Pengaruh Waktu Penyimpanan CPO Terhadap Kadar Air Dan Bilangan Peroksida Chapter III V
21
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1
Alat
Alat yang digunakan yaitu:
1. Oven
2. Desikator
3. Cawan porselen
4. Neraca analitik
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
1ml
7. Pipet volume
20 dan 25ml
8. Gelas ukur
25, 50, dan 100ml
9. Termometer
100oC
10. Buret
25ml
11. Klem dan statif
3.2
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu:
1. Crude Palm Oil
2. Asam asetat glasial : kloroform (3 : 2)
3. K2Cr2O7
4. KI 15%
5. Larutan KI jenuh
Universitas Sumatera Utara
22
6. Aquadest
7. Indikator amilum 1 %
8. Larutan Na2S2O3 0,01 N
9. HCL (p)
3.3
Prosedur Analisa
3.3.1
Penentuan Kadar Air
Ditimbang cawan porselen kosong catat hasilnya, kemudian
timbang sampel CPO kedalam cawan porselen, masukkan cawan kedalam
oven untuk dikeringkan pada suhu 105oC selama 30 menit, lalu
didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Ditimbang (cawan+sampel)
sampai mencapai berat bobot konstan kemudian dihitung kadar airnya.
3.3.2 Penentuan Bilangan Peroksida
A.
Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,01 N
Ditimbang 0,01 g kristal K2Cr2O7 dalam erlenmeyer, ditambahkan 25
ml aquadest, ditambahkan 5 ml HCL
(p),
ditambahkan 20 ml KI 15 %,
ditambahkan 75 ml aquadest, dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,01 N hingga
warna coklat muda, ditambahkan indikator amilum 1 %, kemudian dititrasi
kembali dengan larutan Na2S2O3 0,01 N hingga warna biru amilum hilang,
dicatat volume larutan Na2S2O3 0,01 N yang terpakai.
Universitas Sumatera Utara
23
B.
Analisa sampel
Ditimbang sampel sebanyak 5 gram kedalan erlenmeyer ditambahkan
30 ml asam asetat glasial : kloroform (3 : 2) ditambahkan 0,5 ml KI jenuh
dikocok selama 1 menit ditambahkan aquadest sebanyak 0,5 ml dititrasi
dengan larutan Na2S2O3 0,01 N hingga warna coklat muda ditambahkan 1 ml
indikator amilum 1% kemudian dititrasi kembali dengan larutan Na2S2O3
0,01 N hingga warna biru tepat hilang dicatat volume larutan Na2S2O3 0,01
N yang terpakai dilakukan penetapan blanko.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Analisa
4.1.1
Data analisa kadar air
Kode
Massa
sampel sampel (g)
A1
5,0003
Massa
cawan
kosong (g)
Massa
sampel +
cawan
sebelum
dioven (g)
Massa
sampel +
cawan
sesudah
dioven (g)
Kadar
air (%)
11,6725
16,6728
16,6572
0,3120
Rata-rata
(%)
0,3110
A2
5,0009
11,5394
16,5403
16,5248
0,3099
B1
5,0104
11,3748
16,3852
16,3697
0,3094
0,3084
B2
5,0097
11,4235
16,4332
16,4178
0,3074
C1
5,0026
11,7658
16,7684
16,7528
0,3118
0,3108
C2
5,0032
11,2872
16,2904
16,2749
0,3098
D1
5,0017
11,5498
16,5515
16,5361
0,3079
0,3089
D2
5,0019
11,3956
16,3975
16,3820
0,3099
Universitas Sumatera Utara
25
4.1.2 Data analisa bilangan peroksida
Kode
Berat
Volume
Volume
Bilangan
Rata – rata
sampel
sampel (g)
titrasi
titrasi
peroksida
bilangan
blanko (ml) sampel (ml) (meq/kg)
peroksida
(meq/kg)
A1
5,0004
0
0,16
0,2880
A2
5,0007
0
0,20
0,3599
B1
5,0092
0
0,32
0,5749
B2
5,0067
0
0,36
0,6471
C1
5,0034
0
0,76
1,3671
C2
5,0032
0
0,74
1,3311
D1
5,0054
0
1,08
1,9419
D2
5,0075
0
1.12
2,0130
0,3240
0,6110
1,3491
1,9774
4.2 Pehitungan
4.2.1 Persentase Kadar Air
x100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
26
4.2.2 Persentase bilangan peroksida
Bilangan peroksida (meq/kg) =
=
= 0,2880 meq/kg
4.3
Pembahasan
Pada umumnya, dalam jangka waktu yang cukup lama peroksida dapat
mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin. Peroksida juga dapat
mempercepat proses timbulnya bau tengik, dan apabila jumlah peroksida dalam
bahan pangan (lebih besar dari 100) akan bersifat sangat beracun dan tidak dapat
dimakan.
Dari hasil data pengamatan yang dilakukan, maka kadar air pada CPO dan
bilangan peroksida yang diperoleh masih memenuhi standart mutu yang
ditetapkan. Dimana diperoleh data kadar air pada minggu pertama 0,3110; minggu
kedua 0,3084; minggu ketiga 0,3108; minggu keempat 0,3089%. Sedangkan
untuk bilangan peroksida diperoleh data pada minggu pertama 0,3240 ; minggu
kedua 0,6110 ; minggu ketiga 1,3491 ; minggu keempat 1,9774 meq.
Mutu CPO (Crude Plam Oil) akan menjadi tinggi apabila kadar air dan
bilangan proksida pada CPO rendah. Semakin tinggi kadar air dan bilangan
peroksida pada CPO maka mutu atau kualitas dari CPO akan menurun.
Universitas Sumatera Utara
27
Menurut dirjen perkebunan, maksimal kadar zat menguap (air) pada CPO
yaitu 0,5% dan maksimal kadar bilangan peroksida pada CPO yaitu 6 meq.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar air dan bilangan peroksida yang
diperoleh masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kadar air pada minggu pertama 0,3110%; minggu kedua 0,3084%;
minggu ketiga 0,3108%; minggu keempat 0,3089%.
2. Bilangan peroksida diperoleh data pada minggu pertama 0,3240 meq/kg;
minggu kedua 0,6110 meq/kg; minggu ketiga 1,3491meq/kg; minggu
keempat 1,9774 meq/kg.
3. Menurut dirjen perkebunan, maksimal kadar zat menguap (air) pada CPO
yaitu 0,5% dan maksimal kadar bilangan peroksida pada CPO yaitu 6
meq. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar air dan bilangan peroksida
yang diperoleh masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
29
2.1
Saran
Diharapkan pada proses titrasi dilakukan secara perlahan-lahan, untuk
menghindari kelebihan volume titrasi yang
menghasilkan bilangan peroksida
yang tinggi, agar diperoleh hasil yang akurat dan sesuai dengan standart mutu
yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1
Alat
Alat yang digunakan yaitu:
1. Oven
2. Desikator
3. Cawan porselen
4. Neraca analitik
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
1ml
7. Pipet volume
20 dan 25ml
8. Gelas ukur
25, 50, dan 100ml
9. Termometer
100oC
10. Buret
25ml
11. Klem dan statif
3.2
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu:
1. Crude Palm Oil
2. Asam asetat glasial : kloroform (3 : 2)
3. K2Cr2O7
4. KI 15%
5. Larutan KI jenuh
Universitas Sumatera Utara
22
6. Aquadest
7. Indikator amilum 1 %
8. Larutan Na2S2O3 0,01 N
9. HCL (p)
3.3
Prosedur Analisa
3.3.1
Penentuan Kadar Air
Ditimbang cawan porselen kosong catat hasilnya, kemudian
timbang sampel CPO kedalam cawan porselen, masukkan cawan kedalam
oven untuk dikeringkan pada suhu 105oC selama 30 menit, lalu
didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Ditimbang (cawan+sampel)
sampai mencapai berat bobot konstan kemudian dihitung kadar airnya.
3.3.2 Penentuan Bilangan Peroksida
A.
Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,01 N
Ditimbang 0,01 g kristal K2Cr2O7 dalam erlenmeyer, ditambahkan 25
ml aquadest, ditambahkan 5 ml HCL
(p),
ditambahkan 20 ml KI 15 %,
ditambahkan 75 ml aquadest, dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,01 N hingga
warna coklat muda, ditambahkan indikator amilum 1 %, kemudian dititrasi
kembali dengan larutan Na2S2O3 0,01 N hingga warna biru amilum hilang,
dicatat volume larutan Na2S2O3 0,01 N yang terpakai.
Universitas Sumatera Utara
23
B.
Analisa sampel
Ditimbang sampel sebanyak 5 gram kedalan erlenmeyer ditambahkan
30 ml asam asetat glasial : kloroform (3 : 2) ditambahkan 0,5 ml KI jenuh
dikocok selama 1 menit ditambahkan aquadest sebanyak 0,5 ml dititrasi
dengan larutan Na2S2O3 0,01 N hingga warna coklat muda ditambahkan 1 ml
indikator amilum 1% kemudian dititrasi kembali dengan larutan Na2S2O3
0,01 N hingga warna biru tepat hilang dicatat volume larutan Na2S2O3 0,01
N yang terpakai dilakukan penetapan blanko.
Universitas Sumatera Utara
24
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Analisa
4.1.1
Data analisa kadar air
Kode
Massa
sampel sampel (g)
A1
5,0003
Massa
cawan
kosong (g)
Massa
sampel +
cawan
sebelum
dioven (g)
Massa
sampel +
cawan
sesudah
dioven (g)
Kadar
air (%)
11,6725
16,6728
16,6572
0,3120
Rata-rata
(%)
0,3110
A2
5,0009
11,5394
16,5403
16,5248
0,3099
B1
5,0104
11,3748
16,3852
16,3697
0,3094
0,3084
B2
5,0097
11,4235
16,4332
16,4178
0,3074
C1
5,0026
11,7658
16,7684
16,7528
0,3118
0,3108
C2
5,0032
11,2872
16,2904
16,2749
0,3098
D1
5,0017
11,5498
16,5515
16,5361
0,3079
0,3089
D2
5,0019
11,3956
16,3975
16,3820
0,3099
Universitas Sumatera Utara
25
4.1.2 Data analisa bilangan peroksida
Kode
Berat
Volume
Volume
Bilangan
Rata – rata
sampel
sampel (g)
titrasi
titrasi
peroksida
bilangan
blanko (ml) sampel (ml) (meq/kg)
peroksida
(meq/kg)
A1
5,0004
0
0,16
0,2880
A2
5,0007
0
0,20
0,3599
B1
5,0092
0
0,32
0,5749
B2
5,0067
0
0,36
0,6471
C1
5,0034
0
0,76
1,3671
C2
5,0032
0
0,74
1,3311
D1
5,0054
0
1,08
1,9419
D2
5,0075
0
1.12
2,0130
0,3240
0,6110
1,3491
1,9774
4.2 Pehitungan
4.2.1 Persentase Kadar Air
x100%
x 100%
Universitas Sumatera Utara
26
4.2.2 Persentase bilangan peroksida
Bilangan peroksida (meq/kg) =
=
= 0,2880 meq/kg
4.3
Pembahasan
Pada umumnya, dalam jangka waktu yang cukup lama peroksida dapat
mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin. Peroksida juga dapat
mempercepat proses timbulnya bau tengik, dan apabila jumlah peroksida dalam
bahan pangan (lebih besar dari 100) akan bersifat sangat beracun dan tidak dapat
dimakan.
Dari hasil data pengamatan yang dilakukan, maka kadar air pada CPO dan
bilangan peroksida yang diperoleh masih memenuhi standart mutu yang
ditetapkan. Dimana diperoleh data kadar air pada minggu pertama 0,3110; minggu
kedua 0,3084; minggu ketiga 0,3108; minggu keempat 0,3089%. Sedangkan
untuk bilangan peroksida diperoleh data pada minggu pertama 0,3240 ; minggu
kedua 0,6110 ; minggu ketiga 1,3491 ; minggu keempat 1,9774 meq.
Mutu CPO (Crude Plam Oil) akan menjadi tinggi apabila kadar air dan
bilangan proksida pada CPO rendah. Semakin tinggi kadar air dan bilangan
peroksida pada CPO maka mutu atau kualitas dari CPO akan menurun.
Universitas Sumatera Utara
27
Menurut dirjen perkebunan, maksimal kadar zat menguap (air) pada CPO
yaitu 0,5% dan maksimal kadar bilangan peroksida pada CPO yaitu 6 meq.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar air dan bilangan peroksida yang
diperoleh masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kadar air pada minggu pertama 0,3110%; minggu kedua 0,3084%;
minggu ketiga 0,3108%; minggu keempat 0,3089%.
2. Bilangan peroksida diperoleh data pada minggu pertama 0,3240 meq/kg;
minggu kedua 0,6110 meq/kg; minggu ketiga 1,3491meq/kg; minggu
keempat 1,9774 meq/kg.
3. Menurut dirjen perkebunan, maksimal kadar zat menguap (air) pada CPO
yaitu 0,5% dan maksimal kadar bilangan peroksida pada CPO yaitu 6
meq. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar air dan bilangan peroksida
yang diperoleh masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
29
2.1
Saran
Diharapkan pada proses titrasi dilakukan secara perlahan-lahan, untuk
menghindari kelebihan volume titrasi yang
menghasilkan bilangan peroksida
yang tinggi, agar diperoleh hasil yang akurat dan sesuai dengan standart mutu
yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara