Pemanfaatan Tepung Limbah Biji Durian Sebagai Pengganti Tepung Jagung Dalam Ransum Terhadap Karkas Ayam Kampung

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertambahan penduduk yang terus meningkat sejalan dengan tingkat
pendidikan yang tinggi menyebabkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
protein hewani juga semakin tinggi dan permintaan akan produk peternakan
terutama daging dari tahun ketahun juga semakin meningkat. Berdasarkan hal
tersebut maka ayam kampung digunakan untuk mencukupi kebutuhan akan
protein hewani.
Upaya tersebut mempunyai manfaat ganda yaitu selain meningkatkan
jumlah produksi sekaligus melestarikan ayam kampung. Produksi total daging
ayam di Indonesia yang bersumber dari Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan tahun 2012 sebesar 1,67 juta ton, dengan produksi sebesar 1,4
juta ton daging ayam ras dan 267 ribu daging ayam bukan ras/kampung.
Peningkatan produksi daging ayam kampung dapat dilakukan dengan cara
manajemen yang baik terutama pakan, pakan yang diberikan harus memiliki nilai
gizi yang tinggi dan dapat dicerna oleh ayam kampung. Biaya pakan sangat tinggi
hampir mencapai 60-70 % dari total produksi (Rasyaf, 1992). Untuk itu dilakukan
alternatif pemanfaatan biji durian sebagai pakan ternak.
Produksi

durian


di

Indonesia

cukup

melimpah.

Data Biro Pusat Statistik (2004) menunjukkan bahwa produksi durian meningkat
setiap tahun. Seiring dengan meningkatnya luas daerah panen durian yaitu dari
24.031 ha pada tahun 1999 menjadi 53.770 ha pada tahun 2003, maka terjadi
peningkatan produksi durian di Indonesia dari 194.359 ton pada tahun 2002.

Universitas Sumatera Utara

Biji durian yang merupakan limbah durian merupakan bahan yang cukup
potensial untuk dijadikan pakan ternak unggas sebagai sumber karbohidrat hal ini
Bila ditinjau dari komposisi kimianya, biji durian cukup berpotensi sebagai
sumber gizi, yaitu mengandung protein 9,79%, karbohidrat 30%, kalsium 0,27%

dan fosfor 0,9% (Winarti, 2006). %. Dilihat dari segi komposisi biji durian dengan
komposisi jagung tidak jauh berbeda yaitu protein 8.5%, fosfor 0.30% serta
kalsium 0.02% (Sinurat, 1999), sehingga sangat berpotensi untuk menggantikan
jagung yang merupakan salah satu bahan pakan yang sangat penting dalam
menyusun ransum ayam. Terutama dilihat dari segi ekonomis harga jagung jauh
lebih mahal dibandingkan biji durian yang merupakan limbah perkebunan yang
belum dimanfaatkan. Tingginya karbohidrat dan kandungan protein yang
dikandung biji durian diharap dapat menghasilkan karkas yang optimal juga.
Dimana karkas merupakan bagian tubuh yang sangat menentukan dalam produksi
ayam pedaging.
Berdasarkan hal di atas, maka penulis mempunyai keinginan untuk
meneliti bagaimana pengaruh pemamfaatan tepung biji durian terhadap bobot
potong, bobot kaskas, dan persentase karkas ayam kampung.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh
pemanfaatan tepung biji durian terhadap, bobot potong, bobot kaskas, dan
persentase karkas ayam kampung umur 12 minggu.

Universitas Sumatera Utara


Hipotesis Penelitian
Tepung limbah biji durian dapat menggantikan tepung jagung dan
berpengaruh positif terhadap bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas
ayam kampung umur 12 minggu.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti serta
peternak maupun masyarakat pada umunya tentang

pemanfaatan tepung biji

durian terhadap bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas ayam kampung
umur 12 minggu.

Universitas Sumatera Utara