PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENI (1)

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI IPA2 DI SMAN I PAITON PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh: Syamsuddin PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

  Juli, 2010

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI IPA2 DI SMAN I PAITON PROBOLINGGO SKRIPSI

  Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahin Malang untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata

  Satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh: Syamsuddin NIM: 06110110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010

PERSETUJUAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SMAN I PAITON PROBOLINGGO Oleh:

Syamsuddin Nim : 06110110

  Disetujui Pada Tanggal, 19 Juli 2010 Dosen Pembimbing,

  Dr. H. Asmaun Sahlan M.Ag NIP : 195211101983031004

  Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

  Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP : 196512051994031 003

HALAMAN PENGESAHAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IX IPA2 DI

  SMAN I PAITON PROBOLINGGO SKRIPSI

  Dipersiapkan dan disusun oleh Syamsuddin (06110110) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal

  29 Juli 2010 dengan nilai B+

  dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada tanggal: 5 Agustus 2010

  Panitia Ujian

  Tanda Tangan

  Ketua Sidang

  H. Ahmad Sholeh, M.Ag

  NIP. 197608032006041 001

  Sekretaris Sidang Dr. H. Asmaun Sahlan, M.Ag

  NIP. 195211101983031004

  Pembimbing, Dr. H. Asmaun Sahlan, M.Ag

  NIP. 195211101983031 004

  Penguji Utama Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I

  NIP. 196512051994031 003

  Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

  Dr. H. M. Zainuddin, MA NIP. 19620507 199503 1 001

PERSEMBAHAN

  Karya tulis ini kupersembahkan untuk :

1. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah membesarkan dan mendidik saya dari sejak kecil sampai sekarang

2. Guru dan para dosen yang dengan iklas memdidikku

3. Kakak laki-laki-ku yang telah membantu dan memotivasi dalam menuntut ilmu sampai kuliyah

4. Rekan-rekan yang senasib sepenanggungan, dan

5. Adek-adekku yang juga memberi semangat dalam penyelesaikan skipsi

MOTTO

  y7šu‘uρ ùtø ∩⊄∪ ,n=tã ôÏΒ z≈|¡ΣM} t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{ “Ï©! y7Înu‘ ÉΟó™Î ùtø ∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 tΒ z≈|¡ΣM} zΟ‾=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9Î zΟ‾=tæ “Ï©! ∩⊂∪ ãΠtø.F{

  Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1) Dia

  Telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah (3) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5) (Surat Al-A’laq: 1-5)

  Dr.H Asmaun Sahlan, M.Ag Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN)Maulana Malik Ibrahim Malang

  NOTA DINAS PEMBIMBING Hal

  : Skripsi Nur Hamid Ansori

  Malang, 19 Juli 2010

  Lamp : 5 (Lima) Eksemplar

  Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di

  Malang Assalamu'alaikum Wr. Wb.

  Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini :

  : Pendidikan Agama Islam

  Judul Skripsi : Pengguan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan

  Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo

  Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing,

  Dr. H Asmaun Sahlan, M.Ag NIP : 195211101983031004

SURAT PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

  Jl. Raya Sumbersari No. 88

  Menyatakan bahwa Skripsi yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Fakultas Tarbiyah UIN Malang yang berjudul:

“PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI IPA2 DI SMAN I PAITON PROBOLINGGO”

  adalah hasil karya saya sendiri dan bukan “duplikasi” dari karya orang lain, selanjutnya apabila dikemudian hari ada claim dari pihak lain, bukan menjadi tanggung jawab dosen pembimbing atau Fakultas Tarbiyah UIN Malang, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

  Malang, 19 Juli 2010

  Syamsuddin

KATA PENGANTAR

  Syukur Al Hamdulillah kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, dengan judul: Pennggunaan Media

  Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton

  Probolinggo, guna memperoleh gelar “Sarjana Pendidikan Islam” (S.Pd.I) pada fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

  Semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya yang senantiasa setia sampai akhir masa.

  Selanjutnya, penulis menyadari bahwa didalam menyelesaikan skripsi ini, telah banyak mendapat bantuan dari semua pihak, baik moril maupun materiil. Oleh karenanya penulis mohon kepada Allah SWT agar semua itu dibalas sesuai dengan amal perbuatannya.

  Untuk itulah penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setinggi- tingginya kepada:

  1. Ayah dan Ibu tercinta, yang telah memberikan dukungan baik materiil maupun spiritual serta kasih sayangnya yang tiada batas demi tercapainya cita-cita penulis.

  2. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan tempat bagi kami untuk menuntut ilmu.

  3. Bapak Dr. H. M Zainuddin MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah banyak memberikan waktu dan kesempatan bagi penulis.

  4. Bapak Drs. H. Moh. Padil M.Pd.I selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

  5. Bapak Dr. H. Asmaun Sahlan MA,g selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk memotivasi serta pengarahan yang amat berharga bagi penulis dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

  6. Drs. H. Saifullah beserta stafnya, selaku kepala sekolah SMAN I Paiton Probolinggo yang telah memberikan izin kepada saya untuk mengadakan penelitian

  7. Kepada kakak-Ku yang telah banyak membantu, baik secara materil maupun spiritual.

  8. Kepada bapak saleh yang telah memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Kepada adek-adekku yang telah memberi dorongan dan semangat serta doa’nya dalam penyelesaian skripsi.

  10. Kepada teman-temanku yang ada di pesantern Al-Munir

  11. Dan juga kepada teman-teman kosan yang telah memotivasi saya untuk selalu ngiat dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  Sejalan dengan keterbatasan yang ada pada diri penulis maka skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam hal metodologi, sestematika maupun pembahasannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya koreksi, saran dan Sejalan dengan keterbatasan yang ada pada diri penulis maka skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dalam hal metodologi, sestematika maupun pembahasannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya koreksi, saran dan

  Akhirnya penulis memohon taufiq serta hidayah-Nya semoga sekripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Malang, 19 Juli 2010

  Penulis

DATDAR TABEL

  TABEL I

  : Struktur Organisasi SMAN I Paiton Probolinggo

  TABEL II

  : Daftar Guru SMAN I Paiton Probolinggo

  TABEL III

  : Keadaan Siswa SMAN I Paiton Probolinggo

  TABEL IV : Sarana dan Prasarana SMAN I Paiton Probolinggo TABEL V

  : Daftar Hadir Siswa kelas XI IPA2 SMAN I Paiton Probolinggo

  TABEL VI :Daftar Nilai Siswa kelas XI IPA2 SMAN I Paiton Probolinggo

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I

  : Bukti konsultasi

  Lampiran II : Surat penelitian Lampiran III : Bukti surat penelitian di sekolah Lampiran IV : Soal Ulangan Lampiran V : Lembar Kerja Siswa (LKS) Lampiran VI : Pedoman interview, Observasi Lampiran VII : Foto-foto

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL

  i

  HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………...

  ii

  HALAMAN PERSETUJUAN

  iii

  HALAMAN PENGESAHAN

  vi

  HALAMAN PERSEMBAHAN

  v

  HALAMAN MOTTO

  vi

  HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING………………………….

  vii

  HALAMAN PERNYATAAN

  viii

  KATA PENGANTAR

  ix

  DAFTAR TABEL

  xii

  DARTAR LAMPIRAN

  xii

  DAFAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang

  B. Rumusan Masalah

  C. Tujuan Penelitian

  D. Penegasan Isltilah

  E. Manfaat Penelitian

  F. Ruang Lingkup Penelitian

  G. Sistematika Pembahasan

BAB II: KAJIAN TEORI

  A. Media Pembelajaran 9

  1. Pengertian Media Pembelajaran

  2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

  a. Media LKS

  b. Media Proyektor

  B. Motivasi Belajar

  1. Pengertian Motivasi Belajar

  2. Macam-Macam Motivasi Belajar

  a. Motivasi Instrinsik

  b. Motivasi Ekstrinsik

  3. Fungsi Motivasi Belajar

  4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

  C. Pendidikan Agama Islam

  1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

  Agama Islam

  D. Penggunaan Media Pembelajaran dalam

  Pendidikan Agama Islam

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

  A. Pendekatan dan jenis penelitian 55

  B. Kehadiran peneliti 63

  C. Lokasi penelitian 63

  D. Sumber data dan jenis data 64

  E. Instrument penelitian 65

  F. Teknik pengumpulan data

  2. Motode observasi

  3. Metode wawancara

  4. Analisis data

  G. Penecekan keabsahan data 70

  H. Tahap-tahap penelitian 71

BAB IV: LAPORAN HASIL PENELITIAN

  A. Latar Belakang Objek Penelitian

  1. Sejarah Singkat Berdirinya Sman I Paiton

  2. Visi Misi Dan Tujuan Penelitian

  3. Tujuan Sekolah

  4. Struktur Organisasi Sekolah

  5. Keadaan Siswa SMAN I Paiton Probolinggo

  6. Keadaan Saran dan Prasarana SMAN I Paiton

  7. Tata Tertib Sekolah

  B. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada pata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo

  1. Paparan Data Sebelum Tindakan

  2. Siklus I

  3. Siklus II

  4. Siklus III

  C. Kendala-kendala

  Motivasi Belajar Siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo

  D. Mengatasi Kendala-kendala Penggunaan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo

BAB V: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

  A. Penggunaan Media LKS dan Proyektor LCD pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI IPA2 SMAN

  I Paiton Probolinggo

  B. Kendala-kendala Penggunaan Media LKS dan Proyektor LCD

  C. Mengatasi Kenda-kendala Menggunakan Media LKS dan Proyektor LCD

BAB VI: PENUTUP

  A. Kesimpulan 128

  B. Saran 130

ABSTRAK

  Syamsuddin Penggunaan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikang Agama Islam di SMAN

  I Paiton Probolinggo. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dr. H. Asmaun Sahlan.M.Ag

  Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup komplek dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut daintaranya adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar- mengajar sangat ditentuan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar-mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung kepada kelancaran interaksi antara guru dengan siswanya. Ketidak lancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikannya.

  Untuk menghindari ketidak lancaran komonikasi tersebut adalah guru harus mampu dan bisa menggunakan media pembelajaran, karena Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa baik berupa alat ataupun bahan ajar. Selain itu media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan berkomonikasi dengan siswa agar lebih efektif dan antusias dalam kegiatan bealajar mengajar.

  Untuk memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang akan disampaikan salah satu cara yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam adalah menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran di kelas XI IPA2 SMAN I Paiton Probolinggo adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Berangkat dari permasalahan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini diabil rumusan masalah sebagi berikut: Bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Proboling? Bagaimana kendala dalam menggunakan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siwa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo? Bagaimana mengatasi penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo.

  Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo. Untuk mengetahui kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo. Untuk mengetahui kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada

  Penelitian ini dilakukan di SMAN I Paiton Probolinggo. Dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK) mengikuti model yang dikembangkan oleh John Elliott. Analisis data dilakukan dengan menggunakan interview, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif karena pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan ada peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada tiap-tiap siklus. Dengan menggunakan media LKS motivasi siswa bertambah dibandingkan saat Pre Tes. Motivasi siswa saat pre tes masih masih rendah yaitu

  20, setelah dilaksanakan tindakan siklus I meningkat menjadi 25 atau 25, siklus

  II naik menjadi 34 atau 70 dan siklus III naik menjadi 45 atau 125. Dalam menggunakan media LKS dan Projektor LCD pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IPA2 SMAN I Paiton Probolinggo peneliti menemukan kendala-kendala, diantaranya adalah kurang siapnya siswa dalam mengikuti pelajaran, siswa masih takut mengungkapkan pendapatnya matinya lampu saat menggunakan media projektor LCD, kedaan luar kelas yang ramai, dan masih ada siswa yang lambat dan minta izin ketika berlangsungnya pelajaran. Untuk mengatasi kendala tersebut peneliti memotivasi siswa untuk semangat belajar dan aktif dalam kelas, memberi teguran dan sangsi kepada siswa yang terlambat. Dan memotivasi siswa untuk berani mengungkapkan pendapatnya.

  Kata Kunci : Media pembelajaran, Motivasi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup komplek dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut daintaranya adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar- mengajar sangat ditentuan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komonikasi dalam proses belajar-mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung kepada kelancaran interaksi antara guru dengan siswanya. Ketidak lancaran komonikasi membawa akibat terhadap pesan yang

  diberikannya. 1

  Karena pada hakekatnya proses belajar –mengajar adalah suatu proses komonikasi antara guru dan siswanya, proses komonikasi ini diwujudkan melalui penyampain dan tukar menukar pesan dan informasi antara guru dan siswanya. Agar pesan atau informasi bisa diserap dan mudah dipahami oleh siswa, maka diperlukan sarana atau alat komonikasi. Adapun sarana atau alat yang digunakan untuk memperlancar komonikasi dalam proses belajar mengajar disebut Media pembelajaran.

  Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat dimuati pesan yang akan disampaikan

  1 Asnawir dan Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)hlm.1 1 Asnawir dan Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)hlm.1

  Menurut Asnawir dan Basyiruddin Ustman dalam bukunya media Pembelajaran. Menggunakan media dalam proses belajaran mengajar dapat

  membangkitkan memotivasi dan merangsang siswa untuk belajar 2

  Sedangkan menurut Oemar Hamalik dasar penggunaan media dalam penyampaian suatu mata pelajaran berasal dari adanya pernyataan dalam UU.RI BAB II Pasal 3 dan 4 tahun 1989 yang berbunyi. “pendidika nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonisia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehata jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”

  Untuk melaksanakan fungsi dan untuk mencapai tujuan tersebut, yang dengan sendirinya dijabarkan terlebih dahulu menjadi tujuan instituisional dan selanjutnya menjadi tujuan-tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional, maka peran dan fungsi sistem dan proses pembelajaran atau pengajaran ternyata sangat penting, bahkan sangat menentukan. interaksi guru dan siswa dalan

  2 Ibid.hlm.14 2 Ibid.hlm.14

  Dalam memnyampaikan pesan pendidikan agama diperlukan media pembelajaran.

  agama adalah

  pengantarpelantara pesan guru kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pengajaran ini sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian sehingga terjadi proses belajar mengajar serta dapat memperlancar penyampaian pendidikan agama islam.

  Media pembelajaran pendidikan agama islam dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan interaksi belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya, dan penggunaan media pembelajaran ini juga harus bermanfaat bagi peserta didik khususnya dan pendidik karena keduanya akan dapat pengetahuan yang baru.

  Pendidikan agama islam merupakan bidang studi yang harus diajarkan di sekolah formal mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, dalam hal ini termasuk SMAN I Paiton Probolinggo. Pendidikan agama dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penyampain pendidikan agama islam tidak terlepasa pula dari suatu proses, yang disebut dengan proses belajar mengajar atau proses pendidikan. Oleh karena itu menggunakan media dalam penyampain pendidikan agama islam ini mutlak diperlukan dan guru agama harus bisa dan

  3 Oemar Hamalik. Media pendidikan (Bandung : PT Citra Aditya Bakti Cetakan ke 7 1994) hlm 3 3 Oemar Hamalik. Media pendidikan (Bandung : PT Citra Aditya Bakti Cetakan ke 7 1994) hlm 3

  Berangkat dari uraian di atas penulis memandang pentingnya untuk mengadakan penelitian penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidiakan Agama Islam di SMAN I Paiton Probolinggo. Dengan judul. PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI IPA2 di SMAN I PAITON PROBOLINGGGO.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo?

  2. Bagaimana kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA 2 di SMAN I Paiton Probolinggo?

  3. Bagaimana mengatasi kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA 2 di SMAN I Paiton Probolinggo?

C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA2 di SMAN I Paiton Probolinggo.

  2. Untuk mengetahui kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA 2 di SMAN I Paiton Probolinggo.

  3. Untuk mengetahui bagaimana mengatasi kendala penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IPA 2 di SMAN I Paiton Probolinggo.

D. Penegasan Istilah

  Untuk lebih memahami pengertian istilah yang digunakan dalam judul skripsi dan untuk menghindari terjadinya kesalahfahaman, maka judul tersebut perlu dijelaskan sebagaio berikut :

  1. Media Pembelajaran Sebuah alat yang berfungsi da digunakan untuk penyampain pesan

  pembelajaran 4

  2. Motivasi

  Suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. 5

  3. Pendidikan Agama Islam

  4 Hujair AH, Sanaky. Media Pembelajaran.(Yogjakarta: Safaria Insania Press.2009). hlm 3 5 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar. (Bandung: Sinar baru, 1992), hlm. 186

  Bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hokum-hukum agama islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran

  islam 6

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak:

  1. Bagi Sekolah Sebagai sumbangan dan pengembangan penggunaan media pembelajaran dalam meningkatakn kualitas Pendidikan Agama Islam disekolah.

  2. Bagi Penelitian Lebih Lanjut Sebagai bahan kajian untuk diadakannya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

  3. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru PAI untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya

  4. Bagi Siswa Memudahkan siswa untuk memahami, dan mengerti apa yang disampaikan oleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PAI.

  5. Bagi Penulis

  6 Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan Islam. (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998) hlm 9

  Memberikan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.

F. Ruanglingkup dan keterbatasan penelitian

  Untuk menghindari adanya pembahasan yang terlalu luas dan menyimpang dari apa yang dimaksudkan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan batasan- batasan dalam pembahasan ini yakni:

  1. Sampel penelitian ini hanya terdiri atas siswa kelas XI IPA2 SMAN I Paiton. Sehingga kesimpulan penelitian ini mungkin kurang tepat kalau digeneralisasikan pada semua siswa SMAN I Paiton.

  2. Media yang digunakan kelas XI IPA2 di SMAN I Paiton pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam hanya media LKS dan Proyektor

  3. Penggunaan media Proyektor dan LKS terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPA2 pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam SMAN I Paiton probolinggo.

G. Sistematika Pembahasan

  Adapun sistematika penyusunannya sebagai berikut: BAB I

  : Merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumuasan

  masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan

  BAB II

  : Mengemukakan kajian teoritis, yang didalamnya dibahas

  masalah yang didasarkan pendekatan secara teoritis yang mengemukakan beberapa pendapat para ahli yang berkisar pada masalah yang didasarkan pendekatan secara teoritis yang mengemukakan beberapa pendapat para ahli yang berkisar pada

  BAB III : Membahas tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan

  peneliti, lokasi, sember data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekatan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian.

  BAB IV : Dalam bab ini berisi tentang latae belakang objek penelitian,

  papran data yang meliputi observasi sebelum tindakan, pre test, dan hasil pre test. Siklus I sampai siklus III yang meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, ibservasi tindakan,serta refleksi . bab ini diakhiri dengan pembahasan

  BAB V

  : Bab ini berisi tentang pembahasan dari kajian pustaka dan data

  hasil temuan

  BAB VI : Penutup yang berisi kesimpulan terakhir sebagai jawaban atas

  permasalahan yang ada dan dilengkapi dengan saran-saran yang bersifat konstruktif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

  I. Pengertian Media Pembelajaran

  Secara harfiah kata media memiliki arti “ perantara” atau “pengantar”. Association For Education and Communication Technology (AECT ). Mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefisinikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta indtrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

  mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program intruktional. 7

  Sedangkan menurut Azhar Arsyad kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘pelantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar

  pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 8

  Menurut beberapa ahli pengertian media pembelajaran adalah sebagai berikut:

  a. Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology). Media merupakan segala bentuk dan saluran yang

  digunakan dalam proses penyampaian informasi 9

  7 Asnawir dan Basyiruddin Usman Op, Cit. hlm.11 8 Azhar Arsyad. Media Pembejaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003) hlm.3 9 Ibid. hlm 3 7 Asnawir dan Basyiruddin Usman Op, Cit. hlm.11 8 Azhar Arsyad. Media Pembejaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003) hlm.3 9 Ibid. hlm 3

  pendidikan 10 .

  c. Gane dalam Hujair AH. Sanaky mengakatan bahwa media adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar

  d. Soeprapto dkk dalam Mahfudh Shalahuddin mengatakan media pendidikan atau pengajaran adalah semua alat pembantu yang secara efektif dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang

  diinginkan 11

  e. Oemar Hamalik media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dlam upaya untuk lebih mengefektifkan komonikasi dan interksi antara guru dan siswa dlam proses pendidikan dan pengajaran disekolah12

  Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya (guru) ingin diteruskan kepada sasaran yaitu penerima pesan (siswa) nya. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar mengajar.

  Asnawir dan Basyiruddin usman Op,Cip hlm.11 11 Mahfudh Shalahuddin. Media Pendidikan Agama (Surabaya: PT Bina Ilmu cetakan1 1986)

  hlm.4

  12 Oemar Hamalik, Op.Cit. hlm 23

  2. Jenis-jenis Media Pembelajaran

  Media pembelajaran memiliki beberapa jenis, diantaranya yang di ungkapkan oleh berapa ahli. Menurut Arif Sadiman dkk jenis-jenis media pembelajaran atau media pendidikan meliputi:

  a) Media Grafis Media grafis adalah media visual. Dalam media ini, pesan yang akan disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk simbol. Oleh karena itu simbol-simbol yang digunakan perlu difahami benar artinya, agar dalam penyampaian materi dalam proses belajar mengajar dapat berhasil secara efektif dan efisien.

  b) Media Audio Media audio berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal.

  c) Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya terletak pada pola

  interaksinya 13

  Sedangkan menurut Gearlach dan Elly, yang di kutip Mahfuh Shalahuddin menggolonglan media atas dasar ciri-ciri fisiknya terdiri dari :

  13 Arief S dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan) (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2003), hlm 3

  1) Benda Sebenarnya: Termasuk dalam katagori ini meliputi : orang, kejadian, objek atau benda

  2) Presentasi Verbal: yang termasuk dalam katagori ini meliputi : media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui slide, filmstrip, transparansi, catatan di papan tulis, majalah dinding, papan tempel, dan lain sebagainya

  3) Presentasi Grafis:, katagori ini meliputi : Chart, grafik, peta, diagram, lukisangambar yang sengaja dibuat untuk mengkomunikasikan suatu ide, ketrampilansikap

  4) Potret diam (Still picture) yakni Potret dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dipresentasikan melalui buku, film, stip, slide, majalah dinding dan sebagainya

  5) Film (Motion picture) Artinya jenis media yang diperoleh dari hasil pemotretan bendakejadian sebenarnya maupun film dari pemotretan gambar (film animasi)

  6) Rekaman suara (audio recorder) Ialah bentuk media dengan menggunakan bahasa verbal atau efek suara, dalam hal ini sudah barang tentu dapat dimanfaatkan secara klasikal, kelompok atau bersifat individual

  7) Program atau disebut dengan "pengajaran Berprograma" Yaitu infomasi verbal, visual, atau audio yang sengaja dibuat untuk merangsang adanya respon dari siswa.

  8) Simulasi Adalah peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekatimenyerupai kejadian sebenarnya, contoh : simulasi tingkah laku seorang pengemudi dalam mobil dengan memperhatikan keadaan jalan ditunjukkan pada layar (dengan film). Simulasi dapat pula

  dilakukan dengan permainan (permainan simulasi) 14

  14 Mahfudh Shalahuddin. Op,Cit hlm 46-47

  Sedangakan kalau dilihat dari segi sudut pandang yang lebih luas, media pembelajaran tidak hanya terbatas pada alat-alat audio, visual, audio-visual saja, melainkan sampai pada kondisi pribadi pembelajar dan tingkah laku pengajarnya, sehingga media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:

  a) Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol- simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan

  b) Alat-alat audio visual, yang meliputi:

  1) Media proyeksi ( Overhead Projctor, Slide, Film, dan LCD

  2) Media non proyeksi (papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik, dan lain-lain)

  3) Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diaroma, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah.

  c) Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film strif, film rekaman, radio, televisi, vidio, VCD, laboratorium elektronik, ruang kelas otomatis, sitem interkomonikasi, komputer, internet.

  d) Kumpulan Benda-benda, yaitu berupa peninggalan sejarah, dukomintasi, Bahan-bahan yang memiliki nilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemerintahan, agama, kebudayaan, politik, dan lain-lain.

  e) Contoh-contoh kelakuan, prilaku pengajar. Pengajar memberi contoh prilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, mencontohkan suatu perbuatan

  dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain. 15

  Selanjutnya apabila penggolongan jenis media tersebut atas dasar ukuran serta kompleks tidaknya alat perlengkapan, maka dapat diklasifikasikan menjadi lima macam yaitu :

  a. Media tanpa proyeksi dua dimensi : yaitu jenis yang penggunaannya tanpa proyektor dan hanya mempunyai dua ukuran saja, yakni panjang dan lebar. Termasuk dalam jenis ini misalnya : papan tulis, papan tempel, papan fanel, dan lainnya.

  b. Media tanpa proyeksi tiga dimensi yaitu : Jenis media yang penggunaannya tanpa proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebal tebal, dan tinggi. Termasuk dalam katagori ini misalnya : benda sebenarnya, boneka, dan sebagainya.

  c. Media Audio yaitu media yang hanya memberikan rangsangan suara saja. Media ini penggunaannya tanpa proyektor, tetapi memiliki alat perlengkapan khusus yang dapat menyampaikan atau memperkera suara. Jenis media semacam ini misalnya : radio dan tape recorder.

  d. Media dengan proyeksi yaitu : Media yang penggunaannya memakai proyektor, misalnya : Fim, slide, dan Film strip.

  e. Televisi dan Video Tape Recorder yaitu Jenis media yang pada prinsipnya sama dengan Audio Tape recorder, dan Radio. Perbedaannya jika radio cukup dengan pemancar suara saja, sedangkan TV memancarkan suara dan gambar. Video Tape Recorder adalah alat untuk merekam, menyimpan dan menampilkan kembali secara serempak suara dan gambar dari suatu objek. Sedangkan kalau TV adalah sebagai alat untuk melihat gambar dan mendengarkan suara dari

  jarak jauh. 16

  Dari penjelasan tersebut diatas media pembelajaran itu banyak sekali macamnya, sehingga penulis akan hanya membahas tentang media visul yaitu LKS dan audio- visual yang dapat diproyeksikan yaitu Proyektor

  15 Hujair AH, Sanaky. Media Pembelajaran.(Yogjakarta: Safaria Insania Press.2009). hlm 40-41 16 Mahfudh Shalahuddin. Op,Cit hlm 47-48

  LCD karena media inilah yang peneliti gunakan ketika penelitian dilaksanakan pada waktu praktik mengajar.

a. Media LKS (Lembar Kerja Siswa)

  Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran- lembaran yang berisi materi dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah- langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi

  tugasnya 17

  Dalam proses belajar mengajar, lembar Kegiatan Siswa (LKS) sering dimanfaatkan sebagai buku latihan siswa yang didalamnya memuat:

  1) Ringkasan materi Dengan adanya ringkasan materi ini, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran.

  2) Soal-soal latihan Bentuk-bentuk soal latihan yang dimuat dalam lembar kegiatan siswa umumnya, berisi:

  17 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.177 17 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.177

  berperan menentukan 18 Beberapa kelebihan soal bentuk subyektif ini diantarnya:

  1. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan fikiran sendiri.

  2. Dapat menghindarkan sifat tertekan dalam menjawab soal.

  3. Melatih peserta didik untuk memilih fakta relevan dengan persoalan, serta mengorganisasikannya sehingga dapat diungkapkan menjadi satu hasil pemikiran terintegrasi secara utuh.

  4. Jawaban yang diberikan diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat yang disusun sendiri, sehingga melatih untuk menyususn kalimat dengan bahasa yang baik, benar dan cepat.

  5. Soal bentuk uraian tepat untuk mengukur kemampuan analitik, sintetik dan evaluatif.

  Sedangkan kelemahan soal bentuk ini antara lain:

  18 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1994), hlm.

  1. Membutuhkan waktu banyak untuk memeriksa hasilnya.

  2. Pemberian skor jawaban kadang-kadang tidak ajeg (reliable), sebab ada faktor-faktor lain yang berpengaruh, seperti tulisan peserta didik, kelelahan penilai, situasi, dll.

  3. Variasi jawaban terlalu banyak dan tingkat kebenarannya menjadi bertingkat-tingkat, sehingga dalam menentukan kriteria benar-salah menjadi agak kabur.

  b) Soal-soal obyektif (Fixed renponse item) Pada tipe ini, butir-butir soal yang diberikan kepada peserta didk disertai dengan alternatif jawaban, sehingga peserta didik tinggal memilih satu diantara alternatif jawaban yang tersedia. Jawaban tersebut hanya ada satu yang paling benar atau yang paling

  benar, sedangkan lainnya salah. 19 Soal bentuk obyektif ini memiliki beberapa kelebihan,

  diantaranya:

  1. Peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar, maupun yang menjawab salah.

  2. Subyektivitas pendidik rendah.

  3. Memudahkan pendidik dalam memberikan penilaian.

  4. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengoreksi. Sedangkan kelemahannya, diantaranya:

  1. Memberikan kemungkinan adanya siswa menebak jawaban.

  19 Ibid., hlm. 69

  2. Membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunnya, karena harus membuat alternatif jawabannya

  Adapun fungsi dari lembar kerja siswa adalah sebagai berikut :

  a) Bagi siswa LKS berfungsi untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang didapat.

  b) Bagi guru LKS berfungsi untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikannya serta mempertimbangkan proses berfikir yang bagaimana yang akan ditumbuhkan pada

  diri siswa 20 Selain itu dengan adanya LKS siswa tidak perlu mencatat atau

  membuat ikhtisarresume pada buku catatannya lagi, sebab dalam setiap LKS biasanya sudah terdapat ringkasan seluruh materi pelajaran.

  Berdasarkan fungsi lembar kerja di atas, maka guru sebagai pengelola proses belajar, kedudukannya tidak dapat digantikan oleh adanya lembar kerja. Karena keberadaan lembar kerja siswa ini adalah hanya membantu kemudahan dan kelancaran aktifitas pada saat proses belajar mengajar serta interaksi antara guru dan murid. Sehingga tujuan utama proses belajar dapat tercapai atau berhasil.

b. Media Proyektor LCD

  Pryektor LCD Merupakan salah satu alat optik dan eletronik, sistem optiknya efisien yang menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan (menggelapkan) lampu ruangan, sehingga dapat

  20 Lalu M Azhar, Proses Belajar Mengajar Pola CBSA (Surabaya : Usaha Nasional, 1993), hlm.

  

  Untuk mengoprasikan atau menggunakan Proyektor LCD ini, membutuhkan dan menggunakan bantuan komputer. Pogram informasi di desain melalui program komputer dengan pogram power point (slide). Pembelajaran dengan mengunakan proyektor LCD ini akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk mendapatkan materi pembelajaran yang autentik dan berinteraksi secara luas.

  Dengan menggunakan proyektor LCD dengan bantuan komputer pogram Microsoft power point, seorang pengajar dapat mendesain berbagai program pengajaran sesuai dengan materi, metode, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, pogram yang didesain dengan menggunakan Microsoft power poin diantarannya:

  a. Memasukkan teks, gambar dan suara

  b. Membuat tampilan menarik Tampilan yang menarik akan meningkatkan minat dan motivasi pembelajar pada pogram komputer Microsoft power point dengan memberi background untuk memperindah tampilan. Ada beberapa jenis background yang ditawarkan yaitu:

  1) Dengan memberi warna

  2) Dengan memberitekstur

  3) 22 Memasang gambar dari file sendiri

  21 Hujair AH, Sanaky. Op,cit hlm.188

  Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat maka, Ponyktor LCD ini telah menggantikan kedudukan Overhead Proyektor ( OHP ). Dulu Guru atau Dosen ketika mengajar dalam kelas sering memakai OHP, sekarang tidak lagi menggunakannya, karena OHP kurang praktis di banding dengan proyektor LCD. Bahkan pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengeluarkan kebijakan bahwa OHP-OHP yang berada di setiap kelas agar segera ditarik dan digantikan dengan Pryektor LCD. Adapun alasan alasan kenapa OHP-OHP ini digantikan dengan Pryektor LCD antara lain adalah:

  a) Mengikuti perkembngan zaman atau peekembangan tekhnologi karena itu OHP dianggap sebagai “barang kuno”

  b) Dilihat dari teknologinya, Pryektor LCD lebih menjanjikan efisiensinya dalam pemanfaatannya dibanding OHP, karena pada saat penyajian atau pembuatan bahan presentasi pada digital Pryektor dibantu oleh perangkat lunak (sofware ), seperti power poin, sedangkan OHP bahan presentasinya harus dibuat secara manual,ditulis tangan atau meskipun memakai jasa komputer tetap haru melalui beberapa kerjaan lainnya, seperti memindahkan (mengcopy ) bahan dari kertas ke transparansi.

  c) Penyajian bahan ajar, proyektor LCD dapat menampilkan bahan visual diam dan gerak, sedangkan OHP hanya menampilkan bahan

  22 Hujair.AH Sanaky. Op,Cit. hlm132- 133 22 Hujair.AH Sanaky. Op,Cit. hlm132- 133

  Pryektor LCD ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya sebagai berikut

  1) Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas

  2) Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan

  3) Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat

  4) Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan

  5) Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi waena, animasi, dan suara

  6) Dapat dipergunakan berulang-ulang

  7) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar, karena kontrol sepenuhnya pada komunikator

  8) Lebih sehat dibandingkan dengan papan tulis dan OHP Sedangkan kelemahan dari Pryektor LCD adalah:

  1) Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah tidak dapat memiliki.

  2) Memerlukan perangkat keras ( hadware ) yaitu komputer dan LCD untuk memproyeksikan pesan.

  23 Yudhi Munadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.( Jakarta: Gaung Persada Pres.2008) hlm182

  3) Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan teknik- teknik penyajian ( animasi ) yang kompleks

  4) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang sistematis untuk menggunakannya.

  5) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide- ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoin, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.

  6) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki keterampilan menggunakan dapat memerlukan operator atau pembantu khusus. 24

B. Motivasi Belajar

  I. Pengertian Motivasi Belajar

  Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajarnya. Motivasi disini merupakan syarat mutlak didalam belajar. Oleh karena itu seorang guru disini diharapkan bisa memberi motivasi belajar kepada siswa.

  Motivasi belajar terdiri dari dua kata “motivasi” dan “belajar” kedua kata tersebut mempunyai pengertian berbeda akan tetapi didalam pembahasan kali ini dua kata tersebut akan membentuk suatu pengertian, biar lebih jelasnya penulis akan menguraikan dibawah ini.

  Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Ada

  24 Hujair AH, Sanaky. Op,Cit .hlm140 24 Hujair AH, Sanaky. Op,Cit .hlm140

  tersebut, dan (c) terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan 25

  Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya “psikologi belajar dan mengajar” menyatakan bahwa: motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi

  untuk mencapai tujuan. 26 Dari devinisi ini dapat diartikan bahwa motivasi adalah sebab-sebab yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya

  untuk melakukan suatu aktivitas atau perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

  Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pengertian motivasi antara lain adalah sebagai berikut:

  a. M.C. Donald yang dikutip oleh Sardiman mengemukakan, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahulu dengan tanggapan terhadap adanya

  tujuan 27

  25 Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam, Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), hlm 139

  26 . Oemar Hamalik, Op,Cip, hlm. 186

  27 Sardiman , Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.(Jakarta: CV. Rajawali Pers. 1990). hlm:73 27 Sardiman , Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.(Jakarta: CV. Rajawali Pers. 1990). hlm:73

  c. Gleitman dan Reiber yang dikutip oleh Muhibbin Syah berpendapat, bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah

  laku secara terarah 28

  Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pada intinya sama yakni sebagai pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi disini berasal dari dalam diri sendiri, dan juga motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar individu tersebut

  Untuk dapat mendalami dan mempunyai suatu gambaran yang mendalam serta jelas mengenai motivasi belajar, maka hal ini penulis kemukakan menurut para cerdik pandai mengenai motivasi belajar, yaitu:

  a Mulyadi menyatakan bahwa motivasi belajar adalah membangkitkan dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu melakukan

  perbuatan belajar 29

  b Tadjab, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

  kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. 30

  28 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya., 2002 ) hlm136

  29 Mulyadi, Psikologi Pendidikan, (Malang :Biro Ilmiah, FT. IAIN Sunan Ampel,1991) hlm:87 30 Tadjab, Ilmu Pendidikan (Surabaya: Karya Abditama 1994) hlm: 101 29 Mulyadi, Psikologi Pendidikan, (Malang :Biro Ilmiah, FT. IAIN Sunan Ampel,1991) hlm:87 30 Tadjab, Ilmu Pendidikan (Surabaya: Karya Abditama 1994) hlm: 101

  melakukan kegiatan belajar 31 .

  Dari pendapat para ahli diatas penulis mempuyai pemahaman bahwa yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah suatu dorongan yang bisa

  membangkitkan gairah siswa untuk selalu belajar dan selalu aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar.

  2. Macam-macam Motivasi Belajar

  Adapun motivasi belajar bagi siswa disini dibedakan menjadi dua, adapun penjelasannya sebagai berikut:

  a. Motivasi Instrinsik

  Motivasi instrinsik ialah suatu aktivitaskegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam hal ini Sardiman dalam bukunya “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, menjelaskan bahwa motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena

  31 Sardiman, Op,Cit, hlm: 75 31 Sardiman, Op,Cit, hlm: 75