HUKUM LINGKUNGAN DALAM SISTEM PENEGAKAN

HUKUM LINGKUNGAN DALAM SISTEM PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN INDONESIA
M. Riska Anandya Putri Pratiwi
Riskaanandya.putripratiwi@gmail.com
DATA BUKU :
Nama / Judul Buku : Hukum Lingkungan dalam system Penegakan Hukum
Lingkungan Indonesia
Penulis / Pengarang : Prof. Dr. M. Daud Silalahi, S.H.
Penerbit : PT. Alumni Bandung
Tahun Penerbit : 2014
Kota Penerbit : Bandung
Bahasa Buku : Indonesia
Jumlah Halaman : 319
ISBN Buku : 978-979-414-214-1
Buku yang saya review adalah buku ciptaan Prof.Dr. M. Daud Silalahi, S.H yang
berjudul Hukum Lingkungan Dalam system Penegakan Hukum Lingkungan
Indonesia. Didalam buku ini pecipta mempunya edisi hingga tiga dari tahun ke
tahun cetakan yang pertama pada tahun 2001 , cetakan kedua tahun 2010,
dan terkahir pada cetakan ketiga yang pada saat ini buku akan saya review
pada tahun 2014. Didalam cetakan pertama penulis membuat kata pengantar
yang di dalamnya buku yang didalamnya kumpulan makalah dan ceramah

penulis yang disampaikan dalam berbagai seminar hukum lingkungan. selama
tiga tahun penulis berusahsa menyampaikan pokok-pokok pikiran yang tersurat
dan tersirat dalam undang-undang No.4 tahun 1982 tentang ketentuanketentuan pokok pengelolaan linkungan hidup,selanjutnya disebut UULH-82
serta implakasinya pada system hukum lingkungan Indonesia yang sedang
tumbuh dan berkembang cepat. Dan di dalam kata pengantar pada edisi kedua
penulis dimintai permintaan berbagai pidak untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa yang minatnya meningkat pada hukum lingkungan akhir-akhir ini.
Buku ini lalu sudah di cetak ulang tanpa perubahan yang berarti,kecuali
beberapa koreksi atas perkembangan baru dan catatan kaki untuk memberikan
refrensi tentang perubahan dan tambahan pada perarturan baru. Diharapkan
pada penulis semoga dengan adanya edisi kedua ini minat pemakai dan
pemerhati hukum lingkungan dapat terpenuhi kembali. Namun di dalam kata
pengantar pada edisi ketiga penulis menerbitkan telah mengalami perubahan
yang substansial dari asas dan kaidah hukum lingkungan, tetapi juga
memberikan beberapa indicator perkembangan baru dalam doktrin ilmu
hukum. Di dalam edisi ketiga keingininan untuk melakukan perubahan secraa
menyeluruh terhadap materi dan sistematika penulisan namun, membantu
memahami perkembangan baru termasuk beberapa prinsip baru pada hukum
lingkungan yang sangat cepat pada akhir-akhir ini. Pembahasan dalam bab ini
dimaksudkan untuk memberikan suatu ringkasan mengenai masalah

lingkungan secara umum yang akan memebrikan pegertian dan pengtahuan
dasar bagi konsep pengaturan hukumnya dalam perspektif yang luas. Di dalam
baba I pada buku ini di dalam menjelaskan prinsip-prinsip Ekologi. Yang
menjelaskan sejarah dari arti ekologi dari tahun ke tahun dan dari beberapa
ahli pendapat yang mengutarakan nya. Dan menjelaskan dari ekosistem

dimana ada hubungan timbal balik dengan ekologi menurut penulis dengan
konsep ekosistem itu kita melihat unsur-unsur dalam lingkungan kita tidak
secara terpisah-pisah melainkan terintegrasi dalam berbgai komponen yang
saling terkait dalam berbagai suatu system. Pendekatan inilah yang disebutkan
sebagai pendekatan ekosistem. Bukan itu saja di dalam buku ini penulis juga
menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan menjelaskan
penyesuaian diri manusia terhadap perubahan-perubahan alam sekitarnya
dilihat antara lain melalui proses budaya yang lama misalnya kemampuan
manusia dalam menciptakan teknologi untuk melindungi dirinya dari pengarug
alam yang buruk. Didalam bab I juga menjelaskan lingkungan hidup dan
masalah lingkungan istilah lingkungan dan lingkungan hidup atau lingkungan
hidup manusia sebagai terjemahan dari Bahasa inggris environment and
human environment didalam penulis dalam tulisan ini istilah lingkungan atau
lingkungan hidup diartikan sama dalam arti luas. Karena , itu posisi bulan

dalam jagat raya dapat mempengaruhi pasang surut air laut, peristiwa
Geologis. Masalah lingkungan telah ada di hadapan kita berkembang
sedemikian cepatnya baik di tingkat nasional ataupu internasional.
Pembahasan aspek-aspek hukum pengelolaan lingkungan dalam presektif
masalah diatas mengharuskan kita memiliki pengyahuan yang lebih luas dari
pada sekedar pengtahuan hukun. Dilihat dari kesaling bergantungan unsur
lingkungan ada yang membahas masalah lingkungan ini dari masalah
kependudukan masalah dapat habisnya sumber daya alam dan masalah dari
pencemaran. Menurut penulis di Indonesia maslaah lingkungan sebagai
ganguan terhadap tata kehidupan manusia terutama disebabkan oleh adanya
interaksi antara pertumbuhan penduduk yang besar, peningkatan
penmanfaatan sumber daya alam dan peningkatan pengunaan teknologi yang
tercemin,antara lain proses industrilisasi. Penulis juga menjelaskan perusakan
lingkungan yang terjadi oleh beberapa hal antara lain nya adanyata
perkembangan ilmu, masalah lingkungan yang di sebabkan oleh teknologu
yang berkembang secara cepat , masalah lingkungan yang dilihat sebgai
bagian dari persoalan ekonomi mencari teori ekonomi sebagai dasar
argumentasinya, masalah lingkungan yang dilihat dari dasar filosofilnya
dengan memperhatikan gejala secara menadasar, dan yang terakhir masalah
lingkungan yang dilihat dari perubahan social, gejala social, terkait dengan

pertumbuhan kependudukan dan minimnya sumber daya alam dan masalah
dari pencemaran. Didalam bab I ini juga penulis memberikan saran pemecahan
dengan menekan arti pentingnya memperhatikan factor-faktor sebagai berikut
pengertian kita yang jelas mengenai data yang di persoalkan secara objektif,
jangka waktu yang diperlukan bagi model pemecahan permasalahanya, system
nilai untuk menganalisis dan memecahkan masalahnya, pertimbangan
professional atau pertimbangan akademis. Selanjutnya di dalam bab I
menjelaskan Pembangunan dan Masalah lingkungan telah disadari bahwa
keterbatasan pembangunan di negara kita telah menyebabkan rendahnya
mutu lingkungan hidup kita. Sementara itu pemanfaatan sumber daya alam
dalam rangka pembangunan harus digunakan secara rasional, yang dapat
memberikan pemanfaatan yang sangat besar yang tidak merugikan generasi
yang akan datang. Karena , itu masalah pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan yang disebabkan keterbelakangan pembangunan merupakan
masalah yang mendesak di Indonesia. Terutama di pulau jawa untuk
mengunakan daerah hutan yang seharusnya di lindungi untuk kegiatan
pertanian atau kegiatan lain nya, akibatnya menyebabkan erosi yang tidak saja
menghilangkan kesuburan tanag melainkan juga menyebabkan kerusakan

sumber daya air oleh banjir, pendangkalan waduk, sungai, dan daerah pantai

oleh lumpur. Karena itu konsep pembangunan yang dilaksanakan sekarang
tidak cukup hanya mempertimbangkan perbandingan biaya – keuntungannya
saja namun memikirkan ongkos-ongkos social yang timbul juga. Di dalam bab I
juga menjelaskan konferensi PBB tentang lingkungan hiudp manusia di
stockhlom dimana penjelasan dari konfersi PBB tentang lingkungan hidup
manusia yang berlangsung pada tanggal 5 juni sd tanggal 16 juni 1972.
Pengaruh konfersi stockhlom terhadap gerakan kesadaran lingkungan tercemin
dari perkembangan dan peningkatan perhatian terhadap masalah lingkungan
dan terbentuknya undang-undang nasional di bidang lingkungan hidup,
termasuk di Indonesia. Hal ini akan dibahas penulis lebih lanjut pada
perkembangan hukum perundang-undangan lingkungan di Indonesia. Di bab I
juga yang terakhir penulis menjelaskan Pengaruh Hukum Masalah Lingkungan
di Indonesia disini di bahas bagaimana sejarah dalam tata perarturan per
undang- undangan dalam mengatur hukum masalah lingkungan di Indonesia.
Menurut professor munadjat dalam buku 1 : umum ketentuan hukum yang
mengatur eigendom tersebut anatra lain disebutkan pembatasan-pembatasan.
Tidak hanya di atur dalam perundang-undangan saja namun juga ada dalam
KUHPerdata dalam hukum lingkungan ini sepeti penjelasan hukum hak milik,
hak sewa, hak guna usaha dan hak guna pembangunan. Penjelasan yang
tertera di dalam buku ini tentang hukum masalah lingkungan sudah sangat

jelas sesuai pasal dan ayat yang berkaku dan perkembangan pesat di
Indonesia khususnya yang sangat cepat. Didalam buku ini di bab II penulis
menjelaskan undang-undang lingkungan hidup 1982 ( UULH-1982) dan
Implikasinya pada system hukum lingkungan Indonesia. Terbentuknya UU no 4
tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
di Indonesia yang diperbarui dengan UUno 23 tahun 1997 atau UULH-97
( selanjutnya disebut ULLH-1982/97) merupakan salah satu peristiwa penting,
baik dilihat dari sudut pembangunan nasional Indonesia maupun dari sudut
pembinaan hukum nasional. Dengan berkembangnya UULH – 97 sebagai
perkembangan baru UULH di Indonesia terjadi pula beberapa penyempurnaan
atas ketentuan hukum lingkunga dari kasus-kasus lingkungan di Indonesia
tingkat pertumbuhan ekonomi khususnya Industri dan perkembangan hukum
lingkungan internasional berdasarkan konvensi-konvensi yang berkembang
dengan cepat. Apabila kita kaji UULH-97 dari beberapa perkembangan baru
sesudahnya serta bebeapa perarturan pelaksannanya beberapa implakasi dari
undang-undang ini pada keseluruhan system pengaturan hukum lingkungan
dapat dijabarkan sebagai berikut : perkembangan asas-asas tentang hak-hak
dasar atas lingkungan yang baik dan sehat, prinsip ganti rugi dalam UULH-97,
system dan insentif dan disentif dalam UULH, system perizinan lingkungan,
analisis mengenai dampak lingkungan (Amadal) sebagaimana diatur dalam PP

No: 29/86 (Amandemen tahun 1993,1999), peran serta masyarakat dan
lembaga masyarakat (LSM), Penyelsaian sangketa dalam lingkungan hidup,
Aspek kelembagaan, Aspek transional dari beberapa asas yang tertulis pada
bab II ini sangat lengkap dimana penjelasan asas-asasnya di dapati juga pasal
dan ayat yang tercantum sesuai asas-asas yang dijelaskan nya. Apa yang di
uraikan diatas hanya sebagian dari beberapa masalah yang mungkin timbul
dan perlu dipahami sejak dini untuk melaksanakan UULH -82/97 serta
perarturan pelaksaan terutama PP-28/86 dalam perkembangan baru ini harus
disadari dengan baik oleh kita bahwa dalam tahap ini kita berada dalam proses
revolusi perundang-undangan lingkungan hidup di Indonesia. Secara akademis
pembentukan kaidah hukumnya makin dipengaruhi oleh pendekatan ilmu

secara multi dan interdisipliner PIP unpad telah meletakkan dasar-dasar ilmiah
untuk melakukannya sejak tahun 1976. Di dalam buku ini pada bab III
membahas pengaturan hukum tata ruang Indonesia. Untuk memahami sejarah
perundang-undangan tata ruang tau di singkat hukum tata ruang, kita dapat
mengkaji dari tiga bidang perundang-undangan yang memperngaruhi
pembentukan hukum tata ruang yaitu, kodifikasi hukum kesehatan umum,
kodifikasi hukum perumahan, dan kodifikasi hukum perencanaan kota. Konsep
hukum tata ruang Indonesia masih dipengaruhi oleh sifat pluralistic hukum

Indonesia yang sedang berlaku. Di suatu pihak konsep hukum tata ruang
mengandung kaidah hukum yang bersifat dualitis antara hukum sektoral dan
hukum lintas sectoral di pihak lain konsep hukum tata ruang periode tahun
sebelum 1970an dan konsep hukum tata ruang yang terbentuk sesudahnya
berlaku Bersama-sama suatu hal yang sulit dilaksanakan oleh masyarakat
yang sedang membangun. Dengan berlakunya undang-undang no 24 tahun
1993 tentang penataan ruang, suatu perkembangan baru dalam masalah
pertanahan telah dipengaruhi oleh konsepsi peruntukan kawasan dalam
system dalam hukum lingkungan Indonesia. Untuk memahami hukum tata
ruang baru ini beberapa pengertian dan pendekatan hukum dapat dijelaskan
pada bab III di buku ini. Menurut penulis pengertian ruang, selain dilihat
sebagai satu kesatuan wilayah juga bersifat holistic meliputi ruang daratan,
ruang lautan dan ruang udara. Pendekatan hukum dalam arti ini merupakan
cerminan hukum laut baru yang melihat laut(air) darat dan udara sebagai
kesatuan system hukum. Dan berdasarkan undang-undang ini kawasan
kawasan merupakan pengertian hukum yang meliputi fungsi utama lindung
atau budidaya selanjutnya kawasan ini dibagi pula atas kawasan desa,
kawasan kota dan kawasan tertentu. Yang di maskudkan dalam kawasan
tertentu adalah kawasan yang ditetapkan secara nasional mmepunyai nilai
strategis yang penataan ruangnya di prioritaskan. Menurut penulis konsep

hukum tata ruang di Indonesia masih dipengaruhi oleh sifat pluralistic hukum
Indonesia yang sedang berlaku. Didalam buku ini khsusunya di bab III
membahas yanglebih jelasnya sejarah dari hukum tata ruang di Inggris, dasar
hukum tata ruang yang berlaku di Indonesia, masalah tata ruang dalam
berbagai kasus-kasus pembangunan, pembangunan tata ruang dan
prospeknya di masa yang akan datang. Penejelasan masing-masing yang ada
di bab III jelas dengan pasal dan ayat yang sudah dijelaskan pada penulis.
Didalam buku ini pada bab IV penulis menjelaskan tentang pengaturan hukum
konservasi dan pengelolaan sumber daya alam hayati. Sumber daya alam
hayati Indonesia dan ekosistem nya mempunyai kedudukan dan peran penting
bagi kehidupan dan pembangunan nasional karena, itu harus dikeola dan
dimanfaatkan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan
umat manusia pada umumnya untuk sekarang dan di masa yang akan datang.
Dan perarturan perundang-undangannya telah diatur tentang perlindungan
dan pemanfaatan di atur dalam UU No 5 tahun 1990 tentang konservasi
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan UU No 4 tahun 1982 telah
diperbarui dengan UU No 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
alasan diubah menurut penulis karena, ketentuan di dalam kaidah dasar yang
akan menilai dan menyesuaikan semua ketentuan sectoral, baik yang sudah
ada maupun yang akan dibuat kemudian. Sedangkan pengaturan dan

penegakan hukum konservasi dan pengelolaan sumber daya hayati dapat
ditemukan dasar hukumnya dalam berbgai perarturan perundang-undangan
termasuk hukum tidak tertulis berupa hukum adat, dan kebiasaan setempat
yang masih berlaku dan dipatuhi oleh masyarakat yang menarik dari

perkembangan perarturan perundang-undangan yang mengatur sumber daya
alam hati ( air,tanah,hutan,tambang,dan udara) setelah kemerdekaan, selalu
menunjuk pada pasal 33 ayat 3 UUD-1945 sebagai dasar pengaturannya. Hal
ini masih akan di uraikan di dalam buku ini pada bab IV meskipun demikian
dalam pelaksanaan ketentuan hukum lingkungan terkait dengan sanksi yang
dalam perundang-undangan yang relavan menunjukan bahwa pendekatan
hukum lingkungan secara ekologis belum dapat dipahami secara baik dan
benar dalam putusan hakim. Agar ketentuan ini berlaku efektif sambal
menunggu ketentuan pelaksanaan yang baru, apparat pelaksana harus
dipersiapkan dengan progam Pendidikan dan pelatihan yang memandai.
Keterpaduan pengelolaan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
memerlukan pengembangan mekanisme insitusi. Didalam bab IV ini juga
memberikan gambar konsep dari system pengelolaan lingkungan hidup dan
penjelasan-penjelasannya. Di dalam bab V penulis menjelaskan Baku Mutu
Lingkungan dan Patokan-Patokan Pengendalian Pencemaran. Agar lingkungan

hidup mampu mendukung kegiatan pembangunan yang berkeseimbangan,
usaha untuk memelihara dan mengembangkan mutu lingkungan hidup
Indonesia penting. Gagasan tentang pentingnya menetapkan suatu patokan
atau buku mutu lingkungan sebagai bagian dari pengaturan hukum masalah
lingkungan hidup di Indonesia untuk pertama kalinya di kemuka kan oleh
Prof.Dr. Mochtar Kusumadja. Buku mutu lingkungan juga penting bagi
pelaksanaan Amdal yang merupakan konsep pengendalian lingkungan sejak
dini(preventive). Dasar penetapan ukuran baku mutu lingkungan di Indonesia
dapat ditemukan dalam ketentuan perundang-undangan baik yang berasal dari
zaman Hindia- Belanda maupun setelah kemerdekaan. Istilah baku mutu
lingkungan dalam perundang-undangan setelah kemerdekaan untuk pertama
kalinya dimuat dalam TAP MPR No IV/1978 tentang GBHN dalam bab IV huruf D
butir 13c. dasar hukum pengembangan kaidah hukum perlindungan lingkungan
diakui pula dalam eprundang-undangan Indonesia. Hal ini dengan tegas
dimulai dalam progam pembinaan Hukum Nasional, bahwa di samping melalui
perundang-undangan ,peranan keputusan Hakim atau Yurispudensi diakui
sangat penting. Dengan memperhitungksn kemampuan daya dukung
lingkungan untuk memikul perubahan lingkungan(assiative capacity) dan
mengembangkan
teknologi
untuk
mengurangi
dampak
lingkungan
negativenya, kemampuan lingkungan untuk menopang pembangunan dapat
ditingkatkan. Di dalam buku bab VI Hukum Lingkungan Internasional
merupakan bidang baru dalam system hukum Internasional bidang baru ini
dapat pula dianggap bagian dari Hukla baru dengan nama hukum lingkungan
laut internasional. Penetapan lahirnya hukum lingkungan internasional pada sisi
lain, dapat pula ditelusuri melalui prefensi Yurispudensi. Karena masalah
lingkungan dibahas sebagai bagian dari pembangunan ekonomi internasional
pada perkembangannya ikut mempengaruhi kebijaksanaan dan pengaturan
hukumnya. Meskipun demikian agar pelaksanaan dan penegakan hukumnya
berjalan efektif pengaturan yang bersifat operasional dilakukan tingkat
regional,nasional bahkan local. Menurut penulis sifat kebergantungan kepada
sumber daya alam keterbatasanya dalam jumlah dan kemampuannya
menopang kegiatan ekonomi di sekitarnya mengahuruskan pertimbangan
lingkungan dalam setiap kegiatan ekonomi atau pembangunan dan pada
gilirannya akan mempengaruhi pembentukan hukum ekonomi internasional
baru berdasarkan konsep-konsep Ekologi. Didalam bab terakhir pada buku ini
Penegakan Hukum Lingkungan di Indonesia melalui Peningkatan kesadaran
Hukum dan Lingkungan penegakan hukum lingkungan di Indonesia dalam

tulisan ini mencakup penataan dan penindakan yang meliputi bidang hukum
adminstrasi negara bidang hukum perdata dan bidang hukum pidana.
Pengertian peningkatan kesadaran masyarakat mencakup kegiatan penyuluhan
penyerbarluasan informasi dan Pendidikan baik formal maupun nonformal
tentang hukum dan lingkungan. didalam bab terakhir ini juga membahas pasal
dan undang-undang yang berlaku tentang hukum lingkungan yang ada di
Indonesia dan serta kan rio decralation on environment and development yang
menurut saya kesusahan dalam bab ini banyaknya berbahasa inggris serta
decralation of the united nations conference on the human environment
stockhlom,1972 dan ada beberapa ilmiah juga yag menggunakan berbahasa
inggris dan ada juga beberapa penjelasan keputusan banyak perundangundagan lingkungan nasional termasuk Indonesia telah menjadikan Dekralasi
sebagai acuan pembinaan hukum lingkungan nasional yang bersifat ekologis.
Dengan demikian jelaslah bahwa unpad yang memiliki pola ilmiah pokok bina
mulia hukum dan lingkungan hidup dengan pengalamnya sejak 18 tahun yang
lalu serta ikut serta meletakan dasar pembangunan berwawasan lingkungan,
system hukum lingkungan Indonesia yang berlaku sekarang diharapkan hukum
di Indonesia sebagaimana penulis kemukakan di atas. Dari buku yang sama
review bab I lebih menjelaskan uraian tentang pengertian prinsip-prinsip
ekologi yang menjadi dasar dan pertimbangan hukum lingkungan dalam UULH
82 yang berlaku sampai sekarang, sedangkan yang diuraikan penulis pada bab
II beberapa implikasi dari ketentuan dalam UULH 82 terhadap system hukum
ketentuan dalam UULH 82 terhadap system hukum lingkungan di Indonesia
yang terdiri sekumpulan perarturan perundang-undangan sectoral sebagai
ketentuan operasionalnya,di dalam bab III sampai dengan V membahas
konsepsi baku mutu lingkungan dan perumusan kriteria serta tata ruang dalam
system hukum lingkungan Indonesia yang merupakan kaidah hukum
lingkungan Indonesia, pada bab IV memberikan uraian singkat tentang aspek
hukum
transsional
masalah
lingkungan
hidup
di
Indonesia,yang
perkembangannya tidak dapat diabaikan dalam rangka pembinaan hukum
lingkungan nasional, sedangkan pada bab terakhir pada buku ini bab VII
membahas system penegakan hukum lingkungan Indonesia yang dilengkapi
dengan pembahasan kasus-kasus hukum lingkungan negara asing khsusnya di
Amerika Serikat dan Jepang yang membantu kita memahami perkembangan
hukum lingkungan di negara maju tersebut sebagai bahan perbandingan bagi
pelaksanaan hukum lingkungan di Indonesia. Dengan penulis adanya edisi
ketiga ini minat terhadap perkembangan baru hukum lingkungan dan sarana
komunikasi penulis dengan pemerhati hukum lingkungan melalui kritik dan
saran dapat terpenuhi kembali dari pembaca. Dan menurut saya kekurangan
dari buku ini adanya kata-kata latin atau inggris yang terkadang tidak
disertakan dengan pengartian yang jelas atau terjemahan mungkin bisa
menyulitkan pembaca dalam pengartiannya selanjutnya kelebihan dari buku ini
penjelasan dan pengartian dari beberapa pendapat beberapa dari para ahli
cukup jelas dan pencantuman pasal perundang-undangan yang terkait komplit
jelas dan sesuai.