PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH TEMPAT M

PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN
DENGAN PENDEKATAN STIMULUS PEMASARAN
I NYOMAN WIRYA ARTHA1, RINANDITA WIKANSARI2
Program Studi Manajemen Pemasaran Akademi Pimpinan Perusahaan1,
Program studi Manajemen SDM Akademi Pimpinan Perusahaan2
E mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK
Penelitian mengenai perilaku mahasiswa APP dalam memilih warung makan sekitar Kampus APP ini
bertujuan untuk mengetahui jenis tempat makan apa yang banyak dipilih oleh Mahasiswa Akademi
Pimpinan Perusahaan dan mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan warung makan. Jurnal ini
menggunakan penelitian lapangan kuisioner untuk mendata mengenai apa yang konsumen rasakan
dalam pemilihan tempat makan di sekitar Akademi Pimpinan Perusahaan. Jurnal ini mendapatkan hasil
dari penelitian melalui kuisioner memiliki hasil bahwa dari Warung tegal (warteg) Mase memiliki
prosentase bauran pemasaran: 22% harga, 21% produk, 20% tempat, 19% pelayanan,18% promosi.
Warung Padang Pagaruyung memiliki prosentase bauran pemasaran; : 18% harga, 22% produk, 22%
tempat, 21% pelayanan,17% promosi dan Warung Pecel Lele memiliki prosentase bauran pemasaran;
20% harga, 22% produk, 19% tempat, 20% pelayanan,19% promosi. Dari harga yang banyak dipilih
mahasiswa adalah warung tegal dikarenakan kalangan mahasiswa rata-rata penghasilan masih
tergantung pada pemberian orang tua, oleh karena itu konsumen lebih memilih makanan yang
harganya terjangkau. Rumah Makan Padang Paguruyung memiliki 22% produk yang dikarenakan

memiliki menu hidangan yang bervariasi dengan cita rasa yang terjamin berkualitas dan higienis, dan
Warung Pecel Lele juga memiliki 22% dari produk karena rasa yang enak, menu bervariasi, dan
penyajian yang menarik serta produk yang higienis.
Kata kunci: perilaku mahasiswa, konsumen, warung makan.

ABSTRACT

The journal aims to determine what type of dining that has been chosen by the Student Leadership
Academy and the Company determine the assessment of student promotion mix in the food carefully
chosen . The journal uses a questionnaire to collect data on field research about what consumers feel in
the selection of eating places around the Corporate Leadership Academy . The journal is getting results
of the study through questionnaires have results that of WartegMase has 22 % of the price is due to the
average student income is dependent on the provision of older people , and therefore consumers prefer
affordable food , Padang Restaurant has Paguruyung 21.87 % of the product is due to have a varied
menu with dishes that taste and hygienic quality guaranteed , and wrung Pecel catfish also has 22 % of
the products because of the delicious , varied menu , and the presentation is attractive and hygienic
products .
Keywords: student behavior , food stalls

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014

887

PENDAHULUAN
Makan merupakan kebutuhan
utama dalam kehidupan manusia
maupun mahluk hidup lainnya dalam
mempertahankan kehidupan maupun
mengembang biakkan keturunannya,
Makan akan merupakan kebutuhan
yang sangat penting, Abraham Maslow
mengatakan bahwa dalam hirarki
kebutuhan, maka kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan pertama yang
sangat penting. Dan apabili kebutuhan
ini sudah terpenuhi maka sesorang
akan berusaha memnuhi kebutuhan
yang penting berikutnya. Prilaku
makan saat ini sudah merupakan trend
bahwa
makan

kadang-kadang
merupakan gensi/harga diri, Makan
ditempat
yang
representative
menunjukkan
bahwa
seseorang
memiliki uang cukup bahkan berlebih
untuk membayar karena memiliki
penghasilan yang cukup besar.
Bagaimana dengan mahasiswa yang
belum memiliki penghasilan dan masih
tergantung dengan pemberian/bantuan
orang tua, tentunya setiap makan harus
berpikir dua kali kalau makan ditempat
yang
mahal/
representative.Yang
menjadi pertimbangan untuk memilih

makanan adalah; harga, produknya
(variasi makanan), sesemedimenuhi
kebutuhan tubuhnya atau klebutuhan
fisiologis.
untuk hidup dan
berkembang. untuk memenuhi Pada
zaman globalisasi ini, kebutuhan
konsumen sangatlah berbeda-beda
mulai dari keinginannya sampai jenis
teknologi zaman sekarang. Jadi kita
perlu mengetahui bagaimana perilaku
konsumen yang ada di zaman ini.
Perilaku konsumen adalah proses
dan
aktivitas
ketika
seseorang

berhubungan
dengan

pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa
demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan.
Perilaku konsumen merupakan
hal-hal yang mendasari konsumen
untuk
membuat
keputusan
pembelian.Untuk barang berharga jual
rendah proses pengambilan keputusan
dilakukan dengan mudah, sedangkan
untuk barang berharga jual tinggi
proses
pengambilan
keputusan
dilakukan dengan pertimbangan yang
matang.
Tak diragukan lagi, sasaran dari

pebisnis dan wirausahawan tersebut
ialah untuk dapat menjaring konsumen
sebanyak-banyaknya
agar
dapat
menggunakan atau membeli produk
mereka. Berbagai cara telah dilakukan
oleh pebisnis dan wirausahawan untuk
dapat menaikkan rating penjualan atas
produk mereka, ada sebagian yang
berhasil
menarik
simpati
para
konsumen. Namun tidak sedikit pula
dari
mereka
yang
akhirnya
menemukan

kegagalan
dalam
perencanaan strategi marketing mereka
dan terpuruk akibat sedikitnya minat
konsumen terhadap produk mereka.
Dan salah satu contohnya adalah
warung makan (restaurant) yang harue
memiliki suatu keunikan dari salah
satu Bauran Pemasaran yaitu Product,
Price,
Place,
dan
Promotion.
Disampingitu,
Pelayanan
yang
baikharusditunjangolehpekerja yang
sigapdancekatandalammenanganiset
iapkeinginan konsumen yang berubahubahsaat ini.
Akademi Pimpinan Perusahaan

merupakan perguruan tinggi dibawah

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
888

naungan Kementrian Perindustrian.
Akademi Pimpinan Perusahaan yang
beralamat di jalan Timbul No.34
Cipedak, Jakarta Selatan adalah sebuah
institusi perguruan tinggi yang
menyelenggarakan
program
pendidikan tiga tahun (Diploma III)
yang bertujuan untuk mempersiapkan
tenaga-tenaga Ahli Madya bekerja
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
yaitu: Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Manajemen
Produksi,

Pemasaran,
Keuangan,dan
Perdagangan Internasional. Disekitar
kampus Akademi ini, terdapat berbagai
macam warung makan yang tentu saja
diminati oleh mahasiwa/mahasiswi.
Dan perilaku mereka pun berbeda-beda
untuk memilih warung makan tersebut.

PERMASALAHAN
Dari latar belakang diatas maka
permasalahan yang diangkat dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku mahasiswa
dalam memilih tempat makan di
sekitar kampus Akademi Pimpinan
Perusahaan?
2. Bagaimana
penilaian
bauran

pemasaran yang mahasiswa teliti di
tempat makan yang dipiihnya?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui jenis tempat
makan apa yang banyak dipilih
oleh
Mahasiswa
Akademi
Pimpinan Perusahaan.
2. Untuk
mengetahui
penilaian
bauran pemasaran yang diteliti di
tempat makan yang dipilihnya.

Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan ini adalah:
1. Untuk
mengetahui

perilaku
konsumen yang dilakukan oleh
mahasiswa Akademi Pimpinan
Perusahaan dalam menilai tempat
makan yang dipilihnya.
2. Untuk dapat memberi wawasan
mengetahui proses penilaian yang
mahasiswa Akademi Pimpinan
Perusahaan teliti mengenai tempat
makan yang dipilihnya.
3. Memberikan referensi informasi,
pengetahuan dan wawasan yang
berhubungan dengan perilaku
mahasiswa dalam memilih tempat
makan di sekitar Akademi
Pimpinan Perusahaan.

METODE PENELITIAN
Penelitian
dilakukan
menggunakan pendekatan stimulus
marketing yang terdiri dari indikator:
product, price, place, promotion.
1. Dimensi Produk
Menurut Kottler dan Amstrong
(2008),
merupakan
karakteristik
produk atau jasa yang tergantung pada
kemampuanya untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan yang dinyatakan
atau diimplikasikan.
2. Dimensi Harga
Menurut Kotler dan Amstrong
(2003) Harga adalah jumlah semua
nilai yangkonsumen tukarkan dalam
rangka mendapatkan manfaat (dari)
memiliki atau menggunakan barang
atau jasa.
3. Dimensi Tempat
4. Dimensi Promosi
Menurut Kotler (2000), pemasaran
adalah
proses
perencanaan

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
889

pelaksanaan
dari
perwujudan,
pemberian harga, promosi dan
distribusi dari barang-barang, jasa dan
gagasan untuk menciptakan pertukaran
dengan kelompok sasaran yang
memenuhi
tujuanpelanggan
dan
organisasi.
Sesuai dengan judul penelitian
yang diterapkan ruang lingkup
penelitian ini terdiri dari dua variabel
yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah Perilaku
Mahasiswa
(X), sedangkan untuk
variabel tidak bebas adalah Tempat
Makan (Y).

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan
untuk penelitian adalah Akademi
Pimpinan
Perusahaan.
Waktu
penelitian yang dilakukan selama 1
pekan (7 hari). Pada tempat penelitian
dilakukan pengambilan data, kuisioner,
keterangan dan hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan
dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Data kuantitatif, yaitu data yang
diperoleh dari perusahaan berupa
data yang tepat dihitung atau
angka yang diperoleh dari
dokumen atau laporan-laporan.
2. Data kualitatif, yaitu data yang
berbentuk informasi merupakan

interprestasi dari hasil wawancara
baik secara lisan maupun tulisan.
Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi:
1. Data primer yaitu data yang
diperoleh
dari
keterangan
langsung yang diberikan oleh
sumber dari hasil pengamatan.
2. Data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari pihak ketiga berupa
informasi tulisan dan bahan
dokumentasi
yang
berkaitan
dengan masalah yang diteliti serta
buku-buku referensi lainnya yang
diperoleh.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk menunjang kesempurnaan
dari penelitian ini, penulis melakukan
dan mencari data serta beberapa
keterangan dengan
mengadakan
penelitian Lapangan (Field Research),
yaitu dengan mengadakan peninjauan
secara langsung pada Tempat Makan
di
sekitar
Akademi
Pimpinan
Perusahaan yang menjadi objek
penelitian. Penelitian lapangan ini
menggunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Pengamatan
(Observation).
Metode
observasi
dilakukan
dengan cara mengamati dan turun
kelapangan
langsung
untuk
meneliti dan melihat keadaan di
tempat makan di sekotar Akademi
Pimpinan Perusahaan.
2. Kuisioner. Metode Observasi yang
dilakukan dengan memberikan
pernyataan kepada mahasiswa lain
untuk
mengetahui
mengenai
tempat makan yang dipilihnya.

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
890

ANALISIS DATA
Gambaran
Umum
Mengenai
Tempat Makan Di Sekitar Akademi
Pimpinan Perusahaan
Tempat Makan di sekitar
Akademi
Pimpinan
Perusahaan
memang banyak sekali macamnya,
dari mulai warung tegal (warteg),
rumah makan padang dan warung
pecel lele. Tetapi dari berbagai
macam tempat makan tersebut ada
yang menjadi pilihan mahasiwa yaitu
Warteg Mase, Rumah Makan Padang
Pagaruyung, dan Warung
Pecel Lele yang berdiri tepat di
depan Rumah Padang di dekat
Akademi
Pimpinan
Perusahaan.
Tempat makan yang bervarisi ini
menjadikan ada salah satu yang
dijadikan tempat makan favorit.
Jenis Tempat Makan Yang Dipilih
Oleh
Mahasiswa
Akademi
Pimpinan Perusahaan
Dari semua jenis Warteg, Warteg
yang dipilih adalah Warteg Mase
adalah warung tegal yang berlokasi
di jalan Nurul Ihsan disini sangat
terkenal
sebagai
warteg
yang
pelayannya sangat ramah serta harga
yang
sesuai
dengan
kantong
mahasiswa
Akademi
Pimpinan
Perusahaan. Dan pada warteg Mase
ini
terkenal
dengan
slogan
“Apalagi....”
Dari semua jenis Rumah Makan
Padang, yang terpilih adalah Rumah
Makan Padang Pagaruyung, rumah
makan padang ini terletak di samping
gang Muamalah. Rumah Makan
Padang ini memang terkenal dengan
harganya yang mahal dan porsi yang

sedikit bagi Mahasiswa. Meskipun
demikian, tempat dan rasanya sangat
menggoda dibalik harga yang mahal
dan porsinya yang sedikit.
Dari semua Warung Pecel Lele,
yang terpilih adalah Warung Pecel
Lele, warung pecel lele ini terletak
tepat di seberang Rumah Padang
Pagaruyung. Di tempat makan ini
terkenal dengan rasa sambalnya yang
mantap dan pedas.

Hasil Penelitian Para Mahasiswa
Akademi Pimpinan Perusahaan
dengan menggunakan Kuisioner
Kelompok Pertama
Hasil Kuisioner Kelompok 1 yang
meneliti Warteg, yaitu Warteg Mase:
1. Indikator Harga = 22 %
Proporsi harga sebesar 22%
dikarenakan kebanyakan konsumen di
Warteg Mase adalah Mahasiswa yang
rata-rata penghasilan masih tergantug
pada pemberian orang tua, karena
itulah konsumen lebih memilih
makanan yang harganya terjangkau
bagi kalangan Mahasiswa ini. Harga
makanan tetap sama walaupun terjadi
kenaikan BBM, Inflasi dsb merupakan
faktor yang perlu diperhatikan juga
karena kecenderungan konsumen akan
berpaling kepada warteg lain yang
memiliki harga tetap berdasarkan jatah
makan
yang
sesuai
denga
mahasiswa/konsumen tersebut.
2. Indikator Produk = 21%
Proporsi produk sebesar 21%
dikarenakan konsumen cenderung
cepat merasa bosan jika menu makanan
tidak bervariasi, kehalalan makanan

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
891

pun menjadi faktor penting bagi
konsumen
untuk
melakukan
pembelian. Adapun faktor kehigienisan
makanan, makanan memenuhi gizi
seimbang, porsi sesuai kebutuhan dan
makanan sesuai selera merupakan
faktor penunjang bagi konsumen dalam
menentukan keputusan untuk membeli
makanan di Warteg Mase.
3. Indikator Tempat = 20%
Proporsi tempat adalah 20%
karena Warteg Mase tidak terlalu
menekankan pada tempat yang bagus
hal ini disebabkan kecenderungan
konsumen rata-rata memiliki image
bahwa ketika melihat warteg yang
mewah pasti harganya mahal. Oleh
sebab itu, warteg mase lebih
menekankan konsep warteg yang
sederhana, nyaman dan strategis
dengan penyajian makanan yang
bervariasi dan sehat.
4. Indikator Pelayanan = 19%
Proposi pelayanan adalah 19%
karena Warteg Mase Apalagi.....
memiliki prinsip bahwa keberhasilan
suatu usaha akan diperoleh jika
pelayanan yang diberikan secara ikhlas
dan penuh senyum ramah. Hal ini yang
menjadi daya tarik konsumen untuk
tetap menjadi pelanggan tetap warung
mase karena selain makanan enak,
harga
terjangkau,
pelayanan
memuaskan serta pelayan yang supel
dan
selalu
tersenyum.
Faktor
tersedianya tempat parkir serta
pengemalian dengan uang pas menjadi
daya tarik lain bagi konsumen warteg
disamping faktor penunjang adanya list
harga dan rest area yang tidak terlalu
diperlukan. 5

5.

Indikator Promosi = 18%
Proporsi terendah sebesar 18%
yaitu promosi. Hal ini disebabkan
karena sarana promosi bagi warteg
yang tidak begitu diperlukan cukup
melalui mounth to mouth dan
pemasangan plat nama dikaca jendela
Warteg Mase. Melekatnya posoioning
Warteg Mase “Apalagi...” yang kuat
dibenak
konsumen
merupakan
kekuatan sendiri dalam hal promosi
agar konsumen mengenal dan menjadi
pelanggan warteg ini.

Kelompok Kedua
Hasil Penelitian kelompok 2, yaitu
Rumah Makan Padang Pagaruyug:
1. Indikator Produk = 21,87%
Produk yang ditawarkan di RM
Pagaruyung memiliki menu hidangan
yang bervariasi dengan cita rasa khas
masakan padang yang didukung
dengan penggunaaan bahan baku yang
terjamin berkualitas dan higienis
namun bagi responden hal tersebut
belum
cukup
untuk
dapat
menghidangkan makanan dengan rasa
yang enak dan bergizi, sehingga
menjadi suatu bahan pertimbangan
bagi rumah makan tersebut untuk terus
berinovasi agar meningkatkan nilai di
mata konsumen.
2. Indikator Tempat = 21,59%
Lokasi RM Pagaruyung strategis
dan mudah dijangkau, sehingga hal ini
merangsang pelanggan potensial untuk
membeli. Bukan hanya itu, keadaan
yang nyaman dan kebersihan yang
selalu terjaga didukung tata letak yang
baik serta nilai estetika tinggi mampu
membuat konsumen mau membayar
lebih untuk menikmati keindahan di
RM Pagaruyung ini, hanya saja untuk

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
892

prasarana tempat parkir kurang luas,
padahal pengunjung yang dateang
kebanyakan dari kelas atas yang
membawa motor dan mobil.
3. Indikator Pelayanan = 20,71%
Pelayanan
RM
Pagaruyung
memuaskan,
terbukti
dengan
terdapatnya
karyawan-karyawan
capable yang dapat diliat dari
penampilannya yang menarik dengan
seragam khusus, memiliki kinerja yang
cepat dan cekatan dalam melayani
pesanan konsumen sehingga konsumen
tidak perlu menunggu lama untuk
dapat menikmati pesanannya, ramah
dan memahami keinginan konsumen.
4. Indikator Harga = 18,19%
RM Pagaruyung menjual dengan
harga yang sedikit lebih tinggi namun
masih bisa terjangkau dan mampu
bersaing dengan usaha sejenis. Harga
tersebut berbanding lurus dengan
kualitas rasa, kehigienisan serta
pelayanan yang diberikan kepada
konsumen walaupun RM Pagaruyung
jarang memberikan potongan harga
atas pembelian dengan jumlah tertentu.
5. Indikator Promosi = 17,64%
Indikator promosi memiliki hasil
yang cukup rendah dibandingkan
dengan indikator lainnya. Hal tersebut
karena pemilik RM Pagaruung tidak
menjadikan promosi sebagai fokus
utama dalam memasarkan produknya.
Meskipun
demikian,
pelanggan
merasakan
kepuasaan
dengan
melakukan
transaksi
di
RM
Pagaruyung dengan spontanitas, hal
tersebut berdampak positif bagi RM
Pagaruyung.

Kelompok Ketiga
Hasil Penelitian kelompok 3, yaitu
Warung Pecel Lele:
1. Indikator Produk = 22%
Unsur yang mempengaruhi perilaku
konsumen (untuk membeli) adalah rasa
enak, menu bervariasi, penyajian
menarik dan porsi memuakan dan
produk yang berhigienis.
2. Indikator Harga = 20%
Unsur
yang
mempengaruhi
perilaku konsumen (untuk membeli)
adalah
harga
yang
terjangkau,
kesesuaian ualitas produk, adanya
standar kuantitas dan kualitas produk,
harga yang ditawarkan lebih rendah
dibandingkan warung makan lain dan
adanya potongan penjualan di setiap
pembelian dalam jumlah tertentu.
3. Indikator Pelayanan = 20%
Unsur
yang
mempengaruhi
perilaku konsumen (untuk membeli)
adalah pelayanan yang ramah dan
memuaskan, pelayanan cepat dan
sesuai, tanggapan keluhan pelanggan,
adanya list menu yang ditawarkan
dengan harganya, dan adanya layanan
pesan antar.
4. Indikator Tempat = 19%
Unsur
yang
mempengaruhi
perilaku konsumen (untuk membeli)
adalah lokasi yang strategis, tempat
yang bersih, aman dan nyaman, tata
ruang warung makan yang rapi dan
terawat, memiliki tempat pencucian
peralatan yang layak dan prasarana
(toilet, mushola, parkir, dll) yang
memadai.
5. Indikator Promosi = 19%
Unsur
yang
mempengaruhi
perilaku konsumen (untuk membeli)
adalah person to person, karyawan
mengetahui dan menguasai tentang

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
893

produk yang ditawarkan, adanya
informasi tentang produk, pemanfaatan
medi sosial untuk promosi dan adanya
tagline tertentu yang menjadi branding
bagi konsumen dan produk yang dijual
dalam modal paket

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
tentang
Perilaku
Mahasiswa dalam Memilih Tempat
Makan di Sekitar Kampus Akademi
Pimpinan Perusahaan Kementrian
Perindustrian, Maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Akademi Pimpinan Perusahaan
memiliki 3 tempat makan yang
menjadi pilihan Mahasiswa yaitu
Warteg Mase, Rumah Makan
Padang Pagaruyung, dan Warung
Pecel Lele
2. Tempat makan di sekitar Akademi
Pimpinan Perusahaan memiliki
persaingan yang cukup kuat,
dikarenakan dikelilingi oleh para
pesaing
sejenis.
Sehingga
membuat Tempat Makan harus
bekerja lebih keras dan gencar
melakukan Bauran Pemasarannya.
3. Hasil dari penelitian melalui
kuisioner memiliki hasil bahwa
dari Warteg Mase memiliki 22%
dari harga yang dikarenakan
kalangan mahasiswa rata-rata
penghasilan masih tergantung
pada pemberian orang tua, maka
dari itu konsumen lebih memilih
makanan
yang
harganya
terjangkau, Rumah Makan Padang
Paguruyung memiliki 21,87% dari
produk
yang
dikarenakan
memiliki menu hidangan yang

bervariasi dengan cita rasa yang
terjamin berkualitas dan higienis,
dan Wrung Pecel Lele juga
memiliki 22% dari produk karena
rasa yang enak, menu bervariasi,
dan penyajian yang menarik serta
produk yang higienis.

SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan
lapangan penulis dalam permasalahan
yang didapat pada Tempat Makan di
Seitar Akademi Pimpinan Perusahaan,
maka penulis memberikan saran
sebagai berikut:
1. Peningkatan
dari
perilaku
mahasiswa dalam memilih tempat
makan ini harus membuat tempat
makan di sekitar APP dibuat lebih
baik dari sebelumnya untuk dapat
mencapai target-target yang terus
meningkat, mampu menghadapi
dunia kuliner, dan meningkatkan
penjualan.
2. Penjualan
yang
memiliki
hubungan sangat erat agar dapat
dipertahankan. Dengan inovasi
terbaru dalam kualitas fasilitas
yang
ada
sehingga
tidak
mengecewakan konsumen.
3. Dengan
adanya
persaingan,
perusahaan
harus
mampu
menciptakan
keunggulanatau
diferensiasiterhadap
pesaingpesaing sejenis jadi tetap bisa
menjadi market leader .

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
894

DAFTAR PUSTAKA
Duncan, T. (2005). Principles of
Advertising & IMC, Second
Edition. McGraw-Hill, Inc.
Kincaid,
J.
(2003). Customer
Relationship
Management:
Getting it Right. Prentice-Hall,
Inc.
Kottler, P. (2000). Manajemen
Pemasaran di Indonesia, Jakarta:
Salemba Empat.
Kottler, P. & Armstrong, G. (2003)
Manajemen Pemasaran, jilid 1.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Kottler, P. & Armstrong, G. (2008).
Prinsip-Prinsip Pemasaran (Edisi
ke-12. Jilid ke-1). Jakarta:
Erlangga
Olson, J. & Peter, P. (2008). Consumer
Behavior & Marketing Strategy,
7th edition. New York: McGraw
Hill.

MAJALAH MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN VOL16 NO.2 TAHUN 2014
895