Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai Subsitusi Tepung Ikan Dalam Ransum Terhadap Performans Ayam Broiler

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Di Indonesia perkembangan jumlah penduduk terus meningkat dari tahun
ke tahun dan dimana diikuti dengan kesadaran arti penting tentang peningkatan
nilai gizi dalam kehidupan terutama sumber protein hewani. Dalam pemenuhan
protein hewani dan peningkatan pendapatan peternak, maka pemerintah dan
peternak telah berupaya mendayagunakan sebagian besar komoditi ternak yang
dikembangkan diantaranya adalah ayam pedaging (broiler).
Bahan-bahan makanan yang biasa dipergunakan dalam ransum unggas di
Indonesia adalah: (1) jagung kuning; (2) dedak halus; (3) bungkil kelapa; (4)
bungkil kacang tanah; (5) bungkil kacang kedelai; (6) tepung ikan; (7) bahanbahan makanan berupa butir - butiran atau kacang - kacangan dan hasil ikutan
pabrik hasil

pertanian lainnya, dan daun - daunan sebangsa leguminosa

(Wahyu, 1992). Protein merupakan salah satu unsur yang penting bagi
pertumbuhan anak broiler. Kebutuhan protein masa awal untuk anak ayam broiler
di daerah tropis sebesar 23%, sedangkan untuk masa akhir sebesar 20-21%
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi pada usaha produksi ayam
broiler adalah tidak efisiennya dalam memanfaatkan pakan (Sinurat et al., 2009),

sehingga biaya produksi pakan menjadi tinggi. Tepung ikan komersial bisa
mencapai harga Rp 7500-8000/kg di pasar, oleh karena itu perlu diupayakan cara
untuk menggantikan tepung ikan agar biaya produksi pakan tidak tinggi dan
mudah didapat serta efisiensi tepung ikan gabus pasir diharapkan dapat
berpengaruh terhadap bobot hidup, bobot karkas, persentase karkas ayam broiler
juga terhadap konsumsi ransum ayam broiler.
1  

Salah satu bahan pakan alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber
protein dalam ransum dan memberikan peluang yang baik adalah tepung limbah
ikan gabus pasir yang berasal dari kepala ikan dan isi perut yang tidak
dimanfaatkan di tempat pelelangan ikan atau di gudang ikan. Limbah ikan gabus
pasir dapat diolah menjadi tepung untuk menjadi pakan ternak yang bernilai
ekonomis.
Limbah ikan merupakan limbah yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang akan dibuang seperti kepala, isi perut dan sisik ikan. Banyak sekali limbah
ikan tersebut tersimpan atau di buang di tempat pelelangan ikan atau di gudang
ikan. Limbah perikanan merupakan sisa buangan dari usaha perikanan yang
mengalami proses perlakuan atau pengolahan untuk memperoleh hasil utama atau
hasil samping.

Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian yang berjudul
“Pemanfaatan Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) Sebagai
Substitusi Tepung Ikan dalam Ransum Terhadap Performans Broiler.
Tujuan Penelitian
Mengukur

kemampuan

tepung

limbah

ikan

gabus

pasir

(Butis amboinensis) sebagai substitusi tepung ikan dalam ransum terhadap
konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler.

Hipotesis Penelitian
Pemanfaatan tepung limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis) dalam
ransum dapat mensubstitusi tepung ikan komersil terhadap performans
(pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum) ayam broiler.

 

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti,
peternak ayam broiler dan masyarakat tentang pemanfaatan tepung limbah ikan
gabus pasir (Butis amboinensis) dalam ransum terhadap performans ayam broiler.