PERANAN KIMIA ANALISIS DALAM BIDANG KEDO

PERANAN KIMIA ANALISIS DALAM BIDANG KEDOKTERAN
Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur itu
adalah sebagian saja yang dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analisis dalam .
Kedokteran pertanian kelautan dan sebagainya Demikian juga di bidang industri
profesi kesehatan dan bidang lainnya kimia analisis memberikan peranan yang tidak sedikit
Dalam.

Kimia Analisis Bidang ini berkaitan Manfaat ilmu kimia yang pertama pada
kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran manfaat ilmu kimia memegang
peranan penting dalam . Peran ilmu kimia dalam kehidupan seharihari peranan ilmu
kimia dalam bidang kedokteran peranan kimia Pendahuluan Kimia Analisis Perlakuan
Data Hasil Praktikum Kromatografi Seriometri. Dalam bidang kedokteran diperlukan
berbagai analisis untuk menentukan berbagai unsur Itu adalah sebagian saja yang
dapat dikemukakan mengenai peranan kimia analisis dalam kehidupan.
Kompleks atau senyawa koordinasi dalam industri kimia analisis dan Setiap
komponen memainkan peranan dalam pembentukan Dalam dunia kedokteran darah
sangat diperlukan untuk.

Pemanfaatan Analisis kimia ini dalam bidang kedokteran seperti :
dimanfaatkan untuk membuat bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai
obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan basil penelitian terhadap proses dan

reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu
penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan
obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
contoh penerapan ilmu kimia dalam ilmu kedokteran:
-penerapan ilmu kimia dalam operasi
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya
memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar
molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya
adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal
yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati
penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara
lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker,
leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude
ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi
internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum
sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah
bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar berasal dari fakultas
kedokteran memiliki keterbatasan dalam kemampuan menganalisis herbal. Pada


umumnya para dosen di Fakultas Kedokteran beharap akan ada mahasiswa dengan
latar belakang kimia atau farmasi yang mampu mengeksktrak crude maupun senyawa
aktif berbagai herbal. Mereka akan membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk
alami dengan produk sintetik. Atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh
adalah dalam pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa turunan terpenoid
yang merupakan produk alami dengan siRNA yang merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh
herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu
menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA
mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat
dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya
sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada
masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker.
Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik
untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu
benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker
payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya
berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam

mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler
intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang
sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya.
Gen P53 sesuai dengan namanya adalah gen yang proteinnya memiliki berat molekul
53 kilodalton. Gen p53 akan terpacu ekspresinya bila terjadi kerusakan DNA. Pada
awaknya p53 akan menghambat replikasi sel sehingga sistem perbaikan DNA
mempunyai peluang untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun apabila
kerusakan tersebut tak dapat diperbaiki, maka p53 akan memicu apoptosis. Jadi dalam
hal ini apoptosis merupakan backup mechanisme sekiranya mutasi tak berhasil
diperbaiki oleh sistem perbaikan DNA. Pengaruh senyawa aktif dari herbal misalnya
akan tampak pada salah satu atau keduanya pada level RNA dan protein. Tetapi perlu
diingat untuk menuju gen p53 akan banyak tahap mekanisme yang perlu dikaji.
Demikian kajian singkat tentang peran ahli kimia dalam kedokteran molekuler dengan
kanker sebagai salah satu contohnya.Akhir kata semoga para ahli kimia apapun latar
belakangnya apakah itu kimia analitik, kimia fisik, organik dan biokimia akan mampu
berperan dalam kedokteran molekuler.
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa terpenoid, penyakit molekuler, mekanisme gen kanker prostat, p53
mechanism, mekanisme kerusakan sel.
- produk olahan bahan kimia

Pembahasan ringkas tentang materi, wujud, sifat dan perubahan dari materi serta
energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia. Saat ini perkembangan ilmu

kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan
manusia.
Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang
telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan
polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari
penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil
clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan
dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang
ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan
ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi
dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan
material bumi; logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan
tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat
menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang dibutuhkan

tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama
dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida. Dalam bidang kesehatan,
ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan
makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang
kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia
dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon
dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya
penemuan obat-obatan

Obat-Obatan
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah
dikenal di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala, flu,
antibiotik, antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar mengandung
bahan kimia. Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun
cmpuran, memegang peranan penting di dalam masyarakat modern. Obat
untuk tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh departemen
kesehatan RI, sehingga penggunaan obat yang tidak seduai aturan medis
dapat membahayakan pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau
over dosis (melebihi dosis maksimum) dapat berakibat serius, misalnya
alergi, muntah-muntah, gelisah, kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan

sampai pada tingkat terparah, yaitu kematian.
Perkembangan teknologi farmasi saat ini sudah mencapai fase
designer drug. Obat baru telah dapat dikembangkan hingga ribuan macam
dengan berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi ikut menerpa Indonesia,
termasuk dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan obat.

Penyalahgunaan obat di Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda
penerus bangsa yang terpuruk dalam ketergantungan obat terus meningkat.
Olah karena ituu pengetahuan tentang bahan kimia obat sangat diperlukan
oleh seluruh lapusan masyarakat, khususnya oleh pendidik dan siswa.
Oleh karena itu, penulis berharap stelah membaca artikel ini,
diharapkan para pembaca dapat menguasai materi yang berhubungan
dengan bahan kimia obat dalam medis dan menyesuaikan dalam
penerapannya di kehidupan sehari-hari agar bahan kimia dan perkembangan
ilmu kimia itu sendiri dapat kita rasakan manfaat dan kegunaannya. Agar
dapat memanfaatkan obat-obatan dengan baik dan tidak mengganggu
kesehatan badan, perlu adanya pengetahuan yang cukup seputar daftar dan
simbol farmasi. Mengingat konsumen obat-obatan tidak semuanya
berkecimpung di bidang kimia, artinya tidak semua konsumen mengetahui
dampak bahkan bahaya dari obat yang akan mereka konsumsi, pembuat

obat atau produsen haruslah memasang label peringatan. Lebel tersebut
antara lain simbol R menunjukkan bahwa obat yag bersangkutan telah
terintegrasi di kementrin perdagangan, simbol bulatan dengan warna
tertentu (hijau, biru, merah, dan huruf K didalamnya serta tanda positif
merah dalam lingkaran merah) menunjukkan tingkat keamanan obat, simbol
berupa tanda peringatan menunjukkan bahwa obat yang bersangutan bisa
dibeli bebas tanpa menggunakan resep dokter tetapi di dalam
penggunaannya harus memperhatikan tanda peringatan yang dicantumkan.
Dengan mengacu pada Undang-undang farmasi dari WHO,
berdasarkan tingkat keamanannya obat yang beredar secara legal untuk
keperluan medis di Indonesia dikelompokkan menjadi empat kategori yang
masing-masing diberi tanda khusus berupa bulatan dengan warna tertentu,
yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan obat bius.

1.

Obat bebas

Obat bebas adalah obat yabf dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa menggunakan resep dikter. Obat-obatan kelompok ini diberi

tanda khusus pada kemasan dan label, tanda khusus obat bebas berupa
lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: Paracetamol.

2.

Obat bebas terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat yang
harus menggunakan resep dokter, tetapi masih dapat dijual atau dibeli
tanpa resep, kelompok obat bebas terbatas diberi khusus pada kemasan dan
labelnya yang berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam, pada
kelompok obat bebas terbatas diberi tanda perinngatan. Ada enam macm
tanda peringatan untuk kelompok obat terbatas, ditulis dengan huruf
berwarna hitam diatas dasar putih. Tanda-tanda peringatan selalu tercantum
pada kemasan obat bebas terbatas, dengan bentuk persegi panjang
berukuran panjang hitam 5 inci, lebar 2 inci dan termasuk pemberitahuan
putih.

Contoh: CTM


3.

Obat Keras

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
menggunakan resep dari dokter. Tanda khusus pada kemasan dan labelnya
adalah huruf K dalam lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna
hitam seperti gambar di samping. Obat psikotropika adalah obat keras alami
dari sintesis bukan narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada sistem saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Contoh: Diazepam, Phenobarbital.

4.

Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintess atau semi sintesis yang dapat menyebaban penurunan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit

dan menyebabkan ketergantungan. Contoh: Morfin.
Setelah kita memahami tanda dan peringatan pada kemasan obat
tersebut, mari kita tinjau pengelompokan obat menurut khasiatnya.

1. Obat Analgetika-Antipiretika
Istilah Analgetika-Antipiretika sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga
kita karena istilah ini merupakan cara pengobatan yang bisa dilakukan
sendiri tanpa menggunakan resep dokter. Analgetik atau obat penghalang
nyeri adalah zat-zat yang berkhasiat megurangi atau menghalau rasa nyerti
tanpa menghilangkan kesadara. Sedangkan Antipiretik adalah zat-zat yang
dapat mengurangi suhu tubuh. Anti-inflamasi adalah obat atau zat-zat yang
dpat mengobati peradangan atau pembengkakan. Obat-obatan analgesik
mempunyai efek antipiretik, obat-obatan kelompok analgesik-antipiretik
biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala demam (suhu
tubuh meningkat( dan nyeri seperti influenza dan selesma. Obat-obatan
kelompok ini relative mempunyai efek samping yang ringan sehingga dijual
bebas di pasaran.
Saat dikonsumsi obat analgesik ini bekerja di pusat pengatur suhu tubuh
yang terletak di batang otak. Selain itu kelompok obat ini mampu
melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga

akan semakin banyak panas yang dibuang keluar. Selain bekerja pada
susunan saraf pusat, analgesik-antipiretik juga dapat mencegah
pembentukan prostagladin, yakni zat yang menimbuklan rasa nyeri dan
peningkatan suhu tubuh.
ASPIRIN sebagai Analgetika dan Antipiretika pertama di dunia
Pada tahun 1879, Felix Hoffman, seorang ahli kimia yang bekerja
dengan Friedrich Bayer dan Co. Telah berhasil mengidentifikasikan gugus
fungsi hidroksil dalam asam salisilat dari gugus asetil. Ternyata asam salisilat

ini lebih “ramah” terhadap perut. Ditahun 1899, ia menemukan kembali
formula Gerhardt. Hoffman membujuk Bayer untuk memasarkan obat itu,
yang selanjutnya muncul di pasar dengan nama pasaran “Aspirin”. Zat baru
itu dinamakan Aspirin berdassarkan akronim:
A: Gugus asetil
Spir: nama bunga tersebut dalam bahasa Latin
Spiraea: suku kata tambahan yang sering kali digunakan
In: untuk zat pada masa tersebut
Aspirin masih mempunyai efel samping, tetapi zat ini lebih baik dari asam
salisilat atau salisilin. Aspirin adalah zat sintetik pertama di duni dan
penyebab utama perkembangan industri farmateutikal. Bayer mendaftarkan
Aspirin sebagai merk dagang pada 6 Maret 1899.

2.

PARASETAMOL sebagai alternatif Aspirin

Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik
yang populer dan dugunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal,
dan sakit ringan, serta demam. Berbeda dengan obat analgesik yang lain
seperti Aspirin, Parasetamol tidak memiliki sifat antiradang. Jadi, Parasetamol
tidak tergolong dalam obat jenis NSAID. Dalam dosis normal, Parasetamol
tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah,
ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.

3.

PIRAZOLON

4.

ASAM MEFENAMAT

5.

Ibuprofen

Di pasaran Pirazolon terdapat pada Antalgin, Neuralgin, dan
Novalgin. Obat ini sangat manjur sebagai penurun panas dan penghilang
rasa nyeri, tetapi Pirazolon mempunyai potensi menimbulkan efek yang
berbahaya yakni Agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu
penggunaan analgesik kelompok ini harus atau wajib dengan sepengetahuan
dokter atau menggunakan resep dokter.

Asam Mefenamat termasuk obat penghilang rasa nyeri. Digunakan
untuk mengatasi berbagai rasa nyeri, terutama digunakan untuk mengatasi
sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit ketika atau menjelang haid. Efek
samping dari obat ini adalah merangsang dan merusak lambung. Oleh sebab
itu, hati-hati bagi pengidap gangguan lambung. Di masyarakat Asam
Mefenamat sangat terkenal terutama Asam Mefenamat dengan merk
ponstan karena dirasakan sangat manjur sebagai penghilang sakit atau nyeri
pada sakit gigi. Obat ini tidak diperkenankan dibeli bebas tetapi harus
menggunakan resep dokter. Asam mefenamat mempunyai efek samping
terhadap saluran cerna sering berupa gejala iritasi terhadap lambung.

Ibuprofen digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat artritis juga
tergolong dalam kelompok analgesik dan antipiretik. Obat ini dijual dengan

merk dagang Advil, Motrin, Nuprin, dan Brufen. Ibuprofen selalu digunakan
sebagai obat sakit kepala. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk
mengurangi sakit otot, nyeri haid, selesma, flu, dan sakit selepas
pembedahan. Nama kimianya adalah asam 2-4-isobutil-fenil-propionat. Efek
analgesik dari obat ini hampir sama dengan Aspirin. Ibuprofen tidak
dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.
Selain jenis obat-obatan, ternyata zat kimia juga berkhasiat dan dapat
dimanfaatkan berupa jamu sesak napas. Hl ini juga menunjukkan kepada kita
bahwa perkembangan ilmu kimia terjadi secara luas dan berbagai macam.
Mari kita tinjau zat kimia yang berfungsi sebagai campuran pada jamu.
Sebagian masyarakat Indonesia melakukan pengobatan sendiri dengan
obat tradisional (28,7%). Ramuan yang paling disukai berupa serbuk yang
disedu air matang yang masih ada rasa dan aroma ramuan asli. Sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan, jamu dapat dicampur kuning telur,
madu, jeruk nipis, dan anggur.
Uji laboratorium oleh Badan POM menemukan bahwa ada obat
tradisional yang dicampur bahan kimia berkhasiat obat (BKO) yang
umumnya termasuk daftar obat keras yang memerlukan resep dokter. BKO
yang ditemukan tersebut antara lain adalah fenilbutason, deksametason,
CTM, allopurinol, parasetamol, ibuprofen, furosemid, piroksikam, teofilin,
kafein, metiltestosteron, natrium diklofenak, dan asam mefenamat.
Penggunaan BKO yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat
menyebabkan berbagai efek samping seperti iritasi saluran cerna, kerusakan
hati/ginjal, gangguan penglihatan dan ritmik irama jantung. Berdasarkan
Permenkes Nomor: 246/ Menkes/ Per/ V/ 1990, obat tradisional tidak boleh
mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat,
serta
bahan
yang
tergolong
obat
keras
atau
narkotika.
Badan POM memberikan peringatan secara keras kepada produsen dan
sarana distribusi untuk menarik serta memusnahkan obat tradisional
bercampur BKO tersebut. Selain itu, Badan POM membuat peringatan publik
yang disebarkan oleh Dinas kesehatan kepada masyarakat untuk tidak
mengonsumsi obat tradisional yang dicampur BKO. Obat tradisional
bercampur BKO umumnya diproduksi industri kecil obat tradisional yang belum berijin, belum bernomor registrasi, atau beregistrasi fiktif. Beberapa
perusahaan yang mempunyai nomor registrasi ada yang telah dibatalkan.
Penyalahgunaan bahan kimia berkhasiat obat ternyata tidak hanya dilakukan
di tingkat industri, tapi ditengarai dilakukan juga di tingkat pengecer dan
konsumen. Banyak pengecer obat tradisional yang melakukan penambahan
BKO pada obat tradisional yang diramunya.
Aminofilin adalah garam teofilin dengan basa organik larut air yang
merupakan bronkhospasmolitika kuat. Dosis diatur secara individual pada
kisaran 200 – 400 mg. Efek samping teofilin antara lain gangguan sistem
syaraf pusat, takhikardia, takhiaritmia, dan gangguan alat cerna. Teofilin
harus diberikan secara hati-hati pada penderita epilepsi, gangguan ritme
jantung, dan penyakit hati. Efedrin tergolong simpatomimetika tidak
langsung melalui pembebasan noradrenalin granula cadangan di syaraf

simpatik. Pada dosis tinggi menyebabkan takhifilaksi yang menghilang
setelah 1–2 minggu penghentian obat. Efek samping steroid jangka panjang
sangat berbahaya sehingga harus digunakan secara ketat dan diawasi
dengan cermat. Kortikosteroid menstimulasi glukoneogenesis protein dengan
meningkatkan penguraian protein, kadar gula darah, dan pembentukan
glikogen dalam hati. Kortikosteroid juga menurunkan fungsi jaringan limfe
sehingga menyebabkan limfopenia dan pengecilan limfosit. Efek samping
kortikosteroid antara lain tukak lambung. Kerja katabolik dapat
menyebabkan atrofi otot, kulit, dan jaringan lemak akibat penguraian
matriks tulang mesenkhim akibat kerja antagonis vitamin D yang berujung
pada osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat
menyebabkan
sindrom
Cushing
berupa “moon
face”,
obesitas,
hiperkolesterolemia, sampai penurunan reaksi imun.
Pengecer jamu mungkin hanya terminal dari carut marut perjalanan
BKO yang akan berujung pada efek samping dan komplikasi yang
menyengsarakan. Ketika Badan POM merisaukan penggunaan BKO yang
ceroboh, para pengelola program kesehatan anak tengah berjuang keras
meminta kader di desa diberi wewenang memberikan kotrimoksazol pada
anak penderita pneumonia. Upaya tersebut semata-mata bertujuan untuk
menurunkan kematian anak balita di Indonesia. Seperti kader di desa,
seharusnya produsen dan pengecer obat tradisional dapat menjadi mitra
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apa yang harus kita lakukan
agar kehadiran obat yang terjangkau dapat dinikmati sebagai anugerah yang
mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Obat merupakan salah satu bahan kimia yang perkembangan nya
cukup pesat. Antibiotic juga merupakan salah satu jenis obat yang sering di
gunakan. Kalau tadi kita telah membahas obat dari nama dan kegunaannya..
sekarang kita akan meninjau jenis obat berdasarkan indikasi atau penyakit
yang dapat disembuhkan. Penulis mengambil beberapa contoh penyakit yah
sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita.

1.

Obat flu
Umumnya, penyakit pilek atau influenza disertai demam dan batuk
biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini disebut obat flu. Influenza
biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas obat
analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi.
a. Obat analgesik dan antipiretik
Obat-obatan yang termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal,
asetaminofen, salisilamid, asam mefenamat, dan kafein
b. Obat dekongestan
Fenilpropanolamina HCI dan efedrima HCI merupakan contoh obat
dekongestan. Obat ini membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak
tersumbat.
c. Obat antialergi

Obat yang termasuk jenis antialergi adalah klorofenilamin maleat dan
dekstrometorfan HBr. Obat generic yang dapat kamu gunakan untuk sakit
seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.

2.Obat batuk

Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk
berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk produktif karena
mengeluarkan banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu.
Obat batuk mengandung zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti
influenza, obat batuk tidak boleh digunakan terus menerus.

3.

Obat sakit lambung

Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati dengan antasida,
suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa
kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan untuk
mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.

4.

Obat diare

Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam
tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin
selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat astringent yang dapat
mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang
terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.

5.

Antibiotic

Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh alexander
flemming adalah antibiotic penisiln. Antibiotic merupakan zat yang diperoleh
dari mikro organisme yang dapat menghambat atau membunuh mikro
organisme lain.

6.

Zat radioaktif

Zat radioaktif adalah zat yang secara aktif memancarkan sinar atau
partikel radio aktif. Sinar radioaktif terdiri atas sinar alfa, beta, proton,
gamma, dan sinar neutron
a. Lodin-131(1-131)
Lodin merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kangker
otak.
b. Kolbalt-60(Co-60)
Zat radioaktif ini memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk
membunuh sel-sel kangker. Co-60 juga sering digunakan dalam pengobatan
penyakit leukemia
c. Teknetium-99(Tc-99)
Unsur Tc-99 di gunakan untuk membunuh sel-sel kangker
d. Fosfor-32(P-32)

Unsur P-32 digunakan untuk menyembuhkan penyakit polycythemia
rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan zat ini
disuntikan kedalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar
beta akan menghambat pembentukan sel darah merah pada sum-sum
tulang
e. Talium-201(Tl-201)
Zat radioaktif Tl-201 di gunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan
kelainan pada pembuluh darah.
f.
Besi-59(Fe-59)
Zat radioaktif ini digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel
darah merah.

Dosis Maksimum Obat
Pemakaian obat yang digunakan untuk dimaka, diminum, disuntikan,
atau dengan cara lain yang intinya untuk dimasukkan ke dalam tubuh pasien
atau konsumen, menurut Ditjen Pengawas Obat dan Makanan (POM) Depkes
RI , karena pertimbangan khasiat dan dampak jumlah pemakaiannya perlu
ditetapkan dosis pemakaian obat tersebut dalam dosis maksimumnya.
Dosis maksimum obat yang tertera dalam Farmakope Indonesia adalah
dosis untuk otang dewasa untuk sekali dan sehri pemakaian, tidak boleh
dilampaui kecuali jika dibelakang jumlah obat dibubuhi tanda seru dan paraf
dokter penulis resep. Kecuali dinyatakan lain, dosis maksimum yang tertera
dalam monografi adalah dosis maksimum untuk pemakaian melaui mulut.
Bahan obat tertentu yang perlu ditetapkan dosis maksimumnya tercantum
dalam daftar obat pada Farmakope Indonesia.

http://blogsimpleuntukpelajar.blogspot.co.id/2014/03/peranan-kimia-analisis-dalambidang.html