MEMBANGUN USAHA KECIL MENENGAH UKM DALAM

MEMBANGUN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) DALAM PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Penulis
Didi Nurcahyadi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Komputer Indonesia
Email: Noercahyadi78@gmail.com

Abstract
In the era of Asean Economic Community (MEA) this country needs to do human resources
management in order to Indonesia able to compete in the ukm sector has been known very tough
and proved to be one of the driving force of the Indonesian economy since the past. In the midst of
various challenges and changes, Indonesian SMEs survive, stretch, and even many of them are
growing rapidly. But it will not last so long with a lack of willingness to learn or gain knowledge in
doing business. One of the causes of failure of Small and Medium Enterprises (UKM) in
developing the lack of utilizing information technology. in the discussion of this scientific paper
describes how to build small and medium enterprises in the development of information technology
and challenges in building small and medium enterprises in the development of information
technology today. Conversely discussed about small and medium enterprises (UKM), especially to
build micro economic growth in Indonesia that is supported by the development of information
technology today. The concept can be capital as a form of the embodiment of economic stability
later on.
Keyword: Entrepreneurs And Information Technology, Marketing Strategy

1. PENDAHULAN
2. LATAR BELAKANG MASALAH
3. Pada era Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) negara ini perlu melakukan
manajemen SDM agar Indonesia
mampu bersaing. Sektor ukm telah
dikenal sangat tangguh dan terbukti
menjadi salah satu motor penggerak
perekonomian indonesia sejak masa
lampau. Di tengah berbagai tantangan
dan perubahan, UKM Indonesia
berhasi bertahan hidup, menggeliat,
bahkan banyak diantaranya yang
berkembang semakin pesat. Akan
tetapi hal itu tidak akan bertahan
begitu lama dengan kurangnya
kemauan
untuk
belajar
atau

mendapatkan pengetahuan dalam
menjalankan bisnisnya. Salah satu
penyebab kegagalan UKM dalam
berkembang
yaitu
kurangnya
memanfaatkan teknologi informasi.
4. Permasalahan-pemasahalan
yang
terjadi yaitu pada usaha kecil
menengah (UKM) yang notabene
berada diperdesaan atau pinggir-

pinggir kota. Para pengusaha kecil
menengah
ini
biasanya
hanya
mengandalkan keterampilan mereka
dalam

melakukan
kegiatan
wirausahanya.
Kekurangan
pengetahuan dan binaan dalam
perekonomian dengan kurangnya
fasilitas
penjualan
menjadi
pemasalahan utama yang mereka
hadapi. Pengetahuan dan binaan
terhadap permasalahan ini tentu
berkaitan pada era teknologi informasi
dengan diberikaannya pengertian
mengenai
pola
produksi
dan
pengelolaan usaha kecil menengah
tersebut.

Hal ini perlu adanya
pengajian
secara
komprehenshif
mengenai usaha kecil menengah
(UKM) terutama untuk membangun
pertumbuhan ekonomi mikro di
Indonesia yang ditunjang oleh
perkembangan tekonologi infomasi
saat ini. Konsep tesebut dapat menjadi
modal sebagai bentuk dari perwujudan
kestabilan ekonomi nantinya.

5.
6. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana membangun usaha kecil menengah
dalam perkembangan teknologi informasi?
 Apa tantangan dalam membangun usaha kecil
menengah dalam perkembangan teknologi
informasi?

7.
8.
9.
10.
11. TUJUAN KEGIATAN
12. Memberikan pemahaman pada para
pengusaha kecil menengah bahwa
dalam membangun produksi bisa
17. METODE
18. RANCANGAN KEGIATAN
 Penulisan karya ilmiah ini merupakan
salah satu syarat untuk memenuhi
tugas matakuliah Entrepreneur atau
Kewirausahaan.
 Penulisan ini juga menggunakan
purposive sampling yang mengambil
sumber data dengan pertimbangan.
 Menganalisa
permasalahan
guna

memberikan
pengetahuan
lebih
mengenai entrepreneur.
19. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
20. Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam
peneltian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data.
Dalam
pengumpulan
data
ini
dilakukan beberapa studi sebagi
berikut:
21.
22.
 Studi Pustaka
23. Studi pustaka adalah pengumpulan
data oleh peneliti dari informasi dan

data
yang
relevan
dengan
permasalahan
penelitian.
Pengumpulan data ini diperoleh pada
buku-buku ilmiah, sumber-sumber
tertulis, catatan buku, dan media
elektronik.
24.
 Internet Searching
25.

dimudahkan oleh teknologi informasi.
Selain itu, sebagai suatu acauan dalam
peningakatan perekonomian mikro di
usaha kecil menengah (UKM).
13.
14. TUJUAN PUSTAKA

15. Tinjauan pustaka dipenuhi pada
literatur berupa buku-buku mengenai
kewirausahaan,
perkembangan
tekologi informasi, strategi produksi
pada teknologi infomasi. Literatur
lansiran pada sebuah artikel dan
jurnal-jurnal
kewirausahaan
di
internet.
16.
26. Dalam internet segala informasi
banyak tersebar secara luas, dengan
pengumpulan data berupa internet
searching penulis mengumpulkan data
dan informasi yang masih tercecer
diinternet untuk melengkapi karya
ilmiah ini. Karena internet kini
dianggap sebagai lumbung informasi

tercepat dari berbagai daerah termasuk
seluruh
dunia.Internet
pun
menyediakan data - data yang sifatnya
dinamis dan terbaru, termasuk pada
perkembanganpembahasan
yang
terkait dengan penelitian ini. Banyak
sekali informasi diinternet baik
melalui website, blog, e-book, google
maupun sumber-sumber lain yang
berasal dari penelusuran internet
searching yang kesemuanya itu dapat
membantu penulisan karya ilmiah
dalam menunjang melengkapi data data dalam penelitian ini. Meskipun
memiliki bentuk yang berbeda dengan
buku, bahwa internet berbentuk ringan
atau biasa dibilang soft data, akan
tetapi secara esensi memiliki fungsi

sama seperti buku umumnya, dan
kesemuaan itu tetap diperbolehkan
sebagai rujukan data pada penulisan
karya ilmiah ini.
27.
 Wawancara Mendalam
28. Wawancara mendalam adalah teknik
pengumpulan data dengan cara
bertatap muka langsung denga

informan agar mendapatkan data
lengkap dan mendalam. Wawancara
digunakan
sebagai
teknik
pengumpulan data apabila peneliti
ingin
melakukan
studi
untuk

mengetahui hala-hal dari responden
secar mendalam. Teknik pengumpulan
data ini mendasarkan pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report
atau
setidak-tidaknya
pada
pengetahuan dan keyakinan pribadi.
Esterberg (2002) mendefinisikan
wawancara sebagai berikut: “A
metteng of two persons to exchange
information and idea through question
and
responses,
resulting
in
communication and joint construction
of meaning about a particular topic”.
(wawancara merupakan pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu).
29.
 Dokumentasi
30. Dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa
bentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang.
Dalam
hal
dokumen
Bogdan
menyatakan: “In most tradition of
qualitative reseach, the phrase
personal document is used broadly to
refer to any first person narrative
produced by an individual which
describe his or her own action,
experience and belief”.
39.
40.
42. MEMBANGUN USAHA KECIL
MENENGAH (UKM) DALAM
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI
43. Hal utama yang harus dibangun untuk
menjadi entrepreneur unggul di era
teknologi
informasi
adalah
menanamkan mindset atau pola pikir
positif untuk selalu sukse. Mindset ini
menjadi tenaga pendorong untuk
berani terjun sebagai entrepreneur.

31.
32. TEKNIK ANALISIS DATA
33. Bogdan dan Taylor, dalam Moleong
(2007:248)
menyebutkan
bahwa
analisis data adalah upaya yang
dilakukan dengan bekerja dengan data,
mengorganisasi
data,
memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskan, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.
34. Teknik analisis data yang peneliti
pakai dalam penelitian ini ialah
analisis data kualitatif. Menurut Miles
dan Huberman (1984) menjelaskan
bahwa analisis data terdiri dari,
sebagai berikut :
35. 1. Data Collection merupakan kegiatan
pengumpulan data-data yang ada
terlebih dahulu.
36. 2. Data Reduction merupakan kegiatan
mereduksi data-data yang diperoleh
setelah
dilakukan
pengumpulan
dengan suatu bentuk analisis yang
menajam,
menggolongkan,
mengarahkan, membuang data yang
tidak diperlukan dan mengorganisasi
data.
37. 3. Data Display merupakan kegiatan
memperlihatkan data yang diperoleh
setelah direduksi terlebih dahulu.
38. 4.
Conclusing
drawing
atau
verification
merupakan
kegiatan
membuat
kesimpulan
dengan
menggambarkan atau memverifikasi
data-data yang diperoleh.
41. PEMBAHASAN
44.
45. Michael Jordan pernah mengatakan “I
have missed more than 9000 shots in
my carrer. i have lost almost 300
games. 26 times, i have been trusted to
take the game winning shots and
mised. i have failed over and over an
over again in my life and that is why i
succeed.”.
46.

47. Hal ini menjadi penting karena
entrepreneur akan selalu berani dan
siap menghadapi tantangan perubahan
yang dinamis sebagi pengaruh dari
teknologi informasi. Dalam proses
menjadi entrepreneur yang unggul
tidak ada yang instan dan akan
mengalami lika-liku pada setiap
prosesnya,
mindset
menjadi
penghantar
untuk
mengawali
perjalannya hingga ke titik tanpa
ujung. Semua dimulai dari usaha skala
mikro,
menengah,
sampai
konglomerasi.
Kedua
adalah
berpikiran positif hal ini bisa dikaitkan
pada bentuk visi dan mimpi dari
seorang entrepreneur, karena tanpa
mindset yang positif semua itu
mustahil dapat dilakukan. jika pada
proses berjalannya usaha seorang
entrepreneur tidak bisa berpikir positif
maka akan terjadi hambatan-hambatan
yang menyebabkan kerugian besar
seperti menyerah ketika menemui
suatu tantangan atau halangan pada
pelaksanaan usaha tersebut. Selain itu
Seorang entrepreneur harus mencari
berbagai pendekatan pada pelaksaan
usahanya, karena hal itu sangat
penting untuk dilakukan dengan
menenamkan mindset yang positif
terbangun untuk bisa memahami
kondisi lingkungan, perubahan pasar,
persaingan, perubahan yang dinamis
karena faktor luar dan dalam, hingga
pengaruh teknologi informasi. Ketiga
adalah hubungan atau jaringan yang
baik (networking ) sebagai sumber dari
berbagai informasi, pengetahuan dan
inspirasi. Suatu hubungan atau
jaringan yang dilaksanakan dengan
baik dapat memberikan keuntungan
bagi seorang entrepreneur. Untuk
dapat mengembangkan hubungan atau
jaringan ada beberapa cara diantaranya
yaitu dengan cara berhubungan atau
berjejaring bersama komunitas noformal (sosmed) ataupun jalur formal
(organisasi,
asosiasi,
persatuan
pengusaha, dll).
48.

49. Agar hubungan atau jaringan tetap
terjaga dengan baik, mudah, dan
lancar seorang entrepreneur harus
terbuka dan membuka diri untuk
bergaul dengan berbagai pihak.
Keterbukaan dibentuk untuk dapat
mengeratkan hubungan atau jejaring
yang sudah diciptakan. Para pelaku
entrepreneur
secara
empiris
memberikan kontribusi sebesar 56%
bagi pendapatan perkapita negara.
Dalam kajian MCKinsey global
institute dikatakan bahwa usaha kecil
menengah yang berkomunikasi dua
kali lebih cepat yaitu usaha kecil
menengah
yang
menggunakan
teknologi informasi. hal itu harus
disadari bahwa ada beberapa aspek
penting yang harus dikenali oleh
seorang entrepreneur diantaranya:
50.
51.
52. Mencari Pasar
53. Aspek pasar sangat penting dan
potensial karena disana banyak sekali
inovasi
dan
ide
yang
bisa
dikembangakan untuk suatu produksi,
dimana hal itu bisa di dapat pada suatu
kumpulan pedagang-pedagang yang
ada. Seorang entrepreneur harus bisa
mencari peluang dalam proses
pemasarkan hasil produksi yang
nantinya dapat dikuasai dan menjadi
market share, biasanya hal itu
dilengkapi oleh strategi pemasaran.
Strategi pemasaran yang dipakai oleh
entrepreneur kelas mikro atau usaha
kecil menengah ini ialah teknologi
informasi bersifat aplikasi online.
karena
aplikasi
online
sangat
memudahkan untuk mempromosikan
berbagai produk khususnya pada
usaha kecil menengah ini. Namun
pada konteks pencarian pasar dalam
pertumbuhan bisnis usaha kecil
menengah
harus
bisa
mengklasifikasikan model bisnis yang
sesuai dan tepat. Secara sederhana,
seorang
entrepreneur
terkadang
menitipkan produk kepada mitra
dalam suatu bentuk konsiyasi, hal ini

merupakan model bisnis dalam
metode penjualan pada satu lapak
bersama atau model bisnis lain
terutama terkait kerjasama dengan
pemodal
seperti
jual
saham,
penyertaan modal, kredit, pinjam
tanpa bunga, dan hal lainnya. Setelah
itu seorang entrepreneur harus bisa
berinovasi atau biasa dikenal dengan
istilah ATM (Ambil Tiru dan
modifikasi) akan tetapi hal itu tidak
sepenuhnya benar. Hal yang paling
penting adalah perbedaan anatara
produk yang kita miliki dengan produk
pesaing. Inovasi ini dapat dilakukan
secara harian, mingguan, bulanan, atau
insidentil. Dapat pula dalam bentuk
bisnis layanan, produk, ataupun
marketting disesuaikan dengan para
pelanggan atau keinginan seorang
entrepreneur tersebut. Jika inovasi itu
sudah dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan maka lakukan target
penumbuhan.
Para
entrepreneur
biasanya membutuhkan keuntungan
maupun pertumbuhan yang bisa terus
berkelanjutan.
54.
55. Mencari Pelanggan
56. Dalam membangun usaha kecil
menengah
pencarian
pelanggan
sangatlah penting, tanpa pelanggan
dijamin bisnis tidak akan berjalan
dengan lancar bahkan tehambat.
Karena pelanggan merupakan salah
satu target penting bisnis bagi seorang
entrepreneur. Selain itu dalam mencari
pelanggan
kita
harus
bisa
memperhatikan produk apa yang kita
hasilkan, kemampuan kita akan diuji
ibarat mencari celah pasar yang
memang semakin sempit. Ditambah
pula setiap pelanggan memiliki dasar
perilaku yang berbeda-beda, seorang
entrepreneur dituntut untuk bisa
memahami hal tersebut dengan
penyusuaian pelayanan kepada para
pelanggan dan lebih memperhatikan
aspek dasar dari kebutuhan mereka.
Dalam
bisnis
apapun
seorang
entrepreneur membutuhkan sosok

yang selalu siap melayani dengan baik
dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
pun mengacu pada konsep manajemen
pemasaran bahwa pelanggan sendiri
terdiri dari berbagai tingkatan mulai
dari level pembeli, klien, hingga
advocate. Kejelian dan kecerdasan
untuk mengelola pelanggan dengan
baik mewujudkan persaingan usaha
kecil menengah semakin sengit,
misalnya
seorang
entrepreneur
melewati jalur Pantura pasti akan
menjumpai banner dengan warna yang
mencolok dan menginformasikan
sekian puluh kilometer lagi akan ada
restoran. Banner-banner ini cukup
memberikan pengaruh untuk para
pengendara untuk bisa mampir. Ada
strategi terkait bagaimana proses
tercipta
pencarian
pelanggan,
diantaranya:
57.
 Winning Atau Memengaruhi Hati
Pembeli
58.
Mempengaruhi calon pembeli
yang tadinya tidak ada minat sama
sekali adalah sebuah seni kebutuhan dan
strategi sendiri dalam usaha. Idealnya
adalah teori supply dan demand. Ada
kebutuhan, tinggal menawarkan produk,
langsung ideal. Akan tetapi persoalan
tidak semudah itu. Hal itu dimulai dari
bagaimana membangun keinginan tidak
hanya keinginan prospek. Lalu dari
keinginan tersebut mampu digeser
menjadi adanya kebutuhan. Butuh waktu
dan strategi jitu untuk mewujudkannya.
59.
 Acquisition Memenangkan Hati
Pelanggan
60. Akuisisi merupakan salah satu strategi
merebut pelanggan dari pesaing. pada
posisi ini, strategi memindahkan hati
pelanggan dari pesaing juga terkadang
butuh effort ekstra. Anda harus
memiliki
competiitive
advantage
untuk mampu menggoyang hati
pelanggan yang tadinya berada dipihak
pesaing. Pelanggan tipe ini memiliki
banyak informasi dan pengalaman.
Mereka
akan
langsung

membandingkan
sesuai
dengan
kebutuhan
yang
lebih
dari
sebelumnya.
Seiring
mudahnya
informasi produk yang berbasis
teknologi
seorang
entrepreneur
sebaiknya
jangan
menggunakan
fasilitas itu untuk menjelekan pesaing.
Anda harus menunjukan respek, agar
pelanggan tadi juga mendapatkan nilai
positif dari bisnis yang sedang
dilakukan.
61.
 Retetion Atau Menjaga Hati Klien
62. Ini adalah strategi menyangkut
bagaimana
mempertahankan
pelanggan yang ada. bagaimana
menjaga loyalitas pelanggan. Level
pelanggan harus dinaikan menjadi
klien hingga advocator sehingga
mereka akan menjadi pembela dan
promotor produk anda. klien seperti
ini akan rajin merekomendasikan
produk anda kepada orang lain tanpa
harus mengeluarkan imbalan atau
upah. Tidak jarang jarang mereka
menjadi brand addict (pecandu)
terhadap produk anda. Kini berbagai
program loyalitas diluncurkan dengan
tujuan semata-mata untuk menjaga
usaha mereka bersama pelanggan agar
tidak berpindah ke lain hati.
63.
64. Persaingan
65. Pada konteks persaingan bukan berarti
kita mencoba memusuhi lawan usaha
kita dengan cara yang negatif. Karena
kehadiran para pesaing di lapangan
membuat usaha kita semakin dinamis
dan dari situlah seorang entrepreneur
berkompetisi
dalam
pelaksanaan
usahanya. Pesaing yang ada bisa
diajak untuk bersaing secara sehat,
bertanding
secara
fair
demi
kenyamanan pelanggan, dan bersaing
dengan harmonis. Selain itu pada
konteks
persaingan
seorang
entrepreneur harus bisa mengefektikan
jejaring atau hubungan mereka
dilingkungannya sebagai alat untuk
mempermudah daya saing pada
pelaksanaan usaha kecil menengah.

Karena faktor networking itu sangat
penting dengan berkembang luasnya
pelaku usaha kecil menegah sebagai
supplier, kontraktor, developer, dan
lain-lain
sangat
mengutamakan
kekuatan networking ini baik untuk
pendapatan dari peluang bisnis
ataupun
untuk
modal,
karena
networking
yang baik dapat
menimbulkan simbiosis mutualisme
dalam percepatan sebuah proses
bisnis.
Dengan
memanfaatkan
networking ada 3 implementasiyang
bisa seorang entrepreneur lakukan
pada usaha kecil menengah yaitu
konsep
Capital-CompetenceConnection.
66.
67. Capital
68. Capital is a tactic of capital in
building
small
and
medium
enterprises and it becomes a standard
factor if an entrepreneur moves in
terms of suppliers. A small, mediumsized, well-bred business requires
certain goods and services to classify
the capital factor for the potential
supplier to be received. In addition, in
menyiasatinya an entrepreneur can
take advantage of capital from the
banking or borrowing funds from
relatives
69. (Capital merupakan suatu siasat modal
dalam membangun usaha kecil
menengah dan hal itu menjadi faktor
standar jika seorang entrepreneur
bergerak dalam hal supplier. Sebuah
usaha kecil menengah yang sudah
berkembang
dengan
baik
membutuhkan barang dan jasa tertentu
untuk
mengklasifikasikan
faktor
modal bagi calon supplier yang akan
diterimanya. Selain itu, dalam
menyiasatinya seorang entrepreneur
dapat memanfaatkan modal dari
perbankan atau dana pinjam dari sanak
saudara).
70.
71. Competence
72. The strength of a small medium
business is not pegged to the aspect of

capital but the competence of the
business built it supports. experience
and power of small and medium
enterprises should be carried into
consideration by other parties. It can
be encouraged by always developing
knowledge related to the business
being done or in other contexts that
are still associated with the small and
medium enterprises that are being
done.
73. (kekuatan suatu usaha kecil menengah
bukan berpatok pada segi modal akan
tetapi
kompetensi
usaha
yang
dibangun itu mendukung. pengalaman
dan kekuatan usaha kecil menengah
harus dapat dijalankan menjadi bahan
pertimbangan oleh pihak lainnya. Hal
itu bisa didorong dengan selalu
mengembangkan pengetahuan terkait
usaha yang sedang dilakukan ataupun
pada konteks lainya yang masih
berkaitan
dengan
usaha
kecil
menengah yang sedang dilakukan).
74.
75. Connection
76. Connections in today's context
emphasize the relationships that have
been built. It gives many opportunities
to an entrepreneur to further
blossoming the small and medium
enterprises he is living. When this
connection is revived in the business
process will be stronger and longer
life. backing up with each other in
business and outside the business.
77. (koneksi pada konteks hari ini
menekankan pada relasi yang sudah
dibangun. Hal itu memberikan banyak
peluang pada seorang entrepreneur
untuk lebih memekarkan usaha kecil
menengah yang sedang dijalaninya.
Ketika koneksi ini dihidupkan kembali
pada proses bisnis akan semakin kuat
dan panjang umur. saling membackup
satu sama lainnya dalam hal bisnis
maupun diluar bisnis).
78.
79. Tantangan Dalam Membangunan
Usaha Kecil Dalam Perkembangan
Teknologi Informasi

80. Menurut Kuncoro (2000), beberapa
kendala yang dialami oleh pelak usaha
kecil menengah dalam menjalankan
bisnisnya adalah sebagai berikut:
81.
 Kelemahan
dalam
memperoleh
peluang pasar dan memperbesar
pangsa pasar
 Kelemahan dalam struktur permodalan
dan keterbatasan untuk memperoleh
jalur
terhadap
sumber-sumber
permodalan
 Kelemahan di bidang organisasi dan
manajemen SDM
 Keterbatasan jaringan usaha kerjasama
antar pengusaha kecil
 Persaingan yang saling mematikan
pengusaha lain
 Pembinaan yang belum memadai.
82.
83. Pengenalan masalah Merupakan hal
yang harus dilakukan oleh seorang
entrepreneur melalui pengumpulan
informasi yang berkaitan dengan
situasi problematik berupa data primer
maupun sekunder, diantaranya berikut:
84.
 Kendala teknologi pada UKM yang
masih rendah dan keseragaman mutu
produk.
 kesempatan untuk berinovasi atau
mencoba
teknologi
baru
yang
terbatasnya kapasitasya.
 Masalah modal yang tidak mencukupi.
 Dari hasil studi pernah dilakukan
menyimpulkan kesulitan pemasaran
merupakan salah satu aspek masalah
pemasaran yang umum dihadapi oleh
pengusaha UKM adalah tekanantekanan persaingan, baik dipasar
domestik dari produk-produk yang
serupa buatan pengusaha-pengusaha
besar dan impor, maupun dipasar
ekspor.
 Keterbatasan Sumber Daya Manusia
(SDM) Keterbatasan sumber daya
manusia juga merupakan salah satu
kendala serius, terutama dalam aspekaspek kewirausahaan, manajemen,
teknik
produksi,
pengembangan

produk, control kualitas, akuntansi,
mesin-mesin, organisasi, pemprosesan
data, teknik pemasaran, dan penelitian
pasar. Semua keahlian tersebut sangat
diperlukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki kualitas produk,
meningkatkan
efisiensi
dan
produktifitas
dalam
produksi,
memperluas pangsa pasar dan
menembus pasar baru.
85.
86. Memanfaatkan
Tekonologi
Informasi Untuk Membangunan
Usaha Kecil Menengah
87. Kehadiran teknologi informasi banyak
merubah banyak hal. Para pelaku
usaha kecil menengah harus bisa
diarahkan menuju kesana sebagi suatu
sarana baru dalam mengembangakan
suatu usaha kecil menengah dan
menikmati manfaat dari internet untuk
menaikan
omzet
penjualannya.
Terlebih banyak sekali aplikasiaplikasi yang digunakan usaha kecil
menengah
saat
ini
sepeti
bukalapak.com, lazada, toko-pedia,
dan lainnya. Disamping itu ada sebuah
konsep yang dikenal dengan kata
mudah-murah-manfaat
untuk
menaikan penjualan. Mudah dalam
arti usaha kecil menengah yang
dilakukan seorang entrepreneur dapat
88.
89. Selain itu, peranan teknologi informasi
dalam peningkatan daya saing usaha
kecil menengah masih banyak pemilik
UKM (Usaha Kecil Menengah) yang
belum
memahami
pentingnya
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi atau ICT (Information
and Communications Technology),
berbagai istilah-istilah teknologi dan
cenderung
beranggapan
bahwa
teknologi
hanya
cocok
untuk
perusahaan
besar.
Penerapkan
teknologi dapat dilakuakan oleh para
pengusaha kecil menengah sebagai
alat
bantu
dalam
pelaksanaan
usahnaya agar lebih dimudahkan dan
kefektifan waktunya juga lebih terjaga.
Seorang entrepreneur harus mengerti

dikenali dan akses oleh pembeli
dengan cara membentuk oulet dan
keunikan produk atau memberikan
fasilitas kecanggihan berupa teknologi
informasi
dalam
pemasarannya.
Murah yaitu bagaimana seorang
entrepreneur harus bisa menentukan
harga yang tepat dan benar bagi
sasaran pasar. Hal ini berkaitan dari
segi biaya produksi dan lainnya yang
harus
diperhitungkan,
ditambah
kalkulasi margin keuntungan yang
diinginkan. Namun kadang kala
seorang entrepreneur harus jeli
melihat pesaing dalam menentukan
harga. Jika yang di tonjolkan hanya
harga murah itu tidak akan efektif
akan tetapi memberikan kualitas pada
produk dan menuntaskan target pasar
lebih baik dilakuakan. Manfaaat
merupakan output dari kedua proses
tadi dimana para pelanggan tidak akan
peduli dengan harga yang ada selama
mereka masih teruntungkan dari
produk yang dijual. Kepuasan
pelanggan sangat tergantung dari
besar-kecilnya manfaat yang ia terima
dan hal itu harus konsisten, jika
seorang entrepreneur memberi nilai
tambah memungkinkan akan lebih
baik lagi dari sebelumnya.

90.





jenis teknologi yang diperlukan, maka
dari itu teknologi dapat menjadi sarana
percepatan usaha Anda dan membuka
banyak peluang.
Sebelum
seorang
entrepreneur
menerapkan teknologi yang canggih
pada usaha kecil menengah, mulailah
dengan menerapkan teknologi yang
paling mendasar yaitu membuat proses
operasional yang lebih efisien dan
efektif secara bertahap, diantaranya
adalah:
Adanya komputer yang dimiliki oleh
usaha kecil menengah (UKM).
Bidang pelatihan dan penggunaan TI
di UKM.
Berkaitan dengan poin (a), pada
dasarnya setiap usaha kecil menengah
telah memiliki komputer untuk

membantu proses usahanya dengan
komposisi 1 s.d. 3 sekitar 70%, 4 s.d.
15 sebesar 20%, lebih dari 15 sebesar
30%, dan hanya 4% usaha kecil
menengah yang tidak memiliki
komputer. Usaha kecil menengah yang
memiliki komputer dalam membantu
sistem usahanya, berarti mereka telah
memahami pentingnya Teknologi
Informasi
untuk
meningkatkan
produktivitas usaha kecil menengah
yang nantinya akan bermuara pada
pembentukan usaha kecil menengah
yang berdaya saing
91.
92.
93.
94.
95.

96.
97. Sumber Penulis. 2018
98.
99. Penggunaan internet sebagai media
teknologi informasi dalam menunjang
proses bisnis usaha kecil menengah
seperti berikut ini:
100.
 Communication
101.
The Internet is used as a
medium of communication with
various parties. For example here
between small and medium enterprises
with suppliers. For example small and
105.

104.
KESIMPULAN
 Untuk bisa menyaingi ekonomi global
terutama Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) seorang entrepreneur harus
melakukan teknologi sebagi penunjang
dari usaha yang dilaksanakan.

medium enterprises in the field of fish
cultivation. Owners can use e-mail or
communication-based applications to
suppliers of animal feed for example
to make an order or otherwise the
suppliers who communicate with
small and medium businesses.
Communication here can vary.
 Promotion
102.
The Internet can be used as a
means of promotion of services or
products offered by small and medium
enterprises. For example, for example,
small and medium enterprises in the
field of tent rental and camp
equipment can be promoted by the
website or social media account or
through mailing list or social media
pages. Promotion through the internet
here can be done through various
ways: small and medium enterprises
can create a website for services or
products to be sold and enter the
website into search engines. Mailing
list, small to medium sized businesses
can send your promotional services or
products in the form of e-mail to the
mailing list that is relevant to the
offered. Chat, small to medium sized
businesses can use chat facilities to
offer products or services.
 Research
103.
Internet is no less important is
to do research and comparison. The
research function here can also be used
to find new formulas to strengthen the
quality of the product or service.
Research is also useful to know what is
being done by competitors with similar
products. Small and medium enterprises
should use the internet for research in
order to know how far the benefits of
their products compared to other similar
products that already exist.
 Pada proses membangunan suatu
usaha kecil menengah (UKM) tidak
saja dibutuhkan sebuah modal aka
tetapi dibutuhkan berbagai inovasi
baik
dalam
membuatanproduksi
maupun dalam pemasaran hasil
produksi.

 Menurut Kuncoro (2000), beberapa
kendala yang dialami oleh pelak usaha
kecil menengah dalam menjalankan
bisnisnya adalah sebagai berikut:
Kelemahan
dalam
memperoleh
peluang pasar dan memperbesar
pangsa pasar. Kelemahan dalam
struktur permodalan dan keterbatasan
untuk memperoleh jalur terhadap
sumber-sumber
permodalan.
Kelemahan di bidang organisasi dan
manajemen
SDM.
Keterbatasan
jaringan usaha kerjasama antar
pengusaha kecil. Persaingan yang
saling mematikan pengusaha lain.
Pembinaan yang belum memadai.
 Mencari target pasar, pelanggan, dan
sehat dalam persaingan merupakan hal
yang penting dalam membangun usaha
kecil menengah.
 Konsep
mudah-murah-manfaat
untuk menaikan penjualan dalam
usaha kecil menengah. Mudah dalam
arti usaha kecil menengah yang
dilakukan seorang entrepreneur dapat
dikenali dan akses oleh pembeli
dengan cara membentuk oulet dan
keunikan produk atau memberikan
fasilitas kecanggihan berupa teknologi
informasi
dalam
pemasarannya.
Murah yaitu bagaimana seorang
entrepreneur harus bisa menentukan
harga yang tepat dan benar bagi
sasaran pasar. Manfaaat merupakan
output dari kedua proses tadi dimana
para pelanggan tidak akan peduli
dengan harga yang ada selama mereka
masih teruntungkan dari produk yang
dijual.
106.
107.
REFERENSI
 Kutipan:
 Membangun Usaha Kecil Menengah
(UKKM) Michael Jordan pernah
mengatakan “I have missed more than
9000 shots in my carrer. i have lost

almost 300 games. 26 times, i have been
trusted to take the game winning shots
and mised. i have failed over and over
an over again in my life and that is why
i succeed.”.
 Para entrepreneur biasanya membutuhkan
keuntungan maupun pertumbuhan yang
bisa terus berkelanjutan dimulai dari
“Mencari
pasar,
Pelanggan,
dan
Persaingan” (Muhammad Awaludin, hal. 78).
 “Teknologi Informasi dan Komunikasi atau
ICT (Information and Communications
Technology),
berbagai
istilah-istilah
teknologi dan cenderung beranggapan
bahwa teknologi hanya cocok untuk
perusahaan besar. Penerapkan teknologi
dapat dilakuakan oleh para pengusaha kecil
menengah sebagai alat bantu dalam
pelaksanaan
usahnaya
agar
lebih
dimudahkan dan kefektifan waktunya juga
lebih terjaga. Seorang entrepreneur harus
mengerti jenis teknologi yang diperlukan,
maka dari itu teknologi dapat menjadi
sarana percepatan usaha Anda dan
membuka banyak peluang” (Naufal,
Artikel)
108.
 Literasi Buku dan Artikel Online:
 http://dsolusi.com/peranan-teknologidalam-peningkatan-daya-saing-ukm/
 Awaludin,
Muhammad.
Digital
Entrepreneurshift. 2016. Jakarta. PT
Gramedia Pustaka Utama
 Kuncoro, M. Usaha Kecil di Indonesia:
Profil, Masalah dan Strategi Pemberdayaan.
2000. Jakarta. Erlangga
 Brown, Irwin T.J. 2002. Individual and
Technological Factors Affecting Perceived
Ease of Use of Web-based Learning
Technologies in Developing Country. The
Electronic Journal on Information Systems
in Developing Countries; 9, 5, hal 1-15.
 Dulipovici, Andrea. 2002. The Impact of
Internet Use on Small and Medium-Sized,
Canadian

109.
110.