Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Pengganti Tepung Ikan dalam Ransum terhadap Karkas Ayam Broiler

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tepung ikan merupakan bahan makanan sumber protein hewani yang
sangat baik bagi ayam. Tepung ikan juga merupakan sumber kalsium dan fosfor
yang baik. Tepung ikan juga mengandung senyawa-senyawa esensial asam amino,
lisin dan metionin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ayam broiler.
Tepung ikan sebagai sumber protein sampai saat ini masih sulit digantikan
kedudukannya oleh bahan baku lain. Keberadaan tepung ikan di pasar yang cukup
mahal mendorong peneliti untuk berusaha menekan biaya ransum dengan
mengadakan berbagai penelitian agar dapat menyusun ransum bernilai gizi tinggi
dan diharapkan dapat menggantikan tepung ikan dengan harga relatif murah dan
mengefisiensi pakan.
Karena tingginya harga tepung ikan komersial tersebut, maka dicari salah
satu upaya untuk menggantikan keberadaan tepung ikan komersil adalah dengan
menggunakan bahan pakan berasal dari limbah pertanian, perikanan dan industri
(Anggorodi, 1990). Salah satu limbah perikanan yang berpotensi untuk digunakan
sebagai bahan pakan adalah limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis) karena
ketersediaannya melimpah dan penggunaannya tidak bersaing dengan keperluan
manusia. Limbah ikan gabus terdiri dari kepala ikan dan isi perut yang tidak
dimanfaatkan di tempat pelelangan ikan atau gudang ikan. Limbah ikan gabus

pasir dapat diolah menjadi tepung untuk menjadi pakan ternak yang bernilai
ekonomis dan murah.

Universitas Sumatera Utara

Ikan gabus pasir banyak dijumpai didaerah Sumatera Utara khususnya
Medan Belawan yang berada di Jalan Gabion, Kec. Medan Belawan bertempat
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) KUD (Koperasi Unit Desa). Jarak tempuh antara
kota medan dengan kota Belawan + 25 km dari kota Medan. Daging ikan gabus
dimanfaatkan menjadi bakso dan siomay oleh masyarakat dan juga ikan ini
dikirim ke negara Malaysia untuk dijadikan bahan makanan olahan di negara
tersebut. Sedangkan kepala ikan gabus beserta isi perutnya atau limbahnya akan
disimpan sampai beberapa hari dalam tempat penyimpanan ikan. Produksi dari
limbah ikan tersebut dalam satu hari berjumlah 500 kg sampai dengan 1 ton dan
dalam seminggu bisa mencapai 7-8 ton limbah ikan gabus pasir, ini mengartikan
bahwa limbah perikanan yang dihasilkan TPI Belawan begitu besar dan bisa
dimanfaatkan limbahnya berupa kepala, isi perut. Limbah olahan ikan gabus pasir
bisa menjadi komoditi yang bisa dimanfaatkan jadi pakan pengganti tepung ikan
dipasar, karena mengandung protein yang sangat tinggi.
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi pada usaha produksi ayam

broiler adalah tidak efisiennya dalam memanfaatkan pakan (Sinurat et al ., 2009),
sehingga biaya produksi pakan menjadi tinggi. Tepung ikan komersial bisa
mencapai harga Rp 7500-8000/kg di pasar, oleh karena itu perlu diupayakan cara
untuk menggantikan tepung ikan agar biaya produksi pakan tidak tinggi dan
mudah didapat serta efisiensi tepung ikan gabus pasir diharapkan dapat
berpengaruh terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas ayam
broiler juga terhadap konsumsi ransum ayam broiler.

Universitas Sumatera Utara

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pemberian tepung limbah ikan gabus pasir dalam ransum terhadap karkas (bobot
potong, bobot karkas dan persentase karkas) ayam broiler.

Tujuan Penelitian
Untuk menguji pengaruh pemberian tepung limbah ikan gabus pasir
(Butis amboinensis) dalam ransum terhadap terhadap bobot potong, bobot karkas,
persentase karkas ayam broiler.

Hipotesis Penelitian

Tepung limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis) dapat menggantikan
tepung ikan komersial dan berpengaruh positif terhadap karkas (bobot potong,
bobot karkas, persentase karkas) ayam broiler.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti,
peternak ayam broiler dan masyarakat tentang pemanfaatan tepung limbah ikan
gabus pasir (Butis amboinensis) dalam ransum terhadap karkas ayam broiler, juga
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara