ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
(PARU)
PADA KLIEN Ny. “S” dengan TUBERCULOSIS PARU (TBC)
di RS PUSRI PALEMBANG TAHUN 2012
Disusun oleh :
ELOK ASTUTI KUSUMA WARDANI
13.321.0019
2A
Prodi S1 keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ INSAN CENDEKIA MEDIKA “
JOMBANG
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (PARU)
PADA KLIEN Ny. “S” dengan TUBERCULOSIS PARU (TBC)
di RS PUSRI PALEMBANG TAHUN 2012
Tanggal Masuk
: 18 Februari 2012
Tanggal Pengkajian
: 18 Februari 2012
IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny. “S”
Umur
: 57 Tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga (IRT)
Status Pernikahan
: Nikah
Alamat
: Jln. Sultan Sharir
Diagnosa Medis
: TB Paru
Medrec
: 002757
Penanggung Jawab
: Tn. “A”
Umur
: 23 Tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status Pernikahan
: Nikah
Hubungan dengan Klien
: Menantu
PENGKAJIAN
Alasan Utama Datang Ke Rumah Sakit
Klien mengatakan batuk berdarah dan sesak nafas.
Keluhan Utama Saat Pengkajian
Saat pengkajian klien mengalami sesak nafas dan batuk berdahak.
Riwayat Penyakit Saat Ini
± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh batuk berdarah dan sesak nafas dengan
frekuensi sering. Sputum yang dikeluarkan bercampur darah dan buih.saat sesak klien
mengeluh nyeri dibagian dada dan kesulitan untuk tidur dengan KU lemah, TD 120/60
mmHg, Nadi 80/menit serta frekuensi pernafasan 24/menit. Klien mengalami sesak jika
beraktivitas berat.
Riwayat Kesehatan Lalu
± 5 bulan yang lalu klien pernah menderita penyakit yang sama.
Riwayat Kesehatan keluarga
± 2 Tahun yang lalu suami klien pernah menderita penyakit yang sama.
Riwayat Alergi Terhadap Pengobatan
Klien tidak pernah mengalami alergi terhadap pengobatan.
PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum
Kesadaran
: Lemah
: Compos Mentis
TTV
TD
: 120/60 mmHg
Pols
: 80/menit
Rr
: 24/menit
Suhu
: 37˚ C
TB
: 150cm
BB
: 41 Kg
Status Gizi
BB
: 41 Kg
Tinggi
: 150ST
BB Ideal
: 49,9 Kg
Masalah Keperawatan
: Tidak ada
Kebutuhan Sehari - hari
N
o
1
Aktivitas
Sebelum MRS
Sesudah MRS
Pola Aktivitas
Makan:
Frekuensi
2 x Sehari
3 x sehari
Jenis
Nasi, Lauk-Pauk, Sayur
Nasi, Agar, buah, telur, roti dll
Jumlah
1 Porsi
½ Porsi
Masalah
Tidak ada masalah
Kurang nafsu makan
Frekuensi
>5 x sehari
>5 x sehari
Jenis
Air putih
Air putih
Frekuensi
2 x sehari
2 x sehari
Konsistensi
Normal
Cair
Masalah
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Minum :
2
Pola Eliminasi
BAB
BAK
N
o
Aktivitas
3
4
Sebelum MRS
Sesudah MRS
Frekuensi
>2 x sehari
>2 x sehari
Warna
Kuning
Kuning
Masalah
Pola Istirahat dan Tidur
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Lama
6 Jam
2 Jam
Masalah
Personal Hygiene
Gangguan pola istirahat
Gangguan pola istirahat
2x sehari
2x sehari
2x sehari
2x sehari
Mandi
Frekuensi
Gigi dan mulut
Frekuensi
2. Data Sistemik
a. Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran
Penglihatan
Penghidu
Peraba
Masalah Keperawatan
b. Sistem Penglihtan
Lapang Pandang
Kesimetrisan Mata
Kelopak Mata
Konjuntiva
Skelera
Kornea
Masalah Keperawatan
c.
Sistem Pernapasan
Frekuensi
Batuk
Bunyi Nafas
Sumbatan Jalan Nafas
Bentuk Dada
Masalah Keperawatan
d. Sistem Kardiovaskular
: Normal
: Memakai kacamata saat membaca
: Normal
: Normal
: Tidak ada masalah
: Normal
: Kedua mata simetris
: Cekung
: Anemis
: Tidak ikterik
: Hitam
: Tidak ada masalah
: 24/menit
: Batuk berdahak bercampur buih
: Ronkhi basah
: Adanya sputum
: Simetris
: Bersihan jalan nafas tidak efektif
e.
f.
TD
Pols
Suhu
I
P
P
A
Masalah Keperawatan
: 120/60 mmHg
: 80/menit
: 37˚ C
: Bentuk dada Simetris
: Murmur tidak ada
: Tidak terdapat nyeri tekan
: BJ1 dan BJ2
: Tidak ada masalah
Sistem Saraf
Kesadaran
GCS
E (membuka mata)
V (mengikuti perintah)
M (melokalisir nyeri)
Masalah Keperawatan
: Compos Mentis
: 15
:4
:5
:6
: Tidak ada masalah
Sistem Intigumen
Warna Kulit
Luka
Memar
Kemerahan
Turgor Kulit
Masalah Keperawatan
: Tidak pucat
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Kurang Elastis
: Tidak ada masalah
g. Sistem Gastrointestinal
Nafsu Makan
Porsi SMRS
Porsi MRS
Kemampuan Mengunyah
Kemampuan Menelan
Perut
Diet
Masalah Keperawatan
: Kurang
: 1 Porsi
: ½ Porsi
: Normal
: Normal
: Normal
: BB
: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
h. Sistem Muskuloskeletal
Rentang Gerak
Cara jalan
Kemampuan memenuhi aktivitas
Genggaman Tangan
Otot Kaki
Akral
Fraktur
Kekuatan Otot
: Bebas
: Tidak Seimbang dan dibantu saat berjalan
: Dibantu sebagian
: Kuat tangan kanan dan kiri
: Kuat kaki kanan dan kiri
: Hangat
: Tidak ada
: 4 4
4
Masalah Keperawatan
i.
Sistem Perkemihan
Urine
4
: Intoleransi aktivitas
: Kuning Jernih
Frekuensi
Masalah Keperawatan
: 2 x sehari
: Tidak ada masalah
3. Data Penunjang
Tanggal
: 20 Februari 2012
No
1
Data
Sputum
Hasil Lab
Nilai Normal
BTA +
BTA -
282.000
12.300
32
27
150.000 – 400.000
5.000 – 10.000
40 – 50
15 – 40
Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Pada hasil pemeriksaan rontgen thoraks,
sering di dapatkan adanya suatu lesi sebelum
ditemukan adanya gejala subjektif awal dan sebelum
pemeriksaan fisik menemukan kelainan pada paru.
Bila pemeriksaan rontgen menemukan suatu
kelainan, tidak ada gambaran khusus mengenai TB
paru awal kecuali di lobus bawah dan biasanya
berada di sekitar hilus. Karakteristik kelainan ini
terlihat sebagai daerah bergaris-garis opaque yang
ukurannya bervariasi dengan batas lesi yang tidak
jelas.
Kriteria yang kabur dan gambar yang kurang
jelas ini sering diduga sebagai pneumonia atau suatu
proses edukatif, yang akan tampak lebih jelas dengan
pemberian kontras.
Pemeriksaan rontgen thoraks sangat berguna
untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan ini
bergantung pada tipe keterlibatan dan kerentanan
bakteri itu berkel terhadap obat anti tuberkulosis,
apakah sama baiknya dengan respons dari klien.
Penyembuhan yang lengkap serinng kali terjadi di
beberapa area dan ini adalah observasi yang dapat
terjadi pada penyembuhan yang lengkap.
Hal ini tampak paling menyolok pada klien
dengan penyakit akut yang relatif di mana prosesnya
2
3
4
5
dianggap berasal dari tingkat eksudatif yang besar.
Thrombosit
Leuksit
Hematokrit
Ureum
6
Kalium
3,7
3,5 – 5,0
4. Terapi yang Diberikan
KSR 3x1
Ambroxol 3x1
INH 100 2x1
INH 300 2x1
Valsartan 1x1
Retaphyl 2x1
Pulmicart (digunakan saat sesak)
RL gtt 20x/menit
PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO DAN SPIRITUAL
Psikologis
: Keluarga mengatakan bingung dengan keadaan klien, klien sering marahmarah
Sosial
: Hubungan klien dengan keluarganya baik, hubungan klien dengan
masyarakat sekitar kurang baik sebab klien dijauhi masyarakat karena takut
penyakit klien.
Spiritual
: Klien beragama Islam. Sebelum masuk rumah sakit klien rajin sholat 5
waktu. Tetapi setelah klien dirawat di rumah sakit, klien tidak mampu sholat
lagi.
ANALISA DATA
Nama Pasien
: Ny. “S”
Dx Medis
: Tubreculosis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No MedRec
: 0027457
No Kamar/Bed
:7/4
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Feb 2012
M. Tuberculosis
Masalah
Keperawa
tan
Bersihan
Pasien mengatakan di Inhalasi droplet
jalan nafas
N
o
1
Data Senjang
Etiologi
DS :
tenggorokanya
ada Bakteri mencapai alveolus
Muncul reaksi radang
dahak
tidak
efektif
Terjadipengeluaran secret/mucul
DO :
Bunyi nafas Ronkhi Akumuluasi secret jaan nafas
Kebersihan jalan nafas tidak efektif
Basah
Klien tampak sesah
nafas
Secret berbuih
Rr : 24/mnt
N : 80/mnt
Secret : ada
2 DS :
Klien
Respon batuk – batuk
mengatakan Penggunaan otot- otot abdomen
Refluk pegal
Klien tampak tidak
menghabiskan
makanannya
kurang
dari
kurang nafsu makan
DO :
Nutrisi
Mual muntah
kebutuhan
tubuh
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Ada sisa makanan di
3
piring klien
DS:
Klien
badannya
Akumulasi secret dijalan nafas
mengatakan Menghalangi proses difusi oksigen
lemas Kompensasi tubuh meningkatkan
Intoleransi
aktivitas
Paraf
N
o
Data Senjang
sehingga
susah gerakan pernafasan sesak
beraktivitas
Pola nafas tidak efektif
DO:
Transportasi oksigen terganggu
Klien
tampak Kelelahan kelemahan fisik
memanggil
4
Etiologi
keluarga Otropi otot - otot
saat butuh sesuatu
Keterbatasan aktivitas
Klien tampak lemas
Aktivitas kehidupan sehari – hari
DS :
terganggu
Bakteri mencapai alveolus
Klien
Masalah
Keperawa
tan
mengatakan Perjalanan penyakit TBC
sangat cemas tentang Muncul respon tubuh berupa Gejala
penyakitnya
DO :
fisik yang menggganggu aktivitas
Kurang komunikasi,
Klien tampak bingung Support berlebih
Klien tampak cemas
Stressor keluarga
Klien tampak gelisah
Khawatir kondisi anggota keluarga
yang sakit
Kecemasan
Prioritas Masalah
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitas
4. Kecemasan pasien
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tida efektif b.d. adanya secret
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia
Cemas
Paraf
3. Intoleransi aktivitas b.d. keadaan umum lemah
4. Kecemasan b.d. kurang pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny. “S”
Dx Medis
: Tubreculosis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No MedRec
: 0027457
Hari/Tanggal
: Sabtu, 18 Feb 2012
No Kamar/Bed : 7 / 4
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Bersihan jalan nafas
tidak
efektif
b.d.
adanya secret.
Jam
05.30
Tujuan
(SMART)
Setelah
dilakukan
askep
jam
Pasien
mengatakan
di
tenggorokanya
ada dahak
Bunyi
nafas
Ronkhi Basah
tampak
sesah nafas
Paraf
Penurunan bunyi napas
atelektasis,
ronkiin
kemampuan
dikasiakumulasisecret /
untuk
ketidakmampuan
menjadi
mengeluarkan
membersihkan
efektif,
secret
napas sehingga ototak
dengan
3. Anjurkan
nafas
kriteria hasil:
1. Sesak
DO :
Klien
bersihan
Rasional
indikasi
pernafasan
3x24 2. Catat
jalan
DS :
Rencana
Keperawatan
1. Kajifungsi
nafas
berkurang
2. Rr : 18x/mnt
3. Secret hilang
untuk
klien sesori
jalan
digunakan
latihan kerja
dan
pernapasan
batuk efektif dan meningkat
nafas dalam
4. Anjurkan
klien Pengeluaran sulit bila
untuk posisi semi secret tebal,
fowler
5. Berikan
berdarah
sputum
akibat
terapi kerusakan paru
oksigen
Secret berbuih
6. Pantau TTV
Batuk efektif membantu
Rr : 24/mnt
7. Kolaborasi
mengeluarkan secret
N : 80/mnt
Secret : ada
dengan tim medis
untuk membantu
terapi
Meningkatkan ekspansi
paru dan membuka area
atelektasis
Membantu
oksigen
Mengetahui
Perkembangan
Pasien.
suplai
No
2
Diagnosa
Keperawatan
Jam
Tujuan
(SMART)
Nutrisi kurang dari 06.00
Setelah
kebutuhan
dilakukan
tubuh
Rencana
Keperawatan
1. Catat
askep
DS :
jam kebutuhan
nafsu
kurang
makan
nutrisi
tampak
dan
4. Anjurkan
klien
5. Anjurkan
diet
dan
pemecahan masalah
makan
untuk meningkatkan
porsi
intake nutrisi
membantu
menghemat energi
5. Mencegah
Intoleransi aktivitas 06.20
Setelah
b.d. keadaan umum
dilakukan
lemah
askep
jam
1. Dekatkan
yang
3x24 dibutuhkan klien
lemas
sehingga
susah
kriteria hasil :
tidak
kesulitan
DO :
tampak
melakukan
aktivitas
memanggil
saat
Klien
Dapat
keluarga
dalam
proses
aktivitas yang tidak
bisa dilakukan klien
3.
Keluarga
Ciptakan
lingkungan
meringankan
yang
membantu kebutuhan
yang
traupetik
dapat
tidak
dilakukan klien
tidak
benda
aktivitas
penyembuhan
Klien
mudah
yang dibutuhkan
badannya
beraktivitas
dengan
dapat
mengambil
aktivitas
2.
dapat
2. Bantu
terpenuhi,
klien
dengan
Libatkan
Klien mengatakan
irigasi
gaster
benda- 1. Klien
benda
klien
DS:
keluarga
jenis
klien
klien
Klien
dan cairan
sedikit tapi sering 4. Dapat
sisa
nutrisi
mendefinisikan
makanan di piring
3
keefektifan
3. Menentukan
untuk bedrest
makanan
Ada
adanya
mual muntah
makanannya
nutrisi dan cairan
2. Mengukur
dengan
untun
lanjutan
mendefinisikan
output
menghabiskan
pengobatan
dalam
anoreksia
meningkat
tidak
untuk
penyembuhan
status 1. Berguna
terpenuhi,
Nafsu makan
Diperlukan
proses
intake
klien 3. Catat
kriteria hasil :
DO
Klien
3x24 2. Monitor
Paraf
dalam
nutrisi klien
b.d. anoreksia
Klien mengatakan
Rasional
4.
bisa
No
Diagnosa
Keperawatan
butuh sesuatu
Jam
Tujuan
(SMART)
lemas
Rencana
Keperawatan
Rasional
Lingkungan
Klien tampak lemas
4
Kecemasan
b.d. 06.45
kurang pengetahuan
Setelah
1. Pantau
dilakukan
3x24
Klien mengatakan
sangat
cemas
tentang penyakitnya
Klien
jam
tampak
gelisah
ini
penyakit
mempengaruhi
3.
Dorong
klien
mengakui
permasalahan
tidak
gelisah
Klien
tidak
bingung
dan
mengekspresika
3.
n perasaan
4. Libatkan
persepsi
klien
terhadap
ancaman
diri, potensial siklus
yang
anxieta
diderita klien
berkurang
Klien
cemas
Klien
penyembuhan
tingkat Faktor
tentang
klien
tampak
tampak
proses
2. Beri informasi
kecemasan
kriteria hasil :
bingung
Klien
mempercepat
kecemasan
dengan
DO :
yang
traupetik
askep selama
DS :
Paraf
Dapat
menambah
pengetahuan
klien
tentang penyakit yang
dideritanya
Klien
tidak akan merasa
terbebani
dengan
keluarga dalam
beban
pikiran
Klien
proses
sehingga
mengerti
penyembuhan
mempercepat
tentang
dapat
proses
penyembuhan
penyakitnya
Memberi
keyakinan
pada klien bahwa dia
tidak
menghadapi
masalah sendirian
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny. “S”
Dx Medis
: Tubreculosis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No MedRec
: 0027457
Hari/Tanggal
: Selasa, 21 Feb 2012
No Kamar/Bed : 7 / 4
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Bersihan
jalan
Jam
08.3
Tindakan Keperawatan
1. Mengkaji
nafas 0
fungsi 1. Klien bersedia di periksa
pernafasan
dengan hasil :
tidak efektif
b.d.
Para
f
Respon
2. Bunyi nafas vesikular
adanya
3. Frekuensi pernafasan :
2. Menganjurkan klien
secret
untuk latihan batuk
efektif
08.3
5
dan
nafas
dalam
4. Klien melakukan batuk
efektif dan nafas dalam
untuk
3.
3.
20x/mnt.
Memberikan
oksigen
terapi
mengeluarkan
secret
3.
4.
5. Klien bersedia dipasang
4. Memantau TTV
08.4
0
oksigen (2 liter /jam)
4.
Klien
bersedia
diperiksa
dengan hasil:
11.00
o Pols : 80x/mnt
o TD : 120/80 mmHg
o T : 37˚C
o Rr : 20x/mnt
2
Nutrisi kurang
09.00
1. Klien bersedia di periksa
dari kebutuhan
Mencatat
tubuh
klien
b.d.
status
nutrisi
dengan hasil :
o BB : 41 Kg
anoreksia
09.4
3. Klien
bersedia
diperiksa
dan menyebutkan makanan
No
Diagnosa
Keperawatan
Jam
Tindakan Keperawatan
Para
f
Respon
yang di dapatnya :
5
Memonitor intake output
4. INTAKE
o Makanan : nasi, agar,
telur, buah, roti, dll
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi : 1 Porsi
o Minuman : Air putih
>5cangkir perhari
OUTPUT
o BAB : 2 x sehari
o BAK : >2 x sehari
3.
Klien mengatakan tidak mual
09.10
lagi
Mencatat adanya anoreksia
dan mual muntah
3
Intoleransi
aktivitas
09.30 1. Mendekatkan benda – 1. Benda
b.d.
benda yang dibutuhkan
keadaan
dibutuhkan
klien
2.
umum lemah
2. Membantu
09.3
aktivitas
Kecemasan
b.d.
kurang
pengetahuan
benda
yang
didekatkan
pada klien.
Klien bersedia dan berkata
jika butuh bantuan akan
klien
memencet bel pemanggil
5
4
–
perawat
3. Melibatkan
Keluarga
09.40
dalam
memenuhi
09.45
kebutuhan
1. Memantau
kecemasan
3. Keluarga
tingkat 1.
dengan
melihat respon pasien
bersedia
untuk
membantu aktifitas klien
Pasien cemas dan sudah
tenang
EVALUASI
Nama Pasien
Jenis Kelamin
No Kamar/Bed
N
o
1
: Ny. “S”
: Perempuan
:7/4
Diagnosa
Keperawatan
Jam
Bersihan jalan nafas
14.3
tidak
0
efektif
b.d.
adanya secre
Dx Medis
: Tubreculosis
No MedRec : 0027457
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Feb 2012
Evaluasi
S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Klien tidak tampak sesak lagi setelah di
pasang oksigen
DS :
Pasien
mengatakan
di
tenggorokanya
ada dahak
nafas
Ronkhi Basah
Klien
tampak
2
Secret berbuih
Rr : 24/mnt
N : 80/mnt
Secret : ada
Nutrisi kurang dari 14.4
kebutuhan
P : Tindakan yang diteruskan :
Berikan klien terapi oksigen
Anjurkan klien untuk batuk efektif dan nafas
dalam
Pantau TTV
sesah nafas
A : MasalahTeratasi sebagian
Kaji frekuensi pernafasan
DO :
Bunyi
Tidak terdengar suara ronkhi basah
RR : 20x/menit
Secret : masih ada
S : Klien mengatakan sudah nafsu makan
tubuh 0
b.d. anoreksia
DS :
O : Tidak tampak sisa makanan di piring klie
Klien menghabiskan makanannya
Klien
A : Masalah teratasi
mengatakan
kurang
makan
DO :
nafsu
P : Intervensi dihentikan
Paraf
N
o
Diagnosa
Keperawatan
Klien
tampak
Jam
Evaluasi
Paraf
tidak
menghabiskan
makanannya
Ada
sisa
makanan
di
piring klien
3
Intoleransi
15.0
aktivitas
S : Klien mengatakan badannya lemas sehingga
b.d. 0
keadaan
aktivitasnya terganggu
umum
lemah
O : Klien tampak masih lemah
DS:
Klien
Klien tampak masih memanggil keluarganya
saat butuh sesuatu
mengatakan
badannya lemas
sehingga
A : Masalah teratasi sebagian
susah
beraktivitas
P : Intervensi yang diteruskan :
DO :
Klien
tampak
klien
memanggil
keluarga
saat
Bantu aktivitas klien
Libatkan
butuh sesuatu
Klien
tampak
4
lemas
Kecemasan
pengetahuan
DS :
O:
Klien
mengatakan
dalam
proses
S:
keluarga
penyembuhan
b.d. 14.4
kurang
Dekatkan benda- benda yang dibutuhkan
5
Klien mengatakan tidak cemas lagi
Klien mengatakan paham tentang penyakitnya
Klien tampak tidak bingung lagi
Klien tampak tidak cemas lagi
Klien tampak tidak gelisah lagi
N
o
Diagnosa
Keperawatan
sangat cemas
tentang
Jam
Evaluasi
A : Masalah teratasi
penyakitnya
P : Intervensi dihentikan
DO :
Klien
tampak
bingung
Klien tampak
cemas
Klien tampak
gelisah
Paraf
(PARU)
PADA KLIEN Ny. “S” dengan TUBERCULOSIS PARU (TBC)
di RS PUSRI PALEMBANG TAHUN 2012
Disusun oleh :
ELOK ASTUTI KUSUMA WARDANI
13.321.0019
2A
Prodi S1 keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“ INSAN CENDEKIA MEDIKA “
JOMBANG
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (PARU)
PADA KLIEN Ny. “S” dengan TUBERCULOSIS PARU (TBC)
di RS PUSRI PALEMBANG TAHUN 2012
Tanggal Masuk
: 18 Februari 2012
Tanggal Pengkajian
: 18 Februari 2012
IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny. “S”
Umur
: 57 Tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga (IRT)
Status Pernikahan
: Nikah
Alamat
: Jln. Sultan Sharir
Diagnosa Medis
: TB Paru
Medrec
: 002757
Penanggung Jawab
: Tn. “A”
Umur
: 23 Tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status Pernikahan
: Nikah
Hubungan dengan Klien
: Menantu
PENGKAJIAN
Alasan Utama Datang Ke Rumah Sakit
Klien mengatakan batuk berdarah dan sesak nafas.
Keluhan Utama Saat Pengkajian
Saat pengkajian klien mengalami sesak nafas dan batuk berdahak.
Riwayat Penyakit Saat Ini
± 3 hari sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh batuk berdarah dan sesak nafas dengan
frekuensi sering. Sputum yang dikeluarkan bercampur darah dan buih.saat sesak klien
mengeluh nyeri dibagian dada dan kesulitan untuk tidur dengan KU lemah, TD 120/60
mmHg, Nadi 80/menit serta frekuensi pernafasan 24/menit. Klien mengalami sesak jika
beraktivitas berat.
Riwayat Kesehatan Lalu
± 5 bulan yang lalu klien pernah menderita penyakit yang sama.
Riwayat Kesehatan keluarga
± 2 Tahun yang lalu suami klien pernah menderita penyakit yang sama.
Riwayat Alergi Terhadap Pengobatan
Klien tidak pernah mengalami alergi terhadap pengobatan.
PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum
Kesadaran
: Lemah
: Compos Mentis
TTV
TD
: 120/60 mmHg
Pols
: 80/menit
Rr
: 24/menit
Suhu
: 37˚ C
TB
: 150cm
BB
: 41 Kg
Status Gizi
BB
: 41 Kg
Tinggi
: 150ST
BB Ideal
: 49,9 Kg
Masalah Keperawatan
: Tidak ada
Kebutuhan Sehari - hari
N
o
1
Aktivitas
Sebelum MRS
Sesudah MRS
Pola Aktivitas
Makan:
Frekuensi
2 x Sehari
3 x sehari
Jenis
Nasi, Lauk-Pauk, Sayur
Nasi, Agar, buah, telur, roti dll
Jumlah
1 Porsi
½ Porsi
Masalah
Tidak ada masalah
Kurang nafsu makan
Frekuensi
>5 x sehari
>5 x sehari
Jenis
Air putih
Air putih
Frekuensi
2 x sehari
2 x sehari
Konsistensi
Normal
Cair
Masalah
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Minum :
2
Pola Eliminasi
BAB
BAK
N
o
Aktivitas
3
4
Sebelum MRS
Sesudah MRS
Frekuensi
>2 x sehari
>2 x sehari
Warna
Kuning
Kuning
Masalah
Pola Istirahat dan Tidur
Tidak ada masalah
Tidak ada masalah
Lama
6 Jam
2 Jam
Masalah
Personal Hygiene
Gangguan pola istirahat
Gangguan pola istirahat
2x sehari
2x sehari
2x sehari
2x sehari
Mandi
Frekuensi
Gigi dan mulut
Frekuensi
2. Data Sistemik
a. Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran
Penglihatan
Penghidu
Peraba
Masalah Keperawatan
b. Sistem Penglihtan
Lapang Pandang
Kesimetrisan Mata
Kelopak Mata
Konjuntiva
Skelera
Kornea
Masalah Keperawatan
c.
Sistem Pernapasan
Frekuensi
Batuk
Bunyi Nafas
Sumbatan Jalan Nafas
Bentuk Dada
Masalah Keperawatan
d. Sistem Kardiovaskular
: Normal
: Memakai kacamata saat membaca
: Normal
: Normal
: Tidak ada masalah
: Normal
: Kedua mata simetris
: Cekung
: Anemis
: Tidak ikterik
: Hitam
: Tidak ada masalah
: 24/menit
: Batuk berdahak bercampur buih
: Ronkhi basah
: Adanya sputum
: Simetris
: Bersihan jalan nafas tidak efektif
e.
f.
TD
Pols
Suhu
I
P
P
A
Masalah Keperawatan
: 120/60 mmHg
: 80/menit
: 37˚ C
: Bentuk dada Simetris
: Murmur tidak ada
: Tidak terdapat nyeri tekan
: BJ1 dan BJ2
: Tidak ada masalah
Sistem Saraf
Kesadaran
GCS
E (membuka mata)
V (mengikuti perintah)
M (melokalisir nyeri)
Masalah Keperawatan
: Compos Mentis
: 15
:4
:5
:6
: Tidak ada masalah
Sistem Intigumen
Warna Kulit
Luka
Memar
Kemerahan
Turgor Kulit
Masalah Keperawatan
: Tidak pucat
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Kurang Elastis
: Tidak ada masalah
g. Sistem Gastrointestinal
Nafsu Makan
Porsi SMRS
Porsi MRS
Kemampuan Mengunyah
Kemampuan Menelan
Perut
Diet
Masalah Keperawatan
: Kurang
: 1 Porsi
: ½ Porsi
: Normal
: Normal
: Normal
: BB
: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
h. Sistem Muskuloskeletal
Rentang Gerak
Cara jalan
Kemampuan memenuhi aktivitas
Genggaman Tangan
Otot Kaki
Akral
Fraktur
Kekuatan Otot
: Bebas
: Tidak Seimbang dan dibantu saat berjalan
: Dibantu sebagian
: Kuat tangan kanan dan kiri
: Kuat kaki kanan dan kiri
: Hangat
: Tidak ada
: 4 4
4
Masalah Keperawatan
i.
Sistem Perkemihan
Urine
4
: Intoleransi aktivitas
: Kuning Jernih
Frekuensi
Masalah Keperawatan
: 2 x sehari
: Tidak ada masalah
3. Data Penunjang
Tanggal
: 20 Februari 2012
No
1
Data
Sputum
Hasil Lab
Nilai Normal
BTA +
BTA -
282.000
12.300
32
27
150.000 – 400.000
5.000 – 10.000
40 – 50
15 – 40
Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Pada hasil pemeriksaan rontgen thoraks,
sering di dapatkan adanya suatu lesi sebelum
ditemukan adanya gejala subjektif awal dan sebelum
pemeriksaan fisik menemukan kelainan pada paru.
Bila pemeriksaan rontgen menemukan suatu
kelainan, tidak ada gambaran khusus mengenai TB
paru awal kecuali di lobus bawah dan biasanya
berada di sekitar hilus. Karakteristik kelainan ini
terlihat sebagai daerah bergaris-garis opaque yang
ukurannya bervariasi dengan batas lesi yang tidak
jelas.
Kriteria yang kabur dan gambar yang kurang
jelas ini sering diduga sebagai pneumonia atau suatu
proses edukatif, yang akan tampak lebih jelas dengan
pemberian kontras.
Pemeriksaan rontgen thoraks sangat berguna
untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan ini
bergantung pada tipe keterlibatan dan kerentanan
bakteri itu berkel terhadap obat anti tuberkulosis,
apakah sama baiknya dengan respons dari klien.
Penyembuhan yang lengkap serinng kali terjadi di
beberapa area dan ini adalah observasi yang dapat
terjadi pada penyembuhan yang lengkap.
Hal ini tampak paling menyolok pada klien
dengan penyakit akut yang relatif di mana prosesnya
2
3
4
5
dianggap berasal dari tingkat eksudatif yang besar.
Thrombosit
Leuksit
Hematokrit
Ureum
6
Kalium
3,7
3,5 – 5,0
4. Terapi yang Diberikan
KSR 3x1
Ambroxol 3x1
INH 100 2x1
INH 300 2x1
Valsartan 1x1
Retaphyl 2x1
Pulmicart (digunakan saat sesak)
RL gtt 20x/menit
PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO DAN SPIRITUAL
Psikologis
: Keluarga mengatakan bingung dengan keadaan klien, klien sering marahmarah
Sosial
: Hubungan klien dengan keluarganya baik, hubungan klien dengan
masyarakat sekitar kurang baik sebab klien dijauhi masyarakat karena takut
penyakit klien.
Spiritual
: Klien beragama Islam. Sebelum masuk rumah sakit klien rajin sholat 5
waktu. Tetapi setelah klien dirawat di rumah sakit, klien tidak mampu sholat
lagi.
ANALISA DATA
Nama Pasien
: Ny. “S”
Dx Medis
: Tubreculosis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No MedRec
: 0027457
No Kamar/Bed
:7/4
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Feb 2012
M. Tuberculosis
Masalah
Keperawa
tan
Bersihan
Pasien mengatakan di Inhalasi droplet
jalan nafas
N
o
1
Data Senjang
Etiologi
DS :
tenggorokanya
ada Bakteri mencapai alveolus
Muncul reaksi radang
dahak
tidak
efektif
Terjadipengeluaran secret/mucul
DO :
Bunyi nafas Ronkhi Akumuluasi secret jaan nafas
Kebersihan jalan nafas tidak efektif
Basah
Klien tampak sesah
nafas
Secret berbuih
Rr : 24/mnt
N : 80/mnt
Secret : ada
2 DS :
Klien
Respon batuk – batuk
mengatakan Penggunaan otot- otot abdomen
Refluk pegal
Klien tampak tidak
menghabiskan
makanannya
kurang
dari
kurang nafsu makan
DO :
Nutrisi
Mual muntah
kebutuhan
tubuh
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Ada sisa makanan di
3
piring klien
DS:
Klien
badannya
Akumulasi secret dijalan nafas
mengatakan Menghalangi proses difusi oksigen
lemas Kompensasi tubuh meningkatkan
Intoleransi
aktivitas
Paraf
N
o
Data Senjang
sehingga
susah gerakan pernafasan sesak
beraktivitas
Pola nafas tidak efektif
DO:
Transportasi oksigen terganggu
Klien
tampak Kelelahan kelemahan fisik
memanggil
4
Etiologi
keluarga Otropi otot - otot
saat butuh sesuatu
Keterbatasan aktivitas
Klien tampak lemas
Aktivitas kehidupan sehari – hari
DS :
terganggu
Bakteri mencapai alveolus
Klien
Masalah
Keperawa
tan
mengatakan Perjalanan penyakit TBC
sangat cemas tentang Muncul respon tubuh berupa Gejala
penyakitnya
DO :
fisik yang menggganggu aktivitas
Kurang komunikasi,
Klien tampak bingung Support berlebih
Klien tampak cemas
Stressor keluarga
Klien tampak gelisah
Khawatir kondisi anggota keluarga
yang sakit
Kecemasan
Prioritas Masalah
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitas
4. Kecemasan pasien
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tida efektif b.d. adanya secret
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia
Cemas
Paraf
3. Intoleransi aktivitas b.d. keadaan umum lemah
4. Kecemasan b.d. kurang pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny. “S”
Dx Medis
: Tubreculosis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No MedRec
: 0027457
Hari/Tanggal
: Sabtu, 18 Feb 2012
No Kamar/Bed : 7 / 4
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Bersihan jalan nafas
tidak
efektif
b.d.
adanya secret.
Jam
05.30
Tujuan
(SMART)
Setelah
dilakukan
askep
jam
Pasien
mengatakan
di
tenggorokanya
ada dahak
Bunyi
nafas
Ronkhi Basah
tampak
sesah nafas
Paraf
Penurunan bunyi napas
atelektasis,
ronkiin
kemampuan
dikasiakumulasisecret /
untuk
ketidakmampuan
menjadi
mengeluarkan
membersihkan
efektif,
secret
napas sehingga ototak
dengan
3. Anjurkan
nafas
kriteria hasil:
1. Sesak
DO :
Klien
bersihan
Rasional
indikasi
pernafasan
3x24 2. Catat
jalan
DS :
Rencana
Keperawatan
1. Kajifungsi
nafas
berkurang
2. Rr : 18x/mnt
3. Secret hilang
untuk
klien sesori
jalan
digunakan
latihan kerja
dan
pernapasan
batuk efektif dan meningkat
nafas dalam
4. Anjurkan
klien Pengeluaran sulit bila
untuk posisi semi secret tebal,
fowler
5. Berikan
berdarah
sputum
akibat
terapi kerusakan paru
oksigen
Secret berbuih
6. Pantau TTV
Batuk efektif membantu
Rr : 24/mnt
7. Kolaborasi
mengeluarkan secret
N : 80/mnt
Secret : ada
dengan tim medis
untuk membantu
terapi
Meningkatkan ekspansi
paru dan membuka area
atelektasis
Membantu
oksigen
Mengetahui
Perkembangan
Pasien.
suplai
No
2
Diagnosa
Keperawatan
Jam
Tujuan
(SMART)
Nutrisi kurang dari 06.00
Setelah
kebutuhan
dilakukan
tubuh
Rencana
Keperawatan
1. Catat
askep
DS :
jam kebutuhan
nafsu
kurang
makan
nutrisi
tampak
dan
4. Anjurkan
klien
5. Anjurkan
diet
dan
pemecahan masalah
makan
untuk meningkatkan
porsi
intake nutrisi
membantu
menghemat energi
5. Mencegah
Intoleransi aktivitas 06.20
Setelah
b.d. keadaan umum
dilakukan
lemah
askep
jam
1. Dekatkan
yang
3x24 dibutuhkan klien
lemas
sehingga
susah
kriteria hasil :
tidak
kesulitan
DO :
tampak
melakukan
aktivitas
memanggil
saat
Klien
Dapat
keluarga
dalam
proses
aktivitas yang tidak
bisa dilakukan klien
3.
Keluarga
Ciptakan
lingkungan
meringankan
yang
membantu kebutuhan
yang
traupetik
dapat
tidak
dilakukan klien
tidak
benda
aktivitas
penyembuhan
Klien
mudah
yang dibutuhkan
badannya
beraktivitas
dengan
dapat
mengambil
aktivitas
2.
dapat
2. Bantu
terpenuhi,
klien
dengan
Libatkan
Klien mengatakan
irigasi
gaster
benda- 1. Klien
benda
klien
DS:
keluarga
jenis
klien
klien
Klien
dan cairan
sedikit tapi sering 4. Dapat
sisa
nutrisi
mendefinisikan
makanan di piring
3
keefektifan
3. Menentukan
untuk bedrest
makanan
Ada
adanya
mual muntah
makanannya
nutrisi dan cairan
2. Mengukur
dengan
untun
lanjutan
mendefinisikan
output
menghabiskan
pengobatan
dalam
anoreksia
meningkat
tidak
untuk
penyembuhan
status 1. Berguna
terpenuhi,
Nafsu makan
Diperlukan
proses
intake
klien 3. Catat
kriteria hasil :
DO
Klien
3x24 2. Monitor
Paraf
dalam
nutrisi klien
b.d. anoreksia
Klien mengatakan
Rasional
4.
bisa
No
Diagnosa
Keperawatan
butuh sesuatu
Jam
Tujuan
(SMART)
lemas
Rencana
Keperawatan
Rasional
Lingkungan
Klien tampak lemas
4
Kecemasan
b.d. 06.45
kurang pengetahuan
Setelah
1. Pantau
dilakukan
3x24
Klien mengatakan
sangat
cemas
tentang penyakitnya
Klien
jam
tampak
gelisah
ini
penyakit
mempengaruhi
3.
Dorong
klien
mengakui
permasalahan
tidak
gelisah
Klien
tidak
bingung
dan
mengekspresika
3.
n perasaan
4. Libatkan
persepsi
klien
terhadap
ancaman
diri, potensial siklus
yang
anxieta
diderita klien
berkurang
Klien
cemas
Klien
penyembuhan
tingkat Faktor
tentang
klien
tampak
tampak
proses
2. Beri informasi
kecemasan
kriteria hasil :
bingung
Klien
mempercepat
kecemasan
dengan
DO :
yang
traupetik
askep selama
DS :
Paraf
Dapat
menambah
pengetahuan
klien
tentang penyakit yang
dideritanya
Klien
tidak akan merasa
terbebani
dengan
keluarga dalam
beban
pikiran
Klien
proses
sehingga
mengerti
penyembuhan
mempercepat
tentang
dapat
proses
penyembuhan
penyakitnya
Memberi
keyakinan
pada klien bahwa dia
tidak
menghadapi
masalah sendirian
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny. “S”
Dx Medis
: Tubreculosis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No MedRec
: 0027457
Hari/Tanggal
: Selasa, 21 Feb 2012
No Kamar/Bed : 7 / 4
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Bersihan
jalan
Jam
08.3
Tindakan Keperawatan
1. Mengkaji
nafas 0
fungsi 1. Klien bersedia di periksa
pernafasan
dengan hasil :
tidak efektif
b.d.
Para
f
Respon
2. Bunyi nafas vesikular
adanya
3. Frekuensi pernafasan :
2. Menganjurkan klien
secret
untuk latihan batuk
efektif
08.3
5
dan
nafas
dalam
4. Klien melakukan batuk
efektif dan nafas dalam
untuk
3.
3.
20x/mnt.
Memberikan
oksigen
terapi
mengeluarkan
secret
3.
4.
5. Klien bersedia dipasang
4. Memantau TTV
08.4
0
oksigen (2 liter /jam)
4.
Klien
bersedia
diperiksa
dengan hasil:
11.00
o Pols : 80x/mnt
o TD : 120/80 mmHg
o T : 37˚C
o Rr : 20x/mnt
2
Nutrisi kurang
09.00
1. Klien bersedia di periksa
dari kebutuhan
Mencatat
tubuh
klien
b.d.
status
nutrisi
dengan hasil :
o BB : 41 Kg
anoreksia
09.4
3. Klien
bersedia
diperiksa
dan menyebutkan makanan
No
Diagnosa
Keperawatan
Jam
Tindakan Keperawatan
Para
f
Respon
yang di dapatnya :
5
Memonitor intake output
4. INTAKE
o Makanan : nasi, agar,
telur, buah, roti, dll
Frekuensi : 3 x sehari
Porsi : 1 Porsi
o Minuman : Air putih
>5cangkir perhari
OUTPUT
o BAB : 2 x sehari
o BAK : >2 x sehari
3.
Klien mengatakan tidak mual
09.10
lagi
Mencatat adanya anoreksia
dan mual muntah
3
Intoleransi
aktivitas
09.30 1. Mendekatkan benda – 1. Benda
b.d.
benda yang dibutuhkan
keadaan
dibutuhkan
klien
2.
umum lemah
2. Membantu
09.3
aktivitas
Kecemasan
b.d.
kurang
pengetahuan
benda
yang
didekatkan
pada klien.
Klien bersedia dan berkata
jika butuh bantuan akan
klien
memencet bel pemanggil
5
4
–
perawat
3. Melibatkan
Keluarga
09.40
dalam
memenuhi
09.45
kebutuhan
1. Memantau
kecemasan
3. Keluarga
tingkat 1.
dengan
melihat respon pasien
bersedia
untuk
membantu aktifitas klien
Pasien cemas dan sudah
tenang
EVALUASI
Nama Pasien
Jenis Kelamin
No Kamar/Bed
N
o
1
: Ny. “S”
: Perempuan
:7/4
Diagnosa
Keperawatan
Jam
Bersihan jalan nafas
14.3
tidak
0
efektif
b.d.
adanya secre
Dx Medis
: Tubreculosis
No MedRec : 0027457
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Feb 2012
Evaluasi
S : Klien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Klien tidak tampak sesak lagi setelah di
pasang oksigen
DS :
Pasien
mengatakan
di
tenggorokanya
ada dahak
nafas
Ronkhi Basah
Klien
tampak
2
Secret berbuih
Rr : 24/mnt
N : 80/mnt
Secret : ada
Nutrisi kurang dari 14.4
kebutuhan
P : Tindakan yang diteruskan :
Berikan klien terapi oksigen
Anjurkan klien untuk batuk efektif dan nafas
dalam
Pantau TTV
sesah nafas
A : MasalahTeratasi sebagian
Kaji frekuensi pernafasan
DO :
Bunyi
Tidak terdengar suara ronkhi basah
RR : 20x/menit
Secret : masih ada
S : Klien mengatakan sudah nafsu makan
tubuh 0
b.d. anoreksia
DS :
O : Tidak tampak sisa makanan di piring klie
Klien menghabiskan makanannya
Klien
A : Masalah teratasi
mengatakan
kurang
makan
DO :
nafsu
P : Intervensi dihentikan
Paraf
N
o
Diagnosa
Keperawatan
Klien
tampak
Jam
Evaluasi
Paraf
tidak
menghabiskan
makanannya
Ada
sisa
makanan
di
piring klien
3
Intoleransi
15.0
aktivitas
S : Klien mengatakan badannya lemas sehingga
b.d. 0
keadaan
aktivitasnya terganggu
umum
lemah
O : Klien tampak masih lemah
DS:
Klien
Klien tampak masih memanggil keluarganya
saat butuh sesuatu
mengatakan
badannya lemas
sehingga
A : Masalah teratasi sebagian
susah
beraktivitas
P : Intervensi yang diteruskan :
DO :
Klien
tampak
klien
memanggil
keluarga
saat
Bantu aktivitas klien
Libatkan
butuh sesuatu
Klien
tampak
4
lemas
Kecemasan
pengetahuan
DS :
O:
Klien
mengatakan
dalam
proses
S:
keluarga
penyembuhan
b.d. 14.4
kurang
Dekatkan benda- benda yang dibutuhkan
5
Klien mengatakan tidak cemas lagi
Klien mengatakan paham tentang penyakitnya
Klien tampak tidak bingung lagi
Klien tampak tidak cemas lagi
Klien tampak tidak gelisah lagi
N
o
Diagnosa
Keperawatan
sangat cemas
tentang
Jam
Evaluasi
A : Masalah teratasi
penyakitnya
P : Intervensi dihentikan
DO :
Klien
tampak
bingung
Klien tampak
cemas
Klien tampak
gelisah
Paraf