EVALUASI PROGRAM KELAS FULL DAY SCHOOL DI MTs N NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | NISA’ | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4008 8915 1 SM

EVALUASI PROGRAM KELAS FULL DAY SCHOOL
DI MTs N NGEMPLAK BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL

Oleh:
UMI ROBI’AH MUTSANA FAJRUN NISA’
K8410059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2014

PERSETUJUAN
Jurnal ini telah disetujui dan disahkan sebagai syarat memenuhi ujian skripsi
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,


Juni 2014

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Drs. Basuki Haryono, M.Pd

Drs. Haryono, M.Si

NIP. 19500225 197501 1 002

NIP. 19510101 198103 1 005

EVALUASI PROGRAM KELAS FULL DAY SCHOOL DI MTs N NGEMPLAK
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UMI ROBI’AH MUTSANA FAJRUN NISA’
K8410059
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2014

ABSTRAK
Program full day school merupakan salah satu pelayanan program
pendidikan guna mewadahi peserta didik yang mempunyai kemampuan yang
lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang lain. Dalam penyelenggaraannya
membutuhkan suatu manajemen pendidikan agar dapat berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Pada pelaksanaannya, diperlukan evaluasi yang meliputi
context, input, process dan product. Evaluasi ini berlandaskan pada standar
nasional pendidikan. Dalam pelaksanaan program full day school juga terdapat
hambatan di dalamnya, serta terdapat upaya untuk mengatasinya. Hasil dari
evaluasi program akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan
program.
Kata Kunci: Evaluasi program model CIPP,
pendidikan

serta

PENDAHULUAN


full day school, manajemen

tuntutan

masyarakat

yang

menginginkan pendidikan yang lebih
Dalam

dunia

pendidikan

terdapat tiga jalur yaitu informal,
formal dan nonformal. Pendidikan
formal


yang

ada

diselenggarakan
pendidikan

kelas

di

Indonesia

dengan
regular.

model
Akan

tetapi, karena terdapat persaingan

dalam mencari calon peserta didik,

bermutu
beberapa

dan

berkualitas,

lembaga

maka

pendidikan

menyelenggarakan program-program
baru

seperti


sekolah

unggulan,

akselerasi dan full day school guna
memenuhi

permintaan

dari

masyarakat. Sekolah unggul menurut
Mulyasari (2013) yaitu sekolah yang

proses

full day school diterapkan dengan

pembelajaran yang bergantung pada


salah satu harapannya yaitu untuk

sistem

meningkatkan

fokus

pada

kualitas

pembelajarannya.

Selain

Ilmu

Pengetahuan,


sekolah unggul, layanan pendidikan

Teknologi dan Iman serta Taqwa.

yang lain adalah program akselerasi.

Program full day school menerapkan

Menurut Hawadi (mengutip pendapat

waktu belajar yang lebih lama, yaitu

Colangelo (1991) istilah akselerasi

dari pukul 07.00 WIB sampai pukul

dapat

15.30 WIB, dengan rata-rata 8,5


didefinisikan

“Pemberian
diberikan

sebagai:

pelayanan
kepada

siswa

yang

jam/hari,

dibandingkan

dengan


cerdas

program regular waktu belajar dari

istimewa untuk dapat menyelesaikan

pukul 07.00 WIB sampai pukul

proses belajar-nya sesuai dengan

14.00 WIB dengan rata-rata waktu 7

kemampuan

jam/hari. Dalam waktu yang relatif

dengan

memberikan


muatan kurikulum berdasar pada

lebih

percepatan

mendapatkan pelajaran lebih padat

bahan

ajar

yang

lama,

maka

peseta

seharusnya dikuasai oleh siswa saat

dan

itu.” (Hawadi, 2004, dalam Astutik,

dengan peserta didik regular.

lebih

didik

lengkap dibandingkan

2013).
MTs N Ngemplak merupakan
Model pelayanan pendidikan

salah satu sekolah yang menerapkan

yang lain juga dikembangkan oleh

program

para pengelola di sekolah-sekolah

program reguler di dalamnya dengan

menjadi bentuk yang lebih beragam

kurikulum yang sama yang dimulai

yaitu full day school. Program full

sejak tahun pelajaran 2009/2010.

day

Secara

dirintis

guna

memperbaiki

full

day

administratif,

school

sarana

selain

dan

pelayanan dalam bidang pendidikan.

prasarana MTsN dapat dikatakan

Program full day school merupakan

telah

salah

satu

inovasi

memenuhi

syarat

untuk

baru

dalam

menjalankan program full

program

pendi-

school. Akan tetapi dalam sebuah

mengembangkan

program, tidak hanya memerlukan

kreativitas peserta didik. Program

sarana dan prasarana, namun juga

penyelenggaraan
dikan

untuk

day

membutuhkan komponen pendidikan

adanya evaluasi dapat memberikan

yang lain seperti tenaga pengajar

informasi untuk membantu perbaikan

yang harus memenuhi kualifikasi.

dan perkembangan program tersebut.

Selain itu, yang paling penting
adalah

mempunyai

pendidikan yang baik. Manajemen
menurut Sudjana (2000:77) bahwa:
“rangkaian berbagai kegiatan wajar
yang

dilakukan

seseorang

ber-

dasarkan norma-norma yang telah
ditetapkan

dan

Pada proses evaluasi tersebut

manajemen

dalam

pelak-

sanaannya memiliki hubungan dan

berlandaskan pada delapan Standar
Nasional Pendidikan yang terdapat
dalam

Peraturan

Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005

Tentang

Pendidikan

Standar

yang

Nasional

dapat

menilai

keefektifan program full day school.

saling keterkaitan dengan lainnya.

Evaluasi program dilakukan

Hal tersebut dilaksanakan oleh orang

agar tercapai tujuan dari pendidikan

atau beberapa orang yang ada dalam

dan

organisasi dan diberi tugas untuk

digunakan

melaksanakan

pertimbangan

kegiatan

tersebut”.

(Suhardan, dkk, 2009:87) seperti

hasil

dari

evaluasi

sebagai

dapat
dasar

pengambilan

keputusan.

mempunyai buku pedoman dalam

METODE PENELITIAN

penyelenggaraan program full day

Metode penelitian ini adalah

school.

Pada

pelaksanaannya,

kualitatif deskriptif karena peneliti

program full day school memerlukan

dapat

evaluasi yang meliputi context, input,

penelitian secara holistik berdasarkan

process dan product. Evaluasi ini

realitas sosial yang ada di lapangan.

dikembangkan oleh Stufflebeam, dkk

Jenis

(1967) di Ohio State University.

Teknik

Proses manajemen dalam program

digunakan

full day school terdapat pada setiap

mendalam,

indikator

dievaluasi

dan studi dokumentasi. Validitas data

dengan menggunakan CIPP (context,

diperoleh melalui triangulasi sumber

input, process, and product) Dengan

dan

yang

akan

menggambarkan

penilitian

adalah

pengumpulan
adalah

evaluatif.
data

yang

wawancara

pengamatan

triangulasi

objek

metode.

langsung,

Teknik

analisis data yang digunakan adalah

seleksi khusus yang meliputi tes

model analisis interaktif.

psikologis, tes akademik dan tes
kesehatan, melainkan hanya seleksi

PEMBAHASAN
Program Full Day School Sebagai

NEM dari SD/ MI. Batas nilai ujian

Peningkatan Eksistensi Madrasah

pada awalnya adalah 24, tetapi

Berdasarkan hasil penelitian

semakin banyaknya peminat, maka

sudah

bahwa

syarat tersebut diturunkan menjadi

penyelenggaraan program full day

21. Selain itu, anak yang tidak bisa

school di MTs Negeri Ngemplak

membaca Al-Qur’an tetapi mampu

belum berjalan sesuai dengan standar

dalam finansial pun bisa masuk ke

yang sudah ditetapkan, namun hanya

kelas

untuk meningkatkan mutu lulusan

Mayoritas peminat program full day

madrasah

pemenuhan

school adalah orang tua yang mampu

kebutuhan masyarakat yang semakin

dalam hal finansial dan mempunyai

tinggi dalam bidang pendidikan.

pandangan

yang

dipaparkan,

dalam

MTs

Negeri

Ngemplak

kurang memperhatikan syarat-syarat
penyelenggaraan

program.

Antara

lain tidak ada SOP dari program full
day school dan tidak ada SK secara
khusus

dari

Departemen

Agama

sebagai badan yang menaungi MTs,
melainkan

berdasarkan

kebijakan

Kepala Madrasah dengan keputusan
musyawarah dewan guru, kemudian

Syarat

peserta

didik pun tidak konsisten. Hal ini
dibuktikan

dengan

data

yang

menunjukkan bahwa tidak ada tes

agamis

yang

school.

tinggi.

full day school dalam implementasinya belum sesuai dengan tujuan
awal, yakni memenuhi pelayanan
pendidikan bagi peserta didik yang
berkemampuan

lebih

tinggi,

melainkan hanya sebagai peningkatan eksistensi Madrasah di tengahtengah kebutuhan masyarakat dalam
bidang pendidikan.
Selain itu, apabila dilihat
dengan

penerimaan

full day

Sehingga penyelenggaraan program

menerbitkan Surat Keputusan dari
Kepala Madrasah.

program

mulai

manajemen
dari

pendidikan,

perencanaan

hingga

pengendalian, madrasah belum bisa
menyelenggarakan program dengan
baik. Perencanaan dalam mekanisme

penerimaan peserta didik baru dinilai

belum sesuai dengan standar ang

kurang selektif. Hal ini dapat dilihat

sudah ditetapkan. Hal ini dapat

dari data penelitian bahwa calon

dibuktikan

peserta didik yang diterima adalah

diperoleh

peserta

mempunyai

pendidik tidak ada tes seleksi khusus,

kemampuan dalam hal finansial,

hanya melihat dari keseharian dalam

serta mempunyai kemauan, namun

mengajar saja bahkan ada beberapa

tidak melihat kemampuan akademik

tenaga pendidik yang mengajar tidak

dengan

sesuai

didik

yang

melakukan

tes

seleksi

dengan
bahwa

dengan

data
untuk

latar

yang
tenaga

belakang

pendidikan.

khusus.
Bahkan

menerima

Di

peserta

dalam

manajemen

didik tanpa melakukan tes seleksi

pendidikan, apabila terdapat hal yang

merupakan

tidak sesuai dengan standar yang

suatu

kebanggaan

tersendiri bagi madrasah, karena

sudah

mereka beranggapan bahwa sudah

tersebut belum efektif. Menurut data

banyak masyarakat “mampu” dan

penelitian yang

menginginkan anaknya sekolah di

komponen

MTs Negeri yang memiliki program

penyelenggaraan program full day

full day school di dalamnya. Selain

school belum sesuai dengan kriteria

itu, untuk pengorganisasian, program

yang

full

belum

adanya program full day school

memperbaharui struktur organisasi

diharapkan peserta didik memiliki

pengurus full day school.

prestasi

day

school

ditetapkan maka

ada,

di

sudah

dibandingkan

komponen-

dalam

ditentukan.

yang

lebih

program

Dengan

baik
reguler.

Namun,

Full Day School

memberikan standar untuk peserta

yang

sudah

diketahui

dilakukan,
bahwa

belum

proses

Ketiadaan Standar Pada Program

Berdasarkan hasil penelitian

karena

program

mampu

didik program full day school, maka

dapat

tidak

dapat

dalam

pelaksanaan program full day school

penyelenggaraan program full day

terdapat

school di MTs Negeri Ngemplak

mengalami

dipungkiri

peserta

didik

penurunan

dalam

yang
prestasi,

sehingga

pihak

madrasah

school,

misalnya

perencanaan

memindahkan peserta didik tersebut

pembelajaran

ke program reguler, kemudian pihak

memerhatikan

madrasah juga akan mencari peserta

peserta didik, belum ada evaluasi

didik pengganti yang lebih baik yang

secara khusus terhadap kelas full day

berasal

school, serta mayoritas guru hanya

dari

program

reguler.

Sehingga dapat dikatakan bahwa

monoton

manajemen

materi

pendidikan

untuk

memimpin program full day school

yaitu

belum

jumlah

maksimal

dalam

menyampaikan

tanpa

memperhatikan

pemahaman peserta didik.

belum sesuai dengan standar, karena

Apabila program full day

belum mampu memilah calon peserta

school

didik dengan selektif.

meningkatkan

Ketiadaan Target Khusus dalam

pendidikan,

Pelaksanaan Program Full Day

mendidik peserta

School

tersebut harus lebih maksimal, tidak
Data di lapangan menunjuk-

hanya

diselenggarakan
mutu

layanan

seharusnya

sebagai

untuk

didik

untuk
program

formalitas

dalam

program.

Dapat

kan bahwa program full day school

melaksanakan

tidak

dalam

dikatakan demikian karena menurut

program

data yang ada menunjukkan bahwa

mempunyai

pelaksanaanya.

target

Idealnya,

full day school mempunyai kelebihan

madrasah

dibandingkan program reguler. Akan

khusus untuk program full day

tetapi, data di lapangan menunjukkan

school, sebaliknya madrasah hanya

bahwa program full day school

menerima

berjalan seperti halnya pendidikan

berkemampuan

reguler

akademik dan finansial saja.

pada

membedakan

umumnya.
hanya

Yang
waktu

pembelajaran yang lebih panjang.

tidak

memiliki

peserta

didik
tinggi

Menurut

target

yang
dalam

manajemen

pendidikan, pelaksanaan program full

Berdasarkan data lapangan,

day school belum berjalan dengan

ada banyak hal yang tidak dapat

baik. Hal ini sesuai dengan data yang

dipenuhi

menunjukkan

madrasah

dalam

menyelenggarakan kelas full day

bahwa

dalam

perencanaan pembelajaran banyak

guru yang tidak bisa menguasai

memiliki status sosial yang lebih

kelas, tes psikologis hanya dilakukan

tinggi. Artinya, bahwa program full

pada waktu kelas VII, dan untuk

day school hanyalah sebagai tempat

evaluasi pembelajaran tidak

ada

untuk memberikan pelayanan kepada

perbedaan dengan program reguler,

peserta didik yang berkemampuan

hanya saja ketika ulangan harian

tinggi dan membentuknya sebagai

bobot soalnya lebih berat daripada

peserta didik yang siap bersaing.

kelas reguler. Hal ini dikarenakan

Dari hasil penelitian yang

pada saat penerimaan peserta didik

sudah dilakukan dapat dikatakan

baru, madrasah tidak mempunyai

bahwa

target kriteria khusus ataupun tes

sebenarnya tidak ada perbedaan yang

seleksi.

pelak-

mendalam antara program full day

sanaannya pun tidak jauh berbeda

school dan program reguler. Selama

dengan kelas reguler.

ini program full day school hanya

Sehingga

Rendahnya

dalam

Manajemen

Penyelenggaraan

Program

Dalam
Full

Day School

dapat

berbeda

dilihat

dalam

proses

belajarannya dan
target

yang

bahwa

tidak

khusus.

pemmemiliki

Hal

ini

school

menyebabkan kualitas lulusan dari

merupakan salah satu wujud dari

program full day school tidak jauh

program kelas unggulan yang banyak

berbeda dengan program reguler, dan

diminati oleh orang tua siswa dan

tidak

siswa dengan alasan bahwa anak

program reguler lebih tinggi hasilnya

akan mendapatkan pelajaran yang

daripada kelas program full day

lebih banyak dan tambahan waktu

school.

Program

full

day

belajar. Hal ini dianggap sebagai

menutup

Menurut

kemungkinan

manajemen

pen-

salah satu cara untuk mengontrol

didikan, keluaran dari program full

perilaku anak agar tidak menyia-

day school di MTs Negeri Ngemplak

nyiakan waktu belajar. Selain itu,

tidak jauh berbeda dengan program

program

full

day

school

juga

reguler. Hal ini sesuai data di

digunakan oleh para orang tua untuk

lapangan

pemenuhan prestise, agar terlihat

ketuntasan antara kedua program

bahwa

nilai

batas

adalah sama. Selain itu dalam hal

Terakhir untuk output peserta didik

sekolah lanjutan, para peserta didik

program full day school di MTs

dari program full day school sama

Negeri Ngemplak sudah mampu

dengan program reguler yang rata-

meningkatkan

rata melanjutkan ke sekolah-sekolah

menjadi lebih baik dan banyak

yang mereka inginkan.

peminatnya.

kualitas

Menurut
pendidikan,

PENUTUP

madrasah

manajemen
model

pelayanan

penyelenggaraan

pendidikan di MTs Negeri Ngemplak

program kelas full day school harus

hanya untuk meningkatkan eksistensi

memperhatikan input, process, dan

sekolah,

output. Input program kelas full day

standar-standar

school di MTs Negeri Ngemplak

ditentukan.

belum berjalan dengan baik, karena

Manajemen Pendidikan dalam hal

tidak ada kriteria khusus. Untuk

mengevaluasi

biaya pendidikan, segala sesuatu

school adalah perlu adanya evaluasi

yang berhubungan dengan kegiatan

yang

belajar mengajar di program full day

komponen-komponen pendidikan.

Dalam

tanpa

yang

sudah

Implikasi berdasarkan

program

berkesinambungan

Setelah

school ditanggung oleh orang tua

memperhatikan

adanya

full

day

dengan

evaluasi

dari peserta didik program full day

program ini, diharapkan pihak Dinas

school.

Pendidikan

Terakhir

untuk

struktur

melakukan

evaluasi

organisasi program full day school

terhadap jalannya program full day

belum

school

terdapat

pembaharuan.

perihal

penyelenggaraan

Process penyelenggaraan program

program full day school, terutama

kelas full day school sama seperti

dalam penerimaan peserta didik dan

pembelajaran

reguler pada

hendaknya memberikan sosialisasi

umumnya, mulai dari kurikulum,

kepada sekolah penyelenggara full

RPP, silabus, metode pembelajaran,

day school perihal manajemen dalam

KKM hingga evaluasi pembelajaran.

penyelenggaraan

Perbedaannya hanya terletak pada

school agar dapat berjalan dengan

waktu belajar yang lebih lama.

baik. Dan untuk pihak sekolah

kelas

kelas

full

day

diharapkan
syarat-syarat

lebih

memperhatikan
penyelenggaraan

program full day school.

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat, A. (2009).
Undang-undang Nomor 20
tentang Sisdiknas. Diunduh
05 Februari 2014, dari
http://akhmadsudrajat.files.w
ordpress.com/2009/04/undan
g-undang-no-20-tentangsisdiknas.pdf.
Alan,

Anjar

Evision. (1983). Oxford
Learner’s Pocket Dictionary
New York : Oxford University
Press
Ginanjar. (2013).
Metode Pembelajaran Sistem
Full Day School.
(Online). Diunduh 10 Agustus
2013 dari
http://aginista.blogspot.com/201
3/01/metodepembelajaransistem-fullday.html

Arikunto, S (1993). Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, S. dan Safrudin, C. (2010).
Evaluasi
Program
Pendidikan:
Pedoman
Teoretis
Praktis
Bagi
Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan
(2010).
Pengantar
Evaluasi Program. Jakarta :
Alfabeta.

Astutik,
D.
(2013). Evaluasi
Program Akselerasi Di SMA
N 1 Karanganyar Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi
Tidak
Dipublikasikan,
Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Burhan

Bungin. (2005). Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Danim, S. (2002). Konsep dan Teori
Manajemen
Berbasis
Sekolah. Naskah Buku Teks,
Universitas
Bengkulu
:
Departemen
Pendidikan
Nasional
Echols, J.M., (1990). Kamus InggrisIndonesia cetakan ke- XIX,
Jakarta: PT. Gramedia
Fatimah, (2011). Plus Minus Full
Day School (Online) Diunduh
23
Juni
2013
dari
http://www.fatahasolo.net/fat
aha/berita.php?id=28
Fitria. (2012). Evaluasi program
kelas bilingual di SMPN 1
Selogiri
tahun
ajaran
2011/2012. Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Hadi, S. (2003). Pendidikan: Suatu
Pengantar.
Surakarta:
Universitas Sebelas Maret
Press
Haris

Herdiansyah.
(2010).
Metodologi
Penelitian
Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta : Salemba
Humanika.

Iwan Kuswandi, (2012). Full Day
School dan Pendidikan Terpadu.
(Online). Diunduh 10 Agustus
2013
dari

http://iwankuswandi.wordpre
ss.com/full-day-school-danpendidikan-terpadu/
Karsidi, R. (2011). Sosiologi
Pendidikan.
Surakarta:
Uversitas Sebelas Maret Press
Kasful Anwar & Hendra Harmi.
(2011). Perencanaan Sistem
Pembelajaran
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Bandung: Alfabeta.
Miles, Matthew dan Huberman, A.
Michael. (1992). Analisis
Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.
Moleong, L.J. (2005). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
(2011).
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Rosdakarya.

Metodologi

Remaja

Mubarok
Hasanuddin.
(2008).
Pesantren VS Full Day
School: AntaraNews 19 Juni
2008. (Online) diunduh 28
Januari
2014
dari
http://www.buntetpesantren.o
rg/2008/06/pesantren-vs-fullday-system.html
Muhaimin dan Sutiah. (2009).
Manajemen
Pendidikan:
Aplikasinya
dalam
Penyusunan
Rencana
Pengembangan
Sekolah/

Madrasah. Jakarta: Prenada
Media Group
Mushlihin
Al-Hafidz.
(2013).
Pendidikan: Pengertian Full
Day
School.
(Online).
Diunduh 23 Januari 2014 dari
http://www.referensimakalah.
com/2013/01/pengertian-fullday-school.html
Nurkancana, W. Dan Sunartana
P.P.N., (1986). Evaluasi
Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 tentang
Standar
Nasional Pendidikan (Online)
diunduh 23 Maret 2014 dari
http://pedagos.wordpress.com
/2013/05/28/analisis-uu-no20-tahun-2003-tentangsistem-pendidikan-nasionalsisdiknas/
Slavin

R.E., (2009). Psikologi
Pendidikan:
Teori
dan
Praktek, Edisi Ke Delapan
Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Jakarta: Alfabeta
Sukmadinata, N.S., (2012). Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya
Sutopo, H.B. (2002). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Surakarta
:
Universitas
Sebelas Maret Press.
(2006). Metodologi
Penelitian
Kualitatif.

:
Universitas
Surakarta
Sebelas Maret Press.
Tayibnapis, F.Y. (2008). Evaluasi
untuk Program Pendidikan
dan
Penelitian.
Jakarta:
Rineka Cipta
Tim Dosen Administrasi Pendidikan
UPI. (2009). Manajemen
Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta
Undang-undang No. 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas (Online)
diunduh 10 Agustus 2013 dari
http://pedagos.wordpress.com/
2013/05/28/analisis-uu-no-20tahun-2003-tentang-sistempendidikan-nasional-sisdiknas/