Peningkatan hasil belajar matematika tentang jaring-jaring kubus dan balok dengan media puzzle pada kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan - USD Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

JARING-JARING KUBUS DAN BALOK DENGAN MEDIA PUZZLE

PADA KELAS V SD MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING MUNTILAN

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

DISUSUN OLEH :

NAMA : UMI RETNOWATI NIM : 101132054

  

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

JARING-JARING KUBUS DAN BALOK DENGAN MEDIA PUZZLE

PADA KELAS V SD MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING MUNTILAN

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

DISUSUN OLEH :

NAMA : UMI RETNOWATI NIM : 101132054

  

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  

MOTTO

1.

  Hidup adalah suatu perjuangan, maka berjuanglah jika ingin hidup yang sebenarnya.

  2. Tak ada ucap kata enggan menggapai asa, niscaya rasa bangga yang ada.

  3. Boleh kamu berangan, tapi jangan berpangku tangan.

  4. Lebih baik kaya hati dari pada kaya harta menderita.

  5. Agama membawa selamat dunia akhirat.

SURAT PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umi Retnowati NIM : 101132054 Program Studi : PGSD Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan dalam penyelesaian studi pada universitas lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

  Yogyakarta, 15 November 2013 Yang Menyatakan,

  Umi Retnowati

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

JARING -JARING KUBUS DAN BALOK DENGAN MEDIA PUZZLE

PADA KELAS V SD MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING MUNTILAN

ABSTRAK

  Penelitian ini berlatar belakang bahwa pembelajaran matematika dalam Kompetensi Dasar menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana dengan materi pokok jaring-jaring kubus dan balok sering mengalami hambatan dalam mencapai hasil belajar. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam Kompetensi Dasar tersebut dengan menggunakan media puzzle.

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Gunungpring, Muntilan, Kelas V tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 39 siswa dengan objek penelitian peningkatan hasil belajar matematika dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok. Waktu pelaksanaan penelitian dari perencanaan sampai dengan pelaporan dari bulan April 2012 sampai Februari 2013.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes untuk merekam segala perilaku siswa dan guru selama penelitian siklus I dan siklus II berlangsung. Teknik analisis yang dipergunakan adalah teknik kuantitatif dan kualitatif. Kegiatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap melalui siklus-siklus, yang setiap siklusnya dilaksanakan tiga kali pertemuan. Target penelitian adalah peningkatan ketuntasan belajar sebesar 75% dari jumlah siswa. Pada tindakan siklus I terjadi peningkatan sebesar 71,79% atau sebanyak 29 siswa dari 39 siswa. Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan hingga 89,74% atau sebanyak 35 siswa dari 39 siswa tuntas. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok Kata kunci : Hasil Belajar, Matematika, Media Puzzle

  ENHANCEMENT OF MATHEMATICS LEARNING OUTCOMES

  IN CUBES AND BLOCKS NETS WITH PUZZLE MEDIA FOR GRADE V ELEMENTARY SCHOOL OF MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING MUNTILAN ABSTRACT The background of this research is the learning of mathematics in Basic Competence of determining nets of various simple geometrical with subject matter of nets of cubes and blocks often have obstacles in achieving learning outcomes. This study aims to increase the students learning outcomes in basic competence by using puzzle media. . This Classroom Action Research was conducted in Elementary School of Muhammadiyah Gunungpring, Muntilan, Grade V year academic 2011-2012 with 39 students and the object of the research is mathematics learning outcomes in determining nets of cubes and blocks. The timing of the research which is from planning to reporting is from April 2012 to February 2013.

  …

  The data collection techniques used in this research is that tests and non-test techniques to record the behavior of students and teachers within the research of cycles I and cycle II. The analysis technique used is quantitative and qualitative techniques. The classroom action research activities carried out in stages through cycles by which each cycle held three meetings. The target of the research is the increase by 75% mastery learning of the students. In the first cycle, it increased up to 71.79% or 29 students of the 39 students. In the second cycle, it increase by 89.74% or 35 students of the 39 students completed. According to the research done by the writer, it can be concluded that the use of the puzzle media can improve student learning outcomes in determining nets of cubes and blocks Keywords: Learning Outcomes, Mathematics, Puzzle Media.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Penulisan laporan ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma.

  Penyusunan laporan ini dapat diselesaikan atas dorongan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada : 1.

  Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi kesempatan penulis untuk menyelesaikan studi pada Program Sarjana (S1) Kependidikan bagi guru dalam jabatan Program Studi PGSD di Universitas Sanata Dharma 2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ, MA. selaku Ketua Program Studi PGSD 3. Drs. YB. Adimassana, MA. selaku koordinator Program Sarjana (S1)

  Kependidikan bagi guru dalam jabatan Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma 4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing 5. Anis Asroni, S.Pd. selaku Kepala Sekolah yang telah memberi kesempatan melakukan penelitian ini

6. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan penelitian ini.

  Akhirnya, besar harapan saya semoga penulisan laporan ini bermanfaat bagi kita semua dalam rangka peningkatan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.

  Mudah

  • –mudahan budi dan amal baik semua pihak memperoleh imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa penelitian masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna kesempurnaan penulisan laporan ini.

  Yogyakarta, 15 November 2012 Penulis

  Umi Retnowati NIM. 101132054

  

DAFTAR ISI

  4 G. Manfaat Penelitian . ................................................................

  9 a. Hakekat Matematika . ...............................................

  7 3. Pembelajaran Matematika SD . .......................................

  6 2. Hasil Belajar . ..................................................................

  6 1. Pengertian Belajar .. .........................................................

  Kajian / Landasan Teori ........................................................

  5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  4 F. TujuanPenelitian .....................................................................

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMANPERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii MOTTO . ..................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... v ABSTRAK . ................................................................................................. vi

  3 E. Batasan Pengertian .................................................................

  3 D. PemecahanMasalah ................................................................

  3 C. PerumusanMasalah . ...............................................................

  1 B. Pembatasan Masalah .................. ...........................................

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah ..........................................................

  KATA PENGANTAR . ............................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

  

ABSTRACT ................................................................................................... vii

  9

  b.

  10 Pembelajaran Matematika . ......................................

  c.

  13 Jaring-jaring Bangun Ruang . ...................................

  4.

  14 Media Pembelajaran .......................................................

  a.

  14 Pengertian Media . ....................................................

  b.

  16 Macam-macam Media . ............................................

  c.

  17 Media Puzzle . ..........................................................

  5. Penggunaan Media Puzzle Dalam Pembelajaran Matema- tika . .................................................................................

  19 B.

  19 Penelitian Yang Relevan ........................................................

  C.

  21 Kerangka Pikir . ......................................................................

  D.

  22 Hipotesis Tindakan . ...............................................................

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 23 B. Setting Penelitian ....................................................................

  23 1.

  23 Tempat Penelitian . ..........................................................

  2.

  23 Subyek Penelitian . ..........................................................

  3.

  23 Obyek Penelitian . ............................................................

  4.

  24 Waktu Penelitian . ............................................................

  C. Desain Tindakan ......................................................................

  25 D. Rencana Tindakan ...................................................................

  26 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

  30 F. Alat Pengumpulan Data . .........................................................

  30 G. Teknik Analisis Data . .............................................................

  31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  33 DeskripsiPenelitian .................................................................

  B.

  34 Hasil Penelitian ......................................................................

  C.

  45 Pembahasan . ..........................................................................

  BAB V KESIMPULAN DANSARAN A.

  49 Kesimpulan .............................................................................

  B.

  49 Saran . ..................................................................................... DAFTAR PUSTAKA . ................................................................................

  51

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwalkegiatanpenelitian .............................................................

  24 Tabel 3.2 Kriteriakeberhasilan .....................................................................

  31 Tabel 4.1 pencapaianhasilbelajarsetelahdilakukantindakan ........................

  46

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model peneltian tindakan kelas ................................................

  25 Grafik 4.1 Pencapaian hasil siklus 1 ...........................................................

  38 Grafik 4.2 Persentase hasil siklus 1..............................................................

  39 Grafik 4.3 Pencapaian hasil belajar setelah dilakukan tindakan ..................

  44 Grafik 4.4 Persentase pencapaian hasil belajar setelah dilakukan tindakan ....................................................................................

  44

  DAFTAR LAMPIRAN 1.

  65 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I . ......................................

  97 19. Kunci Jawaban . ....................................................................................

  94 18. Soal Evaluasi Siklus II . ........................................................................

  87 17. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II . .........................................................

  84 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II . .....................................

  83 15. Silabus Siklus II . ..................................................................................

  78 14. Kunci Jawaban . ....................................................................................

  75 13. Soal Evaluasi Siklus I . .........................................................................

  68 12. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I . ...........................................................

  64 10. Silabus Siklus I . ...................................................................................

  Nilai Kognitif Siklus I . .........................................................................

  63 9. Pencapaian Hasil Belajar Setelah Dilakukan Tindakan . ......................

  62 8. Rekapitulasi Nilai Siklus II . .................................................................

  61 7. Nilai Psikomotor Siklus II . ..................................................................

  59 6. Nilai Afektif Siklus II . .........................................................................

  58 5. Nilai Kognitif Siklus II . .......................................................................

  57 4. Rekapitulasi Nilai Siklus I . ..................................................................

  56 3. Nilai Psikomotor Siklus I . ....................................................................

  54 2. Nilai Afektif Siklus I . ...........................................................................

  102 20. Foto-foto Kegiatan Pelaksanaan PTK

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan

  nasional yang diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti halnya tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, selain beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohani, juga memiliki kemampuan dan ketrampilan. Dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan di bidang pendidikan diperlukan model pembelajaran yang efektif dan efisien serta mengikuti perkembangan jaman. Sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, ceramah menjadi pilihan utama dalam strategi pengajaran.

  Paradigma pembelajaran yang sudah terbentuk di sekolah yang pada umumnya berpusat pada guru menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran yang hanya memindahakan pengetahuannya kepada siswa,sehingga jarang sekali siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.Hal ini tentu saja akan membuat hasil belajar menjadi rendah,khususnya pada mata pelajaran matematika. Untuk mengatasi hal tersebut,maka diperlukan sebuah

  2 strategi pembelajaran yang lebih memperdayakan siswa dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai,sehingga pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.

  Berdasar pengamatan penulis secara langsung dalam pembelajaran matematika diperoleh gambaran bahwa ternyata secara umum kesulitan yang dihadapi siswa adalah mereka kurang mampu mengaitkan konsep-konsep matematika dengan kegiatan kehidupan sehari-hari. Kecuali itu ada kesan siswa menganggap pelajaran matematika hanya merupakan suatu beban, sehingga tak heran banyak siswa yang tidak menyenangi pelajaran matematika. Seperti halnya yang penulis alami sendiri dalam pembelajaran matematika kelas VSD Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang,sering mengalami kesulitan dalam kompetensi dasar menentukan jaring-jaring kubus dan balok.Hal ini terlihat dari hasilevaluasi siswayang belummencapaikriteria ketuntasan minimalmasihbanyak. Sebagai contoh nilai rata-rata siswa kelas V pada tahun pelajaran 2010-2011 hanyamencapai67,97 dengan persentase keberhasilan yang mencapai KKM 62,85%. Terkait dengan permasalahan yang ada, beberapa faktor yang menyebabkan antara lain:

  1. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan bersifat verbalisme.

  2. Tidak adanya media pembelajaran,sehingga siswa tidak berkesan terhadap materi tersebut.

  Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, maka penulis melakukan penelitian tentang implementasi pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar

  3 matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.

B. PembatasanMasalah

  Dalampenelitian ini penulis membatasi masalah hanya pada : 1.

  Siswa kelas lima SD Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang 2. Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka perumusan masalah yang diajukan sebagai berikut : “Bagaimanakah penggunaan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring tahun pelajaran 2011-2012 dalam menentukan jaring- jaring kubus dan balok?”

  D. Pemecahan Masalah

  Pada penelitian ini disusun hipotesis tindakan berdasarkan permasalahan yang ada pada pembelajaran matematika kelas lima semester 2 dalamhal menentukan jaring-jaring kubus dan balok,yang kami lakukan adalah memperbarui strategi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sehingga lebih menarik dan menyenangkan.Dalam hal ini peneliti menggunakan media puzzle yang terdiri dari potongan sisi-sisi

  4 bangun ruang,dimana penggunaannya dengan cara merangkai-rangkai sehingga membentuk jaring-jaring suatu kubus dan balok.

  E. Batasan Pengertian

  Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu disampaikan beberapa pengertian sebagai berikut :

  1. Hasil belajar dalam penelitian ini yang dimaksud adalah nilai yang dicapaioleh siswa setelah mempelajari tentang jaring-jaring kubus dan balok pada akhir pembelajaran 2. Jaring-jaring kubus dan balok merupakan susunan beberapa bangun datar yang apabila digabungkan dalam susunan tertentu dapat membentuk sebuah kubus atau balok 3. Media puzzle merupakan alat sederhana yang terbuat dari bahan yang dapat dibongkar pasang yang dirancang sebagai permainan yang dapat merangsang siswa untuk mengembangkan daya pikirnya dalam menentukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus atau balok.

  F. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan media puzzle.

  5

G. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Peneliti

  a) Membuka wawasan baru tentang strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran agar lebih efektif.

  b) Merupakan pengalaman baru yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran.

  2. Bagi Siswa

  a) Memiliki pengalaman baru dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanan b)

  Bila media pembelajaran digunakan secara berkesinambungan (tidak hanya sekali waktu penelitian dilakukan) pada materi lain, prestasi belajar akan meningkat.

  3. Bagi Guru

  a) Merupakan model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan.

  b) Diharapkan dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian dengan metode yang sama atau metode yang lain, materi lain dan kelas yang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian / Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Banyak orang beranggapan bahwa belajar adalah hanya sekedar

  mencari ilmu di sekolah-sekolah saja. Namun yang sebenarnya arti belajar itu sangatlah luas, sehingga banyak teori tentang belajar atau pengertian tentang belajar.

  Hilgard dan Bower (1983) mengemukakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi (Nana Syaodih, 2009:156).

  Abu Ahmadi (1991:121) mendefinisikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barus secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

  Hintman dalam Muhibin Syah (1997:90) mengartikan belajar adalah sutu perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.

  7 Belajar menurut Laster D. Crow and Alice Crow (1958 h.225) adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap (Nana Syaodih, 2009:155).

  W.S. Winkel (1989:36) berpendapat bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilka perubahan-perubahan dalam pengetahuan - pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

  Dari beberapa pengertian belajar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu melalui pengalaman yang diperolehnya, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor dari luar dan faktor dari dalam diri yang saling berinteraksi yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam dirinya sehingga menghasilkan perubahan berupa penambahan pengetahuan

  • – pemahaman, kebiasaan- kebiasaan dan sikap-sikap.

2. Hasil Belajar

  Dr. Dimyati (2006:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

  8 Nana Sudjana (2010:22) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

  Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana (2010:22) yang secara garis besar membagi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

  Herman Hudoyo (1988) dalam Ety Syarifah, Muh Doyin (2008:44) berpendapat bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari serangkaian usaha yang disengaja dalam rangka untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubah tingkah laku. Hasil belajar dapat berupa penguasaan terhadap suatu materi.

  Nana Syaodih (2009:102) menyatakan bahwa hasil belajar atau

  achevement merupakan realisasi atau penalaran dari kecakapan- kecakapan operasional atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

  Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.

  Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah penguasaan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya yang terdiri dari penguasaan

  9 kognitif, afektif dan psikomotor sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku.

3. Pembelajaran Matematika SD a.

  Hakikat Matematika Karso (1999:1.4) menyatakan hakekat matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat arti dan semacamnya, sehingga para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika. Dari dunia matematika yang merupakan sebuah sistem deduktif mampu mengembangkan model-model matematika sehingga interpretasi dari sistem matematik, ternyata dapat digunakan untuk mengatasi persoalan dunia nyata.

  Menurut James (Raodhatul Jannah. 2011:26) matematika diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

  Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972:6), Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secra deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan

  10 matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keteraturan dan keharmonisannya.

  Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri yang bersifat deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis, dan abstrak.

  b.

  Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dengan hakikat matematika. Mengingat adanya perbedaan karakteristik itu, maka diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir secara deduktif untuk dapat mengerti dunia matematika yang bersifat deduktif.

  Menurut Bruner dalam Karso, dkk; (1999:1.12) belajar matematika terbagi menjadi 3 tahapan yaitu : a.

  Tahap Enaktif atau Tahap Kegiatan Tahap pertama anak belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda riil atau mengalami peristiwa di dunia sekitarnya.

  b.

  Tahap Ikonik atau Tahap Gambar Bayangan

  11 Pada tahap ini anak telah mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental. Dengan kata lain anak dapat membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang dialami meskipun benda tersebut tidak lagi dihadapannya.

  c.

  Tahap Simbolik Pada tahap terakhir ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simbol dan bahasa. Anak sudah mampu memahami simbol-simbol dan menjelaskan dengan bahasanya (Karso, dkk; 2007:13).

  Menurut Dienes dalam Karso, dkk; (1999:1.17), ia memandang matematika sebagai pelajaran struktur, klarifikasi struktur, relasi- relasi dalam struktur, dan mengklarifikasi relasi-relasi antar struktur. Dienes membagi tahapan dalam belajar matematika yaitu : 1)

  Bermain Bebas Pada tahap awal ini anak-anak bermain bebas tanpa diarahkan dengan menggunakan benda-benda konkrit.

  2) Permainan

  Anak mulai mengamati pola dan keteraturan yang terdapat dalam konsep.

  3) Penelaahan Kesamaan Sifat

  Pada tahap ini siwa mulai diarahkan pada kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang diikuti.

  12 4)

  Tahap Representasi Pada tahap ini mulai belajar membuat pernyataan tentang sifat kesamaan konsep matematika yang diperoleh pada sifat tahap ketiga. 5)

  Tahap Simbolis Selain perlu menciptakan simbol matematika atau rumusan verbal yang cocok untuk menyatakan konsep yang reseprentasinya sudah diketahui pada tahap keempat. 6)

  Tahap Formalisasi Merupakan tahap terakhir dan belajar konsep, anak bukan hanya sekedar mampu merumuskan teorema serta membuktikan secara deduktif tetapi harus sampai pada sistem yang berlaku dan pemahaman konsep.

  Yuniati dalam Raudhatul Jannah (2011:78) merumuskan setidaknya ada lima tujuan umum pembelajaran matematika, yakni belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication), belajar untuk bernalar (mathematical reasoning), belajar untuk memecahkan maslah (mathematical problem solving), belajar untuk mengkaitkan ide (mathematical connection), dan pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitude toward mathematics)

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan sistematika pembelajaran melalui tahapan- tahapan dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan

  13 intelektual atau berpikir siswa di sekolah dasar dalam pembelajaran matematika. Anak usia sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap berpikir operasional kongkrit, namun tidak menutup kemungkinan mereka masih berada pada tahap praoperasi, sehingga dalam pembelajaran matematika perlu dikembangkan strategi pembelajaran dengan menggunakan media secara optimal.

  c.

  Jaring-jaring Bangun Ruang Siskandar (1990:381) menyatakan bahwa jaring-jaring adalah rangkaian sisi suatu bangun ruang yang dibuka (direbahkan).

  Cholis Sa’dijah (1998/1999:126) berpendapat bahwa jaring- jaring kubus merupakan bentuk khusus yang dapat digulung untuk membentuk suatu benda yang berbentuk kubus. Demikian pula jaring-jaring balok. Kegiatan yang melibatkan pembuatan dan penggunaan jaring-jaring adalah sangat baik untuk membantu anak- anak mengembangkan kemampuan visualisasi mereka mengenai ruang.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jaring-jaring adalah susunan dari beberapa bangun datar yang apabila digabungkan akan membentuk bangun ruang. Dari sebuah bangun ruang dapat dibuat berbagai bentuk jaring-jaring yang berbeda. Pada umumnya siswa hanya dapat menemukan beberapa jaring-jaring dari sebuah bangun ruang. Di kelas lima, jaring-jaring bangun ruang masuk dalam standar kompetensi memahami sifat-sifat bangun dan

  14 hubungan antar bangun, dalam kompetensi dasarnya yaitu menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. Di sini peneliti hanya akan mengukur keberhasilan belajar matematika dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok.

  Adapun gambar jaring-jaring kubus dan balok yang dimaksud sebagai contoh : a)

  Jaring – jaring kubus

  b) Jaring – jaring balok 4.

  Media Pembelajaran a.

  Pengertian Media Secara umum media pembelajaran merupakan wahana penyalur pesan pembelajaran melalui proses komunikasi pembelajaran. NEA

  (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya (Asep Hery Hermawan, dkk; 2010:11.18).

  15 Heinich, dkk. dalam Azhar Arsyad (2007:4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, gambar, bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi.

  Menurut Wilber Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran (Asep Heri Hermawan, dkk; 2010:11.18).

  Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Asep Heri Hermawan, dkk; 2010:11.18).

  Menurut Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya (Wina Sanjaya, 2006:161).

  Dari berberapa pendapat tentang media pembelajaran, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

  16 b.

  Macam-macam Media Mengingat begitu banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, beberapa ahli mencoba mengidentifikasi dan membuat klasifikasi media.

  Schramm dalam Asep Hery Hermawan, dkk; (2010:11.19) mengklasifikasikan media menjadi dua jenis, yaitu media sederhana (papan tulis, gambar, poster, peta) dan media canggih (radio, film, televisi, komputer).

  Bretz dalam Asep Hery Hermawan, dkk; (2010:11.19)mengklasifikasikan media berdasarkan tiga unsur yaitu : suara, bentuk, dan gerak. Bretz diantaranya menggolongkan media ke dalam kelompok media cetak, media audio, media visual diam, media visual gerak, media audiovisual diam, dan media audiovisual gerak.

  Tosti dan Ball dalam Asep Hery Hermawan, dkk; (2010:11.19) menyusun pengelompokan media menjadi enam kelompok media penyaji, yaitu :

  a) Kelompok Kesatu : grafis, bahan cetak, dan gambar diam

  b) Kelompok Kedua : media proyeksi diam

  c) Kelompok Ketiga : media audio

  d) Kelompok Keempat: media gambar hidup / film

  e) Kelompok Kelima : media televisi

f) Kelompok Keenam : multi media.

  17 Dari berbagai pengelompokkan media pembelajaran tersebut, secara garis besar media pembelajaran dapat dipilah menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut :

  a) Media Visual

  Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.

  b) Media Audio

  Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk mempelajari bahan ajar.

  c) Media Audiovisual

  Media audiovisual yaitu yang merupakan kombinasi audio dan visual atau disebut media pandang dengar.

  c.

  Media Puzzle Puzzle adalah sebuah permainan dimana kamu harus menggabungkan potongan-potongan terpisah menjadi sebuah bentuk

  (Cambridge University Press, 2008). Media puzzle yang diterapkan dalam pembelajaran matematika siswa kelas

  VA SD Muhammadiyah Gunungpring merupakan puzzle yang berbentuk bangun datar. Puzzle termasuk salah satu alat permainan edukatif yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan anak belajar serjumlah keterampilan, misal melatik motorik halus, melatih anak

  18 untuk memusatkan perhatian dan memahami konsep tertentu seperti bentuk, warna, ukuran dan jumlah. Media puzzle adalah media visual dua dimensi yang mempunyai kemampuan untuk menyampaikan informasi secara visual tentang segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah penyampaian pesan yang dilakukan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang minat belajar siswa. Dalam pembelajaran, penyampaian informasi yan hanya melalui bahasa verbal selalu dapat menimbulkan verbalisme, juga gairah siswa dalam menangkap pesan akan semakin berkurang, karena siswa akan kurang diajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan.

  Media puzzle terbuat dari bahan-bahan yang mudah dibongkar pasang (karton, plastik tebal, kayu tipis). Media puzzle yang peneliti rancang adalah permainan edukatif yang dapat merangsang siswa untuk mengembangkan daya pikirnya untuk menemukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang berbeda. Media puzzle terbuat dari bahan plastik tebal yang berbentuk bangun-bangun datar yang dapat dirangkai dan dapat membentuk sebuah bangun ruang, rangkaian yang dapat membentuk ruang tersebut merupakan jaring- jaring. Dengan cara bongkar pasang dapat ditemukan beberapa rangkaian yang berbeda untuk dibuat sebuah bangun ruang.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan media puzzle bangun datar dapat merangsang minat belajar siswa dan

  19 mengembangkan kemampuan untuk memahami konsep jaring-jaring kubus dan balok.

5. Penggunaan Media Puzzle Dalam Pembelajaran Matematika

  Menurut Yohannes dalam Raudhatul Jannah (2011:64, yang penting dalam pengajaran matematika adalah dilakukan dengan cara asyik dan menyenangkan, sehingga membuat anak betah karena seperti sedang bermain.

  Dalam penelitian ini penulis membuat sendiri media puzzle yang terbuat dari bahan sederhana dan berbentuk potongan-potongan bangun datar persegi dan persegi panjang. Cara menggunakannya merangkai dan bongkar pasang bangung tersebut dengan bantuan selotif sehingga membentuk sebuah jaring-jaring kubus atau balok, siswa melakukan berulang-ulang dengan cara asyik dan menyenangkan bersma kelompoknya hingga memperoleh berbagai bentuk jaring-jaring kubus atau balok yang berbeda.

B. Penelitian yang Relevan

  Pada penelitian ini penulis mengambil literatur dari beberapa penelitian yang relevan sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut

  Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nanik Wahyuni dan Irena Yolanita Maureen tahun 2009 dengan judul “Pemanfaatan Media Puzzle

  20 Metamorfosis dalam Pembelajaran Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Sawunggaling I/382 Surabaya”,hasil penelitian trsbut adalah pembelajaran sains dengan memanfaatkan media puzzle metamorfosis dengan pokok bahasan pertumbuhan hewan dan tumbuhan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai yang diraih siswa setelah memanfaatkan media puzzle metamorfosis. Media puzzle metamorfosis juga dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.

  Penelitian lain yang relevan penelitian yang dilakukan oleh Arif Setiawan tahun 2010 dengan judul”Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Kemampuan Peta Buta Indonesia Pada Mata Pelajaran IPS siswa kelas V SDN Sambikerep III Surabaya” hasil penelitian tersebut adalah pembelajaran IPS siswa dngan media puzzle memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan membaca peta buta pada siswa SD kelas V.Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rataketuntasan belajar siswa di setiap siklus. Dengan media puzzle juga dapat menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

  Kedua penelitian tersebut menitikberatkan pada pemanfaatan media puzzle dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  Berpijak dari kedua penelitian tersebut penulis menggunakan media puzzle dalam pembelajaran matematika kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring tahun pelajaran 2011/2012 tentang jaring-jaring kubus dan balok guna

  21 meningkatkan hasil belajar siswa.Hubungannya dengan penggunaan media puzzle dalam proses pembelajaran adanya kesamaan orientasi dan pola pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung dalam suasana senang dan menyenangkan.

C. Kerangka Pikir

  Hasil belajar siswa khusunya dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring masih banyak nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru kurang mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran.

  Oleh sebab itu digunakan suatu cara untuk meningkatkan hasil belajar tersebut yaitu dengan menggunakan media puzzle dalam pembelajaran matematika. Dalam menggunakan media tersebut siswa melakukan bongkar pasang media puzzle yang disediakan oleh guru sehingga siswa benar-benar memahami konsep jaring-jaring kubus dan balok.

  Dengan digunakannya media puzzle ini diharapkan dapat memotivasi minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring tentang jaring-jaring kubus dan balok.

  22

E. Hipotesis Tindakan

  Berdasarkan landasan teoritis di atas,maka dapatlah dibuat hipotesis sebagai berikut: “Dengan menggunakan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar matematika dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok pada siswa kelas V tahun 2011-2012 di SD Muhammadiyah Gunungpring,Kecamatan Muntilan,Kabupaten Magelang ”.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).IGAK Wardhani ,(2010:1.4) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah

  penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

B. Setting Penelitian 1.

  Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.

  2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa pada kelas V tahun pelajaran

  2011-2012 di SD Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang yang berjumlah 39 siswa.

  3. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran matematika dalammenentukan jarring-jaring kubus dan balok kelas V semester 2 di SD Muhammadiyah Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011-2012.

  24

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar matematika tentang jaring-jaring kubus dan balok dengan media puzzle pada kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring Muntilan.

3 29 131

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar Bahasa Indonesia dengan media audio visual kelas V SD Negeri Gunungpring 3 Muntilan.

0 0 95

Peningkatan prestasi belajar matematika materi sifat kubus dan balok menggunakan media bangun ruang pada siswa kelas IV SDN Sukorejo 3.

0 0 130

Korelasi motivasi dengan hasil belajar matematika pada kelas VIII unggulan dan reguler dengan pokok bahasan kubus dan balok di SMP Negeri 2 Playen tahun 2012.

0 0 181

Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik matematika materi bangun ruang kubus dan balok menggunakan media lagu untuk siswa kelas V SD

0 2 177

Penggunaan media audio visual untuk mendukung pembelajaran matematika kontekstual pada topik kubus balok di sekolah menengah pertama kelas VII - USD Repository

0 10 158

Pemanfaatan program Cabri 3D dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuurip Purworejo pada pokok bahasan volume kubus dan balok - USD Repository

0 1 145

Pemanfaatan program Cabri 3D dengan penerapan metode Drill pada pokok bahasan jaring-jaring kubus dan balok serta luas permukaannya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII semester 2 - USD Repository

0 0 256

Peningkatan prestasi belajar matematika dalam menghitung volume limas dan kerucut menggunakan media bangun ruang di kelas V SD Marsudirini Muntilan - USD Repository

0 7 86

Peningkatan prestasi belajar matematika mengenai operasi bilangan dengan menggunakan metode permainan pada siswa kelas I SD Marsudirini Muntilan - USD Repository

0 1 127