatur dan mengawasi kegiatan
pemasaran seperti kegiatan promosi dan distribsi produk. Kepala Bagian
Pemasaran juga bertanggung jawab terhadap pelanggan dan perluasan pasar.
2.1 Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran bertanggung jawab dalam kegiatan promosi usaha
dalam rangka mencari pelanggan. Promosi dapat dilakukan secara
langsung ataupun melalui media internet seperti website. Selain
melakukan kegiatn promosi, bagian pemasaran juga bertanggung jawab
dalam mengnatarkan produk stroberi sampai ketangan konsumen dalam
keadaan baik.
3. Kepala Bagian Produksi
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian produksi adalah mengatur dan
mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan tenaga kerja, mengatur persediaan
stroberi dan sayuran, dan memastikan kondisi stroberi dan sayuran baik atau
sesuai dengan keinginan konsumen.
3.1 Bagian Produksi
Kegiatan pada bagian produksi dibagi menjadi 3 bagian dan masing
maisng bagian diawasi oleh seorang mandor yang bertugas mengkoordinir
kegiatan produksi, mencatat kehadiran tenaga kerja, menghitung hari
kerja, dan mencatat daftar belanja untuk diserahkan kepada bagian
administrasi produksi.
3.1.1 Bagian Budidaya
Bagian budidaya bertanggung jawab terhadap lahan stroberi dan
sayuran. Setiap teaga kerja bertanggung jawab terhadap lahannya
masin-masing. Kegiatan yang dilakukan anatara lain pengabilan
buah busuk atau deka, pengambilan daun tua, pemupukan,
penyemprotan, penyiraman, dan penanggulangan hama.
3.1.2 Bagain Pengemasan dan Pengolahan
Kegiatan yang dilakakuan antara lain : membagi dan mengemas
stroberi berdasarkan gradenya masing-masing, mengolah stroberi
menjadi produk olahan seperti dodol stroberi, selai stroberi, sambal
stroberi dan jus stroberi. Selain produk olahan dari stroberi, terdapat
juga olahan dari ubi berupa keripik ubi dan ubi panggang. Kegiatan
lain yang dilakukan adalah mengemas produk dan pemberian label
pada kemasan produk.
3.1.3 Bagian Wisata
Bagian wisata bertanggung jawab dalam melayani konsumen yang
berkunjung untuk memetik stroberi dan sayuran, serta memandu
kegiatan wisata.
4. Bagian Administrasi
Bagian administrasi bertugas mengatur kegiatan administrasi dalam
pemasaran, seperti mencatat seluruh transaksi harian dan membuat laporan
keuangan, bertanggung jawab juga untuk melakukan kegiatan pencatatan seluruh
kegiatan administrasi pada bagian produksi seperti, pencatatan transaksi harian,
biaya harian yang dikeluarkan untuk produksi.
3.3 Aspek Sumber Daya Perusahaan
3.3.1 Karyawan
Puncak Berry farm memiliki sumberdaya manusia untuuk
menunjang kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan Puncak Berry
Farm. puncak Berry Farm memiliki 33 orang tenaga kerja yang berasal
dari wilayah sekitar perusahaan, dari 33 orang tenaga kerja tersebut terbagi

dalam beberapa jabatan diantaranya : 4 orang yang bekerja dibagian
pemasaran, 22 orang di lahan, 5 orang dibagian pengemasan, dan 2 orang
dibagian keuangan.
Pada Puncak Berry Farm jam kerja yang ditetapkan yaitu satu hari
kerja dengan jam kerja 7,5 jam dari pukul 07.00-15.30 WIB dari hari
senin-sabtu pada bagian produksi, untuk bagian pemasaran dan packaging
telah ditetapkan libur bergilir oleh perusahaan. Pada perusahaan Puncak
Berry Farm 1 minggu kerja terdiri dari 6 hari kerja, untuk jam istirahat
yaitu 1 jam dari pukul 11.30-12.30 WIB. Dalam perusahaan ini juga
terdapat jam kerja lembur jika perusahaan membutuhkan mereka pada
saat memiliki permintaan yang tinggi dari pelanggan.
Sistem gaji yang diterapkan oleh Puncak Berry Farm yaitu setiap
minggu berdasarkan dengan jam kerja per hari yang dilakukan oleh setiap
tenaga kerja Puncak Berry farm, penggajian dilakukan di akhir minggu
yaitu setiap hari Sabtu. Terdapat perbedaan penggajian antara tenaga kerja
wanita dan pria yaitu, pria Rp 27.000/hari dan wanita Rp 18.000/hari yang
dalam satu hari penghitungan kerja yaitu 7,5jam, apabila tenaga kerja
hanya bekerja setengah hari maka ia mendapatkan upah setengah dari
upah atau sesuai dengan lamanya ia bekerja.
Tenaga kerja yang direkrut oleh Puncak Berry Farm hanya
berdasarkan ketrampilan yang dimiliki yang dibutuhkan oleh Puncak
Berry Farm. jenjang pendidikan tidak menjadi masalah bagi perusahaan
Puncak Berry Farm, tenaga kerja yang terdapat dalam Puncak Berry Farm
merupakan tenaga kerja yang memiliki pengalaman dan ahli mengenai
budidaya stroberi.
3.3.2 Pemilik Peralatan
Aset yang dimiliki perusahaan adalah lahan seluas 1 ha yang disewa
oleh perusahaan. Pada lahan tersebut terdapat bangunan kantor,
pelayanan tamu, gudang, toilet, mushola, tempat pengemasan, tempat
pengolahan pupuk kandang, kolam ikan dan beberapa saung untuk
tempat peristirahatan. Selain itu peralatan lain seperti mesin dan fasilitas
lainnya merupakan peralatan yang menunjang proses produksi baik
produksi di lahan maupun peralatan penunjang untuk memproduksi
produk olahan stroberi. Peralatan yang dimiliki oleh Puncak Berry Farm
dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 1 Sumber Daya Fisik Perusahaan
Peralatan
Lahan Pertanian
1. Gudang
2. Saung
3. Tempat istirahat pekerja
2
Alat dan Fasilitas
1. Mushola
2. Toilet
3. Kursi panjang dan bale
4. Caping
5. Keranjang petik stroberi
6. Tempat sampah
7. Alat kebersihan
8. Sound system
9. Pengeras suara
10. Komputer dan laptop
11. Printer
12. Faximile
3
Mesin dan Peralatan Pertanian
1. Mesin diesel
2. Pompa air
3. Pipa aliran air
4. Selang penyiraman
5. Drum
6. Ember
7. Cangkul
8. Keranjang angkut
9. Kerajang panen
10. Tray
4
Alat dan Mesin Penunjang Produksi
1. Freezer
2. Timbangan
3. Blender
4. Dispenser
5. Kompor
6. Scrapping machine
7. Oven
8. Sodet dan penggorengan
9. Tabung gas
10. Teko
Sumber : Puncak Berry Farm
No
1

3.3.3 Aspek Permodalan
Modal awal yang dimiliki Puncak Berry farm untuk mendirikan
usaha Sweetberry Agrowisata sebesar Rp 200.000.000 yang diperoleh
melalui modal gabungan dari seluruh pemilik yaitu, Pak Heru, Pak
Budianto, Pak Sugeng, Pak H. Erwin dan Pak engkan. Biaya modal

digunakan untuk investasi memulai usaha, sekarang biaya modal
digunakan perusahaan untuk reinvestasi serta biaya operasional
perusahaan. Pengelolaan keungan perusahaan ditangani oleh seorang
pemilik yang diberi tanggung jawab oleh seluruh pemilik yaitu Pak Budi.
Permodalan yang dimiliki berupa lahan seluas 1 hektar, bangunan dan
gedung di dalam lahan, serta peralatan maupun kendaraan yang
digunakan untuk keberlangsungan usaha.
3.4 Unit Bisnis
3.4.1 Pengadaan Input dan Peralatan
Pengadaan input dan perlalatan dilakukan secara intensif sesuai
dengan kebutuhan. Kebutuhan input bagi Puncak Berry Farm diantaranya
berupa benih sayuran, bibit stroberi, pupuk, dan obat-obatan. Benih
sayuran diperoleh dari toko pertanian di Pasar Cipanas. Sedangkan untuk
bibit stroberi diperoleh dari daerah Bandung, namun akhir-akhir ini
Puncak Berry Farm mampu memproduksi bibit sendiri. Bibit yang
dihasilkan merupakan bibit sulur yang diproduksi di lahan. Pupuk
kandang yang digunakan untuk sayuran dan stroberi diperoleh dari daerah
Cipanas. Pupuk kandang dibeli dari Pak Asep Saeful Alam yang memiliki
peternakan. Sedangkan untuk pupuk kimia dan obat-obatan diperoleh dari
toko saprotan di Pasar Cipanas.
3.4.2 Teknis dan Teknologi Produksi
Bisnis utama yang dilakukan oleh Punncak Berry Farm atau
Sweetberry Agrowisata diantaranya adalah wisata petik buah stroberi,
sedangkan bisnis lainnya yang dilakukan oleh Puncak Berry Farm
diantaranya adalah budidaya tanaman stroberi dan sayuran, supplier buah
stroberi, serta pengolahan stroberi menjadi dodol, es krim dan selai
stroberi. Kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan diantaranya
budidaya tanaman stoberi dan sayuran, penyortiran buah stroberi,
pengepakan , pemberian label, penyimpanan buah stoberi, pengolahan
buah stroberi, wisata pertik buah stroberi. Berikut merupakan kegitan
bisnis Puncak Berry Farm atau Sweetberry Agrowisata.
1. Budidaya Tanaman Stroberi
Tumbuhan stroberi secara umum akan mengalami produksi yang
maksimal mulai dari tanaman yang subur hingga buah yang memiliki
tekstur besar, merah, manis serta aroma yang harum dengan
penanganan tanaman yang baik. Penanganan tanaman pada
agrowisata Puncak Berry Farm ini dimulai dari pengolahan lahan,
pengisian media tanam dan pemupukan tanah, pengapuran,
penanaman bibit, perawatan tanaman, penanganan dan pengendalian
hama dan penyakit hingga panen dan pasca panen. Kegiatan teknis
produksi stroberi Puncak Berry Farm dapat dilihat pada Gambar 2.

Pengolahan Lahan
(penggemburan tanah)

Pengisian Media Tanam
dan Pemupukan Tanah

Pengapuran

Penanaman Bibit

Perawatan Tanaman

Penyulaman
Penyianagan atau prunning
Pemangkasan
Penyiraman
Pendewasaan Tanaman
Pemberian Pestisida
Pemupukan
Pengendalian Hama dan
Penyakit

Panen dan Pasca Panen
Gambar 2 Proses Produksi Stroberi Puncak Berry Farm
2. Agrowisata Petik Stroberi
Kegiatan bisnis utama Puncak Berry Farm atau Sweetberry
Agrowisata yaitu wisata petik stroberi. Wisatawan yang datang dapat
memetik stroberi dan sayuran sendiri sesuai dengan keinginan
wisatawan. Harga tiket masuk Sweetberry Agrowisata dibagi dua yaitu
untuk wisatawan lokal harga tiket masuk Rp 7.000/orang sedangkan
wisatawan asing Rp 10.000/orang dan per orang akan mendapatkan satu
cup jus stroberi dari setiap pembelian tiket. Harga buah stroberi yang
dipetik sendiri juga dibagi dua yaitu untuk wisatawan lokal sebesar Rp
60.000/kg dan wisatawan asing sebesar Rp 70.000/kg.
3. Pengolahan Stroberi
Selain menjual buah stroberi segar, Puncak Berry Farm juga menjual
produk olahan berbahan dasar stroberi. Produk olahan tersebut
diantaranya jus stroberi, dodol, ice cream, selai dan bola-bola salju.
Selain itu Puncak Berry Farm mengambil produk olahan dari perusahaan
sejenis yaitu selai dan sirup. Kebanyakan pembeli produk olahan ini

adalah para wisatawan baik asing maupun domestik yang datang untuk
berwisata memetik stroberi di Puncak Berry Farm. Olahan stroberi yang
diproduksi sendiri berbahan dasar stroberi deka yang dihasilkan dilahan.
4. Budidaya Sayuran
Dengan adanya permintaan ataupun saran dari beberaa wisatawan
untuk menyediakan sayuran pada Puncak berry Farm, oleh karena itu
perusahaan memanfaatkan lahan yang terdapat pada perusahaan. Sayuran
yang dibudidayakan diantaranya adalah daun bawang, brokoli, pakcoi,
tomat, cabe, terong, kembang kol, sawi, selada dan kangkung. Budidaya
sayuran dilakukan dengan melakukan penyemaian, pengolahan lahan,
pengisian media tanah ke dalam polybag, pemupukan tanah, pengapuran,
penanaman, perawatan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan
pasca panen.
5. Supplier
Kegiatan bisnis supplier di Puncak Berry Farm adalah dengan
mengirim stroberi segar ke toko-toko buah, rumah makan, serta
sepermarket yang ada di Cianjur, Cipanas, dan Jabodetabek. Karena
Puncak Berry Farm juga mempunyai unit bisnis agrowisata, maka
stroberi yang dihasilkan dilahan 90% habis untuk kegiatan agrowisata.
Sehingga perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan stroberi
dipasar, padahal permintaan semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk
memenuhi permintaan dari luar, perusahaan bekerjasama dengan
pemasok dalam memenuhi kebutuhan stroberi. Selain stroberi, Puncak
Berry Farm juga bertindak sebagai supplier produk lain seperti ubi
cilembu, ubi jepang, ubi ungu, jagung manis kulit, jagung manis kupas,
dan jagung manis pipil.
Stroberi segar dari pemasok ataupun dari lahan sendiri kemudian
disortir dan di grading menurut gradenya masing-masing. Setelah itu
dilakukan pengepakan dan pemberian label. Label untuk masing-masing
grade juga berbeda-beda. Stroberi dari Puncak Berry Farm dibagi
menjadi 4 grade yaitu grade A, B, C, dan D (Deka). Pemasok buah
stroberi Puncak Berry Farm berasal dari Garut dan Bandung. Puncak
Berry Farm sangat memperhatikan kualitas input yang didatangkan dari
pemasok. Pemilik usaha juga terjun langsung untuk memeriksa kualitas
buah stroberi.
3.4.3 Pemasaran (4P)
4

KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS
4.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis
4.2 Deskripsi Unit Bisnis
Pendirian unit bisnis pengolahan kerupuk stroberi merupakan
pengembangan unit bisnis baru pada Puncak Berry Farm yang menangani
secara khusus pembuatan kerupuk stroberi. Tujuan didirikannya unit bisnis
baru ini adalah untuk meningkatkan pendapatan usaha dan dengan adanya
pengolahan stroberi menjadi kerupuk stroberi akan lebih tahan lama
penyimpanannhya dari stroberi yang tidak diolah. Pendeskripsian unti bisnis

ini meliputi deskripsi produk, deskripsi proses produksi, deskripsi pelanggan,
dan deskripsi pemasaran.
4.2.1 Deskripsi Produk
Produk dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
ditawarkan, dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa,
orang, tempat, organisasi serta gagasan (Kotler, Hendra Teguh, 1997). Produk
berupa barang dapat dibedakan ataupun menurut macamnya, misalnya dapat
dibedakan menjadi barang konsumsi, yaitu barang yang dibeli untk diolah
kembali ataupn dapat langsng dikonsumsi.
Jenis produk yang akan dihasilkan oleh Puncak Berry Farm adalah
kerupuk stoberi. Kerupuk stroberi merupakan jenis makanan kering atau
dapat juga disebut sebagai camilan, yang dalam pembuatannya menggunakan
tepung
kanji,
yang
dicampur
dengan
stroberi
yang
telah
dihancurkan/diblender terlebih dahulu yang ditambah dengan sedikit garam
dan bawang putih, tanpa menggunakan bahan pengawet ataupun bahan kimia
yang berbahaya. Setelah adonan tercampur hasilnya yaitu adonan padat
berbentuk lonjong memanjang berwarna merah yang dapat disebut dodolan
yang setelah itu dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari. ------------Pada kemasan produk olahan kerupuk stroberi terdapat merk “Sweet
Berry” yang
4.2.2 Deskripsi Proses Produksi
4.2.3 Deskripsi Pelanggan
4.2.4 Deskripsi Pemasaran
4.3 Rencana Pengembangan Bisnis
4.3.1 Perencanaan Pasar dan Pemasaran
4.3.2 Perencanaan Teknis dan Teknologi
4.3.3 Perencanaan Organisasi dan Manajemen
4.3.4 Perencanaan Aspek Sosial
4.3.5 Perencanaan Penanganan Limbah
4.3.6 Perencanaan Finansial
4.4 Tahapan Pengembangan Bisnis
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN