Tradisi Lisan Cenggok-Cenggok Pada Upacara Adat Perkawinan Melayu Panai Labuhanbatu-Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Admansyah, Tengku, 1987. Peranan Budaya Melayu Sebagai Sub Kultur
Kebudayaan Nasional, Medan: Penerbit Yayasan Karya Budaya
Nasional.
Admansyah, Tengku, 1991. Pokok-pokok Adat Istiadat Dalam Perkawinan
Melayu Medan: Penerbit Yayasan Karya Budaya Nasional.
Admansyah, Tengku, 1993. Butir butir sejarah suku Melayu pesisir Sumatra
Timur Medan: Penerbit Yayasan Karya Budaya Nasional.
Ahmad, Annas Haji, 1981. “Unsur-unsur Rentak Bunyi serta Pilihan Kata dalam
Puisi Melayu Lama, terutama Pantun, “ dalam Jamilah Haji Ahmad
(ed.) Kumpulan Esei Sastera Melayu Lama. Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka. Kementerian Pendidikan Malaysia.
Amir, Adriyeti. 1999. Studi Kasus Sastra Lisan Minangkabau. Warta ATL. Edisi
kelima Juni.
Alfian (ed.), 1985. Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Jakarta: Gramedia.
Chee, Tham Seong “Pantun sebagai Suatu Gejala Budaya dalam Masyarakat
Melayu.” dalam Jamilah Haji Ahmad (ed). Kumpulan Esei Sastera
Melayu Lama. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Kementerian Pendidikan Malaysia.
Rinaldi, Awang Sakti. 1998. Studi Tekstual dan Musikal Bordah dalam

Kebudyaan Etnis Melayu Labuhan Batu. (skripsi sarjana Fakultas Sastra
USU).
Baharshah II, Luckman Sinar. dan Wan Syaifuddin. 2002. Kebudayaan Melayu
Sumatera Timur. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto. 1996. Teater Daerah Indonesia
Yogyakarta:
Kanisius Kerja Sama dengan Forum Apresiasi Kebudayaan DenpasarBali.
Barker, Chris. 200,Cultural Studies: Theory and Practice , London:Sage.
Ben-Amos, Dan. 1985. “On the Final [s] in ‘Folkloristics .’” The Journal of
American Folklore 98(389): 334–36.
Brandon, James R. 1993.The Cambridge Guide To Asian Theater .Cambridge: The
Press
Syndicate of The University of Cambridge.
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media
Group.

19
Universitas Sumatera Utara


Case, Sue Ellen, 1994.Feminism and Theatre , Macmillan.
Chee, Tham Seong. “Pantun sebagai suatu Gejala Budaya dalam Masyarakat
Melayu, “ dalam Jamilah Haji Ahmad (ed.). Kumpulan Esei Sastera
Melayu Lama. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kementerian
Pendidikan Malaysia.
Danandjaja, Djames. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: PT.Temprint.
Darwansari. 2011. Revitalisasi Tradisi Lisan Kantola Masyarakat Muna Sultra
Pada Era Globalisasi. (tesis pascasarjana Universitas Udayana)
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Dundes, Alan. 2005. “Folkloristics in the Twenty-First Century (AFS Invited
Presidential Plenary Address, 2004).” The Journal of American Folklore
118(470): 385–408.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. 1992. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
Gramedia
Effendy, Tenas. 2004. Tunjuk Ajar dalam Pantun Melayu. Yogyakarta: BKPBM
Adicita
Effendy, Tenas, 2005. Pantun Nasehat. Yogyakarta: BKPBM Adicita
Endraswara, Suwardi. 2002. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model,
Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Endaswara, Suwardi. 2005. Tradisi Lisan Jawa. Yogyakarta: Narasi
Esten, Mursal. 1999. Kajian Transformasi Budaya. Bandung: Angkasa
Fine, E. C. 1984. The folklore text: From performance to print. Bloomington:
Indiana University Press.
Finnegan, Ruth. 1992. Oral Tradition and Verbal Arts. London and New York.
Foley, John M. Oral-Formulaic Theory and Research: An Introduction and
Annotated Bibliography. New York: Garland Publishing.1985.
Foley, William A. 1986. The Papuan Languages of New Guinea. Cambridge:
Cambridge University Press
Foley, John M, The Theory of Oral Composition. Bloomington: IUP, 1991.

20
Universitas Sumatera Utara

Fox, James J., 1986. Bahasa, Sastra dan Sejarah: Kumpulan Karangan Mengenai
Masyarakat Pulau Roti. Jakarta: PT Djambatan.
Hasibuan, Rishan A, 2013. Keberadaan Tari Cenggok-Cenggok pada Masyarakat
Labuhan Batu Induk. (skripsi sarjana FBS Unimed)
Hesselgrave, David J., and Edward Rommen. Contextualization: Meanings,
Methods, and Models. Grand Rapids, MI:Baker Book House, 1989.

Hoed, B.H. 2008. Komunikasi Lisan Sebagai Dasar Tradisi Lisan. (dalam
Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Pudentia (editor). Jakarta: ATL.
Hosbowm, dkk. 1983. The Invention of Tradition. United Kingdom: Cambridge
University Press.
Hutomo, Suripan Hadi (1991), Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra
Lisan. Surabaya: HISKI Komisariat Jawa Timur.
I Ketut Gobyah, 2003. “Berpijak pada Kearifan Lokal”, dalam http://www.balipos.
co.id , diakses 13/6/2014
Iun, “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali”, dalam http://www.balipos. co.id

Jan Brunvand. The Study of American Folklore: An Introduction, 2nd edition.
New York: W.W. Norton, 1978.
John Anderson, Mission to the East Cost of Sumatra in 1823, New York: Oxford
University, 1971.
Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat, Jakarta: Sinar Harapan.
Keesing, Roger M. 1999. Antropologi Budaya: Suatu Perspektif Kontemporer.
(Samuel Gunawan, Pentj). Jakarta: Erlangga.
Ki-Zerbo, Joseph: "Methodology and African Prehistory", 1990, UNESCO
International Scientific Committee for the Drafting of a General History
of Africa; James Currey Publisher.

Koentjaraningrat, 1980. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Koentjaraningrat, 1985. “Konsep kebudayaan Nasional” dalam Persepsi
Masyarakat tentang Kebudayaan. Alfian (ed.). Jakarta: Gamedia.
Koentjaraningrat 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat, 1993. Ritus Peralihan di Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

21
Universitas Sumatera Utara

Koentjaraningrat, 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.Jakarta:
Gramedia.
Kusumohamidjojo, Budiono .2009. Filsafat Kebudayaan: Proses Realisasi
Manusia. Yogyakarta: Jalasutra.
Lindsay, Jennifer (penyunting). 2006. Telisik Tradisi. Jakarta: Kelola.
Lord, Albert B. 2000. The Singer of Thales. London: Harvard University Press.
Mahayana, Maman S. 2004. “Pantun sebagai Representasi Kebudayaan Melayu.”
Makalah dibentangkan pada Seminar Budaya Melayu se-Dunia, dalam
rangka Festival Budaya Melayu se-Dunia yang diselengarakan pada tahun
2003 di Kota Pekanbaru, Riau.

Malinowski, 1987. “Teori Fungsional dan Struktural,” dalam Teori Antroplologi
I. Koentjaraningrat (ed.), Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Malm, William P. 1977. Music Cultures of the Pacific: The Near East, and Asia,
New Jersey: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs,.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Max Scheler. 2007 (new edition). Ressentiment. USA: Marquette University
Press.
Merriam, Alan P., 1964. The Anthropology of Music. Chicago: Nortwestern
University.
Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya Offset.
MS. Suwardi, 1991. Budaya Melayu dalam Perjalanannya Menuju Masa Depan.
Pusat Penelitian Universitas Riau: Riau.
Muhaimin, 2005, Pengembangaan Kurikulum PAI Disekolah Madrasah, Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Muhammad Takari dan Heristina Dewi, 2008. Budaya Musik dan Tari Melayu
Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.
Muhammad Takari, dkk. 2015.Adat dan Perkawinan Melayu : Gagasan, Terapan,
Fungsi, dan Kearifannya. Medan: Bartong Jaya.
Murgiyanto, Sal. 2004. Tradisi Lisan dan Inovasi. Jakarta Wedatama Widya

Sastra.

22
Universitas Sumatera Utara

Muzakka, Moh. Tradisi Lisan Pesantren dan Pemberdayaan Politik Kaum Santri
(Kajian Terhadap Tradisi Shalawatan). Makalah Seminar Internasional
Tradisi Lisan Nusantara IV dan Festival Pesisir di Semarang, Tanggal
2-5 Oktober 2003.
Niles, John D. 1981. Formula And Formulaic System In Beawulf (dalam Oral
Traditional Literature), Foley (editor). Colombus : Slavica Publishefs. Inc.
Nyamai-Kisia, C. 2010. Kearifan Lokal dan Pembangunan Indonesia.
http://phenomenaaroundus. blogspot. com / 2010 / 06 / kearifan - lokal dan- pembangunan.html
Ong, Walter J. 1982. Orality and Literacy: The Technologizing of The World.
New York: Methuen & Co.Ltd.
Ong, Walter J. 1989. Orality and Literacy. London and New York.
PaEni, Mukhlis. 2010. Identitas dan Transformasi Nilai-Nilai Budaya. Jakarta:
Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.
Piah, Harun Mat. 1989. Puisi Melayu Tradisional: Satu Pembicaraan Genre dan
Fungsi. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian

Pendidikan Malaysia.
Pranarka, A.M.W. 2006. Pemberdayaan : Konsep, Kebijakan dan Implementasi.
CSIS. Jakarta.
Propp, Vladimir. 1975. Morphology of the Folktale. Translated by Laurence
Scott. USA: University of Texas Press.
Pudentia dan Effendi. 1996. Sekitar Penelitian Tradisi Lisan. Warta ATL. Edisi
11/Maret.
Pudentia MPSS (Ed.) (1998), Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.
Pudentia, 2000. Makyong: Hakikat dan Proses Penciptaan Kelisanan (disertasi
Universitas Indonesia).
Pudentia, 2007. Hakikat Kelisanan dalam Tradisi Melayu Makyong. Depok: FIB
UI
Pudentia.( editor). 2008. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: ATL
Pudentia, . 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata.
Rab, Tabrani. 1986. Kepribadian orang Melayu. Pekanbaru: Pemda Dati-I Riau.

23
Universitas Sumatera Utara


Rathomi, Naf’an. 2011. Pelabuhan Labuhan Bilik Pada Masa Kolonial Belanda
(1862-1939). (skripsi sarjana FIB USU)
Ridwan, T. Amin. 2005. Budaya Melayu Menghadapi Globalisasi. Medan: USU
Press.
Ridwan, T. Amin. 2005. Mendaulatkan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Utama
Dunia. Medan: USU Press.
R. Narrol, On Ethnic Unit Classification, Current Anthropology. V, 1964: 285-312
Nasution, S. 2003. Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Sartini. 2004. “Menggali Kearifan Lokal Nusantara: Sebuah Kajian Filsafati”.
Jurnal Filsafat, Jilid 37, Nomor 2
Sedyawati, Edi & Sapardi Djoko D. (ed). 1991. Seni Dalam Masyarakat Indonesia
(Bunga Rampai). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sedyawati, Edi (1996), Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan
Ilmu Ilmu Budaya, dalam Warta ATL. Jurnal Pengetahuan dan
Komunikasi Peneliti dan Pemerhati Tradisi Lisan. Edisi III Maret.
Jakarta: ATL.
Sibarani, Robert. (1992). Hakikat Bahasa. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sibarani, Robert dan Henry Guntur Tarigan (Penyunting). 1993. Makna Nama
dalam Bahasa Nusantara: Sebuah Kajian Antropolinguistik. Bandung:

Bumi Siliwangi.
Sibarani, Robert. (2004). Antropolinguisik: Antropologi linguistik dan linguistik
Antropologi. Medan: Penerbit Poda.
Sibarani, Robert, dkk. (1999) Pemetaan Tradisi Lisan di Sumatera Utara. Jakarta:
Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Linguistik atau Linguitik
Antropologi. Medan: Penerbit Poda.
Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi
Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Sibarani, Robert. 2015. Pembentukan Karakter: Langkah-Langkah Berbasis
Kearifan Lokal . Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Sibarani, Robert dan Talha Bachmid. 2015. “Modul IV Pemahaman Teks,
Konteks, dan Koteks Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

24
Universitas Sumatera Utara

Sinar, T.Silvana. 2011. Kearifan Lokal dalam Adat Perkawinan Melayu Batubara.
Medan: USU Press.
Sobary. M. 1999. “Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan” dalam Warta ATL Edisi

V Juni 1999. Jakarta: ATL.
Soetriono, & Hanafie, R. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian.
Yogyakarta.Andi.
Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sudjiman, Panuti dan Aart van Zoest. 1992. Serba-serbi Semiotika. Jakarta:
Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama
Sukatman. 2009. Butir-Butir Tradisi Lisan Indonesia. Yogyakarta : Laskbang
Pressindo.
Sulkarnaen, Andi 2010. Perubahan Tradisi Royong (tesis Universitas Indonesia)
Sweeney, Amin. 1987. A Full Orality and Literacy in the Malay Word. London:
University of California Press.
Sweeney, Amin. 2008. Surat Naskah Angka Bersuara; Ke Arah Mencari
Kelisanan (dalam Metodologi Kajian Tradisi Lisan), Pudentia (editor).
Jakarta: ATL.
Taslim, Noriah. 2010. Lisan dan Tulisan. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan
Pustaka
Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tol, Roger dan Pudentia. 1995. Tradisi Lisan Nusantara: Oral Traditions From
The Indonesian Archipelago A Three-Directional Approach. Warta ATL
Edisi Perdana Maret.
Tengku Lah Husni, 1986. Butir-butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera
Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tuloli, Nani. 1990. Tanggomo Salah Salah Satu Ragam Sastra Lisan Gorontalo
(Disertasi Fakultas Sastra Universitas Indonesia).
Tuloli, Nani, 1991. Tanggomo Salah Salah Satu Ragam Sastra Lisan Gorontalo.
Jakarta: Intermasa.
Tuloli, Nani, 1994. Penerapan Teori dalam Penelitian Sastra Lisan. Makalah
Penataran Sastra Nusantara Traditional di Pekan Baru, Tanggal 5 Januari.
Udu, Sumiman. 2010. Konsep Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Kabhanti
Masyarakat Wakatobi (Makalah Seminar Internasional Lisan VII) di
Pangkal Pinang.
25
Universitas Sumatera Utara

Vansina, Jan. 1985. Oral Tradition as History. Wisconsin: The University of
Wisconsin Press.

26
Universitas Sumatera Utara