PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS   DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar Disusun oleh: LESTARI 091134166 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS   DENGAN MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar Disusun oleh: LESTARI 091134166 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

   

  MOTTO

  ♣ Tuhan tidak akan mengubah nasib kaumnya, tanpa dia mau berusaha dan bersunggun-sungguh.

  ♣ Dalam sebuah kegagalan akan ada hikmah yang membahagiakan dan tak terduga.

  ♣ Doa ibu adalah kekuatan hidup yang tak akan pernah ada tandingannya.

                                                   

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada :

  1. Bapak dan Ibuku tercinta

  2. Kakak-kakakku tesayang

  3. Semua teman-teman terbaikku I Love you all.

                                                        Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

  Yogyakarta, 21 Juli 2011 Yang menyatakan LESTARI NIM 091134166

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Lestari

  Nomor Mahasiswa : 091134166 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS   DENGAN MENGGUNAKAN

MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI

PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 21 Juli 2011 Yang menyatakan Lestari

  KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehinnga penulisan Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Penulisan Tugas Akhir Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi PGSD di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis memberikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Rektor USD Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi pada Prodi PGSD di FKIP USD

  2. Dekan FKIP USD Drs. T Sarkim, M.Ed., Ph.D. yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian.

  3. Ketua Program Studi PGSD S1 Drs Puji Purnomo, M.Pd yang telah memberikan pengarahan dalam pengambilan Tugas Akhir Skripsi.

  4. Bapak Drs. B. Musidi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan dan bimbingan dalam penulisan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk skripsi.

  5. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru SD N Bangunrejo I, Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di kelas V.

  6. Bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan motivasi, dorongan material dan doa restunya.

  7. Kakak-kakakku tersayang, terutama kakakku yang ada di Kalimantan, kalian adalah saudara-saudara terbaikkku.

  8. Teman-teman, Atik, Make, Budi, Tince, dan Pak Muh yang selalu membantu aku, terima kasih teman-teman.

  Demikian pula ucapan terimakasih di ucapkan kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas bantuan dan motivasinya. Mudah-mudahan Allah Swt memberi imbalan yang berlipat ganda sesuai amal dan budi baiknya.

  Akhirnya mudah-mudahan penulisan ini ada manfaatnya khususnya di bidang pendidikan.

  Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis LESTARI NIM 091134166

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN MOTTO................................................................................... iv HALAMANPERSEMBAHAN.................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………….. vii KATA PENGANTAR................................................................................. viii DAFTAR ISI............................................................................................... x DAFTAR TABEL....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii ABSTRAK................................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1 B. Pembatasan Masalah..................................................................... 2 C. Perumusan Masalah...................................................................... 2 D. Batasan Pengertian........................................................................ 3 E. Pemecahan Masalah...................................................................... 4 F. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4 G. Manfaat Penelitian........................................................................ 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar.............................................................................. 6 B. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan......... 11 C. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)..................................................... 16

  D. Kompetensi Dasar.......................................................................... 18

  E. Kerangka Berpikir.......................................................................... 19

  F. Hipotesisi Tindakan..................................................................... 20

  BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian......................................................................... 21 B. Rencana Kegiatan........................................................................ 21 C. Pengumpulan Data dan Instrumen............................................... 24 D. Analisis Data................................................................................ 24 E. Validitas Instrumen...................................................................... 26 F. Kisi-kisi instrumen....................................................................... 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian............................................................................ 29 Siklus I......................................................................................... 29

  1. Perencanaan............................................................................ 29

  2. Pelaksanaan............................................................................. 29

  3. Observasi................................................................................. 30

  4. Refleksi................................................................................... 30 Siklus II........................................................................................ 31

  1. Perencanaan............................................................................ 31

  2. Pelaksanaan............................................................................. 31

  3. Observasi ................................................................................ 32

  4. Refleksi.................................................................................... 32

  B. Pembahasan.................................................................................. 34

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................... 38 B. Saran.............................................................................................. 38 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 40 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Analisa Data............................................................................... 24 Tabel 3. 2 Kisi-kisi siklus I......................................................................... 27 Tabel 3. 3 Kisi-kisi siklus II........................................................................ 28 Tabel 4. 1 Indikator Keberhasilan............................................................... 33 Tabel I Data nilai awal..................................................................................42 Tabel II data nilai siswa siklus I dan II........................................................ 43

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data perolehan nilai siswa ( pra siklus).................................... 42 Lampiran 2 : Data perolehan nilai siswa siklus I da II…………………….. 43 Lampiran 3 : Silabus IPS................................................................................ 45 Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus I.............................. 48 Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus I.................................................... 51 Lampiran 6 : Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus I................................. 54 Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran Siklus II............................ 57 Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus II................................................... 61 Lampiran 9 : Soal Evaluasi dan kunci jawaban siklus II................................ 64 Lampiran 10 : Foto-foto penelitian..................................................................68 Lampiran 11 : Surat ijin penelitian Lampiran 12 : Surat keterangan penelitian

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS   DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI

PASANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO I

  

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Lestari

NIM 091134166 Universitas Sanata Dharma 2011

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester II tahun pelajaran 2010-2011.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan. Yang merupakan salah satu bentuk teknik dari model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada aktivitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dengan kartu jawaban.

  Ternyata Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan berhasil meningkatkan prestasi belajar IPS KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V Sd Negeri Bangunrejo I semester II tahun pelajaran 2010-2011.

  

ABSTRACT

Lestari 091134166

Sanata Dharma University

  

Increase in learning achievement Social Science by using a Model of

Cooperative Learning with Make a Match technique of Five Graduate Student

of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in semester II From the

academic year of 2010-2011

  The purpose of this research was to know whether Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner can increase the learning achievement of Social Science (IPS) in KD to describe the struggle of patriotic figures from the colonialism era of Dutch and Japan of Five Grade Students of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in Semester II from the academic year of 2010-2011.

  The method applied in this research was Class Action Research (PTK) applying Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner. Which is known as one of the technique from cooperative learning model centered on the students activity and do the activity to set up the question card with the answer card.

  It showed that, Model of Cooperative Technique Learning to Find Partner succeed to increase the learning achievement from Social Science (IPS) Basic Competence Students to describe the struggle of the patriotic figures from the colonialism era of Dutch and Japan of five grade students of Bangunrejo I Elementary School Yogyakarta in Semester II from the academic year of 2010-2011.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sering kali dianggap sebagai sebuah

  mata pelajaran yang membutuhkan ingatan tinggi untuk menghafalkan materi- materi di dalamnya. Pelajaran ini diidentikkan dengan menghafalkan teks yang panjang. Karena hal tersebut kadang siswa sudah merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Demikian juga dengan siswa Sekolah Dasar (SD) Negri Bangunrejo I, mungkin karena anggapan tersebut mereka juga mengalami kesulitan saat mempelajari IPS terutama pada Kompetensi Dasar (KD) mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang KD tersebut memang banyak materinya, sehingga kadang membingungkan siswa bagaimana mempelajarinya. Hal ini berdampak pada nilai/prestasi belajar mata pelajaran IPS SD Bangunrejo I yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.Sedangkan nilai rata-rata pada KD tersebut adalah 58,9

  Diduga prestasi siswa rendah karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, siswa bosan dengan metode pembelajaran, dan guru hanya berceramah. Selain itu ada hal yang menyebabkan prestasi siswa kurang maksimal yaitu minimnya kreatifitas guru mengembangkan proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelas. Masih ada banyak guru yang tidak memanfaatkan model pembelajaran yang menarik sehingga proses belajar monoton bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, kurang melibatkan siswa. Dalam pembelajaran guru masih menggunakan paradigma lama. Guru masih mendominasi kelas dan siswa hanya sebagai subyek yang tugasnya hanya menerima dan menerima terus pengetahuan dari guru tanpa mengembangkan pengetahuannya dari wawasannya sendiri. Padahal seharusnya hal tersebut sudah tidak boleh dilakukan lagi.

  Berdasarkan masalah di atas maka situasi ini diatasi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Hal ini dipilih karena dalam model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat saling membantu satu sama lain dalam kelompok dan diharapkan dapat memungkinkan siswa aktif bekerjasama dalam pembelajaran IPS KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

  Dari gambaran di atas penulis ingin memperbaiki nilai/prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sehingga prestasi belajar IPS KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang akan meningkat.

B. Pembatasan Masalah

  Karena keterbatasan waktu dan berbagai pertimbangan peneliti hanya meneliti masalah belum tercapainya KKM, pada mata pelajaran IPS yaitu pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

  C. Perumusan masalah

  “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada KD mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang siswa kelas V SD Negeri I Bangunrejo Yogyakarta semester 2 tahun pelajaran 2010/2011?”.

D. Batasan Pengertian

  1. Prestasi Belajar Dedy Wijaya (2009:153) mengatakan, “bahwa prestasi belajar dari kata

  “pretasi” dan “belajar”, prestasi berarti hasil yang dicapai (Depdikbud, 1995 : 787), sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud, 1995 : 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi yang dimaksud dalam penelitian adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran IPS dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya”.

  2. Model Pembelajaran Kooperatif Made Mena (2009:189) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang pada prinsipnya siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan. Siswa kurang pandai dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya”.

  3. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan Menurut Sugiyanto (2010:49) Model Pembelajaran Kooperatif Teknik

  Mencari Pasangan “merupakan salah satu teknik dalam model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada aktifitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dan kartu jawaban. Siswa mendiskusikan permasalahan/jawaban dalam kelompok kemudian mencoba mencari pasangan jawaban yang sudah didiskusikan. Kelompok soal mencari jawaban yang tepat kemudian minta pendapat kepada kelompok penilai apakah jawaban yang dicari sudah sesuai atau belum”.

  4. IPS Trianto (2010:171) mengatakan bahwa “IPS merupakan suatu ilmu yang mempelajari, menelaah, mengkaji, gejala dan masalah yang menjadi bagian dari hidup sesuai dengan tingkat pendidikan. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya”.

E. Pemecahan masalah

  Pemecahan masalah yang muncul dalan PTK ini diatasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.

  Diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar, karena dengan menggunakan metode ini pembelajaran akan berlangsung dengan menyenangkan.

  F. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS tentang KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester II tahun pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat penelitian

  Manfaat penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan tentang manfaat penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

  2. Bagi Guru Memberi gambaran dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri I Bangunrejo Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

  3. Bagi siswa Dapat memberikan pengalaman tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan pada mata pelajaran IPS KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang kelas V SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan. Dikatakan oleh Djamarah

  (1994:21) bahwa “prestasi adalah hasil dari sebuah kegiatan yang dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.

  2. Pengertian Belajar Belajar menurut Masidjo (2006:1) “merupakan suatu proses perubahan aktivitas mental yang sadar tujuan, yang terjadi dalam interaksi aktif dengan lingkungan jangka waktu tertentu, sehingga diperoleh tingkah laku baru atau penyempurnaan tingkah laku lama yang bersifat menetap atau membekas”.

  Hilgard dalam Tanlain (2007:6) merumuskan “belajar (learning) sebagai suatu proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan”.

  Tanlain (2007:6) mengatakan bahwa “belajar adalah latihan-latihan yang dilakukan sendiri oleh tiap orang dengan tujuan memperoleh pengetahuan, pemahaman, pemecahan masalah, keterampilan, sikap dan pola tingkah laku”. Menurut Corpley dalam Tanlain (2007:7) “belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi pendidikan dan proses tersebut terjadi dalam diri anak sejak lahir

  Tanlain (2007:7) “belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi pendidikan dan proses tersebut terjadi dalam diri anak sejak lahir”.

  Menurut Ngalim (1990:84), “belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang jelek”.

  Jadi belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan dalam perubahan itu ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan dan daya pikir.

  3. Pengertian Prestasi Belajar Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya”.

  Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar adalah “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor”.

  Jadi prestasi belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang diperoleh seseorang setelah belajar, suatu kecakapan potensial (potensial ability) yaitu kemampuan dasar yang berupa disposisi yang dimiliki oleh individu untuk memcapai prestasi. Kecakapan aktual dan kecakapan potensial ini dapat dimasukkan ke dalam suatu istilah yang lebih umum yaitu kemampuan (ability).

  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

  Muhibbin Syah (1997:132) mengatakan bahwa, “untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya”.

  a. Faktor Intern 1). Kecerdasan/intelegensi

  Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Ada kalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar

  Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa ”semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.

  Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses”. Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.

  2). Bakat

  Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa ”bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu”.

  Sedangkan Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan bahwa “bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan hal ini, bakat ini dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.

  3). Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996: 24) minat adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu”. 4). Motivasi

  Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi “merupakan daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai sangat dirasakan atau dihayati. Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar”.

  b. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

  1). Keluarga Patterson dan Loeber dalam Muhibbin Syah (1997:138) mengatakan

  “bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai. Contoh : kebiasaan yang diterapkan oleh orang tua siswa dalam mengelola keluarga yang keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga cenderung berperilaku menyimpang yang berat seperti antisosial”. 2). Keadaan Sekolah

  Muhibbin (1997 : 137) menjelaskan bahwa, “lingkungan sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa sehingga dapat memaksimalkan hasil yang akan dicapai”. 3). Lingkungan Masyarakat

  Menurut Muhibbin (1997 : 137) “selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar kampung siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan yang kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak pengangguran, misalnya akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau diskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya”.

  Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar seperti temannya.

  B. Model pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

  1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Davidson dan Kroll (1991:263) dalam Nur Asma (2006:11)

  “pembelajaran kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar siswa dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerjasama secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang ada dalam tugas mereka”.

  Cooper (1999) dan Heinich dalam Nur Asma (2006:11) menjelaskan bahwa “pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan –tujuan dan tugas-tugas akademik bersama sambil bekerjasama, serta belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial”.

  Anita Lie (2008:28) mengatakan bahwa, “sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong- royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator”.

  Slavin (1995) dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:150) mengatakan bahwa, “pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana kelompok belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar”.

  Sunal dan Hans dalam Isjoni dan Arif Ismail (2008:152 mengatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif adalah suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khas dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama dalam proses pembelajaran”.

  Agus Suprijono ( 2009:54) mengatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.

  2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif

  Asma Nur (2006: 34) mengatakan “bahwa ada beberapa karakteristik model kooperatif, yaitu : a). “Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan memberikan motivasi sehingga terjadi interaksi yang baik”.

  b). “Adanya akuntabilitas individu dapat mengukur penguasaan materi pelajaran setiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik hasil belajarnya sehingga anggota kelompok mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dari anggota lainnya”.

  c). “Kelompok belajar bersifat heterogen, dalam kemampuan akademiknya, ras, jenis kelamin, dan sebagainya”.

  d). “Ketua kelompok dipilih secara demokratis atau bisa juga secara bergiliran sehingga memberi kesempatan bagi setiap anggota kelompok untuk memimpin kelompoknya”.

  e). “Mampu mengembangkan keterampilan sosial anggota kelompoknya, seperti kemampuan berinteraksi dengan baik, rasa saling percaya kepada orang lain, dan mengelola konflik secara bersama-sama”.

  f). “Guru melakukan pemantauan dan intervensi jika terjadi permasalahan dalam kerjasama antar anggota kelompok pada saat pembelajaran berlangsung”.

  g). “Guru juga memperhatikan proses kelompok yang sedang berlangsung”.

  h). “Penekanan pada hubungan pribadi antar anggota kelompok yang saling menguntungkan, tidak hanya dalam penyelesaian saja.”

  3. Unsur- unsur model pembelajaran kooperatif

  Made Wena (2009:188) mengatakan bahwa “ada beberapa unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif, antara lain yaitu : a) “Saling ketergantungan yang bersifat positif antar anggota kelompok”.

  b) “Interaksi antar siswa yang semakin meningkat, karena siswa akan saling membantu satu sama lain dalam satu kelompok”.

  c) “Tanggung jawab individual”.

  d) “Keterampilan interpersonal dalam kelompok kecil”.

  e) “Proses kelompok. Hal ini terjadi jika anggota kelompok saling mendiskusikan bagaimana mereka mencapai tujuan dan menjalin kerjasama yang baik”.

  4. Pengertian Model pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

  a. Menurut Larana Curran dalam Sugiyanto (2009:49) Teknik belajar mengajar mencari pasangan adalah “siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan”.

  b. Agus Suprijono (2009:94)

  

“Make a match adalah kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-

pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut”.

  c. Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan, merupakan salah satu bentuk teknik dari model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada aktifitas siswa dan melakukan kegiatan memasangkan kartu soal dan kartu jawaban.

  5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan

  Sugianto (2009:26) mengatakan, “langkah-langkah pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan adalah sebagai berikut : a. “Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi tertentu”.

  b. “Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi jawaban. kelompok ketiga adalah kelompok penilai”.

  c. “Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan”.

  d. “Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam permainan”.

  e. “Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok”.

  f. “Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak diiringi musik instrumen”.

  g. “Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama maupun kelompok kedua saling bergerak mereka bertemu, mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok”.

  h. “Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai”. i. “Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru menyimpulkan bersama”.

  6. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif

  a. Kelebihan

  Menurut Anita Lie (2008:45) “ada beberapa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan, yaitu : 1) “Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan”.

  2) “Teknik mencari pasangan dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik”.

  3) “Dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang yang ada di tangan mereka”.

  b. Kekurangan Di samping kelebihan yang dirasakan oleh siswa, pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan berdasarkan temuan di lapangan mempunyai sedikit kelemahan yaitu: 1) “Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran”.

  2) “Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai”. 3) ”Adanya anggota kelompok yang tidak aktif”. 4) ”Membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam pembelajaran di kelas”. 5) ”Apabila pengelolaan kelas kurang terkontrol, membuat tujuan pembelajaran tidak tercapai”.

  6) Apabila siswa tidak bisa memahami tujuan pembelajaran menggunakan Cooperative Learning siswa akan ribut sendiri di dalam kelompok”.

  C. IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial)

  1. Pengertian IPS

  Menurut Trianto ( 2010 : 171 ), “IPS merupakan integrasi dari berbagai bidang cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Imu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar relitas dan fenomena sosial yang diwujudkan dalam salah satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial ( sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya)”.

  Menurut Sapriya ( 2009: 7 ), “IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya”.

  Menurut Sumaatmadja ( 1980: 7), “mengatakan bahwa ilmu sosial yaitu bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat”.

  Jadi IPS merupakan sebuah mata pelajaran di sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi yang terdiri dari sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya.

  2. Karakteristik Mata Pelajaran IPS Menurut Trianto ( 2010 : 174), “karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monotik. IPS merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, goegrafi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Beberapa karakteristik IPS adalah sebagai berikut : a. “Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama”.

  b. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan goegrafi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu”.

  c. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner”.

  d. “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan”.

  D. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang 1. “Perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan bangsa penjajah ada yang bersifat kedaerahan dan nasional”.

  2. “Penjajahan Belanda di Indonesia ditandai dengan adanya sistem monopoli VOC dan sistem tanam paksa yang sangat merugikan rakyat Indonesia”.

  3. “Beberapa perlawanan daerah terhadap penjajahan Belanda di Indonesia dipimpin oleh tokoh perjuangan rakyat Indonesia, yaitu Pattimura di Maluku,

  Iman Bonjol di Sumatera Barat, Pangeran Diponegoro di Jawa, Pangeran Antasari di Kalimantan, raja-raja Bali, dan rakyat Aceh”.

  4. “Pendudukan Jepang di Indonesia ditandai dengan adanya sistem kerja paksa (romusha) yang sangat menyiksa rakyat”.

  E. Kerangka Berpikir Dalam pembelajaran di kelas siswa melakukan proses kegiatan belajar dalam suatu mata pelajaran. Penguasaan mata pelajaran tertentu ditunjukkan siswa melalui tes. Tes merupakan salah satu alat ukur yang dipakai guru dalam mengukur prestasi belajar siswa. Jika nilai-nilai yang dihasilkan siswa telah memenuhi kriteria, maka dikatakan bahwa siswa telah mencapai prestasi belajar yang positif. Namun jika nilai yang dihasilkannya belum memenuhi kriteria maka dikatakan prestasinya rendah. Salah satunya dalam mata pelajaran IPS, yang sering mengalami ketidaktercapaian nilai maksimal. Hal tersebut merupakan dampak dari ketidakterampilan guru dalam menyajikan pelajaran di kelas. Kegiatan belajar siswa pada mata pelajran IPS harusah dirancang sedemikian rupa agar siswa tertarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Kegiatan pembelajaran menuntut guru untuk memilih model-model pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran kooperatif dengan teknik mencari pasangan. Dalam model pembelajaran ini siswa tidak hanya mendengarkan guru berceramah, tetapi juga dilibatkan dalam pembelajaran. Siswa diajak berdiskusi saat memecahkan masalah yaitu saat mencari pasangan kartu jawaban dengan kartu soal. Dampaknya siswa menjadi lebih senang, bersemangat dan lebih aktif karena dalam pembelajaran tersebut pembelajaran dilakukan dengan diselingi permainan. Hal ini penting karena siswa sekolah dasar adalah dalam masa tahap bermain. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk lebih banyak berperan aktif dalam kegiatan belajar. Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan terhadap materi yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.

  F. Hipotesis Tindakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri

  Bangunrejo I Yogyakarta semester genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

  1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bangunrejo I Yogyakarta

  2. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri

  Bangunrejo I Yogyakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 19 anak.

  3. Obyek Penelitian : Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada KD mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan.

  4. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan April Tahun Pelajaran 2010/2011.

  B. Rencana Kegiatan

  1. Persiapan

  a. Permintaan izin di SD Percobaan/ Kepala Sekolah

  b. Observasi dan wawancara

  c. Mengidentifikasi masalah

  d. Menyusun rencana penelitian

  e. Menetapkan teknik yang digunakan

  2. Rencana tindakan tiap siklus a. Siklus I 1) Rencana tindakan

  a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang telah diisi dengan topik atau informasi tertentu b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan pembawa kartu- kartu berisi pertanyaan. Kelompok kedua pembawa kartu-kartu berisi jawaban. Kelompok ketiga adalah kelompok penilai.

  c. Siswa masuk dalam kelompok yang sudah ditentukan.

  d. Guru memberikan peraturan yang harus dilakukan oleh siswa dalam permainan.

  e. Membagikan soal kepada masing-masing siswa dalam kelompok.

  f. Setiap kelompok mendiskusikan soal yang didapatkan masing-masing anak diiringi musik instrumen.

  g. Guru membunyikan peluit sebagai tanda agar kelompok pertama dan kelompok kedua saling bergerak mencari pasangan pertanyaan –jawaban yang cocok.

  h. Siswa yang sudah mendapat pasangan menunjukkan pertanyaan dan jawaban kepada kelompok penilai i. Penilai membacakan pertanyaan dan jawaban serta memberi penilaian apakah pasangan pertanyaan dan jawaban ini benar atau salah. Siswa dan guru menyimpulkan bersama

  2) Pelaksanaan Tindakan : Melakukan pembelajaran seperti pada rencana tindakan dan di akhir siklus dilaksanakan ulangan I untuk mengukur keberhasilan siswa.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALONGAN, DEPOK, SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

0 1 171

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 73

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 0 172

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD KANISIUS KLEPU SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 129

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 227

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 184

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 0 166

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR MUNTILAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 147

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VB SD KANISIUS SENGKAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 169

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 20102011

0 3 226