Pengaruh orientasi kewirausahaan perangkat desa terhadap kesejahteraan masyarakat : studi kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta - USD Repository

  

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT

DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

  Studi Kasus Di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

  Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma

  Disusun oleh : Bayuworo Amiati

  NIM: 052214025

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Skripsi

  

PENGARUH OR ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PER PERANGKAT

DESA TERHA HADAP KESEJAHTERAAN MASYA SYARAKAT

  Studi udi Kasus Di Dusun Planggok Desa Margokaton ton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta K

  Disusun oleh : Bayuworo Amiati

  NIM: 052214025 Telah Disetujui Oleh:

  Pembimbing I Venantius Mardi Wid idyadmono, S.E., M.B.A tanggal 08 Februari uari 2012 Pembimbing II

PENGARUH OR DESA TERHA

ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PER HADAP KESEJAHTERAAN MASYA

PERANGKAT SYARAKAT

  Aloysius Triwanggono, M.S.

  M.Si., Akt., QIA

  ……………… ……………... ……………... ……………... ……………... ri 2012 arma

  Tanda Tangan

  ton

  Yogyakarta, 29 Februari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharm Dekan, Drs. YP. Supardiyono, M

  Studi K

  Tel

  

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap

  Dan dinyatakan memenuhi syarat

  NIM: 052214025 elah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 29 Februari 2012

  Disusun oleh : Bayuworo Amiati

  udi Kasus Di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta

  Skripsi

  Ketua : M.T. E Sekretaris : Drs. T Anggota : Venant Anggota : Antoni Anggota : Drs. A

  N

  M.T. Ernawati, S.E., M.A. s. Theodorus Sutadi, M.B.A nantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A onius Budisusila, S.E., M.Soc., Sc.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Keberuntungan Hanya Untuk Orang BERANI (Alexandria)

BUATLAH DIRIMU MENJADI BERKAH BAGI SESEORANG, SENYUMANMU YANG TULUS

DAN TEPUKAN DI BAHU MUNGKIN BISA MENARIK SESEORANG DARI TEPI JURANG

  (CARMELIA ELLIOT)

INGATLAH DENGAN SENYUMAN

  Satu keberhasilan ini kupersembahkan untuk: Diriku sendiri

  Bapak, Ibu, kedua kakakku yang cantik Denok dan Niken Ponakan-ponakanku Amel, Abel, Chelsea dan Shalom

  My boo Ryan Para sahabatku

  Dan terutama untuk Tuhan Yesus yang sangat mencintaiku

  U UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MA MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN MEN

  Yang bertanda tangan di n di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi de psi dengan judul:

  

PENGARUH ORIEN RIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGK GKAT DESA

TERHADA DAP KESEJAHTERAAN MASYARAKA AT

  Studi K Kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton K Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta dan diajukan untuk di diuji pada tanggal 29 Februari 2012 adalah hasil ka sil karya saya

  Dengan ini, saya a menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dala dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruh uhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya a ambil dengan cara menyalin, atau meni eniru dalam rangkaian kalimat atau simbol yang ng menunjukkan gagasan atau pendapat se t serta pemikiran dari penulis lain yang saya akui akui seolah-olah sebagai tulisan saya sen endiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keselur seluruhan tulisan yang saya salin, saya tir tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa npa memberikan pengakuan (disebutkan d n dalam referensi) pada penulis aslinya.

  Bila dikemudian n hari terbukti bahwa saya ternyata melakuka kukan tindakan tersebut, maka saya ber bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digug gugurkan, ijasah dikembalikan kepada pim pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar aka r akademik yang saya peroleh (S.E.) diba dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses se s sesuai dengan aturan perundang-undang angan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasa sal 25 dan pasal 70).

  Yogyakarta, 29 F

  9 Februari 2012 Yang membuat pe pernyataan

  Bay ayuworo Amiati NIM:

  IM: 052214025

  

LEM EMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KAR ARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN A N AKADEMIS

  Yang bertandatangan an di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sana Sanata Dharma: Nama : Bayuworo Amiati Nomor Mahasiswa : 052214025 Demi pengembangan an ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada pada Perpustakaan Universitas Sanata Dh Dharma ilmiah saya yang berjudul : “PENGARUH ORIE

  RIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERAN NGKAT DESA TERHADAP KESEJA EJAHTERAAN MASYARAKAT”

  Beserta perangkat yan yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian sa saya memberikan kepada Perpustakaan aan Universitas Sanata Dharma hak untuk untuk menyimpan, mengalihkan dalam be bentuk media lain, mengelolanya dalam be bentuk pangkalan data, mendistribusika kan secara terbatas, dan mempublikasikannya ya di internet atau media lain untuk ke kepentingan akademis tanpa perlu meminta nta izin dari saya maupun memberikan kan royalty kepada saya selama tetap mencantum ntumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan an ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta rta Pada Tanggal:29 Febr ebruari 2012 Yang menyatakan (Bayuworo Amiati)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Perangkat Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat”. Skripsi ini ditulis dalam rangkan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Di balik semua itu harus penulis akui, bahwa penelitian dan skripsi ini tidak pernah akan ada tanpa uluran tangan dan sumbangsih pemikiran dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma, dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dan membimbing penulis dan selaku dosen pembimbing I, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati serta memberikan banyak ide dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Bapak A. Budi Susila, S.E., M.Soc., Sc. selaku dosen pembimbing II, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, serta memberikan semangat

  4. Bapak Bajuri selaku Kepala Dusun Planggok, serta warga Dusun Planggok yang telah bersedia mengisi dan mengijinkan penulis melakukan penelitian di Dusun Planggok, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, doa, kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku.

  6. Kakak-kakakku Denok, Paul, Niken dan Indra yang menyayangiku, dan selalu mendukungku serta memberi semangat selama ini. Kalian adalah inspirasiku, walaupun penulis tidak bisa lulus dengan IP seperti kalian.

  7. Ponakan-ponakanku Amelia, Abel, Chelsea, Shalom yang selalu merindukanku selalu untuk pulang ke rumah dan bermain bersama.

  Menungguku dengan wajah ceria kalian, yang membuat penulis semangat menyelesaikan skripsi ini, dan segera mendapatkan pekerjaan bisa membelikan kalian mainan yang kalian inginkan, sehingga penulis tidak perlu mendengar kalimat “o, tante tidak punya uang ya?”

  8. Ryan ‘my boo’ yang selalu menemaniku setiap hari. Terima kasih karena mau menjadi pendengar setia keluh kesahku selama ini. Yang selalu sabar menghadapiku, menenangkanku, selalu setia menyayangiku, memahami waktuku dan mengajarkanku arti berbagi, mengajariku menabung dan tidak boros. Tapi, terlepas dari itu semua, kamu adalah yang terbaik untukku.

  9. Teman-teman manajemen angkatan 2005 kelas A yang telah mau berbagi dan memberikan semangat padaku.

  10. Teman-teman seperjuangan skripsiku (Asri ’mami’, Baskoro ’pedhet’, Gokdi

  11. Yustinus Andika Putra yang selalu membantu penulis memahami regresi, dan mengajarkan penulis dalam menyusun skripsi ini. Agung Setiawan yang selalu mendukung dan member semangat selama ini.

  12. Teman-teman Gatot Kaca 4a Eyag dan Victa yang memberi semangat dan dukungan selama ini, menemaniku mencari sarapan hingga makan malam.

  13. Teman-teman Pizza Hut Sudirman (mas Tri, mas Joko, Adhe, Bensar, Eko) yang selalu memberi keceriaan disaat malam.

  14. Sopir manisku Nila dan sahabatku yang pernah kurus Erick yang selalu mendukungku menyelesaikan penulisan skripsi selama ini, memberiku nasehat-nasehat, kritikan yang pedas, saran yang kadang menjerumuskan, tapi benar-benar membangun jati diriku. Terima kasih karena kalian yang mengajariku mengenal arti lawan dan kawan.

  15. Raema, Leni, mbak Lilin dan teman-teman kos Sagan yang memberi semangat, dukungan, dan doa yang membangun selama ini. Bersedia menampungku sebelum akhirnya penulis mendapatkan kos baru.

  16. Lia, Ambar, cik Ina yang selalu berbagi cerita tentang penjaga kos. Terima kasih kalian yang selalu menyemangatiku saat berangkat ke kampus untuk bimbingan. Terima kasih, akhirnya skripsi ini selesai juga.

  17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu Tuhan memberkati kalian semua sampai ahkir masa, amin.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan kebesaran Nama Tuhan serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan refrensi bagi rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta,29 Februari 2012.

  Bayuworo Amiati

  

ABSTRACT

  

INFLUENCE OF THE VILLAGE LEADERSHIP ENTREPRENEURSHIP

ORIENTATION ON THE WELFARE OF THE COMMUNITY

  Bayuworo Amiati University Sanata Dharma

  Yogyakarta 2012

  The purposes of the research are (1) to describe the village leadership social entrepreneurship from the perspective of the community member, (2) to measure the level of the community welfare from the perspective of the community, (3) to explain the influence of the village leadership entrepreneurship orientation on the welfare of the community.

  The study was conducted from October to November 2010 in the village of Planggok Margokaton, Seyegan sub-district, Sleman regency, Yogyakarta. The data collecting was done by questionnaire and interview techniques. The population of the research was 107 household. The sampling technique employed was purposive sampling technique. The use of the sampling technique resulted ini 84 respondents of the heads of the family living in the village of Plangok Margokaton. For data analysis technique, the research employed multiple linear regression analysis.

  The conclusion of the research stated that the level of the welfare of the community fell in the low category. The research also found that the village leadership entrepreneurship orientation had significant influence on the welfare of the community both partially and simultaneously.

  

ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESA

TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

  Bayuworo Amiati Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2012

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dari perspektif anggota masyarakat, (2) mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dari perspektif masyarakat, (3) menjelaskan pengaruh antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dengan kesejahteraan masyarakat.

  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2010 di Dusun Planggok, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner dan wawancara. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 107 kepala keluarga. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

  

purposive sampling. Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 84

  responden kepala keluarga desa yang tinggal di Dusun Planggok Desa Margokaton. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

  Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat dalam kategori rendah. Dari hasil penelitian ini orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara parsial maupun simultan.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... v LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

  ....................................................................................................... xi

  ABSTRACT

  ABSTRAK ....................................................................................................... xii DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7 BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 8 A. Memahami Wirausaha dan Kewirausahaan ........................................ 8

  1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan ..................... 8

  2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan

  3. Mengubah Bangsa dengan Kewirausahaan Sosial ........................ 10

  4. Karakteristik, Komponen, dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial ................................................................... 12

  B. Kuadran Kewirausahaan Sosial .......................................................... 16

  1. Kuadran Pertama ........................................................................... 16

  2. Kuadran Kedua .............................................................................. 17

  3. Kuadran Ketiga ............................................................................. 17

  4. Kuadran Keempat .......................................................................... 18

  C. Kesejahteraan Masyarakat .................................................................. 19

  D. Sekilas Tentang Perangkat Desa ......................................................... 27

  1. Pemilihan Kepala Desa Menurut UU No 32/2004 ........................ 29

  2. Struktur Perangkat Desa ................................................................ 32

  E. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 39

  F. Hipotesis .............................................................................................. 39

  BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 41 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 41 B. Subyek dan Objek Penelitian .............................................................. 41 C. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 41 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................... 42 E. Pengukuran Variabel ........................................................................... 45 F. Populasi dan Sampel ........................................................................... 46 G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 48

  BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MARGOKATON............................. 53 A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ................................................ 53

  1. Visi dan Misi Desa Margokaton ................................................... 53

  2. Administratif ................................................................................. 53

  3. Geografis ....................................................................................... 54

  4. Demografis .................................................................................... 55

  5. Profil Masyarakat Margokaton ..................................................... 55

  B. Gambaran Umum Dusun Planggok .................................................... 59

  1. Gambaran Wilayah Penelitian dalam Konteks Kabupaten ........... 59

  2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian dalam Konteks Desa ........ 60

  BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 62 A. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 62 B. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian .................................... 64

  1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 64

  2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur ..................................... 64

  3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ............................ 65

  4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................. 66

  C. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 67

  1. Deskripsi Data Orientasi Sosial-Non Sosial ................................. 67

  2. Deskripsi Data Orientasi Profit-Non Profit ................................... 68

  3. Deskripsi Data Kesejahteraan Masyarakat .................................... 69

  1. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Sosial Perangkat Desa dengan Kesejahteraan Masyarakat secara simultan ................................... 71

  2. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Perangkat Desa Secara Parsial ................................................................................ 74

  E. Pembahasan ......................................................................................... 77

  BAB VI KESIMPULAN ................................................................................. 82 A. Kesimpulan ......................................................................................... 82 B. Saran .................................................................................................... 83 C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel IV.1 Tingkat Pendidikan di Desa Margokaton ..................................... 55 Tabel IV.2 Prasarana Kesehatan ..................................................................... 56 Tabel IV.3 Mata Pencaharian Menurut Sektor ............................................... 56 Tabel V.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden .............................................. 64 Tabel V.2 Deskripsi Umur Responden ........................................................... 65 Tabel V.3 Deskripsi Pendidikan Responden ................................................... 66 Tabel V.4 Deskripsi Pekerjaan Responden ..................................................... 66 Tabel V.5 Deskripsi Orientasi Sosial-Non Sosial ........................................... 67 Tabel V.6 Deskripsi Orientasi Profit-Non Profit ............................................ 68 Tabel V.7 Deskripsi Kesejahteraan Masyarakat ............................................. 70 Tabel V.8 Hasil Analisis Regresi Ganda ........................................................ 71 Tabel V.9 Hasil Analisis Regresi Ganda Uji Simultan (Uji-F) ....................... 73 Tabel V.10 Koefisien Determinasi .................................................................. 74 Tabel V.11 Pengujian Pengaruh Parsial (Uji T) .............................................. 75

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II.1 Struktur Perangkat Desa ............................................................. 32 Gambar II.2 Kerangka Konseptual ................................................................. 39 Gambar IV.1 Peta Wilayah Administratif Desa Margokaton ......................... 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi adalah suatu sistem, yang berarti organisasi tidak lepas

  dari lingkungan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Untuk dapat hidup dan berkembang, organisasi selalu memperhatikan dan memenuhi tuntutan lingkungan tersebut dengan memanfaatkan kesempatan dan mengatasi ancaman serta tantangan lingkungan yang ada.

  Negara merupakan sebuah organisasi yang berperan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya, tepatnya Pemerintah Indonesia yang juga harus memperhatikan dan memenuhi tuntutan masyarakat. Disamping memperhatikan internal dan eksternal, untuk dapat terus berkembang sebuah negara juga harus memperhatikan sumber daya manusianya atau masyarakat mengingat sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam sebuah negara. Tanpa adanya sumber daya manusia atau masyarakat sebuah negara tidak dapat menjalankan fungsinya. Untuk itu penting negara untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.

  Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau, ras, suku, bahasa, agama dan penduduk. Dalam pulau-pulau yang ada di Indonesia, memiliki provinsi lebih dari satu. Tidak jarang setiap provinsi memiliki lebih dari satu kota. Dalam satu kota pastilah memiliki banyak kabupaten, kecamatan, desa hingga dusun. Penduduk di Indonesia saat ini kebanyakan penduduk Indonesia berumur 14-34 tahun, sebanyak 60 juta orang diserap dunia kerja, 9 juta orang masih menyelesaikan pendidikan, dan 20 juta orang tidak memiliki pekerjaan (Wartawan Bisnis Indonesia, Kamis, 19/03/2009).

  Adalah pemerintah yang bertanggung jawab untuk menggerakkan semua sumber daya di dalam negeri untuk menciptakan kemakmuran sosial yang berkeadilan, seperti yang dirumuskan di salam UUD 1945. Tidaklah mengherankan apabila isu jumlah orang miskin di Indonesia pun menjadi komoditas politik di dalam pemilihan umum tahun 2009 yang lalu.

  Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalan suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (alinea 4

  Pembukaan UUD 1945). Pemerintah Indonesia secara terstruktur dari pusat hingga daerah menerima mandat untuk memajukan kesejahteraan umum. Presiden harus menjadikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia menjadi tujuan utamanya. Gubernur harus memikirkan kesejahteraan masyarakat di tingkat provinsi. Camat harus mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat di tingkat kecamatan, Kepala Desa/Lurah mengemban amanat untuk memberi kesejahteraan dalam lingkup yang paling kecil dalam struktur pemerintahan melalui kerjasama dengan Kepala Dusun.

  Peran pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lebih spesifik telah diatur dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 33 ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

  dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk

Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar kemakmuran rakyat.

  dipelihara oleh Negara. Negara, dalam hal ini pemerintah, bertanggung

  jawab untuk memelihara mereka fakir miskin dan anak terlantar. Jaring Pengaman Sosial, Jaminan Kesehatan Masyarakat, PNPM Mandiri, Raskin merupakan beberapa contoh inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan dalam sumpah pelantikan Kepala Desa dinyatakan bahwa Kepala Desa berjanji akan berusaha sekuat tenaga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan masyarakat Desa pada khususnya, akan setia kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa). Dengan demikian, inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah desa terletak di tangan aparat desa.

  Tidaklah salah apabila kita menyatakan kesanggupan meningkatkan kesejahteraan umum merupakan syarat mutlak untuk dapat menjabat sebagai Kepala Desa/Perangkat desa. Pidato-pidato pada saat kampanye pemilihan Kepala Desa harus dibuktikan di lapangan. Benarkah kesejahteraan itu sudah ditingkatkan, atau malah sebaliknya kesejahteraan masyarakat tidak dipikirkan.

  Beberapa publikasi seperti yang dibuat oleh Bornstein, di dalam bukunya,

  How to Change the World, (How to Change the World : Social nd

  Enterpreneurs and the Power of New Ideas, David Bornstein, 2 edition,

  Oxford University Press, 2007) menunjukan bahwa wirausaha sosial itu muncul karena kegagalan pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wirausaha sosial adalah individu dengan solusi inovatif masyarakat dengan lebih menekankan pada kepentingan sosial. Mereka memiliki ambisi dan ketekunan menangani sosial utama dan menawarkan ide-ide baru untuk perubahan dalam skala besar.

  Pemerintah harus memiliki jiwa sosial yang bisa menawarkan ide-ide baru kepada masyarakat, karena pemerintah memiliki sumber daya yang bisa dipergunakan oleh masyarakat sebesar-besarnya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, aparat pemerintah dapat digolongkan sebagai wirausaha sosial.

  Bornstein lebih jauh mengidentifikasi 6 karakteristik wirausaha sosial: 1. Mereka bersedia untuk mengoreksi diri (They are willing to self-correct).

  Terbuka pada pendekatan-pendekatan lain yang mungkin dapat digunakan untuk mencapai tujuan.

2. Mereka bersedia untuk saling percaya (They are willing to share credit).

  Rasa saling percaya akan menjadi ikatan bagi anggota komunitas.

  3. Mereka bersedia meninggalkan struktur yang sudah ada sehingga mendorong mereka untuk berinovasi menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu.

  4. Mereka bersedia melewati batas-batas keilmuan. Mereka berfungsi sebagai

  “social alchemists”, mengumpulkan gagasan, pengalaman dan sumber daya dari berbagai sumber.

  5. Mereka bersedia bekerja diam-diam (work quietly). Mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan/misi tertentu daripada mencari ketenaran/popularitas.

  6. Mereka memiliki motivasi etis yang kuat. Mereka memperhatikan aspek etika di dalam menentukan cara/metode untuk mencapai tujuan.

  Jika kehadiran para wirausaha sosial adalah akibat kegagalan aparat pemerintah menjalankan fungsinya, maka dapat dinyatakan bahwa karakteristik wirausaha sosial pastilah juga dimiliki pemerintah. Menarik untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki orientasi wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi wirausaha sosial, maka dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat (ekonomi, sosial dan lingkungan).

  Dari tinjauan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh orientasi wirausaha perangkat desa terhadap kesejahteraan masyarakat. Bagaimana orientasi kewirausahaan perangkat desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, adakah pengaruh orientasi sosial maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

  Orientasi Kewirausahaan Perangkat Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat ”. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di Dusun Planggok Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

  Guna mendalami keterkaitan antara orientasi wirausaha dengan kesejahteraan masyarakat, peneliti merumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap orientasi kewirausahaan aparat desa dalam perspektif sosial dan non sosial.

  2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap orientasi kewirausahaan aparat desa dalam perspektif profit dan non profit.

  3. Bagaimana persepsi masyarakat atas kesejahteraan mereka.

  4. Apakah orientasi kewirausahaan secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam perspektif anggota masyarakat.

  2. Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif masyarakat.

  3. Menjelaskan pengaruh antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Membantu perangkat desa untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

  2. Membantu masyarakat mengenali kontribusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan.

  3. Memberikan indikator calon perangkat desa yang peduli akan tingkat kesejahteraan masyarakat.

  4. Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perangkat desa dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  5. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi para perangkat desa dalam menjalankan program kerja.

BAB II KAJIAN TEORI A. MEMAHAMI WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN

1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

  Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: a.

  Wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

  seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

  Dalam pengertiannya, “fungsi dari wirausahawan adalah untuk mereformasi atau merevolusi pola dari produksi.” Wirausahawan menurut Schumpeter adalah “agent of change” dalam ekonomi. Dengan menyajikan pasar yang baru atau menciptakan cara-cara baru dalam

  Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola entitas untuk membuat perubahan sosial. (Paulus Wirotomo.) 2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis Dan Kewirausahaan Sosial.

  Kewirausahaan sosial diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya. Kewirausahaan sosial lebih menitikberatkan kepada lahirnya bangunan tata nilai sosial yang dicapai melalui perubahan sosial disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial. Sedangkan kewirausahaan bisnis adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu terwujudnya pemerataan ekonomi. (Mair and

  ).

  Marty,2006

  Perbedaan kewirausahaan bisnis dan sosial adalah terletak pada mekanismenya. Mekanisme kewirausahaan bisnis adalah mengantisipasi dan mengorganisasikan pasar agar berfungsi menghasilkan produk dan jasa sekaligus profit bagi entrepreneur, sedangkan mekanisme sosial adalah memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung menjadi lebih berkesempatan untuk mencapai kesejahteraan.

  Paulus Wirotomo memberikan definisi yang membedakan antara wirausaha dengan wirausaha sosial. Paulus Wirotomo mendefiniskan penemuan mereka untuk kepentingan mereka sendiri. Definisi ini memperlihatkan bahwa kepentingan bisnis yang memfokuskan pada pencarian keuntungan dengan sangat menonjol. Kesejahteraan atau kegunaan bagi masyarakat luas bukanlah tujuan utama dari wirausahawan ini. Wirausaha sosial yang didefinisikan oleh Paulus Wirotomo sebagai innovator sosial yaitu orang-orang yang melakukan terobosan, serta melakukan hal-hal yang bersifat baru yang kemudian ditujukan untuk kesejahteraan bagi orang banyak. Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan (pengembalian modal), maka wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat.

3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial

  Wirausahawan pada masa lalu selalu dipahami dalam konteks wirausahawan bisnis semata. Kewirausahaan diartikan sebagai usaha atau kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya.

  Wirausahawan bisnis telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat menjadi lebih baik. Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan Pemerintah melalui ragam usaha. Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dikemas dan dijalankan diseluruh Indonesia. Sebagian dari upaya itu telah membawa penduduk miskin di Indonesia masih bertengger pada angka yang cukup tinggi. Perlu ada langkah-langkah baru yang harus dikembangkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia.

  Memahami kenyataan ini, maka sudah saatnya apabila kini bangsa Indonesia menoleh dan mendalami kewirausahaan sosial sebagai salah satu alternatif mengatasi kemiskinan. Masyarakat Indonesia harus mulai memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial bukan hanya sebagai instrumen perubahan angka-angka ekonomi, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu sebagai instrumen perubahan nilai, pandangan dan jalan baru dalam kehidupan.

  Sekitar 30 tahun yang lalu, gagasan kewirausahaan sosial mulai dikembangkan. Bill Drayton, pendiri dan CEO Ashoka, memprakarsai konsep kewirausahaan sosial. Prinsip kewirausahaan sosial menurut Drayton tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya kewirausahaan sosial digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial, yang pertama adalah adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua, hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha (entrepreneurial), dan beretika di belakang gagasan inovatif tersebut. Jadi wirausaha sosial adalah individu yang bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha, dan beretika, yang mampu menciptakan inovasi sosial dan mampu orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola sebuah entitas untuk membuat perubahan sosial.

  Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan (pengembalian modal), maka wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat. Fondasi dasar kewirausahaan sosial adalah : a. Tujuan dari entitas adalah melakukan perbaikan masyarakat atau berkontribusi dalam mengatasi masalah yang ada di masyarakat.

  b. Kepemilikan entitas adalah milik masyarakat atau komunitas, bukan dimiliki oleh seorang individu pemodal.

  c. Di dalam aktivitasnya terkandung muatan aktivitas bisnis yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial

a. Karakteristik seorang wirausahawan sosial yaitu :

  1. Mengenali adanya kemacetan atau kemandegan dalam kehidupan masyarakat dan menyediakan jalan keluar dari kemacetan atau kemandegan itu. Ia menemukan apa yang tidak berfungsi, memecahkan masalah dengan mengubah sistemnya, menyebarluaskan pemecahannya, dan meyakinkan seluruh

  2. Wirausaha sosial tidak puas hanya memberi “ikan” atau mengajarkan cara “memancing ikan”. Ia tidak akan diam hingga “industri perikanan” pun berubah.

b. Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen :

  1. Mengidentifikasi sistem/keseimbangan yang menyebabkan kerugian atau berkurangnya kesejahteraan.

  2. Mengidentifikasi peluang perbaikan keseimbangan, dengan mengembangkan tata nilai sosial baru untuk mempengaruhi tata nilai yang ada.

  3. Menyusun keseimbangan baru, untuk mencegah kerugian dan menjamin kesejahteraan masyarakat luas.

c. Kompetensi kewirausahaan sosial

  Kompetensi kewirausahaan sosial tidak hanya dibutuhkan oleh kalangan ahli, mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan masyarakat namun lebih penting lagi bagi perangkat desa yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat dari kalangan yang paling bawah atau yang menjadi dasar perubahan dan bertanggung jawab langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dari pihak pemerintah.

  Beberapa keterampilan dan kompetensi juga harus dimilki oleh seorang perangkat desa. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang perangkat desa dalam mengembangakan kompetensi kewirausahaan sosial diantaranya:

  1. Managerial skill

  atau keterampilan manajerial merupakan bekal

  Managerial skill

  yang harus dimiliki wirausaha sosial. Seorang wirausahawan sosial harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan masyarakat, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, fasilitas dan seluruh sumber daya lingkungan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sosial.

  2. Conceptual skill

  merupakan kemampuan untuk merumuskan

  Conceptual skill

  tujuan, kebijakan dan strategi utama menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus ekstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha sosial.

  3. Human skill

  (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi

  Human skill

  dan berelasi). Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan komunitas sosial dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menenangkan bagi orang lain.

  4. Decision making skill

  (keterampilan merumuskan masalah dan

  Decision making skill

  mengambil keputusan). Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha sosial dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha sosial harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.

  5. Time managerial skill Time managerial skill (keterampilan mengatur dan

  menggunakan waktu). Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha sosial harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan. Sumber : (Suryana. 2003.

  Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat ).

B. KUADRAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL

  Kuadran kewirausahaan sosial menjelaskan orientasi/cara pandang dari seorang wirausahawan sosial. Setiap kuadran menawarkan pendekatan bisnis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran:

  Socially Driven

  I II No. Profit Reqd

  Profit Reqd Social Entrepreneur

  III

  IV Market Driven

1. Kuadran Pertama :

  Kuadran tradisional tanpa keuntungan. Kuadran ini mewakili organisasi-organisasi yang didasari oleh misi sosial dan tidak oleh pajak, dan masih harus mengumpulkan cukup dana untuk mengimbangi pengeluaran. Beberapa contoh ialah Yayasan, Lembaga, perkumpulan, Institusi keagamaan.

  Organisasi ini bergantung pada pemberian, donasi, dan sumbangan uang untuk menyokong kegiatan sosial mereka. Hal ini juga turut disadari sebagai titik lahir dari perusahaan sosial modern, karena organisasi dalam kuadran tersebut mendapatkan sasaran sosialnya melalui rancangan organisasinya. Wirausahawan sosial menempati kuadran ini, kadangkala mereka merancang organisasi mereka untuk menyediakan barang dan jasa dimana mereka dapat memasang tarif, dalam rangka mengumpulkan dana untuk operasi mereka.

  2. Kuadran Kedua : Tipping Point Quadrant (kuadran awal perubahan) (kuadran

  berefek besar). Kuadran ini mewakili organisasi-organisasi yang tidak hanya didasari oleh misi sosial tapi juga berorientasi pada keuntungan.

  Organisasi-organisasi dan wirausahawan sosial yang berada pada kuadran ini memegang janji untuk memberikan perubahan ekonomi.

  Berdasarkan pada apapun pendekatan bisnis “multi garis-bawah” telah mencapai masa yang kritis terhadap pasar, mereka dapat menetapkan tingkat agar bagaimana performa/jalannya bisnis dapat diukur.

  3. Kuadran Ketiga :

  (kuadran organisasi sementara). Kuadran

  Transient Org Quadrant berorientasi pada keuntungan. Untuk beberapa saat, perusahaan tersebut dapat beroperasi dalam jangka waktu yang singkat. Menurut penuturan Dorado, motivasi dari seorang wirausahawan sosial bukanlah pendirian suatu perusahaan, tetapi penciptaan sebuah langkah yang jelas sehingga para partisipannya dapat menyelesaikan masalah sosial yang beragam; meskipun tidak relevan dengan inisiatif untuk mendapat keuntungan.

  Organisasi-organisasi dalam kuadran ini memiliki dukungan dari perusahaan publik dan swasta, sumbangan atau dukungan dari pemerintah. Organisasi-organisasi ini mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan dari pasar, dan kemudian menggunakan hasil yang didapatkan dari pemenuhan kebutuhan–kebutuhan tersebut untuk mendukung kegiatan sosial.

4. Kuadran Keempat :

  (kuadran bisnis tradisional). Kuadran ini

  Traditional Biz Quadrant

  mewakili sebagian besar bentuk klasik dari bisnis, yang berorientasi keuntungan dan didorong oleh pasar. Mereka menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan pasar dan menggunakan keuntungan yang dihasilkan untuk membayar investor dan pajak sama halnya untuk pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Jika mereka gagal mendapatkan keuntungan, mereka tidak akan berfungsi atau akan dibeli oleh kompetitornya atau ditutup. Strategi pertumbuhan mereka adalah dengan mengikuti pasar dan berubah sesuai permintaan.

  Jika atau ketika pasar memutuskan bahwa masalah-masalah sosial patut diperhatikan, di kuadran ini wirausahawan sosial ditujukan untuk menyokong/mendukung kegiatan-kegiatan yang berguna dalam meningkatkan penjualan karena mereka sadar untuk bertanggung jawab secara sosial. Biasanya perusahaan di kuadran ini, mendonasikan sebagian dari keuntungan mereka, mendirikan fasilitas-fasilitas “hijau”, menawarkan layanan gratis atau layanan berbiaya rendah kepada organisasi-orgaisasi sosial.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pernikahan di bawah umur terhadap kesejahteraan rumah tangga: studi kasus pada masyarakat di desa Tanjung Sari Kec. Cijeruk Bogor

0 9 99

Potensi zakat rumah kontrakan terhadap kesejahteraan masyarakat : studi kasus di kel. Sukapura

1 7 91

Partisipasi masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat desa: studi kasus di Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.

0 16 113

Distribusi pemasaran barang rongsok : studi kasus pengepul barang rongsok di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 2 141

Pengaruh pemberian edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta : kajian tekanan darah - USD Repository

0 0 170

Sikap masyarakat Yogyakarta terhadap kaum metroseksual : studi deskriptif - USD Repository

0 0 107

Pengaruh kesan kualitas dan citra merek terhadap keputusan pembelian dan loyalitas merek : studi kasus pada konsumen sabun mandi merek LUX di desa Condongcatur Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 0 147

Pengaruh program kesejahteraan terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus di kantor PT Bank Central Asia, Tbk cabang Pingit Yogyakarta - USD Repository

0 0 100

Pengaruh pemberian kredit terhadap penghasilan usaha kecil masyarakat : studi kasus pada PNPM Mandiri Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman - USD Repository

0 0 79

Hubungan orientasi kewirausahaan perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat : studi kasus di Dusun Nyamplung Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta - USD Repository

0 0 143