Pengaruh Functional Benefit dan Symbolic Benefit Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITAN

3.1

Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian asosiatif metode

kuantitatif, dimana dapat diartikan sebagai suatu pernyataan penelitian yang
bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu untuk melihat
keterkaitan variabel independen yang meliputi brand image sebagai functional
benefit dan brand image sebagai symbolic benefit dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di jasa Pangkas 88 yang beralamat di jalan Gagak

Hitam Ringroad nomor 88 Medan. Penelitian ini juga dilakukan pada bulan Januari
2017 hingga selesai.

3.3

Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi
Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh konsumen Pangkas
88. Dimana berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap pemilik pangkas
diketahui bahwa jumlah pelanggan jasa Pangkas 88 setiap hari nya bila di rataratakan selama seminggu adalah sebanyak 15 orang. Namun data ini tidak dapat
dijadikan dasar penentuan sampel nantinya dikarenakan data rata-rata merupakan
data yang tidak ril.
3.3.2 Sampel
Teknik yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik nonprobability
sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi

23
Universitas Sumatera Utara

24

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang digunakan adalah metode

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan beberapa

pertimbangan tertentu seperti kriteria ataupun ciri-ciri dari populasi yang telah
ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk menentukan besar sampel yang
diperlukan, maka digunakan rumus Isac Michel. Berikut merupakan perhitungan
penentuan sampel pada penelitian ini:

n=

Zα/2

2

p.q

�2

Dimana:
n
= Jumlah sampel

Z
= Tingkat kepercayaan/signifikan (nilai Z tergantung pada α, bila α = 0.05
Zα/2 atau Z0,025 = 1,96)
p
= Proporsi populasi = 0,5
q
= 1-p (1-0.5 = 0,5)
e
= Margin of error = 0.1
Zα/2 2 p.q
1,96 2 0,5. 0,5
n=
=
= 96,04
Peneliti memutuskan untuk menggenapkan sampel menjadi 100 orang yang
merupakan konsumen Pangkas 88 yaitu pria berusia 17-45 tahun.
3.4

Hipotesis
Adapun hipotesis sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah yang


peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah:
Ha1 : Terdapat pengaruh signifikan antara functional benefit terhadap loyalitas
konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan.
H01 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara functional benefit terhadap
loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad
Medan.
Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara symbolic benefit terhadap loyalitas
konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan.

Universitas Sumatera Utara

25

H02 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara symbolic benefit terhadap loyalitas
konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan.
Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara brand image dan symbolic benefit
terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jaan Gagak Hitam
Ringroad Medan.
H03 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara brand image dan symbolic benefit

terhadap loyalitas konsumen pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam
Ringroad Medan.
3.5

Definisi Konsep
Adapun definisi konsep dari masing-masing variabel yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Menurut Aaker (2007:139) functional benefit adalah manfaat utama yang
diberikan dari suatu produk.

2.

Menurut Wijaya (2011:16) symbolic benefit adalah manfaat merek atau
produk yang mampu menjawab kebutuhan ilusif konsumen dalam
mengaktualisasi dan mengekspresikan makna diri dan kehidupannya bagi
lingkungan demi eksistensi diri.


3.

Menurut Kotler dan Keller (2009:138) loyalitas merupakan komitmen yang
dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk
atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan usaha
pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.

Universitas Sumatera Utara

26

3.6

Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara

untuk mengukur variabel-variabel. Adapun definisi operasional dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.


Variabel Independen (X)
a.

b.

2.

Functional Benefit (X1), dengan indikator:

1)

Kinerja seperti yang dijanjikan.

2)

Hasil yang dirasakan oleh konsumen.

3)

Jasa yang bisa diandalkan.


Symbolic Benefit (X2), dengan indikator:

1)

Nilai prestise yang baik.

2)

Sesuai dengan gaya hidup.

3)

Cocok dengan kelompok sosial.

Variabel Dependen yaitu Loyalitas Konsumen (Y) dengan indikator:
a.

Pilihan pertama menggunakan merek.


b.

Terus menggunakan merek.

c.

Melakukan pembelian ulang.
Tabel 3.1
Definisi Operasional

No. Variabel
1. Brand
Image
sebagai
Functional
Benefit
(X1)

Definisi
Keuntungan yang

dirasakan oleh konsumen
yang berhubungan
dengan kinerja suatu
produk maupun jasa.

Indikator
a. Kinerja seperti yang
dijanjikan.
b. Hasil yang dirasakan
oleh konsumen.
c. Jasa yang bisa
diandalkan.

Skala
Likert

Universitas Sumatera Utara

27


Lanjutan Tabel 3.1
No. Variabel
2. Brand
Image
sebagai
Symbolic
Benefit
(X2)
3.

Definisi
Keuntungan yang tidak
berhubungan dengan
kinerja produk dan dapat
terpenuhi jika memenuhi
kebutuhan simbolis yang
diinginkan oleh
konsumen.
Loyalitas
Pilihan yang dilakukan
Konsumen konsumen untuk
(Y)
membeli merek tertentu
dibandingkan merek
yang lain dalam kategori
produk yang sama.

Indikator
a. Nilai prestise yang
baik.
b. Sesuai dengan gaya
hidup.
c. Cocok dengan
kelompok sosial.

Skala
Likert

a. Pilihan pertama
menggunakan
merek.
b. Terus menggunakan
merek.
c. Melakukan
pembelian ulang.

Likert

Sumber: Peneliti, 2017
3.7

Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Sumber Data
Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan-keterangan serta
fakta-fakta yang dibutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1.

Pengumpulan data primer (Primary Data )
Pengumpulan data primer (primary data ) yaitu pengumpulan data yang
diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk
mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu dilakukan
dengan menggunakan:
a.

Kuesioner Tertutup
Kuesioner Tertutup adalah daftar pertanyaan berdasarkan indikatorindikator dari variabel penelitian dimana responden dibatasi dalam
menjawab dengan memberikan daftar jawaban dan responden hanya

Universitas Sumatera Utara

28

bisa menjawab dengan memilih pilihan jawaban yang telah disediakan.
Kuesioner diberikan kepada responden yang merupakan konsumen dari
Pangkas 88 untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan oleh
peneliti.
b.

Observasi
Observasi dilakukan untuk menambah informasi tentang brand image
dan loyalitas konsumen di Pangkas 88 yang didasari pada realita di
lokasi penelitian. Observasi dilaksanakan secara langsung kepada
pegawai dan konsumen terhadap brand image di Pangkas 88, jumlah
pembelian konsumen dan karakteristik konsumen.

2.

Pengumpulan data sekunder (secondary data )
Pengumpulan data sekunder (secondary data), yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer yaitu
melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi untuk penjelasannya
sebagai berikut:
a.

Studi kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, kaya ilmiah serta
pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan
masalah yang akan diteliti.

b.

Studi dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau
dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian yaitu dokumen atau
daftar konsumen yang menggunakan jasa pangkas di Pangkas 88.

Universitas Sumatera Utara

29

3.7.2 Skala Pengukuran Instrumen Penelitian
Untuk

menghasilkan data kuantitatif

yang

akurat,

maka

peneliti

membutuhkan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan
adalah Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan
lima tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut:
1.

Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2.

Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 4

3.

Untuk pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3

4.

Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

5.

Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

3.8

Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif

merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat
dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka.
Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan bantuan
program SPSS.
3.8.1 Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen dilakukan untuk dapat memenuhi ketetapan dan kebenaran
melalui dua persyaratan, yaitu:
1.

Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid jika

Universitas Sumatera Utara

30

instrumen mampu mengukur data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Bila suatu alat ukur sudah
dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas. Uji
signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel. dengan ketentuan sebagai berikut:

2.

a.

Jika r hitung > r tabel maka instrumen valid.

b.

Jika r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam
penggunaannya. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui
sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk
menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat
pengukuran yang dipakai. Kriteria pengukuran tingkat reliabilitas adalah
sebagai berikut:
a.

Jika r Cronbach’s Alpha > r standar (0,6) maka instrumen reliabel.

b.

Jika r Cronbach’s Alpha < r standar (0,6) maka instrumen reliabel.

3.8.2 Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dikumpulkan dari seluruh responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

Universitas Sumatera Utara

31

telah terkumpul dari sampel sehingga dapat diketahui nilai minimum, nilai
maksimum, mean, median, standar deviasi, varian dan modus dari setiap variabel.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui
kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian agar memperoleh hasil pengujian
hipotesis yang tepat. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Pada penelitian ini, peneliti hanya
menggunakan uji normalitas. Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah
dalam sebuah model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan
metode Kolmogorov-Smirnov dimana kriteria ini untuk menentukan normal atau
tidaknya data, dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov
signifikan (Asymp. Sig. (2-tailed) > α 0,05) maka data adalah normal.
3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Adapun persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

32

Keterangan:

=

+

+

Y

= loyalitas konsumen (variabel dependen)

a

= konstanta

b1 = koefisien regresi X1
X1 = functional benefit (variabel independen)
b2 = koefisien regresi X2
X2 = symbolic benefit (variabel independen)
3.8.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
1.

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji parsial atau disebut juga uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
bebas (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel:
a.

Jika nilai t hitung > t tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y).

b.

Jika nilai t hitung < t tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y).

2.

Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji simultan atau disebut juga uji F dalam analisis regresi linear berganda
bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama-sama
atau secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan
nilai F hitung dan F tabel:
a.

Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y).

Universitas Sumatera Utara

33

b.

Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y).

3.8.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau
persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda,
maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi R2
menunjukkan besarnya variabel-variabel independent dalam mempengaruhi
variabel dependent. Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Semakin besar
nilai R2, maka semakin besar variasi variabel dependent yang dapat dijelaskan oleh
variasi variabel-variabel independent. Sebaliknya, makin kecil nilai R2, maka
semakin kecil variasi variabel dependent yang dapat di jelaskan oleh variasi
variabel independent.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Usaha

4.1.1 Sejarah Singkat Pangkas 88
Berawal dari pemikiran yang mendalam bagaimana caranya agar bisa
mempunyai usaha yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak baik yang
berasal dari kelas bawah hingga kelas atas. Jenis usaha yang tidak ada matinya yaitu
jenis usaha yang bergerak di bidang jasa. Terpikir oleh Basyaruddin selaku pendiri
sekaligus pemilik Pangkas 88 yang terletak di jalan Gagak Hitam Ringroad Medan
No. 88, beliau melihat peluang dimana jasa perawatan rambut merupakan hal yang
menjadi kebutuhan bagi mayoritas laki-laki dan di daerah Ringroad sendiri belum
ada pelaku bisnis yang menawarkan perawatan rambut pria. Oleh karena itu beliau
berniat membuka usaha jasa pangkas pria dan alhamdulillah terealisasi pada
tanggal 6 Juni 2011 terbentuklah Pangkas 88 dengan modal tak lebih dari 30 juta
mengingat beliau memanfaatkan tempat yang sudah ada.
Pangkas 88 menawarkan tarif maupun paket pangkas yang sangat terjangkau
sesuai hasil pemikiran beliau yaitu memberikan manfaat bagi orang banyak baik
yang berasal dari kelas bawah hingga kelas atas. Yang unik dari Pangkas 88 ini
adalah mereka menawarkan tarif dan paket dengan harga miring namun pelayanan
maupun hasil yang diperoleh sama layaknya Barber Shop atau salon pria yang
notabene pelanggannya berasal dari kelas atas. Benar saja dengan tidak adanya
pesaing, Pangkas 88 ini menjadi jasa perawatan rambut yang memonopoli
daerahnya. Lokasi yang strategis menjadi nilai plus tersendiri dimana posisi gedung
menghadap langsung ke arah jalan besar sehingga Pangkas 88 ini mudah untuk

34
Universitas Sumatera Utara

35

ditemui. Tidak tanggung-tanggung beliau memberikan promo di awal berjalannya
usahanya ini. Beliau juga menghadirkan 3 sekaligus sumber daya manusia yang
berpengalaman di bidangnya. Harapan beliau pada saat itu adalah untuk
menciptakan citra merek yang baik dan luas di masyarakat serta meningkatkan
loyalitas pelanggannya. Dalam mengelola Pangkas 88 ini beliau tidaklah sendiri,
yaitu Novi, istri beliau yang selalu membantu dalam mengelola Pangkas 88 ini
hingga akhirnya beliau menyerahkan seluruh wewenang kepada sang istri untuk
selanjutnya di kelola tetapi tetap sumbangsih dari beliau sangatlah berpengaruh
terhadap perkembangan Pangkas 88 ini.
Pelayanan dan kenyamanan menjadi hal yang paling utama bagi beliau
melihat suasana toko yang memberikan kenyamanan kepada pelanggannya serta
pelayanan pemangkas yang baik mulai dari perilaku hingga kinerja mereka. Tidak
jarang pelanggan yang memberikan tip kepada pemangkas sebagai tanda jasa atas
hasil yang memuaskan. Namun beberapa bulan kemudian Pangkas 88 melakukan
pergantian-pergantian pemangkas hingga pada suatu saat Pangkas 88 sempat tutup
untuk sementara dikarenakan tidak ada pemangkas pada saat itu. Setelah
mengambil langkah cepat dan tepat Pangkas 88 menemukan kembali jati dirinya.
Pangkas 88 nantinya akan menjadi jasa perawatan rambut yang populer sebanding
dengan jasa perawatan rambut seperti Next Salon for Men, MAXX Salon dan
sejenisnya.
4.1.2 Profil Usaha
Nama usaha Pangkas 88 berasal dari jenis usaha yang bergerak di bidang
jasa yaitu jasa perawatan rambut atau pangkas, angka 88 sendiri berasal dari nomor
ruko yang terletak di jalan Gagak Hitam Ringroad Medan yaitu bernomor 88.

Universitas Sumatera Utara

36

Segmen pasar dari Pangkas 88 yang berdiri pada 6 Juni 2011 ini sendiri adalah lakilaki mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Pangkas 88 menawarkan
berbagai menu selain pangkas seperti creambath, facial, cat rambut, cukur, dll.
Pangkas 88 beroperasi pada jam-jam maupun hari-hari operasional berikut yaitu
senin sampai minggu pada pukul 09.00 – 19.00, kecuali hari besar. Pangkas 88 ini
dikelola oleh Bapak Ir. Bsyaruddin Ganie dan Ibu Novie Mutia Lusida sekaligus
pendiri dan pemilik.
4.1.3 Visi dan Misi
1.

Visi
Adapun visi dari usaha jasa Pangkas 88 ini yaitu:
Menjadi jasa perawatan rambut yang unggul dalam pelayanan dan kinerja.

2.

Misi
Adapun misi dari usaha jasa Pangkas 88 ini sebagai berikut:
a.

Memberikan mutu pelayanan yang prima kepada setiap pelanggan.

b.

Memberikan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan permintaan
pelanggan.

c.

Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perawatan rambut yang
ditawarkan.

d.

Menciptakan suasana kekeluargaan antara pengelola dengan karyawan
sehingga tercipta hasil kerja yang efektif dan efisien.

e.

Menciptakan citra merek yang luas di masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

37

4.1.4 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi pada jasa Pangkas 88 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pangkas 88
Pemilik (Owner )

Pengelola (Manager )

Pemangkas (Hair Styles)

Kasir (Cashier )

Sumber: Peneliti, 2017
4.2

Penyajian Data

4.2.1 Penyajian Data Responden
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara kuantitatif
dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh konsumen jasa Pangkas 88
sebanyak 100 orang. Kuesioner yang dibuat oleh peneliti terdiri atas 18 pernyataan
dan 9 indikator.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase (%)
Responden
1
Laki-laki
100
100%
2
Perempuan
0
0%
Total
100
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi jenis
kelamin laki-laki berjumlah 100 orang atau persentase sebesar 100%. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil sampel berdasarkan jenis kelamin laki-laki

Universitas Sumatera Utara

38

dikarenakan objek penelitian ini sendiri adalah jasa pangkas khusus pria sehingga
tidak mungkin untuk mengambil sampel berjenis kelamin perempuan.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No.
Usia
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
41 Tahun
2
2%
Total
100
100%
Sumber: Peneliti (2017, diolah)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi usia 20
tahun ke bawah berjumlah 38 orang atau persentase sebesar 38% dan selanjutnya
responden yang berusia 21-30 tahun berjumlah 46 orang atau persentase 46%,
responden yang berusia 31-40 tahun berjumlah 14 orang atau persentase sebesar
14% dan responden minoritas yaitu 41 tahun ke atas berjumlah 2 orang dengan
persentase 2%. Dapat dilihat konsumen jasa Pangkas 88 ini lebih banyak dewasa
21-30 tahun yaitu berjumlah 46 responden, hal ini menunjukkan bahwa konsumen
mayoritas jasa Pangkas 88 tergolong remaja akhir hingga dewasa.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan Terakhir
No
Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
1 kali
6
6%
2
2-3 kali
67
67%
3
>3 kali
23
23%
Total
100
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi sekali
berkunjung berjumlah 6 orang atau persentase sebesar 6% dan selanjutnya
responden yang berkunjung sebanyak 2 sampai 3 kali berjumlah 67 orang atau
persentase 67%, responden yang berkunjung lebih dari 3 kali berjumlah 23 orang
atau persentase sebesar 23%. Dapat dilihat konsumen jasa Pangkas 88 ini lebih

Universitas Sumatera Utara

39

banyak yang berkunjung sebanyak 2 sampai 3 kali yaitu berjumlah 46 responden,
hal ini menunjukkan bahwa konsumen mayoritas jasa Pangkas 88 tergolong masih
pelanggan baru.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Pegawai Negeri Sipil
11
11%
2 Pegawai Swasta
34
34%
3 Wiraswasta
6
6%
4 Mahasiswa/Pelajar
39
39%
5 Lainnya
10
10%
Total
100
100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 100 responden dari segi pekerjaan
sebagai pegawai negeri sipil berjumlah 11 orang atau persentase sebesar 11% dan
selanjutnya responden yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 34 orang
atau persentase 34%, responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 6 orang
atau persentase sebesar 6%, responden yang bekerja sebagai mahasiswa atau pelajar
berjumlah 39 dengan persentase 39% dan responden yang memiliki pekerjaan
lainnya berjumlah 10 orang atau persentase sebesar 10%. Dapat dilihat konsumen
jasa Pangkas 88 ini lebih banyak yang memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa atau
pelajar yaitu berjumlah 39 responden, hal ini menunjukkan bahwa konsumen
mayoritas jasa Pangkas 88 adalah mahasiswa maupun akademisi yang belum
memiliki pekerjaan.
4.2.2 Penyajian Data Variabel
Dalam penelitian ini terdapat pernyataan-pernyataan pada tiap indikator
yaitu variabel Functional Benefit (variabel X1), Symbolic Benefit (variabel X2) dan
Loyalitas Konsumen (variabel Y). Adapun uraian hasil jawaban dari tiap indikator
tersebut adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

40

Tabel 4.5
Frekuensi Jawaban Responden Functional Benefit (X1)
Jawaban Responden
No

1

2

3

4

5

6

SS

%

S

%

N

%

TS

%

STS

%

Total
Bobot
Nilai

RataRata
Bobot
Nilai

32

32

44

44

16

16

8

8

0

0

400

4

20

20

52

52

24

24

4

4

0

0

388

3,88

30

30

43

43

23

23

3

3

1

1

398

3,98

22

22

39

39

32

32

5

5

2

2

374

3,74

34

34

37

37

26

26

3

3

0

0

402

4,02

31

31

48

48

18

18

3

3

0

0

407

4,07

2369

23,69

Uraian

Pangkas
88
memenuhi kebutuhan
perawatan
rambut
saya.
Pangkas
88
memenuhi kebutuhan
perawatan
rambut
sesuai
dengan
keinginan saya.
Pangkas
88
memberikan
saya
hasil
potongan
rambut yang rapi.
Pangkas
88
memberikan
saya
hasil
potongan
rambut yang cocok
dan nyaman.
Pangkas
88
merupakan
jasa
pangkas yang dapat
dipercaya dalam hal
gaya rambut saya.
Pangkas
88
merupakan
jasa
pangkas yang mampu
mengatasi masalah
perawatan
rambut
saya.

Jumlah

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
1.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88
memenuhi kebutuhan perawatan rambut saya.” menunjukkan 32% responden
sangat setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 44% responden setuju bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 16% responden

netral bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen
jasa Pangkas 88, 8% responden tidak setuju bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0%

Universitas Sumatera Utara

41

responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.
2.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88
memenuhi kebutuhan perawatan rambut sesuai dengan keinginan saya.”
menunjukkan 20% responden sangat setuju bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 52% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 24% responden netral bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 4% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa
variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas
88.
3.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88
memberikan saya hasil potongan rambut yang rapi.” menunjukkan 30%
responden sangat setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi
Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 43% responden setuju bahwa variabel
Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88,

23% responden netral bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi
Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa
variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas
88, dan 1% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

Universitas Sumatera Utara

42

4.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88
memberikan saya hasil potongan rambut yang cocok dan nyaman.”
menunjukkan 22% responden sangat setuju bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 39% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 32% responden netral bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 5% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, dan 2% responden sangat tidak setuju bahwa
variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas
88.
5.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88
merupakan jasa pangkas yang dapat dipercaya dalam hal gaya rambut saya.”
menunjukkan 34% responden sangat setuju bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 37% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 26% responden netral bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa
variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas
88.
6.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan “Pangkas 88
merupakan jasa pangkas yang mampu mengatasi masalah perawatan rambut

Universitas Sumatera Utara

43

saya.” menunjukkan 31% responden sangat setuju bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 48% responden

setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 18% responden netral bahwa variabel Functional
Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden

tidak setuju bahwa variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa
variabel Functional Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas
88.
Tabel 4.6
Frekuensi Jawaban Responden Symbolic Benefit (X2)
Jawaban Responden
No

1

2

3

4

5

6

SS

%

S

%

N

%

TS

%

STS

%

Total
Bobot
Nilai

RataRata
Bobot
Nilai

34

34

49

49

16

16

1

1

0

0

416

4,16

23

23

49

49

25

25

3

3

0

0

392

3,92

22

22

56

56

20

20

2

2

0

0

398

3,98

31

31

42

42

20

20

5

5

2

2

395

3,95

23

23

50

50

24

24

3

3

0

0

393

3,93

8

8

50

50

39

39

3

3

0

0

363

3,63

2357

23,57

Uraian

Saya
merasa
istimewa dan bangga
dengan menggunakan
jasa Pangkas 88.
Saya merasa lebih
percaya diri dengan
menggunakan
jasa
Pangkas 88.
Saya merasa jasa
Pangkas
88
memenuhi kebutuhan
gaya hidup saya.
Saya merasa jasa
Pangkas
88
menjadikan
gaya
hidup saya layaknya
masyarakat modern.
Saya merasa jasa
Pangkas 88 sesuai
dengan
kelompok
sosial saya.
Saya merasa jasa
Pangkas
88
meningkatkan
eksistensi kelompok
sosial saya.

Jumlah

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara

44

1.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa
istimewa dan bangga dengan menggunakan jasa Pangkas 88.” menunjukkan
34%

responden

sangat

setuju

bahwa

variabel

Symbolic

Benefit

mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 49% responden setuju
bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa
Pangkas 88, 16% responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 1% responden tidak
setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen
jasa Pangkas 88, dan 0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

2.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa lebih
percaya diri dengan menggunakan jasa Pangkas 88.” menunjukkan 23%
responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi
Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 49% responden setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 25%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.
3.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa
Pangkas 88 memenuhi kebutuhan gaya hidup saya.” menunjukkan 22%
responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi
Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 56% responden setuju bahwa variabel

Universitas Sumatera Utara

45

Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 20%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 2% responden tidak setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.
4.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa
Pangkas 88 menjadikan gaya hidup saya layaknya masyarakat modern.”
menunjukkan 31% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 42% responden setuju
bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa
Pangkas 88, 20% responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 5% responden tidak
setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen
jasa Pangkas 88, dan 2% responden sangat tidak setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

5.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa
Pangkas 88 sesuai dengan kelompok sosial saya.” menunjukkan 23%
responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi
Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 50% responden setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 24%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

Universitas Sumatera Utara

46

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.
6.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya merasa jasa
Pangkas 88 meningkatkan eksistensi kelompok sosial saya.” menunjukkan
8% responden sangat setuju bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi
Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 50% responden setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, 39%

responden netral bahwa variabel Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas
Konsumen jasa Pangkas 88, 3% responden tidak setuju bahwa variabel
Symbolic Benefit mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88, dan

0% responden sangat tidak setuju bahwa variabel Symbolic Benefit
mempengaruhi Loyalitas Konsumen jasa Pangkas 88.

Universitas Sumatera Utara

47

Tabel 4.7
Frekuensi Jawaban Responden Loyalitas Konsumen (Y)
Jawaban Responden
No

1

2

3

4

5

6

SS

%

S

%

N

%

TS

%

STS

%

Total
Bobot
Nilai

RataRata
Bobot
Nilai

31

31

42

42

20

20

5

5

2

2

395

3,95

23

23

50

50

24

24

3

3

0

0

393

3,93

8

8

50

50

39

39

3

3

0

0

363

3,63

32

32

44

44

16

16

8

8

0

0

400

4

20

20

52

52

24

24

4

4

0

0

388

3,88

30

30

43

43

23

23

3

3

1

1

398

3,98

2337

23,02

Uraian

Saya
berniat
mengunjungi kembali
jasa Pangkas 88
sebagai
tempat
perawatan
rambut
untuk
keperluan
penampilan.
Saya
tetap
menggunakan
jasa
Pangkas 88 karena
dapat
memenuhi
kebutuhan perawatan
rambut saya.
Saya tidak ragu untuk
merekomendasikan
jasa Pangkas 88
kepada orang lain dan
kerabat.
Selain itu saya selalu
menceritakan
atau
menginformasikan
jasa Pangkas 88
tersebut.
Saya
lebih
suka
memilih jasa Pangkas
88 dibanding jasa
pangkas lainnya.
Saya tidak akan
berpindah pada jasa
pangkas lainnya.

Jumlah

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
1.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya berniat
mengunjungi kembali jasa Pangkas 88 sebagai tempat perawatan rambut
untuk keperluan penampilan.” menunjukkan 31% responden sangat setuju,
42% responden setuju, 20% responden netral, 5% responden tidak setuju dan
2% responden sangat tidak setuju.

2.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tetap
menggunakan jasa Pangkas 88 karena dapat memenuhi kebutuhan perawatan
rambut saya.” menunjukkan 23% responden sangat setuju, 50% responden

Universitas Sumatera Utara

48

setuju, 24% responden netral, 3% responden tidak setuju dan 0% responden
sangat tidak setuju.
3.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tidak ragu
untuk merekomendasikan jasa Pangkas 88 kepada orang lain dan kerabat.”
menunjukkan 8% responden sangat setuju, 50% responden setuju, 39%
responden netral, 3% responden tidak setuju.

4.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Selain itu saya selalu
menceritakan

atau

menginformasikan

jasa

Pangkas

88

tersebut.”

menunjukkan 32% responden sangat setuju, 44% responden setuju, 16%
responden netral, 8% responden tidak setuju.
5.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya lebih suka
memilih jasa Pangkas 88 dibanding jasa pangkas lainnya.” menunjukkan 20%
responden sangat setuju, 52% responden setuju, 24% responden netral, 4%
responden tidak setuju dan 0% responden sangat tidak setuju.

6.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa pernyataan “Saya tidak akan
berpindah pada jasa pangkas lainnya.” menunjukkan 30% responden sangat
setuju, 43% responden setuju, 23% responden netral, 3% responden tidak
setuju, dan 1% responden sangat tidak setuju.

4.3

Uji Instrumen Data

4.3.1 Uji Validitas
Untuk mengukur validitas pernyataan pada setiap variabel dalam penelitian
ini maka dapat dilihat melalui nilai rhitung dan rtabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari
rtabel maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan valid. Nilai r tabel dengan df= n-2
yaitu 100–2=98, sehingga nilai rtabel pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,199.

Universitas Sumatera Utara

49

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Functional Benefit (X1)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Keterangan
P.1
0,600
Valid
P.2
0,623
Valid
P.3
0,776
Valid
0,199
P.4
0,633
Valid
P.5
0,595
Valid
P.6
0,706
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.8 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item
Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,199. Dengan demikian semua

butir pernyataan pada variabel Functional Benefit (X1) dinyatakan valid.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Symbolic Benefit (X2)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Keterangan
P.1
0,627
Valid
P.2
0,679
Valid
P.3
0,582
Valid
0,199
P.4
0,680
Valid
P.5
0,611
Valid
P.6
0,490
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.9 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item
Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,199. Dengan demikian semua

butir pernyataan pada variabel Symbolic Benefit (X2) dinyatakan valid.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)
Pernyataan
rhitung
rtabel
Keterangan
P.1
0,585
Valid
P.2
0,581
Valid
P.3
0,540
Valid
0,199
P.4
0,494
Valid
P.5
0,521
Valid
P.6
0,509
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara

50

Tabel 4.10 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected
Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel 0,199. Dengan demikian

semua butir pernyataan pada variabel Loyalitas Konsumen (Y) dinyatakan valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas setiap variabel pada penelitian ini dapat
menggunakan uji Cronbach’s Alpha dimana nilai Cronbach’s Alpha harus lebih
besar dari 0,60 maka dapat dinyatakan variabel tersebut reliabel.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Functional Benefit (X1)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0,731
0,735
6
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.11 nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel yaitu
0,731 > 0,60. Maka dari itu item pernyataan pada variabel ini dapat dinyatakan
reliabel sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Symbolic Benefit (X2)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0,668
0,668
6
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.12 nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel yaitu
0,668 > 0,60. Maka dari itu item pernyataan pada variabel ini dapat dinyatakan
reliabel sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara

51

Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0,622
0,622
6
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.13 nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari rtabel yaitu
0,668 > 0,60. Maka dari itu item pernyataan pada variabel ini dapat dinyatakan
reliabel sehingga dapat dianalisis lebih lanjut.
4.4

Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat normalitas model regresi. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan grafik yaitu histogram dan normal p-p plot.
4.4.1 Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji kolmogorov-smirnov yaitu pedoman pengambilan keputusan tentang data
distribusi normal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan pendekatan
kolmogorov-smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:

a.

Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal.

b.

Jika Nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan normal.
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Kormogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual

N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

100
,0000000
1,36710394
,070
,070
-,050
,070
,200c,d

Universitas Sumatera Utara

52

Pada tabel 4.14 dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asym.sig (2 tailed)
adalah 0,200.

Artinya, perolehan nilai lebih besar dari 0,05 dan untuk nilai

kolmogorov-smirnov Z adalah 0,070, dimana angka ini lebih kecil dibandingkan

nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian uji statistik telah memenuhi kedua kriteria
yang ditetapkan dan data dapat dikatakan berdistribusi serta memenuhi asumsi
normalitas.
4.4.2 Kurva Histogram
Kurva histogram untuk pengujian normalitas regresi linear antara functional
benefit dan symbolic benefit terhadap loyalitas konsumen dapat dilihat hasilnya

sebagai berikut:
Gambar 4.2
Grafik Kurva Histogram

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara

53

Berdasarkan gambar 4.2 hasil kurva histogram menunjukkan bahwa bentuk
kurva simetris dan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan.

Sehingga

berdasarkan kurva histogram, model regresi berdistribusi normal.
4.4.3 Grafik Normal P-P Plot
Pada grafik normal p-p plot, model memenuhi asumsi normalitas jika titiktitik pada kurva berhimpit mengikuti garis diagonalnya. Berikut ini hasil uji
normalitas dengan menggunakan grafik normal p-p plot:
Gambar 4.3
Grafik Normal Probability Plot

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan gambar 4.3 diatas hasil kurva normal probability plot
memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik berhimpit dan mengikuti garis
diagonal nya, sehingga dapat disimpulkan model regresi berdistribusi normal.

Universitas Sumatera Utara

54

4.4.4 Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2) terhadap loyalitas konsumen (Y)

pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Adapun hasil koefisien
regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Koefisien Regresi Linear Berganda
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
Model
1
(Constant)
,128
1,290
Functional Benefit
,524
,046
,600
Symbolic Benefit
,459
,054
,447
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

t
,100
11,479
8,550

Sig.
,921
,000
,000

Berdasarkan hasil pengolahan regresi linear berganda yang ditujukan dalam
tabel 4.13 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y=0,128+0,524X1+0,459X2+e
Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.

Koefisien regresi konstanta sebesar 0,128, artinya jika variabel independen
(bebas) yaitu symbolic benefit = 0 maka loyalitas konsumen pada Jasa
Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan akan sebesar 0,128.

2.

Koefisien regresi variabel gaya kepemimpinan (X 1) sebesar 0,524 (positif),
menunjukkan bahwa functional benefit berpengaruh positif terhadap loyalitas
konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Nilai
ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada
functional benefit, maka loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan

Gagak Hitam Ringroad Medan akan meningkat 0,524 satuan.

Universitas Sumatera Utara

55

3.

Koefisien regresi variabel motivasi (X2) sebesar 0,459 (positif), menunjukkan
bahwa symbolic benefit berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen Jasa
Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Nilai ini juga menunjukkan
bahwa setiap adanya penambahan satu satuan pada symbolic benefit, maka
loyalitas konsumen Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan
akan meningkat 0,459 satuan.
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa functional benefit dan

symbolic benefit berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen pada Jasa

Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan. Artinya peningkatan terhadap
masing-masing variabel akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan.
Dengan demikian, gaya kepemimpinan, motivasi dan kompensasi tepat akan
mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling
dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Bank Negara Indonesia Kantor
Wilayah Medan, yakni variabel motivasi (X2) dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,558 kemudian diikuti variabel gaya kepemimpinan (X1) dengan nilai koefisien
regresi sebesar 0,472 dan terakhir diikuti oleh variabel kompensasi (X 3) dengan
nilai koefisien regresi hanya sebesar 0,014.
4.5

Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji signifikan parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu)
pengaruh variabel independen (bebas) yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan
kompensasi terhadap variabel dependen (terikat) yaitu kinerja karyawan. Apabila

Universitas Sumatera Utara

56

thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sedangkan apabila t hitung < ttabel maka
Ho diterimadan Ha ditolak.
Uji t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai
probabilitas yang dihitung 0,0.05 (sign. < a
0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai dengan df= n – k yaitu 100-3=97,
sehingga nilai taraf signifikan 5% yaitu t tabel adalah 1,984. Hasil uji t dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
,128
1,290
,524
,046
,600

T
,100
11,479

Sig.
,921
,000

,447

8,550

,000

Model
(Constant)
Functional
Benefit
Symbolic
,459
,054
Benefit
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan tabel 4.x diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.

Nilai thitung untuk variabel functional benefit sebesar 11,479 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984. Hal
ini menunjukkan bahwa t hitung (11,479) > ttabel (1,984) dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa functional benefit (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen (Y). Nilai koefisien yang positif menunjukkan
bahwa functional benefit (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Universitas Sumatera Utara

57

loyalitas konsumen (Y). Artinya peningkatan variabel functional benefit (X1)
dapat meningkatkan loyalitas konsumen.
2.

Nilai thitung untuk variabel symbolic benefit sebesar 8,550 dengan signifikansi
sebesar 0,000. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984.

Hal ini

menunjukkan bahwa t hitung (8,550) > ttabel (1,984) dan nilai probabilitas 0,000
< 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa symbolic benefit (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen (Y). Nilai koefisien yang positif menunjukkan
bahwa symbolic benefit (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen (Y). Artinya peningkatan variabel symbolic benefit (X2)
dapat meningkatkan loyalitas konsumen.
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa secara parsial
(individu), variabel functional benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas konsumen dan variabel symbolic benefit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen.
4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji signifikan simultan (uji-F) digunakan untuk menguji apakah variabel
functional benefit (X1) dan symbolic benefit (X2) memiliki pengaruh secara

bersamaan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak
Hitam Ringroad Medan. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Uji F juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikasi, yaitu apabila nilai
probabilitas yang dihitung < 0,05 (sig. < α 0,50), maka H o ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,05 (sig. > α 0,50), maka H o

Universitas Sumatera Utara

58

diterima dan Ha ditolak. Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak
100 responden dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh:
1. df (pembilang) = 3-1=2
2. df (penyebut) = 100-2=98
Nilai ftabel pada α = 5% adalah sebesar 3,09. Sedangkan nilai fhitung akan
diperoleh dengan menggunakan bantuan program statistik yang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.17
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
1 Regression
656,282
2
328,141 172,026
Residual
185,028
97
1,908
Total
841,310
99
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
b. Predictors: (Constant), Functional Benefit, Symbolic Benefit
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Sig.
,000b

Berdasarkan tabel 4.44 diatas dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 172,026
dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95%
(α = 0,05) adalah 3,09. Maka Fhitung (172,026) > Ftabel (3,09) dan nilai probabilitas
0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen (bebas) yaitu functional benefit dan symbolic benefit secara
bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (terikat) yaitu loyalitas
konsumen. Dengan demikian functional benefit dan symbolic benefit dapat
meningkatkan loyalitas konsumen pada Jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam
Ringroad Medan. Namun, apabila salah satu variabel menurun maka juga dapat
menurunkan loyalitas konsumen.

Universitas Sumatera Utara

59

4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabel
independen yaitu functional benefit dan symbolic benefit menerangkan variabel
dependen yaitu loyalitas konsumen.

Dimana nilai Adjusted R Square yang

mendekati satu maka variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil koefisien
determinasi (