HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN DERAJAT BERATNYA PENYAKIT DBD PADA PASIEN ANAK DI RSU. ANUTAPURA PERIODE JANUARI 2014-MARET 2015 | Setyawati | Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 9279 3030
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1
Januari 2017
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN
DERAJAT BERATNYA PENYAKIT DBD PADA PASIEN ANAK DI
RSU. ANUTAPURA PERIODE JANUARI 2014-MARET 2015
Tri Setyawati*, Sakinatul Qulub**, Gina Andyka Hutasoit***, Rosdiana Lumula****
* Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Skills Laboratory, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRACT
Background: Dengue hemorrhagic fever is a disease cause by dengue virus that can infect
and cause death for children. Severity of dengue fever is determined based on clinical
criteria and laboratories. The decline in the number of leukocytes and the increased number
of hematocrit can be a marker of severity for dengue fever.
Objective: This study aimed to determine the relationship between leukocyte cand
hematocrit count with the severity of dengue disease in pediatric patients at Anutapura
public hospital from January 2014-March 2015.
Methods: This research used cross-sectional study. The sampling technique used is total
sampling. The samples used in the study amounted to 83 patients according to the
inclusion and exclusion criteria. The instruments used in this research were the medical
records of pediatric patients with dengue fever. The relationship between leukocyte and
hematocrit count with the severity of dengue fever disease in pediatric patients were
analyzed using Spearman correlation test.
Results: Spearman correlation test showed there was no correlation between the number of
leukocytes with the severity of dengue fever in pediatric patients (p = 0.775) directed to
positive correlation and the weak strength of the relationship (r = 0.032). While the
correlation between the amount of hematocrit with the severity of dengue fever had no
correlation (p = 0.052) directed to positive correlation and weak strength of the relationship
(r = 0.214).
Conclusions: There was no relationship between leukocyte and hematocrit count with the
severity of dengue disease in pediatric patients at Anutapura public hospital from January
2014-March 2015.
Keywords: dengue degree of severity, Number of leukocytes, Number of Hematocrit
39
Tri Setyawati, dkk., Hubungan antara Jumlah Leukosit dan Hematokrit ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1
Januari 2017
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN
DERAJAT BERATNYA PENYAKIT DBD PADA PASIEN ANAK DI
RSU. ANUTAPURA PERIODE JANUARI 2014-MARET 2015
Tri Setyawati*, Sakinatul Qulub**, Gina Andyka Hutasoit***, Rosdiana Lumula****
* Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Skills Laboratory, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar Belakang: Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang dapat menginfeksi serta menimbulkan kematian bagi anak. Klasifikasi derajat
beratnya penyakit DBD menjadi acuan yang dalam melakukan tatalaksana. Penurunan
jumlah leukosit serta peningkatan jumlah hematokrit dapat menjadi penanda derajat
beratnya penyakit demam berdarah dengue.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit dan
hematokrit dengan derajat beratnya penyakit DBD pada pasien anak di RSU. Anutapura
periode Januari 2014-Maret 2015.
Metode Penelitian: Penelitan ini menggunakan metode penelitian cross-sectional. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian berjumlah 83 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi serta eksklusi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitan adalah data rekam medik dari pasien anak
penderita demam berdarah dengue. Hubungan antara jumlah leukosit dan hematokrit
dengan derajat beratnya penyakit demam berdarah dengue pada pasien anak dianalisis
dengan menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan
antara jumlah leukosit dengan derajat beratnya penyakit demam berdarah dengue pada
pasien anak (p=0.775) arah korelasi positif serta kekuatan hubungannya lemah (r=0,032).
Sedangkan korelasi antara jumlah hematokrit dengan derajat beratnya penyakit demam
berdarah dengue tidak terdapat hubungan (p=0,052) dengan arah korelasi positif dan
kekuatan hubungan lemah (r=0,214).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara jumlah leukosit dan hematokrit dengan
derajat beratnya penyakit DBD pada pasien anak di RSU. Anutapura periode Januari 2014Maret 2015.
Kata kunci : Derajat Beratnya DBD, Jumlah Leukosit, Jumlah Hematokrit
40
Tri Setyawati, dkk., Hubungan antara Jumlah Leukosit dan Hematokrit ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1
Januari 2017
hingga leukositosis sedang. Pada 50%
PENDAHULUAN
dengue
(DBD)
kasus DBD ringan dapat ditemukan
merupakan penyakit yang disebabkan oleh
lekopenia pada demam antara hari ke-1
Demam
virus
berdarah
dengue.
Sampai
saat
ini,
sampai hari ke-3. 6
1
Beberapa tahapan derajat beratnya
Pada tahun 2013, Incidence Rate DBD di
penyakit DBD, yaitu derajat I dengan
Sulawesi Tengah tertinggi adalah di Kota
tanda terdapat demam disertai gejala tidak
Palu (223,76) per 100.000 penduduk,
khas dan uji torniket + (positif); derajat II
disusul
Morowali
terapdat perdarahan spontan di kulit;
(83,50) per 100.000 penduduk kemudian
derajat III yang ditandai nadi cepat dan
Kabupaten Toli-Toli (78,53) per 100.000
lemah serta penurunan tekanan nadi (47%) berjumlah
bahwa nilai rata-rata leukosit pada pasien
4 pasien. Dari gambar, dapat diketahui
anak yang menderita demam berdarah
bahwa pasien memiliki jumlah hematokrit
dengue dengan jumlah 10x109/L berjumlah 18
hematokrit pada pasien demam berdarah
pasien. Dari gambar dapat diketahui bahwa
dengue berjenis kelamin laki-laki dapat
pasien terbanyak menderita DBD memiliki
dilihat pada gambar 3.
jumlah leukosit normal yaitu 4-10x109/L.
Nilai rata-rata jumlah hematokrit pada
pasien
demam
berdarah
dengue
anak
dengan jenis kelamin perempuan dapat
dilihat pada gambar 2.
Berdasarkan data penelitian, diperoleh
bahwa nilai rata- rata jumlah hematokrit
laki-laki
dengan
jumlah
hematokrit
dibawah normal (
Januari 2017
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN
DERAJAT BERATNYA PENYAKIT DBD PADA PASIEN ANAK DI
RSU. ANUTAPURA PERIODE JANUARI 2014-MARET 2015
Tri Setyawati*, Sakinatul Qulub**, Gina Andyka Hutasoit***, Rosdiana Lumula****
* Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Skills Laboratory, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRACT
Background: Dengue hemorrhagic fever is a disease cause by dengue virus that can infect
and cause death for children. Severity of dengue fever is determined based on clinical
criteria and laboratories. The decline in the number of leukocytes and the increased number
of hematocrit can be a marker of severity for dengue fever.
Objective: This study aimed to determine the relationship between leukocyte cand
hematocrit count with the severity of dengue disease in pediatric patients at Anutapura
public hospital from January 2014-March 2015.
Methods: This research used cross-sectional study. The sampling technique used is total
sampling. The samples used in the study amounted to 83 patients according to the
inclusion and exclusion criteria. The instruments used in this research were the medical
records of pediatric patients with dengue fever. The relationship between leukocyte and
hematocrit count with the severity of dengue fever disease in pediatric patients were
analyzed using Spearman correlation test.
Results: Spearman correlation test showed there was no correlation between the number of
leukocytes with the severity of dengue fever in pediatric patients (p = 0.775) directed to
positive correlation and the weak strength of the relationship (r = 0.032). While the
correlation between the amount of hematocrit with the severity of dengue fever had no
correlation (p = 0.052) directed to positive correlation and weak strength of the relationship
(r = 0.214).
Conclusions: There was no relationship between leukocyte and hematocrit count with the
severity of dengue disease in pediatric patients at Anutapura public hospital from January
2014-March 2015.
Keywords: dengue degree of severity, Number of leukocytes, Number of Hematocrit
39
Tri Setyawati, dkk., Hubungan antara Jumlah Leukosit dan Hematokrit ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1
Januari 2017
HUBUNGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DAN HEMATOKRIT DENGAN
DERAJAT BERATNYA PENYAKIT DBD PADA PASIEN ANAK DI
RSU. ANUTAPURA PERIODE JANUARI 2014-MARET 2015
Tri Setyawati*, Sakinatul Qulub**, Gina Andyka Hutasoit***, Rosdiana Lumula****
* Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
** Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
*** Bagian Skills Laboratory, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako
ABSTRAK
Latar Belakang: Demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang dapat menginfeksi serta menimbulkan kematian bagi anak. Klasifikasi derajat
beratnya penyakit DBD menjadi acuan yang dalam melakukan tatalaksana. Penurunan
jumlah leukosit serta peningkatan jumlah hematokrit dapat menjadi penanda derajat
beratnya penyakit demam berdarah dengue.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit dan
hematokrit dengan derajat beratnya penyakit DBD pada pasien anak di RSU. Anutapura
periode Januari 2014-Maret 2015.
Metode Penelitian: Penelitan ini menggunakan metode penelitian cross-sectional. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian berjumlah 83 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi serta eksklusi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitan adalah data rekam medik dari pasien anak
penderita demam berdarah dengue. Hubungan antara jumlah leukosit dan hematokrit
dengan derajat beratnya penyakit demam berdarah dengue pada pasien anak dianalisis
dengan menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan
antara jumlah leukosit dengan derajat beratnya penyakit demam berdarah dengue pada
pasien anak (p=0.775) arah korelasi positif serta kekuatan hubungannya lemah (r=0,032).
Sedangkan korelasi antara jumlah hematokrit dengan derajat beratnya penyakit demam
berdarah dengue tidak terdapat hubungan (p=0,052) dengan arah korelasi positif dan
kekuatan hubungan lemah (r=0,214).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara jumlah leukosit dan hematokrit dengan
derajat beratnya penyakit DBD pada pasien anak di RSU. Anutapura periode Januari 2014Maret 2015.
Kata kunci : Derajat Beratnya DBD, Jumlah Leukosit, Jumlah Hematokrit
40
Tri Setyawati, dkk., Hubungan antara Jumlah Leukosit dan Hematokrit ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 1
Januari 2017
hingga leukositosis sedang. Pada 50%
PENDAHULUAN
dengue
(DBD)
kasus DBD ringan dapat ditemukan
merupakan penyakit yang disebabkan oleh
lekopenia pada demam antara hari ke-1
Demam
virus
berdarah
dengue.
Sampai
saat
ini,
sampai hari ke-3. 6
1
Beberapa tahapan derajat beratnya
Pada tahun 2013, Incidence Rate DBD di
penyakit DBD, yaitu derajat I dengan
Sulawesi Tengah tertinggi adalah di Kota
tanda terdapat demam disertai gejala tidak
Palu (223,76) per 100.000 penduduk,
khas dan uji torniket + (positif); derajat II
disusul
Morowali
terapdat perdarahan spontan di kulit;
(83,50) per 100.000 penduduk kemudian
derajat III yang ditandai nadi cepat dan
Kabupaten Toli-Toli (78,53) per 100.000
lemah serta penurunan tekanan nadi (47%) berjumlah
bahwa nilai rata-rata leukosit pada pasien
4 pasien. Dari gambar, dapat diketahui
anak yang menderita demam berdarah
bahwa pasien memiliki jumlah hematokrit
dengue dengan jumlah 10x109/L berjumlah 18
hematokrit pada pasien demam berdarah
pasien. Dari gambar dapat diketahui bahwa
dengue berjenis kelamin laki-laki dapat
pasien terbanyak menderita DBD memiliki
dilihat pada gambar 3.
jumlah leukosit normal yaitu 4-10x109/L.
Nilai rata-rata jumlah hematokrit pada
pasien
demam
berdarah
dengue
anak
dengan jenis kelamin perempuan dapat
dilihat pada gambar 2.
Berdasarkan data penelitian, diperoleh
bahwa nilai rata- rata jumlah hematokrit
laki-laki
dengan
jumlah
hematokrit
dibawah normal (