Handout KOM 409 risiko dan reputasi
RISIKO DAN
REPUTASI
KULIAH MANAJEMEN ISU DAN KRISIS
RISIKO DAN REPUTASI
■ Manajemen krisis sering dikaitkan dengan kecelakaan yang bersifat
tiba-tiba, memberikan organisasi tantangan dan masalah komunikasi
■ Jenis kecelakaan ledakan, kebakaran, kebocoran oli, tabrakan kereta
■ Kecelakaan ini memberikan tekanan dan pemeriksaan dalam waktu
singkat di mana organisasi dianggap bertanggung jawab terhadap
kecelakaan
■ Untuk menghadapi hal ini maka, manajemen krisis membutuhkan
modus operandi baru yaitu prosedur krisis atau perencanaan krisis.
Manajemen isu
■ Manajemen isu sering di lihat hal-hal yang harus dihadapi setiap hari
■ Isu menggambarkan masalah atau tantangan yang membutuhkan
intervensi strategis sepanjang waktu
■ Isu digunakan untuk menggambarkan kesempatan yang dimiliki oleh
organisasi terhadap kontroversi atau risiko.
■ Dapat berupa isu politik atau isu sosial yang muncul ketika risiko
menjadi keharusan bagi organisasi
PERBEDAAN MANAJEMEN ISU DAN MANAJEMEN
KRISIS ADALAH ASUMSI BAGAIMANA
ORGANISASI MEMILIKI WAKTU DAN TEMPAT
UNTUK MEMECAHKAN ISU
Isu tidak bersifat segera dan berbeda
dengan krisis
Krisis adalah respon segera
terhadap insiden
■ Krisis adalah respon segera terhadap insiden (risiko akut)
■ Manajemen isu adalah respon jangka panjang terhadap risiko yang
terus berkembang.
■ Ledakan sumur minyak, tumpahan minyak adalah krisis.
■ Debat keselamatan dan kesehatan perusahaan minyak adalah isu.
■ Apakah isu bisa menyebabkan hancurnya perusahaan?
■ Beberapa perusahaan besar malah hancur akibat isu
■ Hacking scandal oleh news corp.
Manajemen krisis
■ Manajemen krisis adalah disiplin yang muncul dari
penanganan kecelakaan, respon darurat dan
kesinambungan bisnis dan menjadi bagian dari
operasional perusahaan.
■ Manajemen isu adalah lebih bersifat corporate affairs dan
departemen komunikasi.
HUBUNGAN RISIKO
TERHADAP REPUTASI
■ Krisis adalah situasi yang mungkin muncul dari kecelakaan atau mungkin tidak.
■ Ada perbedaan antara krisis dadakan (kecelakaan) dan krisis membara (isu) dan
kebanyakan krisis adalah isu.
■ Krisis adalah berita besar dan mengancam inti perusahaan.
■ Krisis tidak boleh di pandang enteng.
■ Krisis berkembang secara tidak bisa diramalkan dan respon yang ada biasanya
bersifat kreatif.
■ Di luar text book.
■ Kadang kala, langkah-langkah text book tidak mampu menghadapi krisis yang
kompleks.
MANAJEMEN ISU
■ Manajemen terus menerus terhadap risiko non akut yang
memiliki pengaruh terhadap organisasi secara strategis,
komersil, dan reputasi dan apabila tidak ditangani maka
akan berubah menjadi krisis.
■ Risiko reputasi muncul dari kecelakaan atau isu dan
kedua-duanya dapat menjadi krisis
INTERNAL DAN EKSTERNAL
■ Isu eksternal.
■ Risiko ini biasanya bersifat isu kebijakan atau isu politik atau dapat
muncul dari kontroversi atau kemarahan masyarakat.
■ Biasanya tidak spesifik pada satu organisasi namun berpengaruh
pada sektor yang ada secara luas.
■ Isu eksternal biasanya dipositioningkan secara hati-hati , kebijakan
publik dan sering berubah.
■ Manajemen yang buruk akan menjadi “poster child” akibat
meningkatnya isu masyarakat atau politik.
KESEMPATAN PENGELOLAAN
■ Isu ini mengambil kesempatan lebih cepat dibandingkan kompetitor
dan meningkatkan kepercayaan dan reputasi
■ Obesitas dan perubahan iklim.
■ Risiko nyata. Retaknya saluran gas atau panen makanan genetik.
■
INTERNAL ISU
■ Seluruh isu yang berhubungan dengan kinerja perusahaan
■ Perilaku tidak pantas
■ Kegagalan produk
■ Supply chain issues
■ Job losses
■ Kinerja keuangan buruk. Rugi. Salah tata kelola. Andersen. Bank-bank
di indonesia tahun 1998.
KECELAKAAN EKSTERNAL
■ Bersifat mendadak dan akut, ekstrem. Tidak menjadi kesalahan
organisasi atau kendali organisasi. Dibutuhkan respon cepat untuk
melindungi orang, lingkungan, reputasi organisasi.
■ Serangan teroris, pembajakan, sabotase.
■ Kesehatan: flu burung
■ Revolusi politik: arab spring
■ Alam: badai sandy, tsunami asia, gunung meletus di finlandia
■
KECELAKAAN INTERNAL
(INTERNAL INCIDENT)
■ Risiko ini di lihat sebagai sesuatu yang di bawah kendali organisasi.
Krisis klasik.
■ Kecelakaan pesawat terbang, tabrakan kereta, kapal laut (costa
concordia).
■ Kegagalan infrastruktur: tambang runtuh di chile, sumur minyak
meledak.
ISU EKSTERNAL
■ Isu ini juga dapat menjadi kesempatan atau risiko
■ Bersifat jarang sekali namun dapat di rubah menjadi keuntungan
reputasi, komersil atau reputasi.
■ Isu eksternal dikenali, didorong dan dipimpin oleh organisasi lain
seperti ngo, grup kampanye, pengembangan kebijakan, komunikasi
dan lain-lain.
KARAKTERISTIK
■ Ketika muncul, narasi utama isu tidak dikendalikan oleh organisasi
yang diharapkan berubah.
■ Pemegang agenda ada di tempat lain dan di bentuk secara
multidimensi.
Isu yang mempengaruhi seluruh
sektor pada organisasi
■ Kampanye akan fokus kepada sumber masalah. Poster child of issue.
Uber car.
■ Isu bersifat jangka panjang dan mungkin tidak akan selesai tuntas.
Hanya menjadi risiko permanen. Contoh: perubahan iklim dan lumpur
lapindo. Solusi masalah masih menjadi perdebatan.
■ Isu bersifat fundamental, dalam dan sulit ditanggulangi. Bisa saja
quick wins dan solusinya bukan dari public relations.
■ Isu akan selalu bersifat politis, mengarah kepada kebijakan publik dan
peraturan. Menuntut perubahan dari organisasi yang menjadi sumber
masalah.
■ Konsep kemarahan masyarakat (public outrage) seringkali tidak
menjadi penting pada isu eksternal.
■ Kemarahan adalah pendorong bagaimana masyarakat
mempersepsikan risiko secara moral, etika, dan masyarakat.
Masalah masyarakat dan
politis pada skala luas
■ NGO dan politikus berkata: “kita memiliki masalah. Sumber masalah
ada pada organisasi x sehingga mereka harus berubah.”
■ Jenis isu adalah perubahan iklim dan obesitas.
■ Pelaku yang di tuding: shell, mcdonald’s dan coca-cola
KRISIS OBESITAS.
■ Culprit: industri makanan. Di tuding membahayakan kesehatan.
Melibatkan publik, pemerintah dan industri.
■ Jurnal kedokteran, tingat obesitas konstan maka 26 juta penduduk
inggris dan 163 juta penduduk amerika akan obese pada 2030.
■ 2012, obama pidato pada national chilhood obesity awareness yang
berbunyi risiko besar akibat obesitas. Hal yang sama juga muncul di
inggris. War on sugar.
■ Infographic obesitas.
■ New york melarang soft drinks ukuran large namun dibatalkan oleh hakim
setempat.
■ Inggris. Junk food tidak boleh memasang iklan pada children programming.
■ Fast food di larang buka outlet 400 m dari sekolah atau taman bermain.
Kebijakan local council.
■ Kebijakan smart snacks in school dari dept. Pertanian usa.
■ Mcdonald’s dan kraft dituntut menjual junk food. Di inisiasi oleh orang tua
yang menuntut bahwa junk food tidak mencantumkan kandungan lemak
pada junk food namun keputusan pengadilan masih memihak industri
makanan.
ISU EKSTERNAL DAPAT DI JAWAB
DENGAN DUA GAYA:
MEMENANGKAN ARGUMEN ATAU
BERUBAH
■ Perubahan makan merubah produk mereka dengan melakukan
formulasi baru. Gula, garam, lemak lebih sedikit, memperbanyak
pilihan dan mengecilkan porsi. Big mac lebih banyak.
■ Perusahaan mengganti label makanan untuk menunjukkan kandungan
bahan pada lemak, garam, gula dan lain-lain.
■ Perusahaan menganti angle marketing mereka menjadi perang
terhadap obesitas.
■ Perusahaan makanan mengubah iklan mereka, menekankan
konsumen bahwa mereka harus lebih bertanggung jawab dan bijak
untuk makanan namun tetap perusahaan makanan tetap disalahkan
oleh masyarakat.
■ Debat obesitas tetap fokus pada makanan (energi yang masuk)
bukanlah exercise (energy out).
■ Isu ini masih tahap infancy. Perubahan pada produk dan prakteknya
tidak akan cukup
Kemarahan masyarakat dan politik
terhadap kinerja/perilaku organisasi
■ Isu internal driven: isu yang muncul akibat perilaku perusahaan.
Misalnya: perusahaan berseteru dengan buruh mengenai upah buruh.
■ Buruh anak
■ Metode pengeboran sumur minyak.
■ Pelanggaran hak asasi manusia oleh perusahaan. Contoh: perbudakan
di perusahaan ikan di Maluku.
■ Pajak perusahaan multinasional di beberapa negara. Contoh:
Starbucks, Google, Amazon, dll.
Kemarahan masyarakat dan
politik terhadap
kinerja/perilaku
organisasi
■ Isu eksternal lebih sering berbentuk isu
kemarahan moral.
■ Dalam hal ini, benar secara hukum tidaklah cukup.
■ Immoral.
■ Perusahaan serakah maka harus di hukum dan membayar denda.
■ Dipermalukan secara politik.
Kemarahan masyarakat dan
politik terhadap
kinerja/perilaku
organisasi
■ Kemarahan masyarakat dan politik sebagai
sebuah risiko baru yang
disebabkan oleh organisasi.
■ Isu eksternal adalah isu aktual atau risiko nyata.
■ Apakah anda tahu risiko yang dihubungkan dengan perkembangan
atau inovasi
■ Organisasi ini harus berubah
RISIKO PADA MASYARAKAT
■ Risiko ini dapat bersifat meluas pada masyarakat
■ Risiko tower bts
■ Teknologi nuklir
Tantangan isu eksternal
■ Melakukan peramalan bagaimana, di mana dan kapan isu akan
berkembang.
■ Asumsi dasar: isu eksternal tidak bisa diramalkan.
■ Misalnya: kecelakaan mobil di Daan Mogot berujung kepada
penggusuran Kalijodo.
■ Tugas komunikasi adalah memahami munculnya isu-isu ini dan
menjadi mata organisasi dan kuping organisasi terhadap isu
■ Stakeholder knowledge and engagement and company radar.
Tantangan lain
■ Memahami isu dan bagaimana persepsi siapapun yang mencetuskan
isu, mendukung isu bahkan pelaku isu.
■ Pengembangan kebijakan, positioning dan narasi isu.
■ Hal ini sulit dilakukan
■ Positioning terhadap isu eksternal sangatlah susah bahkan isu tsb
dianggap sbg ancaman perusahaan
■ Bagaimana positioning perusahaan, kebijakan, dan komunikasi secara
eksternal.
Tantangan lain
■ Organisasi harus menentukan positioning di antara kelompok mereka
dan kompetitor.
■ Apakah mau sendiri ataukah bergabung dalam sebuah asosiasi
■ Apakah ini menjadi sebuah kesempatan?
■ Tidak mau menjadi pemimpin asosiasi karena takut dijadikan poster
child.
■ Sebaliknya, ada organisasi yang ingin menjadi pemimpin asosiasi
karena akan dipersepsikan sbg organisasi yang lebih baik. Ex: kompas
sbg leader di koran nasional.
Industri tambang
■ Tambang adalah industri yang merusak manusia, komunitas dan
lingkungan.
■ Tidak pernah membagi keuntungan secara adil.
■ Industri bom waktu.
■ Global mining initiative GMI
■ Komitmen anggota.
■ Multi stake holder approach
■ Anggotanya adalah para CEO.
TERIMA KASIH
REPUTASI
KULIAH MANAJEMEN ISU DAN KRISIS
RISIKO DAN REPUTASI
■ Manajemen krisis sering dikaitkan dengan kecelakaan yang bersifat
tiba-tiba, memberikan organisasi tantangan dan masalah komunikasi
■ Jenis kecelakaan ledakan, kebakaran, kebocoran oli, tabrakan kereta
■ Kecelakaan ini memberikan tekanan dan pemeriksaan dalam waktu
singkat di mana organisasi dianggap bertanggung jawab terhadap
kecelakaan
■ Untuk menghadapi hal ini maka, manajemen krisis membutuhkan
modus operandi baru yaitu prosedur krisis atau perencanaan krisis.
Manajemen isu
■ Manajemen isu sering di lihat hal-hal yang harus dihadapi setiap hari
■ Isu menggambarkan masalah atau tantangan yang membutuhkan
intervensi strategis sepanjang waktu
■ Isu digunakan untuk menggambarkan kesempatan yang dimiliki oleh
organisasi terhadap kontroversi atau risiko.
■ Dapat berupa isu politik atau isu sosial yang muncul ketika risiko
menjadi keharusan bagi organisasi
PERBEDAAN MANAJEMEN ISU DAN MANAJEMEN
KRISIS ADALAH ASUMSI BAGAIMANA
ORGANISASI MEMILIKI WAKTU DAN TEMPAT
UNTUK MEMECAHKAN ISU
Isu tidak bersifat segera dan berbeda
dengan krisis
Krisis adalah respon segera
terhadap insiden
■ Krisis adalah respon segera terhadap insiden (risiko akut)
■ Manajemen isu adalah respon jangka panjang terhadap risiko yang
terus berkembang.
■ Ledakan sumur minyak, tumpahan minyak adalah krisis.
■ Debat keselamatan dan kesehatan perusahaan minyak adalah isu.
■ Apakah isu bisa menyebabkan hancurnya perusahaan?
■ Beberapa perusahaan besar malah hancur akibat isu
■ Hacking scandal oleh news corp.
Manajemen krisis
■ Manajemen krisis adalah disiplin yang muncul dari
penanganan kecelakaan, respon darurat dan
kesinambungan bisnis dan menjadi bagian dari
operasional perusahaan.
■ Manajemen isu adalah lebih bersifat corporate affairs dan
departemen komunikasi.
HUBUNGAN RISIKO
TERHADAP REPUTASI
■ Krisis adalah situasi yang mungkin muncul dari kecelakaan atau mungkin tidak.
■ Ada perbedaan antara krisis dadakan (kecelakaan) dan krisis membara (isu) dan
kebanyakan krisis adalah isu.
■ Krisis adalah berita besar dan mengancam inti perusahaan.
■ Krisis tidak boleh di pandang enteng.
■ Krisis berkembang secara tidak bisa diramalkan dan respon yang ada biasanya
bersifat kreatif.
■ Di luar text book.
■ Kadang kala, langkah-langkah text book tidak mampu menghadapi krisis yang
kompleks.
MANAJEMEN ISU
■ Manajemen terus menerus terhadap risiko non akut yang
memiliki pengaruh terhadap organisasi secara strategis,
komersil, dan reputasi dan apabila tidak ditangani maka
akan berubah menjadi krisis.
■ Risiko reputasi muncul dari kecelakaan atau isu dan
kedua-duanya dapat menjadi krisis
INTERNAL DAN EKSTERNAL
■ Isu eksternal.
■ Risiko ini biasanya bersifat isu kebijakan atau isu politik atau dapat
muncul dari kontroversi atau kemarahan masyarakat.
■ Biasanya tidak spesifik pada satu organisasi namun berpengaruh
pada sektor yang ada secara luas.
■ Isu eksternal biasanya dipositioningkan secara hati-hati , kebijakan
publik dan sering berubah.
■ Manajemen yang buruk akan menjadi “poster child” akibat
meningkatnya isu masyarakat atau politik.
KESEMPATAN PENGELOLAAN
■ Isu ini mengambil kesempatan lebih cepat dibandingkan kompetitor
dan meningkatkan kepercayaan dan reputasi
■ Obesitas dan perubahan iklim.
■ Risiko nyata. Retaknya saluran gas atau panen makanan genetik.
■
INTERNAL ISU
■ Seluruh isu yang berhubungan dengan kinerja perusahaan
■ Perilaku tidak pantas
■ Kegagalan produk
■ Supply chain issues
■ Job losses
■ Kinerja keuangan buruk. Rugi. Salah tata kelola. Andersen. Bank-bank
di indonesia tahun 1998.
KECELAKAAN EKSTERNAL
■ Bersifat mendadak dan akut, ekstrem. Tidak menjadi kesalahan
organisasi atau kendali organisasi. Dibutuhkan respon cepat untuk
melindungi orang, lingkungan, reputasi organisasi.
■ Serangan teroris, pembajakan, sabotase.
■ Kesehatan: flu burung
■ Revolusi politik: arab spring
■ Alam: badai sandy, tsunami asia, gunung meletus di finlandia
■
KECELAKAAN INTERNAL
(INTERNAL INCIDENT)
■ Risiko ini di lihat sebagai sesuatu yang di bawah kendali organisasi.
Krisis klasik.
■ Kecelakaan pesawat terbang, tabrakan kereta, kapal laut (costa
concordia).
■ Kegagalan infrastruktur: tambang runtuh di chile, sumur minyak
meledak.
ISU EKSTERNAL
■ Isu ini juga dapat menjadi kesempatan atau risiko
■ Bersifat jarang sekali namun dapat di rubah menjadi keuntungan
reputasi, komersil atau reputasi.
■ Isu eksternal dikenali, didorong dan dipimpin oleh organisasi lain
seperti ngo, grup kampanye, pengembangan kebijakan, komunikasi
dan lain-lain.
KARAKTERISTIK
■ Ketika muncul, narasi utama isu tidak dikendalikan oleh organisasi
yang diharapkan berubah.
■ Pemegang agenda ada di tempat lain dan di bentuk secara
multidimensi.
Isu yang mempengaruhi seluruh
sektor pada organisasi
■ Kampanye akan fokus kepada sumber masalah. Poster child of issue.
Uber car.
■ Isu bersifat jangka panjang dan mungkin tidak akan selesai tuntas.
Hanya menjadi risiko permanen. Contoh: perubahan iklim dan lumpur
lapindo. Solusi masalah masih menjadi perdebatan.
■ Isu bersifat fundamental, dalam dan sulit ditanggulangi. Bisa saja
quick wins dan solusinya bukan dari public relations.
■ Isu akan selalu bersifat politis, mengarah kepada kebijakan publik dan
peraturan. Menuntut perubahan dari organisasi yang menjadi sumber
masalah.
■ Konsep kemarahan masyarakat (public outrage) seringkali tidak
menjadi penting pada isu eksternal.
■ Kemarahan adalah pendorong bagaimana masyarakat
mempersepsikan risiko secara moral, etika, dan masyarakat.
Masalah masyarakat dan
politis pada skala luas
■ NGO dan politikus berkata: “kita memiliki masalah. Sumber masalah
ada pada organisasi x sehingga mereka harus berubah.”
■ Jenis isu adalah perubahan iklim dan obesitas.
■ Pelaku yang di tuding: shell, mcdonald’s dan coca-cola
KRISIS OBESITAS.
■ Culprit: industri makanan. Di tuding membahayakan kesehatan.
Melibatkan publik, pemerintah dan industri.
■ Jurnal kedokteran, tingat obesitas konstan maka 26 juta penduduk
inggris dan 163 juta penduduk amerika akan obese pada 2030.
■ 2012, obama pidato pada national chilhood obesity awareness yang
berbunyi risiko besar akibat obesitas. Hal yang sama juga muncul di
inggris. War on sugar.
■ Infographic obesitas.
■ New york melarang soft drinks ukuran large namun dibatalkan oleh hakim
setempat.
■ Inggris. Junk food tidak boleh memasang iklan pada children programming.
■ Fast food di larang buka outlet 400 m dari sekolah atau taman bermain.
Kebijakan local council.
■ Kebijakan smart snacks in school dari dept. Pertanian usa.
■ Mcdonald’s dan kraft dituntut menjual junk food. Di inisiasi oleh orang tua
yang menuntut bahwa junk food tidak mencantumkan kandungan lemak
pada junk food namun keputusan pengadilan masih memihak industri
makanan.
ISU EKSTERNAL DAPAT DI JAWAB
DENGAN DUA GAYA:
MEMENANGKAN ARGUMEN ATAU
BERUBAH
■ Perubahan makan merubah produk mereka dengan melakukan
formulasi baru. Gula, garam, lemak lebih sedikit, memperbanyak
pilihan dan mengecilkan porsi. Big mac lebih banyak.
■ Perusahaan mengganti label makanan untuk menunjukkan kandungan
bahan pada lemak, garam, gula dan lain-lain.
■ Perusahaan menganti angle marketing mereka menjadi perang
terhadap obesitas.
■ Perusahaan makanan mengubah iklan mereka, menekankan
konsumen bahwa mereka harus lebih bertanggung jawab dan bijak
untuk makanan namun tetap perusahaan makanan tetap disalahkan
oleh masyarakat.
■ Debat obesitas tetap fokus pada makanan (energi yang masuk)
bukanlah exercise (energy out).
■ Isu ini masih tahap infancy. Perubahan pada produk dan prakteknya
tidak akan cukup
Kemarahan masyarakat dan politik
terhadap kinerja/perilaku organisasi
■ Isu internal driven: isu yang muncul akibat perilaku perusahaan.
Misalnya: perusahaan berseteru dengan buruh mengenai upah buruh.
■ Buruh anak
■ Metode pengeboran sumur minyak.
■ Pelanggaran hak asasi manusia oleh perusahaan. Contoh: perbudakan
di perusahaan ikan di Maluku.
■ Pajak perusahaan multinasional di beberapa negara. Contoh:
Starbucks, Google, Amazon, dll.
Kemarahan masyarakat dan
politik terhadap
kinerja/perilaku
organisasi
■ Isu eksternal lebih sering berbentuk isu
kemarahan moral.
■ Dalam hal ini, benar secara hukum tidaklah cukup.
■ Immoral.
■ Perusahaan serakah maka harus di hukum dan membayar denda.
■ Dipermalukan secara politik.
Kemarahan masyarakat dan
politik terhadap
kinerja/perilaku
organisasi
■ Kemarahan masyarakat dan politik sebagai
sebuah risiko baru yang
disebabkan oleh organisasi.
■ Isu eksternal adalah isu aktual atau risiko nyata.
■ Apakah anda tahu risiko yang dihubungkan dengan perkembangan
atau inovasi
■ Organisasi ini harus berubah
RISIKO PADA MASYARAKAT
■ Risiko ini dapat bersifat meluas pada masyarakat
■ Risiko tower bts
■ Teknologi nuklir
Tantangan isu eksternal
■ Melakukan peramalan bagaimana, di mana dan kapan isu akan
berkembang.
■ Asumsi dasar: isu eksternal tidak bisa diramalkan.
■ Misalnya: kecelakaan mobil di Daan Mogot berujung kepada
penggusuran Kalijodo.
■ Tugas komunikasi adalah memahami munculnya isu-isu ini dan
menjadi mata organisasi dan kuping organisasi terhadap isu
■ Stakeholder knowledge and engagement and company radar.
Tantangan lain
■ Memahami isu dan bagaimana persepsi siapapun yang mencetuskan
isu, mendukung isu bahkan pelaku isu.
■ Pengembangan kebijakan, positioning dan narasi isu.
■ Hal ini sulit dilakukan
■ Positioning terhadap isu eksternal sangatlah susah bahkan isu tsb
dianggap sbg ancaman perusahaan
■ Bagaimana positioning perusahaan, kebijakan, dan komunikasi secara
eksternal.
Tantangan lain
■ Organisasi harus menentukan positioning di antara kelompok mereka
dan kompetitor.
■ Apakah mau sendiri ataukah bergabung dalam sebuah asosiasi
■ Apakah ini menjadi sebuah kesempatan?
■ Tidak mau menjadi pemimpin asosiasi karena takut dijadikan poster
child.
■ Sebaliknya, ada organisasi yang ingin menjadi pemimpin asosiasi
karena akan dipersepsikan sbg organisasi yang lebih baik. Ex: kompas
sbg leader di koran nasional.
Industri tambang
■ Tambang adalah industri yang merusak manusia, komunitas dan
lingkungan.
■ Tidak pernah membagi keuntungan secara adil.
■ Industri bom waktu.
■ Global mining initiative GMI
■ Komitmen anggota.
■ Multi stake holder approach
■ Anggotanya adalah para CEO.
TERIMA KASIH