PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF. pdf
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN GAYA
KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI 147 PALEMBANG
Nur Andriani
Guru Sekolah Dasar Negeri 147 Palembang
Nur_Andriani@gmail.com
Abstract: This study aims to determine the effect of the Cooperative Learning Method
Team Assisted Individually and Think Pair Share Technique and Cognitive Style of the
learning outcomes of Natural Science. The study was conducted on students in class IV
SD Negeri 147 Palembang. The number of students as many as 32 students. Research
using experiment method with treatment by level 2 x 2. Data analysis is the analysis of
variance of two lanes (ANOVA). The results of this study indicate that (1) there are
differences in learning outcomes of natural science among the group given Team
Assisted Individually Technique and the group given Think Pair Share technique (2)
There are Interactions between cooperative learning and cognitive style of the learning
outcomes of natural science.
Keywords: Team Assisted Individualization and Think Pair Share Technique, Cognitive
Style, learning outcomes.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mentukan pengaruh Metode Pembelajaran Team
Koperasi Assisted secara dan Think Pair Share Teknik dan kognitif Style dari hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian dilakukan pada siswa di kelas IV SD Negeri
147 Palembang. Jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Penelitian menggunakan metode
eksperimen dengan pengobatan dengan tingkat analisis 2 x 2. Data adalah analisis
varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan
hasil belajar ilmu pengetahuan alam antara kelompok yang diberi Team Assisted
Individual Teknik dan kelompok yang diberi Pikirkan teknik Pair Share (2) Ada Interaksi
antara pembelajaran kooperatif dan gaya kognitif pembelajaran hasil dari ilmu
pengetahuan alam. Kata kunci: Team Assisted Individualization dan Think Pair Share
Teknik, Cognitive Style, hasil dari ilmu alam belajar.
Kata kunci: Team Assisted Individualization , Think Pair Share Teknik, Cognitive Style, hasil
belajar.
Pendidikan merupakan usaha agar manusia
maupun informal. Pendidikan pada prinsipnya
dapat
dirinya
memikul amanah “etika masa depan”. Etika
melalui proses pembelajaran dan atau cara
masa depan timbul dan dibentuk oleh
lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
kesadaran bahwa setiap anak manusia akan
Dari pengertian ini dapat ditarik benang
menjalani sisa hidupnya di masa depan
merah bahwa dalam memperbaharui potensi
bersama-sama dengan makhluk hidup lainnya
diri seseorang perlu ada upaya melalui sebuah
yang ada di bumi.
mengembangkan
potensi
proses pembelajaran baik formal, nonformal,
276
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
Mewujudkan pendidikan impian tersebut,
mengomunikasikan gagasan. Pendekatan ini
peserta didik dibina sedemikian rupa dengan
sangat baik bila diterapkan di dalam kelas,
membekali mereka berbagai kompetensi yang
karena bisa dipastikan kegiatan ini mampu
nantinya akan membantu mereka untuk hidup
membuat siswa menjadi lebih aktif.
Haryono
secara independent dan factual. Tentu saja
(2013:4)
mengungkapkan
tujuan ini tidak bisa diwujudkan secara cepat,
bahwa pada dasarnya mata pelajaran IPA
namun dengan proses yang nyata dan dari
merupakan mata pelajaran yang diharapkan
usia siswa sedini mungkin. Dalam hal ini,
sebagai sarana mengembangkan kemampuan
guru
berpikir
memegang
peran
penting.
guru
analisis
dan
deduktif
dengan
profesional adalah guru yang mampu melihat
menggunakan berbagai konsep dan prinsip
potensi peserta didiknya dan mengolah
IPA untuk menjelaskan berbagai peristiwa
potensi tersebut melalui berbagai pendekatan
alam.
Pada kenyataannya dari hasil observasi
pembelajaran.
Seharusnya
guru
mengubah
yang dilakukan di lapangan, guru masih
pola
pembelajaran mereka dari yang berbasis
menggunakan
“menyalurkan pengetahuan” menjadi berbasis
mengajar, akibatnya peserta didik tidak
“aktivitas siswa”. Mentransfer informasi ke
terbiasa menggunakan daya nalarnya, tetapi
siswa dengan cara konvensional hanya akan
terbiasa dengan daya menghafal dan terpaku
membuat informasi tersebut masuk ke short-
pada buku sumber saja sehingga terlihat
term memory (memori jangka pendek),
jurang pemisah pembelajaran di kelas dengan
sedangkan bila di pembelajaran berbasis
kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah
aktivitas
dijelaskan
maka
siswa
akan
mampu
di
metode
muka,
konvensional
proses
saat
penyaluran
mengkonstruksi makna sehingga secara tidak
informasi yang hanya dilakukan sepihak
langsung informasi tersebut akan masuk ke
hanya akan sampai pada memori jangka
long-term memory (memori jangka panjang).
pendek. Bukan hanya itu, jumlah siswa yang
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
melebihi jumlah ideal di dalam kelas klasikal
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
menjadi salah satu faktor terhambatnya
berbasis aktivitas yang memiliki pendekatan
penyampaian materi pembelajaran. Menurut
saintifik (ilmiah). Pendekatan saintifik yang
penuturan salah satu guru, suasana kelas yang
dimaksud memiliki langkah-langkah yaitu:
panas dan tidak kondusif serta tingkah laku
mengamati,
siswa yang berbeda-beda di dalam kelas juga
informasi,
menanya,
mengumpulkan
menalar/mengasosiasi,
membuat kondisi kelas menjadi semakin tidak
dan
277
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
terarah. Di tambah lagi dengan kurangnya
mengajar dengan baik. Dalam hal ini belajar
sarana dan prasarana saat mengajar seperti
yang tidak menjenuhkan. Untuk itu, guru
ketiadaan laboratorium IPA, KIT atau alat
dapat saja mencobakan berbagai metode agar
peraga penunjang eksperimen dalam mata
siswa mau dan termotivasi untuk belajar,
pelajaran IPA, dan lain sebagainya membuat
misalnya
ruang
cooperative
gerak
siswa
dan
guru
menjadi
dengan
menggunakan
learning
atau
metode
pembelajaran
kooperatif.
terhambat.
Abidin
Berdasarkan data empirik terakhir yang
(2014:241)
pembelajaran
diperoleh didapatkan bahwa dari 42 siswa
kooperatif merupakan sistem pembelajaran
kelas VB yang mencapai KKM dalam muatan
yang memberi kesempatan kepada anak didik
pelajaran IPA hanya 23 siswa (45%). Padahal
untuk bekerja sama dengan sesama siswa
hasil penilaian yang dilakukan oleh guru
dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran
terkadang belum sepenuhnya menggambarkan
kooperatif
pencapaian kompetensi nyata dari peserta
secara kelompok atau kerja kelompok karena
didik, sehingga informasi hasil penilaian oleh
dalam
guru
dorongan
melalui
kegiatan
penilaian
adalah
dikenal
belajar
dengan
pembelajaran
kooperatif
atau
tugas
yang
bersifat
antara
anggota
independensi
Pengukuran hasil belajar yang baik harusla
kelompok.
memuat standar keterampilan proses yang
memungkinkan
terdiri
mengamati,
positif tentang apa yang dapat dilakukan
menginterprestasi,
siswa untuk mencapai keberhasilan belajar
menganalisis, menerapkan, memprediksikan,
berdasarkan kemampuan dirinya dan andil
dan mengkomunikasihkan.
dari anggota kelompok lain selama belajar
aspek
mengklasifikasikan,
di
struktur
informasi yang kurang valid dan akurat.
dari
efektif
ada
Hubungan
kerja
timbulnya
seperti
persepsi
itu
yang
bersama dalam kelompok.
Masalah di atas boleh jadi bukan hanya
Selama ini, kegiatan belajar siswa lebih
terjadi di kelas tersebut saja, namun juga
menjadi permasalahan bagi guru-guru lain
banyak
yang belum menerapkan dan menguasai
metode ceramah atau belajar individual
berbagai metode berbasis aktivitas siswa.
dengan hasil yang kurang maksimal karena
Untuk itu, perlu dirancang sebuah metode
siswa tidak terlalu aktif. Tujuan menggunakan
yang
metode
mampu
mengatasi
keterbatasan-
dilakukan
dengan
cooperative
menggunakan
learning
atau
keterbatasan tersebut. Dalam kegiatan belajar
pembelajaran kooperatif adalah melatih siswa
mengajar,
agar lebih aktif dalam proses pembelajaran.
guru
sewajarnya
berupaya
278
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
Para siswa yang selama ini terbiasa pasif bisa
Membuat
menjadi aktif. Metode cooperative learning
pembelajaran kooperatif dan mengemban
atau pembelajaran kooperatif ini mempunyai
tanggung jawab mengelola dan memeriksa
beberapa teknik yang dapat digunakan oleh
secara rutin, saling membantu satu sama lain
guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
dalam menghadapi masalah, dan saling
Dari beragam tipe dalam metode cooperative
memberi dorongan untuk maju.
Metode
learning tersebut, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan
metode
Team
siswa
bekerja
Think
menggabungkan
Assisted
dalam
Pairs
kegiatan
tim-tim
Share
membaca,
Individualization (TAI) atau bekerja dengan
berbicara, mendengarkan. Teknik Think Pair
sendiri lalu berkelompok dan Think-Pair-
Share
Share
mengemukakan ide, apalagi membahas topik
(TPS)
atau
berpikir
berpasangan
ini
dapat
digunakan
dalam
yang disenangi, suasana menjadi dinamis dan
bertukar pendapat.
siswa menjadi aktif. metode Think Pair Share
Teknik Team Assisted Individualization
keunggulan
ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
Spencer Kagan di kutip Lie (2004:6).
individual.
Menurut
(TAI)
mengombinasikan
Dari
teknik
pembelajaran
mereka
“teknik
pembelajaran
kooperatif di atas, siswa secara tidak langsung
berpikir-berpasangan-bertukar pendapat ini
siswa
proses
merupakan struktur kegiatan cooperative
kelompok
learning”. Teknik Think Pair Share ini
diharapkan dapat saling bekerjasama secara
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
sportif satu sama lain dan bertanggungjawab
bekerja sama dengan orang lain atau bekerja
baik kepada dirinya maupun kepada anggota
sendiri. Keunggulan metode Think Pair Share
dalam
dikutip
siswa lebih banyak kesempatan maju untuk
Widiharto (2006:19) membuat metode ini
mengemukakan pendapat dari pada metode
dengan beberapa alasan. Pertama, teknik ini
ceramah karena siswa dapat menunjukkan
mengkombinasikan keunggulan kooperatif
partisipasi kepada siswa lain.
dituntut
pembelajaran.
satu
aktif
Setiap
dalam
anggota
kelompok.
Slavin
Diketahui
dan program pembelajaran individual. Kedua,
pada
saat
proses
teknik ini memberikan tekanan pada efek
pembelajaran berlangsung ada beragam jenis
sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, teknik
siswa di dalam kelas. Jika dilihat sepintas
TAI disusun untuk memecahkan masalah
mereka memang terlihat homogen padahal
dalam program pengajaran, misalnya dalam
mereka memiliki respon yang berbeda-beda
hal kesulitan belajar siswa secara individual.
dalam menerima informasi yang disampaikan
279
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
guru. Gaya siswa dalam menerima informasi
untuk mencari pengaruh di antara dua
saat proses pembelajaran disebut dengan gaya
variable yang itu variable perlakuan adalah
kognitif.
Menurut
(2005:238)
di
Riding
dalam
dan
Rayner
metode pembelajaran kooperatif (X1) dan
dunia
proses
variable moderator adalah gaya kognitif (X2).
pembelajaran, ada dua jenis gaya kognitif
Variable
yaitu field dependent dan field independent.
pembelajaran yang terdiri atas dua yaitu
Sebagian siswa yang menangkap pelajaran
metode pembelajaran kooperatif tehnik Team
dengan mudah dengan cara guru memberikan
Assisted Individualization dan Think Pair
metode pembelajaran yang menekankan siswa
Share (X1). Variabel moderator adalah gaya
untuk
kognitif Field Independent dan gaya kognitif
menemukan
dan
menyelesaikan
masalah siswa seperti ini sering disebut field
independent.
Sedangkan
siswa
dengan
buku
pelajaran
metode
yang
Penelitian ini menggunakan metode
pembelajaran
saja
kooperatif.
Percobaan
dilakukan kepada dua kelompok peserta didik
disebut field dependet.
yakni
kelompok
gaya
kognitif
field
independent dan gaya kognitif field dependent
METODE
Metode
adalah
Field Dependet (X2).
menangkap pelajaran dengan cara membaca
berpatokan
perlakuan
yang
digunakan
mendapat
dalam
perlakukan
dengan
pemberian
penelitian ini adalah metode eksperimen
metode pembelajaran kooperatif teknik Team
dengan rancangan desain Treatment by level 2
Assisted Individualization dan kelompok gaya
x 2. Metode eksperimen dapat diartikan
kognitif Field Independent dan kelompok
sebagai metode penelitian yang digunakan
gaya kognitif Field Dependent mendapat
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
perlakuan
terhadap yang lain dalam kondisi yang
kooperatif tipe Think Pair Share. Adapun
terkendalikan. Metode eksperimen dengan
rancangan dalam penelitian ini terlihat pada
variable terikat adalah hasil belajar IPA (Y).
Tabel 1 sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan perlakuan (treatment)
280
dengan
metode
pembelajaran
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
MetodePembelajarankooperatif
(A)
Gaya Kognitif (B)
Team Assisted
Individualization (A )
Field Independent (B )
A B
A B
Field Dependent (B )
A B
A B
Total
A1
A2
Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA
Tabel 1 : Rancangan Treatment by level
2X2
Sugiyono (2010:90) mengemukakan
pada taraf signifikan
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
secara
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
cluster
simple
dari
anggota
populasi
terdapat
perbedaan
peserta didik yang diberikan teknik team
assisted individualization dengan kelompok
degan
peserta didik yang diberikan teknik teknik
menggunakan acak tanpa memperhatikan
think pair share terhadap hasil belajar IPA.
strata (tingkatan) dalam anggota populasi
Oleh karena itu, hasil belajar IPA yang
tersebut.
diberikan
Selanjutnya pada angket gaya kognitif
Siswa
dikategorikan
ke
teknik
team
assisted
individualization ( X = 83 dan s = 8,57) lebih
ditentukan kelompok atas dan kelompok
bawah.
keseluruhan,
pengaruh yang signifikan anatara kelompok
random
sampling adalah cara untuk mengambil
sampel
= 0,05, di dapat Fhitung
= 4,4233 > Ftabel = 4,15. Dengan demikian H0
bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
menggunakan
Think-pairsshare
(A )
baik
dalam
secara
nyata
dibandingkan
yang
kelompok gaya kognitif Field Independent
diberikan teknik think pair share( X =76,875
apabila skor berada pada rentang 27% skor
dan s = 6,81).
tinggi. Kemudian siswa dikategorikan ke
2. Pengaruh interaksi antara teknik
pembelajaran dengan gaya kognitif
terhadap hasil belajar IPA (INT A x B)
dalam
kelompok
gaya
kognitif
Field
Dependent apabila skor gaya kognitif berada
Hasil
rentang 27% terendah. 32 x 27% = 8 sampel.
diketahui
HASIL
perhitungan
bahwa
nilai
ANAVA
hasil
dapat
pengujian
hipotesis kedua yang disajikan dalam tabel
1. Perbedaan pengaruh variabel hasil
belajar IPA antara variabel Teknik
Pembelajaran
Team
Assisted
Individualization
dengan
variabel
teknik pembelajaran Think Pair Share.
ANAVA pada baris Interaksi A x B
menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan
nilai Fhitung = 9,44> Ftab (0,05:1:36) = 4,15 dengan
281
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
demikian dapat diambil keputusan bahwa
lebih besar dari pada Qtabel 0,05:4:10 = 4,02 atau
terdapat pengaruh interaksi yang signifikan
Qhitung> Qtabel pada taraf signifikan α = 0.05,
antara
dengan demikian H0 ditolak dan hipotesis
metode
pembelajaran
kooperatif
dengan gaya kognitif terhadap hasil belajar
alternatif H1
diterima. Sehingga dapat
IPA.
ditafsirkan hasil belajar IPA antara kelompok
Data hasil penelitian, diperoleh skor
peserta didik yang diberikan teknik Team
rata-rata hasil belajar IPA antara kelompok
Assisted Individualizationdan lebih tinggi
peserta didik yang memiliki gaya kognitif
dibandingkan dengan kelompok peserta didik
Filed Independent yang diberikan teknik
yang diberikan teknik Think Pair Share.
Team
Assisted
Individualization
adalah
Oleh karena itu, bagi peserta didik yang
sebesar 89 dan kelompok peserta didik yang
memiliki gaya kognitif Field Independent
memiliki gaya kognitif Fieid Dependent yang
yang
diberikan
Individualization( X = 89 dan s = 5,95) lebih
teknik
Team
Assisted
diberikan
teknik
Team
Assisted
Individualization adalah sebesar 77 untuk
tinggi
skor rata-rata hasil belajar IPA anatar
diberikan teknik Think Pair Share ( X = 75,75
kelompok peserta didik yang memiliki gaya
dan s = 7,12).
kognitif Field Independent yang diberi teknik
4. Perbedaan hasil belajar IPA antara
siswa yang memiliki gaya kognitif Field
Dependent antara siswa yang belajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualization dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pare Share
Think Pair Shair adalah sebesar 75,75 dan
kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif
Field Dependent yang diberikan teknik Think
Pair Share adalah sebesar 78.
secara
nyata
dibandingkan
yang
Perhitungan analisi varians tahap lanjut
3. Perbedaan hasil belajar IPA bagi siswa
yang memiliki gaya kognitif Field
Independent antara siswa yang diajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualization dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pair Share.
dengan
Uji
Tukey
adalah
untuk
membandingkan kelompok yang memiliki
gaya kognitif Filed Dependent yang diberikan
teknik Team Assisted Individualizationdan
Perhitungan analisis varians tahap lanjut
yang teknik Think Pare Share perhitungan
Uji Tukey adalah untuk membandingkan
Uji Tukey A1B2< A2B2 = Qhitung = -0,86 lebih
kelompok yang memiliki gaya kognitif field
kecil dari pada
independent yang diberikan teknik Team
Qhitung< Qtabel pada taraf signifikan α = 0.05,
Assisted Individualizatiodan yang diberikan
dengan demikian H0 ditolak dan hipotesis
teknik Think Pair Share perhitungan Uji
alternatif H1
Tukey Tukey A1B1> A2B1
=
Qhitung = 5,28
282
Qtabel
0,05:4:10
= 4,07 atau
diterima. Sehingga dapat
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
ditafsirkan hasil belajar IPA antara kelompok
pembelajaran
peserta didik yang diberikan teknik Team
pembelajaran individual dan kooperatif untuk
Assisted
rendah
dapat mencapai KKM yang telah di tentukan
dibandingkan dengan kelompok peserta didik
sehingga semua peserta didik dapat belajar
yang diberikan teknik Think Pair Share.
tuntas (mastery learning). Berbeda dengan
Individualization
lebih
yang
mengombinasikan
Oleh karena itu, bagi peserta didik yang
Team Assisted Individualizatio, teknik Think
memiliki gaya kognitif Field Dependent yang
Pair Share adalah teknik yang memberikan
diberikan
Assisted
kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
Individualization( X = 77 dan s = 6,32) lebih
merespon serta saling membantu dalam
rendah secara nyata dibandingkan yang
memecahkan
diberikan teknik Think Pair Share ( X = 78
memberikan siswa kesempatan untuk berpikir
dan s = 6,76).
mengenai jawaban dari isu yang dikemukakan
PEMBAHASAN
oleh guru dalam hal materi, mata pelajaran
1. Perbedaan pengaruh variabel hasil
belajar IPA antara variabel Teknik
Pembelajaran
Team
Assisted
Individualization dengan variabel teknik
pembelajaran Think Pair Share.
IPA biasanya lebih sering menampilkan fakta-
Hasil
teknik
penelitan
pendapat
Wisudawati
(2014:69)
bahwa
Individualization
Team
Teknik
ini
fakta ilmia daripada isu-isu social. Hal ini
berarti hipotesis penelitian secara keseluruhan
adalah hasil belajar IPA yang diberikan teknik
dengan
Team Assisted Individualization lebih tinggi
Sulistiyowati
dibandingkan kelompok siswa yang diberikan
diperkuat
dan
masalah.
Team
dirancang
teknik Think Pair Share.
Assisted
untuk
2. Pengaruh interaksi antara teknik
pembelajaran dengan gaya kognitif
terhadap hasil belajar IPA (INT A x B)
memperoleh manfaat yang sangat besar dari
potensi yang terdapat dalam pembelajaran
kooperatif. Team Assisted Individualization
Abidin (2013:241) menyatakan bahwa
bertujuan untuk dapat menggombinasikan
cooperative
pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran
learning
atau
pembelajaran
kooperatif merupakan sistem pembelajaran
individual. Kombinasi ini sangat di perlukan
yang memberikan kesempatan kepada siswa
dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini
untuk bekerja sama dengan sesama siswa
disebabkan seorang peserta didik mempunyai
dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran
minat atau motivasi dan kemampuan kognitif
kooperatif
masing-masing dalam pembelajaran IPA.
dikenal
dengan
pembelajaran
secara kelompok, tetapi belajar kooperatif
Perbedaan karakteristik tersebut di perlukan
lebih dari sekedar belajar kelompok karena
283
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
struktur
Slavin, dkk yang meneliti tentang efek
yang
bertugas
dari pembelajaran kooperatif Teknik TAI
antara
anggota
pada siswa dengan keterbatasan akademik.
kelompok. Setiap orang memiliki cara-cara
Hasil yang didapat dari dua kelas dengan
sendiri yang disukainya dalam menyusun apa
kelas eksperimen yang menggunakan teknik
yang
dipikirkannya.
TAI
pribadi
menggunakan
dalam
belajar
dorongan
kooperatif
atau
independensi
tugas
efektif
dilihat,
di
ada
diingat,
Perbedan-perbedaan
antara
yang
dan
kelas
kontrol
teknik
tidak
TAI
ditemukan
signifikan.
Perbedaan
menetap dalam cara menyusun dan mengolah
perbedaan
informasi serta pengalaman-pengalaman ini
tersebut terletak pada respon sosial dan
dikenal sebagai gaya kognitif. Gaya kognitif
penerimaan
setiap
terhadap
akademik dalam pembelajaran matematika.
pembelajaran kooperatif didalam kegiatan
Meskipun tidak terdapat peningkatan belajar
belajar mengajar. Hal ini berarti hipotesis
yang cukup berarti, namun setidaknya siswa
penelitian terdapat interaksi antara metode
yang diberikan perlakuan teknik TAI lebih
pembelajarn kooperatif dengan gaya kognitif
mendapatkan hasil yang baik daripada siswa
terhadap hasil belajar IPA.
yang tidak diberikan perlakuan.
siswa
berpengaruh
yang
yang
siswa
dengan
keterbatasan
Hal ini berarti hipotesis penelitian
3. Perbedaan hasil belajar IPA bagi siswa
yang memiliki gaya kognitif Field
Independent antara siswa yang diajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualization dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pair Share.
kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif
Filed Independent yang diberikan teknik
Team Assisted Individualization lebih tinggi
dibandingkan dengan yang diberikan teknik
Hasil penelitian di atas didukung oleh
pendapat
Duplas
(2011:366)
Think Pair Share terhadap hasil belajar IPA.
yang
4. Perbedaan hasil belajar IPA antara
siswa yang memiliki gaya kognitif Field
Dependent antara siswa yang belajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualizationi dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pare Share
menyatakan bahwa teknik Team Assisted
Individualization
pembelajaran
menggombinasikan
kelompok
Interaksi-interaksi
dan
dengan
guru
individu.
terbatas
Hasil
dengan tugas-tugas yang sedang dikerjakan.
penelitian
di
atas
diperkuat
Hal ini sejalan dengan siswa yang memiliki
dengan pendapat sholeh (2014:96) yang
gaya
yang
menyatakan bahwa teknik Think Pair Share
menyukai bekerja atau memecahkan masalah
dapat membuat siswa semakin termotivasi
tanpa
untuk belajar dengan giat karena siswa yang
kognitif
Field
bimbingan
dari
Independent
orang
lain
dan
memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dapat
cenderung bersikap anti sosial.
284
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
membantu siswa yang memiliki motivasi
yaitu teknik Team Assisted Individualization
rendah. Sehingga teknik ini sesuai dengan
dan teknik Think Pair Share dan gaya
siswa yang memiliki gaya kognitif Field
kognitif,
Dependent yang cenderung memiliki motivasi
terikatnya adalah hasil belajar IPA siswa SD
ekternal dan lebih tertarik pada pengguatan
Negeri 147 Palembang.
sedangkan
sebagai
variable
Berdasarkan hasil analisis data, hasil
ekternal dalam belajar.
meneliti
pengujian hipotesis dan hasil pembahasan
mahasiswa normal dengan membandingkan 2
penelitian yang telah diperoleh dijelaskan
(dua) pembelajaran kolaboratif teknikThink-
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Pair-Share
1. Hasil belajar IPA bagi siswa yang belajar
Putpuek
dan
dengan
Kiattikomol
teknik
STAD
pada
mahasiswa ilmu komputer dan teknologi
dengan
informasi.
Kiattikomol
Assisted Individualization lebih tinggi
menyayangkan sumber pembelajaran yang
dibandingkan dengan hasil belajar IPA
hanya berasal dari guru saja sehingga siswa
siswa
yang
belajar
dengan
teknik
menjadi cepat bosan. Untuk itu teknik
pembelajaran
Think
Pair
Share.
pembelajaran yang lebih efektif diperlukan.
berdasarkan temuan ini, maka dapat
Dalam penelitian ini, peneliti mensinstesis
disimpulkan bahwa teknik pembelajaran
dan mengevaluasi model pembelajaran TPS
team
dan STAD baik pembelajaran yang dilakukan
digunakan
secara
belajar IPA.
Putpuek
online
maupun
dan
offline.
Melalui
teknik
assisted
pembelajaran
individualization
untuk
meningkatkan
Team
dapat
hasil
2. Terdapat pengaruh interaksi antara teknik
pengambilan data wawancara dan kuesioner
model
pembelajaran dan gaya kognitif terhadap
pembelajaran kolaboratif tipe TPS lebih baik
hasil belajar IPA, berdasarkan temuan ini,
daripada tipe STAD.Terlihat bahwa kelompok
maka dapat disimpulkan bahwa hasil
yang memiliki gaya kognitif field depedent
belajara IPA yang memiliki kemampuan
yang diberikan metode teknik Think Pair
gaya kognitif Field Independent dilakukan
Share lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dengan
menggunakan
diberikan
Assisted
Individualization.
peneliti
berkesimpulan
teknik
bahwa
Team
Assisted
teknik
Team
Sedangkan
Individualization.
untuk meningkatkan hasil belajar IPA
SIMPULAN
yang memiliki kemampuan gaya kognitif
Field
Penelitian ini menggunakan metode
Dependent
dilakukan
dengan
menggunakan teknik Think Pair Share.
eksperimen yang melibatkan variable bebas,
285
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
Anita Lie, 2014. Cooperative Learning:
Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-ruang Kelas (Jakarta:
Grasindo.
3. Hasil belajar IPA siswa yang mempunyai
gaya kognitif Field Independent dan
diberiperlakuan
dengan
menggunakan
teknik Team Assisted Individualization
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang
Menarik dan Mengasyikkan Yogyakarta
: Kepel Press.
menunjukkan adanya perbedaan dengan
teknik Think Pair Share terhadap hasil
Richard Riding and Stephen Rayner, 2005.
Cognitive
Styles
and
Learning
Strategies:
Understanding
Style
Differences in Learning and Behaviour
New York: David Fulton Publishers.
belajar IPA pada siswa yang memiliki
gaya
kognitif
Field
Independent.
Berdasarkan temuan ini, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatakan
Shole, M. 2014. Metodelogi Pembelajaran
Kontemporer (Yogyakarta : Kau Kaba
Dipantara.
hasil belajar IPA siswa yang memiliki
kemampuan
gaya
Independent
dibutuhkan
teknik
pembelajaran
kognitif
Field
penggunaan
Team
Widdiharto, Rachmadi. 2006. Model-model
Pembelajaran
Matematika
SMP.
Yogyakarta: PPPG Matematika.
Assisted
Individualization.
4. Hasil belajar IPA siswa yang mempunyai
gaya
kognitif
diberiperlakuan
Field
Dependent
pembelajaran
UU
dan
dengan
menggunakan teknik pembelajaran Team
Assisted Individualization lebih rendah
No.
20
Tahun
2003.
www.slideshare.net/mobile/ahmadamriz
al/01uu-no-20-tahun-2003-tentangsistem-pendidikan-nasional.
P.
1
(diakses tanggal 18 November 2014)
Robert E. Slavin, Nancy A. Madden, &
Marshal Leavey. Effects of Cooperative
Learning and Individualized Instruction
on Mainstreamed Students (dikutip dari
http://m.ebscohost.com)
(diakses
tanggal 18 Februari 2015).
dari pada siswa yang mempunyai gaya
kognitif Field Independent. Berdasarkan
temuan ini, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatakan hasil belajar
Apiradee Putpuek dan Paiboon Kiattikomol,
A synthesis and evaluation of an
integrated learning model using thinkpair-share collaborative learning, with
STAD competition in blended learning
(dikutip dari http://m.ebscohost.com)
diakses tanggal 18 Februari 2015
IPA siswa yang memiliki kemampuan
gaya kognitif Field Dependent dibutuhkan
penggunaan teknik Think Pair Share.
DAFTAR RUJUKAN
Abidin Yunus. 2014. Desain Sistem
Pembelajaran
dalam
Konteks
Kurikulum 2013 Bandung: PT Refika
Aditama.
286
KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI 147 PALEMBANG
Nur Andriani
Guru Sekolah Dasar Negeri 147 Palembang
Nur_Andriani@gmail.com
Abstract: This study aims to determine the effect of the Cooperative Learning Method
Team Assisted Individually and Think Pair Share Technique and Cognitive Style of the
learning outcomes of Natural Science. The study was conducted on students in class IV
SD Negeri 147 Palembang. The number of students as many as 32 students. Research
using experiment method with treatment by level 2 x 2. Data analysis is the analysis of
variance of two lanes (ANOVA). The results of this study indicate that (1) there are
differences in learning outcomes of natural science among the group given Team
Assisted Individually Technique and the group given Think Pair Share technique (2)
There are Interactions between cooperative learning and cognitive style of the learning
outcomes of natural science.
Keywords: Team Assisted Individualization and Think Pair Share Technique, Cognitive
Style, learning outcomes.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mentukan pengaruh Metode Pembelajaran Team
Koperasi Assisted secara dan Think Pair Share Teknik dan kognitif Style dari hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian dilakukan pada siswa di kelas IV SD Negeri
147 Palembang. Jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Penelitian menggunakan metode
eksperimen dengan pengobatan dengan tingkat analisis 2 x 2. Data adalah analisis
varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan
hasil belajar ilmu pengetahuan alam antara kelompok yang diberi Team Assisted
Individual Teknik dan kelompok yang diberi Pikirkan teknik Pair Share (2) Ada Interaksi
antara pembelajaran kooperatif dan gaya kognitif pembelajaran hasil dari ilmu
pengetahuan alam. Kata kunci: Team Assisted Individualization dan Think Pair Share
Teknik, Cognitive Style, hasil dari ilmu alam belajar.
Kata kunci: Team Assisted Individualization , Think Pair Share Teknik, Cognitive Style, hasil
belajar.
Pendidikan merupakan usaha agar manusia
maupun informal. Pendidikan pada prinsipnya
dapat
dirinya
memikul amanah “etika masa depan”. Etika
melalui proses pembelajaran dan atau cara
masa depan timbul dan dibentuk oleh
lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.
kesadaran bahwa setiap anak manusia akan
Dari pengertian ini dapat ditarik benang
menjalani sisa hidupnya di masa depan
merah bahwa dalam memperbaharui potensi
bersama-sama dengan makhluk hidup lainnya
diri seseorang perlu ada upaya melalui sebuah
yang ada di bumi.
mengembangkan
potensi
proses pembelajaran baik formal, nonformal,
276
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
Mewujudkan pendidikan impian tersebut,
mengomunikasikan gagasan. Pendekatan ini
peserta didik dibina sedemikian rupa dengan
sangat baik bila diterapkan di dalam kelas,
membekali mereka berbagai kompetensi yang
karena bisa dipastikan kegiatan ini mampu
nantinya akan membantu mereka untuk hidup
membuat siswa menjadi lebih aktif.
Haryono
secara independent dan factual. Tentu saja
(2013:4)
mengungkapkan
tujuan ini tidak bisa diwujudkan secara cepat,
bahwa pada dasarnya mata pelajaran IPA
namun dengan proses yang nyata dan dari
merupakan mata pelajaran yang diharapkan
usia siswa sedini mungkin. Dalam hal ini,
sebagai sarana mengembangkan kemampuan
guru
berpikir
memegang
peran
penting.
guru
analisis
dan
deduktif
dengan
profesional adalah guru yang mampu melihat
menggunakan berbagai konsep dan prinsip
potensi peserta didiknya dan mengolah
IPA untuk menjelaskan berbagai peristiwa
potensi tersebut melalui berbagai pendekatan
alam.
Pada kenyataannya dari hasil observasi
pembelajaran.
Seharusnya
guru
mengubah
yang dilakukan di lapangan, guru masih
pola
pembelajaran mereka dari yang berbasis
menggunakan
“menyalurkan pengetahuan” menjadi berbasis
mengajar, akibatnya peserta didik tidak
“aktivitas siswa”. Mentransfer informasi ke
terbiasa menggunakan daya nalarnya, tetapi
siswa dengan cara konvensional hanya akan
terbiasa dengan daya menghafal dan terpaku
membuat informasi tersebut masuk ke short-
pada buku sumber saja sehingga terlihat
term memory (memori jangka pendek),
jurang pemisah pembelajaran di kelas dengan
sedangkan bila di pembelajaran berbasis
kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah
aktivitas
dijelaskan
maka
siswa
akan
mampu
di
metode
muka,
konvensional
proses
saat
penyaluran
mengkonstruksi makna sehingga secara tidak
informasi yang hanya dilakukan sepihak
langsung informasi tersebut akan masuk ke
hanya akan sampai pada memori jangka
long-term memory (memori jangka panjang).
pendek. Bukan hanya itu, jumlah siswa yang
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
melebihi jumlah ideal di dalam kelas klasikal
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
menjadi salah satu faktor terhambatnya
berbasis aktivitas yang memiliki pendekatan
penyampaian materi pembelajaran. Menurut
saintifik (ilmiah). Pendekatan saintifik yang
penuturan salah satu guru, suasana kelas yang
dimaksud memiliki langkah-langkah yaitu:
panas dan tidak kondusif serta tingkah laku
mengamati,
siswa yang berbeda-beda di dalam kelas juga
informasi,
menanya,
mengumpulkan
menalar/mengasosiasi,
membuat kondisi kelas menjadi semakin tidak
dan
277
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
terarah. Di tambah lagi dengan kurangnya
mengajar dengan baik. Dalam hal ini belajar
sarana dan prasarana saat mengajar seperti
yang tidak menjenuhkan. Untuk itu, guru
ketiadaan laboratorium IPA, KIT atau alat
dapat saja mencobakan berbagai metode agar
peraga penunjang eksperimen dalam mata
siswa mau dan termotivasi untuk belajar,
pelajaran IPA, dan lain sebagainya membuat
misalnya
ruang
cooperative
gerak
siswa
dan
guru
menjadi
dengan
menggunakan
learning
atau
metode
pembelajaran
kooperatif.
terhambat.
Abidin
Berdasarkan data empirik terakhir yang
(2014:241)
pembelajaran
diperoleh didapatkan bahwa dari 42 siswa
kooperatif merupakan sistem pembelajaran
kelas VB yang mencapai KKM dalam muatan
yang memberi kesempatan kepada anak didik
pelajaran IPA hanya 23 siswa (45%). Padahal
untuk bekerja sama dengan sesama siswa
hasil penilaian yang dilakukan oleh guru
dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran
terkadang belum sepenuhnya menggambarkan
kooperatif
pencapaian kompetensi nyata dari peserta
secara kelompok atau kerja kelompok karena
didik, sehingga informasi hasil penilaian oleh
dalam
guru
dorongan
melalui
kegiatan
penilaian
adalah
dikenal
belajar
dengan
pembelajaran
kooperatif
atau
tugas
yang
bersifat
antara
anggota
independensi
Pengukuran hasil belajar yang baik harusla
kelompok.
memuat standar keterampilan proses yang
memungkinkan
terdiri
mengamati,
positif tentang apa yang dapat dilakukan
menginterprestasi,
siswa untuk mencapai keberhasilan belajar
menganalisis, menerapkan, memprediksikan,
berdasarkan kemampuan dirinya dan andil
dan mengkomunikasihkan.
dari anggota kelompok lain selama belajar
aspek
mengklasifikasikan,
di
struktur
informasi yang kurang valid dan akurat.
dari
efektif
ada
Hubungan
kerja
timbulnya
seperti
persepsi
itu
yang
bersama dalam kelompok.
Masalah di atas boleh jadi bukan hanya
Selama ini, kegiatan belajar siswa lebih
terjadi di kelas tersebut saja, namun juga
menjadi permasalahan bagi guru-guru lain
banyak
yang belum menerapkan dan menguasai
metode ceramah atau belajar individual
berbagai metode berbasis aktivitas siswa.
dengan hasil yang kurang maksimal karena
Untuk itu, perlu dirancang sebuah metode
siswa tidak terlalu aktif. Tujuan menggunakan
yang
metode
mampu
mengatasi
keterbatasan-
dilakukan
dengan
cooperative
menggunakan
learning
atau
keterbatasan tersebut. Dalam kegiatan belajar
pembelajaran kooperatif adalah melatih siswa
mengajar,
agar lebih aktif dalam proses pembelajaran.
guru
sewajarnya
berupaya
278
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
Para siswa yang selama ini terbiasa pasif bisa
Membuat
menjadi aktif. Metode cooperative learning
pembelajaran kooperatif dan mengemban
atau pembelajaran kooperatif ini mempunyai
tanggung jawab mengelola dan memeriksa
beberapa teknik yang dapat digunakan oleh
secara rutin, saling membantu satu sama lain
guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
dalam menghadapi masalah, dan saling
Dari beragam tipe dalam metode cooperative
memberi dorongan untuk maju.
Metode
learning tersebut, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan
metode
Team
siswa
bekerja
Think
menggabungkan
Assisted
dalam
Pairs
kegiatan
tim-tim
Share
membaca,
Individualization (TAI) atau bekerja dengan
berbicara, mendengarkan. Teknik Think Pair
sendiri lalu berkelompok dan Think-Pair-
Share
Share
mengemukakan ide, apalagi membahas topik
(TPS)
atau
berpikir
berpasangan
ini
dapat
digunakan
dalam
yang disenangi, suasana menjadi dinamis dan
bertukar pendapat.
siswa menjadi aktif. metode Think Pair Share
Teknik Team Assisted Individualization
keunggulan
ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan
pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
Spencer Kagan di kutip Lie (2004:6).
individual.
Menurut
(TAI)
mengombinasikan
Dari
teknik
pembelajaran
mereka
“teknik
pembelajaran
kooperatif di atas, siswa secara tidak langsung
berpikir-berpasangan-bertukar pendapat ini
siswa
proses
merupakan struktur kegiatan cooperative
kelompok
learning”. Teknik Think Pair Share ini
diharapkan dapat saling bekerjasama secara
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
sportif satu sama lain dan bertanggungjawab
bekerja sama dengan orang lain atau bekerja
baik kepada dirinya maupun kepada anggota
sendiri. Keunggulan metode Think Pair Share
dalam
dikutip
siswa lebih banyak kesempatan maju untuk
Widiharto (2006:19) membuat metode ini
mengemukakan pendapat dari pada metode
dengan beberapa alasan. Pertama, teknik ini
ceramah karena siswa dapat menunjukkan
mengkombinasikan keunggulan kooperatif
partisipasi kepada siswa lain.
dituntut
pembelajaran.
satu
aktif
Setiap
dalam
anggota
kelompok.
Slavin
Diketahui
dan program pembelajaran individual. Kedua,
pada
saat
proses
teknik ini memberikan tekanan pada efek
pembelajaran berlangsung ada beragam jenis
sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, teknik
siswa di dalam kelas. Jika dilihat sepintas
TAI disusun untuk memecahkan masalah
mereka memang terlihat homogen padahal
dalam program pengajaran, misalnya dalam
mereka memiliki respon yang berbeda-beda
hal kesulitan belajar siswa secara individual.
dalam menerima informasi yang disampaikan
279
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
guru. Gaya siswa dalam menerima informasi
untuk mencari pengaruh di antara dua
saat proses pembelajaran disebut dengan gaya
variable yang itu variable perlakuan adalah
kognitif.
Menurut
(2005:238)
di
Riding
dalam
dan
Rayner
metode pembelajaran kooperatif (X1) dan
dunia
proses
variable moderator adalah gaya kognitif (X2).
pembelajaran, ada dua jenis gaya kognitif
Variable
yaitu field dependent dan field independent.
pembelajaran yang terdiri atas dua yaitu
Sebagian siswa yang menangkap pelajaran
metode pembelajaran kooperatif tehnik Team
dengan mudah dengan cara guru memberikan
Assisted Individualization dan Think Pair
metode pembelajaran yang menekankan siswa
Share (X1). Variabel moderator adalah gaya
untuk
kognitif Field Independent dan gaya kognitif
menemukan
dan
menyelesaikan
masalah siswa seperti ini sering disebut field
independent.
Sedangkan
siswa
dengan
buku
pelajaran
metode
yang
Penelitian ini menggunakan metode
pembelajaran
saja
kooperatif.
Percobaan
dilakukan kepada dua kelompok peserta didik
disebut field dependet.
yakni
kelompok
gaya
kognitif
field
independent dan gaya kognitif field dependent
METODE
Metode
adalah
Field Dependet (X2).
menangkap pelajaran dengan cara membaca
berpatokan
perlakuan
yang
digunakan
mendapat
dalam
perlakukan
dengan
pemberian
penelitian ini adalah metode eksperimen
metode pembelajaran kooperatif teknik Team
dengan rancangan desain Treatment by level 2
Assisted Individualization dan kelompok gaya
x 2. Metode eksperimen dapat diartikan
kognitif Field Independent dan kelompok
sebagai metode penelitian yang digunakan
gaya kognitif Field Dependent mendapat
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
perlakuan
terhadap yang lain dalam kondisi yang
kooperatif tipe Think Pair Share. Adapun
terkendalikan. Metode eksperimen dengan
rancangan dalam penelitian ini terlihat pada
variable terikat adalah hasil belajar IPA (Y).
Tabel 1 sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan perlakuan (treatment)
280
dengan
metode
pembelajaran
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
MetodePembelajarankooperatif
(A)
Gaya Kognitif (B)
Team Assisted
Individualization (A )
Field Independent (B )
A B
A B
Field Dependent (B )
A B
A B
Total
A1
A2
Berdasarkan hasil perhitungan ANAVA
Tabel 1 : Rancangan Treatment by level
2X2
Sugiyono (2010:90) mengemukakan
pada taraf signifikan
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
secara
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini
cluster
simple
dari
anggota
populasi
terdapat
perbedaan
peserta didik yang diberikan teknik team
assisted individualization dengan kelompok
degan
peserta didik yang diberikan teknik teknik
menggunakan acak tanpa memperhatikan
think pair share terhadap hasil belajar IPA.
strata (tingkatan) dalam anggota populasi
Oleh karena itu, hasil belajar IPA yang
tersebut.
diberikan
Selanjutnya pada angket gaya kognitif
Siswa
dikategorikan
ke
teknik
team
assisted
individualization ( X = 83 dan s = 8,57) lebih
ditentukan kelompok atas dan kelompok
bawah.
keseluruhan,
pengaruh yang signifikan anatara kelompok
random
sampling adalah cara untuk mengambil
sampel
= 0,05, di dapat Fhitung
= 4,4233 > Ftabel = 4,15. Dengan demikian H0
bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
menggunakan
Think-pairsshare
(A )
baik
dalam
secara
nyata
dibandingkan
yang
kelompok gaya kognitif Field Independent
diberikan teknik think pair share( X =76,875
apabila skor berada pada rentang 27% skor
dan s = 6,81).
tinggi. Kemudian siswa dikategorikan ke
2. Pengaruh interaksi antara teknik
pembelajaran dengan gaya kognitif
terhadap hasil belajar IPA (INT A x B)
dalam
kelompok
gaya
kognitif
Field
Dependent apabila skor gaya kognitif berada
Hasil
rentang 27% terendah. 32 x 27% = 8 sampel.
diketahui
HASIL
perhitungan
bahwa
nilai
ANAVA
hasil
dapat
pengujian
hipotesis kedua yang disajikan dalam tabel
1. Perbedaan pengaruh variabel hasil
belajar IPA antara variabel Teknik
Pembelajaran
Team
Assisted
Individualization
dengan
variabel
teknik pembelajaran Think Pair Share.
ANAVA pada baris Interaksi A x B
menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan
nilai Fhitung = 9,44> Ftab (0,05:1:36) = 4,15 dengan
281
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
demikian dapat diambil keputusan bahwa
lebih besar dari pada Qtabel 0,05:4:10 = 4,02 atau
terdapat pengaruh interaksi yang signifikan
Qhitung> Qtabel pada taraf signifikan α = 0.05,
antara
dengan demikian H0 ditolak dan hipotesis
metode
pembelajaran
kooperatif
dengan gaya kognitif terhadap hasil belajar
alternatif H1
diterima. Sehingga dapat
IPA.
ditafsirkan hasil belajar IPA antara kelompok
Data hasil penelitian, diperoleh skor
peserta didik yang diberikan teknik Team
rata-rata hasil belajar IPA antara kelompok
Assisted Individualizationdan lebih tinggi
peserta didik yang memiliki gaya kognitif
dibandingkan dengan kelompok peserta didik
Filed Independent yang diberikan teknik
yang diberikan teknik Think Pair Share.
Team
Assisted
Individualization
adalah
Oleh karena itu, bagi peserta didik yang
sebesar 89 dan kelompok peserta didik yang
memiliki gaya kognitif Field Independent
memiliki gaya kognitif Fieid Dependent yang
yang
diberikan
Individualization( X = 89 dan s = 5,95) lebih
teknik
Team
Assisted
diberikan
teknik
Team
Assisted
Individualization adalah sebesar 77 untuk
tinggi
skor rata-rata hasil belajar IPA anatar
diberikan teknik Think Pair Share ( X = 75,75
kelompok peserta didik yang memiliki gaya
dan s = 7,12).
kognitif Field Independent yang diberi teknik
4. Perbedaan hasil belajar IPA antara
siswa yang memiliki gaya kognitif Field
Dependent antara siswa yang belajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualization dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pare Share
Think Pair Shair adalah sebesar 75,75 dan
kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif
Field Dependent yang diberikan teknik Think
Pair Share adalah sebesar 78.
secara
nyata
dibandingkan
yang
Perhitungan analisi varians tahap lanjut
3. Perbedaan hasil belajar IPA bagi siswa
yang memiliki gaya kognitif Field
Independent antara siswa yang diajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualization dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pair Share.
dengan
Uji
Tukey
adalah
untuk
membandingkan kelompok yang memiliki
gaya kognitif Filed Dependent yang diberikan
teknik Team Assisted Individualizationdan
Perhitungan analisis varians tahap lanjut
yang teknik Think Pare Share perhitungan
Uji Tukey adalah untuk membandingkan
Uji Tukey A1B2< A2B2 = Qhitung = -0,86 lebih
kelompok yang memiliki gaya kognitif field
kecil dari pada
independent yang diberikan teknik Team
Qhitung< Qtabel pada taraf signifikan α = 0.05,
Assisted Individualizatiodan yang diberikan
dengan demikian H0 ditolak dan hipotesis
teknik Think Pair Share perhitungan Uji
alternatif H1
Tukey Tukey A1B1> A2B1
=
Qhitung = 5,28
282
Qtabel
0,05:4:10
= 4,07 atau
diterima. Sehingga dapat
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
ditafsirkan hasil belajar IPA antara kelompok
pembelajaran
peserta didik yang diberikan teknik Team
pembelajaran individual dan kooperatif untuk
Assisted
rendah
dapat mencapai KKM yang telah di tentukan
dibandingkan dengan kelompok peserta didik
sehingga semua peserta didik dapat belajar
yang diberikan teknik Think Pair Share.
tuntas (mastery learning). Berbeda dengan
Individualization
lebih
yang
mengombinasikan
Oleh karena itu, bagi peserta didik yang
Team Assisted Individualizatio, teknik Think
memiliki gaya kognitif Field Dependent yang
Pair Share adalah teknik yang memberikan
diberikan
Assisted
kesempatan kepada siswa untuk berfikir dan
Individualization( X = 77 dan s = 6,32) lebih
merespon serta saling membantu dalam
rendah secara nyata dibandingkan yang
memecahkan
diberikan teknik Think Pair Share ( X = 78
memberikan siswa kesempatan untuk berpikir
dan s = 6,76).
mengenai jawaban dari isu yang dikemukakan
PEMBAHASAN
oleh guru dalam hal materi, mata pelajaran
1. Perbedaan pengaruh variabel hasil
belajar IPA antara variabel Teknik
Pembelajaran
Team
Assisted
Individualization dengan variabel teknik
pembelajaran Think Pair Share.
IPA biasanya lebih sering menampilkan fakta-
Hasil
teknik
penelitan
pendapat
Wisudawati
(2014:69)
bahwa
Individualization
Team
Teknik
ini
fakta ilmia daripada isu-isu social. Hal ini
berarti hipotesis penelitian secara keseluruhan
adalah hasil belajar IPA yang diberikan teknik
dengan
Team Assisted Individualization lebih tinggi
Sulistiyowati
dibandingkan kelompok siswa yang diberikan
diperkuat
dan
masalah.
Team
dirancang
teknik Think Pair Share.
Assisted
untuk
2. Pengaruh interaksi antara teknik
pembelajaran dengan gaya kognitif
terhadap hasil belajar IPA (INT A x B)
memperoleh manfaat yang sangat besar dari
potensi yang terdapat dalam pembelajaran
kooperatif. Team Assisted Individualization
Abidin (2013:241) menyatakan bahwa
bertujuan untuk dapat menggombinasikan
cooperative
pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran
learning
atau
pembelajaran
kooperatif merupakan sistem pembelajaran
individual. Kombinasi ini sangat di perlukan
yang memberikan kesempatan kepada siswa
dalam proses pembelajaran IPA. Hal ini
untuk bekerja sama dengan sesama siswa
disebabkan seorang peserta didik mempunyai
dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran
minat atau motivasi dan kemampuan kognitif
kooperatif
masing-masing dalam pembelajaran IPA.
dikenal
dengan
pembelajaran
secara kelompok, tetapi belajar kooperatif
Perbedaan karakteristik tersebut di perlukan
lebih dari sekedar belajar kelompok karena
283
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
struktur
Slavin, dkk yang meneliti tentang efek
yang
bertugas
dari pembelajaran kooperatif Teknik TAI
antara
anggota
pada siswa dengan keterbatasan akademik.
kelompok. Setiap orang memiliki cara-cara
Hasil yang didapat dari dua kelas dengan
sendiri yang disukainya dalam menyusun apa
kelas eksperimen yang menggunakan teknik
yang
dipikirkannya.
TAI
pribadi
menggunakan
dalam
belajar
dorongan
kooperatif
atau
independensi
tugas
efektif
dilihat,
di
ada
diingat,
Perbedan-perbedaan
antara
yang
dan
kelas
kontrol
teknik
tidak
TAI
ditemukan
signifikan.
Perbedaan
menetap dalam cara menyusun dan mengolah
perbedaan
informasi serta pengalaman-pengalaman ini
tersebut terletak pada respon sosial dan
dikenal sebagai gaya kognitif. Gaya kognitif
penerimaan
setiap
terhadap
akademik dalam pembelajaran matematika.
pembelajaran kooperatif didalam kegiatan
Meskipun tidak terdapat peningkatan belajar
belajar mengajar. Hal ini berarti hipotesis
yang cukup berarti, namun setidaknya siswa
penelitian terdapat interaksi antara metode
yang diberikan perlakuan teknik TAI lebih
pembelajarn kooperatif dengan gaya kognitif
mendapatkan hasil yang baik daripada siswa
terhadap hasil belajar IPA.
yang tidak diberikan perlakuan.
siswa
berpengaruh
yang
yang
siswa
dengan
keterbatasan
Hal ini berarti hipotesis penelitian
3. Perbedaan hasil belajar IPA bagi siswa
yang memiliki gaya kognitif Field
Independent antara siswa yang diajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualization dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pair Share.
kelompok siswa yang memiliki gaya kognitif
Filed Independent yang diberikan teknik
Team Assisted Individualization lebih tinggi
dibandingkan dengan yang diberikan teknik
Hasil penelitian di atas didukung oleh
pendapat
Duplas
(2011:366)
Think Pair Share terhadap hasil belajar IPA.
yang
4. Perbedaan hasil belajar IPA antara
siswa yang memiliki gaya kognitif Field
Dependent antara siswa yang belajar
menggunakan teknik Team Assisted
Individualizationi dengan yang diajar
menggunakan teknik Think Pare Share
menyatakan bahwa teknik Team Assisted
Individualization
pembelajaran
menggombinasikan
kelompok
Interaksi-interaksi
dan
dengan
guru
individu.
terbatas
Hasil
dengan tugas-tugas yang sedang dikerjakan.
penelitian
di
atas
diperkuat
Hal ini sejalan dengan siswa yang memiliki
dengan pendapat sholeh (2014:96) yang
gaya
yang
menyatakan bahwa teknik Think Pair Share
menyukai bekerja atau memecahkan masalah
dapat membuat siswa semakin termotivasi
tanpa
untuk belajar dengan giat karena siswa yang
kognitif
Field
bimbingan
dari
Independent
orang
lain
dan
memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dapat
cenderung bersikap anti sosial.
284
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 2 Desember 2015
membantu siswa yang memiliki motivasi
yaitu teknik Team Assisted Individualization
rendah. Sehingga teknik ini sesuai dengan
dan teknik Think Pair Share dan gaya
siswa yang memiliki gaya kognitif Field
kognitif,
Dependent yang cenderung memiliki motivasi
terikatnya adalah hasil belajar IPA siswa SD
ekternal dan lebih tertarik pada pengguatan
Negeri 147 Palembang.
sedangkan
sebagai
variable
Berdasarkan hasil analisis data, hasil
ekternal dalam belajar.
meneliti
pengujian hipotesis dan hasil pembahasan
mahasiswa normal dengan membandingkan 2
penelitian yang telah diperoleh dijelaskan
(dua) pembelajaran kolaboratif teknikThink-
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Pair-Share
1. Hasil belajar IPA bagi siswa yang belajar
Putpuek
dan
dengan
Kiattikomol
teknik
STAD
pada
mahasiswa ilmu komputer dan teknologi
dengan
informasi.
Kiattikomol
Assisted Individualization lebih tinggi
menyayangkan sumber pembelajaran yang
dibandingkan dengan hasil belajar IPA
hanya berasal dari guru saja sehingga siswa
siswa
yang
belajar
dengan
teknik
menjadi cepat bosan. Untuk itu teknik
pembelajaran
Think
Pair
Share.
pembelajaran yang lebih efektif diperlukan.
berdasarkan temuan ini, maka dapat
Dalam penelitian ini, peneliti mensinstesis
disimpulkan bahwa teknik pembelajaran
dan mengevaluasi model pembelajaran TPS
team
dan STAD baik pembelajaran yang dilakukan
digunakan
secara
belajar IPA.
Putpuek
online
maupun
dan
offline.
Melalui
teknik
assisted
pembelajaran
individualization
untuk
meningkatkan
Team
dapat
hasil
2. Terdapat pengaruh interaksi antara teknik
pengambilan data wawancara dan kuesioner
model
pembelajaran dan gaya kognitif terhadap
pembelajaran kolaboratif tipe TPS lebih baik
hasil belajar IPA, berdasarkan temuan ini,
daripada tipe STAD.Terlihat bahwa kelompok
maka dapat disimpulkan bahwa hasil
yang memiliki gaya kognitif field depedent
belajara IPA yang memiliki kemampuan
yang diberikan metode teknik Think Pair
gaya kognitif Field Independent dilakukan
Share lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dengan
menggunakan
diberikan
Assisted
Individualization.
peneliti
berkesimpulan
teknik
bahwa
Team
Assisted
teknik
Team
Sedangkan
Individualization.
untuk meningkatkan hasil belajar IPA
SIMPULAN
yang memiliki kemampuan gaya kognitif
Field
Penelitian ini menggunakan metode
Dependent
dilakukan
dengan
menggunakan teknik Think Pair Share.
eksperimen yang melibatkan variable bebas,
285
Metode Cooperative Dan Gaya Kognitif
Nur Andriani
Anita Lie, 2014. Cooperative Learning:
Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-ruang Kelas (Jakarta:
Grasindo.
3. Hasil belajar IPA siswa yang mempunyai
gaya kognitif Field Independent dan
diberiperlakuan
dengan
menggunakan
teknik Team Assisted Individualization
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang
Menarik dan Mengasyikkan Yogyakarta
: Kepel Press.
menunjukkan adanya perbedaan dengan
teknik Think Pair Share terhadap hasil
Richard Riding and Stephen Rayner, 2005.
Cognitive
Styles
and
Learning
Strategies:
Understanding
Style
Differences in Learning and Behaviour
New York: David Fulton Publishers.
belajar IPA pada siswa yang memiliki
gaya
kognitif
Field
Independent.
Berdasarkan temuan ini, maka dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatakan
Shole, M. 2014. Metodelogi Pembelajaran
Kontemporer (Yogyakarta : Kau Kaba
Dipantara.
hasil belajar IPA siswa yang memiliki
kemampuan
gaya
Independent
dibutuhkan
teknik
pembelajaran
kognitif
Field
penggunaan
Team
Widdiharto, Rachmadi. 2006. Model-model
Pembelajaran
Matematika
SMP.
Yogyakarta: PPPG Matematika.
Assisted
Individualization.
4. Hasil belajar IPA siswa yang mempunyai
gaya
kognitif
diberiperlakuan
Field
Dependent
pembelajaran
UU
dan
dengan
menggunakan teknik pembelajaran Team
Assisted Individualization lebih rendah
No.
20
Tahun
2003.
www.slideshare.net/mobile/ahmadamriz
al/01uu-no-20-tahun-2003-tentangsistem-pendidikan-nasional.
P.
1
(diakses tanggal 18 November 2014)
Robert E. Slavin, Nancy A. Madden, &
Marshal Leavey. Effects of Cooperative
Learning and Individualized Instruction
on Mainstreamed Students (dikutip dari
http://m.ebscohost.com)
(diakses
tanggal 18 Februari 2015).
dari pada siswa yang mempunyai gaya
kognitif Field Independent. Berdasarkan
temuan ini, maka dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatakan hasil belajar
Apiradee Putpuek dan Paiboon Kiattikomol,
A synthesis and evaluation of an
integrated learning model using thinkpair-share collaborative learning, with
STAD competition in blended learning
(dikutip dari http://m.ebscohost.com)
diakses tanggal 18 Februari 2015
IPA siswa yang memiliki kemampuan
gaya kognitif Field Dependent dibutuhkan
penggunaan teknik Think Pair Share.
DAFTAR RUJUKAN
Abidin Yunus. 2014. Desain Sistem
Pembelajaran
dalam
Konteks
Kurikulum 2013 Bandung: PT Refika
Aditama.
286