PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KINERJ (1)
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164
pp. 64- 75
12 Pages
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KINERJA
KEUANGAN EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(STUDI PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Faisal Fauzan1, Nadirsyah2,Muhammad Arfan2
1)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study were (1) To examine the effect of managerial ownership,
institutional ownership, Financial Early Warning System with Ratio Expense Claims, liquidity
ratio, Agent's Balance to surplus ratio and the ratio of growth premium to the va lue of the
company, either jointly or partially. This study used 11 insurance companies listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) year period from 2006 to 2010 with a total of 55 observations.
The research method was census and hypothesis testing is done using multiple linear
regression. Firm value measured by Tobin's Q, Managerial Ownership is measured based on
the presence or absence of management ownership in the company (Dummy variable) and
institutional ownership measured by the percentage of institutional ownership of the shares of
the company. Financial performance is measured by ratios approach Early Warning System.
The results show that institutional Ownership, Managerial Ownership, financial performance
with Early Warning System approach to claims expense ratio, liquidity ratio, agent's balance
to surplus and premium growth rate effect on firm value.
Keywords: Firm Value, Ownership Structure, and Early Warning System Financial Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, Kinerja Keuangan Early Warning System dengan Rasio Beban Klaim, Rasio
Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi terhadap nilai perusahaan,
baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Penelitian ini menggunakan 11 perusahaan asuransi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006 – 2010 dengan total 55 pengamatan.
Metode penelitian adalah sensus dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier
berganda. Nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q, Kepemilikan Managerial diukur berdasar ada
tidaknya kepemilikan manajemen dalam perusahaan (Dummy variable) dan kepemilikan institusional
diukur berdasar prosentase kepemilikan institusi terhadap saham perusahaan. Kinerja keuangan diukur
dengan pendekatan rasio-rasio Early Warning System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kepemilikan institusional, Kepemilikan manajerial, kinerja keuangan dengan pendekatan Early
Warning System dengan rasio beban klaim, rasio likuiditas, rasio agent’s balance to surplus dan rasio
pertumbuhan premi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan kinerja keuangan Early Warning System
PENDAHULUAN
diperhatikan, tetapi juga semua klaim
Nilai perusahaan akan tercermin dari
keuangan seperti hutang, warran maupun
harga pasar sahamnya (Fama, 1978).
saham preferen. Penyatuan kepentingan
Jensen (2001) menjelaskan bahwa untuk
pemegang
memaksimumkan nilai perusahaan tidak
manajemen yang merupakan pihak-pihak
hanya nilai ekuitas saja yang harus
yang mempunyai kepentingan terhadap
saham,
debtholders,
Volume 2, No. 1, November 2012
dan
- 64
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
tujuan perusahaan seringkali menimbulkan
perusahaan
masalah-masalah
dilakukan pengukuran terhadap kinerja
problem).
keagenan
Agency
(agency
yaitu
problem
keuangan
sehat
atau
tersebut.
tidak,
Kinerja
perlu
keuangan
permasalahan yang terjadi akibat hubungan
secara umum mengukur keefektifan dan
antara
keefesienan (Horngren, Foster dan Datar,
pemilik
perusahaan
dengan
pengelola perusahaan.
Sujoko
dan
menemukan
2000). Oleh karena itu untuk menunjang
Subiantoro
bahwa
(2007)
kepemilikan
penelitian ini, diperlukan barometer yang
cocok dengan objek penelitian.
institusional mempunyai pengaruh negatif
Faktor fundamental dalam perusahaan
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
asuransi tercermin dalam rasio keuangan
Sudarma (2003) menemukan kepemilikan
Early Warning System yang khusus dipakai
institusional berpengaruh negatif terhadap
dalam
nilai
kepemilikan
perusahaan asuransi yang terdiri dari rasio
manajerial tidak mempunyai pengaruh
beban klaim, rasio likuiditas, rasio agent’s
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
balance to surplus, dan rasio pertumbuhan
senada juga ditemukan dalam penelitian
premi.
perusahaan
dan
menganalisis
rasio
keuangan
lain yang dilakukan oleh Wahyudi dan
Pawestri (2006) menyatakan kepemilikan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
institusional tidak mempunyai pengaruh
Hubungan
terhadap
dengan Nilai Perusahaan
nilai
kepemilikan
perusahaan,
manajerial
namun
mempunyai
Kepemilikan
Kepemilikan
Manajerial
manajerial
adalah
dimana manajemen memiliki proporsi
pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Disisi lain sebagai kegiatan usaha
saham dari perusahaan yang mereka kelola.
yang sangat diawasi oleh pemerintah,
Kepemilikan ini sangat diharapkan dengan
asuransi juga diberikan syarat-syarat yang
besaran proporsi yang optimal dalam
ketat
sistem
dalam
menjaga
kesehatan
perusahaan
Indonesia.
operasionalnya. Kinerja keuangan sebuah
Kepemilikan
perusahaan
kemudian diharapkan agecy cost dapat
syarat-syarat
pemerintah,
asuransi
yang
harus
memenuhi
ditetapkan
syarat-syarat
oleh
tersebut
manajerial
di
inilah
yang
diminimalisir. Jensen dan Meckling (1976)
menemukan
bahwa
kepemilikan
bertujuan demi penyehatan manajemen
manajerial berhasil menjadi mekanisme
keuangan perusahaan agar masyarakat
untuk mengurangi masalah keagenan dari
dalam hal ini pemegang polis atau nasabah
manajer
asuransi dapat terlindungi dengan baik
kepentingan-kepentingan manajer dengan
haknya dan terjadinya stabilitas keuangan.
pemegang saham. Hal ini juga yang
Untuk
ditemukan oleh Shleifer dan Vishny (1986)
65 -
mengetahui
kinerja
keuangan
Volume 2, No. 1, November 2012
dengan
menyelaraskan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dalam Siallagan dan Machfoedz (2006:5)
Hubungan Kinerja Keuangan Early
bahwa, dengan kepemilikan saham yang
Warning
rendah
Perusahaan
maka
kemungkinan
insentif
terhadap
terjadinya
perilaku
oportunistik manajer akan meningkat.
dengan
System
Nilai
Pengukuran kinerja keuangan lazim
dilakukan dengan pengolahan data dari
Sujoko dan Soebiantoro (2002) dalam
laporan keuangan dan pada penelitian ini
penelitian mereka dengan judul Pengaruh
pengukuran tersebut dilakukan dengan
Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor
menggunakan rasio-rasio keuangan. Early
Internal dan Faktor Eksternal Perusahaan
Warning System.
terhadap Nilai Perusahaan, mendapatkan
Siregar (2010) menemukan bahwa
hasil bahwa struktur kepemilikan, faktor
kinerja keuangan dengan early warning
ekstern,
system hanya bepengaruh 17,8% terhadap
faktor
berpengaruh
intern
signifikan
dan
leverage
terhadap
nilai
perusahaan.
harga saham, sedangkan sebagian besar
nya adalah dipengaruh oleh faktor lain
yang berada diluar penelitian atau sekitar
Hubungan Kepemilikan Institusional
dengan Nilai Perusahaan
Kepemilikan
penelitian
institusional
yakni
adanya hak suatu kelembagaan terhadap
perusahaan
yang
82,5%. Hal ini tidak sejalan dengan
dicerminkan
dengan
Kurniawan
(2006)
yang
menemukan seluruh variabel independen
secara
simultan
berpengaruh
secara
signifikan terhadap harga saham.
kepemilikan saham secara kelembagaan
atau organisasi terhadap saham sebuah
perusahaan. Jensen dan Meckling (1976)
menyatakan
bahwa
kepemilikan
institusional memiliki peranan yang sangat
penting dalam meminimalisir masalah
keagenan (agency cost) yang terjadi antara
manajer dan pemegang saham.
kemudian juga mengemukakan bahwa
institusional
memiliki
kemampuan untuk mengurangi insentif
para menajer yang mementingkan diri
sendiri melalui tingkat pengawasan yang
intens.
Warning System berdasar Rasio Beban
Klaim dengan Nilai Perusahaan
Rasio ini
membandingkan
antara
beban klaim dengan pendapatan premi.
Klaim merupakan hal yang menjadi kontra
produktif
Bushee (1998) dalam Kamal (2011)
kepemilikan
Hubungan Kinerja Keuangan Early
adalah
hal
yang
paling
diminimalisir dalam tindakan manajemen
perusahaan asuransi, sedang pendapatan
premi adalah hal yang paling diusahakan
untuk dimaksimalkan. Tingginya rasio ini
memberikan informasi tentang buruknya
proses
underwriting
dan
penerimaan
penutupan risiko.
Kurniawan
(2006)
mendapatkan
Volume 1, No.2, November 2012
- 66
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dalam
penelitiannya,
bahwa
kinerja
cadangan khusus dan laba. Jika angka rasio
keuangan berdasar rasio beban klaim
ini terlalu tinggi, perlu diselidiki umur dari
mempunyai pengaruh yang paling besar
tagihan dan analisis penyebab dari belum
terhadap perubahan harga saham.
tertagihnya premi langsung tersebut.
Hubungan
Hubungan Kinerja Keuangan
Early
Warning System
Rasio
Kinerja Keuangan Early
Warning
berdasar
System
Rasio
Likuiditas dengan Nilai Perusahaan
Pertumbuhan
Kinerja keuangan berdasarkan rasio
likuiditas
diketahui
Premi
dengan
Nilai
Perusahaan
cara
Mengukur kinerja keuangan berdasar
membandingkan jumlah kewajiban dengan
rasio pertumbuhan premi dilakukan dengan
total kekayaan yang diperkenankan. Rasio
membandingkan
yang tinggi menunjukkan adanya masalah
kenaikan/penurunan Premi Netto dengan
likuiditas dan perusahaan kemungkinan
premi netto tahun sebelumnya. Kurniawan
besar berada dalam kondisi yang tidak
(2006) menemukan bahwa rasio ini tidak
solven, sehingga perlu dilakukan analisis
berpengaruh terhadap harga saham. Jadi
terhadap
cadangan
pasar tidak melihat pertumbuhan premi
(reserve adequacy), serta kestabilan dan
sebagai faktor yang memberikan stimulus
likuiditas kekayaan yang diperkenankan
dalam penentuan pembelian saham sebuah
tingkat
kecukupan
assets).
(admitted
dengan
berdasar
Kurniawan
(2006)
antara
perusahaan asuransi.
mendapatkan bahwa kinerja keuangan
dengan rasio likuditas berpengaruh positif
METODE PENELITIAN
terhadap harga saham perusahaan
Desain Penelitian
Fokus
Hubungan
Kinerja Keuangan Early
penelitian
adalah
nilai
perusahaan, dan variabel yang dipilih
Rasio
untuk mengukur dan mempengaruhi tinggi
Agent’s Balance to Surplus dengan Nilai
rendahnya nilai perusahaan asuransi yang
Perusahaan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah
Warning
System
berdasar
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi
struktur kepemilikan dan kinerja keuangan
agent’s
dengan sistem peringatan dini (early
balance to surplus walau pengaruhnya
warning system) sebagaimana menjadi
adalah yang paling kecil dari variable lain
sistem
yang
Penelitian ini juga dapat melihat pengaruh
oleh
kinerja
keuangan
digunakan
rasio
dalam
penelitian
rujukan
di
struktur
ini didapatkan dengan membandingkan
terjadinya agency problem pada kinerja
tagihan premi langsung dengan total modal,
keuangan.
Volume 2, No. 1, November 2012
sebagai
Serikat.
Kurniawan (2006). Kinerja berdasar rasio
67 -
kepemilikan
Amerika
basic
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Unit Analisis
Tujuan Penelitian
Unit analisis dalam penelitian ini
Penelitian ini mempunyai tujuan studi
struktur
adalah Perusahaan Asuransi yang terdaftar
kepemilikan dan kinerja keuangan dengan
di Bursa Efek Indonesia, berupa Laporan
untuk
early
menguji
warning
pengaruh
system
terhadap
nilai
perusahaan. Objek penelitian ini adalah
Keuangan tahunan (annual report) periode
tahun 2006 sampai dengan 2010
perusahaan asuransi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Horizon Waktu
Horizon waktu yang dilakukan adalah
sesuai dengan studi yang merupakan
Jenis Investigasi
Jenis
penelitian
yang
digunakan
gabungan
antara
cross sectional dan
dalam penelitian ini adalah studi kausalitas
Longitudinal.
(causalitas study). Penelitian kausalitas
pengambilan data tidak dalam range waktu
bertujuan
sebab-akibat
sekali ambil saja, namun untuk keperluan
variabel dari hipotesis yang diajukan
analisa variabel diambil waktu dalam
disertai data empiris (Sekaran, 2006:165).
range waktu yang berbeda.
Tingkat Intervensi
Populasi Penelitian
untuk menguji
Hal
ini
dikarenakan
intervensi peneliti dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah intervensi sedang. Hal
perusahaan asuransi yang terdaftar di
ini berkaitan dengan jenis investigasi yang
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun
dipilih berupa studi kausalitas, peneliti
2006 – 2010, diperoleh dari website resmi
tidak
BEI yakni di www.idx.co.id. Yakni dapat
Tingkat
lagi
berurusan
dengan
temuan
korelasi, namun ingin menemukan secara
kukuh
hubungan
kausal
dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
(Sekaran,
2006:168)
Pengaturan Studi
Pengaturan studi dalam penelitian ini
Tabel 1.
No
Daftar Populasi Penelitian
Nama Perusahaan
1
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA)
2
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
(AHAP)
3
berkaitan dengan jenis investigasi yang
PT Asuransi Multi Arta Guna Tbk
(AMAG)
dipilih yakni studi kausalitas. Pada studi
4
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI)
kausalitas selalu dilakukan dalam konteks
5
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM)
studi atau dalam situasi yang tidak diatur
6
PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT)
7
PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM)
8
PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
9
PT Maskapai Reasuransi Tbk (MREI)
(Sekaran, 2006:170)
Volume 1, No.2, November 2012
- 68
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10
PT Panin Insurance Tbk (PNIN)
11
PT Panin Life Tbk (PNLF)
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial di definisikan
Sumber:www.idx.co.id (data diolah)
sebagai persentase saham yang dimiliki
Metode penelitian yang digunakan
adalah
sensus.
Hal
ini
disebabkan
oleh
manajemen
pengambilan
yang
aktif
keputusan
dalam
perusahaan,
terbatasnya jumlah perusahaan asuransi
meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty
yang terdaftar di BEI, maka seluruh
&
populasi dijadikan sebagai objek penelitian
manajerial
(Sugiyono, 2008).
kepemilikan saham yang dimiliki oleh
machfoedz,
2003).
diukur
Kepemilikan
sesuai
proporsi
manajerial (Ituriaga & Sanz, 1998).
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
ini
menggunakan
data
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan
Institusional
adalah
keuangan
besarnya persentase saham yang dimiliki
perusahaan asuransi tahun 2006 sampai
oleh investor institusional (Midiastuty &
dengan
machfoedz,
sekunder
berupa
2010.
laporan
Data
diperoleh
dari
2003).
Kepemilikan
www.idx.co.id dan dari PT. Indonesian
institusional diukur sesuai dengan proporsi
Capital Market Electronic Libarary via
kepemilikan saham yang dimiliki oleh
email info@icamel.co.id, juga didukung
pemilik institusi.
dengan
data
lapangan
dan
data
kepustakaan.
Operasionalisasi Variabel
Nilai Perusahaan
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Nilai Perusahaan. Nilai dari
perusahaan di ukur dengan Tobin’s Q
Tobin’s Q dihitung dengan rumus :
Market value of outstanding shares
+ total liabilities
Tobin’s Q= -----------------------------------------Book value total assets
Outstandingshare x
Year end price + total liabilities
Tobin’s Q= -----------------------------------------Book value total assets
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Beban Klaim
Kinerja keuangan early warning
system dengan rasio beban klaim yaitu
suatu kinerja keuangan yang diketahui
dengan cara membandingkan antara beban
klaim dengan pendapatan premi.
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Likuiditas
Kinerja keuangan early warning
system dengan rasio likuiditas yaitu kinerja
keuangan yang diketahui berdasarkan cara
membandingkan jumlah kewajiban dengan
total kekayaan yang diperkenankan.
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Agent’s Balance to
69 -
Volume 2, No. 1, November 2012
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Surplus
Kinerja
X2: Kepemilikan Manajerial
keuangan
early
warning
system dengan rasio agent’s balance to
surplus
yaitu kinerja keuangan yang
didapatkan dengan cara membandingkan
tagihan premi langsung dengan total modal,
cadangan khusus dan laba.
X3: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Beban Klaim
X4: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Likuiditas
X5: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan dengan Rasio
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Pertumbuhan
Premi
Kinerja keuangan early warning
Agent’s Balance to Surplus
X6: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Pertumbuhan
Premi
system dengan rasio pertumbuhan yaitu
α: Konstanta
kinerja keuangan yang didapatkan dengan
β1,2,3,4,5,6: Koefisien regresi masing-
metode
membandingkan
antara
kenaikan/penurunan premi netto dengan
masing variabel independen
ε : Variabel residual
premi netto tahun sebelumnya.
HASIL PEMBAHASAN
Metode
analisis
dan
Pengujian Hipotesis
Rancangan
Pengaruh Seluruh Variabel Independen
secara Bersama-sama terhadap Variabel
Dependen (Nilai Perusahaan)
Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan metode
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
analisis regresi linear berganda, sebelum
menunjukkan bahwa koefisien regresi (β1),
melakukan uji regresi berganda. Metode
(β2), (β3), (β4), (β5), dan (β6) yaitu
ini mensyaratkan untuk melakukan uji
kepemilikan
manajerial,
asumsi klasik guna mendapatkan hasil
institusional,
kinerja
yang baik (Ghozali, 2001). Berdasarkan
warning system dengan rasio beban klaim,
kerangka
model
rasio likuiditas, rasio agent’s balance to
matematis dalam penelitian ini dapat
surplus, dan rasio pertumbuhan premi
dirumuskan sebagai berikut :
bernilai
pemikiran,
maka
tidak
sama
kepemilikan
keuangan
dengan
early
nol.
Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +
β5X5 + β6X6 + ε
yang telah disusun sebelumnya bahwa jika
paling sedikit ada satu βi (i =1, 2, 3, 4, 5, 6)
≠ 0, maka variabel independen secara
Keterangan Variabel :
Y: Harga Saham (Nilai Perusahaan)
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
variabel dependen.
X1: Kepemilikan Institusional
Volume 1, No.2, November 2012
- 70
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Kepemilikan Manajerial
terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel
kepemilikan
manajerial terhadap nilai
perusahaan atau untuk hipotesis kedua
adalah
berpengaruh.
hipotesis
Hasil
menunjukkan
parsial
pengujian
bahwa
kepemilikan
secara
manajerial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dengan nilai koefisein regresi (β1) = -0,094.
Nilai negatif tersebut bermakna bahwa
semakin tinggi kepemilikan manajerial,
maka
akan
semakin
rendah
nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian Sujoko &
Soebiantoro
(2002)
yang
menemukan
pengaruh positif kepemilikan manajerial
terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan
Pawestri (2006) juga menemukan bahwa
kepemilikan
secara
manajerial
langsung
dan
berpengaruh
tidak
langsung
terhadap nilai perusahaan
menemukan bahwa kepemilikan saham
institusional
terhadap
berpengaruh
nilai
signifikan
perusahaan.
Namun
Wahyudi dan Pewastri (2006) menemukan
bahwa kepemilikan institusional tidak
berpengaruh
pada
nilai
perusahaan.
Terjadinya pengaruh tersebut ada baiknya
bila di singgung teori dari Crutchley, et.al
(1999) dalam Wahyudi (2006:3) yakni
Semakin tinggi kepemilikan institusional
maka semakin kuat kontrol eksternal
terhadap
perusahaan
dan
mengurangi
agency cost, sehingga perusahaan akan
menggunakan
Dengan
dividen
adanya
kontrol
yang
yang
rendah.
ketat,
menyebabkan manajer menggunakan utang
pada tingkat rendah untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya financial distress
dan risiko kebangkrutan. Pada kondisi
seperti inilah harga saham atau nilai
perusahaan akan cenderung mengalami
kenaikan.
Pengaruh Kepemilikan Institusional
terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel
untuk
Pengaruh Kinerja Keuangan Early
Warning System dengan Rasio Beban
Klaim terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
hipotesis ketiga didapatkan hasil yang
keuangan early warning system dengan
berpengaruh dengan nilai koefisien regresi
rasio beban klaim atau untuk hipotesis
(β2) = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
keempat
secara parsial kepemilikan institusional
berpengaruh dengan nilai koefisien regresi
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
(β3) = -0,533. Ini menunjukkan secara
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
parsial kinerja keuangan early warning
kepemilikan
system
kepemilikan
institusional
institusional,
atau
maka
akan
didapatkan
dengan
rasio
hasil
beban
yang
klaim
semakin besar pula nilai perusahaan, Hasil
berpengaruh
penelitian ini konsisten dengan penelitian
Output
Sujoko
bahwa semakin tinggi rasio beban klaim
71 -
dan
Subiantoro
(2002)
yang
Volume 2, No. 1, November 2012
terhadap nilai perusahaan.
negatif
tersebut
menunjukkan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
akan
semakin
menurunkan
nilai
perusahaan. Siregar (2010) menemukan
perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
bahwa rasio likuiditas mempengaruhi nilai
dengan penelitian yang dilakukan Siregar
perusahaan.
(2010) yang menemukan bahwa rasio
mendapatkan
bahwa
rasio
beban klaim memiliki hubungan pengaruh
berpengaruh
negatif
dan
dengan nilai perusahaan.
terhadap harga saham asuransi.
Kurniawan (2006) juga menemukan
bahwa
rasio
beban
Liability
to
liquid
(2006)
likuiditas
siginifikan
assets
ratio
memiliki
berfungsi untuk mengukur kemampuan
pengaruh negatif yang signifikan terhadap
perusahaan dalam jangka pendek untuk
harga
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
saham.
menyatakan
klaim
Kurniawan
Kurniawan
juga
rasio
beban
(2006)
klaim
(Ang,
1997).
Peningkatan
jumlah
merupakan pengalaman dalam menutup
kewajiban perusahaan akan mendorong
resiko yang telah terjadi serta kualitas
naiknya rasio likuiditas, artinya besarnya
usaha penutupan klaim tersebut. Tingkat
kewajiban
yang
beban klaim yang tinggi akan mengancam
perusahaan
akan
kondisi keuangan perusahaan sehingga
persepsi investor yang secara langsung
meningkatkan risiko bagi perusahaan.
akan berimbas terhadap saham perusahaan.
Kondisi seperti inilah sangat dihindari oleh
Hal ini bermakna bahwa hasil penelitian
investor
kemungkinan
sesuai dengan teori yang dikembangkan
pemegang saham melepaskan saham yang
Ang (1997) dan konsisten dengan hasil
mereka miliki sehingga pada akhirnya
penelitian Kurniawan (2006).
dan
adanya
ditanggung
ikut
oleh
mempengaruhi
terjadi penurunan harga saham atau nilai
Pengaruh
perusahaan.
Kinerja
Keuangan
Early
Warning System dengan Rasio Agent’s
Pengaruh
Kinerja
Keuangan
Early
Balance to Surplus terhadap Nilai
Warning
System
dengan
Rasio
Perusahaan
Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
keuangan early warning system dengan
keuangan early warning system dengan
rasio agent’s balance to surplus atau untuk
rasio likuiditas atau untuk hipotesis kelima
hipotesis ke enam didapatkan hasil dengan
didapatkan hasil adanya pengaruh terhadap
nilai koefisien regresi (β5) = 0,337. Hal ini
nilai perusahaan, dengan nilai koefisien
menunjukkan bahwa kinerja keuangan
regresi (β4) = 0,263. Hal ini menunjukkan
dengan pendekatan early warning system
bahwa secara parsial kinerja keuangan
dengan rasio agent’s balance to surplus
early
warning
likuiditas
system
berpengaruh
dengan
rasio
secara parsial berpengaruh terhadap nilai
terhadap
nilai
perusahaan. Hasil ini sejalan dengan
Volume 1, No.2, November 2012
- 72
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
penelitian yang dilakukan Siregar (2010)
dan pembahasan yang telah dikemukakan
yang mengemukakan bahwa rasio agent’s
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan
balance to surplus memiliki pengaruh
bahwa
terhadap nilai perusahaan. Kurniawan
Kepemilikan
(2006) menemukan bahwa rasio agent’s
Keuangan Early Warning System dengan
balance to surplus berpengaruh negatif dan
Rasio Beban Klaim, Rasio Likuiditas,
signifikan terhadap perusahaan.
Rasio Agent’s Balance to Surplus dan
Rasio ini dianggap penting karena
menentukan
tingkat
perusahaan,
sebagaimana
solvabilitas
dikemukakan
Kepemilikan
Institusional,
Manajerial,
Kinerja
Rasio Pertumbuhan Premi baik secara
bersama-sama
maupun
parsial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
oleh Satria (1994) bahwa tingginya angka
rasio agent’s balance to surplus akan
Saran
Dengan adanya hasil penelitian, dapat
mengancam likuiditas perusahaan.
disampaikan saran-saran, yaitu:
1.
Asuransi dibebani dengan syarat-
Pengaruh
Kinerja
Keuangan
Early
Warning
System
dengan
Rasio
syarat kesehatan perusahaan yang
Pertumbuhan Premi terhadap Nilai
diperbaharui terus oleh pemerintah,
Perusahaan
hal
ini
menyebabkan
informasi-
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
informasi dalam laporan keuangan
keuangan early warning system dengan
asuransi terjadi perubahan secara
rasio pertumbuhan premi atau untuk
signifikan, seperti adanya ketentuan
hipotesis ketujuh didapatkan hasil yang
modal minimum yang diperbaharui
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
pada tahun 2009. Oleh karena itu
dengan nilai koefisien regresi (β6) = 0,107.
penelitian selanjutnya juga penting
Ini
dibahas kondisi perusahaan sebelum
menunjukkan
bahwa
dengan
meningkatnya rasio pertumbuhan premi
dan
juga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
ketentuan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
pemerintah tersebut
penelitian Kurniawan (2006) dan Siregar
(2010)
pengaruh
yang
rasio
menemukan
hubungan
pertumbuhan
premi
terhadap nilai perusahaan.
2.
sesudah
adanya
yang
ketentuandikeluarkan
Koefisien determinasi (R Square)
sebesar 0,514, berarti hanya 51,4%
perubahan-perubahan dalam variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh
perubahan-perubahan dalam variabel
KESIMPULAN DAN SARAN
independen
Kesimpulan
Artinya masih terdapat 48,6% dari
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
73 -
Volume 2, No. 1, November 2012
dalam
penelitian
ini.
variabel independen diluar penelitian
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ini, dan ini menjadi potensi untuk
digali pada penelitian selanjutnya
seperti
kualitas
laba,
earnings
management, mekanisme corporate
governance, tingkat suku bunga SBI,
dan lain-lain.
3.
Perusahaan
asuransi
sebaiknya
memperhatikan pengaruh ke empat
rasio dalam kinerja keuangan dengan
pendekatan early warning system,
seperti terkait dengan operasional
utama
asuransi
underwriting/seleksi
yakni
risiko,
karena
underwriting/seleksi risiko yang baik
merupakan
kunci
keberhasilan
pencapaian tujuan perusahaan yakni
peningkatan nilai perusahaan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ang, R., 1997. Buku Pintar : Pasar Modal
Indonesia , Jakarta: Erlangga.
Fama, EF., 1978. The Effect of a Firm
Investment and Financing Decision on
The Welfare of Its Security Holders.
American Economic Review; Vol 68.
272-280
Ghozali, I., 2001. Statistik Parametrik
Multivariat. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Hasnawati, S., 2005. Implikasi Keputusan
Investasi, Pendanaan dan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Publik di
Bursa Efek. Jakarta. Jurnal Usahawan .
No.09/Th XXXIX. Hal:19-23.
Horngren. T. C., Srikant M. Datar. And George
Foster. 2003. Cost Accounting: A
Managerial Emphasisi. New Jersey:
Pearson Education International.
Itturiaga, F. J. L and Rodriguez. Sanz J. A.,
1998. Ownership Structure, Corporate
Value and Firm Investment: A Spanish
Firms Simultaneous Equations Analysis.
Working
Paper
Universidad
De
Valladolid . Hal: 1-32.
Jensen, M. and William H. Meckling, 1976.
Theory of the Firm: Managerial
Behaviour Agency Cost, and Ownership
Structure.
Journal
of
Finance
Economics. No: 3. Hal: 305-360.
Jensen, M and Michael, 2001. Value
Maximation, Stakeholders Theory, and
The Corporate Objective Function.
Working Paper . No.01-09, Harvard
Business School. Hal: 1-21.
Kamal, S., 2011. Pengaruh Peran Praktik
Corporate
Governance
terhadap
Hubungan Antara Kinerja Keuangan
dengan Nilai Perusahaan. Tesis. Banda
Aceh: Program Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala.
Kurniawan, S., 2006. Analisis Pengaruh RasioRasio Early Warning System dan
Tingkat Suku Bunga SBI terhadap
Harga Saham. Tesis. Semarang:
Program
Pascasarjana
Universitas
Diponegoro.
Midiastuty, P. dan Mas’ud M., 2003. Analisis
Hubungan
Mekanisme
Corporate
Governance dan Indikasi Manajemen
Laba. Makalah SNA. Vol.VI. Hal: 176199.
Sarwono, J., 2006. Analisis Data Penelitian
Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Satria, S., 1994. Pengukuran Kinerja
Keuangan Perusahaan Asuransi di
Indonesia dengan Analisis Rasio
Keuangan “Early Warning System”.
Jakarta: Kerjasama Lembaga Penerbit
FE-UI dengan PAU FE-UI.
Sekaran, U., 2006. Research Methods For
Business (Metodologi Penelitian Bisnis).
Jakarta: Salemba Empat.
Siallagan, H., dan Mas’ud M., 2006.
Mekanisme Corporate, Kualitas Laba
dan Nilai Perusahaan. Simposium
Nasional Akuntansi 9.
Siregar, R., 2010. Analisis Rasio Keuangan
Early Warning System terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan asuransi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Sudarma, M., 2003. Pengaruh Struktur
Kepemilikan saham, Faktor Intern,
Faktor Ekstern terhadap Struktur Modal
dan Nilai Perusahaan. Disertasi.
Malang: Universitas Brawijaya.
Sujoko, dan U.S., 2007. Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern
dan Faktor Ekstern terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan . Vol. 9, No.1. Hal: 4148.
Wahyudi, U. dan Hartini P. Pawestri., 2006.
Implikasi
Struktur
Kepemilikan
Volume 1, No.2, November 2012
- 74
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan
Keputusan Keuangan sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Simposium Nasional
75 -
Volume 2, No. 1, November 2012
Akuntansi 9 .
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0164
pp. 64- 75
12 Pages
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KINERJA
KEUANGAN EARLY WARNING SYSTEM TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(STUDI PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Faisal Fauzan1, Nadirsyah2,Muhammad Arfan2
1)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study were (1) To examine the effect of managerial ownership,
institutional ownership, Financial Early Warning System with Ratio Expense Claims, liquidity
ratio, Agent's Balance to surplus ratio and the ratio of growth premium to the va lue of the
company, either jointly or partially. This study used 11 insurance companies listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX) year period from 2006 to 2010 with a total of 55 observations.
The research method was census and hypothesis testing is done using multiple linear
regression. Firm value measured by Tobin's Q, Managerial Ownership is measured based on
the presence or absence of management ownership in the company (Dummy variable) and
institutional ownership measured by the percentage of institutional ownership of the shares of
the company. Financial performance is measured by ratios approach Early Warning System.
The results show that institutional Ownership, Managerial Ownership, financial performance
with Early Warning System approach to claims expense ratio, liquidity ratio, agent's balance
to surplus and premium growth rate effect on firm value.
Keywords: Firm Value, Ownership Structure, and Early Warning System Financial Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, Kinerja Keuangan Early Warning System dengan Rasio Beban Klaim, Rasio
Likuiditas, Rasio Agent’s Balance to Surplus dan Rasio Pertumbuhan Premi terhadap nilai perusahaan,
baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Penelitian ini menggunakan 11 perusahaan asuransi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2006 – 2010 dengan total 55 pengamatan.
Metode penelitian adalah sensus dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier
berganda. Nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q, Kepemilikan Managerial diukur berdasar ada
tidaknya kepemilikan manajemen dalam perusahaan (Dummy variable) dan kepemilikan institusional
diukur berdasar prosentase kepemilikan institusi terhadap saham perusahaan. Kinerja keuangan diukur
dengan pendekatan rasio-rasio Early Warning System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kepemilikan institusional, Kepemilikan manajerial, kinerja keuangan dengan pendekatan Early
Warning System dengan rasio beban klaim, rasio likuiditas, rasio agent’s balance to surplus dan rasio
pertumbuhan premi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan kinerja keuangan Early Warning System
PENDAHULUAN
diperhatikan, tetapi juga semua klaim
Nilai perusahaan akan tercermin dari
keuangan seperti hutang, warran maupun
harga pasar sahamnya (Fama, 1978).
saham preferen. Penyatuan kepentingan
Jensen (2001) menjelaskan bahwa untuk
pemegang
memaksimumkan nilai perusahaan tidak
manajemen yang merupakan pihak-pihak
hanya nilai ekuitas saja yang harus
yang mempunyai kepentingan terhadap
saham,
debtholders,
Volume 2, No. 1, November 2012
dan
- 64
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
tujuan perusahaan seringkali menimbulkan
perusahaan
masalah-masalah
dilakukan pengukuran terhadap kinerja
problem).
keagenan
Agency
(agency
yaitu
problem
keuangan
sehat
atau
tersebut.
tidak,
Kinerja
perlu
keuangan
permasalahan yang terjadi akibat hubungan
secara umum mengukur keefektifan dan
antara
keefesienan (Horngren, Foster dan Datar,
pemilik
perusahaan
dengan
pengelola perusahaan.
Sujoko
dan
menemukan
2000). Oleh karena itu untuk menunjang
Subiantoro
bahwa
(2007)
kepemilikan
penelitian ini, diperlukan barometer yang
cocok dengan objek penelitian.
institusional mempunyai pengaruh negatif
Faktor fundamental dalam perusahaan
dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
asuransi tercermin dalam rasio keuangan
Sudarma (2003) menemukan kepemilikan
Early Warning System yang khusus dipakai
institusional berpengaruh negatif terhadap
dalam
nilai
kepemilikan
perusahaan asuransi yang terdiri dari rasio
manajerial tidak mempunyai pengaruh
beban klaim, rasio likuiditas, rasio agent’s
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
balance to surplus, dan rasio pertumbuhan
senada juga ditemukan dalam penelitian
premi.
perusahaan
dan
menganalisis
rasio
keuangan
lain yang dilakukan oleh Wahyudi dan
Pawestri (2006) menyatakan kepemilikan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
institusional tidak mempunyai pengaruh
Hubungan
terhadap
dengan Nilai Perusahaan
nilai
kepemilikan
perusahaan,
manajerial
namun
mempunyai
Kepemilikan
Kepemilikan
Manajerial
manajerial
adalah
dimana manajemen memiliki proporsi
pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Disisi lain sebagai kegiatan usaha
saham dari perusahaan yang mereka kelola.
yang sangat diawasi oleh pemerintah,
Kepemilikan ini sangat diharapkan dengan
asuransi juga diberikan syarat-syarat yang
besaran proporsi yang optimal dalam
ketat
sistem
dalam
menjaga
kesehatan
perusahaan
Indonesia.
operasionalnya. Kinerja keuangan sebuah
Kepemilikan
perusahaan
kemudian diharapkan agecy cost dapat
syarat-syarat
pemerintah,
asuransi
yang
harus
memenuhi
ditetapkan
syarat-syarat
oleh
tersebut
manajerial
di
inilah
yang
diminimalisir. Jensen dan Meckling (1976)
menemukan
bahwa
kepemilikan
bertujuan demi penyehatan manajemen
manajerial berhasil menjadi mekanisme
keuangan perusahaan agar masyarakat
untuk mengurangi masalah keagenan dari
dalam hal ini pemegang polis atau nasabah
manajer
asuransi dapat terlindungi dengan baik
kepentingan-kepentingan manajer dengan
haknya dan terjadinya stabilitas keuangan.
pemegang saham. Hal ini juga yang
Untuk
ditemukan oleh Shleifer dan Vishny (1986)
65 -
mengetahui
kinerja
keuangan
Volume 2, No. 1, November 2012
dengan
menyelaraskan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dalam Siallagan dan Machfoedz (2006:5)
Hubungan Kinerja Keuangan Early
bahwa, dengan kepemilikan saham yang
Warning
rendah
Perusahaan
maka
kemungkinan
insentif
terhadap
terjadinya
perilaku
oportunistik manajer akan meningkat.
dengan
System
Nilai
Pengukuran kinerja keuangan lazim
dilakukan dengan pengolahan data dari
Sujoko dan Soebiantoro (2002) dalam
laporan keuangan dan pada penelitian ini
penelitian mereka dengan judul Pengaruh
pengukuran tersebut dilakukan dengan
Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor
menggunakan rasio-rasio keuangan. Early
Internal dan Faktor Eksternal Perusahaan
Warning System.
terhadap Nilai Perusahaan, mendapatkan
Siregar (2010) menemukan bahwa
hasil bahwa struktur kepemilikan, faktor
kinerja keuangan dengan early warning
ekstern,
system hanya bepengaruh 17,8% terhadap
faktor
berpengaruh
intern
signifikan
dan
leverage
terhadap
nilai
perusahaan.
harga saham, sedangkan sebagian besar
nya adalah dipengaruh oleh faktor lain
yang berada diluar penelitian atau sekitar
Hubungan Kepemilikan Institusional
dengan Nilai Perusahaan
Kepemilikan
penelitian
institusional
yakni
adanya hak suatu kelembagaan terhadap
perusahaan
yang
82,5%. Hal ini tidak sejalan dengan
dicerminkan
dengan
Kurniawan
(2006)
yang
menemukan seluruh variabel independen
secara
simultan
berpengaruh
secara
signifikan terhadap harga saham.
kepemilikan saham secara kelembagaan
atau organisasi terhadap saham sebuah
perusahaan. Jensen dan Meckling (1976)
menyatakan
bahwa
kepemilikan
institusional memiliki peranan yang sangat
penting dalam meminimalisir masalah
keagenan (agency cost) yang terjadi antara
manajer dan pemegang saham.
kemudian juga mengemukakan bahwa
institusional
memiliki
kemampuan untuk mengurangi insentif
para menajer yang mementingkan diri
sendiri melalui tingkat pengawasan yang
intens.
Warning System berdasar Rasio Beban
Klaim dengan Nilai Perusahaan
Rasio ini
membandingkan
antara
beban klaim dengan pendapatan premi.
Klaim merupakan hal yang menjadi kontra
produktif
Bushee (1998) dalam Kamal (2011)
kepemilikan
Hubungan Kinerja Keuangan Early
adalah
hal
yang
paling
diminimalisir dalam tindakan manajemen
perusahaan asuransi, sedang pendapatan
premi adalah hal yang paling diusahakan
untuk dimaksimalkan. Tingginya rasio ini
memberikan informasi tentang buruknya
proses
underwriting
dan
penerimaan
penutupan risiko.
Kurniawan
(2006)
mendapatkan
Volume 1, No.2, November 2012
- 66
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dalam
penelitiannya,
bahwa
kinerja
cadangan khusus dan laba. Jika angka rasio
keuangan berdasar rasio beban klaim
ini terlalu tinggi, perlu diselidiki umur dari
mempunyai pengaruh yang paling besar
tagihan dan analisis penyebab dari belum
terhadap perubahan harga saham.
tertagihnya premi langsung tersebut.
Hubungan
Hubungan Kinerja Keuangan
Early
Warning System
Rasio
Kinerja Keuangan Early
Warning
berdasar
System
Rasio
Likuiditas dengan Nilai Perusahaan
Pertumbuhan
Kinerja keuangan berdasarkan rasio
likuiditas
diketahui
Premi
dengan
Nilai
Perusahaan
cara
Mengukur kinerja keuangan berdasar
membandingkan jumlah kewajiban dengan
rasio pertumbuhan premi dilakukan dengan
total kekayaan yang diperkenankan. Rasio
membandingkan
yang tinggi menunjukkan adanya masalah
kenaikan/penurunan Premi Netto dengan
likuiditas dan perusahaan kemungkinan
premi netto tahun sebelumnya. Kurniawan
besar berada dalam kondisi yang tidak
(2006) menemukan bahwa rasio ini tidak
solven, sehingga perlu dilakukan analisis
berpengaruh terhadap harga saham. Jadi
terhadap
cadangan
pasar tidak melihat pertumbuhan premi
(reserve adequacy), serta kestabilan dan
sebagai faktor yang memberikan stimulus
likuiditas kekayaan yang diperkenankan
dalam penentuan pembelian saham sebuah
tingkat
kecukupan
assets).
(admitted
dengan
berdasar
Kurniawan
(2006)
antara
perusahaan asuransi.
mendapatkan bahwa kinerja keuangan
dengan rasio likuditas berpengaruh positif
METODE PENELITIAN
terhadap harga saham perusahaan
Desain Penelitian
Fokus
Hubungan
Kinerja Keuangan Early
penelitian
adalah
nilai
perusahaan, dan variabel yang dipilih
Rasio
untuk mengukur dan mempengaruhi tinggi
Agent’s Balance to Surplus dengan Nilai
rendahnya nilai perusahaan asuransi yang
Perusahaan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah
Warning
System
berdasar
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi
struktur kepemilikan dan kinerja keuangan
agent’s
dengan sistem peringatan dini (early
balance to surplus walau pengaruhnya
warning system) sebagaimana menjadi
adalah yang paling kecil dari variable lain
sistem
yang
Penelitian ini juga dapat melihat pengaruh
oleh
kinerja
keuangan
digunakan
rasio
dalam
penelitian
rujukan
di
struktur
ini didapatkan dengan membandingkan
terjadinya agency problem pada kinerja
tagihan premi langsung dengan total modal,
keuangan.
Volume 2, No. 1, November 2012
sebagai
Serikat.
Kurniawan (2006). Kinerja berdasar rasio
67 -
kepemilikan
Amerika
basic
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Unit Analisis
Tujuan Penelitian
Unit analisis dalam penelitian ini
Penelitian ini mempunyai tujuan studi
struktur
adalah Perusahaan Asuransi yang terdaftar
kepemilikan dan kinerja keuangan dengan
di Bursa Efek Indonesia, berupa Laporan
untuk
early
menguji
warning
pengaruh
system
terhadap
nilai
perusahaan. Objek penelitian ini adalah
Keuangan tahunan (annual report) periode
tahun 2006 sampai dengan 2010
perusahaan asuransi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Horizon Waktu
Horizon waktu yang dilakukan adalah
sesuai dengan studi yang merupakan
Jenis Investigasi
Jenis
penelitian
yang
digunakan
gabungan
antara
cross sectional dan
dalam penelitian ini adalah studi kausalitas
Longitudinal.
(causalitas study). Penelitian kausalitas
pengambilan data tidak dalam range waktu
bertujuan
sebab-akibat
sekali ambil saja, namun untuk keperluan
variabel dari hipotesis yang diajukan
analisa variabel diambil waktu dalam
disertai data empiris (Sekaran, 2006:165).
range waktu yang berbeda.
Tingkat Intervensi
Populasi Penelitian
untuk menguji
Hal
ini
dikarenakan
intervensi peneliti dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah intervensi sedang. Hal
perusahaan asuransi yang terdaftar di
ini berkaitan dengan jenis investigasi yang
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun
dipilih berupa studi kausalitas, peneliti
2006 – 2010, diperoleh dari website resmi
tidak
BEI yakni di www.idx.co.id. Yakni dapat
Tingkat
lagi
berurusan
dengan
temuan
korelasi, namun ingin menemukan secara
kukuh
hubungan
kausal
dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:
(Sekaran,
2006:168)
Pengaturan Studi
Pengaturan studi dalam penelitian ini
Tabel 1.
No
Daftar Populasi Penelitian
Nama Perusahaan
1
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA)
2
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
(AHAP)
3
berkaitan dengan jenis investigasi yang
PT Asuransi Multi Arta Guna Tbk
(AMAG)
dipilih yakni studi kausalitas. Pada studi
4
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI)
kausalitas selalu dilakukan dalam konteks
5
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM)
studi atau dalam situasi yang tidak diatur
6
PT Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT)
7
PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM)
8
PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
9
PT Maskapai Reasuransi Tbk (MREI)
(Sekaran, 2006:170)
Volume 1, No.2, November 2012
- 68
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10
PT Panin Insurance Tbk (PNIN)
11
PT Panin Life Tbk (PNLF)
Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial di definisikan
Sumber:www.idx.co.id (data diolah)
sebagai persentase saham yang dimiliki
Metode penelitian yang digunakan
adalah
sensus.
Hal
ini
disebabkan
oleh
manajemen
pengambilan
yang
aktif
keputusan
dalam
perusahaan,
terbatasnya jumlah perusahaan asuransi
meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty
yang terdaftar di BEI, maka seluruh
&
populasi dijadikan sebagai objek penelitian
manajerial
(Sugiyono, 2008).
kepemilikan saham yang dimiliki oleh
machfoedz,
2003).
diukur
Kepemilikan
sesuai
proporsi
manajerial (Ituriaga & Sanz, 1998).
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian
ini
menggunakan
data
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan
Institusional
adalah
keuangan
besarnya persentase saham yang dimiliki
perusahaan asuransi tahun 2006 sampai
oleh investor institusional (Midiastuty &
dengan
machfoedz,
sekunder
berupa
2010.
laporan
Data
diperoleh
dari
2003).
Kepemilikan
www.idx.co.id dan dari PT. Indonesian
institusional diukur sesuai dengan proporsi
Capital Market Electronic Libarary via
kepemilikan saham yang dimiliki oleh
email info@icamel.co.id, juga didukung
pemilik institusi.
dengan
data
lapangan
dan
data
kepustakaan.
Operasionalisasi Variabel
Nilai Perusahaan
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Nilai Perusahaan. Nilai dari
perusahaan di ukur dengan Tobin’s Q
Tobin’s Q dihitung dengan rumus :
Market value of outstanding shares
+ total liabilities
Tobin’s Q= -----------------------------------------Book value total assets
Outstandingshare x
Year end price + total liabilities
Tobin’s Q= -----------------------------------------Book value total assets
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Beban Klaim
Kinerja keuangan early warning
system dengan rasio beban klaim yaitu
suatu kinerja keuangan yang diketahui
dengan cara membandingkan antara beban
klaim dengan pendapatan premi.
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Likuiditas
Kinerja keuangan early warning
system dengan rasio likuiditas yaitu kinerja
keuangan yang diketahui berdasarkan cara
membandingkan jumlah kewajiban dengan
total kekayaan yang diperkenankan.
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Agent’s Balance to
69 -
Volume 2, No. 1, November 2012
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Surplus
Kinerja
X2: Kepemilikan Manajerial
keuangan
early
warning
system dengan rasio agent’s balance to
surplus
yaitu kinerja keuangan yang
didapatkan dengan cara membandingkan
tagihan premi langsung dengan total modal,
cadangan khusus dan laba.
X3: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Beban Klaim
X4: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Likuiditas
X5: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan dengan Rasio
Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Pertumbuhan
Premi
Kinerja keuangan early warning
Agent’s Balance to Surplus
X6: Kinerja Keuangan Early Warning
System dengan Rasio Pertumbuhan
Premi
system dengan rasio pertumbuhan yaitu
α: Konstanta
kinerja keuangan yang didapatkan dengan
β1,2,3,4,5,6: Koefisien regresi masing-
metode
membandingkan
antara
kenaikan/penurunan premi netto dengan
masing variabel independen
ε : Variabel residual
premi netto tahun sebelumnya.
HASIL PEMBAHASAN
Metode
analisis
dan
Pengujian Hipotesis
Rancangan
Pengaruh Seluruh Variabel Independen
secara Bersama-sama terhadap Variabel
Dependen (Nilai Perusahaan)
Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan metode
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
analisis regresi linear berganda, sebelum
menunjukkan bahwa koefisien regresi (β1),
melakukan uji regresi berganda. Metode
(β2), (β3), (β4), (β5), dan (β6) yaitu
ini mensyaratkan untuk melakukan uji
kepemilikan
manajerial,
asumsi klasik guna mendapatkan hasil
institusional,
kinerja
yang baik (Ghozali, 2001). Berdasarkan
warning system dengan rasio beban klaim,
kerangka
model
rasio likuiditas, rasio agent’s balance to
matematis dalam penelitian ini dapat
surplus, dan rasio pertumbuhan premi
dirumuskan sebagai berikut :
bernilai
pemikiran,
maka
tidak
sama
kepemilikan
keuangan
dengan
early
nol.
Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +
β5X5 + β6X6 + ε
yang telah disusun sebelumnya bahwa jika
paling sedikit ada satu βi (i =1, 2, 3, 4, 5, 6)
≠ 0, maka variabel independen secara
Keterangan Variabel :
Y: Harga Saham (Nilai Perusahaan)
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
variabel dependen.
X1: Kepemilikan Institusional
Volume 1, No.2, November 2012
- 70
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Kepemilikan Manajerial
terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel
kepemilikan
manajerial terhadap nilai
perusahaan atau untuk hipotesis kedua
adalah
berpengaruh.
hipotesis
Hasil
menunjukkan
parsial
pengujian
bahwa
kepemilikan
secara
manajerial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
dengan nilai koefisein regresi (β1) = -0,094.
Nilai negatif tersebut bermakna bahwa
semakin tinggi kepemilikan manajerial,
maka
akan
semakin
rendah
nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian Sujoko &
Soebiantoro
(2002)
yang
menemukan
pengaruh positif kepemilikan manajerial
terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan
Pawestri (2006) juga menemukan bahwa
kepemilikan
secara
manajerial
langsung
dan
berpengaruh
tidak
langsung
terhadap nilai perusahaan
menemukan bahwa kepemilikan saham
institusional
terhadap
berpengaruh
nilai
signifikan
perusahaan.
Namun
Wahyudi dan Pewastri (2006) menemukan
bahwa kepemilikan institusional tidak
berpengaruh
pada
nilai
perusahaan.
Terjadinya pengaruh tersebut ada baiknya
bila di singgung teori dari Crutchley, et.al
(1999) dalam Wahyudi (2006:3) yakni
Semakin tinggi kepemilikan institusional
maka semakin kuat kontrol eksternal
terhadap
perusahaan
dan
mengurangi
agency cost, sehingga perusahaan akan
menggunakan
Dengan
dividen
adanya
kontrol
yang
yang
rendah.
ketat,
menyebabkan manajer menggunakan utang
pada tingkat rendah untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya financial distress
dan risiko kebangkrutan. Pada kondisi
seperti inilah harga saham atau nilai
perusahaan akan cenderung mengalami
kenaikan.
Pengaruh Kepemilikan Institusional
terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel
untuk
Pengaruh Kinerja Keuangan Early
Warning System dengan Rasio Beban
Klaim terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
hipotesis ketiga didapatkan hasil yang
keuangan early warning system dengan
berpengaruh dengan nilai koefisien regresi
rasio beban klaim atau untuk hipotesis
(β2) = 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa
keempat
secara parsial kepemilikan institusional
berpengaruh dengan nilai koefisien regresi
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
(β3) = -0,533. Ini menunjukkan secara
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
parsial kinerja keuangan early warning
kepemilikan
system
kepemilikan
institusional
institusional,
atau
maka
akan
didapatkan
dengan
rasio
hasil
beban
yang
klaim
semakin besar pula nilai perusahaan, Hasil
berpengaruh
penelitian ini konsisten dengan penelitian
Output
Sujoko
bahwa semakin tinggi rasio beban klaim
71 -
dan
Subiantoro
(2002)
yang
Volume 2, No. 1, November 2012
terhadap nilai perusahaan.
negatif
tersebut
menunjukkan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
akan
semakin
menurunkan
nilai
perusahaan. Siregar (2010) menemukan
perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
bahwa rasio likuiditas mempengaruhi nilai
dengan penelitian yang dilakukan Siregar
perusahaan.
(2010) yang menemukan bahwa rasio
mendapatkan
bahwa
rasio
beban klaim memiliki hubungan pengaruh
berpengaruh
negatif
dan
dengan nilai perusahaan.
terhadap harga saham asuransi.
Kurniawan (2006) juga menemukan
bahwa
rasio
beban
Liability
to
liquid
(2006)
likuiditas
siginifikan
assets
ratio
memiliki
berfungsi untuk mengukur kemampuan
pengaruh negatif yang signifikan terhadap
perusahaan dalam jangka pendek untuk
harga
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
saham.
menyatakan
klaim
Kurniawan
Kurniawan
juga
rasio
beban
(2006)
klaim
(Ang,
1997).
Peningkatan
jumlah
merupakan pengalaman dalam menutup
kewajiban perusahaan akan mendorong
resiko yang telah terjadi serta kualitas
naiknya rasio likuiditas, artinya besarnya
usaha penutupan klaim tersebut. Tingkat
kewajiban
yang
beban klaim yang tinggi akan mengancam
perusahaan
akan
kondisi keuangan perusahaan sehingga
persepsi investor yang secara langsung
meningkatkan risiko bagi perusahaan.
akan berimbas terhadap saham perusahaan.
Kondisi seperti inilah sangat dihindari oleh
Hal ini bermakna bahwa hasil penelitian
investor
kemungkinan
sesuai dengan teori yang dikembangkan
pemegang saham melepaskan saham yang
Ang (1997) dan konsisten dengan hasil
mereka miliki sehingga pada akhirnya
penelitian Kurniawan (2006).
dan
adanya
ditanggung
ikut
oleh
mempengaruhi
terjadi penurunan harga saham atau nilai
Pengaruh
perusahaan.
Kinerja
Keuangan
Early
Warning System dengan Rasio Agent’s
Pengaruh
Kinerja
Keuangan
Early
Balance to Surplus terhadap Nilai
Warning
System
dengan
Rasio
Perusahaan
Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
keuangan early warning system dengan
keuangan early warning system dengan
rasio agent’s balance to surplus atau untuk
rasio likuiditas atau untuk hipotesis kelima
hipotesis ke enam didapatkan hasil dengan
didapatkan hasil adanya pengaruh terhadap
nilai koefisien regresi (β5) = 0,337. Hal ini
nilai perusahaan, dengan nilai koefisien
menunjukkan bahwa kinerja keuangan
regresi (β4) = 0,263. Hal ini menunjukkan
dengan pendekatan early warning system
bahwa secara parsial kinerja keuangan
dengan rasio agent’s balance to surplus
early
warning
likuiditas
system
berpengaruh
dengan
rasio
secara parsial berpengaruh terhadap nilai
terhadap
nilai
perusahaan. Hasil ini sejalan dengan
Volume 1, No.2, November 2012
- 72
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
penelitian yang dilakukan Siregar (2010)
dan pembahasan yang telah dikemukakan
yang mengemukakan bahwa rasio agent’s
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan
balance to surplus memiliki pengaruh
bahwa
terhadap nilai perusahaan. Kurniawan
Kepemilikan
(2006) menemukan bahwa rasio agent’s
Keuangan Early Warning System dengan
balance to surplus berpengaruh negatif dan
Rasio Beban Klaim, Rasio Likuiditas,
signifikan terhadap perusahaan.
Rasio Agent’s Balance to Surplus dan
Rasio ini dianggap penting karena
menentukan
tingkat
perusahaan,
sebagaimana
solvabilitas
dikemukakan
Kepemilikan
Institusional,
Manajerial,
Kinerja
Rasio Pertumbuhan Premi baik secara
bersama-sama
maupun
parsial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
oleh Satria (1994) bahwa tingginya angka
rasio agent’s balance to surplus akan
Saran
Dengan adanya hasil penelitian, dapat
mengancam likuiditas perusahaan.
disampaikan saran-saran, yaitu:
1.
Asuransi dibebani dengan syarat-
Pengaruh
Kinerja
Keuangan
Early
Warning
System
dengan
Rasio
syarat kesehatan perusahaan yang
Pertumbuhan Premi terhadap Nilai
diperbaharui terus oleh pemerintah,
Perusahaan
hal
ini
menyebabkan
informasi-
Hasil penelitian untuk variabel kinerja
informasi dalam laporan keuangan
keuangan early warning system dengan
asuransi terjadi perubahan secara
rasio pertumbuhan premi atau untuk
signifikan, seperti adanya ketentuan
hipotesis ketujuh didapatkan hasil yang
modal minimum yang diperbaharui
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
pada tahun 2009. Oleh karena itu
dengan nilai koefisien regresi (β6) = 0,107.
penelitian selanjutnya juga penting
Ini
dibahas kondisi perusahaan sebelum
menunjukkan
bahwa
dengan
meningkatnya rasio pertumbuhan premi
dan
juga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
ketentuan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
pemerintah tersebut
penelitian Kurniawan (2006) dan Siregar
(2010)
pengaruh
yang
rasio
menemukan
hubungan
pertumbuhan
premi
terhadap nilai perusahaan.
2.
sesudah
adanya
yang
ketentuandikeluarkan
Koefisien determinasi (R Square)
sebesar 0,514, berarti hanya 51,4%
perubahan-perubahan dalam variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh
perubahan-perubahan dalam variabel
KESIMPULAN DAN SARAN
independen
Kesimpulan
Artinya masih terdapat 48,6% dari
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
73 -
Volume 2, No. 1, November 2012
dalam
penelitian
ini.
variabel independen diluar penelitian
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ini, dan ini menjadi potensi untuk
digali pada penelitian selanjutnya
seperti
kualitas
laba,
earnings
management, mekanisme corporate
governance, tingkat suku bunga SBI,
dan lain-lain.
3.
Perusahaan
asuransi
sebaiknya
memperhatikan pengaruh ke empat
rasio dalam kinerja keuangan dengan
pendekatan early warning system,
seperti terkait dengan operasional
utama
asuransi
underwriting/seleksi
yakni
risiko,
karena
underwriting/seleksi risiko yang baik
merupakan
kunci
keberhasilan
pencapaian tujuan perusahaan yakni
peningkatan nilai perusahaan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ang, R., 1997. Buku Pintar : Pasar Modal
Indonesia , Jakarta: Erlangga.
Fama, EF., 1978. The Effect of a Firm
Investment and Financing Decision on
The Welfare of Its Security Holders.
American Economic Review; Vol 68.
272-280
Ghozali, I., 2001. Statistik Parametrik
Multivariat. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Hasnawati, S., 2005. Implikasi Keputusan
Investasi, Pendanaan dan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Publik di
Bursa Efek. Jakarta. Jurnal Usahawan .
No.09/Th XXXIX. Hal:19-23.
Horngren. T. C., Srikant M. Datar. And George
Foster. 2003. Cost Accounting: A
Managerial Emphasisi. New Jersey:
Pearson Education International.
Itturiaga, F. J. L and Rodriguez. Sanz J. A.,
1998. Ownership Structure, Corporate
Value and Firm Investment: A Spanish
Firms Simultaneous Equations Analysis.
Working
Paper
Universidad
De
Valladolid . Hal: 1-32.
Jensen, M. and William H. Meckling, 1976.
Theory of the Firm: Managerial
Behaviour Agency Cost, and Ownership
Structure.
Journal
of
Finance
Economics. No: 3. Hal: 305-360.
Jensen, M and Michael, 2001. Value
Maximation, Stakeholders Theory, and
The Corporate Objective Function.
Working Paper . No.01-09, Harvard
Business School. Hal: 1-21.
Kamal, S., 2011. Pengaruh Peran Praktik
Corporate
Governance
terhadap
Hubungan Antara Kinerja Keuangan
dengan Nilai Perusahaan. Tesis. Banda
Aceh: Program Pascasarjana Universitas
Syiah Kuala.
Kurniawan, S., 2006. Analisis Pengaruh RasioRasio Early Warning System dan
Tingkat Suku Bunga SBI terhadap
Harga Saham. Tesis. Semarang:
Program
Pascasarjana
Universitas
Diponegoro.
Midiastuty, P. dan Mas’ud M., 2003. Analisis
Hubungan
Mekanisme
Corporate
Governance dan Indikasi Manajemen
Laba. Makalah SNA. Vol.VI. Hal: 176199.
Sarwono, J., 2006. Analisis Data Penelitian
Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Satria, S., 1994. Pengukuran Kinerja
Keuangan Perusahaan Asuransi di
Indonesia dengan Analisis Rasio
Keuangan “Early Warning System”.
Jakarta: Kerjasama Lembaga Penerbit
FE-UI dengan PAU FE-UI.
Sekaran, U., 2006. Research Methods For
Business (Metodologi Penelitian Bisnis).
Jakarta: Salemba Empat.
Siallagan, H., dan Mas’ud M., 2006.
Mekanisme Corporate, Kualitas Laba
dan Nilai Perusahaan. Simposium
Nasional Akuntansi 9.
Siregar, R., 2010. Analisis Rasio Keuangan
Early Warning System terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan asuransi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Sudarma, M., 2003. Pengaruh Struktur
Kepemilikan saham, Faktor Intern,
Faktor Ekstern terhadap Struktur Modal
dan Nilai Perusahaan. Disertasi.
Malang: Universitas Brawijaya.
Sujoko, dan U.S., 2007. Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern
dan Faktor Ekstern terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan . Vol. 9, No.1. Hal: 4148.
Wahyudi, U. dan Hartini P. Pawestri., 2006.
Implikasi
Struktur
Kepemilikan
Volume 1, No.2, November 2012
- 74
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan
Keputusan Keuangan sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Simposium Nasional
75 -
Volume 2, No. 1, November 2012
Akuntansi 9 .