IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK CITECT SEBA

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK CITECT SEBAGAI HMI PADA
SISTEM KENDALI BERBASIS PLC MITSUBISHI
Proposal Proyek Akhir Program Studi D3 Teknik Elektronika
Jurusan Teknik Elektro

Diajukan oleh :
Nama
NIM

:Siti Dinaryati
: 111311028

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

ABSTRAK
Sistem SCADA merupakan suatu sistem aplikasi perangkat lunak yang dapat
menghubungkan operator dengan plant dilapangan. Dengan sistem SCADA dapat mempermudah
operator dalam melakukan monitoring ataupun kendali peralatan dilapangan tanpa harus selalu
berada dilapangan. Perkembangan SCADA diindustri sanagat pesat, berbagai macam kontroler,

media komunikasi, dan juga perangkat lunak untuk HMI (Hunaman Machine Interface)
digunakan untuk terus mengembangkan sistem SCADA pada masing-masing industri.
Komponen utama dalam sistem SCADA diantaranya Plant, Kontroler, HMI, serta Transmiter.
Pada proyek akhir sebelumnya telah dibuat rancangan PID kendali level air dengan PLC
Mitsubishi yang dapat mempertahankan ketinggian air dengan mengontrol bukaan keran yang
masuk pada tangki. Oleh karena itu pada proyek akhir ini penulis mengembangkan proyek akhir
sebelumnya dengan menambahkan HMI (Human Machine Interface). Komponen utama pada
sistem SCADA ini yaitu menggunakan turbin generator untuk melakukan kontrol dan monitoring
, kontoler menggunakan PLC Mitsibishi yang didalamnya terdapat modul ADC/DAC sehingga
dapat memudahkan dalam pembuatan kontrol, sistem komunikasi menggunakan kabel serial dan
software untuk membuat HMI menggunakan software Citect SCADA yang didalamnya sudah
memiliki berbagai macam animasi peralatan industri juga driver komunikasi untuk melakukan
komunikasi dengan kontroler yang digunakan. Sistem pada proyek akhir ini berfungsi untuk
melakukan monitoring ataupun kendali kecepatan putaran turbin, juga dapat memonitoring
bukaan valve, serta daya yang dihasilkan generator yang ada pada plant dengan memantaunya
dengan melihat layar komuter yang didalamnya telah dibuat aplikasi HMI dengan menggunakan
softare Citect. Proyek akhir ini diharapkan dapat dijadikan modul pembelajaran sistem SCADA
yang memiliki komponen lengkap untuk laboratorium eletronika.

Kata Kunci : SCADA, HMI, Citect, PLC Mitsubishi, Turbin


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 2
1.3 Perumusan Masalah .............................................................................................. 3
1.4 Pembatasan Masalah ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ........................................... 4
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 4
2.2 Landasan Teori ....................................................................................................... 5
2.2.1 SCADA ........................................................................................................ 5
2.2.2 PLC .............................................................................................................. 7
2.2.3 HMI .............................................................................................................. 9
2.2.4 Komunikasi .................................................................................................. 9
2.2.5 LAN ............................................................................................................. 10
2.2.6 PLC Mitsubishi FX3U ................................................................................. 10
2.2.7 Software Citect SCADA .............................................................................. 11

2.2.8 Software Citect SCADA .............................................................................. 11
2.2.8 Pembangkit Listrik Tenaga Air .................................................................... 12
2.2.9 Penguat Daya ............................................................................................... 12
2.2.11 Penguat Operasional (Op-Amp .................................................................. 13
2.2.12 Motor DC ................................................................................................... 14
2.2.13 Pompa ........................................................................................................ 14
2.2.14 Generator.................................................................................................... 15
2.2.15 Turbin ......................................................................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................... 16
3.1 Materi Penelitian .................................................................................................... 16
3.2 Diagram Blok Sistem ............................................................................................. 16
3.3 Metodologi ............................................................................................................. 17
3.3.1Studi Literatur ............................................................................................... 17
i

3.3.1 Perancangan ................................................................................................. 17
3.3.2 Realisasi ....................................................................................................... 17
3.3.3 Pengukuran dan Pengujian ........................................................................... 18
3.3.4 Analisa dan Evaluasi .................................................................................... 18

3.3.5 Pembuatan Laporan ..................................................................................... 18
3.4 Jadwal Proyek Akhir .............................................................................................. 18
3.5 Rancangan Anggaran Biaya ................................................................................... 18
Penutup

.......................................................................................................................... 19

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 20

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi dari zaman ke zaman teruslah berkembang, baik itu dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam skala industri. Proses monitoring dan kendali suatu
sistem plant di industri sudah banyak menggunkan sistem monitoring dan pengendalian
jarak jauh yang memungkinkan operator dapat memantau langsung keadaaan di lapangan
dengan cukup melihat PC yang ada di ruangan. Monitoring keadaan plant atau alat
khususnya di dunia industri adalah suatu hal yang penting karena akan menentukan kualitas

hasil dari industri tersebut. Data yang dimonitoring merupakan variable-variable yanag
diukur dari instrumen yang dipasang pada plant, seperti ketinggian air, arus, temperatur,
getaran, dan tekanan.
Sistem SCADA sudah banyak dikembangan di dunia industri untuk melakukan
monitoring dan kendali peralatan lapangan. SCADA merupakan suatu sistem aplikasi
perangkat lunak untuk proses kendali otomatis jarak jauh yang dapat terhubung ke plant
dilapangan dengan peralatan utama yaitu instrumen lapangan (plant), kontroler (PLC/RTU),
display (HMI) serta suatu media komunikasi untuk mengirim kan data. Human Machine
Interface (HMI) sangat dibutuh kan untuk melakukan proses monitoring dan kontroling

tersesebut. HMI akan menghubungkan operator dengan PLC (Programable Logic
Controler ) sebagai kontroler yang berisi perintah untuk melakukan proses monitoring

maupun kendali pada plant dilapangan yang dapat dilakukan pada jarak dekat maupun
jarang jauh denagan media kabel maupun nirkabel seperti menggunakan jaringan LAN
(Local Area Network) dengan protokol TCP/IP, wifi, ataupun dengan telemetering.

Untuk melakukan pengukuran dan pengaturan putaran turbin serta daya yang
dihasilkan generator dibutuhkan Human Machine Interface agar proses pengukuran dan
pengaturan bisa dilakukan dengan mudah melalaui PC secara real time. Dengan

menggunakan HMI monitoring data yang dilihat dapat berupa angka, grafik, animasi, juga
suatu alarm yang dapat menandakan adanya perubahan keadaan ketinggian juga keadaan
error . Data yang dimonitoring juga dapat dimasukan ke dalam data base sebagai arsip data

untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi ketika operator tidak dapat memonitoring
plant setiap waktu. HMI dibangun menggunakan suatu program yang yang diinstal dalam
PC yang menggunakan suatu software otomatis.

1

Dari hasil tugas akhir mahasiswa di tahun sebelumnya laboratorium elektronika
memiliki suatu sistem kendali ketinggian level air yang dibangun dari PLC MitsubishiFX3U
yang dapat mengendalikan ketinggian air melalui besar kecilnya bukaan keran agar sesuai
dengan set point yang diberikan. Namun pada alat ini belum dilengkapi Human Machine
Interface untuk memonitoring dan melakukan kendali alat. Untuk menjadikan alat kendali
ketinggian level air dengan menggunkan PLC Mitsubishi menjadi suatu sistem seperti
diindustri, alat tersebut dapat dilengkapi dengan suatu implementasi Human Machine
Interface (HMI) agar dapat dijadikan sebagai modul praktikum yang dapat dipelajari oleh
mahasiswa, dan sebagai bahan ajar untuk mahasiswa mengenal sistem diindustri. Untuk itu
penulis mencoba untuk mengimplementasikan kotrol PLC Mitsubishi tersebut kedalam

Human Machine Interface dengan menggunkan software Citect. Faktor-faktor yang coba

dikembangkan dalam implementasi HMI pada alat ini yaitu proses komunikasi dan akuisisi
data yang dapat menampilkan data berupa angka, grafik, simulasi alat, alarm, dan
penyimpanan kedalam suatu data base. Dalam pengembangan ini penulis juga mencoba
menggunakan plant baru yaitu kendali putaan turbin dan monitoring daya generator. Proyek
akhir ini berjudul “ Implementasi Perangkat Lunak Citect Sebagai HMI pada Sistem Kendali
Berbasis PLC Mitsubishi”
1.2 Tujuan
Tujuan dari proyek akhir ini yaitu :
1. Dapat mengimplementasikan software HMI Citect pada sistem kendali berbasis
PLC Mitsubishi.
2. HMI mampu menampilkan data monitoring ke dalam angka, grafik, dan simulasi
plant serta dilengkapi alarm dan data base keadaaan alat.
3. HMI mampu melakukan komunikasi antara plant, PLC Misubishi dan Software
Citect dengan menggunakan komunikasi serial
4. Melakukan monitoring dan kendali plant berupa daya yang diasilkan generator
dan putaran turbin.
5. Dapat dijadikan modul praktikum SCADA yang mempunyai semua bagianbagian sistem SCADA secara lengkap.


2

1.3 Perumusan Masalah
Dari latar belakang dan tujuan proyek akhir yang ingin dicapai, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan pokok dalam pembuatan alat ini, yaitu :
1. Sistem komunikasi yang dapat dipakai dalam mengkomunikasikan PLC
Mitsubishi dengan software Citect pada PC.
2. Perancangan HMI pada software Citect agar data yang diambil dari plan dapat
ditampilkan dengan tepat dan real time.
3. Pembuatan data base dari data yang diambil dari Plant.
4. Komunikasi antara plant, kontrol dan HMI.
5. Mekanik tidak dibahas secara detail.
6. Pembuatan tutorial sstem untuk dijadikal bahan ajar praktikum sistem kendali.

1.4 Pembatassan Masalah
Batasan masalah dalam proyek akhir yang akan direalisasikan yaitu :
1. Pembuatan sistem komunikasi berbasis serial.
2. Perancangan tampilan HMI untuk monitoring putaran turbin, bukaan valve, serta
daya yang dihasilkan oleh generator.
3. Pembuatan data base.

4. Mekanik tidak dibahas secara detail.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Dalam pembuatan proyek akhir ini terdapat beberapa materi dasar serta tinjauan
pustaka dari beberapa alat yang telah dibuat sebelumnya. Tinjauan pustaka dan landaasan
teori ini dapat menunjang terealisasinya proyek akhir yang akan dibuat. Materi dasar dari
pembuatan proyek akhir ini yaitu mengenai beberapa instrumen yang digunkan pada alat,
sistem komunikasi yang dapat digunkan, serta materi tentang perangkat lunak lunak maupun
peralatan yang digunkan seperti software citect, GX-Developer untuk PLC Mitsubishi dan
perangkat lunak untuk pembuatan data base.
2.1 Tinjauan Pustaka
Terdapat beberapa tugas akhir, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan proyek akhir
yang akan dibuat, antara lain :
1. Tahun 2011, Andi Nugeaha dalam proyek akhirnya membuat perancangan alat
yang berudul “MODUL PLC MITSUBISHI FX3U-16 DENGAN APLIKASI
SSTEM KENDALI LEVEL AIR PADA COUPLE TANK”. Pada proyek akhir
ini dibuat perancangan modul pengendal yang tidak hanya digunakan untuk

mengendalikan satu sistem saja tapi juga dapat mengendalikan sistem lain baik
siste Kendal ON-OFF mamun sistem kendali kontinyu karena PLC Mitsubishi
memiliki kemampuan untuk mengedalikan sistem analog.
2. Tahun 2012, Listi restu Triani dalam proyek akhirnya membuat perancangan alat
yang berjudul “ RANCANG BANGUN PID PADA PLC MITSUBISHI
IMPLEMENTASI PADA SISTEM KENDALI LEVEL AIR TANGKI ”. Pada
proyek akhir ini dibuat suatu rancangan kendali PID pada alat kendali level air
menggunakan PLC Mitsubishi yang dapat mengendalikan posisi bukaan keran
input untuk menstabilkan level air sesuai setpoint.
3. Tahun 2012, Mirza Nurmanhadi dalam tugas akhirnya membuat perancangan
alat yang berjudul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI HMI SCADA
PADA ALAT KENDALI KETINGGIAN PERMUKAAN AIR”. Pada alat ini
dirancang dan diimplementasikan sistem HMI SCADA untuk pengendalian
tinggi permukaan air dengan menggunakan MTU (Master Station Unit) ADAM
Series sebagai node kontrol jarak jauh dan HMI (Human Machine Interface)
menggunakan Wonderwarere InTouch.
4

Berkenaan dengan uraian diatas pada proyek akhir ini melakukan pengembangan
dari proyek akhir sebelumnya yaitu merancang sistem monitoring dan kendali pada suatu

sistem kendali berbasis PLC Mitsubishi FX3U kedalam sistem SCADA secara lengkap
dengan menggunaan miniplant pembangkit sebagai plant, dan software Citect sebagai HMI
dengan kontrol berbasis PLC Mitsubishi FX3U.

2.2 Landaan Teori
2.2.1 SCADA
SCADA atau Supervisiory Control dan Data Acquition dapat diartikan sebagai
akuisi data dan supervisi kendali. SCADA merupakan suatu sistem aplikasi perangkat lunak
untuk proses kendali otomatis jarak jauh yang terhubung dengan peralatan dilapangan
(plant). Suatu sistem SCADA terdiri dari sejumlah kontroler yang berfungsu untuk
mengumpulkan data dari plant lalu mengirimkannya ke Master Station Unit melalui sebuah
sistem komunikasi.
a. Fungsi SCADA
-

Menghimpun (akuisisi) besaran proses secara terpadu yang sistematis.

-

Memberikan supervisiory kontrol terhadap peralatan (komando, set point, dll)

-

Memberikan kemudahan dalam monitoring dan reporting.

-

Untuk menggantikan sistem display, recording, alarm, control panel
konvensional.

b. Elemen-elemen SCADA

Element-elemen utama dari SCADA yaitu sensor-sensor yang terdapat dari plan,
kontroler yang biasanya menggunakan RTU ataupun PLC serta HMI, seperti ditunjukan
pada gambar 1

PLANT
EQUIPMENT

Transmitter

Transmitter

CONTROLLER (BEP)

HMI (FEP)

Gambar 1 Elemen – elemen SCADA

1. Sensor/Tranduser
Sensor merupakan suatu komponen/alat yang bersinggungan langsung dengan
media yang diukur besarannya untuk mengetahui perubahan yang terjadi, variable
5

keluaran dari sensor yang berupa besaran listrik disebut transduser. Sensor dapat
menerima data berupa data mekanis, elektrik maupun optik dan dapat mengeluarkan
output dalam bentuk digital ataupun analog. Untuk dapat dibaca output yang
dikeluarkan oleh sensor perlu dikuatkan atau diubah lagi karena ordenya masih kecil.
Dalam dunia industri sensor dapat berguna untuk monitoring, kontroling, dan
proteksi.Sensor disini bisa dimaksudkan dengan plant peralatan dilapangan.
2. Transmiter
Transmiter merupakan suatu alat untuk mengubah dan menguatkan sinyal yang
yang dihasilkan sensor dan berfungsi untuk menyalurkan atau mentransmisikan
sinyal ke kontroler atau alat selanjutnya.Transmitter adalah media komunikasi yang
digunakan untuk menghubungkan plant ke PLC ataupun PLC ke HMI. Media
komunikasi yang ada sekarang ini sudah bermacam-macam seperti dengan
menggunakan Local Area Network (LAN) berbasis TCP/IP, dengan frekuensi radio,
wifi, ataupun dengan teknologi sms yang sekarang sedang banyak dikembangkan.

3. Kontroler (RTU/PLC)
Kontroler merupakan suatu komponen atau alat sebagai sistem pengolah sinyal
masukan menjadi sinyal yang diinginkan, dapat berupa sinyal analog ataupun digital
tergantung kebutuhan aplikasi selanjutnya.
RTU(Remote Terminal Unit) merupakan suatu alat pengumpul data yang
dirancang untuk operasi jarak jauh yang berkomunikasi ke sistem data host dengan
menggunakan sistem telemeteri, yang merupakan suatu akuisisi data mandiri dan
unit control yang umumnya berbasis mikroprosesor. PLC (Programable Logic
Controller ) yaitu perangkat elektronik digital yang dapat diprogram untuk

menjalankan fungsi-fungsi tertentu.
4. Display
Display merupakan bagian terakhir dari sistem dimana display berfungsi sebagai
penampil data atau untuk memonitoring data dan aktuator sebagai output yang terjadi
akibat dari input. Seiring perkembangan zaman display yang digunakan sekarang
tidak hanya untuk menampilkan data namun juga dapat dijadikan sebagai pengontrol
data yang memungkinkan kita mengatur plant yang ada, atau yang kita kenal dengan
HMI (Human Machine Interface).

6

c. Akuisisi Data dan Supervisi Kontrol
Akuisisi data adalah proses yang digunakan untuk menganalisis dan
mengendalikan informasi atau data dari peralatan yang sedang dikendalikan dan dimonitor.
Data- data dapat berupa sinyal analog dan digital yang didapat dari sensor-sensor pada
peralatan.Data

tersebut

ditransfer

ke

pusat

untuk

dilakukan

pengontrolan

dan

monitoring.Data-data tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi alarm, trending,
reporting dan untuk mengendalikan peralatan seperti aktuator, relay, katup, dan motor –
motor.
Supervisiori kontrol bisa diartikan sebagai proses perhitungan dan pengawasan
terhadap suatu sistem. Data-data yang di tampilkan pada Human Machine Interface (HMI)
merupakan data realtime dan berupa data matang yang sudah diolah atau melalui
perhitungan tertentu.
2.2.2 PLC (Programable Logic Controller)
PLC atau kependekan dari Programable Logic Controller didefinisikan sebagai
suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, sekuen, counting,
dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses industri sesuai yang
diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variable masukan
dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemogram sehingga nilai keluaran tetap
terkontrol. PLC pada dasarnya menggantikan fungsi relay pada sistem kontrol konvensional.
PLC bekerja dengan mengamati masukan yang berasal dari sensor untuk kemudian
melakukan proses yang dibutuhkan yang berupa menghidupkan atau mematikan
keluarannya.
Fungsi PLC sebagai Sekuensial kontrol yaitu meproses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan selanjutnya dan monitoring plant yaitu PLC secara
berkelanjutan memonitor status sistem dan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai
dengan proses yang dikontrol, serta menampilkan pesan pada operator sistem. Fungsi dari
PLC sendiri sesuai dengan perintah yang telah dibuat oleh operator yang di simpan dalam
memory PLC.
Bagian-bagian utama dari PLC yaitu modul CPU, modul input, modul output
dan catu daya, diagram proses dari komponen-komponen utama PLC seperti pada gambar2
dan berikut penjelasan dari tiap bagian PLC.

7

Memory

Modul
Input

Central Processing
Unit

Modul
Output

Programming
Device

Catu daya

Gambar 2 Komponen-komponen Pada PLC

1. Modul CPU (Central Prosessing Unit) dan Memory
Modul CPU merupakan modul pemroses utama, proses yang dilakukan sangat
bergantung dari program yang telah disimpan dalam memory.Dalam modul CPU
terdiri dari processor , memory dan port komunikasi.
Memory berfungsi sebagai tempat menyimpan program dan juga sebagai tempat lalu
lintas data dan hasil pemrosesan dari prosesor yang selanjutnya dikirim pada bagian
output.
Port komunikasi berfungsi sebagai jalur komunikasi data yang digunakan antara
PLC dengan programming device/PC yang dihubungkan baik secara langsung atau
pun dengan menggunakan media komunikasi lain seperti modem dan lain-lain.
2. Modul Input
Modul input merupakan bagian yang memberikan masukan kedalam prosesor.
Dapat sebagai digital input yaitu menerima sinyal digital berupa status 1 atau 0 dari
switch, push botton, limit switch, relay dan lain-lain. Ataupun masukan berupa

analog input, yaitu menerima masukan sinyal analog berupa arus atau tegangan dari
transduser atau besaran-besaran elektrik dari sensor.
3. Modul Output
Modul output berfugsi untuk meneruskan output hasil pemrosesan data dari
CPU. Output yang dikeluarkan dapat berupa digital output, yaitu meneruskan sinyal
digital berupa 1 atau 0 yang dihubungkan pada komponen lampu, kontaktor, solenoid
dll. dan juga mengeluarkan output berupa output analog, yaitu meneruskan sinyal
hasil pemrosesan pada CPU berupa besaran analog (arus/tegangan) untuk diteruskan
pada peralatan meter, display, coverter actuator dll. Gambar 3.5 merupakan contoh
modul output PLC
8

4. Modul Catu daya
Modul Catu daya merupakan sumber daya bagi bekerjanya PLC. Input catu daya bisa
berupa teganga AC atupun DC dengan kapasitas tertentu sesuai kebutuhan.
2.2.3 HMI
HMI (Human Machine Interface) adalah sistem yang menghubungkan antara
manusia dan teknologi mesin.HMI dapat berupa pengendali dan visualisasi status baik
dengan manual maupun melalui visualisasi komputer yang bersifat realtime.Sistem pada
HMI biasanya bekerja secara online dan realtime dengan membaca data yang dikirim
melalui I/O port yang digunakan oleh kontrolernya.HMI sekarang ini biasanya berupa
komputer (PC) yang didalamnya dipasang (Install) program aplikasi yang dibuat dengan
menggunakan Software Otomation.Gambar 3 merupakan gambaran sederhana komunikasi
dalam sistem SCADA.

PLANT
EQUIPMENT
CONTROLLER (BEP)

HMI (FEP)

Gambar 3 HMI dalam Sistem SCADA

Ada banyak software otomasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu
program aplikasi pada HMI, diantaranya Wonderware, Intellution, Wizcon, Genie, Citect,
dll.Dengan menggunakan software tersebut kita dapat membuat aplikasi yang dapat
melakukan tugas-tugas seperti berikut.




Memberikan komando/perintah kepada suatu peralatan.



Memonitor status (On/Off) suatu peralatan.



Menampilkan data dalam modus grafik.



Membaca perubahan suatu besaran secara realtime.



Memonitor Alarm.

Membuat reporting secara periodik.
2.2.4 Komunikasi
Protokol merupakan sebuah standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya

hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.Protocol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.Ada

9

beberapa protol yang umum digunakan yaitu MODBUS pada komunikasi serial, dan TCP/IP
digunakan pada komunikasi jaringan LAN.

2.2.5 Komunikasi Serial
Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu
secara berurutan, sehingga komunikasi serial lebih lambat dari pada komunikasi paralel.
Komunikasi serial dapat digunakan untuk menggantikan Komunikasi Parallel jalur data 8 bit
dengan baik. Tidak aja memakan biaya yang lebih murah, namun juga dapat digunakan
untuk menghubungkan dua peralatan yang sangat jauh.misalnya pada kabel telepon.
Agar komunikasi serial bekerja dengan baik, data byte harus dubah ke dalam bit-bit
serial menggunakan peralatan yang disebut shift register parallel-in serial-out, kemudian
data dikirim hanya dengan satu jalur data saja. Hal serupa dikerjakan pada penerima, dimana
penerima harus mengubah bit-bit serial yang diterma menjadi data byte yang persis seperti
data semula pada pengirim, dengan menggunakan shift register serial-in parallel-out. Tentu
saja jika data serial tersebut dikirim menumpang jalur telepon, maka dibutuhkan peralatan
pengubah status digital 0s atau 1s menjadi suara audio. Peralatan seperti ini kemudian
disebut modem (modulator/demodulator). Modulator sebagai pengubah sinyal digital
menjadi sinyal audio, sebaliknya demodulator adalah sebagai pengubah kembali sinyal
audio menjadi sinyal digital. Pada jarak yang sangat dekat, kita dapat menggunakan
komunikasi serial sederhana dan tidak perlu modulasi. Seperti yang dapat kita lihat pada
hubungan kmputer dengan keyboard atau mouse.

2.2.6 PLC Mitsubishi FX3U
PLC FX3U adalah jenis PLC terbaru Mitsubishi dari Mitsubishi dan memiliki
processor paling canggih. PLC ini dapat mengendalikan hingga maksimum 384 I/O. PLC ini

memiliki jumlah internal memori yang lebih banyak, CPU yang lebih cepat dan expantion
bus terbaru. Semua jenis special function modul tersedia untuk meningkatkan kinerja PLC
ini, juga terdapat beberapa jenis modul baru. Pilihan jaringan kerja terbaru termasuk
keistimewaan modul ethernet dan sebuah modul Profibus Master . Sebuah papan komunikasi
terbaru dan adapter, termasuk papan USB terbaru, dapat digunakan untuk mencapai
maksimum 3 sambungan serial pada PLC jenis ini. Prosesor berasal dari 64.000 langkah
memory. Contoh PLC FX3U seperti gambar 4.

10

Gambar 4 PLC Mitsuishi FX3U

2.2.7 Software Citect SCADA
Citect SCADA merupakan salah satu software yang dapat digunakan unutk
membuat aplikasi tampilan pada Human Machine Interface (HMI). Citect SCADA biasa
digunakan oleh berbagai macam industri sebagai aplikasi generator atau artinya semua
fasilitas kontrol dan monitor sudah tersedia dalam satu sistem, hanya tinggal pendefisian
proyek aplikasi yang perlu dilakukan. Aplikasi dapat dibuat sebagai user dan client
server .Server dapat melakukan edit project, report, alarm, compile program sedangkan
client hanya melakukan operasi dan monitor. Satu atau lebih aplikasi dapat saling

berkomunikasi melalui jaringan lokal dengan menggunakan TCP/IP. Beberapa komponen
utama pada software ini yaitu :

1. Citect Explorer

2. Citect Project editor

3. Citect Graphics Builder

2.2.8 Sensor Transduser
Sensor transduser adalah komponen yang digunakan untuk mendeteksi suatu besaran
dan mengubahnya ke besaran lain. Dalam instrumen elektronika, besaran yang diukur adalah
besaran fisika yang diubah ke besaran listrik.Hampir seluruh peralatan pengukuran
elektronik yang ada memiliki sensor tranduser. Sensor merupakan bagian dari sensor
11

transduser yang berfungsi untuk melakukan sensing atau “merasakan dan menangkap”
adanya perubahan energi eksternal yang akan masuk ke bagian input dari transduser,
sehingga perubahan kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor
dari transduser untuk dirubah menjadi energi listrik.
Ada berbagai macam sensor yang ada dipasaran, namun sesuai dengan aplikasi yang
akan diwujudkan pada perancangan kali ini yang berupa sensor yang dapat mengukur
freuensi putaran turbin sehingga dapat dilakukan control frekuesi secara konstan untuk
menghasilkan daya yang tetap.

2.2.9 Pembankit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Lisrik Tenaga Air (PLTA) pada prinsipnya merupakan suatu
pembangkit energi listrik yang memanfaatkan energy potensial air dirubah menjadi energi
kinetik dengan adanya ketinggian dan dapa dirubah menjadi energi mekanik oleh aliran air
yang menggerakan turbin dan berubah lagi menjadi listrik oleh adanya perputaran rotor
generator. Jumlah listrik yan dihasilkan bergantng pada ketinggian dan debit air.
Pada proyek akhir ini digunakan mini power plant yang memanfaatkan aliran air dari
pompa yang akan menggerakan turbin serta mengkopel generator yang pada akhirnya akan
menghasilkan tegangan.

2.2.10 Penguat Daya
Pada dasarnya terdapat dua tipe penguatan yang utama, yaitu penguat tegangan yang
menguatkan tegangan dari sinyal masukan dan penguat arus yang menguatkan arus dari
sinyal masukan.
Keduanya dapat dikombinasikan menjadi penguat daya. Meskipun pada nyatanya
semua penguat adalah penguat daya karena suatu tegangan tidak akan ada tanpa adanya daya
kecuali impedansinya tak hingga.
Efesiensi penguat daya diasumsikan sepert persamaan berikut diasumsikan dengan
daya maksimum :
%η =

x 100% .............................................................................................(10)

Dengan : %η = efisiensi penguatan daya
Po (ac) = daya keluaran (Watt)
Pi (dc) = daya masukan (Watt)
12

Po (ac) =

.................................................................................................(11)

Pi (dc) =

................................................................................................(12)

Sebuah penguatan daya dirancang untuk dapat memberikan daya besar pada suatu
beban. Ini berarti sebuah penguatan daya harus dapat menghasilkan tegangan dan arus
keluaran yang besar. Penguatan daya biasanya merupakan bagian akhir dari suatu sistem
penguatan.
Komponen-komponen yang diperlukan untuk penguat daya seperti transistor daya
yang dapat dioperasikan pada batas karakteristik keluaran transistor secara keseluruhan,
mulai dari daerah saturasi sampai daerah cut off.
Penguatan data atau penguat sinyal digunakan untuk penyedia tegangan beban, arus
beban, atau keduanya. Aplikasi dar penguat daya digunakan sebagai kontrol gerak yang
berfungsi menggerakan motor.

2.2.11 Penguat Operasional (OP-Amp)
Penguat operasional (op-amp) merupakan komponen elektronika yang berfungsi
untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC).Di dalam sistem
kontrol penguat berfungsi sebagai pengolah sinyal agar sinyal keluaran dari transduser
sesuai yang diharapkan.Prinsip kerja penguat operasional hanya bekerja sebagai penguat
sinyal bukan penguat daya.Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor dan kapasitor
yang dirangkai dan dikemas dalam rangkaian terpadu (integrated circuit). Simbol opampditunjukkan

pada

gambar

5. Vin merupakan masukan

sinyal, Vout keluaran

sinyal, A besar penguatan dan VCC sumber tegangan. Pada gambar 6 merupakan konfigurasi
pada Op-Amp.

Gambar 5 Op-Amp

13

2.2.12 Motor DC
Motor DC memerlukan supply tegangan yang searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energy mekanik. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua
terminalnya, motor akan bergerak satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik
makan arah putaran akan berlawanan. Polaritas yang diberikan menentukan arah putaran dan
besarnya tegangan menentukan kecepatan putaran. Gambar 7 merupakan contoh motor DC.

Gambar 6 Motor DC

Bagian utama motor DC adalah stator dan rotor dimana kumparan medan pada motor
dc disebut stator (bagian tidak berputar). Bentuk motorpaling sederhana memiliki kumparan
satu lilitan yang bisa berputar bebas antara kutub-kutub magnet permanen.

2.2.13 Pompa
Pompa adalah alat yang berfungsi mengalirkan cairan ketempat yang memiliki
tekanan atau perbedaan posisi tertentu, sehingga tidak dimungkinkan cairan tersebut
mengalir secara alami. Selain itu pompa juga berfungsi memberikan tekanan tertentu
terhadap cairan. kenaikan tekanan cairan tersebut salah satunya digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran. Beberapa hambatan yang terjadi berupa perbedaan tekanan,
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Pompa diklasifikasikan dalam dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu pompa
centrifugal yang lebih dititik beratkan pada zat cair dengan kekentalan rendah (encer)

sampai medium, dan pompa retripoacting yang digunkan untuk mengalirkandan menekan
cairan dengan kekentalan tinggi, atau tekan tinggi.

14

2.2.14 Generator
Generator meruakan sebuah alat yang dapat memproduksi energi listrik dari sumber
mekanis biasanya dengan menggunakan induksi elektromgnrtik. Dua bagian utama pada
generator yaitu rotor dan stator. Rotor terletak satu poros bersama turbin sehingga jika turbin
berputar maka rotor ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di awat
setiap kai kutub mlewati koil yang terletak di stator. Tegngan inilah yangkemdian menjadi
listrik.
2.2.15 Turbin

Turbin adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan energi potensial arus alian
air menjadi energy mekanik. turbin mendapat dorongan dari air yang menjadikan turbin
berputar, putaran turbin tersebut digunakan unuk mengkopel generator.

15

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Materi Penelitian
Materi penelitian dalam tugas akhir ini yaitu membuat suatu implementasi Human
Machine Interface (HMI) dari PLC Mitsubushi FX3U yang dapat melaukan monitoring dan

kendali pada mini power plant. Tampilan yang di buat pada HMI berupa data angka grafik
serta alarm, dan data dapat dimasukan dalam suatu sistem data base. Komunikasi yang
digunkan yaitu media serial dengan menggunakan RS-442 dan USB to Serial.
3.2 Diagram Blok Sistem
Pada gambar 8 berikut digambarkan diagram blok sederahan dari sistem yang akan
dibuat. Variabel data dari instrumen berupa pengukuran putaran turbin, bukaan valve, dan
tegangan yang dihasilkan masuk pada penguat daya untuk menyesuaikan output yang dapat
dibaca oleh PLC Mitsubishi FX3U, setelah itu terjadi proses input output pada PLC dan data
proses input output tersebut dapat di monitoring oleh tampilan HMI Citect SCADA pada
PC. Layout sistem dapat dilihat pada gambar 8.
Mini Plant
Pebangkit

PLC
Mitsubishi

HMI
Citect SCADA

Gambar 7 Diagram Blok Sistem

Komunikasi Serial
Komunikasi Serial
PLC Mitsubishi

Mini Plant
Pebangkit
Komunikasi Serial

HMI Citect

Gambar 8 Layout system

16

3.3 Metodologi
Pada perancangan proyek akhir ini terdapat melakukan pembacaan data dan
pengolahan sinyal masukan dari variabel yang diukur, melakukan pemantauan pada Remote
I/O dengan kabel serial, dan melakukan pembacaan setiap perubahan data varibel ukut
secara realtime yang ditampilkan pada HMI menggunakan software Citect SCADA.
Pengukuran putaran turbin dengan menggunakan sensor yang akan mengukur keceptan
turbin dan dionversi menjadi sebuah output tgangan yang kemudian masuk ada input analog
PLC Mitsubishi. Variable masukan dari sensor akan disalurkan pada penguat daya agar
masukan dari variable ukur tersebut dapat dibaca pada PLC Mitsubishi dan PLC Mitsubishi
dapat memberikan komando pada valve pembuka aliran yang di pasang pada plant. Remote
I/O pada PLC Mitsubishi FX3U di komunikasikan dengan laptop/PC melalui kabel serial
dengan komunikasi RS-442 dan USB to serial. Pada laptop pasang software citect SCADA
sebagai tampilan HMI. Pada HMI dapat ditampilkan data putaran turbin, bukaan valve,
grafik perubahan, alarm ketika ada eror, dan monitoring tegangan yang dihasilkan
pembangkit, serta data tersebut dimasukan ke dalam data base sebagai bahan pengarsipan.

3.3.1 Studi Literatur
Pada tahap ini penulis melakukan studi literatur dari berbagai jurnal dan tugas akhir
yang sudah dibuat tahun sebelumnya sebagai materi dasar yang dapat menunjang
terealisasinya proyek akhir ini.
3.3.2 Perancangan
Sebagai tahap awal perancangan proyek akhir yang dapat mengimplementasikan
Human Machine Interface (HMI) dari PLC Mitsubishi. HMI ini dapat memonitoring data

yang diambil oleh sensor pada plant yang dapat mengendalikan putaran turbin sesuai set
point yang ditelah ditentukan (tegangan hasil). Set point dapat ditentukan dari HMI yang
dibuat. Dan komunikasi yang dilakukan melalui kabel serial.
3.3.3 Realisasi
Pada tahap ini proyek akhir implementasi Human Machine Interface dari PLC
Mitsubishi telah selesai diarancang dan dapat melakukan monitoring secara langsung dan
realtime pada PC yang digunakan.

17

3.3.4 Pengukuran dan Pengujian
Pengukuran dan pengujian alat dilakukan guna mendapat data yang sesuai antara
data plant dan data yang terlihat pada Human Machine Interface. Hal ini juga dilakukan
untuk memastikan alat yang dibuat sesuai dengan spesifikasi awal.
3.3.5 Analisa dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari hasil pengukuran dan pengujian untuk
melakukan evaluasi perbaikan ataupun pengembangan alat yang bisa dikembangkan
selanjutnya.
3.3.6 Pembuatan Laporan
Tahap pembuatan laporan akhir bertujuan untuk mendokumentasikan keselurusan proses
pembuatan alat mulai dari perencanaan, perancangan, realisasi, sampai pengujian dan
evaluasi alat untuk dijadikan bahan pembelajaran dan pengembangan alat.
3.4 Jadwal Proyek Akhir
Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
Kegiatan

Des12

Jan-13

Feb-13

Mar-13

Apr-13

Mei-13

Jun-13

Jul-13

Studi Literatur
Perancangan
Realisasi
Pengujian
Analisis
Perbaikan
Pembuatan
Laporan

3.5 Rancangan Anggaran Biaya
No
1.

2.

3.

Keperluan
Biaya
Komponen Mekanik
- Pembuatan rangka
Rp. 700.000
Sub Total Mekanik
Rp. 700.000
Komponen Elektronik
- Komponen
Rp 100.000
- PCB
Rp 100.000
Sub Total Elektronik
Rp. 200.000

Laporan
-

Fotokopi
Hardcopy

Rp 50.000
Rp 50.000
Sub Total Laporan
Rp. 100.000
Total
Rp. 1.00.000
18

Penutup
Demikian proposal pengajuan proyek akhir yang penulis susun, sebagai gambaran
proyek akhir yang akan dibuat oleh penulis. Semoga perencanaan proyek akhir yang telah
dibuat dapat direalisasikan dengan baik.

19

Daftar Pustaka
Nugraha, Andi “MODUL LC MITSUBISHI FX3U-16 DENGAN ALIKASI SSTEM
KENDALI LEVEL AIR PADA COUPLE TANK”, Laporan Proyek Akhir D3
Teknik Elektronika Piteknik Negeri Bandung, Bandung, 2011.
Triani, Listi Restu “RANCANG BANGUN PID PADA PLC MITSUBISHI
IMPLEMENTASI PADA SISTEM KENDALI LEVEL AIR TANGKI”, Laporan
Proyek Akhir D3 Teknik Elektronika Politeknik Negeri Bandung , Bandung, 2012
Nurmanhadi, Mirza “Perancangan dan Implementasi HMI SCADA Pada Alat Kendali
Ketinggian Level Air”, Tugas Akhir D4 Teknik Elektronika Politeknik Negeri
Bandung, Bandung, 2012
Firaz1, Agus Indra G., S.T., M.Sc., Ir. Anang Tjahjono, M.T, “ Vijeo Citect SCADA sebagai
HMI Berbasis TCP / IP Multivendor Networking PLC Sub judul : Omron”, Jurnal
Mahasiswa D4 Politeknik Elektronika Surabaya, Surabaya, 2013.
Dinaryati, Siti “Penggunaan Citect SCADA pada Human Machine Interface (HMI) Sistem
Kontrol PLTA Saguling”, Laporan Kerja Lapangan Teknik Elektronika POLBAN,
Bandung, 2013

20