Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepuasan Kerja, Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono T2 942011088 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel total atau seluruh populasi menjadi sampel yang terdiri dari 63 orang guru SD penerima tunjangan sertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (f)

Prosentase (%)

L 58 92,1

P 5 7,9

Sumber: Diolah dari data primer, 2013

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar (92,1%) guru penerima tunjangan sertifikasi berjenis kelamin laki-laki.


(2)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden berdasarkan Status

Status Frekuensi (f)

Prosentase (%) Kepala Sekolah 22 34,9

Guru Kelas 41 65,1

Sumber: Diolah dari data primer, 2013

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa sebagian besar (65,1 %) guru SD penerima tunjangan sertifikasi berstatus sebagai guru kelas, hal ini menunjukkan bahwa guru SD penerima tunjangan sertifikasi mayoritas guru kelas.

4.2 Analisis Deskriptif

Pada Tabel 4.3, 4.4, dan 4.5 di bawah ini disajikan hasil analisis deskriptif terhadap masing-masing variabel dengan rumus:

Kategori

minimum Skor

maksimum

Skor 

Data variabel X1 diperoleh lewat tes objektif dengan jumlah 66 item dan 4 pilihan jawaban, rentang skor antara 1 sampai dengan 4 sehingga skor minimum 66 dan skor maximum 264. Jumlah kategori ada 5 yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah,


(3)

40 dibulatkan 6 , 39 5 66 264     Panjang Interval =

Kategori

minimum Skor

maksimum

Skor 

Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3

Kategori Kepuasan Kerja Guru (X1) Responden (N=63)

Kategori Rentang Skor Frekuensi Guru

Prosentase (%) Sangat Tinggi 226 - 264 3 4,8 Tinggi 186 - 225 37 58,7 Sedang 146 - 185 21 33,3 Rendah 106 - 145 2 3,2 Sangat Rendah 66 - 105 0 0,0

Jumlah 63 100

Rata-rata 188,4

Sumber: Diolah dari data primer, 2013

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar (58,7 %) kepuasan kerja guru dalam kategori Tinggi. Rata-rata kepuasan kerja guru memi-liki skor 188,4 atau dalam kategori Tinggi.

Data variabel diperoleh lewat tes objektif dengan jumlah item 20 dan 4 pilihan jawaban, sehingga jika benar semua mendapat skor 20, kalau salah semua mendapat skor 0 (nol). Untuk menentu-kan interval diperoleh dari:


(4)

Kategori

minimum Skor

maksimum

Skor 

4 5

0 20 Interval  

Tabel 4.4

Deskripsi Frekuensi Kemampuan Menyusun RPP (X2)

Responden (N=63)

Kategori Interval Frekuensi (f) Prosentase (%) Sangat Baik 16 - 20 12 19,1

Baik 12 - 15 13 20,6

Cukup 8 - 11 25 39,7

Kurang 4 - 7 13 20,6

Sangat Kurang 0 - 3 0 0,0

Jumlah 63 100

Rata-rata 11,1

Sumber: Diolah dari data primer, 2013

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kemampuan menyusun RPP guru sebagian besar (39,7 %) dalam kategori Cukup. Rata-rata kemampuan menyusun RPP guru memiliki skor 11,1 atau dalam kategori Cukup.


(5)

Kategori Kinerja Mengajar Guru (Sebagai Pribadi) (Y)

Responden (N= 41)

Kategori Rentang

Skor Frekuensi Guru Prosentase (%) Sangat Baik 51 - 60 16 39,0

Baik 42 - 50 19 46,3

Sedang 33 - 41 6 14,6

Buruk 24 - 32 0 0,0

Sangat Buruk 15 - 23 0 0,0

Jumlah 41 100

Rata-rata 48,10

Sumber: Diolah dari data primer, 2013

Berdasarkan Tabel 4.5 kinerja mengajar guru sebagai pribadi sebagian besar (46,3 %) berada pada kategori Baik. Rata-rata skor kinerja mengajar guru menurut penilaian pribadi guru 48,10 berada pada kategori Baik.

Tabel 4.6

Kategori Kinerja Mengajar Guru (Sebagai KS) (Y)

Responden (N= 22)

Kategori Rentang

Skor Frekuensi Guru Prosentase (%) Sangat Baik 51 - 60 2 9,1

Baik 42 - 50 8 36,4

Sedang 33 - 41 12 54,5

Buruk 24 - 32 0 0,0

Sangat Buruk 15 - 23 0 0,0

Jumlah 22 100

Rata-rata 41,36


(6)

Berdasarkan Tabel 4.6 kinerja mengajar guru sebagai kepala sekolah sebagian besar (54,5%) berada pada kategori Sedang. Rata-rata skor kinerja mengajar guru sebagai kepala sekolah 41,36 berada pada kate-gori Sedang. Rata-rata skor penilaian kinerja mengajar yang diisi oleh guru sebagai pribadi lebih tinggi di-bandingkan dengan rata-rata skor penilaian kinerja mengajar oleh guru sebagai kepala sekolah. Ada ke-cenderungan guru menilai diri saat berstatus sebagai guru lebih baik dibandingkan menilai saat berstatus sebagai kepala sekolah.

4.3 Analisis Korelasi

Sebelum dilakukan analisis korelasi,

ter-lebih dahulu dilakukan uji normalitas

masing-masing variabel sebagai syarat untuk memakai

analisis korelasi product moment.

Berturut-turut pada Tabel 4.7, 4.8, dan 4.9 disajikan

hasil analisis normalitas masing-masing

varia-bel.


(7)

Hasil Analisis Normalitas Instrumen Kepuasan Kerja Guru

P

ada Tabel 4.7 terlihat bahwa hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 0,947 dengan taraf signifikan 0,331 > 0,05 yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil pengukuran variabel kepuasan kerja guru adalah normal.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Normalitas

Instrumen Kemampuan Menyusun RPP

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepuasan Kerja Guru

N 63

Normal Parametersa Mean 164.8254

Std. Deviation 26.67761

Most Extreme Differences Absolute .119

Positive .119

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z .947

Asymp. Sig. (2-tailed) .331

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kemampuan Menyusun RPP

N 63

Normal Parametersa Mean 11.0794

Std. Deviation 4.04133

Most Extreme Differences Absolute .161

Positive .161

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z 1.277

Asymp. Sig. (2-tailed) .077

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data


(8)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 1,277 dengan taraf signifikan 0,077 > 0,05 yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil pengukuran variabel Kemampuan Menyusun RPP adalah normal.

Tabel 4.9

Hasil Analisis Normalitas Instrumen Kinerja Mengajar Guru

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa hasil uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) sebesar 1,020 dengan taraf signifikan 0,249 > 0,05 yang berarti bahwa distribusi sebaran hasil pengukuran variabel kinerja mengajar guru adalah normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kinerja Mengajar Guru

N 63

Normal Parametersa Mean 46.3492 Std. Deviation 6.09643 Most Extreme Differences Absolute .128 Positive .082 Negative -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.020

Asymp. Sig. (2-tailed) .249 a. Test distribution is Normal.


(9)

4.4 Analisis

Korelasi

antar

Variabel

Penelitian

Tabel 4.10 di bawah ini menyajikan data hasil Analisis Korelasi Product Moment antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Mengajar Guru.

Tabel 4.10

Korelasi antar Kepuasan Kerja (X1), dengan Kinerja Mengajar Guru (Y)

Sebagai Pribadi

Correlations Control Variables

Kepuasan Kerja

Kinerja Mengajar Guru Kepuasan

Kerja

Pearson Correlation 1 .371* Sig. (2-tailed) .017

N 63 41

Kinerja Mengajar Guru

Pearson Correlation .371* 1 Sig. (2-tailed) .017

N 41 41

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh nilai rxy sebesar 0,371, dengan p=0,017 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan dengan arah positif antara variabel kepuasan kerja guru, dengan kinerja mengajar guru, artinya bila skor kepuasan kerja guru meningkat maka diikuti skor kinerja mengajar guru meningkat dan/atau sebalik-nya.


(10)

Tabel 4.11

Korelasi antar Kepuasan Kerja (X1), dengan Kinerja Mengajar Guru (Y)

Sebagai Kepala Sekolah

Correlations Control Variables

Kepuasan Kerja

Kinerja Mengajar Guru Kepuasan

Kerja

Pearson Correlation 1 .501* Sig. (2-tailed) .017

N 63 22

Kinerja Mengajar Guru

Pearson Correlation .501* 1 Sig. (2-tailed) .017

N 22 22

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai rxy sebesar 0,501, dengan p = 0,017 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan dengan arah positif antara variabel kepuas-an kerja guru, dengkepuas-an kinerja mengajar guru, artinya bila skor kepuasan kerja guru meningkat maka diikuti skor kinerja mengajar guru meningkat dan/atau sebaliknya.

4.5 Korelasi antar Kemampuan Menyusun

RPP (X2) dengan Kinerja Mengajar Guru

(Y)


(11)

Korelasi antar Kemampuan Menyusun RPP (X2), dengan Kinerja Mengajar Guru (Y)

Sebagai Pribadi

Correlations Control Variables

Kemampuan Menyusun

RPP

Kinerja Mengajar Guru Kemampuan

Menyusun RPP

Pearson Correlation 1 .370* Sig. (2-tailed) .017

N 63 41

Kinerja Mengajar Guru

Pearson Correlation .370* 1 Sig. (2-tailed) .017

N 41 41

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai rxy sebesar 0,370, dengan p=0,017 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan dengan arah positif antara variabel kemampuan menyusun RPP, dengan kinerja mengajar guru, artinya bila skor kemampuan menyusun RPP meningkat maka skor kinerja mengajar guru turut meningkat dan/atau sebaliknya.


(12)

Tabel 4.13

Korelasi antar Kemampuan Menyusun RPP (X2), dengan Kinerja Mengajar Guru (Y)

Sebagai Kepala Sekolah

Correlations Control Variables

Kemampuan Menyusun

RPP

Kinerja Mengajar Guru Kemampuan

Menyusun RPP

Pearson Correlation 1 .504* Sig. (2-tailed) .017

N 63 22

Kinerja Mengajar Guru

Pearson Correlation .504* 1 Sig. (2-tailed) .017

N 22 22

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai rxy sebesar 0,504, dengan p=0,017 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan dengan arah positif antara variabel kemampuan menyusun RPP, dengan kinerja mengajar guru, artinya bila skor kemampuan menyusun RPP meningkat maka skor kinerja mengajar guru turut meningkat dan/atau sebaliknya.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Hubungan Kepuasan Kerja (X1) dengan Kiner-ja MengaKiner-jar Guru (Y)


(13)

017. Berpedoman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Keeratan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja mengajar guru ditunjukkan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,371. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebesar 13,8% yang merupakan kuadrat dari koefiesien korelasi (R). Ini berarti bahwa hanya 13,8% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kepuasan kerja guru. Demikian juga pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru berstatus sebagai kepala sekolah ( ) = 0,501 dengan p = 017. Berpedoman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Keeratan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja mengajar guru ditunjuk-kan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,501. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebe-sar 25,1%. Ini berarti bahwa hanya 25,1% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kepuasan kerja guru. Dengan demikian hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru baik penilaian guru sebagai pribadi maupun penilaian guru sebagai kepala sekolah dinyatakan signifikan.


(14)

4.6.2 Hubungan Kemampuan Menyusun RPP (X2) dengan Kinerja Mengajar Guru (Y)

Pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara kemampuan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru menurut penilaian pribadi guru ( ) = 0,370 dengan p = 017. Berpedoman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0

ditolak dan Ha diterima. Keeratan hubungan antara kemampuan menyusun RPP dan kinerja mengajar guru ditunjukkan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,370. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kemampuan menyusun RPP pada kinerja mengajar guru sebesar 13,7% yang merupakan kuadrat dari koefiesien korelasi (R). Ini berarti bahwa hanya 13,7% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kemampuan me-nyusun RPP. Demikian juga pada Tabel 4.13 menun-jukkan bahwa koefisien korelasi antara kemampuan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru sebagai kepala sekolah ( ) = 0,504 dengan p = 017. Berpe-doman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Keeratan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja menga-jar guru ditunjukkan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,504. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kepuasan kerja pada kinerja


(15)

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

4.7.1 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono

Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan kinerja mengajar guru memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,371 dan 0,501, sumbangan efektif sebesar 38,9%. Ini berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja se-orang guru pada pekerjaannnya maka semakin tinggi kinerjanya. Dengan kata lain kenaikan kepuasan kerja para guru akan diikuti kenaikan kinerjanya dalam mengajar. Besarnya sumbangan efektif kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebagai guru kelas dan sebagai kepala sekolah adalah 38,9%. Ini berarti masih terdapat sebesar 61,1% yang dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil peneliti-an Ngasrippeneliti-an (2011) ypeneliti-ang menyatakpeneliti-an bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru SD Negeri Keca-matan Bandungan Kabupaten Semarang. Sumbangan efektif yang diberikan variabel kepuasan kerja pada variabel kinerja mengajar guru adalah sebesar 52,3%. Selain itu, Ngasripan (2011) juga mengemukakan bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja mengajar guru artinya semakin tinggi motivasi kerja guru semakin tinggi pula


(16)

kinerja mengajar guru di sekolah. Sumbangan efektif motivasi kerja pada kinerja mengajar sebesar 14,4% .

Pada penelitian ini, penilaian kinerja mengajar guru dilakukan pada pelaksanaan tugas pokok guru dengan format penilaian tertentu. Guru yang memiliki kinerja mengajar tinggi adalah guru yang mengutama-kan tugas pokoknya.

Pelaksanaan tugas seorang guru dapat dilihat dari penjabaran Peraturan Menteri Negara Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsio-nal Guru dan Angka Kreditnya.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungannya. Kepuasan kerja yang berhubung-an dengberhubung-an pekerjaberhubung-an seorberhubung-ang guru dapat dipengaruhi oleh sembilan faktor yaitu sepervisi, teman kerja, kondisi kerja, imbalan jasa/upah, jaminan rasa aman, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kemajuan/ pengembangan diri dan penghargaan. Salah satu faktor yang berhubungan dengan pribadi guru secara individu adalah tingkat upah atau gaji yang diterima-nya. Tingkat upah atau gaji yang diterima oleh guru


(17)

yang sudah memenuhi syarat. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja guru antara lain menciptakan hubungan kerja sama yang baik, menciptakan kondisi kerja yang baik, memperhatikan kesesuaian gaji dengan pekerjaan, memberikan jaminan rasa aman, memberi tanggung jawab, memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan memberi pengakuan/penghargaan atas prestasi kerjanya.

4.7.2 Hubungan Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Berserti-fikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono

Dari hasil uji statistik sebagaimana yang ditun-jukkan pada Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 diketahui korelasi antara kemampuan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru sebesar = 0,370 dan = 0,504 dengan p=0,017 < 0,05 disimpulkan bahwa ter-dapat korelasi yang signifikan antara variabel kemam-puan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil peneliti-an Waimuri (2012) ypeneliti-ang mengatakpeneliti-an bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara pengetahuan menyusun RPP dengan kompetensi mengajar guru PAK SD Kristen Tri Tunggal Semarang, artinya skor variabel pengetahuan menyusun RPP guru meningkat maka skor kompetensi mengajar guru juga meningkat


(18)

atau sebaliknya. Dalam Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 menyebutkan bahwa setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis dengan memperhatikan beberapa komponen yaitu identitas mata pelajaran, SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode, kegiatan pembelajaran, penilai-an hasil belajar dpenilai-an sumber belajar. RPP harus di-susun dengan memperhatikan prinsip memperhatikan perbedaan individu, mendorong partisipasi aktif, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik, adanya keterkaitan antar komponen dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu bukti seorang guru menun-jukkan kinerja mengajar yang baik akan terlihat dari kemampuannya dalam menyusun RPP.


(1)

ajar guru sebagai pribadi ( ) = 0,371 dengan p = 017. Berpedoman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Keeratan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja mengajar guru ditunjukkan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,371. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebesar 13,8% yang merupakan kuadrat dari koefiesien korelasi (R). Ini berarti bahwa hanya 13,8% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kepuasan kerja guru. Demikian juga pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru berstatus sebagai kepala sekolah ( ) = 0,501 dengan p = 017. Berpedoman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0

ditolak dan H1 diterima. Keeratan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja mengajar guru ditunjuk-kan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,501. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebe-sar 25,1%. Ini berarti bahwa hanya 25,1% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kepuasan kerja guru. Dengan demikian hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru baik penilaian guru sebagai pribadi maupun penilaian guru sebagai kepala sekolah dinyatakan signifikan.


(2)

4.6.2 Hubungan Kemampuan Menyusun RPP (X2) dengan Kinerja Mengajar Guru (Y)

Pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara kemampuan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru menurut penilaian pribadi guru ( ) = 0,370 dengan p = 017. Berpedoman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0

ditolak dan Ha diterima. Keeratan hubungan antara kemampuan menyusun RPP dan kinerja mengajar guru ditunjukkan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,370. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kemampuan menyusun RPP pada kinerja mengajar guru sebesar 13,7% yang merupakan kuadrat dari koefiesien korelasi (R). Ini berarti bahwa hanya 13,7% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kemampuan me-nyusun RPP. Demikian juga pada Tabel 4.13 menun-jukkan bahwa koefisien korelasi antara kemampuan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru sebagai kepala sekolah ( ) = 0,504 dengan p = 017. Berpe-doman pada taraf signifikansi 5% diperoleh p = 0,017 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Keeratan hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja menga-jar guru ditunjukkan dari besarnya koefisien korelasi yaitu 0,504. Dari koefisien korelasi dapat diketahui sumbangan efektif ( ) kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebesar 25,4%. Ini berarti bahwa hanya 25,4% variasi kinerja mengajar guru dapat dijelaskan oleh variasi kemampuan menyusun RPP.


(3)

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

4.7.1 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono

Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan kinerja mengajar guru memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,371 dan 0,501, sumbangan efektif sebesar 38,9%. Ini berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja se-orang guru pada pekerjaannnya maka semakin tinggi kinerjanya. Dengan kata lain kenaikan kepuasan kerja para guru akan diikuti kenaikan kinerjanya dalam mengajar. Besarnya sumbangan efektif kepuasan kerja pada kinerja mengajar guru sebagai guru kelas dan sebagai kepala sekolah adalah 38,9%. Ini berarti masih terdapat sebesar 61,1% yang dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil peneliti-an Ngasrippeneliti-an (2011) ypeneliti-ang menyatakpeneliti-an bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru SD Negeri Keca-matan Bandungan Kabupaten Semarang. Sumbangan efektif yang diberikan variabel kepuasan kerja pada variabel kinerja mengajar guru adalah sebesar 52,3%. Selain itu, Ngasripan (2011) juga mengemukakan bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja mengajar guru artinya semakin tinggi motivasi kerja guru semakin tinggi pula


(4)

kinerja mengajar guru di sekolah. Sumbangan efektif motivasi kerja pada kinerja mengajar sebesar 14,4% .

Pada penelitian ini, penilaian kinerja mengajar guru dilakukan pada pelaksanaan tugas pokok guru dengan format penilaian tertentu. Guru yang memiliki kinerja mengajar tinggi adalah guru yang mengutama-kan tugas pokoknya.

Pelaksanaan tugas seorang guru dapat dilihat dari penjabaran Peraturan Menteri Negara Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 dan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsio-nal Guru dan Angka Kreditnya.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya sendiri maupun dari lingkungannya. Kepuasan kerja yang berhubung-an dengberhubung-an pekerjaberhubung-an seorberhubung-ang guru dapat dipengaruhi oleh sembilan faktor yaitu sepervisi, teman kerja, kondisi kerja, imbalan jasa/upah, jaminan rasa aman, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kemajuan/ pengembangan diri dan penghargaan. Salah satu faktor yang berhubungan dengan pribadi guru secara individu adalah tingkat upah atau gaji yang diterima-nya. Tingkat upah atau gaji yang diterima oleh guru pada saat ini dapat dikatakan cukup memadai, selain itu juga mendapat tambahan tunjangan profesi


(5)

sebesar satu kali gaji pokok (tunjangan sertifikasi) bagi yang sudah memenuhi syarat. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja guru antara lain menciptakan hubungan kerja sama yang baik, menciptakan kondisi kerja yang baik, memperhatikan kesesuaian gaji dengan pekerjaan, memberikan jaminan rasa aman, memberi tanggung jawab, memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan memberi pengakuan/penghargaan atas prestasi kerjanya.

4.7.2 Hubungan Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Berserti-fikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono Dari hasil uji statistik sebagaimana yang ditun-jukkan pada Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 diketahui korelasi antara kemampuan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru sebesar = 0,370 dan = 0,504 dengan p=0,017 < 0,05 disimpulkan bahwa ter-dapat korelasi yang signifikan antara variabel kemam-puan menyusun RPP dengan kinerja mengajar guru.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil peneliti-an Waimuri (2012) ypeneliti-ang mengatakpeneliti-an bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara pengetahuan menyusun RPP dengan kompetensi mengajar guru PAK SD Kristen Tri Tunggal Semarang, artinya skor variabel pengetahuan menyusun RPP guru meningkat maka skor kompetensi mengajar guru juga meningkat


(6)

atau sebaliknya. Dalam Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 menyebutkan bahwa setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis dengan memperhatikan beberapa komponen yaitu identitas mata pelajaran, SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode, kegiatan pembelajaran, penilai-an hasil belajar dpenilai-an sumber belajar. RPP harus di-susun dengan memperhatikan prinsip memperhatikan perbedaan individu, mendorong partisipasi aktif, mengembangkan budaya membaca dan menulis, memberikan umpan balik, adanya keterkaitan antar komponen dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu bukti seorang guru menun-jukkan kinerja mengajar yang baik akan terlihat dari kemampuannya dalam menyusun RPP.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Etos Kerja Guru Belum Bersertifikasi dengan Guru Bersertifikasi di Sekolah Dasar Negeri UPT Dinpendik Kecamatan Kaloran T2 942011083 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepuasan Kerja, Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepuasan Kerja, Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono T2 942011088 BAB I

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepuasan Kerja, Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono T2 942011088 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepuasan Kerja, Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono T2 942011088 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepuasan Kerja, Kemampuan Menyusun RPP dengan Kinerja Mengajar Guru SD Bersertifikasi di UPT Dindikbud Petungkriyono

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Mengajar Guru-Guru Bersertifikasi di Daerah Binaan 3 Kecamatan Kranggan T2 942011074 BAB I

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Mengajar Guru-Guru Bersertifikasi di Daerah Binaan 3 Kecamatan Kranggan T2 942011074 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Mengajar Guru-Guru Bersertifikasi di Daerah Binaan 3 Kecamatan Kranggan T2 942011074 BAB IV

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Mengajar Guru-Guru Bersertifikasi di Daerah Binaan 3 Kecamatan Kranggan T2 942011074 BAB V

0 0 2