DOCRPIJM a9cf63fd81 BAB IIBab 2. PROFIL KOTA BANJARBARU

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021

2.1

Wilayah Administrasi
Kota Banjarbaru terletak antara 3025’40” sampai dengan 3028’37” Lintang Selatan

dan 114041’22” sampai dengan 114054’25” Bujur Timur. Dengan batas-batas administrasi
sebagai berikut.
Sebelah Utara

:

Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar

Sebelah Selatan

:

Kabupaten Tanah Laut


Sebelah Timur

:

Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar

Sebelah Barat

:

Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar

Kota Banjarbaru memiliki luas ± 371,38 Km2. Kota Banjarbaru terbagi menjadi 5
Kecamatan yaitu Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang, Kecamatan
Cempaka, Kecamatan Banjarbaru Utara dan Kecamatan Banjarbaru Selatan dan terbagi
kedalam 20 kelurahan. Dari 5 Kecamatan yang ada di Kota Banjarbaru, Kecamatan
Cempaka memiliki daerah terluas dan Kecamatan Banjarbaru Selatan Memiliki wilayah
administratif yang paling kecil.


Untuk lebih jelasnya, luas wilayah perencanaan

berdasarkan Kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
No.

Luas Kota Banjarbaru Menurut Kecamatan Tahun 2014
Kecamatan

Luas (Km2)/area

Persentase (%)

1

Landasan Ulin

92,42

24,89


2

Liang Anggang

85,86

23,12

3

Cempaka

146,70

39,50

4

Banjarbaru Utara


24,44

6,58

5

Banjarbaru Selatan

21,96

5,91

371,38

100,00

Kota Banjarbaru
Sumber: Kota Banjarbaru Dalam Angka, 2015


LAPORAN AKHIR

II-1

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
2.2

Potensi Wilayah Kota Banjarbaru

2.2.1. Kondisi Fisik dasar
Fisik dasar merupakan salah satu aspek yang perlu di perhatikan dalam suatu
perencanaan. Fisik dasar adalah salah satu aspek yang unsurnya muncul dari alam
sehingga perencana harus mengetahui terlebih dahulu kondisi fisik dari wilayah yang akan
direncanakan tersebut.
A.

Topografi
Wilayah Kota Banjarbaru berada pada ketinggian 0500 m dari permukaan laut, dengan


ketinggian 0 – 7 m (33,49%), 7 – 25 m (48,46%), 25 – 100 m (15,15%), 100 – 250 m
(2,55%) dan 250 – 500 m (0,35%).
Adapun kondisi fisik tanah yang dipergunakan untuk menggambarkan kondisi efektif
per tumbuhan tanaman adalah kelerangan, kedalaman efektif tanah, drainase, keadaan
erosi tanah, dijelaskan sebagai berikut:
1.

Klarifikasi kelerangan Kota Banjarbaru adalah kelerengan 0 – 2% mencakup 59,35%
luas wilayah, kelerangan 2 – 8% mencakup 25,78% wilayah, kelerengan 8 – 15%
mencakup 12,08% luas wilayah.

2.

Klarifikasi kedalaman efektif tanah terbagi dalam empat kelas, yaitu kedalaman < 30
cm, 30 – 60 cm, 60 – 90 cm dan > 90 cm. Kota Banjarbaru secara umum mempunyai
kedalaman efektif lebih dari 90 cm dimana jenis-jenis tanaman tahunan akan dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik.

3.


Drainase di Kota Banjarbaru cukup baik, secara umum tidak terjadi penggenangan.
Namun ada daerah yang tergenang secara periodik yaitu tergenang kurang dari 6
(enam) bulan, terdapat di Kecamatan Landasan Ulin yang merupakan peralihan daerah
rawa (persawahan) di Kecamatan Gambut dan Aluh-aluh.

4.

Berdasarkan Peta Kemampuan Tanah Skala 1: 25.000, erosi tidak terjadi di wilayah
Kota Banjarbaru.

B. Geologi
Berdasarkan Peta Geologi tahun 1970, batuan di Kota Banjarbaru terdiri dari Alluvium
(Qha) 48,44%, Martapura (Qpm) 37,71%, Binuang (Tob) 3,64%, Formasi Kerawaian (Kak)
2,26%, Formasi Pitap (Keputusan Presiden) 3,47%.
C. Jenis Tanah
Berdasarkan peta Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1974, di wilayah Kota
Banjarbaru terdapat 3 (tiga) kelompok jenis tanah yaitu Podsolik (63,82%), Lathosol (6,36%)
dan Organosol (29,82%).
D. Iklim
Berdasarkan pemantauan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Banjarbaru

pada tahun 2014, suhu udara di Kota banjarbaru berkisar antara 21,7oC sampai dengan
LAPORAN AKHIR

II-2

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
34,1oC. Suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada bulan Oktober (37,0oC) dan suhu
minimum terendah terjadi pada bulan Agustus, September & Oktober (20,0oC). Kelembaban
udara relatif tinggi dengan berkisar antara 72,9% sampai 94,5%.
Selama 5 tahun terakhir, curah hujan pada tahun 2010 merupakan curah hujan tertinggi.
Curah hujan Kota Banjarbaru di tahun 2014 cukup ekstrim. Rata-rata curah hujan pada
tahun 2014 tercatat 173,3 mm dengan jumlah yang terendah terjadi pada bulan September
(5 mm) dan tertinggi terjadi pada bulan Januari (443 mm).
2.2.2. Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan pada suatu wilayah menggambarkan pola kegiatan masyarakat
yang terjadi di wilayah tersebut. Penggunaan lahan yang ada juga memberikan gambaran
tentang pola persebaran penduduk dalam suatu wilayah. Sehingga pola penggunaan lahan
dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengidentifikasi kawasan budidaya yang ada. Pola
penggunaan lahan umumnya terbagi menjadi 2, yaitu kawasan terbangun dan kawasan

tidak terbangun.
A. Penggunaan Lahan Terbangun
1. Permukiman
Kawasan permukiman dan perumahan di Kota Banjarbaru tersebar secara merata di
seluruh Kecamatan. Perkembangan perumahan terapat hampir di setiap Kecamatan yang
ada di Kota Banjarbaru. di sebelah selatan Jalan Trikora di dominasi oleh perumahan formal
(developer), sedangkan perumahan di bagian utara didominasi oleh perumahan non formal.
2. Perdagangan dan Jasa
Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota Banjarbaru hampir sama dengan di kota-kota
lain yaitu banyak terpusat pada koridor-koridor jalan utama, seperti sepanjang jalan Ahmad
Yani dan Jalan Trikora. Selain itu titik-titik kawasan perdagangan dan jasa juga terdapat di
kawasan strategis tertentu seperti di sekitar area kampus Universitas lambung Mangkurat
dan di sekitar Bandara Syamsuddin Noor.
3. Pendidikan
Kawasan pendidikan sudah cukup melayani dan menjangkau hampir seluruh
kawasan/Kecamatan di Kota Banjarbaru muali dari TK, SD, SMP, SMA dan beberapa
Universitas Baik swasta maupun negeri.
4. Kesehatan
Fasilitas kesehatan di Kota Banjarbaru sudah menjangkau hampir di semua Kecamatan
baik yang berskala kota dan berskala lokal atau lingkup desa. Selain itu juga terdapat

Rumah Sakit Angkatan Udara yang terdapat di Kecamatan Landasan Ulin dan rumah sakit
baru yang sebentar lagi akan segera diresmikan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru.
5. Peribadatan
LAPORAN AKHIR

II-3

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
Kawasan peribadatan berupa masjid, musholla, gereja dan tempat ibadah lain yang
terdapat di Kota Banjarbaru. Sebagian besar tempat ibadah sudah cukup memenuhi dan
menjangkau pelayanan dari setiap Kecamatan dan Kelurahan yang ada di Kota Banjarbaru.
6. Perkantoran
Kawasan perkantoran yang cukup besar terdapat di dua wilayah, kawasan perkantoran
Kotamadya Banjarbaru yang terdapat di pusat Kota Banjarbaru, dan kawasan perkantoran
Provinsi Kalimantan Selatan yang terdapat di Kecamatan Cempaka. Selain dua kawasan
perkantoran itu juga terdapat kawasan-kawasan perkantoran skala Kecamatan dan
Kelurahan yang tersebar di setiap Kecamatan dan Kelurahan yang ada di Kota Banjarbaru.
7. Pariwisata
Kota Banjarbaru merupakan kota yang memiliki cukup banyak obyek wisata, baik

berupa obyek wisata buatan dan juga obyek wisata alam, karena kondisi fisik wilayah yang
mendukung. Di pusat kota terdapat Taman Van Der Vijl yang menjadi favorit warga sekitar,
terdapat objek wisata water boom, obyek wisata kebun durian, bekantan park, dan masih
banyak wisata-wisata lain.
8. Kawasan Khusus
Kawasan khusus di Kota Banjarbaru berupa Kawasan pertahanan dan keamanan yang
terdapat di Kecamatan Landasan Ulin berupa RINDAM dan BRIMOB yang terdapat pada
Jalan Ahmad Yani.
Terdapat juga kawasan Bandara Syamsudin Noor yang terletak pada Kelurahan
Syamsudin Noor. Kawasan bandara ini juga merupakan kawasan strategis kota. Bandar
udara Syamsudin Noor merupakan satu-satunya bandara komersil yang terdapat di Provinsi
Kalimantan Selatan.
B. Penggunaan Lahan Tidak Terbangun
Lahan tidak terbangun yang ada di Kota Banjarbaru umumnya berupa sawah tadah
hujan, semak belukar, dan lahan tidur yang juga merupakan daerah rawan genangan.
Berdasarkan kondisi fisik dasar dan penggunaan lahan di Kota Banjarbaru terdapat
beberapa potensi yang cukup besar di Kota Banjarbaru, yang dapat berdampak pada
kemajuan Kota Secara signifikan, yaitu:
1. Dilihat dari kemiringan lerengnya, Kota Banjarbaru di kategorikan relatif landai dan
ditunjang oleh jenih tanah yang tergolong keras sehingga sangat mendukung struktur
bangunan.
2. Secara posisi/letak administratif, Kota Banjarbaru memiliki posisi strategis yang memiliki
jalur antarkota dan antar provinsi yang menghubungkan beberapa kota di sekitarnya
bahkan menjadi akses utama untuk transportasi nasional dengan adanya bandara

LAPORAN AKHIR

II-4

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
Syamsudin Noor. Selain itu, keberadaan Bandar Udara Syamsudin Noor juga meningkatkan
perekonomian di kawasan sekitarnya.

3. Terdapat lahan tidak terbangun yang cukup luas dan memiliki kondisi fisik yang cukup
bagus untuk dijadikan kawasan terbangun sehingga mampu mendukung proses
pembangunan dan kemajuan kota.
4. Pada bagian selatan Jalan Trikora terdapat banyak pembangunan perumahan
Developer yang cepat sehingga membutuhan pengendalian yang ketat.
5. Terdapat ruang eks pemanfaatan galian dan tambang memerlukan proses reklamasi
untuk pembangunan baru pemanfaatan perumahan dan non perumahan.
6. Perkembangan kawasan terbangun cenderung mengikuti jaringan jalan utama (A. Yani,
Trikora, Guntung Manggis) sehingga menyebabkan perkembangan yang bersifat linier.
7. Di Kota Banjarbaru terdapat banyak sarana rekreasi yang menjadi daya tarik kawasan
sehingga mampu mendukung perkembangan kawasan. Sarana rekrasi tersebut antara
lain adalah agrowisata kebun durian, Bekantan Park dan wisata air buatan Aquatica
taman kota, dll.
8. Kota Banjarbaru juga didukung oleh keberadaan Universitas Lambung Mangkurat yang
menjadi magnet bagi kawasan sekitarnya dan mendukung banyak kawasan
perdagangan dan jasa di sekitarnya.
9. Secara umum kondisi prasarana di daerah perencanaan sudah memenuhi kebutuhan
penduduk. Cakupan jaringan prasarana baik itu jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi,
persampahan dan air limbah sudah mencakup hampir di seluruh wilayah perencanaan,

2.3.

Demografi Dan Urbanisasi
Berdasarkan hasil perhitungan angka estimasi, tahun 2014 jumlah rumah tangga di

Kota Banjarbaru mencapai 63.681 dengan jumlah penduduk 227.500 orang yang terdiri dari
116.730 laki-laki dan 110.770 perempuan atau dengan sex ratio 105 yang berarti jumlah
laki-laki lebih banyak daripada jumlah perempuan.
Sex rasio terbesar ada di Kecamatan Cempaka yaitu sebesar 108 sedangkan sex rasio
terendah di Kecamatan Banjarbaru Utara yaitu sebesar 104.
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Rasio
Jenis Kelamin Kota Banjarbaru dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2
No.
1
2

Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin, 2014
Kecamatan

Landasan Ulin
Liang Anggang

Jenis Kelamin/Sex
Laki-laki
Perempuan
30.246
28.503
20.381
19.310

Rasio Jenis
Kelamin
106
106

LAPORAN AKHIR

II-5

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
3
4
5

Cempaka

16.622
24.833
24.648
116.730
113.107
109.589
106.212
102.874

Banjarbaru Utara
Banjarbaru Selatan
KOTA BANJARBARU
2013
2012
2011
2010

15.453
23.831
23.673
110.770
107.588
104.422
101.298
98.348

108
104
105
105
105
105
105
105

Sumber: Kota Banjarbaru Dalam Angka, 2015

1. Kepadatan Penduduk
Kecamatan yang paling padat adalah Kecamatan Banjarbaru Selatan sebanyak 2.200
penduduk per km2 sedangkan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan
Cempaka sebanyak 219 penduduk per km2.
Untuk lebih jelasnya Luas wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Penduduk dan
Kepadatan Menurut Kecamatan Kota Banjarbaru dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 3.2

Luas wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Penduduk dan Kepadatan
per Km2 menurut Kecamatan, 2014
Kepadatan per Km2
Rumah
Tangga
636
175

1

Landasan Ulin

92,42

Jumlah
rumah
tangga
16.156

2

Liang Anggang

85,86

10.074

39.691

3

Cempaka

146,70

8.318

32.075

219

57

4

Banjarbaru Utara

24,44

14.504

48.664

1.991

593

5

Banjarbaru Selatan

21,96

14.629

48.321

2.200

666

KOTA BANJARBARU

371,38

63.681

227.500

613

171

2013

371,38

61.637

220.695

594

166

2012

371,38

59.873

214.011

576

161

2011

371,38

57.439

207.510

559

155

2010

371,38

55.897

201.222

542

151

No.

Kecamatan

Luas
(Km2/area)

Jumlah
penduduk

Penduduk

58.749

462

117

Sumber: Kota Banjarbaru Dalam Angka, 2015

2. Penyebaran penduduk
Tendensi penyebaran penduduk dapat menentukan arah perkembangan suatu kota
secara alami. Jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Landasan Ulin (58.749 orang) dan
yang paling sedikit adalah Kecamatan Cempaka sebanyak 32.075 orang. Rendahnya
jumlah penduduk di daerah ini disebabkan secara geografis daerah ini terdapat pada bagian
selatan Kota Banjarbaru yang sangat minim aksesibilitas terhadap sirkulasi regional,
sehingga berpengaruh terhadap perkembangan penduduk di daerah ini.

LAPORAN AKHIR

II-6

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
2.4

Isu Strategis Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD Dan RTRW
Kota

2.4.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru
Dokumen kebijakan dan strategi pembangunan Kota Banjarbaru selanjutnya yang
menjadi acuan dalam pembangunan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru. Pada RPJM Kota Banjarbaru terdapat 4 (empat)
kebijakan dan strategi mengenai pembangunan Kota Banjarbaru. Kebijakan tersebut adalah
pertama, Peningkatan Kemampuan Pemerintah Kota sebagai Daerah Otonom, kedua,
Peningkatan Kualitas Pendidikan pada Semua Tingkatan. Kebijakan ketiga adalah
Peningkatan Kualitas Permukiman yang Layak Huni, Representatif dan Berwawasan
Lingkungan. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang secara khusus menjadi bidang kerja
Cipta Karya/Dinas Pekerjaan Umum. Keempat adalah kebijakan mengenai Peningkatan
Kemampuan Ekonomi melalui Jasa, Perdagangan dan Industri.
Visi Pembangunan Kota Banjarbaru 2011-2015, sebagaimana tertuang dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru
sebagai penjabaran visi dan misi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Terpilih, adalah
sebagai berikut:
"MANDIRI DAN TERDEPAN DALAM PELAYANAN “
Makna yang terkandung di dalamnya meliputi empat dimensi pelayanan yaitu:
1. Pelayanan Pendidikan;
2. Pelayanan Ekonomi (Jasa, Industri, dan Perdagangan);
3. Pelayanan Permukiman; dan
4. Pelayanan Pemerintahan.
Misi Kota Banjarbaru
Untuk mencapai visi tersebut, dalam RPJMD Kota Banjarbaru juga dirumuskan Misi
Pembangunan Kota Banjarbaru 2011 - 2015 adalah yaitu:
“MEWUJUDKAN BANJARBARU YANG BERDAYA SAING DAN SEJAHTERA“
Berdaya saingmengandung makna:
1. Peningkatan Kualitas SDM,
2. Peningkatan Pelayanan Kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan
3. Mempertimbangkan aspek keterbukaan, partisipasi publik dan kesamaan
4. Menjamin partisipasi masyarakat, transparansi, akuntabel sesuai aturan & norma
Sejahtera mengandung makna peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan
indikasi:
1. Meningkatnya pendapatan perkapita penduduk
LAPORAN AKHIR

II-7

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
2. Menurunnya angka kemiskinan
3. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai
2.4.2. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kota Banjarbaru yaitu:
1. Masalah Pembangunan SDM
Permasalahan kualitas sumber daya manusia merupakan menjadi salah satu
permasalahan yang perlu menjadi perhatian, saat ini secara nasional. Hal ini tak lepas
akibat dari masih sangat kurangnya sarana dan prasarana terutama dibidang
pendidikan dan kesehatan, yang merupakan faktor utama dari terbentuknya sumber
daya manusia yang berkualitas.
2. Masalah Pembangunan Ekonomi Rakyat
2005 hingga tahun 2009 terlihat berfluktuatif, baik secara jumlah maupun persentase.
Pengangguran menunjukkan kurangnya lapangan usaha yang diakibatkan oleh kondisi
perekonomian di suatu wilayah. Pengangguran ini membawa dampak pada
menurunnya pendapatan serta daya beli sehingga menyebabkan kemiskinan
meningkat. Sepanjang tahun 2005 – 2009, tingkat pengangguran yang paling tinggi
terjadi di tahun 2008. Dibanding tahun sebelumnya, peningkatan penggangguran pada
tahun tersebut cukup signifikan. Pada tahun 2007, angka penggangguran hanya
sebesar 9,41 persen, kemudian pada tahun 2008 naik sebesar 2,13 persen menjadi
11,54 persen. Hal ini disebabkan karena beberapa perusahaan tidak lagi beroperasi.
3. Masalah Pembangunan Infrastruktur
Masih rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur yang berkualitas yang dapat
dijangkau/menjangakau oleh masyarakat.
4. Masalah Pembangunan Birokrasi Pemerintah
Agenda utama yang perlu ditempuh adalah terwujudnya kepemerintahan yang baik
(good governance) yang sasaran pokoknya adalah : terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan

yang

profesional,

berkepastian

hukum,

transparan,

partisipatif,

akuntabel,memiliki kredibilitas, bersih dan tanggap terhadap segenap kepentingan dan
aspirasi rakyat di seluruh wilayah negara; berkembangnya budaya dan perilaku
birokrasi yang didasari etika, semangat pelayanan dan pertanggung jawaban publik,
serta integritas pengabdian dalam mengemban misi pembangunan daerah.
2.4.3. Isu Strategis
Isu strategis yang menajdi tantangan untuk Kota Banjarbaru pada masa yang akan
datang meliputi:

LAPORAN AKHIR

II-8

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
1) Pembangunan Manusia
2) Kemiskinan, pengangguran dan kesempatan berusaha/iklim usaha
3) Mutu infrastruktur dan kualitas lingkungan
4) Kualitas Pelayanan Publik.

LAPORAN AKHIR

II-9

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021

Contents
2.1

Wilayah Administrasi ............................................................................................................ 1

Tabel 2.1
2.2

Luas Kota Banjarbaru Menurut Kecamatan Tahun 2014................................... 1

Potensi Wilayah Kota Banjarbaru ...................................................................................... 2
2.2.1.

Kondisi Fisik dasar .................................................................................................... 2

Berdasarkan peta Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1974, di wilayah Kota
Banjarbaru terdapat 3 (tiga) kelompok jenis tanah yaitu Podsolik (63,82%), Lathosol
(6,36%) dan Organosol (29,82%). ............................................................................................. 2
D.

Iklim .................................................................................................................................... 2

Berdasarkan pemantauan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Banjarbaru
pada tahun 2014, suhu udara di Kota banjarbaru berkisar antara 21,7oC sampai dengan
34,1oC. Suhu udara maksimum tertinggi terjadi pada bulan Oktober (37,0oC) dan suhu
minimum terendah terjadi pada bulan Agustus, September & Oktober (20,0oC).
Kelembaban udara relatif tinggi dengan berkisar antara 72,9% sampai 94,5%. ............... 2
Selama 5 tahun terakhir, curah hujan pada tahun 2010 merupakan curah hujan
tertinggi. Curah hujan Kota Banjarbaru di tahun 2014 cukup ekstrim. Rata-rata curah
hujan pada tahun 2014 tercatat 173,3 mm dengan jumlah yang terendah terjadi pada
bulan September (5 mm) dan tertinggi terjadi pada bulan Januari (443 mm). ................... 3
2.2.2.

Penggunaan Lahan .................................................................................................... 3

Pola penggunaan lahan pada suatu wilayah menggambarkan pola kegiatan masyarakat
yang terjadi di wilayah tersebut. Penggunaan lahan yang ada juga memberikan
gambaran tentang pola persebaran penduduk dalam suatu wilayah. Sehingga pola
penggunaan lahan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengidentifikasi kawasan
budidaya yang ada. Pola penggunaan lahan umumnya terbagi menjadi 2, yaitu
kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun. ............................................................... 3
2.3.

Demografi Dan Urbanisasi ................................................................................................... 5
Tabel 2.2
2014

Penduduk Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin,
5

No. .................................................................................................................................................. 5
Kecamatan ................................................................................................................................... 5
Jenis Kelamin/Sex ..................................................................................................................... 5
Rasio Jenis Kelamin.................................................................................................................. 5
Laki-laki......................................................................................................................................... 5
Perempuan ................................................................................................................................... 5
1 ...................................................................................................................................................... 5
30.246 ............................................................................................................................................ 5

LAPORAN AKHIR

II-10

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
28.503 ............................................................................................................................................ 5
106 .................................................................................................................................................. 5
2 ...................................................................................................................................................... 5
20.381 ............................................................................................................................................ 5
19.310 ............................................................................................................................................ 5
106 .................................................................................................................................................. 5
3 ...................................................................................................................................................... 6
16.622 ............................................................................................................................................ 6
15.453 ............................................................................................................................................ 6
108 .................................................................................................................................................. 6
4 ...................................................................................................................................................... 6
24.833 ............................................................................................................................................ 6
23.831 ............................................................................................................................................ 6
104 .................................................................................................................................................. 6
5 ...................................................................................................................................................... 6
24.648 ............................................................................................................................................ 6
23.673 ............................................................................................................................................ 6
105 .................................................................................................................................................. 6
116.730 .......................................................................................................................................... 6
110.770 .......................................................................................................................................... 6
105 .................................................................................................................................................. 6
113.107 .......................................................................................................................................... 6
107.588 .......................................................................................................................................... 6
105 .................................................................................................................................................. 6
109.589 .......................................................................................................................................... 6
104.422 .......................................................................................................................................... 6
105 .................................................................................................................................................. 6
106.212 .......................................................................................................................................... 6
101.298 .......................................................................................................................................... 6
105 .................................................................................................................................................. 6
102.874 .......................................................................................................................................... 6
98.348 ............................................................................................................................................ 6
105 .................................................................................................................................................. 6
1.

Kepadatan Penduduk .......................................................................................................... 6

LAPORAN AKHIR

II-11

RPIJM KOTA BANJARBARU
2016-2021
Tabel 3.2
Luas wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Penduduk dan Kepadatan
per Km2 menurut Kecamatan, 2014 .......................................................................................... 6
2.

Penyebaran penduduk ........................................................................................................ 6

2.4
Isu Strategis Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Berdasarkan RPJMD Dan RTRW
Kota 7
2.4.1.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru 7

2.4.2.

Permasalahan ..................................................................................................................... 8

2.4.3.

Isu Strategis......................................................................................................................... 8

LAPORAN AKHIR

II-12