SURVEI PERMASALAHAN PENYESUAIAN DIRI SISWI ASRAMA STELLA DUCE SUPADI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  

SURVEI PERMASALAHAN PENYESUAIAN DIRI SISWI ASRAMA

STELLA DUCE SUPADI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN KLASIKAL

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling      

  Oleh: Albertina Agapa 061114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

SURVEI PERMASALAHAN PENYESUAIAN DIRI SISWI ASRAMA

STELLA DUCE SUPADI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN KLASIKAL

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling      

  Oleh: Albertina Agapa 061114016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  MOTTO 1.

  Belajar tidak hanya demi pengetahuan, melainkan demi kehidupan.

  2. With God all things are possible.

  3. Tuhan jadikan indah tepat pada waktu-Nya.

  (1 Kor 10:13 & Pengkotbah 3:11A)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapa dan Mama tercinta di Nabire dan di Ugapuga

  Adik-adik tersayang Sahabat-sahabat terdekat

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 6 Oktober 2010 Penulis

  Albertina Agapa

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Albertina Agapa

  Nomor Mahasiswa : 061114016 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

SURVEI PERMASALAHAN PENYESUAIAN DIRI SISWI ASRAMA STELLA DUCE SUPADI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

  beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 6 Oktober 2010 Yang menyatakan Albertina Agapa

ABSTRAK SURVEI PERMASALAHAN PENYESUAIAN DIRI SISWI ASRAMA

  

STELLA DUCE SUPADI YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Albertina Agapa Universitas Sanata Dharma 2010

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang permasalahan penyesuaian diri yang sangat intens dialami siswi asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode survei. Subjek penelitian adalah populasi siswi asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010. Mereka terdiri dari SMA 42 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang disusun oleh penulis berdasarkan buku Psikologi

  

perkembangan (Fatimah, 2006 dan Desmita, 2009). Skala terdiri dari 80

  pertanyaan yang mencakup empat aspek penyesuaian diri yaitu: (1) aspek pribadi, (2) aspek sosial, (3) aspek belajar, (4) aspek karir. Skala telah diuji validitasnya menggunakan teknik penilaian profesional dan reliabilitas menggunakan teknik

  pearson product moment . Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan

  frekwensi dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus Penilaian Acuan Patokan tipe I. Intensitas permasalahan penyesuain diri para siswi asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta digolongkan menjadi 5 yaitu sangat kurang intens, kurang intens, cukup intens, Intens dan sangat intens.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat permasalahan penyesuaian diri siswi asrama Stella Duce Supadi tahun ajaran 2009/2010 berada pada taraf intens dan cukup intens sehingga perlu ada perhatian yang baik dan efektif dari pembina asrama dan orang tua. Sedangkan Permasalahan penyesuaian diri yang sangat intens dan intens dialami siswi berdasarkan item meliputi: Sangat intens terdapat pada (1) aspek belajar dengan item 47 (92,8%), item 49 (94,0%), item 58 (90,4%) dan (2) aspek sosial dengan item 38 (92,8%). Sedangkan intens terdapat pada (1) aspek pribadi: item 13 (83,3%), item 10 (85,7%), item 4 (82,1%), item 14 (81,5%), item 18 (85,7%). (2) aspek sosial berada pada item 27 (88,6%) dan item 29 (85,1%), (3) aspek belajar berada pada item 51 (83,9%), (4) aspek karir berada pada item 61 (83,9%), item 67 (87,5%), item 69 (80,3%), item 71 (82,7%), item 62 (84,5%), item 66 (80,3%), item 68 (87,5%) dan item 75 (88,0%). Berdasarkan hasil penelitian disusunlah topik-topik bimbingan klasikal bagi para siswi asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta guna menyelesaikan permasalahan penyesuain

  

ABSTRACT

A CASE SURVEY ON THE ADJUSTMENT OF STUDENTS LIVING IN

STELLA DUCE SUPADI YOGYAKARTA DORMITORY YEAR 2009/2010

AND ITS IMPLICATION ON THE TOPICS’ PROPOSAL FOR

  

THE CLASSICAL ASSISTANCE

Albertina Agapa

Sanata Dharma University

2010

  The aim of this research is to collect any description about the adjustment problems intensely experienced by the students living in Stella Duce Supadi Yogyakarta dormitory year 2009/2010 and its implication on the topics’ proposal for the classical assistance.

  This is a descriptive study with survey methodology. The subject of this study covers a population of 42 students living in Stella Duce Supadi Yogyakarta dormitory year 2009/2010. The instrument used is questionnaires arranged based on the book Psikologi Perkembangan (Fatimah, 2006 and Desmita, 2009). The scale consists of 80 questions which include four aspects of self adaptation, namely: (1) personal aspect, (2) social aspect, (3) learning aspect, (4) career aspect. The validity and the reliability of the scale have been tested by using the technique of professional evaluation for the former and the technique of Pearson product moment for the latter. The data analysis technique used is calculating the frequency with its distribution based on the formula of Reference Evaluation type

  I. The self adaptation problems’ intensity of the students living in Stella Duce Supadi Yogyakarta dormitory year 2009/2010 can be categorized into 5 stages, namely: the least intense, less intense, fairly intense, intense, and the most intense.

  The result shows that the self adaptation problems of the students living in Stella Duce Supadi Yogyakarta dormitory year 2009/2010 are in the fairly intense and intense stage so that it is necessary for the chief of the dormitory and the parents to give a better and more effective attention. Meanwhile, the most intense self adaptation problems experienced by the students, based on the item, are in (1) learning aspects on item 47 (92.8%), item 49 (94.0%), and item 58 (90.4%); and (2) social aspect on item 38 (92.8%). As for the intense ones are in (1) personal aspects on item 13 (83.3%), item 10 (85.7%), item 4 (82.1%), item 14 (81.5%), and item 18 (85.7%); (2) social aspects on item 27 (88.6%) and item 29 (85.1%); (3) learning aspect on item 51 (83.9%); (4) career aspects on item 61 (83.9%), item 67 (87.5%), item 69 (80.3%), item 71 (82.7%), item 62 (84.5%), item 66 (80.3%), item 68 (87.5%) and item 75 (88.0%).

  Based on the result above, the researcher arranges some topics of classical assistance in order to answer the adjustment problems on self adaptation experienced by the students living in Stella Duce Supadi Yogyakarta dormitory year 2009/2010. The topics, thus, are arranged based on the item of questions

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih, atas segala rahmat dan pendampingan-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Berkat penyertaan dan bimbingan-Nya, peneliti mendapatkan kekuatan, dan semangat untuk tekun dalam penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling.

  Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, diucapkan terimakasih kepada: 1.

  Br. Yustinus Triyana, S.J. S.S., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran, keramahan, ketulusan hati, pengertian, telah memberikan bimbingan, petunjuk, masukan, saran, pikiran, waktu, tenaga, pengalaman, dukungan, dan dorongan kepada peneliti hingga tersusunnya skripsi ini.

  2. Dr.M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.

  3. Dr. Gendon Barus, M.Si., dan Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., selaku Dosen penguji yang telah memberikan masukan, pikiran, saran, waktu dan kritikan yang berguna sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.

  4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata membimbing dan mendidik serta membagikan kekayaan ilmunya kepada peneliti.

  5. Para dosen MKDU, dan MKDK yang telah membagikan ilmunya kepada peneliti.

  6. Para karyawan sekretariat FKIP, BK, MKDU, MKDK, dan BAAK, yang dengan sabar memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi.

  7. Para karyawan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan keramahan dan kesederhanannya membantu peneliti dalam hal peminjaman buku.

  8. Para karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu setia membersihkan lingkungan belajar, sehingga peneliti merasa krasan, dan nyaman dalam belajar.

  9. Sr. Trisiani Sulastri, CB., dan Sr. Anunsita, CB., selaku pembina asrama Stella Duce I, Jl.Supadi no.5 yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

  10. Bapak, Mama, Adik-adik yang ada baik di Nabire dan di Ugapuga atas dukungan doa, motivasinya.

  11. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006, meliputi: Lina, Ela, Candra, Sr.Anunsita, Sr.Udis, Sr. Beatrix, Dhita, Rias, Sr.

  Thres, Modes, Bul-bul, Sr.Rita, dan semua yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan kerjasama dalam belajar.

  Akhirnya peneliti berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi pemerhati bidang pengembangan bimbingan di luar sekolah khususnya di asrama.

  Yogyakarta,

  6 Oktober 2010 Penulis

  Albertina Agapa

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii

  

ABSTRACT ................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………......……..............………… 1 B. Perumusan Masalah ………………………….......…............…… 5 C. Tujuan Penelitian …………………….............…........………….. 5 D. Manfaat Penelitian …………………………........…............….... 6 E. …………………………………..…. 7 Definisi Operasional BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Penyesuaian Diri ……………………………….………… 9 1. Pengertian Penyesuaian Diri ….……………………...……. 9 2. Macam-macam Penyesuaian Diri ………………….………. 10 3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri ……..…………..………..... 13 4. Peran Penyesuaian Diri bagi Peserta Didik …………………. 17 5. Peran Penyesuaian Diri dalam Membantu Proses Penyesuaian Diri ……………………………….….... 18 B. Permasalahan ………...................................................................19 1. Arti Permasalah ............ ………………….....................…... 19 2. Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja …………..............20 3. Pembagian Masalah Menurut Intensitasnya ……………….23 C. Bimbingan Klasikal ................................................................... 25 1. Pengertian Bimbingan Klasikal ............................................... 25 2. Ragam Bimbingan Klasikal .................................................... 27 D. Keterkaitan antara Bimbingan Klasikal dan Penyelesaian Permasalahan Penyesuaian Diri ........................ 28 E. Pentingnya Pelayanan Bimbingan di Asrama.................................. 29

  BAB III: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian …………………………...…................…...... 31 B. Populasi Penelitian …………………………...........…......…. 31 C. Alat Pengumpul Data …………………...................…......…..... 32 D. Uji Alat Ukur 1. Uji Validitas Isi .................................................................. 34 2. ................................................................. 35

  Seleksi Item 3. Uji Reliabilitas ................................................................. 35 4. Koefisien Korelasi ................................................................ 37 E. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 38 F. Tehnik Analisis Data ………….............................................. 43

  BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Penyesuaian Diri yang Intens dialami Siswa Penghuni Asrama Supadi....................................... 45 B.

  Pembahasan ................................................................................... 50

  BAB V : USULAN TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL DAN CONTOH SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN DI ASRAMA SUPADI SEBAGAI IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Usulan Topik Bimbingan Klasikal untuk Para Siswi penghuni Asrama Supadi ……………………………………….. 72 B.

  Contoh Satuan Pelayanan Bimbingan …………………...…….. 73

  BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 84 B. Saran-saran dan Keterbatasan ....................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................87 LAMPIRAN .................................................................................................90

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1 : Kisi-kisi Skala Permasalahan Penyesuaian Diri ..............

  32 Tabel 2 : Kisi-kisi Item yang Gugur Berdasarkan Aspek Penyesuaian Diri ............................................... 40

  Tabel 3 : Kisi-kisi Item yang Valid Berdasarkan Aspek Penyesuaian Diri ............................................... 41

  Tabel 4 : Penggolongan Permasalahan Penyesuaian yang Sangat Intens Dialami Siswi Asrama Stella Duce Supadi..........................................

  44 Tabel 6 : Sebaran Subjek Berdasarkan Kategori Permasalahan dalam Setiap Aspek Penyesuaian Diri Para siswi Asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010..............................

  46 Tabel 7 : Sebaran Item Berdasarkan Kategori Permasalahan dalam Setiap Aspek Penyesuaian Diri Para siswi Asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.............................

  47 Tabel 8 : Item Berdasarkan Kategori Permasalahan Penyesuaian Diri Siswi Asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010............................

  48 Tabel 9 : Usulan Topik Bimbingan Klasikal ................................ 73

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Skala Permasalahan Penyesuaian Diri .............................. 90 Lampiran 2 : Data Skor Nomor item....................................................... 92 Lampiran 3 : Data Seleksi Item .............................................................. 102 Lampiran 4 : Tabel Skor untuk Menghitung Reliabilitas

  Koefisien Korelasi............................................................. 106 Lampiran 5 : Data Sebaran Subjek Berdasarkan Kategori

  Permasalahan dalam Setiap Aspek Penyesuaian Diri Para siswi Asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010.............................. 109

  Lampiran 6 : Data Sebaran Item Berdasarkan Kategori Permasalahan dalam Setiap Aspek Penyesuaian Diri Para siswi Asrama Stella Duce Supadi Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010............................... 117

  Lampiran 7 : Suran Ijin Penelitian.......................................................... 121 Lampiran 8 : Surat Penilaian Profesional Judgment............................... 122

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Sobur, 2003:526)

  penyesuaian diri merupakan interaksi yang kontinu antara diri sendiri, lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Diri sendiri berkaitan dengan segala sesuatu yang ada pada diri individu tersebut. Lingkungan sosial berkaitan dengan orang lain yang ada disekitarnya. Lingkungan fisik berkaitan dengan segala sesuatu yang dapat dilihat, dirasa, disentuh, dicium dan didengar.

  Setiap individu perlu memperhatikan penyesuaian diri dalam kehidupannya, sebab individu hidup di lingkungan dan mereka dituntut untuk saling berinteraksi. Individu yang hidup di lingkungan baru perlu menyesuaikan diri dengan keadaan di lingkungan tersebut. Ada berbagai macam dinamika dalam proses penyesuaian diri yang dialami individu. Ada individu yang cepat tetapi ada pula yang menyesuaikan diri dengan lambat. Ada individu yang berhasil dengan baik dalam proses penyesuaian diri, tetapi ada pula yang gagal. Menurut Hurlock (2004:239) kesulitan satu penyebab ketidakbahagiaan remaja adalah kegagalan dalam menyesuaikan diri. Akibat positif dari keberhasilan penyesuaian diri adalah berkembangnya rasa percaya diri, rasa yakin terhadap kemampuan dan optimis dalam menyelesaikan permasalahan.

  Setiap individu perlu mengadakan penyesuaian dengan pribadi, sosial, belajar dan karir. Penyesuaian pribadi berkaitan dengan membangun dan mengembangkan kemampuan diri sendiri. Penyesuaian sosial merupakan kemampuan untuk membangun dan mengembangkan interaksi yang baik dan efektif dengan orang lain. Penyesuaian belajar merupakan kemampuan memahami dan melakukan tugas atas dasar kesadaran serta tanggung jawabnya sebagai siswi. Penyesuaian karir berkaitan dengan kemampuan individu untuk mengambil keputusan mengenai karir yang dipilih, sehingga mampu mengembangkan cara belajar dan bekerja sesuai tuntutan karir yang dipilih. Semua aspek penyesuaian tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Apabila, mengalami hambatan dalam mengembangkan penyesuaian pribadi maka individu akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan penyesuaian sosial, belajar dan karir. Hambatan dalam penyesuaian sosial akan mempersulit penyesuaian pribadi, karir dan belajar. Demikian juga halnya dengan penyesuaian belajar dan karir bila mengalami hambatan maka berdampak negatif pada aspek pribadi dan sosial.

  Maka dari itu, kelancaran dalam menjalani proses studi penyesuaian diri yang baik, maka siswi dapat mengembangkan diri secara optimal, mengembangkan relasi yang baik dengan orang lain dan dapat mengembangkan bakat serta meningkatkan prestasi belajar.

  Para siswi asrama Stella Duce Supadi membutuhkan penyesuaian diri dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Para siswi tersebut memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri baik melalui proses belajar maupun pendampingan di asrama.

  Asrama Putri “Stella Duce”adalah asrama pelajar SMA Stella Duce Yogyakarta, yang dikelolah oleh Yayasan Syantikara, yang didirikan oleh Suster-suster Cinta Kasih St.Carolus Barromeus (CB), dengan dasar pendidikan agama katolik. Salah satu tujuan dari berdirikan asrama ini adalah mendampingi para warga untuk mencapai kepribadian utuh, mampu menghayati iman kristiani, cinta dan menghargai martabat pribadi manusia, mandiri serta tanggap terhadap kebutuhan sesama dan lingkungan masyarakat.

  Para siswa penghuni asrama Supadi berumur 15-18 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah dan latar belakang keluarga yang berbeda.

  Salah satu tugas perkembangan masa remaja (usia 13-17 tahun) yang tersulit adalah penyesuaian terhadap diri dan sosialnya. Hurlock (2004:213) menyatakan sebagai berikut: untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian diri yang baru. Bagi remaja yang tersulit adalah penyesuaian diri dengan teman sebaya, perilaku sosial, pengelompokan sosial, nilai-nilai baru dalam seleksi prihatin banyak pihak, terutama di lingkungan pendidikan dan luar pendidikan. Menurut Hall (Santrock, 2003:10) remaja yang berusia 12 sampai 23 tahun sering mengalami masalah. Mereka akan melakukan berbagai perilaku baru yang ingin diketahuinya. Pada masa remaja, individu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan pribadi, sosial, akademik dan karir.

  Ada kemungkinan bahwa siswa belum mampu menyesuaikan diri dengan baik. Dugaan ini muncul ketika peneliti berinteraksi dengan beberapa siswi di asrama. Beberapa masalah penyesuaian yang dialami, antara lain: mengabaikan tugas doa, tidak mentaati tata tertib, tidak menjalankan tugas di asrama, pindah ke asrama lain, memilih kembali ke rumah, perasaan menyerah, berbohong pada pembina, kurang pergaulan dengan teman sebaya di asrama, minder, cemas.

  Dari uraian di atas kelihatan jelas bahwa penyesuaian diri sangat penting dalam proses perkembangan individu. Tugas Bimbingan dan Konseling adalah memperlancar perkembangan individu dalam tiap aspeknya. Karena proses penyesuaian diri sangat menentukan proses perkembangan individu maka Bimbingan dan Konseling harus memperhatikan permasalahan penyesuaian diri tersebut. Sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah-masalah penyesuaian diri yang dialami siswi asrama Stella Duce Supadi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data supaya dapat menyusun topik bimbingan klasikal yang relevan dan efektif.

  B. Rumusan Masalah 1.

  Sejauh mana tingkat permasalahan penyesuaian diri para siswi yang tinggal di asrama Stella Duce Supadi tahun ajaran 2009/2010? 2. Permasalahan penyesuaian diri apakah yang sangat intens dialami siswi asrama Stella Duce Supadi tahun ajaran 2009/2010 dalam rangka penyusunan topik-topik bimbingan klasikal? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk: 1.

  Memperoleh data permasalahan penyesuaian diri yang dialami siswi asrama Stella Duce Supadi tahun ajaran 2009/2010.

  2. Menemukan topik bimbingan klasikal yang bisa menjawab permasalahan penyesuaian diri yang dialami siswi asrama Stella Duce Supadi tahun ajaran 2009/2010.

  D. Manfaat Penelitian 1.

  Teoritik a.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian teorotik dibidang bimbingan dan konseling, khususnya mengenai b.

  Penelitian ini dapat merangsang penelitian selanjutnya yang hendak mengkaji topik yang berkaitan dengan permasalahan penyesuaian diri yang dialami individu.

2. Praktis a.

  Para Siswi Dapat memperoleh gambaran mengenai permasalahan penyesuaian yang paling dominan dialaminya sehingga mereka dapat memecahkan permasalahan penyesuaian diri tersebut dengan pendampingan pembina asrama Stella Duce Supadi.

  b.

  Para Tutor Dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan untuk memberikan bimbingan yang sesuai dan efektif bagi siswi sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik di asrama Stella Duce Supadi.

  c.

  Para Tutor Dapat memahami dan menciptakan situasi yang menyenangkan bagi siswi sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik dan efektif dalam bidang akademik, sosial, pribadi dan karirnya.

  d.

  Peneliti Peneliti memperoleh pengalaman dalam mengungkap permasalahan penyesuaian diri yang dialami siswi. Peneliti juga dapat menemukan topik bimbingan klasikal yang sesuai dan efektif untuk diberikan pada siswi.

  e.

  Peneliti Lain Peneliti lain dapat menambah pengetahuan baru serta dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian yang baru.

E. Definisi Operasional 1.

  Permasalahan merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau mempersulit orang mencapai maksud dan tujuan tertentu.

  2. Penyesuaian Diri adalah interaksi yang kontinyu antara diri sendiri, lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang memungkinkan individu membina diri sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara efektif dalam lingkungan hidupnya.

  3. Permasalahan penyesuaian diri merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi dan mempersulit orang untuk berinteraksi baik dengan pribadi, lingkungan sosial maupun dengan lingkungan fisik.

4. Siswi Asrama Stella Duce Supadi adalah para siswi remaja yang pada tahun ajaran 2009-2010 tinggal di asrama Stella Duce Jl.

  Supadi no.5 Yogyakarta.

  5. Topik bimbingan klasikal merupakan pokok bahasan tertentu yang direncanakan dan akan diberikan kepada siswi secara berkelompok dalam waktu tertentu untuk membantu mengatasi permasalahan penyesuaian diri yang dialami siswi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai penyesuaian diri,

  permasalahan, bimbingan klasikal, keterkaitan antar bimbingan dan pemecahan permasalahan penyesuaian dir, pentingnya pelayanan bimbingan di asrama khususnya dalam pemecahan permasahan penyesuaian diri.

A. Penyesuaian Diri 1. Arti Penyesuaian Diri.

  Menurut Calhoun dan Acocella (dalam Sobur, 2003:526) penyesuaian diri merupakan interaksi yang kontinu antara diri sendiri, lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Selain itu, Schneiders (Gunarsa, 1989) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses perilaku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai keinginannya dan dapat diterima oleh lingkungan.

  Menurut Davidoff (Fatimah, 2006:194) penyesuaian diri merupakan titik temu antara kondisi diri dan tuntutan lingkungan.

  Individu dituntut untuk menyesuaikan diri dengan pribadi, lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Sehingga individu penyesuaian diri merupakan suatu usaha dan kemampuan individu dalam mengikuti tuntutan perubahan sosial di sekitarnya.

  Pettijohn (Geru, 2002:6) penyesuaian diri berarti cara kita bereaksi terhadap tuntutan stress dalam diri kita. penyesuaian diri merupakan reaksi terhadap tuntutan yang ditujukan kepada dirinya baik tuntutan internal maupun ekternal (Vembriarto, 1990).

  Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka penyesuaian diri merupakan serangkaian usaha individu untuk mencapai keseimbangan dengan diri sendiri, lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Apabila dilihat dari permasalahan penyesuaian diri yang dialami oleh siswa, maka dapat dikatakan bahwa remaja yang berhasil dalam menyesuaikan diri adalah mereka yang dapat mengintegrasikan dengan baik dalam aspek pribadi, belajar, sosial dan karirnya dengan baik dan efektif.

2. Macam-macam Penyesuaian Diri

  Sundari (2005:40) menyebutkan enam macam penyesuaian diri, yaitu penyesuaian diri terhadap keluarga (family

  adjusment) , penyesuaian diri terhadap sosial (social adjusment),

  penyesuaian diri terhadap sekolah (school adjusment), penyesuaian diri terhadap perguruan tinggi (college adjusment), penyesuaian diri terhadap jabatan (vocational adjusment), penyesuaian diri terhadap perkawinan (marriage adjusment). pembahasan penyesuaian diri hanya terbatas pada penyesuaian sosial, sekolah, dan jabatan.

  a.

  Penyesuaian Diri terhadap Lingkungan Sosial Sosial berkaitan dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Apabila individu ingin menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial maka ia harus memiliki kesadaran untuk hidup dengan orang lain. Ada enam hal yang perlu diperhatikan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, yakni:

  1) Individu sanggup mengadakan relasi yang baik dengan masyarakat

  2) Individu sanggup bersikap secara efektif terhadap kenyataan sosial

  3) Individu sanggup menghargai dan menjalankan baik hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis

  4) Individu sanggup bergaul dengan orang lain dan tetap menghargai hak-hak pribadinya

  5) Individu mampu simpati terhadap kesejahteraan orang lain, dengan cara: memberi pertolongan kepada orang lain, bersikap jujur, cinta kebenaran, rendah hati. b.

  Penyesuaian Diri terhadap Sekolah Sekolah merupakan sarana bagi peserta didik dalam mengembangkan potensinya, terutama perkembangan akademik maupun non akademik. Individu diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan baik di sekolah. Dengan demikian terwujud:

  1) Kedisiplinan terhadap peraturan yang ada di sekolah

  2) Menyukai mata pelajaran di sekolah

  3) Situasi yang kondusif sehingga tujuan sekolah dapat tercapai c.

  Penyesuaian terhadap Jabatan Jabatan berkaitan dengan kemampuan individu untuk mengambil keputusan mengenai karir yang dipilih, sehingga mampu mengembangkan cara belajar dan bekerja sesuai tuntutan karir yang dipilih. Dirinya harus mempunyai kriteria dalam memilih karir, yaitu:

  1) Matang dalam memegang jabatan

  2) Senang dan mencintai pekerjaannya

  3) Berusaha mencapai kemajuan secara bertahap.

  3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri.

  Desmita (2009:195) mengemukakan empat aspek kematangan intelektual, (c) kematangan sosial, (d) kematangan tanggung jawab. Keempat aspek-aspek penyesuaian diri yang sehat tersebut memiliki indikator, sebagai berikut: a.

  Kematangan emosional 1) Kematangan dalam suasana kehidupan emosional. 2)

  Sikap toleransi 5) Keakraban dalam pergaulan.

  Selain itu, Fatimah (2006:207) mengemukakan aspek-aspek penyesuaian diri, meliputi: a.

  Sikap altruism, empati. Bersahabat dalam hubungan interpersonal. 4) Kesadaran akan etika dan hidup jujur. 5) Selalu konsekwensi dengan rencana yang dibuat. 6) Kemampuan bertindak dengan bebas.

  Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara fleksibel. 3)

  1) Sikap produktif dalam mengembangkan diri. 2)

  Tanggung jawab.

  d.

  Kemampuan kepemimpinan 4)

  Kemantapan dalam suasana hidup dengan orang lain 3)

  Kematangan sosial 1) Keterlibatan dalam partisipasi social. 2) Kesediaan kerja sama. 3)

  c.

  Kematangan intelektual 1) Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri. 2) Kemampuan memahami kemampuan dan keragaman. 3) Kemampan mengambil keputusan. 4) Keterbukaan dalam mengenal lingkungan.

  b.

  Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan sendiri.

  Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan kejengkelan. 4)

  Penyesuaian Pribadi Penyesuaian pribadi merupakan kemampuan agar tercipta hubungan yang harmonis dalam kehidupan. Agar tercipta hubungan yang harmonis dengan lingkungannya maka remaja harus memiliki kemampuan untuk mengenal kelebihan dan kekurangannya, bertindak secara efektif sesuai dengan potensi dan kondisinya, tidak adanya rasa benci, bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawab, percaya pada kemampuan, mengenal bakat, mempersiapkan diri untuk masuk di dunia kerja, mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan lingkunganya dan tidak mengeluh terhadap nasib.

  b.

  Penyesuaian Sosial Setiap individu perlu memperhatikan penyesuaian diri dalam kehidupannya. Sebab individu hidup di lingkungan dan mereka dituntut untuk saling berinteraksi. Individu yang hidup di lingkungan baru perlu menyesuaikan diri dengan keadaan di lingkungan tersebut.

  Karena di lingkungan sosial tersebut, individu akan menjalin hubungan yang baik, bekerja sama, berinteraksi, bergaul, saling membantu dengan anggota keluarga, teman di sekolah, teman bermain, dan anggota masyarakat secara umum. Selain itu, di lingkungan masyarakat tersebut terdapat proses saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam tingkah laku yang sesuai dengan aturan, hukum adat istiadat, nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

  Apabila dilihat dari penjelasan di atas, maka aspek penyesuaian diri pada remaja dapat di kelompokkan menjadi 4 aspek, meliputi: (a) penyesuaian pribadi, (b) penyesuaian sosial, (c) penyesuaian belajar dan (d) penyesuaian karir.

  a.

  Penyesuaian pribadi. Penyesuaian pribadi memiliki beberapa aspek, meliputi:

  1) Mengenal kelebihan dan kekurangan. 2)

  Bertindak secara efektif sesuai dengan kemampuan dan kondisi.

  3) Mengelola rasa benci dan menyatakan kejengkelan. 4) Bertanggung jawab terhadap tugas . 5) Percaya pada kemampuan.

  b.

  Penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial memiliki beberapa aspek, meliputi:

  1) Keterlibatan dalam partisipasi sosial. 2) Kesediaan kerja sama. 3) Kemampuan kepemimpinan. 4) Sikap toleransi. 5) Keakraban dalam pergaulan.

  c.

  Penyesuaian belajar

  1) Kemampuan mencapai pengetahuan yang luas. 2) Kemampuan memahami pelajaran di sekolah. 3) Kemampuan mengambil keputusan. 4) Keterbukaan bila mengalami kesulitan. 5) Mampu mengatur waktu.

  d.

  Penyesuaian karir. Penyesuaian karir memiliki beberapa aspek, meliputi:

  1) Kesadaran akan etika dan hidup jujur. 2) Selalu konsekwensi dengan rencana yang dibuat. 3) Mempunyai cita-cita. 4) Mengenal berbagai macam pekerjaan. 5) Mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Jadi, orang akan mengalami kebahagiaan bila berhasil menyesuaikan diri dengan baik. Individu memperoleh kebahagiaan bila dapat mengenal diri, sosial, belajar dan kemampuannya. Sebaliknya, individu yang kurang baik dalam penyesuaian diri akan mengalami ketidakbahagiaan dalam hidupnya.

4. Peran Penyesuaian Diri bagi Peserta Didik

  Peserta didik perlu memperhatikan penyesuaian diri dalam kehidupannya. Sebab mereka hidup di lingkungan dan dituntut perlu menyesuaikan diri dengan keadaan di lingkungan tersebut. Ada berbagai macam dinamika dalam proses penyesuaian diri yang dialami individu. Ada individu yang cepat tetapi adapula yang menyesuaikan diri dengan lambat. Ada individu yang berhasil dengan baik dalam proses penyesuian diri, tetapi adapula yang gagal.

  Menurut Hurlock (2004:239) kesulitan menyesuaikan diri bisa mengakibatkan hidup yang tidak bahagia. Salah satu penyebab ketidakbahagiaan remaja adalah kegagalan dalam menyesuaikan diri. Hurlock (2004:239) menyebutkan bahwa tanda bahaya yang umum dari ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan baik, antara lain: tidak bertanggung jawab, perasaan cemas, mudah menyerah, terlalu banyak mengkhayal. Akibat positif dari keberhasilan penyesuaian diri adalah berkembangnya rasa percaya diri, rasa yakin terhadap kemampuan, optimis dalam menyelesaikan permasalahan. Selain itu, Hurlock (2005: 258) mengatakan bahwa remaja yang menyesuaikan diri dengan baik akan merasa puas dengan dirinya, menjalankan tugas sesuai kemampuannya, mampu berinteraksi dengan orang lain.

  Peserta didik perlu menyesuaikan diri dengan baik dalam bidang pribadi, sosial, karir dan belajarnya. Sehingga mereka dapat berkembang secara optimal dan mencapai kebahagiaan

5. Peran Bimbingan dan Konseling dalam Membantu Proses Penyesuaian Diri Siswa.

  Penyesuaian diri sangat penting dalam proses perkembangan individu. Tugas Bimbingan dan Konseling adalah memperlancar perkembangan individu dalam bidang pribadi, belajar, sosial dan karir. Karena proses penyesuaian diri sangat menentukan proses perkembangan individu maka Bimbingan dan Konseling harus memperhatikan permasalahan penyesuaian diri tersebut. Apabila mengetahui masalah penyesuaian diri yang dialami siswa maka Bimbingan dan Konseling dapat menyusun program yang relevan dan efektif.

  Fatimah (2006:209) mengatakan bahwa setiap sekolah menengah memiliki guru Bimbingan dan Konseling yang berfungsi untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah penyesuaian diri yang dihadapinya. Selain itu, Mulyatiningsih, dkk (2004) mengatakan bahwa layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan aspek pribadi, sosial, belajar dan karirnya. Winkel dan Hastuti (2004:66) mengatakan bahwa salah satu fungsi pokok dari pelayanan bimbingan di sekolah adalah fungsi penyesuaian. Fungsi penyesuaian dapat membantu siswa menemukan cara menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi

  Bimbingan dan Konseling sangat berperan penting dalam membantu proses penyesuaian diri siswa. Bimbingan dan Konseling membantu siswa dengan memberikan bimbingan yang sesuai dan efektif agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik. Dengan bimbingan yang relevan, siswa diharapkan dapat berkembang secara optimal.

B. Permasalahan

  Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permasalahan yang dialami remaja disebabkan oleh berbagai faktor. Baik faktor dari dalam diri maupun dari lingkungannya.

1. Arti permasalahan

  Kata permasalahan diambil dari kata dasar “masalah” lalu ditambah dengan awalan per- dan akhiran –an. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan). Menurut Hastuti (dalam Winkel 1992:12) masalah merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau mempersulit seseorang mencapai maksud dan tujuan tertentu. Selain itu, Mappiare (1982:111) mengatakan bahwa tugas perkembangan yang tidak terselesaikan dengan baik pada periode tertentu dan kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan masalah bagi remaja. Willis (dalam Geru, 2002) mengatakan bahwa masalah yang dialami remaja selalu terkait dengan penyesuaian dengan kelompok dan lingkungan tempat dia berkembang.

  Dengan demikian, masalah merupakan sesuatu yang menghambat individu mencapai tujuan tertentu. Selain itu, individu mengalami masalah apabila kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik.

2. Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja.

  Remaja akan mengalami permasalahan dalam hidupnya apabila mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik dan efektif. Menurut Fatimah (2006:212) permasalahan penyesuaian diri remaja akan timbul ketika mereka mulai memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena remaja akan mengalami masalah penyesuaian diri dengan guru, teman dan mata pelajaran. Sebagai akibatnya, mereka mengalami masalah dalam aspek belajar, karir, sosial dan pribadi. Selain itu, Zakiah (dalam Lelanawati, 2004) mengatakan bahwa permasalahan yang umum dialami oleh remaja biasanya berhubungan dengan pelajaran di sekolah, teman sebaya, masalah pribadi dan pertumbuhan jasmaninya.

  Menurut Fatimah (2006:210) orang dewasa yang otoriter dapat menghambat penyesuaian diri remaja. Sikap orang dewasa yang cenderung otoriter dapat membuat remaja mengalami masalah emosional seperti: suka menyendiri, marah-marah, tuanya, menjadi tidak bebas dalam mengekpresikan keinginannya. Secara tidak langsung sikap otoriter orang tua akan dibawa dalam lingkungan pergaulannya. Sebagai pelampiasan, individu akan cenderung bebas untuk otoriter terhadap teman-temannya baik di sekolah maupun di luar.

  Remaja mengalami permasalahan dalam penyesuaian diri diakibatkan karena suasana tempat tinggal yang tidak nyaman.

  Fatimah (2006:211) menuliskan bahwa hasil penelitian psikologis membuktikan bahwa remaja yang hidup dalam rumah yang tidak nyaman lebih banyak mengalami permasalahan dalam penyesuaian dirinya. Hal ini tampak pada, remaja sering marah, suka menyendiri, kurang kepekaan terhadap sosial, suka gelisah. Selain itu, kebanyakan remaja dikeluarkan dari sekolah atau asrama karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik.

  Remaja mengalami permasalahan dalam menyesuaikan diri dengan teman sebaya. Individu yang hidup di lingkungan baru perlu menyesuaikan diri dengan teman sebaya di lingkungan tersebut. Di lingkungan baru, individu berinteraksi dan mencari teman baru. Banyak remaja yang mengalami kesulitan dalam mencari teman yang baru. Karena mereka harus menyesuaikan dengan keinginan, pendapat, minat yang baru.

  Remaja mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri mungkin akan timbul ketika remaja mulai memasuki jenjang sekolah yang baru, baik sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan atas. Mereka mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru yang kurang memberikan perhatian, guru galak, penolakan saat bertanya di kelas. Penyesuaian dengan teman baru karena merasa minder, pernah dicuekin, sulit untuk bekerja sama.

  Sedangkan penyesuaian dengan mata pelajaran yang kurang disukai, sering mendapat nilai yang kurang baik, materi yang banyak dan hafalan. Sebagai akibat prestasi belajar menjadi menurun dibanding dengan prestasi disekolah sebelumnya.

  Permasalahan lain yang mungkin timbul adalah penyesuaian diri terhadap kebiasaan belajar. Siswa yang baru masuk Sekolah Menengah Atas akan mengalami kesulitan dalam membagi waktu belajar, malu untuk bertanya, malas belajar, sering membolos sehingga ketinggalan pelajaran.

  Dari uraian dapat disimpulkan bahwa permasalahan penyesuaian diri yang dialami remaja berkaitan dengan: sikap orang dewasa yang otoriter, suasana tempat tinggal yang kurang nyaman, kesulitan bergaul dengan teman sebaya, kehidupan sekolah yang tidak mendukung, dan kebiasaan belajar kurang efektif.

3. Pembagian Permasalahan Remaja Menurut Intensitasnya

  Mappiare (1982:184) menyebutkan tiga macam pembagian masalah remaja, yaitu: (1) masalah yang wajar, (2) masalah dengan intensitas menengah, (3) masalah agresif atau taraf kuat. Masalah yang wajar merupakan tingkah laku remaja yang masih dalam perubahan fisik dan psikis dan tidak mengarah pada bahaya penyimpangan. Masalah dengan intensitas menengah merupakan tingkah laku remaja yang secara psikologis masih dalam perubahan fisik dan psikis tetapi mengarah pada tanda-tanda bahaya atau penyimpangan. Sedangkan, masalah agresif atau taraf kuat merupakan tingkah laku yang disebabkan oleh adanya rasa tidak enak, tertekan, tercekam sehingga membuat remaja melakukan tindakan yang berlebihan.

  Secara umum remaja mengalami masalah dengan intensitas menengah. Masalah menengah remaja mengarah pada tanda-tanda yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Menurut Mappiare (1982:189) permasalahan menengah remaja yang mengarah pada tanda-tanda penyimpangan ini disebabkan oleh: a.

  Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan serta tidak dapat menerima apa yang dicapai.

  b.

  Adanya tekanan-tekanan dari lingkungan misalnya dari orang tua, teman sebaya dan masyarakat yang lebih luas.

  c.

  Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap tekanan-tekanan yang ada. Berkaitan dengan tanda-tanda penyimpangan remaja, ada masalah yang menunjukan bahaya pasif dan ada juga yang netral. Selanjutnya, Mappiare (1982:190) mengatakan bahwa permasalahan yang memiliki tanda bahaya pasif meliputi: a.

  Merasa tidak aman sehingga remaja bersangkutan bersikap merendahkan diri dan rela ”dijajah” oleh siapa saja baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

  b.

  Selalu melamun sebagai konpensasi bagi rasa kurang puas dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen yang terkait

DESKRIPSI KECERDASAN EMOSIONAL SISWI SMA PENGHUNI ASRAMA PUTRI SANTA MARIA MALANG TAHUN AJARAN 20032004 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 114

DESKRIPSI KECERDASAN INTRAPERSONAL PARA SISWI YANG TINGGAL DI ASRAMA PUTRI STELLA DUCE SAMIRONO TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI

0 0 180

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT BELAJAR SISWI -SISWI KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009 DAN USULAN TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 0 120

KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

0 0 98

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 107

PERSEPSI TERHADAP PENERIMAAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI IPS SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 140

DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI SISWA-SISWA KELAS XI SMK MIKAEL SOLO TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

0 1 105

DESKRIPSI TINGKAT PENERIMAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS X DAN XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93