Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan

  PERBAN NDINGA AN KADA AR VITAM MIN D SE ERUM A ANTARA PASIEN

  VAGINO OSIS BAK KTERIAL L DENG GAN BUK KAN PASI

IEN VAG GINOSIS

  

BAKTER B RIAL DI R RSUP HA AJI ADAM M MALIK K MEDAN N

T E S I S

ZIKRI A ADRIMA AN

NIM : 087105013

PR ROGRA AM PEN DIDIKA AN DOK KTER SP PESIAL

  IS

  

ILMU K KESEHA ATAN K KULIT D DAN KE ELAMIN N

FAKUL LTAS K KEDOKT TERAN

UNI

  IVERSI

ITAS SU UMATER RA UTA ARA

  

20 014

  

PERBANDINGAN KADAR VITAMIN D SERUM ANTARA PASIEN

  

VAGINOSIS BAKTERIAL DENGAN BUKAN PASIEN VAGINOSIS

BAKTERIAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

T E S I S

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Dokter Spesialis dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis

  

Bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin pada

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

  

ZIKRI ADRIMAN

NIM : 087105013

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

  2014

HALAMAN PERSETUJUAN

  Judul Tesis : Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan

  Nama : dr. Zikri Adriman Nomor Induk : 087105013 Program Studi : Pendidikan Dokter Spesialis Konsentrasi : Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

  Menyetujui: Pembimbing I Pembimbing II (dr. Irwan Fahri Rangkuti, SpKK, FINS DV) (dr. Kristina Nadeak,SpKK) NIP. 196009601989031004 NIP.196312281989032003

  Ketua Departemen Ketua Program Studi

(Prof.Dr.dr.IrmaD.Roesyanto,SpKK(K),FINS.DV) (dr.Chairiyah Tanjung,SpKK(K),FINS.DV)

NIP. 194712241976032001 NIP. 1955012111978112001 Tanggal lulus : 03 November 2014

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

  Tesis ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar

  Nama : dr. Zikri Adriman NIM :

  

087105013

  Tanda tangan :

  Perbandingan Kadar Vitamin D Serum antara Pasien Vaginosis Bakterial dengan Bukan Pasien Vagiosis Bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan

  Zikri Adriman, Irwan Fahri Rangkuti,Kristina Nadeak Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

  Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP. H. Adam Malik Medan - Indonesia

    Abstrak Latar belakang: Vaginosis bakterial merupakan suatu sindrom polimikroba yang

  ditandai dengan hilangnya flora normal pada vagina, yaitu spesies laktobasilus yang menghasilkan hidrogen peroksida dan terjadinya peningkatan bakteri anaerob (Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides spp) dan mikoplasma (Mycoplasma

  hominis

  ). Perubahan flora normal yang terjadi pada vaginosis bakterial disertai dengan perubahan imunitas bawaan pada vagina, yang mana vitamin D berperan pada vaginosis bakterial karena vitamin D mempengaruhi berbagai aspek sistem imunitas. Vitamin D penting dalam mengatur produksi dan fungsi molekul peptida antimikroba (katelisidin dan defensin) yang dapat melawan bakteri pada vaginosis bakterial, tetapi masih sedikit penelitian yang membandingkan kadar vitamin D pada pasien vaginosis bakterial dengan wanita bukan pasien vaginosis bakterial.

  Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin D antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vaginosis bakterial. Metode: Penelitian bersifat analitik dengan rancangan potong lintang. Lima belas

  pasien vaginosis bakterial dan lima belas bukan pasien vaginosis bakterial yang datang ke SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP H. Adam Malik diikutsertakan dalam penelitian ini. Terhadap subyek penelitian dilakukan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Kadar vitamin D serum diukur dengan menggunakan metode ELISA menggunakan Allegria test strip.

  Hasil: Kadar vitamin D serum pada pasien VB lebih rendah dibandingan bukan

  pasien VB, dimana nilai rerata kadar vitamin D pada vaginosis bakterial adalah 9,59 ng/mL dan kadar vitamin D pada bukan pasien vaginosis bakterial adalah 22,65 ng/mL. Berdasarkan hasil statistik terdapat perbedaan yang bermakna dengan nilai p < 0,001

  Kesimpulan: Kadar vitamin D serum pada pasien vaginosis bakterial lebih rendah

  dibandingkan bukan pasien vaginosis bakterial, dan terdapat perbedaan yang bermakna berdasarkan statitistik.

  Kata kunci: Vaginosis bakterial, vitamin D serum

  i

  Comparison Serum Vitamin D between Bacterial Vaginosis versus Non Bacterial Vaginosis Patient In Adam Malik General Hospital Medan

  Zikri Adriman, Irwan Fahri Rangkuti, Kristina Nadeak Dermatology and Venereology Department

  Faculty of Medicine, University of Sumatera Utara Haji Adam Malik General Hospital, Medan-Indonesia

  Abstract Background: Bacterial vaginosis is polymicrobial syndrome in which the normal

  vagina lactobacilli , particularly those producing hydrogen peroxide , are replaced by

  Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides spp

  a variety of anaerobic bacteria (

  ) and

  mycoplasma (Mycoplasma hominis) . The disruption of normal vaginal flora that occurs with bacterial vaginosis is accompanied by important changes in the innate imunity of the vagina.Vitamin D may be important for bacterial vaginosis, because it influence a number of aspects of the immune system. Vitamin D is important in regulating the production and function of innate antimicrobial defense molecules such as cathelicidin that protects againts invasive bacterial infection, but only few studies that examined vitamin D blood serum levels between vaginosis bacterial patient compare with women with normal vaginal flora.

  Objective: To compared vitamin D serum between bacterial vaginosis patients with non bacterial vaginosis patients. Method: This is a cross sectional analytic design. Fifteen bacterial vaginosis patients

  and fifteen non bacterial vaginosis patients who came to the Dermatovenereology and obstetryginecology clinics Haji Adam Malik General Hospital Medan enrolled to this study. History taking and clinical examination was performed. Serum level of vitamin D were measured with ELISA (allegria strip test).

  Result: The mean adjusted serum vitamin D concentration was lower among

  bacterial vaginosis patients compared with non bacterial vaginosis patients. Mean rate serum vitamin D for vaginosis bakterial patient is 9,59 ng/mL and mean rate serum vitamin D for non bacterial vaginosis patients is 22,65 ng/mL. Based on statistic analysis, there is signifcant different between vaginosis bacterial patient and non vaginosis bacterial patients, with p < 0,001

  Conclusion: Our result indicated that vitamin D serum in vaginosis bacterial is lower

  than women non vaginosis bacterial and there is significant different between vaginosis bacterial patients and non vaginosis bacterial patients based on statistic analysis

  Key words: Bacterial vaginosis, serum vitamin D

  ii

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian punyusunan tesis yang berjudul: “Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien vaginosis bakterial dengan bukan pasien vagiosis bakterial di RSUP Haji Adam Malik Medan” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh keahlian dalam bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

  Tidak ada satupun karya tulis dapat diselesaikan seorang diri tanpa bantuan dari orang lain. Dalam penyelesaian tesis ini, baik ketika penulis melakukan penelitian maupun saat penulis menyusun setiap kata demi kata dalam penyusunan proposal dan hasil penelitian, ada banyak pihak yang Allah SWT telah kirimkan untuk membantu, memberikan dorongan dan masukan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih dan perhargaan yang setinggi – tingginya kepada:

  1. Yang terhormat dr. Irwan Fahri Rangkuti, SpKK,FINS DV, selaku pembimbing utama penulis, yang dengan penuh kesabaran membimbing, memberi masukan dan koreksi kepada penulis selama proses penyusunan tesis ini.

  2. Yang terhormat dr. Kristina Nadeak, SpKK, selaku pembimbing kedua penulis, yang juga dengan penuh kesabaran membimbing, memberi masukan dan koreksi yang sangat bermanfaat selama penyusunan tesis ini.

  3. Yang terhormat Prof. Dr. dr. Irma D. Roesyanto-Mahadi,SpKK(K), FINS.DV sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, sebagai guru besar yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

  4. Yang terhormat dr Chairiyah Tanjung, SpKK (K), sebagai Ketua Program Studi Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang juga telah banyak membantu saya, senantiasa mengingatkan dan memberikan dorongan selama menjalani pendidikan sehari – sehari.

  5. Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. DR. Syahril Pasaribu, SpA(K), DTM&H, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat melaksanakan studi pada Universitas yang Bapak pimpin.

  6. Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Magister Kedokteran Klinik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Ilmu

  7. Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

  8. Yang terhormat DR.dr.Imam Budi Putra MHA,SpKK, sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi atas penyempurnaan tesis ini.

  9. Yang terhormat dr. Oratna Ginting,SpKK, sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi atas penyempurnaan tesis ini.

  10. Yang terhormat dr. Isma Aprita Lubis,SpKK , FINS DV, sebagai anggota tim penguji, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi atas penyempurnaan tesis ini.

  11. Yang terhormat para Guru Besar, (Alm) Prof. Dr. dr. Marwali Harahap, SpKK(K), Prof. dr. Mansur A. Nasution, SpKK(K), Prof. dr. Diana Nasution, SpKK(K) serta seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU, RSUP. H. Adam Malik Medan, RSU Dr. Pirngadi Medan, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan membimbing saya selama mengikuti pendidikan ini.

  12. Yang terhormat Bapak Direktur RSUP. H. Adam Malik Medam, Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada saya selama menjalani pendidikan keahlian ini.

  13. Yang terhormat Dr Arlinda dan Dr. Taufik, selaku staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak membantu saya dalam metodologi penelitian dan pengolahan statistik penelitian saya ini.

  14. Yang terhormat seluruh staf/pegawai dan perawat di Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, baik di RSUP. H. Adam Malik Medan, RSU Dr. Pirngadi Medan, atas bantuan, dukungan, dan kerjasama yang baik selama ini.

  15. Yang tercinta Ayahanda Drs.H.Adriman Kimat dan Ibunda Hj. Amna Yusra, yang dengan penuh cinta kasih, keikhlasan, doa, kesabaran, dan pengorbanan yang luar biasa untuk mengasuh, mendidik,dan membesarkan saya. Tiada ungkapan yang mampu melukiskan betapa bersyukurnya saya mempunyai kedua orangtua seperti kalian. Kiranya hanya Allah SWT, yang dapat membalas segala kebaikan kalian.

  16. Yang tercinta suami saya, Zaldi Maulana B.Com terima kasih atas doa, dukungan dan pengertian yang telah kakanda berikan kepada saya selama ini.

  17. Yang terkasih kakak dan abang saya, terima kasih atas doa, dukungan dan pengertian yang telah kalian berikan kepada saya selama ini.

  18. Yang terkasih seluruh keluarga besar yang telah banyak memberikan dukungan dan nasehat selama masa pendidikan dan penelitian saya ini.

  19. Seluruh keluarga dan kerabat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. iv

  20. Teman – teman seangkatan saya, dr Erlinta Sembiring, SpDV, Mked.DV, dr Nancy N.Sitohang SP DV,M.Ked DV, dr Oliviti Natali SpKK, M.Ked KK, dan dr.Cut Yunita terima kasih untuk kerja sama, kebersamaan, waktu dan kenangan yang tidak akan pernah terlupakan selama menjalani pendidikan ini. 21. dr. Dessi Indah Assegaf , SpKK, M.ked KK, dr. Nadya Munir, Julia fitriany

  M.ked ,SpA yang telah menjadi menjadi teman berbagi cerita suka dan duka selama menjalani masa pendidikan dan penyelesaian tesis ini.

  22. Semua teman-teman PPDS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan kerjasama kepada saya selama menjalani masa pendidikan dan penyelesaian tesis ini.

  Saya menyadari bahwa tesis ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

  Akhir kata, dengan penuh kerendahan hati, izinkanlah saya untuk menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya atas segala kesalahan, kekhilafan dan kekurangan yang telah saya lakukan selama proses penyusunan tesis dan selama saya menjalani pendidikan. Semoga segala bantuan, dorongan dan petunjuk yang telah diberikan kepada saya selama menjalani pendidikan, kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

  Medan, Januari 2015 Penulis dr. Zikri Adriman v

  DAFTAR ISI

  5 2.1.2 Epidemiologi ............................................................. ...............

  Halaman

  2.1.7 Diagnosis ................................................................................... 13

  2.1.6 Gambaran Klinik ....................................................................... 12

  2.1.5 Patogenesis ................................................................................. 11

  8

  6 2.1.4 Etiologi .......................................................................................

  5 2.1.3 Faktor – Faktor Resiko ................................................... ..........

  5 2.1.1 Definisi .............................................................................. .........

  DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… ...... ............... iv DAFTAR TABEL ....……………………………………………………… ............ ........... v DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... vi DAFTAR SINGKATAN .................................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................................ viii

  4 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vaginosis Bakterial ..............................................................................

  4 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................

  4 1.3.2 Tujuan khusus .........................................................................

  1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 1.3.1 Tujuan umum ..........................................................................

  1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

  1

  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................

  vi

  2.1.8 Diagnosis Banding ..................................................................... 15

  3.3.1 Populasi target. ........................................................................... 26

  3.8 Alat, Bahan dan Cara Kerja

  3.7.2 Kriteria inklusi dan eklusi kelompok bukan pasien VB ............. 29

  3.7.1 Kriteria inklusi dan eklusi kelompok pasien VB ........................ 28

  3.7 Kriteria Inklusi dan Eklusi ................................................................... 28

  3.6.2 Variabel terikat ........................................................................... 28

  3.6.1 Variabel bebas ............................................................................ 28

  3.6 Identifikasi Variabel ............................................................................. 28

  3.5 Cara Pengambilan Sampel Penelitian .................................................. 28

  3.4 Besar Sampel ....................................................................................... 27

  3.3.3 Sampel penelitian ....................................................................... 27

  3.3.2 Populasi terjangkau. ................................................................... 27

  3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 26

  2.1.9 Pengobatan .................................................................................. 15

  3.2.2 Tempat penelitian ........................................................................ 26

  3.2.1 Waktu penelitian ......................................................................... 26

  3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 26

  3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 26

   METODE PENELITIAN

  2.6 Hipotesis ............................................................................................... 25

  2.5 Kerangka Konsep ................................................................................. 25

  2.4 Kerangka Teori..................................................................................... 24

  2.3 Vitamin D dan Vaginosis Bakterial ..................................................... 20

  2.2 Vitamin D ............................................................................................. 17

  2.1.10 Komplikasi ................................................................................ 16

  3.8.1 Alat dan bahan untuk pemeriksaan vaginosis bakterial .............. 29 vii

  3.8.2 Alat dan bahan untuk pemeriksaan 25 (OH) D serum ................ 30

  3.8.3 Cara kerja pemeriksaan vaginosis bakterial ................................ 30

  3.8.4 Cara kerja pemeriksaan 25 (OH) D serum .................................. 32

  3.9 Definisi Operasional ............................................................................ 33

  3.10 Kerangka Operasional .......................................................................... 36

  3.11 Rencana Pengolahan dan Analisis data ................................................ 37

  3.12 Ethical Clearance................................................................................. 37

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Karakteristik subjek penelitian ............................................................. 38

  4.2 Perbandingan kadar vitamin D serum .................................................. 41

  KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 44

  5.2 Saran ..................................................................................................... 44

  

DAFTAR PUSTAKA .. .................................................................................................. 45

  DAFTAR GAMBAR

  No Judul Halaman

  2.1 Fotokonversi dan Hidroksilasi Vitamin D .................................................... 20

  2.2 Peranan Vitamin D Terhadap Imunitas Tubuh ............................................. 23

  2.3 Diagram Kerangka Teori.............................................................................. 24

  2.4 Diagram Kerangka Konsep ........................................................................... 25

  3.1 Diagram Kerangka Operasional.................................... ................................ 36 ix

  DAFTAR TABEL No. Judul Halaman

  4.1 Distribusi karakteristik berdasarkan usia ............................................... 38

  4.2 Distribusi karakteristik berdasarkan status pernikahan ......................... 39

  4.3 Distribusi karakteristik berdasarkan pendidikan ................................... 40

  4.4 Perbandingan kadar vitamin D serum antara pasien VB dengan bukan pasien VB .............................................................................................. 41 x