ETIKA BISNIS DALAM ONLINE SHOP

ETIKA BISNIS DALAM
ONLINE SHOP
Posted on 26 Maret 2017 by diahsetyorini

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era gbobalisasi ini dengan seiringnya berkembangnya zaman
begitu banyak perkembangan dalam segi teknologi. Semua tidak asing
lagi dengan internet. Yang kita semua inginkan bisa dicari lewat internet.
Yang saat ini sedang buming atau trend saat ini yaitu online shop. Bisnis
perdagangan melalui media internet atau media telekomunikasi yang
banyak diminati atau digandrungi masyarakat luas. Online shop
merupakan salah satu kemudahan dalam gaya hidup seluruh masyarakat
yang bisa dicapai melalui internet. Dari seluruh kehidupan manusia yang
terkena dampak kehadiran internet adalah sektor bisni yang merupakan
sektor paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi serta paling cepat tumbuh dan berkembang. Tingginya
dunia perdagangan dalam online shop ini mampu menyediakan layanan
jasa dan barang yang diinginkan secara cepat yang sesuai permintaan
para konsumen. Dalam hal ini kini muncul transaksi yang menggunakan

media internet untuk menghubungkan penjual dan pembeli. Dengan
adanya media internet ini sangat memudahkan para pembeli dan juga
penjual dalam hal transaksi. Dulu sebelum adanya internet biasanya
dalam memasarkan produk atau jasa secara offline yang dilakukan
ditempat usaha berupa toko, mall ataupun warung- warung. Dan sekarang
ini penjualan bisa secara luas dan menjangkau seluruh dunia. Sekarang ini
berdagang apapun bisa memanfaatkan media internet dan telekomunikasi
ini dengan mudah untuk memasarkannya didalam ataupun diseluruh
dunia.
Kita semua bisa mengakses internet kapanpun dan dimana saja semau
kita. Bisa dilakukan dirumah, kampus, dijalan dan dimanapun tempatnya.
Perbedaan berjualan online dengan offline yaitu dari segi berjualan offline,
calon pembeli langsung datang ketempat orang yang berjualan, tetapi
dengan berjualan online kita bisa membeli tanpa ketempat yang berjualan
atau ke tokonya kita hanya membeli dengan mengakses internet
dimanapun mereka berada yang membuka website. Dan kita bisa
membuka pasar baru seketika tanpa membuat toko dirumah terlebih
dahulu. Biasanya para pembeli kebanyakan perempuan dibandingkan lakilaki. Walaupun banyak juga laki-laki berbelanja secara online karena
mudah dan banyak produk yang ditawarkan didalamnya. Dalam transaksi
juga mudah bisa dilakukan transfer atau bayar ditempat. Begitu banyak

kemudahan didalamnya. Banyak pihihan produk atau jasa yang
ditawarkan dari mulai anak-anak, remaja, sampai orang tua juga
ditawarkan dalam website. Produk yang ditawarkan seperti baju, alat-atalt

elekronik, sepatu, makanan, olahraga dan masih banyak lagi yang
ditawarkan. Produk baju yang ditawarkan juga bahannya bermacammacam dari bahan yang biasa sampai bahan yang bagus. Kita bisa
memilih bahan dengan keinginan para konsumen dari baju santai, baju
olahraga, baju seragam, baju muslim, hingga baju ibu hamil juga ada dan
masih banyak baju yang ditarwakan tergantung keinginian para
konsumen. Dari segi ukuran atau size juga bermacam-macam tergantung
konsumen memilih ukuran berapa. Alat-alat elektronik juga banyak yang
ditawarkan seperti handphone, kulkas, mesin cuci, kipas angin, televise,
dan masih banyak alat-alat elektronik yang ditawarkan didalam websaite
masing masing penjual. Kualitas yang ditawarkan juga bermacam-macam
tergantung konsumen memilihnya.
Dari segi harga mulai yang rendah hingga tinggi juga ada bermacammacam harga yang ditawarkan. Disini juga banyak diskon, dari diskon
rendah sampai diskon yang tinggi. Biasanya juga ada free ongkir yang
diberikan para konsumen agar konsumen nyaman serta ingin membeli
dan membeli lagi. Semua itu diberikan agar para konsumen merasa
nyaman. Penjual selalu memberikan apa yang diingin para pembeli dan

selalu memudahkan pembelinya. Penjual juga saat menjual produknya
memberikan penjelasan yang sangat detail seperti mengunggah atau
mengupload produknya juga harus detail dari segi gambar harus yang
terang dan jelas gambar yang ditampilkan juga harus dari semua sisi.
Karena para konsumen juga membutuhkan keterangan yang detail agar
bisa memilih barang dan mendapatkan barang yang berkualitas bagus.
Dalam melayani para konsumen juga harus cepat dan detail serta
membalasnya harus cepat karena para pembeli membutuhkan informasi
tentang produknya. Penjual juga harus menerima keluhan dari para
konsumen tentang produk yang dijualnya. Dan penjual harus rapi dalam
pengemasan barang yang dikirim ke konsumen agar barang yang dikirim
tidak rusak setelah diterima ketangan konsumen. Barang yang dikirim ke
konssumen harus sesuai apa yang dibeli oleh konsumen dari warna,
ukuran serta sesuai yang dipilih konsumen. Jangan sampai penjual salah
ngirim barang ke konsumennya karena itu membuat ketidak nyamanan
para konsumennya. Jadi pembeli merasa terbohongi dan tidak mau
membeli lagi.
Dalam masalah pembayaran online shop ada beberapa penjual online
yang
menawarkan

jasa
tawar
menawar.
Seperti
contoh
nya Bukalapak.com. Pembeli diberi kebebasan untuk menawar dengan
harga yang disediakan. Apabila telah disetujui harganya pembeli online
bisa membayar dengan beberpa cara. Bisa menggunakan kartu kredit
atau pembayaran tunai ditempat setelah barang datang. Setelah
pembayaran telah dilakukan pengiriman barang segera dilakukan.
Pembeli bisa saja complain apa bila barang yang dibeli tidak sesuai
dengan keinginanya atau berbeda dengan gambar yang ditawarkan.
Online
shop
memudahkan
pembeli
dengan
transaksi
yang
dilakukannya.online shop juga memberika tawaran menarik seperti promo

agar para pembeli tertarik pada toko online nya. Dalam promo barang

yang ditawarkan juga tidak mengecewakan , disamping harganya yang
murah pembaruan barang terus dilakukan. Barang yang ditawarkan
dengan menggunakan promo juga memberikan kebebasan dalam
pembayaran.
Sekarang ini yang sudah mempunyai pertokoan ataupun yang ada di mallmall juga sudah menggunakan online shop karena para penjual ingin
memper mudah para konsumen agar para konsumen tidak lagi datang
langsung ke toko ataupun ke mall untuk membeli sesuatu. Para penjual
juga harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dan
harus mengikuti trend zaman sekarang yang kebanyakan sudah
menggunakan media internet atau media telekomunikasi. Para penjual
atau produsen juga harus terus memperbarui barang-barangnya atau
produk dan jasanya dalam segi model pakaian, alat-alat elektronik dan
produk-produk lainnya agar tidak ketinggalan model. Serta para pejual
atau prodesen juga harus mengikuti keinginan para konsumen apa yang
sedang diinginkan para konsumennya seperti alat elektronik handphone.
Handphone yang sekarang ini disenangi atau disukai para konsumen
adalah android maka dari itu para penjual harus bisa menyesuaikan
keinginan atau kebutuhan para konsumennya. Jangan menjual barang

atau jasa yang tidak dibutuhkan para konsumen.
Para penjual atau produsen juga harus pintar-pintar dalam menjual produk
atau jasanya. Ada barang-barang yang sudah terpakai bisa juga dijual di
online shop dan ada juga barang-barang yang lama juga dijual di online
shop. Dengan kualitas yang masih bagus dan masih bisa digunakan atau
dipakai. Seperti alat-alat elektronik, peralatan olahraga dan masih banyak
barang-barang lainnya. Dihari-hari tertentu juga banyak diskon yang
diberikan para konsumen seperti lebaran, natal ataupun tahun baru.
Biasanya buy 1 get 1 atau buy 2 get 3 dan masih banyak lagi promo
special. Biasanya para produsen atau penjual juga memberikan hadiah
kepada para konsumennya yang mendapatkan bintang atau vocher
dengan persyaratan tertentu.
Dalam online shop ini juga banyak kekurangan maupun kelebihannya.
Kekurangan dalam online shop biasanya para penjual memberikan
gambar atau foto yang di unggah ke websitenya tidak sesuai dengan
aslinya. Dalam pengiriman barang biasanya tidak sesuaai yang diinginkan
para konsumennya. Seperti baju atau pakaian, sepatu yang salah warna,
ukuran atau sizenya yang salah. Alat-alat elektronik yang tidak bisa
digunakan lagi atau sudah tidak menyala lagi. Barang yang dikirim sudah
rusak karena pengemasannya yang salah. Barang yang dikirim kotor dan

sudah agak berdebu. Kelebihan yang ada dalam online shop juga banyak
seperti para konsumen tidak perlu pergi ketempatnya langsung dan bisa
menghemat waktu. Memudahkan para konsumen dalam bertransaksi.
Dalam berjualan di online shop penjual atau produsen tidak perlu
membuat toko atau tempat untuk berjualan, orang biasa juga bisa
berjualan di online shop ini. Para pembeli juga bisa tawar menawar. Dalam
pembayan online shop juga bisa langsung mentransfer atau pembayaran
langsung setelah barang tiba ditangan konsumen barang bisa langsung

dibayar atau bayar ditempat. Dalam online shop barang yang tidak sesuai
juga bisa dikembalikan dengan persyaratan tertentu. Barang yang
ditawarkan atau pilihannya juga lengkap.
Sebagai pengguna atau pemilik online shop wajib mengetahui bahwa
sekarang di Indonesia sudah memiliki Undang-undang tentang transaksi
elektronik, yaitu UU RI. No.11 th 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik dan UU RI. No.8 th.1999 tentang Perlindungan konsumen
(Prasetio, 2012 dalam jurnal Shofiyullah Mz dkk, 2008). Dengan adanya
undang-undang yang mengatur mengurangi adanya pelanggaran yang
sering dilakukan. Dari segi penjual atau pemilik online shop juga diatur
oleh undang-undang agar pemilik juga tidak melanggar peraturan yang

dibuat dalam undang-undang. Konsumen juga dilindungi dalam undangundang perlindungan konsumen. Bila terjadi kesalahan atau ada
pelanggaran para konsumen bisa terlindungi atau bisa melaporkan
pelanggaran ke pihak yang berwajib karena sudah ada undang-undang
yang mengaturnya.
Etika sebagai nilai dan moral dalam suatu kehidupan bermasyarakat, nilai
yang dianggap dapat menjadikan orang berperilaku baik dan benar yang
merupakan sebuah kebutuhan. Masyarakat menjadi sebuah faktor adanya
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan, karena tanpa adanya nilai-nilai yang
bisa memepertahankan kebersamaan, orang akan berperilaku seenaknya
dan merugikan orang lain sehingga akan mengakhiri keberadaan
masyarakat itu sendiri. Didalam jual beli juga harus etika yang dipakai
karena dengan adanya etika orang akan bisa berperilaku baik dan benar.
Tanpa adanya etika orang atau para pnjual maupun para konsumen akan
bertindak seenaknya saja dan semaunya saja. Jika seseorang penjual atau
prodesen tidak memiliki etika atau norma dalam kehidupannya biasanya
orang tersebut hanya mementingkan dirinya saja dan mementingkan
keuntungan semata.
Secara teori norma umum biasanya berlaku umum atau universal, tidak
kenal tempat, waktu dan lingkungan masyarakat. Yang artinya dimanapu,
kapanpun dan dimanapun lingkungan manapun akan norma atau etika

tersebut akan diberlakukan. Sedangkan norma khusus berlaku pada
tempat-tempat, waktu dan lingkungan yang khusus, yang juga mengatur
kegiatan dan bidang kehidupan tertentu. Norma umum yang dilakukan
dalam online shop ini adalah norma moral, yaitu aturan mengenai sikap,
perilaku dan tindakan seseorang prodesen maupun konsumem. Norma
moral atau moralitas dapat didefinisikan sebagai standard yang dimiliki
seseorang atau individu maupun kelompok menurut Satyanugraha dalam
jurnal Gustina, 2008. Norma moral dijadikan standard bagi orang-orang
untuk menentukan baik buruknya perilaku dan tindakan seseorang, serta
benar salah perilaku orang tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Dalam hal ini norma moral sangat berhubungan dengan hal-hal yang
memberikan dampak begitu besar bagi kehidupan masyarakat dan
kesejahteraan personal maupun kelompok. Norma moral ini mengatur
agar seseorang tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan dirinya
sendiri adan tidak merugikan satu sama lain.

Dalam hal ini sering seseorang mengabaikan dengan adanya etika atau
norma moral ini. Dengan melakukan pelanggaran atau tidak menaati
peraturan yang ada yang sangat merugikan dirinya sendiri atau terkadang
juga merugikan orang-orang yang disekelilingnya yang merugikan satu

sama lain demi kepentingan tertentu dan kesenangan tertentu dengan
mengabaikan dan menghalalkan semuanya. Kita semua harus menyadari
akan adanya etika atau norma moral ini dalam kehidupan kita agar tidak
merusak kehidupan kita. Agar dapat memberikan dampak yang positif
bagi orang-orang disekeliling kita dan bagi dirinya sendiri. Produsen yang
tidak memiliki etika atau moral biasanya dalam kasus online shop seperti
tidak jujur, tidak bisa bekerjasama dengan satu sama lain, dan yang
merugikan banyak orang. Sedangkan para konsumen yang tidak memiliki
etika atau moral biasanya bersikap yang buruk seperti berbicara dengan
kata-kata yang kasar, tidak jujur, yang bisa merugikan para produsen.
Dari penjalasan yang diuraikan dalam latar belakang diatas, maka judul
penelitian ini adalah “Etika Bisnis dalam Online Shop”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
2.

Bagaimana peranan etika bisnis dalam online shop ?
Bagaimana pengaruh etika bisnis dalam online shop ?

1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah ini adalah sebagai berikut:

1.

Untuk mengetahui bagaimana peranan etika bisnis dalam online
shop.

2.

Untuk mengetahui pengaruh etika bisnis dalam online shop.
BAB II
TELAAH LITERATUR
2.1 Pengertian Online
Online shop atau bisnis online saat ini bukan lagi menjadi sesuatu yang
asing bagi masyarakat Indonesia, baik yang dalam kesehariannya
menggunakan internetataupun tidak. Adapun definisi online shop, adalah
suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual
barang atau jasa melalui internet dimana antara penjual dan pembeli
tidak pernah bertemu atau melakukan kontak secara fisik yang dimana
barang yang diperjualbelikan ditawarkan melalui display dengan gambar
yang ada di suatu website atau toko maya. Setelahnya pembeli dapat
memilih barang yang diinginkan untuk kemudian melakukan pembayaran
kepada penjual melalui rekening bank yang bersangkutan. Setelah proses
pembayaran di terima, kewajiban penjual adalah mengirim barang
pesanan pembeli ke alamat tujuan. Menurut Riska Andi Fitriono, 2001.
2.2 Etika dalam menjalankan online shop
Sebagai pengguna atau pemilik online shop wajib mengetahui bahwa
sekarang di Indonesia sudah memiliki Undang-undang tentang transaksi
elektronik, yaitu UU RI. No.11 th 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik dan UU RI. No.8 th.1999 tentang Perlindungan konsumen
(Prasetio, 2012 dalam jurnal Shofiyullah Mz dkk, 2008). Etika yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi kegiatan bisnis online shop, yaitu:
1.
The Golden Rule
Sebelum melakukan kegiatan bisnis online shop, para pelaku harus
memposisikan diri sebagai konsumen. Cara ini akan membantu pelaku
kegiatan bisnis online shopmendapatkan sudut pandang yang lebih adil
bagi kedua belah pihak.
2. Universalism
Suatu tindakan yang tidak bisa diterapkan dalam segala keadaan, maka
tindakan ini tidak dapat digunakan dalam keadaan tertentu.

3. Slippery Slope
Maksudnya jika dalam sebuah situasi tidak bisa dilakukan berulangkali,
maka lebih baik tidak dilakukan sama sekali.
4. Collective Utilitarian Principle
Ambil tindakan yang menghasilkan nilai positif bagi komunitas kita.
5. Risk Aversion
Ambil tindakan yang mengakibatkan masalah terkecil atau potensi biaya
terendah.
6. No Free Lunch
Selalu diasumsikan bahwa setiap benda baik yang berwujud maupun tidak
berwujud dimiliki seseorang.
7. The New York Times Test
asumsikan bahwa hasil tindakan yang dilakukan akan menjadi artikel
utama di surat kabar besar pada hari berikutnya.
8. The Social Contract Rule
Sebuah komunitas dimana prinsip yang diusulkan oleh salah satu
anggotanya, didukung menjadi prinsip organisasi tersebut.





2.3 Kelebihan dan Kekurangan Online shop
Semakin banyaknya online shop dengan berbagai macam barang yang
diperjualbelikan, jika ingin memesan juga dengan cara yang sangat
mudah. Banyak hal yang menyebabkan seseorang lebih memilih
belanja online karena memiliki banyak kelebihan. Berikut ini
kelebihan online shop diantaranya: (Abdul Halim Berkatullah, 2007)
Tidak terikat tempat dan waktu, terutama bagi anda orang yang
sibuk sehingga tidak sempat berbelanja dengan mendatangi ketoko.
Banyak pilihan toko online yang menyediakan ragam produk yang
anda inginkan.
Menghemat waktu dan tenaga, anda tidak perlu berkeliling mal atau
toko, anda cukup meluangkan waktu sebentar dengan










membuka internet dan tentu saja anda akan terhindar dari kemacetan
jalan raya.
Anda dapat membandingkan produk dan harga dengan
toko online lainnya, sehingga lebih banyak pilihan.
Proses belanja yang mudah, cukup memesan barang, dan
pembayaran biasanya dapat melalui internet/mobile banking atau ATM
dan tinggal menunggu barang dikirim.
Selain kelebihan ada juga Kekurangan dari belanja online, berikut ini
kekurangan dari belanja online:
Sering terjadi penipuan barang tidak dikirim setelah dilakukan
pembayaran atau transfer uang.
Fisik dan kualitas barang tidak sesuai dengan yang diharapkan,
karena kita hanya dapat melihat melalui foto yang ada di website.
Dikenakan biaya transportasi atau pengiriman, sehingga ada biaya
tambahan.
Tidak dapat melihat dan mencoba secara barang yang dipesan
secara langsung.
Butuh waktu agar barang sampai ditempat anda karena proses
pengiriman.
2.4 Pengertian etika bisnis
Etika menurut (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”)
Wahyu dan Ostaria dalam jurnal Fauzan dan Ida Nuryana (2014) adalah
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk,dan tanggung jawab. Etika adalah ilmu yang berkenaan tentang
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
Menurut Bekum dalam jurnal Fauzan dan Ida Nuryana (2014) etika dapat
didefinisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan yang
baik dari yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normative
karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan oleh seorang individu.
Bisnis dengan segala macam bentuknya terjadi dalam kehidupan kita
setiap harinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2009)
dalam jurnal Fauzan dan Ida Nuryana, bisnis diartikan sebagai usaha
dagang, usaha komersial di dunia perdagangan, dan bidang usaha.
Skinner dalam jurnal Fauzan dan Ida Nuryana (2014) mendifinisakan bisnis
sebagai pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan
atau member manfaat. Menurut Anoraga dan Soegiastuti dalam jurnal
Fauzan dan Ida Nuryana (2014), bisnis memiliki makna dasar sebagai “ the
buying and selling of goods and services ”. Dalam pandangan Atraub dan
Attner dalam jurnal Fauzan dan Ida Nuryana (2014), bisnis adalah suatu
organisasi yang menjalankan aktivitas produksidan penjualan barangbarang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh
profit. Barang yang dimaksud adalah suatu produk yang secara fisik
memiliki wujud (dapat dilihat dengan indra), sedangkan jasa adalah

aktivitas-aktivitas yang member manfaat kepada konsumen atau pelaku
bisnis.
2.5 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
1.
Prinsip Keadilan
Menurut Fauzan dan Ida Nuryana (2014) prinsip keadilan mencakup pada
keseimbangan dan tanggung jawab. Keseimbangan di dunia dan akhirat.
Dengan berlaku adil seorang pebisnis akan menjauhkan diri dari hal-hal
yang haram, menjauhi perkara-perkara dan barang-barang yang subhat.
Prinsip keadilan yang melahirkan keseimbangan, keseimbangan dalam
kehidupan, tidak menimbun barang sehingga tidak akan mengakibatkan
kelangkaan barang dan akhirnya menyebabkan harga naik. Hal ini hanya
mementingkan pihak-pihak tertentu dan untuk memperoleh keuntungan
yang banyak. Orang yang mendatangkan barang dagangan untuk dijual
selalu akan memperoleh rezeki, dan orang yang menimbun barangnya
akan dilaknat oleh Allah. Prinsip keadilan yang melakukan tanggung
jawab. Prinsip ini adalah bahwa dengan keadilan seseorang aakan
memiliki empati kepada orang lain sehingga ia akan mempertanggung
jawabkan segala perbuatannya, dan dihadapan Allah SWT setiap amal
manusia akan diminta pertanggung jawabnya.
2. Prinsip Kejujuran
Kejujuran dalam segala hal akan membawa kebahagiaan di dunia dan
diakhirat. Seorang yang jujur akan mempunyai banyak saudara dan
dipercaya orang lain. Kejujuran itu membawa ketenangan dan ketidak
jujuran akan menimbulkan keraguan. Prinsip kejujuran akan melahirkan
beberapa sikap yang terpuji yaitu diantaranya tidak menutupi cacat
barang yang dijual, tidak membohongi para konsumen, tidak melakukan
penipuan dalam jual beli, tidak menipu dalam pengiriman barang, tidak
melakukan sumpah agar barang yang dijual laku. Menurut Fauzan dan Ida
Nuryana (2014)
3. Prinsip Kepercayaan (amanah)
Menepatai amanah merupakan moral yang mulia. Maksud dari amanah
adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak mengambil
sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang lain, baik
berupa harga atau upah. Amanah bertambah sangat penting pada saat
seseorang membentuk serikat dagang, melakukan bagi hasil atau
menitipkan barang untuk menjalankan proyek yang telah disepakati
bersama. Dalam hal ini, pihak yang lain percaya dan memegang janji
demi keslamatan bersama. Jika salah satu pihak menjalankannya hanya
demi keslamatan pihaknya, maka ia telah berkhianat. Menurut Fauzan dan
Ida Nuryana ( 2014).
2.6 Peranan Etika dalam Bisnis
Menurut Gustina (2008), beberapa alasan mengapa etika itu penting bagi
kegiatan bisnis diantaranya:

1.

Etika seharusnya menjadi pedoman bagi semua kegiatan manusia,
karena bisnis adalah kegiatan masyarakat maka etika seharusnya menjadi
pedoman dalam kegiatan bisnis tersebut
2.
Bahwa aktivitas bisnis adalah sama dengan aktivitas masyarakat
lainnya, tidak akan dapat berlangsung kecuali para pelakunya mematuhi
standard etika yang ada. Contohnya: saat konsumen menanyakan kenapa
gambar atau foto dalam web tidak jelas, dan dijawab dengan seenaknya
saja aatau dengan kata-kata kasar, jadi tidak ada bisnis yang dapat
berlangsung terus menerus tanpa etika maka minimal para pelaku bisnis
yang bersangkutan harus mematuhi nilai etika yang ada.
3.
Pertimbangan etika sangat konsisten dengan tujuan bisnis,
khususnya tujuan untuk mamaksimumkan keuntungan. Banyak
perusahaan yang mengalami dilema moral namun berhasil
menyelesaikannya secara bermoral pula dan tetap memperoleh
keuntungan yang memadai, atau perusahaan yang dikenal memiliki kultur
perusahaan yang bermoral ternyata adalah peusahaan yang berhasil.
Memang hal ini tidak membuktikan adanya hubungan etika dengan
keuntungan perusahaan, sebab ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Namun tanpa adanya etika
dalam bisnis menyebabkan kegitan tersebut tidak berjalan stabil.
Masyarakat juga cenderung menyelahkan para pelaku bisnis yang tidak
bermoral serta menghargai atau memuji para pelaku bisnis yang
bermoral, sehingga para pelaku bisnis yang bermoral ini akan
memperoleh keuntungan walaupun tidak jelas dalam bentuk dan jangka
waktunya sedangkan pelaku bisnis yang tidak bermoral akan mengalami
kerugian yang juga tidak jelas bentuknya seperti apa jangka waktunya.
Peranan etika dalam kegiatan bisnis antara lain adalah:
1.

Etika harus menjadi pedoman dalam kegitan masyarakat, karena itu
seharusnya juga menjadi pedoman bagi binis. Mana tindakan yang tepat,
benar dan boleh dilakukan dalam bisnis yang diharapkan menguntungkan
semua pihak yang terlibat (Satyanugraha, 2003 dalam jurnal Gustina,
2008)
2.
Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Jika produsen
sebagai penyedia produk yang akan dibeli oleh konsumen menyediakan
fasilitas pelayanan jual bagi setiap konsumen yang telah memakai
produknya, bukanlah sebuah celah bagi keduanya untuk terus
berhubungan. Pelayanan purna jual tentu merupakan refleksi nilai atau
etika bisnis yang terapkan perusahaan untuk menjadi loyalitas konsumen
(Tjiptono, 2005 dalam jurnal Gustina 2008)
3.
Etika juga berperan sebagai syarat utama untuk kelanggan atau
konsistensi perusahaan. Perusahaan yang beretika akan selalu berusaha
untuk memuaskan pelanggan atau konsumennya. Konsumen yang loyal
akan dapat membantu perusahaan agar tetap bisa bertahan (Tjiptono,
2005 dalam jurnal Gustina 2008)
Banyak peranan lain yang dapat mempengaruhi oleh nilai atau etika ini.
Etika yang memerlukan pemahaman semua pihak agar kegiatan
masyarakat tetap berlangsung dan menguntungkan semua yang terlibat,
akan menjadi suatu jawaban terjadinya kesenjangan dalam dunia bisnis.

Tanpa etika yang diterapkan oleh semua pihak yang terkait dalam
kegiatan bisnis tersebut tentu kegiatan bisnis tidak akan dapat bertahan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Peranan Etika Bisnis dalam Online Shop
Peranan etika bisnis dalam online shop sangatlah penting karena etika
pendorong utama untuk memajukan sebuah perusahaan tanpa ada etika
mungkin dalam berbisnis tidak akan berkembang atau tetap bertahan dan
tidak akan berjalan dengan lancar. Dalam adanya etika juga bisa untuk
memecahkan sebuah permasalahan yang ada. Permasahan yang ada
diselesaikan dengan baik dan tanpa ada satu sama lain tersakiti. Etika ini
menjadikan para pelaku bisnis maupun para konsumen bisa melihat mana
yang benar dan yang salah. Etika bisnis ini juga membentuk suatu
kenyamanan tertentu terhadap para konsumen saat berbelanja pada situs
website. Dalam berbisnis online shop yang baik harus memiliki etika dan
tanggung jawab sosial sesuai dengan fungsinya. Online shop sangat
mempertimbangkan etika sangat konsisten dalam tujuan bisnis khususnya
tujuan untuk mamaksimalkan keuntungan karena banyak perusahaan
atau online shop mengalami delema moral namun berhasil dalam
menyelesaikannya dengan bermoral dan tetap memperoleh keuntungan
yang memadai atau jika online shop yang dikenal mempunyai kultur yang
bermoral tinggi adalah online shop yang berhasil.
Banyak juga peranan dalam etika bisnis ini tidak berjalan dengan baik dan
banyak pelanggaran etika bisnis yang terjadi akibat manajemen dan
karyawan
cenderung
mencari
keuntungan
semata
sehingaga
mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Penerapan etika
bisnis yang baik dalam online shop masih cenderung lemah karena
banyak online shop yang melanggar. Sebagian masyarakat, online shop
yang mendirikan bisnis banyak yang tunduk pada norma-norma yang ada
pada masyarakat. Hubungan bisnis dan masyarakat tidak dapat
dipisahkan kerana membawa etika bisnis tertentu dalam kegiatan bisnis,
baik etika antar sesame pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap
masyarakat langsung maupun tidak langsung. Banyak pelanggaran etika
bisnis dan persaingan yang tidak sehat dalam upaya mencari keuntungan
semata. Sekarang ini juga sudah ada undang-undang ITE untuk
mengurangi pelanggaran yang terjadi di media sosial atau di online shop.
Pelanggaran yang terjadi seperti penipuan barang tidak dikirim setelah
dilakukan pembayaran atau transfer uang, kualitas barang atau ukuran
dan warna tidak sesuai yang diharapkan, komen dengan bahasa yang
tidak sopan. Semoga pelanggran seperti ini tidak ada lagi karna sudah
ada undang-undang yang mengatur seperti UUITE, tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik dan tentang Perlindungan konsumen.
3.2 Pengaruh Etika Bisnis dalam Online Shop
Pengaruh etika bisnis dalam online shop ini begitu banyak karena seiring
berkembangnya teknologi di zaman sekarng ini begitu pesat.

Perdagangan semakin bisa dijangkau dimana saja dan sangat luas. Dari
segi organisasi etika bisnis bisa membuat satu sama lain merasa nyaman
dan tidak saling iri akan apa yang dipunya dan membuat persaingan lebih
baik dan tidak curang. Bisa saling kerjasa dengan baik antar produsen
maupun berhubungan baik dengan konsumen. Dengan adanya etika
bisnis ini prodosen bisa melihat bagaimana konseumen ini dalam membeli
produk atau jasanya dengan jujur atau berbohong bisa terlihat. Produsen
juga harus pintar-pintar dalam melihat konsumennya bagaimana
konsumen dalam membeli apakah bisa diajak kerjasa sama dalam hal
transaksi atau tidak. Apa malah sebaliknya produsen yang tidak bisa
diajak kerjasa dalam hal transaksi seperti halnya konsumen sudah
membayar barang yang sudah dipilih dan sudah mentranfer tetapi pihak
produsen tidak mengirim barang yang dudah dipilih dan dibayar pihak
konsumen.
Etika bisnis atau moral memiliki karakteristik yang sangat kuat dalam
kehidupan masyarakat. Sangat berhubungan dengan hal-hal yang
memberikan dampak yang besar bagi kehidupan dan kesejahteraan
personal atau kelompok. Online shop juga banyak keuntungannya seperti
orang yang berjualan tidak perlu memiliki toko, menghemat waktu dan
tenaga konsumen tidak perlu mengelilingi toko terlebih dahulu di online
shop kita tinggal membuka websitenya dan memilih barang mana yang
diinginkan, banyak pilihan, dari segi pembayaran juga mudah dan praktis.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1.
Peranan etika bisnis dalam online shop sangat berpengaruh penting
karena pendorong yang paling utama untuk memajukan sebuah
perusahaan tanpa ada etika mungkin dalam berbisnis tidak akan
berkembang atau tetap bertahan dan tidak akan berjalan dengan lancar.
Dalam adanya etika juga bisa untuk memecahkan sebuah permasalahan
yang ada. Permasahan yang ada diselesaikan dengan baik dan tanpa ada
satu sama lain tersakiti. Etika ini menjadikan para pelaku bisnis maupun
para konsumen bisa melihat mana yang benar dan yang salah. Etika
bisnis ini juga membentuk suatu kenyamanan tertentu terhadap para
konsumen saat berbelanja pada situs website. Dalam berbisnis online
shop yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial sesuai
dengan fungsinya.
2.
Pengaruh etika bisnis dalam online shop berpengaruh dan sangat
erat kaitannya tentang transaki maupun jual beli. Agar seseorang yang
memiliki etika yang bagus bisa melihat mana yang baik dan yang buruk.
Dengan adanya etika bisnis ini prodosen bisa melihat bagaimana
konseumen ini dalam membeli produk atau jasanya dengan jujur atau
berbohong bisa terlihat. Produsen juga harus pintar-pintar dalam melihat
konsumennya bagaimana konsumen dalam membeli apakah bisa diajak
kerjasa sama dalam hal transaksi atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Mz, Shofiyullah, dkk. 2008 .E-Commerce Dalam Hukum Islam (Studi Atas
Pandangan Muhammadiyah dan Nu). Jurnal Penelitian Agama. Vol. XVII,
No.3
Gustina. 2008 .Etika Bisnis Suatu Kajian Nilai dan Moral Dalam Bisnis.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol.3,No.2
Fitriono, Riska Andi. 2007 .Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam
Melindungi Transaksi E-Commerce DiIndonesia. Jurnal Magister Ilmu
Hukum
Barkatullah, Abdul Halim. 2007 .Urgensi Perlindungan Hak-Hak Konsumen
Dalam Transaksi Di E-Commerce. Jurnal Hukum. No.2,Vol.14,247-270
Nuryana, Ida & Fauzan. 2014 .Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Terhadap
Kepuasan Pelanggan Warung Bebek H. Slamet Di Kota Malang. Jurnal
Mordenisasi. Vol.10,No.1