UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN OKTOBER 2014 Daftar isi - Kelompok 6 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE)
SEBAGAI METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN

Untuk memenuhi tugas matakuliah Sistem Informasi Manajemen
yang dibina oleh Drs. Mohammad Arif, M.Si.

Oleh kelompok 6
SITI TITIN NUR ASIYAH 130414504786
IKA DEVI ANGGRAINI

130413604607

YENI WINARTI

130413611649

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
OKTOBER 2014

1

Daftar isi

Daftar isi ………………………………………………………. 2
Daftar gambar …………………………………………………. 8
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang …………………………………………. 3
1.2 Rumusan masalah ……………………………………… 4
1.3 Tujuan ………………………………………………….. 5
2. Pembasan
2.1 Peranan siklus hidup pengembangan sistem dalam
mengembangkan sstem informasi manajemen ……........ 6
2.2 Proses pengolahan data menjadi informasi untuk
mengembangkan system informasi manajemen ……….. 7
2.3 Tahapan-tahapan siklus hidup pengembangan sistem
dalam mengembangkan system informasi manajemen… 11

3. Penutup
3.1 Kesimpulan ……………………………………………. 15
3.2 Saran ………………………………………………….. .15
Daftar Pustaka ………………………………………………… 16

2

Judul : Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sebagai Metode Pengembangan
Sistem Informasi Manajemen

1.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi saat ini berkembang semakin pesat. Hal
ini didukung oleh perkembangan teknologi informatika yang ada diseluruh dunia.
Dengan adanya hal tersebut, akan memudahkan pengguna informasi untuk
meningkatkan penggunaan informasi dari sistem yang dimiliki.Pemanfaatan
teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan agar

menjadi perusahaan yang maju dan terdepan dalam suatu industri dengan
memanfaatkan sistem informasi yang selalu berkembang.
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja karyawan
sehingga, perusahaan dengan mudah dan cepat dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya yang dapat meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi
yang cepat sangat membantu perkembangan dunia bisnis saat ini. Dengan
perkembangan teknologi ini, menyebabkan munculnya kegiatan berbasis internet
seperti e-commerse dan sejenisnya yang berbasis elektronik. Sistem ini
memudahkan para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya secara cepat,
hemat, tepat, dan efisien, serta berdaya saing. Dengan adanya teknologi informasi
ini memudahkan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk meningkatkan
keuntungan.
Menurut jogiyanto (2005:2) informasi merupakan data yang telah diproses
sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Pemrosesan data tersebut
menggunakan seperangkat komputer yang merupakan suatu alat dengan sistem
jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain
sehingga, data tersebut dapat diakses secara global dan yang paling penting data
tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
bagi perusahaan.


3

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, makalah ini berjudul Siklus
Hidup Pengembangan Sistem sebagai Metode Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen. Topik ini sangat penting untuk dibahas karena dengan adanya
pengembangan sistem informasi akan mempermudah perusahaan dalam
menganalisis setiap kegiatan yang dijalankan. Selain itu dengan adanya sistem
informasi perusahaan dengan mudah menggunakan data-data dalam proses
pengambilan keputusan yang dapat memengaruhi berkembang atau tidaknya suatu
perusahaan. Sistem teknologi informasi juga memudahkan perusahaan mencapai
tujuan karena dengan informasi yang akurat dan andal perusahaan dapat
meminimalisasi risiko dari sebuah tindakan yang diputuskan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam makalah ini akan dibahas
beberapa masalah sebagai berikut.
(1)

Bagaimana

peranan


siklus

hidup

pengembangan

sistem

dalam

informasi

untuk

pengembangan sistem informasi manajemen ?
(2)

Bagaimanakah


proses

pengolahan

data

menjadi

mengembangkan sistem informasi manajemen ?
(3)

Apa saja tahapan-tahapan SDLC dalam mencapai sistem informasi
manajemen yang efektif dan efisien ?

1.3

Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.

(1)


Mendeskripsikan peranan siklus hidup pengembangan system dalam sistem
informasi manajemen.

(2)

Mendeskripsikan proses pengolahan data menjadi informasi untuk
mengembangkan sistem informasi manajemen.

4

(3)

Mendeskripsikan tahapan-tahapan SDLC dalam mencapai sistem informasi
manajemen yang efektif dan efisien.

5

2.


Pembahasan

2.1

Peranan Siklus hidup pengembangan system dalam Pengembangan
Sistem Informasi Manajemen.
Teknologi informasi merupakan hal yang sanagt penting bagi suatu

perusahaan karena dengan adanya teknologi infomasi akan tercapai suatu sistem
informasi manajaemen yang dapat dipertanggung jawabkan. Sistem informasi
manajemen merupakan serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga
menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang
sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah
ditetapkan ( Scott , 2002). Penerapan teknologi informasi ini membawa dampak
yang besar terhadap berbagai perusahaan yang ada bahkan tidak sedikit
perusahaan yang produktivitasnya meningkat sebagai salah satu dampak dari
perkembangan teknologi informasi yang pesat. Sistem informasi berperan untuk
menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, serta dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem

informasi manajemen berhubungan dengan laporan di masa datang. Selain itu
menurut ahli peran sistem teknologi informasi sebagai berikut.
(1)

Performance (kinerja)

Yaitu peningkatan kinerja terhadap sistem yang baru sehingga menjadi lebih
efektif. Dimana kinerja dapat diukur dari Throughput dan respon time.
Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.
Sedangkan Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua
transaksi atau pekerjaan ditambah dengan response untuk menanggapi pekerjaan
tersebut.
(2)

Information ( Informasi )

Yaitu peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

6


(3)

Economy ( Ekonomis)
Yaitu penigkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan

atau penurunan –penurunan biaya yang terjadi. Ekonomi berhubungan degan
jumlah sumber daya yang digunakan.
(4)

Control ( Pengendalian )
Yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan

memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kecurangan yang dan akan terjadi.
(5)

Efficiency ( Efesiensi )
Yaitu peningkatan terhadap efisiensi operasi, dimana berhubungan dengan

bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling
minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

(6)

Service ( Pelayanan )
Yaitu peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Proses Pembangunan atau pengembangan sistem informasi mulai dari konsep
sampai dengan implementasinya disebut dengan istilah System Development Life
Cycle (SDLC).

2.2

Proses Pengolahan Data Menjadi Informasi untuk Mengembangkan
Sistem Informasi Manajemen.
Teknologi informasi memanfaatkan data sebagai bahan penagmabilan

keputusan yang dibutuhkan oleh system informasi manjemen. Data merupakan
bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-angka,huruf-huruf,
simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi yang berdiri sendiri atau merupakan
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi ,karena data
merupakan bahan mentah yang diperlukan oleh pengambil keputusan . untuk lebih
meeyakinkan bahwa data tidak dapat terlepas dari dari informasi dapat dilihat dari

7

definisi mengenai informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi
informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkans uatut indakan yang lain yang akan
membuat sejumlah data kembali. Berikut bagan pengolahan data menjadi sebuah
informasi menurut John Burch
PROSES
(MODEL)

INPUT
(DATA)

OUTPUT
(INFORMATION)
DASA
R
DATA

DATA
DITANGKAP

PENERIMA

KEPUTUSAN
TINDAKAN

HASIL
TINDAKAN

Bagan 2.1 Siklus Informasi

8

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, dapat diketahui bahwa data yang diolah
melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data
kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
siklus ini yang disebut dengan siklus informasi yang kemudian informasi tersebut
dapat digunakan untuk bahan pertimbangan keputusan. Informasi yang diperoleh
dari pengolahan sebuah data diharapkan memiliki beberapa sifa menurut Iffano
dan Sarno (2010:23-25) sebagai berikut.
(1)

Mudahnya diperoleh
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnyadapat diperoleh keluaran

informasi. Kecepatan memerolehnya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24
jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai sulit mengukurnya.
(2)

Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya

mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya, sifat ini sangat
kabur sehingga sulit mengukurnya.
(3)

Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan informasi

luaran. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua
jenis kesalahan, yakni pencatatan kesalahan dan pencatatan perhitungan.

9

(4)

Kecocokan
Sifat ini menunjukkan nilai informasi semakin baikbila ada hubungannya

dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan
masalah yang sedang dihadapi oleh pemakai. Informasi yang lainnya menjadi
tidak berguna jika tidak sesuai permintaan pemakai, namun sifat ini sulit
mengukurnya.
(5)

Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek

daripada siklus perolehan informasi, masukan, pengolahan, pelaporan kepada para
pemakai. Biasanya agar informasi tepat waktu lamanya siklus ini harus dikurangi.
(6)

Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah
yang tidak jelas.

(7)

Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan lebih dari satu keputusan, tetapi kiga dengan

lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, tetapi dalam
banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
(8)

Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran

informasi hingga pada kesimpulan yang sama.

10

(9)

Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah

informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan
sebelumnya.
(10) Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan bahwa hakikat informasi adalah yang dihasilkan dari
system informasi formal. Meskipun dugaan sering dianggap sebagi
informasi, hal tersebut berada diluar lingkup perusahaan.

2.3

Tahapan-Tahapan Siklus hidup pengembangan Sistem dalam
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen secara Efektif dan
Efisien.
SDLC merupakan suatu sistem informasi yang digunakan sebagai

pengembanagn sistem informasi manajemen. Adapun tahapan-tahapan SDLC
sebagai metode pengembanagan sistem informasi manajemen menurut ahli
sebagai berikut.
(1)

Tahap Perencanaan
Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem

informasi yang akan dikembangkan, sasaran yang diinginkan, dan jangka
waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia. Perusahaan
menerapkan sistem perencanaan berbasis computer. Adapun keuntungan
perencanaan sistem informasi berbasis komputer sebagai berikut.
 Meningkatkan komunikasi antara manajer, pemakai dan pembuat.
 Meningkatkan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.
 Mendukung proses evaluasi.

11

 Memungkinkan para manajer untuk mengelola pembangunan sistem
jangka panjang.
(2)

Tahap Analisis
Merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga, dapat disusulkan perbaikannya. Pada tahap ini
pembuat sistem akan

menganalis permasalahan lebih mendalam dengan

menyusun suatu studi kelayakan. Menurut Mc. Leod terdapat 6 dimensi kelayakan
:
 Kelayakan teknis, adalah menganalisis ketersediaan perangkat keras,
perangkat lunak, dan organisasi untuk melaksanakan proses yang
diperlukan.
 Pengembalian ekonomis, adalah menganalisis manfaat, penggunaan dan
potensi pengembalian secara ekonomis dari pembangunan sistem itu.
Dengan memantau sejauh mana penghematan dapat dilakukan, maka
peningkatan pendapatan dan kemampulabaan dapat diperoleh sehingga
perusahaan dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan sistem
informasi tersebut.
 Pengembalian non-ekonomis, adalah menganalisis manfaat, penggunaan,
potensi dan keuntungan yang tidak dapat diukur secara finansial, seperti
ketersediaan informasi yang akurat, citra perusahaan, moral karyawan,
layanan konsumen yang semakin memikat dan penguatan posisi
perusahaan terhadap pesaingnya.
 Hukum dan etika, adalah menganalisis bahwa sistem yang dibuat akan
beroprasi dengan batasan hukum dan etika pada umumnya dan kultur
perusahaan pada khususnya.
 Operasional, adalah menganalisis apakah sistem dapat diimplementasikan.
Hal ini menyangkut analisis terhadap tempat lingkungan dan SDM yang
akan mengoperasikannya. Untuk memperoleh informasi yang tepat dari

12

para pemakai, baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi konsumen, dapat
digunakan model kuesioner.
 Jadwal dengan menganalisis mungkinkah dalam keterbatasan waktu yang
ada, sistem tersebut dapat disusun dan diselesaikan.
(3)

Desain sistem
Desain berkonsentrasi pada sistem pembangunan untuk memenuhi

kebutuhan pada fase analisis. Manfaat desain sistem adalah memberikan
gambaran rancang bangun yang lengkap dan sebagai penuntun bagi progammer
dalam membuat aplikasi. Desain system terdiri dari sistem informasi yang
terkomputerisasi antara lain :
 Hardware : terdiri dari komponen input, proses, output, dan jaringan.
 Software : terdiri dari sistem operasi, utilitas, dan aplikasi.
 Data

: mencakup struktur data, keamanan, dan intregritas data.

 Prosedur : seperti dokumentasi, prosedur sistem, buku petunjuk
operasional, dan teknis.
 Manusia : pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi.
Selain itu ada beberapa hal yang dilakukan dalam design sistem adalah :
 Pemodelan sistem
 Desain Basis Data
 Desain Aplikasi
 Desain Perangkat Keras/Jaringan
 Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna
(4)

Pembuatan Sistem
Membuat aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Selain

aplikasi, membuat juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat
melakukan training pada saat implementasi.
(5)

Implementasi Sistem

13

Sebelum melakukan implementasi, seharusnya melakukan persiapan
secara matang mengenai perangkat keras, perangkat lunak, ruangan, dan fasilitas
pendukung lainnya. Beberapa hal yang penting harus diperhatikan dalam
implementasi sistem antara lain :
 Konversi biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem baru,
jika sebelumnya juga telah menggunakan aplikasi terkomputerisasi.
 Pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang menggunakan. Dan
melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terelibat dalam sistem
namun tidak menggunakan aplikasi sistem secara langsung.
 Testing Penerimaan selama periode tertentu sebagai proses belajar.
(6)

Pengelolaan Sistem
Tahapan pengelolaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan

untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah
dioperasikan. Beberapa hal yang seharusnya dilakukan sebagai berikut.
 Pemantauan Pengoperasian yang melibatkan tim pengembang untuk
memantau secara langsung pada waktu-waktu tertentu mengenai cara
pihak-pihak pengguna mengoperasikan sistem yang dibuat.
 Antisipasi Gangguan Kecil, biasanya selalu ada gangguan kecil dalam
suatu aplikasi yang baru dikembangkan.
 Melakukan penyempurnaan.
 Antisipasi faktor-faktor luar, virus, kerusakan/kehilangan data, atau sistem
diakses oleh pihak luar.

14

3.
3.1

PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan sistem teknologi informasi saat ini semakin pesat mengikuti

perkembangan jaman. Hal ini membuat suatu perkerjaan lebih efisien dengan
didukung oleh kemajuan teknologi yang sangat pesat . Dengan teknologi yang
semakin berkembang perusahaan akan lebih mudah dalam menetapkan setiap
kebijakan. Hal ini juga akan meningkatkan persaingan yang positif antara pelaku
bisnis.
Dalam proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan oleh
perusahaan, didasarkan pada data-data yang ada dan kemudian diolah menjadi
sebuah informasi yang akurat dan andal sehingga perusahaan yang selalu
mengikuti sistem perkembangan informasi akan lebih mudah mengoptimalkan
produktivitas usahanya.
Namun dalam penggunaan sistem teknologi informasi, perusahaan terlebih
dahulu membuat perencanaan agar tercapai sasaran yang diinginkan dan
menganalisis permasalah atau pun hambatan yang dapat menggagu sistem yang
mengakibatkan penerapan suatu sistem menjadi kurang tepat.

3.2

Saran

(1)

Seharusnya semua perusahaan selalu mengikuti perkembangan system
teknologi informasi yang sangat berpengaruh terhadap system informasi
manajemen dan yang memengaruhi produktivitas perusahaan.

(2)

Perusahaan seharusnya melakukan pengolahan data secara tepat sehingga
menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbanagn pengambilan keputusan.

(3)

Seharusnya perusahaan melakukan perencanaan dan analisis terlebih dahulu
terhadap perkembangan-perkebangan baru system teknologi informasi
sehingga akan tepat dalam menerapkannya

15

DAFTAR PUSTAKA
Sarno, Riyanarto, dan Iffano, Irsyat.2009. Sistem manajemen Keamanan
Informasi. Surabaya:
ITS Press Surabaya.
Scott, George.2002. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Raja
Grafindo.
http://ekkydwi.tumblr.com/post/11224637743/fungsi-sistem-informasimanajemen. Diakses
pada 10 Oktober 2014.
http://www.esaunggul.ac.id/article/peran-teknologi-informasi-dalam-duniakomunikasi/. Diakses
pada tanggal 10 Oktober 2014.
Universitas Negeri Malang.2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi,
Tesis, Disertasi,
Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi kelima. Malang :
Universitas
negeri Malang.

16