Evaluasi penatalaksanaan kasus kelainan hematologi pada kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakrta tahun 2008 : kajian anemia, trombositopenia dan netropenia - USD Repository

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN KASUS KELAINAN HEMATOLOGI

PADA KEMOTERAPI KANKER PARU-PARU DI RSUP Dr.SARDJITO

YOGYAKARTA TAHUN 2008

  

( Kajian Anemia, Trombositopenia dan Netropenia)

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Yosafat Reno Ogata NIM : 068114009

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

EVALUASI PENATALAKSANAAN KASUS KELAINAN HEMATOLOGI

PADA KEMOTERAPI KANKER PARU-PARU DI RSUP Dr.SARDJITO

YOGYAKARTA TAHUN 2008

  

( Kajian Anemia, Trombositopenia dan Netropenia)

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Yosafat Reno Ogata NIM : 068114009

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Life continues....

  Be like fireworks, Enlighten the dark sky and turn everyone’s emotion into happiness You form the pattern of you. Make yourself beautiful and people will stare amazingly to you, Because, life is too short for fireworks… _Enjoy life, because life is phenomenal It’s a magnificent trip_ Kupersembahkan karyaku ini untuk : Tuhan Yesus Kristus... Papah dan mamah tercinta... Adek tersayang... Almamaterku...

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, tuntunan serta penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudulEvaluasi Penatalaksanaan Kasus Kelainan Hematologi Pada Kemoterapi Kanker Paru-Paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Tahun 2008”. Sripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan Strata Satu (S1) Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, doa, saran dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :

  1. Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito.

  2. Bapak dan Ibu di Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta yang telah membantu kelancaran proses pengambilan data.

  3. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus dosen pembimbing dan penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Ibu Maria Wisnu Donowati , M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu dr.Fenty, M.Kes., SP.PK selaku dosen penguji yang telah memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

  6. Papa dan mamaku tercinta atas kasih sayang, doa, dan motivasi yang telah diberikan.

  7. Adekku tercinta atas perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan.

  8. Sita, teman seperjuangan yang telah memberikan saran, motivasi dan kebersamaan dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  9. Ina yang telah memberikan dukungan, doa dan perhatian selama ini.

  10. Alfa dan Bagas yang telah memberikan saran, motivasi dan kebersamaannya selama ini, persahabatan yang indah.

  11. Bayu, Boim, Robbi, Adit, Shinta, Lulu, Nia, Dissa, Nimoo, Vica, Lyl, Mew atas kebersamaan dan dukungannya.

  12. Winny, Yuni dan Switi atas persahabatan dan dukungan selama ini.

  13. Teman-teman FKK 2006 atas kebersamaannya.

  Penulis menyadari bahwa skipsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

  Yogyakarta,

  13 Januari 2010 Penulis

  

INTISARI

Kemoterapi merupakan salah satu upaya pengobatan pada kanker.

  Penatalaksanaan kemoterapi pada pasien kanker paru-paru dapat menimbulkan beberapa efek samping diantaranya adalah kelainan hematologi seperti anemia, trombositopenia dan netropenia. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai profil pasien kanker paru-paru yang meliputi umur, stadium, penyakit penyerta dan riwayat merokok, profil pengobatan pada pasien kanker paru yang meliputi kelas terapi, golongan dan jenis obat, adanya DRPs dan dampak pasien kanker paru – paru yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito tahun 2008 setelah menjalani perawatan.

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif dan menggunakan metode retrospektif. Bahan penelitian menggunakan data rekam medik pasien kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

  Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari 26 kasus kelainan hematologi, paling banyak pada usia 60-69 tahun dengan persentase 53%, dan pada stadium

  IV dengan persentase 49%. Terdapat 3 kasus hipertensi sebagai penyakit penyerta dan persentase merokok 7,7%. Dari 26 kasus kelainan hematologi ditemukan 4 kasus DRPs yang meliputi 3 kasus butuh tambahan terapi, dan 1 kasus obat tidak tepat/salah. Dampak pasien kanker paru-paru setelah menjalani perawatan yaitu belum sembuh 11,5% dan membaik 88,5%. Kata kunci : kanker paru, anemia, trombositopenia, netropenia, DRPs

  

ABSTRACT

  Chemotherapy is one of the efforts in cancer treatments. Chemotherapy treatments to lungs cancer patients may cause some effects. One of them is hematology abnormality like anemia thrombocytopenia, and netropenia. This research will discuss the profile of lungs cancer patients covering the age, stadium, other disease, and smoking history, the profile of treatments to lungs cancer patients covering therapy classes, groups, and medicines, DRPs possibility and the effects to lungs cancer patients who were taken care in RSUP Dr. Sardjito in 2008 after the treatments.

  This research is a non-experimental research which used descriptive- evaluative framework and employed retrospective methods. The research material was medical record data of lungs cancer patients in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in 2008.

  The result shows that from 26 cases of hematology abnormality, the highest population occurs in patients which the ages ranges from 60-69 years old with the total of percentage reaches 53%. From 26 cases, 46% were classified in the fourth stadium. The result also shows 3 hypertension cases as following disease and percentage of smoking 7,7%. From 26 cases of hematology abnormality, the researcher found 4 DRPs cases which show 3 cases which need for additional drug, and 1 case of wrong drug. The effects to the patients after treatments are 11,5% patients were not recover yet and 88,5% patients were getting better. Keywords: lungs cancer, anemia, thrombocytopenia, netropenia, DRPs

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................................ vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... ix

  INTISARI ........................................................................................................ x ABSTRACT .................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

  BAB I PENGANTAR....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1

  1. Permasalahan .......................................................................................... 2

  2. Keaslian Karya ....................................................................................... 3

  3. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

  B. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

  1. Tujuan Umum ......................................................................................... 4

  2. Tujuan Khusus ......................................................................................... 4

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .............................................................. 6 A. Kanker Paru ................................................................................................ 6

  1. Anatomi dan fisiologi paru-paru ............................................................ 6

  2. Definisi kanker paru-paru ........................................................................ 7

  3. Epidemiologi .......................................................................................... 8

  4. Etiologi .................................................................................................... 8

  5. Tanda dan gejala ..................................................................................... 9

  6. Klasifikasi dan Stadium .......................................................................... 9

  7. Diagnosis ................................................................................................ 11

  8. Prognosis ................................................................................................ 11

  B. Kemoterapi dan Efek Samping Kemoterapi ............................................... 11

  C. Anemia ........................................................................................................ 12

  1. Pengertian .............................................................................................. 12

  2. Penyebab ................................................................................................ 13

  3. Penanganan ............................................................................................ 13

  D. Trombositopenia ......................................................................................... 13

  1. Pengertian .............................................................................................. 13

  2. Penyebab ................................................................................................ 14

  3. Penanganan ............................................................................................ 14

  E. Netropenia .................................................................................................. 14

  1. Pengertian .............................................................................................. 14

  2. Penyebab ................................................................................................ 15

  3. Penanganan ............................................................................................ 16

  F. Drug Related Problems ............................................................................. 16

  1. Tidak perlu obat ..................................................................................... 16

  2. Butuh tambahan obat ............................................................................. 17

  3. Obat salah .............................................................................................. 17

  4. Dosis berlebih ......................................................................................... 17

  5. Dosis kurang .......................................................................................... 17 6.

   Adverse Drug Reaction ........................................................................... 17

  7. Ketidaktaatan pasien ............................................................................... 18

  G. Keterangan Empiris ................................................................................... 18

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 19 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 19 B. Definisi Operasional ................................................................................... 19 C. Subyek Penelitian ....................................................................................... 21 D. Bahan Penelitian ......................................................................................... 21 E. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 22 F. Tata Cara Penelitian ................................................................................... 22 G. Analisis Hasil .............................................................................................. 23 H. Kesulitan Penelitian ................................................................................... 25 BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 26 A. Profil Pasien Kanker Paru-paru .................................................................. 26

  1. Persentase jumlah pasien kanker paru-paru berdasarkan interval umur. 26

  2. Persentase jumlah pasien kanker paru-paru berdasarkan stadium .......... 27

  3. Jenis dan jumlah penyakit penyerta pada pasien kanker paru-paru ........ 28

  4. Persentase riwayat merokok pada kasus kanker paru-paru.................... 28

  B. Profil Pengobatan Kanker Paru-paru ......................................................... 29

  C. Evaluasi Penatalaksanaan Kelainan Hematologi ........................................ 36

  D. Drug Related Problems ............................................................................. 39

  E. Dampak Pasien Kanker Paru-paru ............................................................ 41

  F. Rangkuman Pembahasan ........................................................................... 41

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 43 A. Kesimpulan ................................................................................................ 43 B. Saran ........................................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 45 LAMPIRAN .................................................................................................... 47 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 85

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I. Klasifikasi Stadium Kanker Paru-paru .......................................... 10 Tabel II. Jenis dan jumlah penyakit penyerta pada kasus kemoterapi kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ................... 28 Tabel

  III. Golongan dan jenis obat gastrointestinal dan sistem hepatobilier pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 …………………………………….......... 31

  Tabel

  IV. Golongan dan jenis obat sistem kardiovaskular dan hematopoietik pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ………………………………………….. 31

  Tabel V. Golongan dan jenis obat sistem pernafasan pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ………........... 32 Tabel VI. Golongan dan jenis obat sistem saraf pusat pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ……………... 32 Tabel VII. Golongan dan jenis obat hormonal pada kasus kanker paru- paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ………………………….. 33 Tabel VIII. Golongan dan jenis obat antiinfeksi pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ................................. 33 Tabel IX. Golongan dan jenis obat kemoterapi pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ................................. 34 Tabel X. Golongan dan jenis vitamin dan mineral pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ................................. 34

  Tabel XI. Golongan dan jenis nutrisi pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 ………………………................... 35

  Tabel XII. Golongan dan jenis lain-lain pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 .................................................... 35 Tabel XIII. Kejadian hematologi pada kemoterapi kanker paru-paru ........... .. 37 Tabel XIV. DRPs, obat tidak tepat pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 .................................... 39 Tabel XV. DRPs, butuh tambahan obat pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 .............................. 40

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Paru-paru ………………………………………………………. 6 Gambar 2. Persentase interval umur pasien kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ……………………………...

  26 Gambar 3. Persentase stadium kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 …………………………………………..

  27 Gambar 4. Persentase riwayat merokok pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008....................................

  29 Gambar 5. Persentase kelas terapi pada kasus kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ……….....................

  30 Gambar 6. Angka kejadian kelainan hematologi pada pasien kanker paru-paru yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ..................................................................

  36 Gambar 7. Persentase dampak pasien kanker paru-paru yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito tahun 2008 setelah menjalani perawatan .....................................................................................

  41

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Data Kasus Kelainan Hematologi Pada Kemoterapi Kanker Paru-Paru ................................................................................. 48

  Lampiran 2. Tabel evaluasi Drug Related Problems .................................. 80 Lampiran

  3. Daftar komposisi obat yang digunakan pada kasus kemoterapi kanker paru di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 ............................................................................... 83

  Lampiran 4. Laporan 10 Besar Diagnosa di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. 84

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kanker paru-paru adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel

  yang berada di dalam paru-paru. Secara umum kanker paru-paru dibedakan menjadi 2 yaitu Small Cell Lung Cancer (SCLC) dan Non Small Cell Lung

  

Cancer (NSCLC). American Cancer Society memperkirakan di Amerika Serikat

  pada tahun 2009 terdapat sekitar 219.440 kasus baru dari kanker paru-paru (116.090 di antara laki-laki dan 103.350 di antara wanita) dan akan ada sekitar 159.390 kematian akibat kanker paru-paru (88.900 di antara laki-laki dan 70.490 di antara wanita).

  Pengobatan pada penyakit kanker paru-paru dapat dilakukan dengan cara operasi, kemoterapi, radioterapi maupun kombinasi antara radioterapi dengan kemoterapi. Kemoterapi pada pengobatan kanker dapat membunuh sel kanker termasuk sel darah sehingga dapat menurunkan tingkat sel darah merah yang menyebabkan anemia (Anonim, 2006). Pada penatalaksanaan kemoterapi, obat- obat sitostatika mempunyai indeks terapi yang sempit dan tidak hanya menyerang sel-sel kanker saja tetapi dapat menyerang sel-sel tubuh normal yang sifatnya cepat membelah. Salah satu efek dari obat sitostatika ini adalah terganggunya sistem hemopoetik yang diketahui dengan menurunnya jumlah sel darah di dalam tubuh. Penurunan jumlah sel darah ini dapat berupa penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan sel trombosit. Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah sel hemoglobin dalam sel darah merah dibawah normal. Dampak dari anemia menyebabkan rasa lelah pada pasien kanker, hal ini akan memperburuk kualitas hidup pasien. Penurunan sel darah putih terutama netrofil (netropenia) akan melumpuhkan respon imun sehingga mikroorganisme dapat masuk ke dalam sirkulasi darah dan meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Penurunan jumlah sel trombosit akan meningkatkan resiko terjadinya pendarahan.

  Berdasarkan uraian tersebut kondisi ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini ditekankan pada evaluasi penatalaksanaan anemia, trombositopenia dan netropenia sehingga penelitian ini berjudul ”Evaluasi Penalaksanaan Kasus Kelainan Hematologi Pada Kemoterapi Kanker Paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Tahun 2008 (Kajian Anemia, Trombositopenia dan Netropenia)”.

  Penelitian ini mengambil tempat di RSUP Dr.Sardjito karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan dari rumah sakit lain dan RSUP Dr.Sardjito mempunyai pelayanan spesialis kanker terpadu sehingga terdapat kemungkinan lebih banyak kasus yang terjadi.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : a. Bagaimana profil pasien kanker paru-paru yang mengalami kelainan hematologi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 yang meliputi umur, stadium, penyakit penyerta, dan riwayat merokok? b. Bagaimana profil pengobatan pada pasien kanker paru-paru yang mengalami kelainan hematologi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 yang meliputi kelas terapi, golongan dan jenis obat?

  c. Apakah ada DRPs yang meliputi : (1). Penggunaan obat tidak perlu (unnecessary drug) (2). Butuh tambahan obat (need for additional drug) (3). Penggunaan obat tidak tepat/salah (wrong drug) (4). Dosis terlalu tinggi (dosage too high) (5). Dosis terlalu rendah (dosage too low) (6). Interaksi antar obat (adverse drug reaction) d. Bagaimana dampak pasien kanker paru-paru yang dirawat di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta tahun 2008 setelah menjalani perawatan?

2. Keaslian Karya

  Penelitian ini merupakan penelitian hasil karya penulis sendiri dan bukan hasil plagiat dari penelitian orang lain. Sejauh ini penelitian mengenai evaluasi penatalaksanaan kelainan hematologi pada pasien kanker paru-paru belum pernah diteliti. Penelitian serupa mengenai kelainan hematologi pernah dilakukan oleh Antyaning (2007) dan Winarti (2005). Penelitian yang dilakukan Antyaning adalah Evaluasi Penatalaksanaan Kelainan Hematologi Pasca Kemoterapi Pada Pasien Kanker Payudara di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005 sedangkan penelitian yang dilakukan Winarti adalah Evaluasi Penatalaksanaan Netropenia dan Anemia Pada Kasus Kanker Leher Rahim di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2004. Perbedaan dengan kedua penelitian sebelumnya terletak pada jenis kanker yang diteliti dan tahun penelitian.

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pendukung dalam proses terapi pada pasien kanker paru-paru di RSUP Dr.

  Sardjito sehingga mutu pelayanan yang diberikan akan semakin meningkat.

  b. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi khususnya kerasionalan penatalaksanaan kelainan hematologi dalam proses terapi pada pasien kanker paru-paru.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum

  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penatalaksanaan kasus kelainan hematologi pada kemoterapi kanker paru-paru yang dirawat di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta pada tahun 2008.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui profil pasien kanker paru-paru yang mengalami kelainan hematologi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 yang meliputi umur, stadium, penyakit penyerta, dan riwayat merokok.

  b. Mengetahui profil pengobatan pada pasien kanker paru-paru yang mengalami kelainan hematologi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 yang meliputi kelas terapi, golongan dan jenis obat. c. Mengetahui adanya DRPs yang meliputi : (1). Penggunaan obat tidak perlu (unnecessary drug) (2). Butuh tambahan obat (need for additional drug) (3). Penggunaan obat tidak tepat/salah (wrong drug) (4). Dosis terlalu tinggi (dosage too high) (5). Dosis terlalu rendah (dosage too low) (6). Interaksi antar obat (adverse drug reaction) d. Mengetahui dampak pasien kanker paru-paru yang dirawat di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta tahun 2008 setelah menjalani perawatan.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kanker Paru-paru

1. Anatomi dan Fisiologi Paru-paru

  Gambar 1. Paru-paru (Anonim, 2007)

  Paru-paru adalah organ tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan (respirasi) yaitu proses pengambilan oksigen (O ) dari udara bebas saat menarik

  2

  napas, melalui saluran napas (bronkus) dan sampai di dinding alveoli (kantong udara) O akan ditranfer ke pembuluh darah yang di dalamnya mengalir antara

  2

  lain sel sel darah merah untuk dibawa ke sel-sel sel di berbagai organ tubuh lain sebagai energi dalam proses metabolisme. Pada tahap berikutnya setelah metabolisme maka sisa-sisa metabolisme itu terutama karbondioksida (CO ) akan

  2 dibawa darah untuk dibuang kembali ke udara bebas melalui paru-paru pada saat membuang napas (Syahruddin, 2006).

2. Definisi kanker paru-paru

  Dalam keadaan normal sel akan tumbuh sesuai kebutuhan tubuh dengan melalui tahapan tahapan dalam prosesnya. Mekanisme itu penting sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan perlu peremajaan. Pertumbuhan sel yang berjalan dalam beberapa tahapan dan dikontrol oleh gen (pembawa informasi) yang sebagian bertindak sebagai pemicu, penghambat pertumbuhan dan gen pengkontrol proses lain dalam sel agar berjalan baik. Gangguan pada gen atau proses pertumbuhan itu dapat menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali. Pada beberapa kondisi tidak semua gangguan itu berkembang cepat namun dapat berhenti sebelum berubah menjadi ganas itulah yang dikenal dengan tumor jinak. Jika gangguan itu lebih berat dan gangguan pertumbuhan berlangsung terus dan menyebar ke tempat lain (metastasis) disebut dengan tumor ganas atau kanker (Syahruddin, 2006).

  Kanker paru-paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru-paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis tumor di paru. Metastasis tumor di paru-paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat penyebaran (metastasis) dari tumor primer organ lain.

  Definisi khusus untuk kanker paru-paru primer yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (Syahruddin, 2006).

  3. Epidemiologi

  Kanker paru-paru merupakan penyebab paling banyak untuk kematian- kematian yang disebabkan kanker pada pria dan wanita di seluruh dunia. The

  

American Cancer Society memperkirakan bahwa 213.380 kasus-kasus baru

  kanker paru-paru di Amerika akan didiagnosis dan 160.390 kematian-kematian yang disebabkan kanker paru-paru akan terjadi pada tahun 2007. Kanker paru- paru sebagian besar adalah suatu penyakit dari orang tua, hampir 70% dari orang- orang yang terdiagnosis dengan kondisi ini adalah berumur di atas 65 tahun, dimana kurang dari 3% kasus-kasus terjadi pada orang-orang di bawah umur 45 tahun (Anonim, 2008a).

  4. Etiologi

  Paparan atau inhalasi yang berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik merupakan faktor penyebab utama di samping adanya faktor lain sepeti kekebalan tubuh, genetik. Terdapat hubungan antara rata-rata jumlah rokok yang dihisap per hari dengan tingginya insiden kanker paru-paru, 1 dari 9 perokok berat akan menderita kanker paru-paru. Anak-anak yang terpapar asap rokok selama 25 tahun pada usia dewasa akan terkena resiko kanker paru-paru dua kali lipat dibandingkan dengan yang tidak terpapar dan perempuan yang hidup dengan pasangan perokok akan terkena resiko kanker paru-paru 2-3 kali lipat.

  Diperkirakan 25% kanker paru-paru dari bukan perokok adalah berasal dari perokok pasif (Sudoyo, 2006).

  Merokok menyebabkan sampai 40 kali lipat peningkatan untuk mengalami resiko karsinoma paru bronkogenik dibandingkan dengan bukan perokok yang memiliki resiko seumur hidup kurang dari 1%. Resiko terkait pajanan diukur dalam bungkus-tahun. Berhenti merokok akan menurunkan resiko tersebut seiring berjalannya waktu, bekas perokok memiliki resiko dua kali lipat menderita kanker paru-paru daripada mereka yang tidak pernah merokok (Jeremy, 2002).

  Kanker paru-paru disebabkan oleh paparan zat-zat karsinogen melalui rokok. Kecepatan kematian akibat kanker paru-paru berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap, resiko akan meningkat 60-70 kali lipat pada orang laki-laki dewasa yang merokok 2 bungkus per hari selama 20 tahun dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Minna, 2001).

  5. Tanda dan gejala

  Gejala dari kanker paru-paru bervariasi tergantung dari banyak faktor termasuk tipe dari sel kanker tersebut. Penyebaran yang langsung dari tumor menuju jaringan yang ada didekatnya dan metastasis yang tidak langsung melalui darah, sekresi hormon dan agen lain dari tumor (Harman, 2002). Gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya. Gejala kanker paru-paru yaitu batuk dengan atau tanpa dahak, sesak nafas, nafas pendek, suara serak, nyeri pada bagian dada, suara serak dan timbul bunyi saat bernafas (Syahruddin, 2006).

  6. Klasifikasi dan stadium

  Penentuan stadium merupakan penilaian luasnya tumor, dan sebagian besar menentukan pemilihan pengobatan dan prognosis. Sistem penentuan stadium yang berbeda digunakan untuk kanker Small Cell dan Non Small Cell. Kanker Small Cell ditentukan stadiumnya sebagai penyakit terbatas atau penyakit luas. Penentuan stadium kanker Non Small Cell didasarkan pada sistem klasifikasi tumor (T), nodus (N), dan metastatis (M).

  

Tabel I. Klasifikasi Stadium Kanker Paru-paru

  Stadium TNM

  IA

  IB

  IIA

  IIB

  IIIA

  IIIB

  IV T1 N0 M0 T2 N0 M0 T1 N1 M0 T2 N1 M0 T3 N0 M0 T1-2-3 N2 M0 T4 N0-1-2-3 M0 T1-2-3-4 N3 M0 Any T any N M1

  T : Tumor Primer

  T0 Tidak ada bukti tumor primer Tx 1). Tumor terbukti ganas didapat dari sekret bronkopulmoner, tapi tidak terlihat secara bronkoskopis dan radiologis. 2). Tumor tidak bisa dinilai pada staging retreatment

  Tis carcinoma in situ (pre invasive carcinoma), kanker hanya ada di daerah dimana tumor mulai dan belum menyebar ke jaringan T1 tumor, diameter <3cm T2 tumor, diameter >3cm atau terdapat ateleksitas pada distal hilus T3 tumor ukuran apapun meluas ke pleura, dinding dada, diafragma, perikardium, < 2 cm dari carina, terdapat atelektasis total T4 tumor ukuran apapun invasi ke mediastinum atau terdapat efusi pleura malignan

  N : Kelenjar getah bening regional (KGB)

  Daerah NX kelenjar getah bening tidak dapat dinilai N0 tidak ada kelenjar getah bening (KGB) yang terlibat N1 metastatis KGB bronkopulmoner atau ipsilateral hilus N2 metastatis KGB mediastinal atas sub carina N3 metastatis KGB mediastinal kontra lateral atau hilus atau KGB skaleneus atau supraklavikular

  M : Metastasis

  MX Kanker menyebar tidak dapat dinilai M0 tidak ada metastatis jinak M1 metastatis jinak pada organ (otak, hati) (Minna, 2001)

  7. Diagnosis

  Anamnesis yang lengkap dan pemeriksaan fisik yang lengkap merupakan kunci dari diagnosis yang tepat. Beberapa faktor perlu diperhatikan pada pasien yang diduga mengidap kanker paru-paru yaitu faktor umur, kebiasaan merokok, terpapar zat karsinogen, dan adanya riwayat kanker dalam keluarga (Sudoyo, 2006).

  Suatu tanda dan gejala pada kanker paru-paru dapat ditegakkan dengan test diagnostic yang sesuai. Test diagnostik tersebut antara lain Sinar X pada rongga dada, CT scan dan Positron Emission Tomography (PET). Sinar X pada rongga dada merupakan metode utama dalam mendeteksi kanker paru-paru dan juga digunakan untuk mengukur ukuran tumor, pembesaran kelenjar getah bening dan membantu mendeteksi adanya penyebaran tumor (Dipiro, 2005).

  8. Prognosis

  Pada small cell lung cancer (SCLC) dengan adanya perubahan terapi 15 tahun kebelakang ini, kemungkinan hidup rata-rata meningkat dari < 3 bulan menjadi 1 tahun, 30% meninggal karena komplikasi lokal dari tumor dan 50% bermestatasis ke otak. Pada pasien non small cell lung cancer (NSCLC) dengan jenis karsinoma skuamosa kemungkinan hidup 5 tahun setelah operasi adalah 30% (Sudoyo, 2006).

B. Kemoterapi dan Efek Samping Kemoterapi

  Kemoterapi adalah suatu tindakan dalam pengobatan kanker menggunakan obat-obat antikanker. Senyawa kemoterapi merupakan senyawa yang manjur, namun berpotensi memberikan efek yang merugikan. Toksisitas dan efek sampingnya sering menimbulkan kerusakan pada pembelahan sel. Sel itu sangat mudah diserang sehingga kecepatan pembelahan selnya terganggu, sel tersebut ditemukan dalam sumsum tulang, folikel rambut, dan gastrointestinal (Berkery, 1997). Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.

  Banyak obat yang digunakan dalam kemoterapi. Kemoterapi dapat diberikan dengan cara infus, suntikan langsung (otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan cara diminum (tablet/kapsul). Jenis dan jangka waktu kemoterapi tergantung pada jenis kanker dan obat yang digunakan.

  Efek samping kemoterapi yang sering terjadi adalah gejala gastrointestinal, supresi sumsum tulang dan kerontokan rambut (Sudoyo, 2006). Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan.

C. Anemia

1. Pengertian

  Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume padat sel darah merah (hematokrit) per seratus millimeter darah kurang dari normal (Price, 1995). Reduksi sementara jumlah sel- sel darah merah yang bersirkulasi dan kadar hemoglobin yang disebabkan oleh destruksi sel selama kemoterapi, mengarah pada hipoksis jaringan karena kerusakan kapasitas pembawa oksigen (Price, 1995). Sel darah merah terdiri dari hemoglobin dan hematokrit. Kadar hemoglobin (Hb) normal 12-16 g/dl dan hematokrit sebesar 37%-48% untuk wanita, sedangkan untuk pria kadar hemoglobin (Hb) normal 13-18 g/dl dan hematokrit sebesar 42%-52% (Tietze, 2004).

  2. Penyebab

  Anemia dapat terjadi akibat efek langsung dari kanker ataupun efek samping dari penggunaan obat-obat sitostatika. Kanker yang bermestatasis atau yang mempengaruhi sumsum tulang langsung dapat mempengaruhi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah. Gejala yang terjadi pada pasien yang mengalami anemia adalah kelelahan, sakit kepala, pucat, kesulitan bernafas, denyut jantung cepat dan tidak teratur.

  3. Penanganan

  Jika level hemoglobin yang rendah maka dapat ditingkatkan dengan cara pemberian tranfusi darah atau dengan pemberian eritropoetin. Untuk mendukung eritropoesis maka dilakukan terapi zat besi tambahan. Pemberian tranfusi darah mampu menaikan kadar hemoglobin secara cepat (Anonim, 2006).

D. Trombositopenia

1. Pengertian

  Trombositopenia merupakan kelainan hematologis yang ditandai oleh adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya kegagalan sumsum tulang dalam produksi trombosit yang memadai dan peningkatan destruksi trombosit perifer atau sekuestrasi trombosit dalam limpa. Pada pasien dengan trombositopenia terdapat adanya perdarahan baik kulit seperti petekia atau perdarahan mukosa di mulut. Hal ini mengakibatkan adanya kehilangan kemampuan tubuh untuk melakukan mekanisme hemostatis secara normal.

  2. Penyebab

  Beberapa jenis kemoterapi dapat merusak sumsum tulang sehingga sumsum tulang tidak dapat memproduksi platelet. Trombositopenia yang disebakan oleh obat sitostatika biasanya hanya bersifat sementara. Obat-obat lain juga dapat menurunkan jumlah platelet. Meskipun jarang, trombositopenia dapat terjadi jika kanker lainnya seperti kanker prosat atau kanker payudara menyebar menuju ke sumsum tulang (Anonim, 2009a).

  3. Penanganan

  Orang yang mengalami masalah trombositopenia dapat diberikan tranfusi platelet, beberapa pasien yang menerima kemoterapi dapat diberikan obat yang disebut oprelvekin (neumega) untuk membantu mencegah trombositopenia berat (Anonim, 2009a).

E. Netropenia

1. Pengertian

  Pertahanan melawan infeksi adalah peranan utama dari leukosit atau sel darah putih. Batas normal jumlah sel darah putih berkisar dari 4000 sampai 10000

  3

  per mm . Jika jumlah sel darah putih di bawah normal, maka berpotensi terjadi netropenia karena sebagian besar isi sel darah putih adalah netrofil. Lima jenis sel darah putih yang diidentifikasi dalam darah perifer adalah netrofil, eosinifil, basofil, monosit dan limfosit. Netropenia menyatakan penurunan jumlah absolut netrofil, peranan netrofil untuk pertahanan hospes, maka jumlah netrofil yang

  3 kurang dari 1000/mm mempengaruhi individu terhadap infeksi (Price,1995).

  Netropenia adalah kondisi dimana jumlah dari netrofil dalam aliran darah berkurang. Netrofil adalah tipe dari sel darah putih juga dikenal sebagai

  

polymorphonuclear leucocytes atau PMNs. Netropenia mempengaruhi

kemampuan tubuh untuk melawan infeksi-infeksi (Anonim, 2008b).

2. Penyebab

  Netropenia mungkin timbul sebagai akibat dari banyak kondisi-kondisi medis: a. Infeksi-infeksi (lebih umum infeksi-infeksi virus, namun juga infeksi- infeksi bakteri atau parasit). Misalnya HIV, tuberculosis, malaria, Epstein

  Barr Virus (EBV).

  b. Obat-obat yang merusak sumsum tulang (bone marrow) atau netrofil, termasuk kemoterapi kanker.

  c. Kekurangan vitamin (anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan/atau folate).

  d. Penyakit-penyakit sumsummyelodysplastic syndrome, aplastic anemia, myelofibrosis .

  e. Terapi radiasi.

  f. Penyakit-penyakit bawaan (sejak lahir) dari fungsi sumsum tulang atau dari produksi netrofil. Contohnya Kostmann syndrome.

  g. Penghancuran autoimun dari netrofil (sebagai kondisi primer atau berhubungan dengan penyakit lain seperti Felty's syndrome) atau dari obat-obat yang menstimulasi sistem imun untuk menyerang sel-sel.

3. Penanganan

  Penanganan untuk seseorang yang mengalami netropenia antara lain :

  a. Obat-obat antibiotik atau obat-obat anti jamur untuk membantu melawan infeksi-infeksi.

  b. Pemasukan dari faktor-faktor pertumbuhan sel-sel darah putih seperti

  recombinant granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF, filgrastim) pada beberapa kasus-kasus dari netropenia yang parah.

  c. Transfusi granulosit.

  d. Terapi kortikosteroid atau intravenous immune globulin untuk beberapa kasus-kasus dari netropenia yang ditengahi oleh imun (Anonim, 2008b).

F. Drug Related Problems (DRPs)

  Permasalahan dalam farmasi klinis muncul karena pemakaian obat. DRPs adalah kejadian atau efek yang tidak diharapkan yang dialami pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara langsung berhubungan dengan outcome pasien setelah mendapat perawatan akibat dari suatu penyakit.

  Masalah-masalah yang menjadi kajian Drug Related Problems sebagai berikut:

  1. Tidak perlu obat, jika pasien mengalami komplikasi akibat obat yang tidak dibutuhkan, tidak ada indikasi pada saat itu, menelan obat dengan jumlah yang toksik, pemakaian dosis ganda yang seharusnya cukup dengan terapi dosis tunggal, pasien minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

  2. Butuh tambahan obat, jika pasien akan mendapatkan resiko yang lebih tinggi bila tidak mendapatkan terapi tambahan, meliputi kondisi medis yang membutuhkan terapi obat baru, keadaan kronis yang membutuhkan kelanjutan terapi, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat untuk mendapatkan efek sinergis atau potensiasi, kondisi dengan resiko dan butuh obat untuk mencegahnya.

  3. Obat salah, jika obat yang diberikan kurang efektif untuk indikasinya, pasien alergi terhadap obat tertentu, faktor resiko yang kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, efektif tetapi bukan yang paling murah dan aman. Antibiotika yang resisten terhadap infeksi pasien, penyakit sukar disembuhkan dengan terapi obat baru, kombinasi yang tidak perlu.

  4. Dosis obat yang berlebih, jika dosis obat yang diberikan terlalu tinggi, konsentrasi obat dalam serum terlalu tinggi, dosis terlalu cepat dinaikkan, akumulasi obat karena penyakit kronis, obat, dosis, rute, konversi formula yang tidak sesuai untuk pasien.

  5. Dosis terlalu rendah, jika dosis obat yang diberikan terlalu rendah untuk memberikan respon, konsentrasi obat di bawah therapeutic range ( obat, dosis rute, atau konversi formula obat tidak cukup).

  6. Efek yang tidak diiinginkan atau efek samping obat dan adanya interaksi obat,jika obat yang diberikan diberikan terlalu tinggi kecepatannya, pasien mengalami alergi, faktor resiko, adanya interaksi obat-obat atau makanan, hasil laboratorium yang berubah akibat obat.

  7. Ketidaktaatan pasien, jika pasien tidak menerima obat sesuai regimen karena

  medication error , tidak taat pada instruksi, harga obat terlalu mahal, tidak dapat menelan, tidak mengetahui cara pemakaian obat (Cipolle et all,2004).

G. Keterangan Empiris

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai penatalaksanaan kelainan hematologi pada kasus kanker paru-paru yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008 terkait dengan Drug Related Problems dan solusinya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian mengenai ”Evaluasi Penalaksanaan Kasus Kelainan Hematologi Pada Kemoterapi Kanker Paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Tahun 2008

  

(Kajian Anemia, Trombositopenia dan Netropenia) ” merupakan jenis penelitian

  non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif dan menggunakan metode retrospektif. Jenis penelitian non eksperimental karena tidak ada perlakuan yang diberikan kepada subjek uji. Rancangan deskriptif evaluatif yaitu menggambarkan data yang ada secara jelas tanpa ada analisis lebih lanjut.

  Evaluasi yang dilakukan adalah untuk melihat apakah terjadi anemia, trombositopenia dan netropenia pada saat kemoterapi dan bagaimana penatalaksanaannya kemudian mengidentifikasikannya ke dalam drug related

  

problems. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif yaitu dengan

  melakukan penulusuran terhadap data rekam medik pasien kanker paru-paru di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2008.

B. Definisi Operasional

  1. Evaluasi DRPs adalah melihat kembali dan mengumpulkan tindakan terapi dengan obat dan menyesuaikannya dengan prosedur yang ada.

  2. Kasus kelainan hematologi adalah frekuensi pasien ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi kanker paru-paru dan mengalami satu atau lebih kelainan hematologi (anemia, trombositopenia dan netropenia).

  3. Anemia adalah kondisi dimana suplai sel darah merah tidak mencukupi yang mengakibatkan penurunan kemampuan darah dalam membawa oksigen dengan Hb < 11 g/dL.

  4. Kejadian netropenia dilihat dari nilai white blood cell (WBC) kurang dari

Dokumen yang terkait

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 2 147

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

Evaluasi penatalaksanaan kelainan hematologi pasca kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 171

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi Drug Therapy Problems penggunaan antibiotika selama rawat inap di RSUP. DR. Sardjito Yogyakarta : kajian terhadap kasus operasi hernia inguinal pada pasien geriatri periode Feruari 2006 - Oktober 2008 - USD Repository

0 0 141

Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP. DR. Sardjito Yogyakara periode Agustus 2004-Agustus 2008 - USD Repository

0 1 102

Evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Oktober-Desember tahun 2008 - USD Repository

0 0 171