Gambaran Pengetahuan Mahasiswi Baru USU Angkatan 2016 Tentang Dismenorea dan Tindakan Penanganannya

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju ke dewasa, dengan ada
onset berupa tanda-tanda pubertas dan juga tanda independen dari orang tua.1 Masa
remaja merupakan masa perkembangan dari anak-anak menuju ke masa dewasa. Pada
masa remaja putri yang berusia 10 – 16 tahun biasanya di tandai dengan mulainya
menstruasi atau haid pertama. Menstruasi merupakan gejala perdarahan rahim
fungsional dari tubuh yang normal akibat tidak terjadinya pembuahan dalam rahim.
Namun, tidak semua menstruasi hanya di sertai dengan perdarahan saja, tetapi juga
rasa nyeri yang di sebut dengan dismenorea. Dismenorea adalah menstruasi yang di
sertai dengan rasa nyeri yang diakibatkan oleh ketidakseimbangnya aktivitas hormon
wanita. Nyeri haid ini banyak di alami oleh wanita di usia remaja sehingga dapat
mengganggu keadaan psikologis dan lingkungan sekitarnya, karena dismenorea juga
dapat mengganggu kehidupan sehari-hari remaja wanita seperti dalam proses belajar,
sosial, kognitif, makan, dan kerja sehingga menurunkan kinerja wanita remaja dalam
lingkungannya.2
Remaja wanita dengan dismenorea mengalami nyeri dan terkadang kehilangan
jam sekolah selama nyeri menyerang. Absen dari sekolah memiliki dampak negatif
terhadap akademis mereka begitu juga dengan kehidupan sehari-hari. Dengan kata
lain, nyeri menstruasi dapat membatasi remaja wanita dalam memenuhi dan nilai

maksimum kualitas hidup yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas ke
depannya atau di masa yang mendatang.3
Angka prevalensi terjadinya dismenorea pada remaja di dunia cukup tinggi,
sekitar 17% - 80%.4 Tingginya kejadian dismenorea ini di hubungkan dengan
berbagai faktor pencetus yang dapat memicu terjadinya dismenorea pada saat siklus

1
Universitas Sumatera Utara

menstruasi. Faktor-faktor tersebut berupa : merokok, berat badan lebih, menarche
yang lebih awal, siklus menstruasi yang berkepanjangan dan faktor psikologis
seseorang.5
Studi di Amerika mengatakan bahwa dismenorea dapat terjadi lebih dari 50%
pada wanita yang sedang mengalami menstruasi dan dari hasil pencatatan
prevalensinya cukup tinggi berkisar 45-95%6 dan di Indonesia angka kejadian
dismenorea sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36%
dismenorea sekunder.2 Sebuah survey dari 113 pasien di dalam control keluarga
menunjukan prevalensi sekitar 29-44%7 Tetapi wanita yang berusia 18-45 tahun juga
dilaporkan mempunyai angka kejadian yang tinggi sekitar 90%.8 Penelitian
dismenorea pada mahasiswi di India dengan sampel 310 orang menunjukan sampel

yang dilaporan menderita dismenorea 84,2%.9 Sedangkan studi di Nigeria pada
sebuah universitas swasta di Ogan menunjukan angka prevalensi 78.1% (242/310)
yang sebagian besar mereka mengabaikan rasa sakit menstruasinya.10
Tingginya angka kejadian dismenorea pada remaja menjadi salah satu penyebab
masalah kehidupan sosial, karena banyak dari mereka yang tidak mencari pengobatan
dalam menangani dismenorea primer, tetapi malah menggunakan metode yang salah
dan tidak efektif. Karena juga, awal mulainya dismenorea lebih sering terjadi pada
remaja wanita, ini menjadi hal penting dalam mengetahui dan mengajarkan metode
penanganan sendiri yang mereka dapat lakukan.11
Penanganan utama dalam mengatasi dismenorea pada kalangan remaja adalah
dengan memberikan informasi tentang nyeri haid dan penanganan nyerinya sehingga
mereka dapat memberikan informasi tersebut pada remaja lainnya tentang
standarisasi dalam menangani dismenorea.11
Oleh sebab itu, tingginya kejadian dari dismenorea pada kalangan remaja perlu
mendapat perhatian dari segi pengetahuan dan bagaimana mereka menangangi
dismenorea sehingga mereka dapat mengetahui dan menyikapi dismenorea sehingga
2
Universitas Sumatera Utara

dapat mencari pemecahan masalah seksualnya dan tidak mengganggu aktivitas

sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang sebelumnya dapat dirumuskan masalah
penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan dan tindakan
penanganan nyeri menstruasi pada mahasiswi baru USU tahun 2016?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan cara penanganan dismenorea pada mahasiswi baru USU
tahun 2016.

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi baru USU tentang
dismenorea.
2. Mengetahui cara penanganan dismenorea pada mahasiswi baru USU.
3. Mengetahui prevalensi kejadian dismenorea pada mahasiwi baru USU.


1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswi
Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan
mahasiswi tentang dismenorea.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang
pengetahuan dan penanganannya pada mahasiswi baru USU tentang
dismenorea.

3
Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai sumber infromasi angka prevalensi dismenorea pada
mahasiswi dan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.

4
Universitas Sumatera Utara