MAKALAH KOMUNIKASI DAN ETIKA BISNIS Mema

MAKALAH KOMUNIKASI DAN ETIKA BISNIS
“Memahami Dasar - Dasar Komunikasi dalam Kegiatan Bisnis’’
Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah
Komunikasi dan Etika Bisnis
Dosen Pengampu : Lina Marliana Dewi, M.Pd

Anggota Penyusun :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Aminudin Nur
Anjas Prastya
Budi
Fathurrohman
Miftahul Falaah
Rama Rahmatullah


MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, Shalawat serta Salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau, para
sahabatnya, para tabi’in- tabi’innya hingga kita semua selaku pengikutnya dari awal
sampai akhir zaman. Berkat inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tanpa mengalami kesulitan yang berarti.
Makalah ini berisi tentang Memahami Komunikasi dalam kegiatan Bisnis.
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan baik dari segi bahasa, metodologi
maupun pemaparannya, tidak lain karena keterbatasan, kelemahan dan kekurangan
pada diri penulis yang tidak dapat penulis pungkiri.
Terwujudnya makalah ini sejak tahap persiapan, awal penulisan, hingga
diangkatnya sebuah kesimpulan, tidak lepas dari banyak pihak yang membantu
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga semakin menumbuhkan
kesadaran bagi penulis bahwa tanpa dukungan, bantuan, bimbingan dan arahan
pihak-pihak terkait, tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya seperti sekarang.
Semoga Allah SWT membalas atas segala bantuan dan kebaikannya dalam

membantu Penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Dengan demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada
khususnya dan semua orang pada umumnya, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.

Serang,

September 2017
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
Pendahuluan ……………………………………………………………………….
Rumusan Masalah …………………………………………………………………….
Tujuan …………………………………………………………………….
A. KOMUNIKASI BISNIS …………………………………………………………………
BENTUK DASAR KOMUNIKASI

……………………………………………
1.
Komunikasi Verbal
2.
Komunikasi nonverbal
Pentingnya komunikasi nonverbal ……………………………………………………
Tujuan komunikasi nonverbal ………………………………………………
B. PROSES KOMUNIKASI …………………………………………………
Tahap Pertama : Pengirim Mempunyai Suatu Ide
Tahap Kedua : Mengubah Ide Menjadi Suatu Pesan
Tahap Ketiga : Pengirim menyampaikan Pesan
Tahap Keempat: Penerima Menerima Suatu Pesan
Tahap Kelima : Penerima Menafsirkan Pesan
Tahap Keenam: Memberi Tanggapan dan Umpanbalik ke Pengirim
C. MUNCULNYA KESALAHPAHAMAN KOMUNIKASI …………………………………
1.
Masalah Dalam Mengembangkan Pesan
2.
Masalah dalam Menyampaikan Pesan
3.

Masalah Dalam Menerima Pesan
4.
Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
D. BAGAIMANA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI…………………………………………
1.
Persepsi
2.
Ketepatan
3.
Kredibilitas
4.
Pengendalian
5.
Keharmonisan
Komunikasi Yang Efektif …………………………………………………………………..
1.
Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati.
2.
Minimisasi gangguan dalam proses komunikasi.
3.

Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan.
Contoh kasus Komunikasi : ………………………………………………………
BAB 3
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Peranan komunikasi dalam proses manajemen saat ini semakin meningkat.
Sebagai manajer yang mengelola suatu organisasi, maka diperlukan keterampilan
komunikasi yang baik.
Seorang manajer ataupun seorang pekerja perlu memiliki keterampilan
komunikasi, baik lisan, tertulis maupun nonverbal.
Keterampilan komunikasi yang harus dikuasai oleh manajer diantaranya:


Memecahkan masalah dan mengambil keputusan




Mengatasi konflik yang terjadi di dalam perusahaan



Memanfaatkan hubungan masyarakat

untuk meningkatkan kredibilitas

perusahaan


Memotivasi pekerja.

RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan di bahas yaitu mengenai komunikasi bisnis, yang mencakup
keterampilan komunikasi baik tertulis maupun lisan dalam mengelola perusahaan
TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar masyarakat luas dapat mengetahui
sejauh mana peranan komunikasi bisnis bagi kelangsungan hidup suatu
perusahaan.

BAB 2

PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI BISNIS
Sebelum kita membahas tentang bentuk dasar komunikasi terlebih dahulu
kita harus memahami apa yang di maksud dengan komunkasi dan komunikasi
bisnis.
Komunikasi adalah suatu process pertukaran informasiantar individu melalui
system yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun
perilakuatau tindakan.
(Himstreet dan Baty)
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang di gunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi
nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
B. BENTUK DASAR KOMUNIKASI
Pada dasarnya, ada dua bentuk komunikasi yang lazim di gunakan dalam dunia

bisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
1.

Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim

digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada
pihak

lain baik secara tertulis (written) maupun lisan (oral).

Contoh komunikasi verbal:
Ø Mebuat dan mengirim surat penawaran barang kepada pihak lain
Ø Mebuat dan mengirim surat penolakan kerja
Ø Mebuat dan mengirim suratkontrak kerja kepada pihak lain
Ø Berdiskusi dalam sebuah kerja tim (teamwork)
Ø Melakukan wawancara kerja dengan para pelamar kerja di suatu perusahaan
Ø Melakukan negosiasi dengan pelaku bisnis lain.
Ø Melakukan presentasi proposal tentang pengembangan perusahaan dihadapan
tim penguji

Ø Melakukan chatting dengan teman sejawat di internet.
Melalui komunikas secara lisan atau tertulis, diharapkan dapat memahami
apa yang

di sampaikan oleh pengirim pesan dengn baik.

Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keteampilan seseorang
dalam mengirim maupun menerima pesan.

2.

Komunikasi nonverbal.
Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata

mereka menggunakan gerakan-gerakan tubuh (body Language) sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Berikut ini beberapa contoh tentang komunikasi nonverbal.
Ø Berpangku tangan untuk menunjukan bahwa orang tersebut sedang melamun
Ø Telpak tangan yang terbuka untuk untuk menunjukan kejujuran
Ø Tangan mengepal untuk menunjukan penuh percaya diri

Ø Mengge;engkan kepala unuk menunjukan sikap menolak atau keheranan
Ø Asbak diatas meja tamu untuk menunjukan bahwa tamu di perbolehkan merokok.
Pendek kata, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu
kesimpulan

tentang berbagai perasaan orang baik rasa senang, benci,

cinta, rindu dan berbagai

macam perasaan lainnya. Lagi pula, komunikasi

nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal.
Pada umunya, komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur
sehingga

membuat komunikasi nonverbal sulit untuk di pelajari.

Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi verbal dalam hal
penyampaian suatu pesan yaitu secara spontan.
Pentingnya komunikasi nonverbal.

Namun komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar dari pada
komunikasi verbal.Isyarat-isyarat komunikasi non verbal adalah sangat penting
terutama dalam menyampaikan perasaan dan emosi mendeteksi kecurangan atau
kejujuran srta sifatnya yang efisien.
Satu keunggulan komunikasi nn verbal adalah reabilitasnya (kesahihanya).
Dengan memperhatikan
kecurangan atau

isyarat

menegaskan

nonverbal,
kejujuran

seseorang
si

dapat

pembicara.

mendeteksi

Maka,

tidaklah

mengherankan bila seseorang lebih percaya isyarat nonverbal ketimbang pesanpesan yang disampaikan melalui isyarat verbal komunikasi nonverbal penting bagi
pengirim dan penerima pesan karena
Tujuan komunikasi nonverbal

sifatnya yang efisien.

Menurut Thill dan Boove dalam Excellence in Business Comunications, komunikasi
nonverbal mempunyai 6 yujuan yaitu :
Ø Untuk menyediakan / memberikan informasi.
Ø Untuk mengatur alur suatu percakapan.
Ø Untuk mengekspresikan emosi.
Ø Untuk memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesanpesan verbal.
Ø Untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
Ø Untuk mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya mengajar seseorang untuk
memperlancar permainan golf.
Bagaimana relevansi komunikasi nonverbal dalam dunia bisnis? Komunikasi
nonverbal juga mempunyai peranan yang penting dalam dunia bisnis. Ia dapat
membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika
seseorang dapat belajar mengelola kesan yang telah dibuat dengan bahasa isyarat,
karakteristik atau ekspresi wajah, suara dan penampilan, maka seseorang akan
dapat melakukan komunikasi dengan baik. Dengan kata lain, seorang manajer
(pemimpin) sekaligus harus dapat menjadi komunikator yang baik. Ia harus tahu
bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnisnya kepada para bawahannya, pada
saat kapan suatu pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan, dan kepada siapa
pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan
C. PROSES KOMUNIKASI
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan
bagaimana

seseorang

mengekspresikan

perasaan,

hal-hal

yang

berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), menulis, mendengarkan, dan
pertukaran. Menurut Courtland L. Bovee dan John V.Thill ada lima tahapan dalam
proses komunikasi, antara lain:
1.

Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

2.

Ide yang disampaikan diubah menjadi suatu pesan

3.

Pengirim menyampaikan pesan

4.

Penerima menerima suatu pesan

5.

Penafsiran pesan

6.

Penerima memberi tanggapan dan mengirim kembali sebagai umpan balik ke

pengirim.
Tahap Pertama : Pengirim Mempunyai Suatu Ide

Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan
kita. Dunia ini penuh dengan berbagai macam informasi baik yang dapat di lihat,
didengar, dicium maupun hal-hal yang dapat diraba. Ide-ide yang ada dalam benak
pikiran kita, kemudian disaring dan disusun kedalam suatu map mental yang ada
dalam jaringan otak kita yang menggambarkan persepsi kita terhadap kenyataan.
Tahap Kedua : Mengubah Ide Menjadi Suatu Pesan
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide-ide dapat diterima, maupun
dimengerti dengan sempurna. Ide yang ada dalam benak pikiran Anda, kemudian
diubah kedalam bentuk kata-kata, yang selanjutnya dipindahkan kepada orang lain.
Dalam penyampaian suatu pesan, perlu diperhatikan beberapa hal, antara
lain: subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audience, gayapersonal,
dan latar belakang budaya.
Tahap Ketiga : Pengirim menyampaikan Pesan
Setelah pengubahan ide-ide kedalam suatu pesan, maka tahap berikutnya
adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada
kepada si penerima pesan.
Didalam menyampaikan suatu pesan, adakalanya saluran komunikasi yang
digunakan relatif pendek, namun ada juga yang melalui saluran komunikasi yang
cukup panjang. Panjang-pendeknya saluran komunikasi yang digunakan akan
berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan.
Tahap Keempat: Penerima Menerima Suatu Pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim
mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima suatu pesan. Jika seseorang
mengirim sepucuk surat, maka penerima surat harus membacanya terlebih dahulu
sebelum dia dapat memahami isi surat tersebut.
Tahap Kelima : Penerima Menafsirkan Pesan
Setelah peneriam menerima pesan,tahap berikutnya adalah bagaimana iya
bias menasirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah
dimengerti dan tersimpan didalam benak pikiran di penerima pesan.
Tahap Keenam: Memberi Tanggapan dan Umpanbalik ke Pengirim
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi.

Ia

merupakan

tanggapan

penerima

pesan

kesempatan bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan.

yang

memberikan

Disamping itu, adanya umpan balik akan dapat menunjukkan adanya faktorfaktor penghambat komunikasi, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan
penafsiran kata-kata, dan perbedaan reaksi secara emosional.
D. MUNCULNYA KESALAHPAHAMAN KOMUNIKASI
Didalam suatu pidato, ada kecenderungan beberapa pesan tidak dapat
dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor
penghambat

komunikasi

tersebut

mencakup

antara

lain

masalah

dalam

pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan penafsiran
pesan.
1.

Masalah Dalam Mengembangkan Pesan
Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup

antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan
situasi yang ada atau penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan
dalam

mengekspresikan

ide

atau

gagasan.

Jika

seseorang

gagal

dalam

mengembangkan pesan, maka proses komunikasi akan memulai dengan sesuatu
yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang akan berkelanjutan
atau terus menerus.
2.

Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Komunikasi dapat juga terganggu karena munculnya masalah dalam

mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah dalam penyampaian pesan
yang paling jelas adalah faktor phisik, misalnya sambungan kabel yang jelek, akustik
yang lemah, dan tindasan yang tak terbaca. Meskipun gangguan-gangguan tersebut
nampaknya sepele, namun mereka dapat mengganggu suatu pesan.
Jika Anda sedang menyampaikan presentasi makalah atau kertas
kerja, pilihlah suatu tempat yang memungkinkan audience Anda dapat melihat dan
mendengar dengan jelas apa yang Anda sampaikan. Jangan sampai ada diantara
mereka yang merasa terhalang oleh sesuatu, seperti terhalang oleh tubuh Anda
sendiri atau terhalang oleh tiang (pilar) suatu bangunan. Disamping itu, jika Anda
menggunakan sound system, usahakanlah sound system yang baik. Jangan sampai
terjadi pada saat-saatnya diskusi sedang menarik, tiba-tiba sound systemnya
mengalami gangguan teknis atau macet total.

Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua
buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan. Bila dua
buah pesan disampaikan sekaligus secara bersamaan, maka akan muncul
gangguan dalam arus komunikasi. Masalah serupa juga muncul, bila suatu pesan
disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup panjang. Orang terakhir yang
menerima pesan ada kemungkinan hanya dapat menangkap pesan sebagian kecil
saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan bisa jadi
bertentangan dengan pesan aslinya.
3.

Masalah Dalam Menerima Pesan
Sebagaimana halnya dengan penyampaian pesan, menerima pesanpun juga

tak luput dari adanya suatu masalah. Masalah yang muncul dalam penerimaan
suatu pesan antara lain adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi
yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat
mengganggu konsentrasi penerima.
Dalam beberapa kasus, gangguan yang muncul berkaitan dengan kesehatan
si penerima pesan. Pendengaran yang kurang baik, penglihatan yang mulai kabur
atau bahkan sakit kepala, juga dapat mengganggu penerima dalam menerima suatu
pesan. Meskipun hal tersebut tidak memblok (menghambat) jalur komunikasi secara
keseluruhan, tetapi mereka dapat mengurangi konsentrasi si penerima pesan.
Barangkali gangguan yang paling umum terjadi adalah kurangnya konsentrasi
selama melakukan komunikasi. Kadang-kadang pada saat berkomunikasi, pikiran
melayang memikirkan hal-hal lain diluar yang dibicarakan.
4.

Masalah Dalam Menafsirkan Pesan
Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian

pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada mata rantai terakhir, dimana
suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang,
perbendaharaan

bahasa,

dan

pernyataan

emosional,

dapat

munculnya kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.
Dapat terjadi juga karena:
a)

Perbedaan latar belakang

b)

Perbedaan penafsiran kata

c)

Perbedaan reaksi emosional

BAGAIMANA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI

menimbulkan

Dalam melakukan komunikasi, kadang-kadang hasilnya tidak sesuati dengan apa
yang kita harapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang kita lakukan tidak bisa
efektif, tidak mencapai sasaran dengan baik.Untuk melakukan komunikasi yang
efektif memerlukan beberapa hal, yaitu:
1.

Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan

disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Bila prediksinya tepat, audiens
akan membaca dan menerima tanggapannya dengan benar. Audien sebagai
penerima pesan, lalu akan mengantisipasi reaksi mereka, dengan tetap melakukan
penyesuaian untuk menghindari kesalahpahaan dalam komunikasi yang dilakukan.
2.

Ketepatan
Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir. Agar komunikasi

yang dilakukan mencapai sasaran, maka seseorang perlu mengekspresikan sesuatu
sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila hal itu
diabaikan, maka yang muncul adalahmiscommunications.
3.

Kredibilitas
Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audiensnya adalah

orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian juga sebaliknya, komunikator harus
mempunyai suatu keyakinan akan inti pesan dan maksud yang ingin mereka
sampaikan.
4.

Pengendalian
Audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan

yang disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis,
bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal ini ditentukan oleh intensitas
reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator.
Sebaliknya, reaksi audiens tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator
mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi.
5.

Keharmonisan
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan

persahabatan yang baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar
dan mencapai tujuannay. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati
dan berhasil memberi kesan yang baik kepada audiensnya.
Komunikasi Yang Efektif

Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai rintangan dalam
komunikasi, maka perlu diperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1.

Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati.
Langkah pertama yang perlu Anda perhatikan dalam berkomunikasi adalah

Anda perhatikan apa yang menjadi maksud dan tujuan berkomunikasi dan audience
Anda. Katakan apa yang dikehendaki oleh audience Anda, gunakan bahasa yang
jelas, sederhana, mudah dipahami, tidak bertele-tele, jelaskan point-point yang
penting, dan jangan lupa tekankan dan telaah ulang point-point yang penting.
2.

Minimisasi gangguan dalam proses komunikasi.
Melalui pemilihan saluran komunikasi secara berhati-hati, Anda akan dapat

membantu audience Anda untuk dapat memperhatikan apa pesan yang Anda
sampaikan. Kalau suatu pesan disampaikan secara lisan, akan efektif bila lokasi
atau tempat penyampaian pesan teratur, rapi, nyaman, sejuk dan sebagainya.
3.

Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan.
Agar pemberian umpan balik (feedback) tersebut memberikan suatu manfaat

yang cukup berarti, cara dan waktu penyampaianya harus direnanakan dengan baik.
Kalau komunikator menghendaki umpan balik yang cepat, dapat di pilih sarana
komunikasi yang cepat misalnya melalui telepo atau tatap muka secara langsung.
Contoh kasus Komunikasi :
Misal ketika diskusi kelompok, ketika ada yang sedang presenetasi
pembicara baik sedang menjelaskan atau menjawab pertayaan dari audien, banyak
teman

atau

pendengar

yang

duduk

dibelakang

menguap,

menyandarkan

punggungnya dan berpangku tangan seolah-olah menunjukan bahwa pendengar
malas untuk menerima dan memberikan timbal balik(feedback) kepada pembicara
sehingga proses berjalannya komunikasi kurang efektif dan tidak sesuai dengan
yang di inginkan.
Penyelesaian :
Untuk pihak penyaji (selaku komunikator) :
di buat lebih menarik sehingga pendengar tetarik untuk mendengarkan dan
memberikan tanggapan.
Untuk pihak pendengar(selaku komunikan) :

Berusaha

menyimak

dan

memberi

tanggapan

agar

komunikasi

dapat

berjalandengan efektif.

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan apa yang sudah dipaparkan pada makalah ini, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
1.

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui

suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun
perilaku ataupun tindakan. Para ahli yang mengemukakan pendapatnya pun relatif
memulai pengertian komunikasi dengan kata “proses”, jadi proses memiliki tempat
utama dalam berkomunikasi.
2.

Bentuk dasar komunikasi itu ada dua, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal

dimana keduanya memperkaya cara manusia untuk berkomunikasi serta keduanya
saling bersinergi dalam mewujudkan komunikasi yang efektif.
3.

Proses-proses yang ada dalam komunikasi mengandung komponen/unsur

komunikasi, dimana proses yang dimulai dari pengirim mempunyai ide sampai
penerima mulai memberikan feedback dan menampakkan efek, keseluruhan proses
itu merepresentasikan bahwa komunikasi memiliki keteraturan yang mungkin tidak
disadari komunikator dan komunikan.
4.

Komunikasi juga mengambil peranan penting dalam kegiatan bisnis manusia

yang meliputi tujuan-tujuan tertentu untuk penyampaikan informasi bisnis, berbagi
pengalaman bisnis, menjalin mitra kerjasama, pembuatan surat bisnis, dan lain
sebagainya. Sehingga bila komunikasi bisnis dilakukan dengan baik, maka urusan
dalam bisnis tersebut akan berjalan lancar.
SARAN
Saran yang bisa kami berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada
makalah ini adalah sebagai berikut :

1.

Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada

proses dan unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami
atau bahkan dituruti oleh penerima
2.

Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam

komunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan
mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari
3.

Dalam memuluskan urusan bisnis, perlu sekiranya pengoptimalan aspek-

aspek serta pendekatan-pendekatan yang ada dalam komunikasi bisnis, karena
komunikasi adalah hal dasar dalam penyampaian ide bisnis tersebut

DAFTAR PUSTAKA
1.

http://kombisku.blogspot.com/2012/12/studi-kasus.html

2.

Purwanto, Djoko.Komunikasi Bisnis. Jakarta: penerbit Erlangga, 2011.