Hubungan antara minat belajar, konsep diri, lingkungan sekolah dan bimbingan belajar dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Sleman - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, KONSEP DIRI, LINGKUNGAN
SEKOLAH DAN BIMBINGAN BELAJAR SISWA DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh :
Dadang Esmanaf
NIM: 111334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Moto dan Persembahan
Mottoku adalah, setiap kau melakukan kesalahan lakukan itu dua kali
-Neil FinnSatu-satunya hal yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri
-Franklin D. RooseveltDan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan
di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita
Roma 5 :5
Jangan Melayang karena Pujian, Jangan Tumbang karena Cacian
-PenulisSkripsi ini ku persembahkan untuk :
 Tuhan Yang Maha Esa.
 Kedua Orang Tuaku tercinta, Alm. Bapak

pria terbaikku, dan Mamak wanita
terhebatku yang selalu menunggu
kelulusanku
 Keempat saudaraku yang selalu menjadi
motivasi dan penyemangat
 Orang yang saya cintai dan selalu
menyemati dan mendorongku setiap saat
 Dan diriku sendiri yang berjuang sampai
saat ini

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, KONSEP DIRI,

LINGKUNGAN SEKOLAH DAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR
SISWA SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN
Dadang Esmanaf
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara : (1) minat
belajar dengan motivasi belajar siswa; (2) konsep diri dengan motivasi belajar
siswa; (3) lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa; (4) bimbingan
belajar dengan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan pada
bulan April sampai bulan Mei 2017 di 7 SMA Negeri kelas XI jurusan IPA dan
IPS di Kabupaten Sleman. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri seKabupaten Sleman, dengan sampel sebanyak 394 siswa yang diambil dengan
teknik random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan
dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan PAP II. Hipotesis diuji dalam
penelitian menggunakan korelasi Spearman Rank.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa : (1) ada
hubungan positif minat belajar dengan motivasi belajar siswa (nilai Sig.(2-tailed)
= 0,000 dan r = 0,416; (2) ada hubungan positif konsep diri dengan motivasi
belajar siswa (nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 dan r = 0,384; (3) ada hubungan positif

lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa (nilai Sig. (2-tailed) = 0,000
dan r = 0,362; (4) ada hubungan positif bimbingan belajar dengan motivasi belajar
siswa (nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 dan r = 0,309.

Kata kunci: minat belajar, konsep diri siswa, lingkungan sekolah, bimbingan
belajar dan motivasi

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN INTEREST IN LEARNING, SELF
CONCEPT, SCHOOL ENVIRONMENT, TUTORING AND LEARNING
MOTIVATION OF STATE SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN
SLEMAN REGENCY
Dadang Esmanaf
Sanata Dharma University
2019
The purpose of this study is to find out the relationship between; 1)

learning interest and learning motivation of students; 2)self-concept and students'
learning motivation; 3)school environment and students' learning motivation; 4)
tutoring and students' motivation.
This research is a correlational study conducted from April until May
2017 at the eleventh grade students majoring in social and natural sciences at
seven public high schools in Sleman Regency. The populations of this study were
high school students in Sleman Regency. The samples were 394 students taken by
random sampling. Data were collected by using questionnaire and were analyzed
quantitatively using PAP II. The hypothesis was tested by applying Spearman
Rank correlation.
The result of this study and data analysis show that: (1) there is a positivie
relationship between learning interest and students‟ learning motivation (Sig. (2tailed) = 0,000 and r = 0,416; (2)there is a positive relationship between selfconcept and students' learning motivation (Sig. (2-tailed) = 0,000 and r = 0.384;
(3) there is a positive relationship between school environment and students'
learning motivation (Sig.(2-tailed) = 0,000 and r = 0,362; (4) there is a positive
relationship between learning motivation and students‟ learning motivation (Sig.
(2-tailed) = 0,000 and r = 0,309.

Keywords: interest in learning, students' self-concept, school environment,
tutoring and student's motivation


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan dan
penyertaannya kepada penulis dalam persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian
skripsi ini, yang berjudul “Hubungan Antara Minat Belajar, Konsep Diri,
Lingkungan Sekolah, Bimbingan Belajar, Dengan Motivasi Belajar Siswa
SMA Negeri Di Kabupaten Sleman”.
Skripsi ini ditulis dan di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidkan Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak
lepas dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Keguruan


dan

Ilmu

Pendidikan,

Universitas

Sanata

Dharma

Yogyakarta;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno,S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Sosial, serta kepala prodi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Serta dosen pembimbing yang
telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing saya dengan
ketelitian, kesabaran serta membantu dalam proses penulisan sikripsi
melalui kritik, saran dan motivasi.
3. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku staf sekretariat program studi

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ekonimi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah
membantu kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan
penelitian.
4. Segenap bapak/ibu dosen, pendidikan Ekonomi BKK pendidikan
akuntansi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama
proses perkuliahan.
5. Guru beserta Staf karyawan dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Depok,
SMA Negeri 1 Minggir, SMA Negeri 1 Mlati, SMA Negeri 1 Ngaglik,
SMA Negeri 2 Ngaglik, SMA Negeri 2 Sleman, SMA Negeri 1
Sayegan, SMA Negeri 2 Sleman atas bantuan dan pendampingan
selama penelitian.
6. Kedua orang tua tercinta Alm. Yohanes Rayi dan Yulia Timur, serta
saudaraku Anselmus Simson, Simon Refoldi, dan Semion yang telah
memberikan banyak dukungan, motivasi, perhatian, kasih, nasihat, dan
doa kepada saya selama proses perkuliahan dan penulisan sikripsi.

7. Orang yang saya cintai Fransiska Hesty, wanita yang super keras yang
selalu ada dan mendukung, memberi kasih yang tulus, sebagai teman,
sahabat serta saling berbagi dalam suka maupun duka dan yang selalu
memberikan dukungan, motivasi, doa dan semangat dalam proses
penulisan sikripsi.
8. Sahabat dan teman-teman terbaik yang tidak bisa saya sebutkan
namanya satu persatu yang selalu memberikan dukungan, masukan,

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................vi
ABSTRAK ............................................................................................……….vii
ABSTRACT …………………………………………………………………....viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………….xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................7
C. Rumusan Masalah ...................................................................................7
D. Tujuan Penelitian ....................................................................................8
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ............................................................................................9
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


1. Motivasi Belajar ................................................................................. 9
2. Minat Belajar………………………………………………………..16
3. Konsep Diri..………………………………………………………..20
4. Lingkungan Sekolah………………………………………………...26
5. Bimbingan Belajar...........…………………………………………...31
B. Kajian Penelitian yang Relevan…………………………………….......43
C. Kerangka Berfikir....................................................................................44
D. Hipotesis Penelitian…………………………………………………….47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian………………………………………………………...49
B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………49
C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………………………..50
D. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel…………..51
1. Populasi……………………………………………………………51
2. Sampel Penelitian………………………………………………….52
3. Teknik Penarikan Sampel………………………………………….53
E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya………………………..54
1. Operasionalisasi Variabel………………………………………….54
2. Pengukuran Variabel...……………………………………...……..55
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….55
1. Kuesioner...………………………………………………………..55
2. Penyusunan Kuesioner…………………………………………….56
G. Teknik Pengujian Instrumen…………………………………………..59
1. Uji Validitas Instrumen……………………………………………59
2. Uji Reliabelitas Intrumen………………………………………….70
H. Teknik Analisis Data…………………………………………………..71
1. Teknik Analisis Deskriptif………………………………………...71
2. Pengujian Prasyarat Analisis……………………………………...76
3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan………………….77

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data………………………………………………………....80
1. Deskripsi Responden Penelitian…………………………….……..81
2. Deskripsi Variabel Penelitian……………………………………...82
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data…………………………………….86
1. Pengujian Normalitas Minat Belajar Siswa
dengan Motivasi Belajar Siswa…....................................................87
2. Pengujian Normalitas Konsep diri dengan Motivasi Belajar...........87
3. Pengujian Normalitas Lingkungan Sekolah
dengan Motivasi Belajar Siswa........................................................88
4. Pengujian Normalitas Bimbingan Belajar Siswa
dengan Motivasi Belajar Siswa........................................................89
C. Pengujian Hipotesis……………………………………..……………..89
1. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa………...90
2. Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi Belajar Siswa…...……...91
3. Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa....92
4. Hubungan Bimbingan Belajar dengan Motivasi BelajarSiswa........94
D. Pembahasan……………………………………………………………95
1. Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa………...95
2. Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi Belajar Siswa……...…..97
3. Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa....99
4. Hubungan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa…..100

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………...…………………………102
B. Keterbatasan……………………………………………………….....103
C. Saran………………………………………….………………………103
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….………………..105
LAMPIRAN………………………………………………………………….108

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nama dan Alamat Sekolah……………………………………….…49
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Populasi……………………...……………………...51
Tabel 3.3 Sampel Sekolah Untuk Diteliti………………………….………….53
Tabel 3.4 Pembagian Skor Kuesioner………………………………………...55
Tabel 3.5 Operasional Variabel Motivasi Belajar Siswa…………….………..56
Tabel 3.6 Operasional Variabel Minat Belajar Siswa…………………………57
Tabel 3.7 Operasional Variabel Konsep Diri…..………………………...……57
Tabel 3.8 Operasional Variabel Bimbingan Belajar……………………..……58
Tabel 3.9 Operasional Variabel Lingkungan Sekolah……….……………......58
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa………60
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Ke – 2 Variabel Motivasi Belajar
Siswa…………………………………………………………………61
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Ke -3 Variabel Motivasi Belajar
Siswa……………………………………………...………………….62
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Belajar Siswa……...….62
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Variabel Minat Belajar
Siswa…………………………………………………………………63
Tabel 3.15 Hasil Pengujian Validitas Konsep Diri......………..………………64
Tabel 3.16 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Konsep Diri......……….……….65
Tabel 3.17 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Sekolah...………65

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.18 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Variabel Lingkungan Sekolah.....67
Tabel 3.19 Hasil Pengujian Validitas Variabel Bimbingan Belajar..........….....68
Tabel 3.20 Hasil Pengujian Ke – 2 Validitas Variabel Bimbingan Belajar.......69
Tabel 3.21 Tabel Interprestasi…………………………………………………70
Tabel 3.22 Hasil Pengukuran Uji Reliabilitas Untuk Semua Variabel………..71
Tabel 3.23 Tabel PAP Tipe II…………………………………………………72
Tabel 3.24 Deskripsi Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa………………….73
Tabel 3.25Deskripsi Skor Variabel Minat Belajar Siswa…………..…………74
Tabel 3.26 Deskripsi Skor Variabel Konsep Diri........………………………..74
Tabel 3.27Deskripsi Skor Variabel Lingkungan Sekolah…………..…………75
Tabel 3.28 Deskripsi Skor Variabel Bimbingan Belajar............………..……..76
Tabel 3.29 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan………………………..79
Tabel 4.1 Asal Sekolah………………………………………………………...81
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Status
Sekolah………………………………………………………….……81
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa……………………….82
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa…………….…………….83
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Konsep Diri......…………………………….....84
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Lingkungan Sekolah………….........................85
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Bimbingan Belajar.............…………………...87
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Bivariat Minat Belajar Siswa dengan

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motivasi Belajar Siswa ……………………………………………..87
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Bivariat Konsep Diri Siswa
dengan Motivasi Belajar Siswa……………….…………………….87
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Bivariat Lingkungan Sekolah dengan
Motivasi Belajar Siswa……………………………………………....88
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Bivariat Bimbingan Belajar
dengan Motivasi Belajar Siswa………………………………………89
Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Minat Belajar dengan Motivasi
Belajar Siswa………………………………………………..………..90
Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Konsep Diri Siswa
dengan Motivasi Belajar Siswa………………………………………91
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Lingkugan Sekolah dengan
Motivasi Belajar Siswa………………………………………………93
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Bimbingan Belajar
dengan Motivasi Belajar Siswa……………………………………...94

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TABEL LAMPIRAN
Lampiran I : Kuesioner Penelitian…………………………………………110
Lampiran II : Data Induk Penelitian….…………………………………….116
Lampiran III : Uji Validitas dan Reliabilitas………………………………..167
Lampiran IV : Uji Korelasi………………………………………………….175
Lampiran V : Surat Keterangan……………………………………………...149

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meciptakan manusia
menjadi dewasa. Dengan kedewasaan ini akan menjadikan manusia sebagai
contoh teladan dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari dalam
masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan merupakan penentu
kemajuan suatu bangsa, maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada
pengetahuan dan keterampilan warga negaranya, oleh karena itu mutu
pendidikan perlu ditingkatkan terus menerus. Salah satu indikator mutu
pendidikan yang memadai adalah meningkatnya prestasi belajar siswa, yang
dapat dilihat dari nilai penguasaan materi pelajaran dan kemampuan
memecahkan masalah.
Didalam pendidikan berlangsung suatu proses pembelajaran. Dalam
suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa memahami dan
mengerti apa materi yang disampaikan oleh guru mendapat hasil yang baik.
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan murid
dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2006 : 3) Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses
terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka
satuan waktu tertentu pula (Hamalik, 2006 : 162).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Setiap siswa pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mencapai
motivasi belajar yang baik, tapi pada kenyataannya banyak kendala yang
menghambat para siswa untuk mencapai hal tersebut. Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi motivasi belajar anak dapat berasal dari dalam diri
Individu (faktor internal) maupun dari luar diri individu (faktor eksternal).
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
yang berasal dari dalam diri sendiri, meliputi minat belajar, konsep diri dan
lain-lain (Djaali, 2012: 101). Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan
sekolah, bimbingan belajar dan lain-lain.
Untuk mencapai motivasi belajar yang memuaskan itu, hal yang paling
mendasar untuk mencapai semua itu adalah dengan menumbuhkan minat
belajar itu sendiri. Dalam proses kegiatan belajar mengajar banyak sekali
masalah yang dihadapi oleh seorang guru terutama dalam menghadapi anak
didik yang kurang memperhatikan pelajaran, masalah yang ada pada diri siswa
atau kesulitan dalam dirinya sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar dalam
kegiatan belajar mengajar. Saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung
tidak sedikit siswa yang memiliki daya tangkap rendah, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya karena memang siswa tersebut memiliki
intelligence quotient (IQ) yang rendah atau siswa tersebut kurang belajar. Akan
tetapi ada juga sebagian siswa yang merasa kurang tepat metode pembelajaran
diterapkan guru dalam penyampaian materi sehingga siswa tersebut kesulitan
dalam memahami materi yang disampaikan saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Keberhasilan dalam meraih pretasi sangat dipengaruhi oleh faktor
motivasi. Motivasi mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapainya. Apabila terdapat dua anak yang memiliki
kemampuan, peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja
dan hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik
dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Motivasi menentukan
tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi
sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal (Hamalik, 2005: 108).
Motivasi dapat berasal dari dalam diri sendiri dan juga dapat berasal
dari luar individu tersebut. Motivasi yang berasal dari dalam individu sendiri
timbul pada saat belajar, sehingga siswa mempunyai semangat untuk belajar
dan juga tertarik pada pengetahuan baru yang ada. Motivasi yang berasal dari
luar terjadi pada saat aktivitas belajar dimulai dan diteruskan dengan dorongan
dari luar.
Untuk mencapai prestasi maksimal akan potensi tersebut diperlukan
adanya konsepsi diri. Dalam proses interaksi sosial inilah individu tumbuh dan
mulai belajar mengidentifikasi dirinya sendiri, individu mulai membangun
konsep diri yaitu sebuah sikap pandang terhadap dirinya sendiri dan sebagai
penentu tingkah laku (Harlock,1978). Dari konsep diri inilah kemudian,
memunculkan manifestasi perilaku individu yang berbeda pula, pola dalam
konsep

diri

individu

yang positif

akan

memiliki

prediposisi

pada

pengembangan kualitas kediriannya salah satunya, dengan meningkatkan
prestasi belajarnya, dengan peningkatan prestasi belajar bagi remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

merupakan pembuktian bahwa orang lain tidak salah menerima dirinya.
Sebaliknya, pola dalam konsep diri yang negatif, cenderung menempatkan
individu pada penolakan terhadap lingkungan akibat perasaaan inferioritasnya,
Muhibbin dalam (Sumantri, 2011 : 131-132).
Konsep diri adalah semua bentuk kepercayaan, perasaan, dan penilaian
yang diyakini individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi proses
interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Konsep diri tidaklah langsung
dimiliki ketika seseorang lahir di dunia melainkan suatu rangkaian proses yang
terus berkembang dan membedakan individu satu dengan yang lainnya,
Tarwoto dalam (Sumantri, 2011 : 131-132).
Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam proses belajar
siswa. Sarana prasarana yang terdapat disekolah sangat diperlukan dalam
semua proses pembelajaran. Sarana prasarana yang tidak lengkap akan
membuat proses pembelajaran akan terhambat. Lingkungan sekolah merupakan
lingkungan pendidikan utama yang yang kedua. Siswa-siswa, guru,
administrator, konselor hidup bersama dan melaksanakan pendidikan secara
teratur dan terencana dengan baik (Hasbullah, 2013:36). Lingkungan sekolah
merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak terutama untuk kecerdasannya.
Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis melaksanakan
program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

agar mampu megembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral,
spiritual, intelektual, emosional maupun sosial (S.Yusuf, 2001:54). Lingkungan
sekolah yaitu keadaan sekolah tempat belajar yang turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar.
Menurut Dalyono (2005:59) bahwa “keadaan sekolah tempat belajar
yang mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar”. Lingkungan sekolah
merupakan lingkungan kedua setelah lingkungan keluarga dalam mendidik
anak. Lingkungan sekolah yang efektif adalah lingkungan belajar yang
dibangun untuk membantu siswa untuk meningkatkan produktifitas belajar
sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Sarana prasarana yang ada di sekolah harus mampu memberikan layanan yang
memuaskan bagi anak didik untuk berintraksi dan hidup didalamnya. Ada
berbagai macam factor yang mempengaruhi prestasi di lingkungan sekolah
antara lain guru, sarana dan prasarana, kondisi gedung, kurikulum dan waktu
sekolah semua itu yang nantinya bias berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar peserta didik.
Bimbingan adalah suatu usaha bantuan; untuk menambah, mendorong,
merangsang, mendukung, menyentuh, menjelaskan agar individu tumbuh dari
kekuatan sendiri. Bimbingan belajar adalah suatu bantuan dari pembimbing
kepada terbimbing (anak) dalam menghadapi dan memecahkan masalahmasalah belajar. Pemberian bimbingan belajar itu sendiri bertujuan untuk
membantu anak-anak yang mengalami masalah di dalam memasuki proses
belajar dan situasi belajar yang dihadapinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Dengan adanya bimbingan belajar dapat mengarahkan anak untuk dapat
mengembangkan hasil belajarnya menjadi prestasi. Bimbingan belajar
merupakan suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (anak) dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar. Pemberian bimbingan
sendiri bertujuan untuk membantu anak-anak yang mengalami masalah di
dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya. Dengan
diberikan layanan bimbingan belajar maka diharapkan siswa dapat termotivasi
dalam mencapai prestasi yang memuaskan, mampu menerapkan ilmu
pengetahuan yang didapat dari sekolah, dan mencapai keberhasilan belajar
secara optimal. (Kholidah, 2012: 15).
Dengan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
siswa, diharapkan pada akhirnya siswa dapat mencapai prestasi belajar mata
pelajaran lebih baik. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa besar faktorfaktor tersebut mempengaruhi Motivasi Belajar maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan antara Minat Belajar,
Konsep Diri, Lingkungan Sekolah dan Bimbingan Belajar dengan
Motivasi Belajar Siswa”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang muncul dalam
motivasi belajar siswa dapat didentifikasi sebagai berikut:
1. Motivasi belajar siswa cendrung masih rendah.
2. Minat belajar siswa cendrung masih rendah, sehingga bepengaruh pada
moivasi belajar siswa.
3. Konsep diri siswa cendrung masih rendah, sehingga berpengarh pada
motivasi belajar siswa.
4. Lingkungan sekolah yang kurang optimal, sehingga berpengaruh pada
motivasi belajar siswa.
5. Bimbingan belajar di luar sekolah masih rendah, hanya mereka yang
membutuhkan saja yang mengikuti bimbingan belajar.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara minat belajar dengan motivasi
belajar siswa ?
2. Apakah ada hubungan antara konsep diri dengan motivasi belajar
siswa ?
3. Apakah ada hubungan antara lingkugan sekolah dengan motivasi
belajar siswa ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

4. Apakah ada hubungan antara bimbingan belajar dan prestasi
belajar siswa ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
tentang:
1.

Hubungan antara minat belajar dengan motivasi belajar siswa

2.

Hubungan antara konsep diri dengan motivasi belajar siswa

3.

Hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar
siswa

4.

Hubungan antara keikutsertaan bimbingan belajar dengan
motivasi belajar siswa

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis :
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai
pentingnya nilai pendidikan
2. Bagi peneliti berikutnya :
Dapat dijadikan bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut,
serta referensi terhadap penelitian yang sejenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori
1. Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Berawal dari dari kata motif itu maka motifasi dapat
diartikan sebagai daya pengerak yang telah menjadi aktif. Bahkan
motif dapat diartikan suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Motivasi
berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak
yang telah menjadi aktif” (Sardiman,2003: 73). Motivasi juga bisa
memiliki banyak arti lain seperti yang diungkapkan beberapa para
ahli:
a. Berelzon dan Steiner (2011 : 267) mengemukakan bahwa
“is an inner state that energizer, activates, or moves (hence
„motivation‟), and that directs or channels behavior toward
goals” (adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi
kekuatan, yang menggiatkan, atau yang menggerakan,

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

sehingga disebut „penggerakan‟ (motivasi), dan yang
mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan).
b. Eysenck dan kawan-kawan (2010 : 170) merumuskan
sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas dan konsistensi, serta arah umum dari tingkah
laku manusia merupakan konsep yang rumit dan berkaitan
dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap
dan sebagainya. Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah
suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme
yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan
(goal) atau perangsang (incentive). Tujuan adalah yang
membatasi/menentukan

tingkah

laku

organisme

itu

(Purwanto, 2007 : 61).
c. Menurut Mc. Donald (2003: 73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2003: 73)
Dari urian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya
penggerak dari dalam diri yang memberi kekuatan, yang
menggiatkan serta arah umum dari tingkah laku manusia terhadap
suatu tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

1. Macam-macam Motivasi
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Sardiman (2003:86) mengatakan bahwa
motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya:
1) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
2) Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul
karena dipelajari.
b. Motivasi menurut pembagiaan dari Woodworth dan Marquis:
1) Motif atau kebutuhan organis misalnya kebutuhan minum,
makan, bernafas, seksual, dan lain-lain.
2)

Motof-motif

darurat

misalnya

menyelamatkan

diri,

dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
3) Motif-motif objektif
c. Motivasi jasmani dan rohani
1)

Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan
sebagainya.

2)

Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.

d. Motivasi intrisik dan ekstrinsik
1) Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau
berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

2) Motivasi ekstrinsik adalaxh motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya peransang dari luar.
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu
gambaran tentang motif-motif yang ada pada setiap individu.
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan di sekolah adalah
memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas,
memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman (Djmarah dan
Zain, 2002: 168).

2. Fungsi Motivasi
Ada tiga fungsi motivasi (Sardiman, 2003 : 85) yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak
atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah
dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
c. Menyelesaikan

perbuatan,

yakni

menentukan

perbuatan

perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan perbuatan
yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu
akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan
waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab
tidak serasi dengan tujuan.

3. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2003:2) “Belajar ialah suatu proses
usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya
sendiri dalam interaksinya dengan lingkunganya”.
Abin Syamsudin Makmun (2007) mengatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi
seseorang

berdasarkan

praktik

atau

pengalaman

tertentu.

Sedangkan menurut Muhibbin Syah, (2004: 83) belajar merupakan
proses memperoleh pengetahuan (Psikologi kognitif).

4. Karakteristik Belajar
a.

Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku.

b.

Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman (perubahan
karena pertumbuhan atau kematangan bukan merupakan hasil
belajar, contoh perubahan seorang bayi).

c.

Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman, berarti
perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

kelelahan, adaptasi/kepekaan seseorang yang biasanya hanya
berlangsung sementara bukan merupakan hasil belajar.
d.

Perubahan tingkah laku itu menyangkut berbagai aspek
kepribadian (fisik/psikis) seperti perubahan pengertian,
berpikir, ketrampilan, kebiasaan, sikap, dan lain-lain.

5. Tujuan Belajar
Dalam upaya pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan
adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif.
Tujuan belajar untuk mengembangkan nilai afeksi memerlukan
penciptaan sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang
dibutuhkan untuk tujuan belajar pengembangan gerak, dan begitu
seterusnya.
Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk
dicapai dengan tindakan instructional effects, yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Tujuan yang lebih merupakan hasil
sampingan yaitu : tercapai karena siswa “menghidupi” suatu sistem
lingkungan belajar tertentu. Contohnya, kemampuan berfikir kritis
dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, dan menerima pendapat
orang lain. Jadi guru dalam belajar mengajar untuk mencapai
instructional effects, maupun kedua-duanya.
Dari uraian di atas, (Sadirman, 2004) membagi tujuan belajar
menjadi 3 jenis antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

a.

Untuk mendapatkan pengetahuan.
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan
inilah

yang

memiliki

kecenderungan

lebih

besar

perkembangannya didalam kegiatan belajar. Hal ini peran guru
sebagai pengajar lebih menonjol.
b.

Penanaman konsep dan keterampilan.
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga
memerlukan suatu keterampilan. Soal keterampilan yang
bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniah
adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat dan
diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan
gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang
belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena
tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan
yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu
masalah atau konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

c.

Pembentukan Sikap.
Pembentukan sikap metal dan perilaku anak didik, tidak
akan lepas dari persoalan penanaman nilai-nilai, transfer of
values. Dengan adanya landasan nilai-nilai itu maka anak
didik/siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk
mempraktikan segala sesuatu yang telah dipelajarinya.

Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilainilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil
belajar.

2. Minat Belajar
1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketrikatan pada
suatu hal dan aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:
180). Minat adalah

perasaan yang ingin tahu, mempelajari,

mengagumi atau memiliki sesuatu (Djaali, 2004 : 122). Minat
adalah kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak
terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan senang (Rahman, 2004 :
262).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Crow dan crow (2007:121) mengatakan bahwa minat berhubungan
dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi
atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu yang
ingin dicapai.

2. Jenis-jenis Minat
Djaali (2007 : 122) membagi minat dalam enam jenis:
a. Realistis
Orang realistis umumnya mapan, kasar, praktis, berfisik kuat,
dan sering sangat atletis, memiliki koordinasi otot yang baik
dan terampil. Akan tetapi ia kurang mampu menggunakan
medium komunikasi verbal dan kurang memiliki keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain.
b. Investigatif
Orang investigatif termasuk orang yang berorientasi keilmuan.
Mereka umumnya berorientasi pada tugas, introspektif, dan
asocial, lebih menyukai memikirkan sesuatu dari pada
melaksanakannya, memiliki dorongan kuat untuk memahami
alam, menyukai tugas tugas yang tidak pasti (ambiguous), suka
bekerja sendirian, kurang pemahaman dalam kepemimpinan
akademik dan intelektualnya, menyatakan diri sendiri sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

analisis, selalu ingin tahu, bebas, dan bersyarat, dan kurang
menyukai pekerjaan yang berulang.
c. Artistik
Orang artistik menyukai hal hal yang tidak terstruktur, bebas,
memiliki kesempatan bereaksi, sangat membutuhkan suasana
yang dapat mengekspresikan sesuatu secara individual, sangat
kreatif dalam bidang seni dan musik.
d. Sosial
Tipe ini dapat bertanggung jawab, berkemanusiaan, dan sering
alim, suka bekerja dalam kelompok, senang menjadi pusat
perhatian kelompok, memiliki kemampuan verbal, terampil
bergaul, menghindari perpeecahan masalah secara intelektual,
suka memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan
perasaan, menyukai kegiatan menginformasikan, malatih dan
mengajar.
e. Enterprising
Tipe ini cenderung menguasai atau memimpin orang lain,
memiliki keterampilan verbal untuk berdagang, mamiliki
kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi, agresif, percaya
diri, dan umumnya sangat aktif.
f. Konvensional
Orang konvensional menyukai lingkungan yang sangat tertib,
menyenangi

komunikasi

verbal,

senang

kegiatan

yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

berhubungan dengan angka, sangat efektif menyelesaikan tugas
yang berstruktur tetapi patuh, praktis, senang, tertib, efisien;
mereka mengidentifikasi dengan kekuasaan dan materi.

3. Faktor yang Menimbulkan Minat
Crow and Crow (Abdul Rahman,2004 : 264), berpendapat ada tiga
faktor yang menjadi timbulnya minat, yaitu :
a. Dorongan dari dalam diri individu
Misal dorongan untuk makan, ingin tahu seks. Dorongan untuk
makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari
penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain lain.
Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan
minat untuk membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan
penelitian

dan

lain

lain.

Dorongan

untuk

seks

akan

membangkitkan minat untuk menjalin hubungan dengan lawan
jenis, minat terhadap pakaian dan kosmetika dan lain lain.

b. Motif sosial
Dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya minat terhadap
pakaian timbul karena ingin mendapat persetujuan atau
penerimaan dan perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau
menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki
ilmu pengetahuan cukup luas (orang pandai) mendapat
kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.

c. Faktor emosional
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila
seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan
menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan
memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut, sebaliknya suatu
kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.

3. Konsep diri
1. Pengertian Konsep Diri
Menurut Agustiani (2006:139), keseluruhan persepsi
individu terhadap dirinya sendiri merupakan gambaran tentang diri
atau konsep diri. Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki
seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalamanpengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan.
Seifert dan Hoffinung (Desmita, 2014:163) mengungkapkan
konsep diri sebagai suatu pemahaman mengenai diri sendiri atau
ide tentang diri sendiri, yang meliputi persepsi seseorang tentang
diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan
dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Fitts (Agustiani, 2006:138) mengemukakan bahwa konsep
diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep
diri merupakan kerangka dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Konsep diri berpengaruh kuat terhadap tngkah laku seseorang,
karena dengan mengetahui konsep diri seseorang, orang lain akan
lebih mudah meramalkan dan memahami tingkah laku orang
tersebut. Seseorang yang akan termotivasi untuk belajar dengan
tekun dan giat dapat terjadi karena persepsi-persepsi dirinya sendiri
yang membentuk suatu konsep diri bahwa individu tersebut
mampu memahami dan menyimpan semua yang ia pelajari ke
dalam memorinya.
Berdasarkan pada beberapa definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa konsep diri adalah gagasan tentamg diri sendiri
yang mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang
terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara
kita melihat diri sendirisebagai pribadi, bagaimana kita merasa
tentang diri kita sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri
sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep diri
Menurut Agustiani (2006:139), konsep diri seseorang belum tentu
benar. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Fitts
(Agustiani, 2006:139) adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

a. Pengalaman, terutama pengalaman interpersonal yang mampu
memunculkan perasaan positif dan perasaan yang berharga,
b. Kompetensi dalam era yang dihargai oleh individu tersebut
maupun orang lain,
c. Aktualisasi diri, atau implementasi dan realisasi dari potensi
pribadi yang sesungguhnya.

3. Dimensi-dimensi dalam Konsep Diri
Pembentukan persepsi individu terhadap dirinya sendiri bermacambermacam. Fitts (Agustiani, 2006:139) membagi konsep diri dalam
dua dimensi pokok.
a. Dimensi Internal
Dimensi internal adalah penilaian yang dilakukan individu
terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya.
Dimensi ini teridiri dari tiga bentuk, yaitu:
1. Diri identitas
Bagian diri ini merupakan aspek yang paling mendasar
pada konsep diri. Individu mencari tahu dan bertanya-tanya
dengan memunculkan label-label dan simbol-simbol yang
menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.
2. Diri pelaku
Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah
lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

tindakan yang dilakukan dirinya. Bagian diri ini berkaitan
dengan diri identitas.
3. Diri penerimaan/penilai
Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar,
dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara
antara diri identitas dan diri pelaku. Diri penilai
menentukan kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa
jauh seseorang menerima dirinya. Kepuasan diri yang
rendah akan menimbulkan harga diri yang rendah pula dan
akan mengembangkan ketidakpercayaan yang mendasar
terhadap dirinya dan sebaliknya.
Ketiga bagian internal ini mempunyai peranan yang berbeda-beda,
namun saling melengkapi dan berinteraksi membentuk suatu diri
yang utuh dan menyeluruh.
b. Dimensi eksternal
Dimensi eksternal merupakan penilaian yang dilakukan
individu mengenai dirinya sendiri berdasarkan dunia di luar
dirinya. Dimensi eksternal terdiri dari lima bentuk, yaitu:
1. Diri fisik
Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan
dirinya secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi
seseorang mengenai kesehatan dirinya, penampilannya, dan
keadaan tubuhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

2. Diri etik-moral
Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya
dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Hal
ini menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan
dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan kehidupan
keagamaannya dan nilai-nikai moral yang dipeganggnya,
yang meliputi batasan baik dan buruk.
3. Diri pribadi
Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang
tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh
kondisi fisij atau hubungan dengan orang lain, tetapi
dipengaruhi oleh tingkatn kepuasan individu terhadap
pribadinya atau tingkat penilaian individu terhadap dirinya
sebagai pribadi yang tepat.
4. Diri keluarga
Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri
seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga
5. Diri sosial
Bagian ini merupakan penilaian inividu terhadap interaksi
dirinya

dengan

sekitarnya.

orang

lain

maupun

lingkungan

di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

4. Perkembangan Konsep Diri
Agustiani

(2006:143)

mengemukakan

bahwa

perkembangan konsep diri merupakan proses yang terus berlanjut
di sepanjang kehidupan manusia. Menurut Symonds (Agustiani,
2006:143), seorang bayi membentuk pandangan yang masih kabur
tentang dirinya sebagai seorang individu. Pada usia 6-7 tahun,
batas-batas dari diri individu mulai menjadi lebih jelas sebagai
hasil dari eksplorasi dan pengalaman dengan tubuhnya sendiri.
Menurut

Agustiani

(2006:144),

selama

masa

anak

pertengahan dan akhir, kelompok teman sebaya mulai memainkan
peran yang dominan, menggantikan orangtua sebagai orang yang
turut berpengaruh pada konsep diri mereka. Selama masa anak
akhir, konsep diri yang terbentuk sudah semakin stabil. Tetapi
dengan mulainya masa pubertas, terjadi perubahan drastis terhadap
konsep diri. Penyelesaian masalah dan konflik pada remaja
melahirkan konsep diri orang dewasa. Nilai-nilai dan sikap-sikap
yang merupakan bagian dari konsep diri pada akhir masa remaja
yang cenderung menetap dan relatif merupakan pengatur tingkah
laku yang bersifat permanen. Pada usia 25-30 tahun biasanya ego
orang dewasa terbentuk dengan lengkap, dan mulai dari sini
konsep diri menjadi semakin sulit berubah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

4. Lingkungan Sekolah
1. Pengertian Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan
utama yang kedua. Siswa-siswa, guru, administrator, konselor
hidup bersama dan melaksanakan pendidikan secara teratur dan
terencana dengan baik (Hasbullah, 2013:36). Menurut Dalyono
(2010:131) lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang
turut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
terutama untuk kecerdasannya. Lingkungan sekolah sangat
berperan dalam meningkatkan pola pikir anak, karena kelengkapan
sarana dan prasarana dalam belajar serta kondisi lingkungan yang
baik sangat penting guna mendukung terciptanya lingkungan
belajar yang menyenangkan. Lingkungan sekolah yaitu keadaan
sekolah tempat belajar

yang turut mempengaruhi tingkat

keberhasilan belajar. Keadaan gedung sekolahnya dan letaknya,
serta alat-alat belajar yang juga ikut menentukan keberhasilan
be

Dokumen yang terkait

Hubungan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa.

1 5 159

Hubungan antara motivasi belajar, disilpin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa: studi kasus SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

1 6 162

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

1 6 199

Hubungan antara lingkungan belajar mahasiswa, motivasi belajar, dan disiplin belajar mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa

0 0 142

Hubungan bimbingan orang tua, motivasi belajar siswa, dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar siswa di sekolah - USD Repository

0 0 174

Pengaruh motivasi belajar, kepercayaan diri, dan keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa - USD Repository

0 0 143

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa, dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa - USD Repository

0 0 165

Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar, lingkungan belajar siswa dan fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi - USD Repository

0 0 174

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143

Hubungan antara disiplin di sekolah dan motivasi belajar pada siswa SMA Strada Santo Thomas Aquino Tangerang - USD Repository

0 4 177