Evaluasi ketersediaan dan perilaku penggunaan sendok takar sediaan cair oral pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Juni-Juli 2010 - USD Repository
EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN
SENDOK TAKAR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG
APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA, RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA PERIODE JUNI – JULI 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Diana Novitasari
NIM : 078114034
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN
SENDOK TAKAR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG
APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA, RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA PERIODE JUNI – JULI 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Diana Novitasari
NIM : 078114034
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
EVALUATION OF AVALAIBILITY AND BEHAVIOUR USAGE DOSING
SPOONS IN ORAL LIQUID MEDICINE OF YOGYAKARTA Dr.
SARDJITO HOSPITAL KIMIA FARMA PHARMACY CUSTOMERS IN
JUNE – JULY OF 2010 PERIOD
SKRIPSI
Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement
to Obtain Sarjana Farmasi (S.Farm)
In Faculty of Pharmacy
By:
Diana Novitasari
NIM : 078114034
FACULTY OF PHARMACY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
SKRIPSI
EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN
SENDOK TAKAR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG
APOTEK PELENGKAP KIMIA FARMA RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA PERIODE JUNI-JULI 2010
Skripsi yang diajukan oleh : Diana Novitasari
NIM: 078114034 telah disetujui oleh:
tanggal: 29 November 2010
HALAMAN PERSEMBAHAN
Cintailah banyak hal, karena di situlah terletak kekuatan sesungguhnya. Mereka yang mencintai banyak-banyak akan mampu melakukan dan mencapai banyak hal. Dan apapun yang dikerjakan atas nama cinta, pasti terselesaikan dengan baik.
K uper sem ba hkan k ar y a seder ha na ini bagi: Jesus Chr ist, m y sa vior K edua or ang tua ku ter cinta Adikku ter sa y a ng
Saha ba t da n tem an-tem anku
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Diana Novitasari Nomor Mahasiswa : 07 8114 034
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI KETERSEDIAAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN SENDOK TAKAR SEDIAAN CAIR ORAL PADA PENGUNJUNG APOTEK KIMIA FARMA RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JUNI – JULI 2010 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 1 Desember 2010 Yang menyatakan (Diana Novitasari)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plahiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 1 Desember 2010 Penulis
Diana Novitasari
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Evaluasi Ketersediaan Dan Perilaku Penggunaan Sendok
Takar Sediaan Cair Oral Pada Pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma,
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Juni-Juli 2010”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Farmasi (S. Farm.), Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Rasa terimakasih penulis haturkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung terwujudnya skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Manager Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito , Bapak Nurtjahjo Walujo Wibowo, Apt yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Loket Apotek Kimia Farma RSUP DR. Sardjito.
2. Manager Apotek Kimia Farma Distrik Yogyakarta, Bapak Soemarsono, Apt yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Apotek Kimia Farma RSUP DR. Sardjito.
3. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Rita Suhadi, M.Si., Apt, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
5. Ipang Djunarko, S.Si, M.Sc, Apt selaku dosen pembimbing akademik dan Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.
6. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis
7. Dian Shintari, S.Si, Apt; Gina Arifah S.Farm, Apt; Sari Rahmawati, S.Farm, Apt selaku Apoteker Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito,Yogyakarta dan seluruh karyawan Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito yang telah memberikan bimbingan selama proses pengambilan data di Apotek Kimia Farma Sardjito 8. Seluruh pasien dan pengunjung Apotek Kimia Farma Rumah Sakit Dr.
Sardjito Yogyakarta yang secara tidak langsung telah membantu dan mendukung penelitian ini.
9. Orang tuaku tercinta Bapak Drs. Agustinus Darto Harnoko dan Ibu Erna Susiyanti atas doa, cinta, dan dukungan yang telah memberikan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.
10. Adikku tersayang Laksito Aji Kusuma Wardhana atas bantuan, dukungan, perhatian, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis.
11. Mama Antini, Mbok Yem, Om Deni, Mbak Eni, Mbak Tia, Mbak Mita, Mas Agus, Yola, Mas Adi atas cinta, kerjasama, kekompakan, dukungan, bantuan, dan kebersamaan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.
12. Teman-teman skripsi Linda, Aming, Tegal, Indri, terima kasih atas bantuan, dukungan, suka duka yang selalu kita lalui bersama-sama saat pengambilan
13. Teman-teman kos Ria, Hetty, Reni,Yuli, Nita, Mbak Desi, Mbak Deta, Mbak Vira, atas dukungan, cinta, semangat, dan bantuannya kepada penulis. Terima kasih untuk kenangan indah kita, semoga persahabatan kita abadi.
14. Sahabat-sahabatku Dewi, Novi, Nuki, Eka, Sisca, Paulina, Santi, Siwi, Mbak Rara, Tika, Afni, Lina, Kiki terima kasih untuk kenangan indah kita, dukungan, semoga persahabatan kita abadi.
15. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2007 kelas A dan kelas Farmasi Klinis Komunitas A (FKK A) terima kasih atas kebersamaan, keceriaan, suka duka kita selama ini.
16. Teman teman KaNOPI Hani, Lius, Emza, Tinus, Ardian, Ocha dan anak-anak OMK Gereja Kidul Loji.
17. Teman-Teman di Poskes Kotabaru dan rekan-rekan PCE 2009 dan 2010 terima kasih atas segala dukungan dan kebersamaan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis ingin mengucapkan maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………..... i HALAMAN JUDUL……………………………………………………….... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….... iii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………....... iv HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................... vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………........ viii PRAKATA ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI………………………………………………………………....... xv DAFTAR TABEL…………………………………………………………....... xvii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...... xix DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...... xx
INTISARI…………………………………………………………………....... xxi
ABSTRACT ………………………………………………………………......... xxii
BAB I. PENGANTAR…………………………………………………….......1 A. Latar Belakang……………………………………………………........
3 1. Permasalahan……………………………………………….….......
3 2. Keaslian penelitian……………………………………………........
3 3. Manfaat penelitian……………………………………………….....
4 B. Tujuan Penelitian…………………………………………………........
5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA…………………………………….......
6
B. Sediaan Cair Oral…………………………........................................
30
20
22
23
24
25
29
30
16
31
32
35
35
36
37
19
15
C. Penggunaan Sendok takar dan Obat Cair Oral …………....................
I. Perilaku……………………………………………………………......
D. Pengobatan Sendiri...............................................................................
E. Apotek ……………………………....................................................
F. Peran Apoteker di Apotek...................................................................
G. Pelayanan Informasi Obat...................................................................
H.
Pharmaceutical Care..............................................................................
1. Pengetahuan……………………………………………………......
14
2. Sikap……………………………………………………………......
3. Tindakan………………………………………………………….... J. Registrasi Sediaan Farmasi ............................................................... K. Keterangan Empiris …………………………………...........................
BAB III. METODE PENELITIAN……………………………..…………...... A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………...... B. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... C. Definisi Operasional…………………………………........................... D. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………….... E. Subjek Penelitian…………………………………………………….... F. Sampel dan Populasi .............................................................................. G. Bahan Penelitian .................................................................................... H. Instrumen Penelitian ..............................................................................
9
10
13
38
1. Tahap Pra Penelitian ……………………………………...............
39 2. Tahap Pengumpulan Data……………………………………….....
41 3. Tahap Pengolahan Data ...................................................................
43 J. Skema Jalannya Penelitian .....................................................................
44 K. Tata Cara Analisis Data…………………………………………….....
46 L. Kesulitan Penelitian …………………………………………..............
49 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………......
51 A. Ketersediaan Sendok Takar yang terdapat dikemasan obat cair di Apotek Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito……………............................
51 1. berdasarkan bentuk sediaannya …....................................................
52 2. berdasarkan golongan obat dan nomor registrasi...........…...............
53 3. berdasarkan kelas terapi dan sub kelas terapi...................................
56
58 4. berdasarkan ketersediaan alat bantu ukur.........................................
B. Perilaku Responden terhadap penggunaan Sendok Takar dan Obat Cair Oral ……………….........................................................................
61 1. Karakteristik Responden…………………………………………….
61 a. Usia responden……………………………………..................
62 b. Jenis Kelamin Responden ……………………………….........
64 c. Tingkat Pendidikan Responden…………………….................
65 d. Jenis Pekerjaan Responden………………………………........
66 e. Frekuensi Penggunaan Sendok Takar Sediaan cair Oral ............
67
f. Frekuensi Pembelian Obat di Loket Apotek Kimia Farma
g. Frekuensi konsultasi obat dengan Apoteker…........................
70
2. Perilaku Responden Terhadap Penggunaan Sendok Takar Dan Sediaan Cair Oral.............................................................................
72
1. Aspek Pengetahuan responden tentang penggunaan sendok takar dan obat cair oral ……………………………….............
72
2. Aspek Sikap responden tentang penggunaan sendok takar dan obat cair oral ……………………………………………….....
82
3. Aspek Tindakan responden tentang penggunaan sendok takar dan obat cair oral …………………………………………......
94 C. Informasi yang diberikan Apoteker kepada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito........................................ 101
1. Durasi pemberian informasi obat kepada pasien ........................... 101
2. Sumber informasi obat yang digunakan apoteker....................... 102
3. Informasi obat yang diberikan oleh Apoteker ............................... 104
4. Teknik Pemberian informasi obat cair oral oleh Apoteker ............ 106
5. Kendala yang terjadi dalam pemberian informasi obat ................. 108
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..... 110 A. KESIMPULAN……………………………………………………....... 110 B. SARAN……………………………………………………………....... 110 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. ... 111 LAMPIRAN........................................................................................................ 118 BIOGRAFI PENULIS...................................................................................,,,,, 147
DAFTAR TABEL
Tabel I. Cara penyimpanan obat dengan benar.......................................9 Tabel II. Aturan penyimpanan obat menurut Farmakope Indonesia IV........…
10 Tabel III. Enam hal informasi minimal yang harus diberikan kepada pasien....
19 Tabel IV. Penggolongan obat cair oral berdasarkan kelas terapi dan sub kelas terapi..............................................................................
57 Tabel V. Ketersediaan alat bantu ukur dalam kemasan obat cair oral di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Periode Juni- Juli 2010……………………………..............................................
60 Tabel VI. Persentase usia responden yang menggunakan obat cair oral………......................................................................................
63 Tabel VII. Aspek pengetahuan responden terhadap penggunaan sendok takar dan sediaan cair oral..............................................................
73 Tabel VIII. Aturan penyimpanan pada etiket obat cair yang tersebar di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Periode Juni-
76 Juli 2010..........................................................................................
Tabel IX. Aspek Sikap responden terhadap penggunaan sendok takar dan sediaan cair oral..............................................................................
83 Tabel X. Alasan sikap responden tentang pemilihan sumber informasi obat
84 Tabel XI. Peran apoteker menurut responden penelitian................................
85 Tabel XII. Pendapat responden terhadap obat cair yang telah disimpan lama
86 Tabel XIII. Variasi ukuran sendok makan dan sendok teh yang beredar di
Tabel XIV. Asumsi responden dalam menuangkan obat cair ke dalam sendok takar.................................................................................................
92 Tabel XV. Aspek tindakan responden terhadap penggunaan sendok takar dan sediaan cair oral........................................................................
94 Tabel XVI. Alasan tindakan responden memilih menggunakan sendok makan atau sendok teh....................................................................
95
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Logo obat bebas.....................……………………………..........
6 Gambar 2. Logo obat bebas terbatas………………......................................
6 Gambar 3. Tanda peringatan pada obat bebas terbatas………….............
7 Gambar 4. Logo obat keras dan psikotropika……………….......................
7 Gambar 5. Logo obat narkotika….................................................................
8 Gambar 6. Alat ukur obat cair cup,sendok takar dan droppers…….............
11 Gambar 7. Alat takar obat cair dengan standar pengukuran yang telah terkalibrasi…………………………………................................
12 Gambar 8. Skema teori Parsons……………….............................................
22 Gambar 9. Skema teori Weber……………………………………..............
25 Gambar 10. Bagan ruang lingkup penelitian………………..........................
31 Gambar 11. Bagan pra penelitian dan pembuatan kuesioner………............
44 Gambar 12. Bagan cara kerja pengambilan subyek penelitian ……..............
45 Gambar 13. Persentase obat cair oral berdasarkan bentuk sediaan di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito periode Juni – Juli 2010..............................................................................................
52 Gambar 14. Persentase obat cair oral berdasarkan golongan obat menurut Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/IV/2000 di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito periode Juni – Juli 2010………………………..........................................................
54 Persentase Suplemen berdasarkan izin registrasi menurut Gambar 15.
RI Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 yang terdapat di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Periode Juni-Juli 2010..............................................................................................
56 Gambar 16. Persentase Ketersediaan Alat Bantu Ukur Dalam Kemasan Obat Cair Oral di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr.
Sardjito Periode Juni-Juli 2010....................................................
59 Gambar 17. Macam sendok takar yang ada di kemasan obat ...................
61 Gambar 18. Persentase jenis kelamin responden.............................................
64 Gambar 19. Persentase tingkat pendidikan responden....................................
65 Gambar 20. Persentase jenis pekerjaan responden..........................................
66 Gambar 21. Persentase responden yang pernah menggunakan sediaan cair oral bersendok takar.....................................................................
67 Gambar 22. Persentase jumlah responden yang membeli obat di loket Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito Periode Juni-Juli 2010...............................................................................
68 Gambar 23. Persentase jumlah responden yang konsultasi obat dengan apoteker........................................................................................
70 Gambar 24. Hasil Survei Sendok Makan dan Sendok Teh yang Terdapat di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta...................................................................................
89 Gambar 25. Gambar ukuran sendok takar dan volumenya yang beredar dalam kemasan obat cair oral.......................................................
92
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10
DAFTAR LAMPIRAN Karakteristik Responden......................................................
Dokumentasi penelitian........................................................ Daftar Obat Cair Oral Bulan Juni-Juli di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito ........................................
Kuesioner………………………………………………….. Panduan wawancara responden dan apoteker...................... Contoh kuesioner dengan jawaban……………………….. Hasil wawancara apoteker.................................................. Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas …………......... Ijin penelitian dari Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr.Sardjito..........................................................................
Hasil kuesioner…………………………………………… 119 120 121 132 136 137 140 141 142 143
INTISARI
Ketepatan penggunaan suatu obat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu terapi karena dapat meningkatkan dampak terapi serta kualitas kehidupan pasien. Pengambilan volume yang tidak tepat pada sediaan cair mengakibatkan pangambilan dosis tidak akurat. Penyebab utama kesalahan dosis yakni akibat ketidaktersedianya alat ukur dalam obat cair dan adanya kesalahan interpretasi yang berbeda pada pasien mengenai cara mengukur dengan alat takar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi ketersediaan dan penggunaan sendok takar dalam obat cair pada pengunjung apotek serta relevansi informasi penggunaan obat cair yang diberikan apoteker Apotek Pelengkap Kimia Farma Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian survai deskriptif melalui pendekatan kualitatif melalui kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan statistik deskriptif sedangkan hasil wawancara dipaparkan sebagai data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan perilaku penggunaan sendok takar sediaan obat cair pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma tergolong cukup baik dengan presentase pengetahuan (63,7%), sikap (65,8%), tindakan (70,9%). Ketersediaan obat cair yang menyertakan sendok takar dalam kemasan sebesar 57,5%. Informasi yang diberikan oleh apoteker pada saat menyerahkan obat cair oral mencakup nama obat, aturan penggunaan, dan peringatan.
Kata kunci : sediaan cair oral, sendok takar, ketersediaan, dan cara
penggunaan.
ABSTRACT
The accuracy of use of medicines is very influential on success of therapy because it can increase the impact of therapy and quality of life for patients. Taking the volume of improper liquid preparation resulted in inaccurate doses. The main cause dose errors due to not avalaible for measurement of liquid medicines and a different misinterpretation from patients on how this measurement tools is used.
This study aims to identify and evaluate the availability and use of oral liquid medicine spoon of visitor of Kimia Farma Pharmacy Pharmacist Hospital Dr. Sardjito and information on the use of pharmacies as well as the relevance of a given oral liquid medicine.
This study is a non-experimental conducted with descriptive survey research design through a qualitative approach with questionnaires and interviews. Data were analyzed using descriptive statistics while the results of interviews presented as qualitative data.
The results shows the use of spoon and oral liquid medicine on visitors of Kimia Farma Pharmacy has been quite good with percentages of knowledge (63.7%), attitude (65.8%), action (70.9%). Availability of medicines that included its spoons liquid in the packaging are aprroximately 57.5%. Information provided by the pharmacist while delivery oral liquid medicine including name, use directions, and cautions (warnings).
Key word : oral liquid medicine, dosing spoon, avalability and how usage
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Di Indonesia, penduduk yang mengalami keluhan kesehatan selama 1
bulan terakhir pada tahun 2008 sebanyak 33,24%. Upaya pencarian pengobatan yang dilakukan masyarakat yang mengeluh sakit sebagian besar adalah pengobatan sendiri (87,37%). Sisanya mencari pengobatan antara lain ke puskesmas, paramedis, dokter praktik, dan rumah sakit (Departemen Kesehatan, 2008).
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu pengobatan adalah “dosis”. Secara sederhana, dosis yang berlebihan akan berbahaya karena menimbulkan efek samping tertentu, sebaliknya dosis yang kurang juga akan mengakibatkan tujuan pengobatan tidak tercapai.
Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pada penggunaaan alat takar dan sediaan obat cair yang mempengaruhi ketepatan dosis. Dua penyebab utama kesalahan dosis yakni akibat ketidaktersedianya alat ukur dalam obat cair dan adanya kesalahan interpretasi yang berbeda pada pasien mengenai cara mengukur dengan alat takar (Litovitz, 1992). Pengambilan volume yang tidak tepat pada sediaan cair mengakibatkan pangambilan dosis yang tidak akurat.
Penggunaan sendok teh atau sendok makan sebagai alat pengukuran obat dalam bentuk cair merupakan salah satu penyebab ketidakakuratan jumlah obat yang
Dari hasil penelitian terhadap 195 mahasiswa di Amerika ini dibuktikan sebanyak 8,4% kekurangan dosis akibat penggunaan sendok medium dan sendok teh dan 11,6% kelebihan dosis akibat penggunaan sendok makan. Hasil ini dipercaya bahwa penggunaan sendok rumah tangga tidak sama volumenya dengan sendok takar kemasan obat (Wansink dan van Ittersum, 2010).
Food and Drugs Administration (FDA) merekomendasikan tidak lagi
menggunakan peralatan dapur sebagai cara untuk mengukur dosis sediaan obat cair. Jika ukuran sendok teh di sediaan obat cair sama seperti yang ada di pasaran lebih atau kurang dari 5 ml, seseorang bisa terkompensasi kekurangan dosis atau kelebihan dosis (Anonim, 2009a). Lebih aman dan efektif menggunakan sendok takaran, dropper, dan dosis injeksi untuk menyalurkan obat cair daripada menakar jumlah tuangan dosis dengan sendok rumah tangga (Wansink dan van Ittersum, 2010).
Berdasarkan keadaan ini maka diperlukan peranan apoteker untuk memberi informasi lebih dalam mengenai penggunaan sendok takar dan sediaan obat cair oral sehingga dapat meningkatkan kualitas pengobatan yang sedang dijalani pasien.
Penelitian ini mengambil tempat di Apotek Pelengkap Kimia Farma (KF) Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta. Apotek KF RSUP Dr.
Sardjito adalah salah satu apotek penunjang pelayanan medik yang berada di RSUP Dr. Sardjito dibawah tanggung jawab Perseroan Terbatas Kimia Farma Apotek. PT Kimia Farma Apotek bersama RSUP Dr Sardjito bekerja sama yang terwujud dengan adanya Apotek KF RSUP Dr. Sardjito. Apotek KF RSUP Dr. Sardjito dipilih sebagai tempat penelitian karena memiliki jumlah pengunjung pasien rawat jalan yang membeli obat di loket KF hingga mencapai 130 orang per hari selain itu ada pertimbangan bahwa Apotek KF RSUP Dr. Sardjito telah memiliki Standard Operational Prosedure mengenai pelayanan kepada pasien di tiap loket penyerahan obat dan tersedia 5 loket apotek yang tersebar di dalam rumah sakit.
Dari uraian di atas mendorong peneliti untuk mengadakan survai
penelitian terhadap ketersediaan sendok takar dan obat cair oral dan survei
informasi apa saja yang diberikan apoteker yang ada di apotek rumah sakit serta
mengevaluasi perilaku cara penggunaan sediaan cair oral pada pengunjung apotek
rumah sakit.1. Permasalahan
a. Berapakah persentase ketersediaan sendok takar yang terdapat pada kemasan obat cair oral di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito ? b. Bagaimana perilaku penggunaan sendok takar dan sediaan cair oral pada rersponden berdasarkan hasil kuesioner di Apotek KF RSUP Dr. Sardjito ? c. Informasi apa saja yang diberikan apoteker terhadap responden mengenai penggunaan sediaan cair oral yang menyertakan sendok takar di Apotek
KF RSUP Dr. Sardjito?
2. Keaslian penelitian
Penelitian survai mengenai sendok takar belum pernah dilakukan dan ditelusuri oleh peneliti terkait penggunaan sendok takar sebelumnya secara ekperimental pernah dilakukan berjudul: a. Spoons Systematically Bias Dosing of Liquid Medicine (Wansink dan van Ittersum, 2010).
b. The Accuracy And Quality Of Household Spoons And Enclosed Dosing
Devices Used In The Administration Of Oral Liquid Medications In Ghana (Bayor, 2010).
c. Inaccurate Dosage; Result From The FIP-LPS Collaborative Study (Bica, Farinha, 2005).
Penelitian yang dilakukan penulis ini berbeda dalam hal metode yaitu
non eksperimental berupa survai deskriptif yang mengevaluasi penggunaan obat
cair dan profil ketersediaan sendok takar serta informasi obat yang diberikan di apotek.
3. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: a.
Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber referensi di bidang kesehatan dan komunitas sebagai sumber kajian mengenai penggunaan sendok takar dan bentuk sediaan obat cair oral yang tepat untuk masyarakat.
b. Manfaat praktis
Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan takar pada masyarakat sehingga dapat meningkatkan perilaku pengobatan yang rasional acuan bagi pihak apotek untuk memberi informasi dan edukasi pada pasien terkait cara penggunaan sediaan cair secara benar dan tepat.
B.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan umumSecara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi ketersediaan dan penggunaan sendok takar dan bentuk sediaan cair oral pada pengunjung Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito.
2. Tujuan khusus
Dalam penelitian ini, tujuan khusus yang ingin dicapai adalah mengetahui:
a. persentase ketersediaan obat cair oral yang menyertakan sendok takar dalam obat cair oral yang ada di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr.Sardjito.
b. perilaku penggunaan sendok takar dan penggunaan sediaan cair oral pada responden di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr.Sardjito berdasarkan hasil kuesioner
c. informasi yang diberikan apoteker terhadap responden mengenai
penggunaan sendok takar dan sediaan cair oral di Apotek Pelengkap Kimia Farma RSUP Dr. Sardjito.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Penggolongan Obat di Indonesia Obat yang beredar di Indonesia menurut Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/IV/2000 digolongkan menjadi 5 golongan yaitu:
1. Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter, tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006).
Gambar 1. Logo obat bebas
2. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter. Obat bebas terbatas merupakan obat daftar W (Waarschuwing) dimana obat tersebut artinya harus disertai tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006).
Gambar 2. Logo obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas mencantumkan tanda peringatan yang berupa empat persegi
Gambar 3. Tanda peringatan pada obat bebas terbatas
3. Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter.Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Obat keras juga disebut obat daftar G (Gevaarlijk) artinya berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter (Direktorat Bina Farmasi Komunitas Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 2006).
4. Menurut UU RI No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1997a).
Gambar 4. Logo obat keras dan psikotropika
Menurut UU No. 22 tahun 1997, obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat ketergantungan (Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, 1997b).
Gambar 5. Logo obat narkotik
5. Menurut Kepmenkes RI No. 347/Menkes/SK/VII/1990 obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat dibeli dengan resep dokter atau tanpa resep dokter dengan jumlah tertentu oleh apoteker di apotek (Menteri Kesehatan RI, 1990b).
Obat Generik adalah obat dengan nama resmi International Non (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku
Propietary names
standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya (Menteri Kesehatan RI, 2010). Obat generik ini dibagi menjadi generik berlogo dan generik bermerek (branded generic). Obat Generik Berlogo adalah obat yang menggunakan nama zat berkhasiatnya dan mencantumkan logo perusahaan farmasi yang memproduksi kemasan obat sedangkan Obat Generik Bermerek adalah obat yang diberi merek dagang oleh perusahaan farmasi yang memproduksinya.
Berdasarkan kegunaan, obat digolongkan untuk menyembuhkan (terapeutic), mencegah (prophylactic) dan mendiagnosa (diagnostic). Berdasarkan cara penggunaannya, obat dibagi menjadi pemakaian dalam (medicamentum ad
usum internum ) melalui oral dengan tanda etiket putih dan pemakaian luar
(medicamentum ad usum externum) dengan etiket biru (Wibowo, 2010).B. Sediaan Cair Oral
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat imia
yang terlarut, misal terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur ( Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan RI , 1995).Sediaan cair oral terdiri dari suspensi, sirup dan emulsi. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Emulsi adalah sistem dua fase, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase yang lain, dan terbentuk dalam bentuk tetesan kecil. Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).
Beberapa anjuran dalam menyimpan obat, yaitu :
Tabel I. Cara penyimpanan obat dengan benar
No. Cara penyimpanan1. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti 2. yang tertera pada kemasan.
3. Simpan obat ditempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan
kerusakan.
4. Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali
jika tertulis pada etiket obat.Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
5.
6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak