KONSEP DASAR KONSELING DALAM KEBIDANAN (1)

KONSEP DASAR
KONSELING
By: NURA SUCIATI FAUZIA, S.ST.

Pengertian konseling
• Konseling menurut Reddy (1987) adalah sejumlah teknik,
keterampilan dan sikap untuk membantu orang lain dalam
mengatasi masalahnya dengan menggunakan sumber
daya orang itu sendiri.
• Konseling adalah suatu proses diskusi dgn seseorang
mengenai suatu masalah yang biasanya terkait dgn aspek
emosional dgn tujuan untuk membantu pemecahan
masalah tersebut.

Tujuan konseling

MENURUT
KRUMBOLT
Z:

• MENGUBAH PERILAKU YANG

SALAH PENYESUAIAN
• BELAJAR MEMBUAT
KEPUTUSAN
• MENCEGAH MUNCULNYA
MASALAH

PEMAHAMAN
BERHUBUNGAN DENGAN ORANG
LAIN
KESADARAN DIRI

MENURU
T JOHN
McLEOD:

PENERIMAAN DIRI
AKTUALISASI DIRI ATAU INDIVIDUASI
PENCERAHAN
PEMECAHAN MASALAH
PENDIDIKAN PSIKOLOGI

MEMILIKI KETERAMPILAN SOSIAL

Perubahan kognitif
Perubahan tingkah laku

MENURU
T JOHN
McLEOD:

Perubahan system
Penguatan
Restitusi
Reproduksi dan aksi
sosial

PEMECAHAN
MASALAH
KESEHATAN
MENTAL YANG
POSITIF


PERUBAHAN
PERILAKU

KEEFEKTIFAN
PERSONAL

INTI
TUJUAN
KONSELIN
G

PENGAMBILA
N
KEPUTUSAN

Jenis pendekatan
dalam memberikan konseling
1. Mengarahkan (Directive) – “Counsellor Centred”
Suatu proses konseling dimana konselor lebih aktif (terfokus

pada konselor) dgn cara memberikan saran aktif dan
memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, antara lain :
Menasehati
Memancing informasi dari seseorang
Mengidentifikasi masalah
Menyarankan tindakan yg dapat diambil seseorang untuk
menyelesaikan persoalannya

2. Tidak mengarahkan (Non Directive) – “ Client
Centred ”
Adalah suatu pendekatan yang bersifat “ client –
centered” dimana fokus perhatian adalah orang
yang bermasalah. Konselor lebih banyak bersikap
pasif dan mendengarkan, antara lain dengan cara :
Mendengar dgn baik tanpa memberikan reaksi
Bersikap pasif tapi simpatik dan mengulangi apa
yang dikatakan bawahan
Bersikap memahami persoalan orang lain
Mengarahkan pembicaraan dan berusaha supaya


3.
Gabungan
(Participative)

(Coorporative Counseling)
disebut juga dgn Cooperative Counseling
yang
merupakan
kombinasi
dari
direktive dan non direktive yang dapat
mencapai hubungan kooperatif dalam
membahas ide – ide untuk membantu
konselor menyelesaikan masalahnya.
Pendekatannya
antara
lain
dapat
dilakukan dengan cara :


Tahapan Konseling
1. Pengertian / pemahaman (Understanding)
Pada tahap ini yang perlu dilakukan oleh konselor adalah
mendengarkan
masalah
yang
disampaikan
oleh
individu/klien, yang tujuannya adalah untuk mendapatkan
pengertian dan pemahaman. Sedangkan tugas dari
individu/klien adalah mendefinisikan masalah yang
dihadapinya
2. Tantangan (Challenging)
• Pada tahap ini tugas konselor adalah melakukan
eksplorasi secara lebih mendalam mengenai masalah yang
dihadapi oleh individu/kliennya.

3. Menemukan sumberdaya (Resourcing)
Pada tahap ini tugas konselor adalah mencoba
untuk mencari dan menemukan sumberdaya

sebanyak – banyaknya yang tujuannya supaya
individu dapat memanajemeni masalahnya
dengan semua dukungan yang ada.

Karakteristik / kualitas
seorang konselor
Reddy (1987) menyebutkan bahwa sebagai
seorang konselor memerlukan beberapa
kualitas yaitu sbb:
1. Toleransi
Seorang konselor harus memiliki sikap
penerimaan dan toleransi yg besar, karena
bila tidak akan terdapat sikap “ stereotype”
dan bias – bias tertentu

2. Mengenal diri sendiri
seorang konselor harus dapat mengenal dirinya
dgtn baik, apa kelemahan dan kekuatan dirinya
sehingga dengan pengenalan tersebut akan lebih
dapat membantu individu secara lebih optimal.

3. Dapat menyimpan rahasia
Karena seorang konselor mengetahui berbagai
masalah, bahkan yang sifatnya sangat pribadi
sekalipun, maka perlu sekali diperhatikan bahwa
konselor tidak boleh membocorkan rahasia kepada
siapapun tanpa sepersetujuan individu/klien

4. Memiliki minat dan menyukai manusia
Minat thd manusia perlu dimiliki sbg salah satu
prasyarat seorang konselor. Karena tanpa
adanya hal tersebut akan susah untuk
membangkitkan minat untuk membantu orang
lain.
5. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik
Ketrampilan komunikasi merupakan dasar dari
ketrampilan yang perlu dimiliki oleh konselor

Keterampilan yang
diperlukan dalam konseling
Burnard (1992), maupun Reddy (1987) menyatakan

bahwa keterampilan yg diperlukan seorang konselor
dalam melakukan konseling antara lain adalah sbb:
1. Mendengarkan secara aktif
Ketrampilan mendengar secara aktif merupakan
ketrampilan dasar dan utama dalam suatu proses
konseling. Untuk itu perlu diperhatikan prinsip SOLER
dalam mendengarkan serta berbagi ketrampilan
dalam mendengarkan

Sikap dasar yang dibutuhkan :
S : Face your clients Squarely
O : Open & non judgemental facial expression
L : Lean towards client
E : Eye contact in a culturally-acceptable
manner
R : Relaxed & friendly manner

2. Menggunakan berbagai intervensi
Konselor dalam hal ini harus dapat
mengetahui intervensi apa yg akan

dilakukan untuk menyelesaika masalah
individu / klien, antara lain dengan cara:
Memberikan pengarahan (coaching)
Memberikan umpan balik
Memberikan nasehat
Membantu dgn memberikan sumbangan
keahlian (offering expertise)
Memberi rujukan (reffering)
Membantu secara langsung / nyata

Ciri Konseling yang baik apabila :
1. Konselor memahami dan peduli kepada
pasien, menimbulkan kepercayaan pada diri
pasien
2. Konselor memberikan informasi yang akurat
dan berguna bagi pasien
3. Konselor membantu klien untuk membuat
keputusannya sendiri, berdasarkan informasi
yang jelas dan sesuai dengan perasaan,
situasi dan kebutuhan pasien

4. Konselor membantu pasien untuk mengingat

Konseling yang baik mempunyai 6 langkah kunci,
yang disingkat sebagai GATHER atau SATU TUJU :
a. G- Greet (Berikan Salam)
Salam yang besahabat dari petugas kesehatan
akan membuat klien merasa diterima dengan baik.
b. A – Ask (Tanyakan)
Petugas kesehatan harus memiliki kemampuan
bertanya yg efektif dan juga kemampuan
mendengar aktif pada jawaban klien
c. T – Tell (Ungkapkan informasi)
Petugas kesehatan harus respon terhadap situasi,
kebutuhan dan keprihatinan klien

d. H – Help (Bantu Klien)
Klien dan petugas kesehatan mendiskusikan
pilihan-pilihan yg ada, serta konsekuensinya pada
klien.
e. E – Explaining (Jelaskan)
Setelah klien membuat keputusan, petugas
kesehatan menjelaskan pada klien apa yg perlu
dilakukan berdsarkan keputusannya tersebut
f. R – Return (Undang untuk kunjungan ulang)
Setelah selesai, undang klien untuk datang
kembali ke pelayanan kesehatan setiap saat
mereka membutuhkan

Fungsi konseling
1. Komunikasi
Konseling dapat memperbaiki proses komunikasi yang
terjadi baik atas ke bawah, bawah ke atas, maupun
lateral / horizontal, ataupun komunikasi dgn diri sendiri.
Hal ini membuat individu dapat lebih bebas
mengekspresikan dirinya.
2. Memberikan dukungan (Reassurance)
Dgn konseling dapat memberikan dukungan dan
semangat
bagi
seseorang
untuk
menghadapi
masalahnya.

3. Memberikan nasehat
Yaitu menyarankan seseorang tentang apa
yg harus dilakukannya dalam menghadapi
suatu permasalahan.
4. Melepaskan ketegangan emosional
Hal yg paling penting dlm konseling adalah
membantu individu untuk dapat melepaskan
ketegangan emosional yang dihadapinya.
Karena seseorang cenderung untuk menjadi
frustasi bila menghadapi masalah, shg perlu
baginya untuk dpt melepaskan ketegangan

5. Membantu untuk berfikir jernih
Membantu dan mendorong seseorang untuk
dapat berfikir secara lebih rasional dan tidak
emosional dalam menghadapi suatu masalah
6. Reorientasi
Yaitu
membantu
seseorang
untuk
dapat
melakukan perubahan internal dlm dirinya yg
berhubungan dgn nilai – nilai dan tujuan
hidupnya, baik jangka panjang maupun jangka
pendek.

BENTUK LAYANAN KONSELING
DALAM KEBIDANAN
KONSELING REMAJA
DAN KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA
KONSELING
KELUARGA
BERENCANA

KONSELING PADA
IBU HAMIL

KONSELING PADA
BAYI

KONSELING PADA
IBU BERSALIN

KONSELING PADA
IBU NIFAS

Proses konseling
1.
LANGKA
H AWAL

3.
LANGKA
H AKHIR

2.
LANGKA
H INTI

LANGKAH AWAL
Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan sendiri
Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri
Menentukan alasan klien minta pertolongan
Membuat kontrak bersama
Mengeksplorasi pikiran perasaan dan perbuatan klien
Mengidentifikasi masalah klien
Merumuskan tujuan bersama klien

LANGKAH INTI
Mengeksplorasi stressor yang tepat
Mendukung perkembangan kesadaran diri klien
Mengatasi penolakan perilaku maladaptive
Memberikan beberapa alternative pilihan pemecahan masalah
Melaksanakan alternative yang dipilih klien
Merencanakan tindak lanjut dari alternative pilihan

LANGKAH
AKHIR
Menciptakan realitas perpisahan
Membicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
Saling mengeksplorasi perasaan, kehilangan, sedih, marah dan
perilaku lain
Mengevaluasi kegiatan dan tujuan konseling
Apabila masih diperlukan, melakukan rencana tindak lanjut dengan
membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya

Proses konseling
1. Pembinaan dan pemantapan hubungan baik
Dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan
dijaga selama pertemuan konseling
2. Pengumpulan dan pemberian informasi
Pengumpulan informasi merupakan tugas utama
konselor. Pendalaman masalah yang dihadapi
klien, latar belakang, situasi dan kondisi klien,
perasaan dan kebutuhan klien, serta pemahaman
klien terhadap masalah yang dipahami oleh
konselor, akan berdampak baik terhadap informasi
yang dibutuhkan dan dipahami oleh klien

3. Pemecahan masalah, pengambilan keputusan
dan perencanaan
Sesuai dgn masalah dan kondisi klien, konselor
membantu klien memecahkan masalh yg
dihadapi atau membuat perencanaan untuk
mengatasi
4. Menindak lanjut pertemuan
Mengakhiri pertemuan konseling, konselor
merangkum jalannya dan hasil pembicaraan
selama pertemuan, merencanakan pertemuan
selanjutnya atau merujuk klien

HAMBATAN-HAMBATAN
KONSELING KEBIDANAN

1.HAMBATAN INTERNAL
2.HAMBATAN
EKSTERNAL

SITUASI-SITUASI SULIT DALAM
KONSELING

• Pasien tidak mau berbicara
• pasien tidak berhenti menangis
• Petugas konseling meyakini bahwa tidak ada
penyelesaian bagi masalah klien
• Petugas konseling melakukan kesalahan
• Petugas konseling tidak mengetahui jawaban
dari pertanyaan yang diajukan oleh pasien
• Pasien menolak bantuan petugas konseling

Lanjutan………
• Pasien berbicara terus dan tidak sesuai dengan pokok pembicaraan
• Pasien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada petugas
konseling
• Petugas konseling merasa dipermalukan dengan suatu topik
pembicaraan
• Pasien terganggu konsentrasinya karena ada orang lain di sekitarnya
• Petugas konseling belum dikenal oleh pasien
• Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin, umur, suku/adat, dsb dari
petugas konseling
• Waktu yang dimiliki petugas terbatas
• Petugas konseling tidak dapat menciptakan hubungan yang baik
• Petugas konseling dan pasien sudah saling kenal

Syarat - syarat seorang konselor :
 Mempunyai ilmu (knowledge)
 Mempunyai keterampilan (skill )
 Mengerti/mampu bersikap
(attitude) dengan tepat dan
adekuat

PERBEDAAN KONSELING, MOTIVASI DAN
ASPEK
MOTIVASI NASIHAT
NASIHAT
KONSELING
TUJUAN

Mengharapkan
klien mengikuti
usul petugas

Informasi
yang
diberikan

Mengharapkan
klien mau
mengikuti usul
petugas
Penekanan
pada hal-hal
yang baik

Arah
komunikasi

Lebih banyak
satu arah

Lebih banyak satu
arah

Penekanan pada
hal-hal yang
baik/buruk sesuai
dengan nasihat
yang diberikan

Membantu klien
agar dapat
menentukan
keinginannya
Hrs memberikan
informasi yang
lengkap dan
benar, serta
obyektif dan
netral
Harus dua arah

TERIMA KASIH